Bipolar Junction Transistor adalah transistor yang terbuat dari dua sambungan PN yang dihubungkan secara back-to-back, membentuk tiga lapisan dan tiga terminal. BJT dapat berfungsi sebagai saklar atau penguat dengan bekerja pada kondisi aktif, saturasi, atau cut-off tergantung konfigurasinya. Ada tiga konfigurasi dasar BJT yaitu common base, common emitter, dan common collector, masing-masing memiliki karakteristik gain tegangan dan
Dokumen tersebut merangkum karakteristik utama transistor, termasuk jenis transistor (bipolar dan unipolar), daerah operasi transistor (potong, saturasi, aktif, dan breakdown), konfigurasi keluaran (basis bersama dan kolektor bersama), serta karakteristik masukan dan transfer arus transistor.
Transistor adalah komponen elektronika yang memiliki 3 terminal dan dapat berfungsi sebagai penguat arus, tegangan, atau daya. Terdapat 3 jenis transistor yaitu bipolar, unipolar, dan unijunction. Transistor bipolar bekerja dengan 2 jenis pembawa muatan sedangkan unipolar hanya 1 jenis. Transistor dapat dikelompokkan menjadi jenis PNP atau NPN berdasarkan tipe materialnya.
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyahAnipArdiansyah
Dokumen tersebut membahas tentang transistor, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, karakteristik, dan daftar pustaka. Secara ringkas, transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, pemutus/penyambung sirkuit, dan stabilisasi tegangan berdasarkan arus atau tegangan masukan. Terdiri dari 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
1. Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, saklar, dan stabilisasi tegangan. Ia memiliki 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
2. Karakteristik transistor ditunjukkan oleh kurva karakteristik yang menggambarkan hubungan antara arus dan tegangan pada ketiga terminalnya. Ada beberapa daerah kerja transistor yaitu daerah potong, saturasi, dan aktif.
3. Garis beban transistor men
Tugas Karakteristik Transistor
MataKuliah : Elektronika dan Rangkaian Listrik
Dosen Pengampu : R. Suryoto Edy Raharjo,S.T,M.Eng.
Oleh :
Hidayatulloh
1410502004
Teknik Mesin S-1
Universitas Tidar
Bipolar Junction Transistor adalah transistor yang terbuat dari dua sambungan PN yang dihubungkan secara back-to-back, membentuk tiga lapisan dan tiga terminal. BJT dapat berfungsi sebagai saklar atau penguat dengan bekerja pada kondisi aktif, saturasi, atau cut-off tergantung konfigurasinya. Ada tiga konfigurasi dasar BJT yaitu common base, common emitter, dan common collector, masing-masing memiliki karakteristik gain tegangan dan
Dokumen tersebut merangkum karakteristik utama transistor, termasuk jenis transistor (bipolar dan unipolar), daerah operasi transistor (potong, saturasi, aktif, dan breakdown), konfigurasi keluaran (basis bersama dan kolektor bersama), serta karakteristik masukan dan transfer arus transistor.
Transistor adalah komponen elektronika yang memiliki 3 terminal dan dapat berfungsi sebagai penguat arus, tegangan, atau daya. Terdapat 3 jenis transistor yaitu bipolar, unipolar, dan unijunction. Transistor bipolar bekerja dengan 2 jenis pembawa muatan sedangkan unipolar hanya 1 jenis. Transistor dapat dikelompokkan menjadi jenis PNP atau NPN berdasarkan tipe materialnya.
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyahAnipArdiansyah
Dokumen tersebut membahas tentang transistor, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, karakteristik, dan daftar pustaka. Secara ringkas, transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, pemutus/penyambung sirkuit, dan stabilisasi tegangan berdasarkan arus atau tegangan masukan. Terdiri dari 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
1. Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, saklar, dan stabilisasi tegangan. Ia memiliki 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
2. Karakteristik transistor ditunjukkan oleh kurva karakteristik yang menggambarkan hubungan antara arus dan tegangan pada ketiga terminalnya. Ada beberapa daerah kerja transistor yaitu daerah potong, saturasi, dan aktif.
3. Garis beban transistor men
Tugas Karakteristik Transistor
MataKuliah : Elektronika dan Rangkaian Listrik
Dosen Pengampu : R. Suryoto Edy Raharjo,S.T,M.Eng.
Oleh :
Hidayatulloh
1410502004
Teknik Mesin S-1
Universitas Tidar
Transistor adalah komponen elektronika yang digunakan sebagai penguat sinyal, saklar, dan stabilisasi tegangan. Ada dua jenis transistor, yaitu BJT dan FET, yang terbuat dari bahan seperti silikon dan germanium. Transistor memiliki karakteristik seperti kurva kolektor, basis, dan beta yang menunjukkan hubungan antara arus dan tegangan. Transistor dapat beroperasi pada daerah jenuh, aktif, atau putus
Dokumen tersebut membahas tentang transistor bipolar dan karakteristiknya. Transistor bipolar terdiri dari lapisan NPN atau PNP dan memiliki 3 elektroda yaitu basis, emitor, dan kolektor. Transistor bekerja dengan memberikan tegangan forward antara basis dan emitor serta tegangan reverse antara basis dan kolektor. Transistor dapat berfungsi sebagai saklar atau penguat dengan memanfaatkan karakteristiknya di daerah aktif."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang karakteristik transistor bipolar. Terdapat tiga karakteristik utama transistor yaitu karakteristik input, output, dan transfer arus konstan. Karakteristik input menunjukkan hubungan antara arus basis dengan tegangan basis-emiter ketika tegangan kolektor-emiter dipegang konstan. Karakteristik output menunjukkan hubungan antara arus kolektor dengan tegangan kolektor-emiter ketika arus basis dipegang konstan.
Dokumen ini membahas karakteristik dua jenis transistor, yaitu transistor bipolar junction (BJT) dan field effect transistor (FET). BJT bekerja dengan mengontrol arus basis untuk mengatur arus kolektor dan memiliki mode operasi aktif, saturasi, dan cut-off. Sedangkan FET mengatur arus dengan medan listrik dan arus outputnya dikendalikan oleh tegangan masukan. Kedua jenis transistor memiliki perbedaan dalam konstruksi, karakteristik, dan apl
Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, penyambung, dan stabilisator tegangan. Terdapat dua jenis transistor, yaitu Bipolar Junction Transistor (BJT) dan Field Effect Transistor (FET). BJT memiliki tiga terminal (basis, emitor, kolektor) dan mengalirkan arus dari dua jenis pembawa muatan, sedangkan FET hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan. Karakteristik operasi
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) adalah divais semikonduktor yang bekerja berdasarkan injeksi dan ekstraksi minoritas muatan pada dua junction PN. 2. BJT memiliki tiga terminal yaitu emitter, base, dan collector yang memungkinkannya beroperasi pada berbagai mode seperti cutoff, aktif, dan saturasi tergantung kondisi tegangan pada ketiga terminal. 3. Karakteristik arus-tegangan BJT bersifat eksponensial yang memungkinkann
Dokumen tersebut merangkum karakteristik operasi transistor melalui berbagai kurva seperti kurva kolektor, basis, dan beta. Transistor dapat beroperasi pada empat daerah yaitu potong, aktif, saturasi, dan breakdown, dimana masing-masing daerah memiliki karakteristik arus dan tegangan tertentu.
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
Transistor adalah alat semi konduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal atau penyambung sirkuit. Transistor memiliki tiga terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor. Karakteristik transistor dapat dilihat dari kurva hubungan antara arus dan tegangan pada ketiga terminal tersebut. Ada empat daerah operasi transistor yaitu daerah aktif, cutoff, saturasi, dan breakdown.
Dokumen tersebut menjelaskan transistor PNP sebagai jenis transistor bipolar dimana tegangan positif diterapkan pada emitor. Transistor PNP memiliki konfigurasi positif-negatif-positif dan arus mengalir dari emitor ke kolektor ketika tegangan emitor lebih positif dari basis dan kolektor.
Transistor PNP adalah komponen elektronik semi konduktor yang memiliki tiga kaki (basis, kolektor, emitor) dan digunakan untuk memperkuat sinyal, mensaklar sirkuit, dan fungsi elektronik lainnya. Transistor PNP bekerja dengan tegangan positif pada emitor dan tegangan negatif pada basis, berbeda dengan transistor NPN.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
Transistor adalah komponen elektronika yang digunakan sebagai penguat sinyal, saklar, dan stabilisasi tegangan. Ada dua jenis transistor, yaitu BJT dan FET, yang terbuat dari bahan seperti silikon dan germanium. Transistor memiliki karakteristik seperti kurva kolektor, basis, dan beta yang menunjukkan hubungan antara arus dan tegangan. Transistor dapat beroperasi pada daerah jenuh, aktif, atau putus
Dokumen tersebut membahas tentang transistor bipolar dan karakteristiknya. Transistor bipolar terdiri dari lapisan NPN atau PNP dan memiliki 3 elektroda yaitu basis, emitor, dan kolektor. Transistor bekerja dengan memberikan tegangan forward antara basis dan emitor serta tegangan reverse antara basis dan kolektor. Transistor dapat berfungsi sebagai saklar atau penguat dengan memanfaatkan karakteristiknya di daerah aktif."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang karakteristik transistor bipolar. Terdapat tiga karakteristik utama transistor yaitu karakteristik input, output, dan transfer arus konstan. Karakteristik input menunjukkan hubungan antara arus basis dengan tegangan basis-emiter ketika tegangan kolektor-emiter dipegang konstan. Karakteristik output menunjukkan hubungan antara arus kolektor dengan tegangan kolektor-emiter ketika arus basis dipegang konstan.
Dokumen ini membahas karakteristik dua jenis transistor, yaitu transistor bipolar junction (BJT) dan field effect transistor (FET). BJT bekerja dengan mengontrol arus basis untuk mengatur arus kolektor dan memiliki mode operasi aktif, saturasi, dan cut-off. Sedangkan FET mengatur arus dengan medan listrik dan arus outputnya dikendalikan oleh tegangan masukan. Kedua jenis transistor memiliki perbedaan dalam konstruksi, karakteristik, dan apl
Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, penyambung, dan stabilisator tegangan. Terdapat dua jenis transistor, yaitu Bipolar Junction Transistor (BJT) dan Field Effect Transistor (FET). BJT memiliki tiga terminal (basis, emitor, kolektor) dan mengalirkan arus dari dua jenis pembawa muatan, sedangkan FET hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan. Karakteristik operasi
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) adalah divais semikonduktor yang bekerja berdasarkan injeksi dan ekstraksi minoritas muatan pada dua junction PN. 2. BJT memiliki tiga terminal yaitu emitter, base, dan collector yang memungkinkannya beroperasi pada berbagai mode seperti cutoff, aktif, dan saturasi tergantung kondisi tegangan pada ketiga terminal. 3. Karakteristik arus-tegangan BJT bersifat eksponensial yang memungkinkann
Dokumen tersebut merangkum karakteristik operasi transistor melalui berbagai kurva seperti kurva kolektor, basis, dan beta. Transistor dapat beroperasi pada empat daerah yaitu potong, aktif, saturasi, dan breakdown, dimana masing-masing daerah memiliki karakteristik arus dan tegangan tertentu.
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
Transistor adalah alat semi konduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal atau penyambung sirkuit. Transistor memiliki tiga terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor. Karakteristik transistor dapat dilihat dari kurva hubungan antara arus dan tegangan pada ketiga terminal tersebut. Ada empat daerah operasi transistor yaitu daerah aktif, cutoff, saturasi, dan breakdown.
Dokumen tersebut menjelaskan transistor PNP sebagai jenis transistor bipolar dimana tegangan positif diterapkan pada emitor. Transistor PNP memiliki konfigurasi positif-negatif-positif dan arus mengalir dari emitor ke kolektor ketika tegangan emitor lebih positif dari basis dan kolektor.
Transistor PNP adalah komponen elektronik semi konduktor yang memiliki tiga kaki (basis, kolektor, emitor) dan digunakan untuk memperkuat sinyal, mensaklar sirkuit, dan fungsi elektronik lainnya. Transistor PNP bekerja dengan tegangan positif pada emitor dan tegangan negatif pada basis, berbeda dengan transistor NPN.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. Pendahuluan
• Dioda, terbuat dari dua bagian material semikonduktor
(baik itu jenis silikon atau germanium), yang
membentuk sambungan PN.
• Bila dua buah dioda dihubungkan back-to-back, maka
diperoleh dua sambungan PN yang terhubung seri
dengan berbagi terminal P atau N bersama.
• Gabungan dua dioda menghasilkan tiga layer, dua
sambungan, tiga terminal yang disebut dengan bipolar
junction transistor (BJT).
5. Dasar Kerja
• Transistor memiliki dua fungsi, yaitu: sebagai saklar
(switching) dan sebagai penguat (amplification).
• Oleh karena itu BJT dapat bekerja dalam tiga bentuk:
1. active, transistor bekerja sebagai amplifier ( Ic=β.IB)
2. Saturasi, transistor “On” sebagai saklar (Ic = Isat)
3. Cut-off, transistor “off” sebagai saklar (Ic = 0)
6. Konfigurasi BJT
• Diketahui BJT memiliki tiga terminal, maka terdapat
tiga metode dasar untuk menghubungkannya dalam
rangkaian elektronika dengan satu terminal menjadi
input dan output bersama.
• Tiap metode memiliki respon yang berbeda terhadap
sinyal input dalam rangkaian sebagai fungsi dari
karakteristik statis
7. Konfigurasi Dasar BJT
1. Konfigurasi Common Base - has Voltage Gain but
no Current Gain.
2. Konfigurasi Common Emitter - has both Current and
Voltage Gain.
3. Konfigurasi Common Collector - has Current Gain but
no Voltage Gain.
9. Konfigurasi Common Base
• Berdasarkan namanya (konfigurasi base di ground):
Base dihubungkan bersama dengan sinyal input dan
sinyal output dengan sinyal input diberikan antara
terminal base dan emitter.
• Sinyal output berada di terminal antara base dan
collector.
• Common base voltage gain:
11. Konfigurasi Common Emitter
• Berdasarkan namanya (konfigurasi emitter di ground):
Sinyal input diberikan antara terminal emitter dan
base, sementara sinyal output dari terminal collector
dan emitter.
• Persamaan konfigurasi ini:
13. Konfigurasi Common Collector
• Berdasarkan namanya (konfigurasi collector di ground):
sinyal input diberikan di base, dan sinyal output pada
beban emitter.
• Persamaan konfigurasi ini:
16. Koneksi Transistor NPN
• Tegangan VBE: positif pada base dan negatif pada
emitter.
• Tegangan VCE: positif pada collector dan negatif pada
emitter.
17. Koneksi Transistor NPN
• Collector dihubungkan dengan suplai VCC melalui beban
resistor RL, RL juga berfungsi untuk membatasi arus
maksimum yang melalui transistor.
• Suplai tegangan base VB dihubungkan dengan resistor
RB, yang juga berfungsi untuk membatasi arus
maksimum base.
18. Dasar Operasi
• Bias maju membuat lapisan
deplesi BE mengecil
• Bias mundur membuat lapisan
deplesi BC membesar
• Tingkat doping E>C>B
• Krn B didoping sangat kecil
(sedikit hole) maka hanya
sedikit elektron bebas yg
bergabung dng hole.
• Akibatnya, hanya ada sedikit
arus basis
19. Dasar Operasi
• Kebanyakan elektron yg tdk
berekombinasi akan
menuju kolektor,
membentuk arus kolektor
• Mengapa???
• Krn lapisan deplesi B
sangat tipis dan elektron
bebas memiliki masa hidup
yg lama di B
• Elektron yg ada dikolektor
akan ditarik oleh (+)
terminal.
20. Aliran arus pd transistor dapat dilihat dari diagram berikut :
Sehingga, persamaan arusnya menjadi :
B
C
E I
I
I C
E I
I C
B I
I
26. contoh
• Sebuah transistor NPN memiliki gain arus DC β sebesar
200. Hitunglah arus base IB yang dibutuhkan untuk
men”switch” beban resistif dengan arus 4mA.
• Jawab:
27. contoh
Tentukan IB, IC, IE, VBE, VCE, dan VCB untuk rangkaian berikut
Bila transistor memiliki beta DC 150.
30. Kondisi Cutoff
• Daerah kerja transistor
bila IB=0.
• Saat ini, ada sejumlah
kecil arus leakage
collector ICEO dihasilkan
pembawa thermal.
• Sehingga, VCE = VCC.
• Lapisan base-emitter dan
base-collector dibias
mundur.
31. Keadaan Saturasi
IB dinaikkan sehingga IC
juga membesar (IC=ßDC.IB).
Akibatnya VCE mengecil.
Pd saat VCE(Sat) tercapai, Ic
tidak akan bertambah lagi
meskipun IB dinaikkan.
Pd titik saturasi, hubungan
IC=ßDC.IB tidak berlaku lagi.
32. Garis Beban DC
Titik saturasi dan cutoff pd
kurva kolektor dpt dihub
dng garis beban DC.
Titik terbawah adlh titik
ideal cutoff bila IC=0 dan
VCE=VCC.
Titik teratas adlh titik
saturasi bila VCE=VCE (Sat)
33. contoh
Tentukan apakah transistor pd gambar
Berikut berada dlm keadaan saturasi atau tidak.
Asumsikan VCE(sat)=0.2V.
Penyelesaian
Pertama, tentukan IC(sat)
Kemudian, tentukan apakah
IB cukup besar untuk menghasilkan IC(sat)
Ini berarti, IB dpt menghasilkan IC
yg >> IC(sat). Berarti transistor
saturasi.