SlideShare a Scribd company logo
Oleh:
Aniftia Nur Ardiansyah
1410502015
Teknik Mesin S-1
Universitas Tidar
 Pengertian Transistor
 Fungsi Transistor
 Jenis Transistor
 Karakteristik Transistor
 Daftar Pustaka
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching),
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran istrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis
(B), Emitor (E), dan Kolektor (C). Tegangan yang satu terminalnya
misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan
yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran
tegangan dan arus output Kolektor.
Bahan dasar pembuatan transistor antara lain Germanium,
Silikon, Galium Arsenide. Sedangkan kemasannya sering terbuat dari
Plastik, Metal, Surface Mount, dan ada juga beberapa transistor yang
dikemas dalam satu wadah yang disebut IC (Intregeted Circuit).
 Sebagai penguat amplifier
 Sebagai pemutus dan penyambung (switching)
 Sebagai pengatur stabilitas tegangan
 Sebagai peratas arus
 Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi
 Dapat menahan sebagian arus yang mengalir
 Menguatkan arus dalam rangkaian
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak
kategori:
 Materi semikonduktor
Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
 Kemasan fisik
Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC
 Tipe
UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET
 Polaritas
NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
 Maximum kapasitas daya
Low Power, Medium Power, High Power
 Maximum frekuensi kerja
Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave
 Aplikasi
Amplifier, Saklar, Audio, Tegangan Tinggi, dll.
Karakteristik transistor disajikan dengan kurva karakteristik
yang menggambarkan kerja transistor. Satu cara untuk melihat
sebanyak mungkin detail adalah dengan grafik yang
menggambarkan hubungan arus dan tegangan.
Data kurva kolektor CE diperoleh dengan cara membangun
rangkaian seperti gambar 1 atau dengan menggunakan transistor curve
tracer (alat yang dapat menggambarkan kurva transistor). Ide dari
kedua cara tersebut adalah dengan mengubah catu tegangan VBB dan
VCC agar diperoleh tegangan dan arus transistor yang berbeda – beda.
Prosedurnya yaitu biasanya dengan men set harga IB dan
menjaganya tetap dan VCC diubah – ubah. Dengan mengukur IC dan
VCE dapat agar dapat memperoleh data untuk membuat grafik IC vs
VCE. Misalnya, anggap dalam gambar 1 IB = 10µA. Kemudian VCC
diubah dan ukur IC dan VCE. Selanjutnya kita akan dapat gambar 2.
Pada kurva IB = 10µA dibuat tetap selama semua pengukuran.
Pada gambar 2, jika VCE nol, dioda kolektor tidak terbias
reverse, oleh sebab itu arus kolektor sangatlah kecil. Untuk VCE antara
0 dan 1 V, arus kolektor bertambah dengan cepat dan kemudian
menjadi hampir konstan. Ini sesuai dengan memberikan bias reverse
dioda kolektor. Kira – kira diperlukan 0,7 V untuk membias reverse
dioda kolektor. Setelah level ini, kolektor mengumpulkan semua
elektron yang mencapai lapisan pengosongan.
Di atas knee, harga yang eksak dari VCE tidaklah begitu penting
karena dengan membuat bukit kolektor lebih curam tidaklah dapat
menambah arus kolektor yang berarti. Sedikit pertambahan pada arus
kolektor dengan bertambahnya VCE disebabkan oleh lapisan
pengosongan kolektor menjadi lebih lebar dan menangkap beberapa
elektron basis sebelum mereka jatuh ke dalam hole.
Dengan mengulangi pengukuran IC dan VCE untuk IB = 20µA,
sehingga diperoleh gambar 3. Kurvanya hampir sama, kecuali di atas
knee, arus kolektor kira – kira sama dengan 20 mA. Juga kenaikan VCE
menghasilkan pertambahan arus kolektor sedikit karena pelebaran
lapisan pengosongan menangkap tambahan elektron basis sedikit.
Jika beberapa kurva dengan IB yang berbeda diperlihatkan
dalam gambar 4 karena menggunakan transistor dengan βdc kira – kira
100, arus kolektor kira – kira 100 kali lebih besar daripada arus basis
untuk setiap titik di atas knee dari kurva tersebut. Oleh karena arus
kolektor sedikit bertambah dengan bertambahnya VCE, βdc sedikit
bertambah dengan bertambahnya VCE.
1. Daerah jenuh (saturasi) adalah daerah dengan VCE kurang dari tegangan
lutut (knee) VK. Daerah jenuh terjadi bila sambungan emiter dan
sambungan basis dibias maju. Pada daerah jenuh arus kolektor tidak
bergantung pada nilai IB. Tegangan jenuh kolektor – emiter, VCE(sat) untuk
transistor silikon adalah 0,2 V, sedangkan untuk transistor germanium
adalah 0,1 V.
2. Daerah aktif, adalah antara tegangan lutut VK dan tegangan dadal
(breakdown) VBR serta di atas IB = ICO. Daerah aktif terjadi bila sambungan
emiter diberi bias maju dan sambungan kolektor diberi bias balik. Pada
daerah aktif arus kolektor sebanding dengan arus basis. Penguatan sinyal
masukan menjadi sinyal keluaran terjadi pada daerah aktif.
3. Daerah cut – off (putus) terletak dibawah IB = ICO. Sambungan emitter
dan sambungan kolektor diberi bias balik. Pada daerah ini IE = 0 ; IC = ICO
= IB
Kurva karakteristik basis merelasikan antara arus basis IB dan
tegangan basis-emiter VBE dengan tegangan kolektor-emiter sebagai
parameter seperti terlihat pada kurva berikut.
Pada rangkaian gambar 1 kita dapat memperoleh data untuk
membuat grafik IB vs VBE. Gambar 5 menunjukkan grafik yang mirip
dioda, karena bagian emiter – basis dari transistor merupakan dioda.
Karena bertambah lebarnya lapisan pengosongan dengan bertambahnya
tegangan kolektor, arus basis berkurang sedikit karena lapisan
pengosongan kolektor menangkap beberapa lagi elektron basis.
Pada gambar 6, terlihat dengan menghubung singkat kolektor –
emiter (VCE = 0) dan emiter diberi bias maju, karakteristik basis dioda.
Semakin tinggi tegangan reverse, maka semakin tipis lebar basis dan
semakin tinggi beta DC. Pada suatu saat tegangan reverse dinaikkan,
hingga lebar basis menyempit maka daerah tersebut dinamakan
breakdown. Kondisi inilah yang dinamakan early effect.
Titik ambang (threshold)atau tegangan lutut (VK) untuk
transistor germanium adalah sekitar 0,1 sampai 0,2 V, sedang untuk
transistor silikon sekitar 0,5 sampai 0,6 V, nilai VBE di daerah aktif
adalah 0,2 V untuk germanium dan 0,7 V untuk silikon.
Kurva beta menunjukkan bagaimana nilai β berubah dengan
suhu dan arus kolektor. Nilai β bertambah dengan naiknya suhu. Nilai β
juga bertambah dengan naiknya arus kolektor IC. Tetapi bila IC naik
diluar nilai tertentu β akan turun.
Dalam rangkaian kolektor, sumber tegangan VCC membias
reverse dioda kolektor melalui RC. Dengan hukum tegangan kirchoff
VCE = VCC – ICRC.
Dalam rangkaian yang diberikan, VCC dan RC adalah konstan,
VCE dan IC adalah variabel. Sehingga
Ini adalah persamaan linier, serupa dengan y = mx + b
Seperti dalam matematika, grafik persamaan linier selalu berupa
garis lurus dengan kemiringan m dan perpotongan vertikal b.
Perpotongan vertikal adalah pada VCC/RC. Perpotongan
horizontal adalah pada VCC, dan kemiringannya adalah -1/RC. Garis ini
disebut garis beban dc karena garis ini menyatakan semua titik operasi
yang mungkin. Perpotongan dari garis beban dc dengan arus basis
adalah titik operasi daripada transistor.
Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi transistor, yaitu :
1. Daerah cut off
2. Daerah saturasi
3. Daerah aktif
4. Daerah breakdown
 Daerah Potong (cut-off):
Dioda Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak terjadi
pergerakan elektron, sehingga arus Basis, IB = 0. Demikian juga, arus
Kolektor, IC = 0, atau disebut ICEO (Arus Kolektor ke Emiter dengan
harga arus Basis adalah 0).
 Daerah Saturasi
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor juga diberi
prategangan maju. Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan mencapai harga
maksimum, tanpa bergantung kepada arus Basis, IB, dan βdc. Hal ini,
menyebabkan Transistor menjadi komponen yang tidak dapat
dikendalikan. Untuk menghindari daerah ini, Dioda Kolektor harus
diberi prateganan mundur, dengan tegangan melebihi VCE(sat), yaitu
tegangan yang menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.
 Daerah Aktif
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi
prategangan mundur. Terjadi sifat-sifat yang diinginkan, dimana:
sebagaimana penjelasan pada bagian sebelumnya. Transistor menjadi
komponen yang dapat dikendalikan.
 Daerah Breakdown
Dioda Kolektor diberi prategangan mundur yang melebihi tegangan
Breakdown-nya, BVCEO (tegangan breakdown dimana tegangan Kolektor ke
Emiter saat Arus Basis adalah nol). Sehingga arus Kolektor, IC, melebihi
spesifikasi yang dibolehkan. Transistor dapat mengalami kerusakan.
Contoh sederhana penggunaan transistor tipe NPN dengan fungsi
switching:
Ketika saklar (switch) diaktifkan, maka terdapat arus yang mengalir pada
resistor 1k dan menuju basis transistor. Ketika basis transistor terdapat
arus, maka arus yang berada pada kolektor juga mengalir pada emitor yang
mengakibatkan lampu menyala, karena lampu berada pada aliran tertutup
(close circuit).
 http://restupraharaputra.blogspot.co.id/2014/09/transistor.html
 http://werden-forscher.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-
transistor-jenis-dan.html
 http://mamaynisaa.blogspot.co.id/2011/04/karakteristik-
transistor.html
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah

More Related Content

What's hot

Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusumaKarakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
yanuarindra
 
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anazKarakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
azwar_anaz
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
erwin_rochmad
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
Kurniawan Ya Tyo
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
Alfi Diantoro
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
andhi_setyo
 
Tugas transistor nama_absen_kelas
Tugas transistor nama_absen_kelasTugas transistor nama_absen_kelas
Tugas transistor nama_absen_kelasFianggoro
 
Bjt
BjtBjt
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
teguh wicaksono
 
Karakteristik Transistor_Rohman
Karakteristik Transistor_RohmanKarakteristik Transistor_Rohman
Karakteristik Transistor_Rohman
Rohman Rohman
 
Karakteristik Transistor_Zulfikar Rahmana
Karakteristik Transistor_Zulfikar RahmanaKarakteristik Transistor_Zulfikar Rahmana
Karakteristik Transistor_Zulfikar Rahmana
zulfikar1410502078
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
Muhammad Arsyadi Praboowo
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
Muhammad Arsyadi Praboowo
 
Transistor bahan-minggu-ini1
Transistor bahan-minggu-ini1Transistor bahan-minggu-ini1
Transistor bahan-minggu-ini1
Ali Hacikdin
 
Bab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistorBab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistor
RosaLiya Iendah PermataSarie
 
Rev.Karakteristik Transistor
Rev.Karakteristik TransistorRev.Karakteristik Transistor
Rev.Karakteristik Transistor
zulfikar1410502078
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
Firda Purbandari
 
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusumaRevisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
yanuarindra
 
Revisi karakteristik transistor andhi
Revisi karakteristik transistor andhiRevisi karakteristik transistor andhi
Revisi karakteristik transistor andhi
andhisetyo
 

What's hot (20)

Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusumaKarakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
 
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anazKarakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Tugas transistor nama_absen_kelas
Tugas transistor nama_absen_kelasTugas transistor nama_absen_kelas
Tugas transistor nama_absen_kelas
 
Bjt
BjtBjt
Bjt
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
 
Karakteristik Transistor_Rohman
Karakteristik Transistor_RohmanKarakteristik Transistor_Rohman
Karakteristik Transistor_Rohman
 
Karakteristik Transistor_Zulfikar Rahmana
Karakteristik Transistor_Zulfikar RahmanaKarakteristik Transistor_Zulfikar Rahmana
Karakteristik Transistor_Zulfikar Rahmana
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Transistor bahan-minggu-ini1
Transistor bahan-minggu-ini1Transistor bahan-minggu-ini1
Transistor bahan-minggu-ini1
 
Bab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistorBab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistor
 
Rev.Karakteristik Transistor
Rev.Karakteristik TransistorRev.Karakteristik Transistor
Rev.Karakteristik Transistor
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusumaRevisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
 
Revisi karakteristik transistor andhi
Revisi karakteristik transistor andhiRevisi karakteristik transistor andhi
Revisi karakteristik transistor andhi
 

Similar to Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah

karakteristik transistor_rohman
karakteristik transistor_rohmankarakteristik transistor_rohman
karakteristik transistor_rohman
Rohman Rohman
 
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmbRivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
Cryzna Hermawan
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
Malik Abdul
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
Syarifudin86
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika dayaEko Supriyadi
 
IGBT
IGBTIGBT
Bjt
BjtBjt
Bjt
mansen3
 
Nashrul chanief.tmb
Nashrul chanief.tmbNashrul chanief.tmb
Nashrul chanief.tmb
nashrul chanief hidayat
 
Revisi, karakteristik transistor
Revisi, karakteristik transistorRevisi, karakteristik transistor
Revisi, karakteristik transistor
Alfi Diantoro
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
Malik Abdul
 
Transistor ( Versi sumber lain )
Transistor ( Versi sumber lain )Transistor ( Versi sumber lain )
Transistor ( Versi sumber lain )
Polytechnic State Semarang
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
Muhammadikhsanfakhri
 
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpointTugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
damarsyehh68
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
Joko Purnomo
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
Kurniawan Ya Tyo
 

Similar to Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah (17)

karakteristik transistor_rohman
karakteristik transistor_rohmankarakteristik transistor_rohman
karakteristik transistor_rohman
 
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmbRivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika daya
 
IGBT
IGBTIGBT
IGBT
 
Bjt
BjtBjt
Bjt
 
Nashrul chanief.tmb
Nashrul chanief.tmbNashrul chanief.tmb
Nashrul chanief.tmb
 
Revisi, karakteristik transistor
Revisi, karakteristik transistorRevisi, karakteristik transistor
Revisi, karakteristik transistor
 
Ppt modul 3
Ppt modul 3Ppt modul 3
Ppt modul 3
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Transistor ( Versi sumber lain )
Transistor ( Versi sumber lain )Transistor ( Versi sumber lain )
Transistor ( Versi sumber lain )
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
 
Bj tx
Bj txBj tx
Bj tx
 
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpointTugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
 

Recently uploaded

Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 

Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah

  • 2.  Pengertian Transistor  Fungsi Transistor  Jenis Transistor  Karakteristik Transistor  Daftar Pustaka
  • 3. Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran istrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C). Tegangan yang satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor. Bahan dasar pembuatan transistor antara lain Germanium, Silikon, Galium Arsenide. Sedangkan kemasannya sering terbuat dari Plastik, Metal, Surface Mount, dan ada juga beberapa transistor yang dikemas dalam satu wadah yang disebut IC (Intregeted Circuit).
  • 4.  Sebagai penguat amplifier  Sebagai pemutus dan penyambung (switching)  Sebagai pengatur stabilitas tegangan  Sebagai peratas arus  Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi  Dapat menahan sebagian arus yang mengalir  Menguatkan arus dalam rangkaian
  • 5. Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:  Materi semikonduktor Germanium, Silikon, Gallium Arsenide  Kemasan fisik Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC  Tipe UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET  Polaritas NPN atau N-channel, PNP atau P-channel  Maximum kapasitas daya Low Power, Medium Power, High Power  Maximum frekuensi kerja Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave  Aplikasi Amplifier, Saklar, Audio, Tegangan Tinggi, dll.
  • 6. Karakteristik transistor disajikan dengan kurva karakteristik yang menggambarkan kerja transistor. Satu cara untuk melihat sebanyak mungkin detail adalah dengan grafik yang menggambarkan hubungan arus dan tegangan.
  • 7. Data kurva kolektor CE diperoleh dengan cara membangun rangkaian seperti gambar 1 atau dengan menggunakan transistor curve tracer (alat yang dapat menggambarkan kurva transistor). Ide dari kedua cara tersebut adalah dengan mengubah catu tegangan VBB dan VCC agar diperoleh tegangan dan arus transistor yang berbeda – beda. Prosedurnya yaitu biasanya dengan men set harga IB dan menjaganya tetap dan VCC diubah – ubah. Dengan mengukur IC dan VCE dapat agar dapat memperoleh data untuk membuat grafik IC vs VCE. Misalnya, anggap dalam gambar 1 IB = 10µA. Kemudian VCC diubah dan ukur IC dan VCE. Selanjutnya kita akan dapat gambar 2. Pada kurva IB = 10µA dibuat tetap selama semua pengukuran.
  • 8. Pada gambar 2, jika VCE nol, dioda kolektor tidak terbias reverse, oleh sebab itu arus kolektor sangatlah kecil. Untuk VCE antara 0 dan 1 V, arus kolektor bertambah dengan cepat dan kemudian menjadi hampir konstan. Ini sesuai dengan memberikan bias reverse dioda kolektor. Kira – kira diperlukan 0,7 V untuk membias reverse dioda kolektor. Setelah level ini, kolektor mengumpulkan semua elektron yang mencapai lapisan pengosongan. Di atas knee, harga yang eksak dari VCE tidaklah begitu penting karena dengan membuat bukit kolektor lebih curam tidaklah dapat menambah arus kolektor yang berarti. Sedikit pertambahan pada arus kolektor dengan bertambahnya VCE disebabkan oleh lapisan pengosongan kolektor menjadi lebih lebar dan menangkap beberapa elektron basis sebelum mereka jatuh ke dalam hole.
  • 9. Dengan mengulangi pengukuran IC dan VCE untuk IB = 20µA, sehingga diperoleh gambar 3. Kurvanya hampir sama, kecuali di atas knee, arus kolektor kira – kira sama dengan 20 mA. Juga kenaikan VCE menghasilkan pertambahan arus kolektor sedikit karena pelebaran lapisan pengosongan menangkap tambahan elektron basis sedikit.
  • 10. Jika beberapa kurva dengan IB yang berbeda diperlihatkan dalam gambar 4 karena menggunakan transistor dengan βdc kira – kira 100, arus kolektor kira – kira 100 kali lebih besar daripada arus basis untuk setiap titik di atas knee dari kurva tersebut. Oleh karena arus kolektor sedikit bertambah dengan bertambahnya VCE, βdc sedikit bertambah dengan bertambahnya VCE.
  • 11. 1. Daerah jenuh (saturasi) adalah daerah dengan VCE kurang dari tegangan lutut (knee) VK. Daerah jenuh terjadi bila sambungan emiter dan sambungan basis dibias maju. Pada daerah jenuh arus kolektor tidak bergantung pada nilai IB. Tegangan jenuh kolektor – emiter, VCE(sat) untuk transistor silikon adalah 0,2 V, sedangkan untuk transistor germanium adalah 0,1 V. 2. Daerah aktif, adalah antara tegangan lutut VK dan tegangan dadal (breakdown) VBR serta di atas IB = ICO. Daerah aktif terjadi bila sambungan emiter diberi bias maju dan sambungan kolektor diberi bias balik. Pada daerah aktif arus kolektor sebanding dengan arus basis. Penguatan sinyal masukan menjadi sinyal keluaran terjadi pada daerah aktif. 3. Daerah cut – off (putus) terletak dibawah IB = ICO. Sambungan emitter dan sambungan kolektor diberi bias balik. Pada daerah ini IE = 0 ; IC = ICO = IB
  • 12. Kurva karakteristik basis merelasikan antara arus basis IB dan tegangan basis-emiter VBE dengan tegangan kolektor-emiter sebagai parameter seperti terlihat pada kurva berikut. Pada rangkaian gambar 1 kita dapat memperoleh data untuk membuat grafik IB vs VBE. Gambar 5 menunjukkan grafik yang mirip dioda, karena bagian emiter – basis dari transistor merupakan dioda. Karena bertambah lebarnya lapisan pengosongan dengan bertambahnya tegangan kolektor, arus basis berkurang sedikit karena lapisan pengosongan kolektor menangkap beberapa lagi elektron basis.
  • 13. Pada gambar 6, terlihat dengan menghubung singkat kolektor – emiter (VCE = 0) dan emiter diberi bias maju, karakteristik basis dioda. Semakin tinggi tegangan reverse, maka semakin tipis lebar basis dan semakin tinggi beta DC. Pada suatu saat tegangan reverse dinaikkan, hingga lebar basis menyempit maka daerah tersebut dinamakan breakdown. Kondisi inilah yang dinamakan early effect. Titik ambang (threshold)atau tegangan lutut (VK) untuk transistor germanium adalah sekitar 0,1 sampai 0,2 V, sedang untuk transistor silikon sekitar 0,5 sampai 0,6 V, nilai VBE di daerah aktif adalah 0,2 V untuk germanium dan 0,7 V untuk silikon.
  • 14. Kurva beta menunjukkan bagaimana nilai β berubah dengan suhu dan arus kolektor. Nilai β bertambah dengan naiknya suhu. Nilai β juga bertambah dengan naiknya arus kolektor IC. Tetapi bila IC naik diluar nilai tertentu β akan turun.
  • 15. Dalam rangkaian kolektor, sumber tegangan VCC membias reverse dioda kolektor melalui RC. Dengan hukum tegangan kirchoff VCE = VCC – ICRC. Dalam rangkaian yang diberikan, VCC dan RC adalah konstan, VCE dan IC adalah variabel. Sehingga Ini adalah persamaan linier, serupa dengan y = mx + b Seperti dalam matematika, grafik persamaan linier selalu berupa garis lurus dengan kemiringan m dan perpotongan vertikal b.
  • 16. Perpotongan vertikal adalah pada VCC/RC. Perpotongan horizontal adalah pada VCC, dan kemiringannya adalah -1/RC. Garis ini disebut garis beban dc karena garis ini menyatakan semua titik operasi yang mungkin. Perpotongan dari garis beban dc dengan arus basis adalah titik operasi daripada transistor.
  • 17. Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi transistor, yaitu : 1. Daerah cut off 2. Daerah saturasi 3. Daerah aktif 4. Daerah breakdown
  • 18.  Daerah Potong (cut-off): Dioda Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak terjadi pergerakan elektron, sehingga arus Basis, IB = 0. Demikian juga, arus Kolektor, IC = 0, atau disebut ICEO (Arus Kolektor ke Emiter dengan harga arus Basis adalah 0).  Daerah Saturasi Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor juga diberi prategangan maju. Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan mencapai harga maksimum, tanpa bergantung kepada arus Basis, IB, dan βdc. Hal ini, menyebabkan Transistor menjadi komponen yang tidak dapat dikendalikan. Untuk menghindari daerah ini, Dioda Kolektor harus diberi prateganan mundur, dengan tegangan melebihi VCE(sat), yaitu tegangan yang menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.
  • 19.  Daerah Aktif Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi prategangan mundur. Terjadi sifat-sifat yang diinginkan, dimana: sebagaimana penjelasan pada bagian sebelumnya. Transistor menjadi komponen yang dapat dikendalikan.
  • 20.  Daerah Breakdown Dioda Kolektor diberi prategangan mundur yang melebihi tegangan Breakdown-nya, BVCEO (tegangan breakdown dimana tegangan Kolektor ke Emiter saat Arus Basis adalah nol). Sehingga arus Kolektor, IC, melebihi spesifikasi yang dibolehkan. Transistor dapat mengalami kerusakan. Contoh sederhana penggunaan transistor tipe NPN dengan fungsi switching: Ketika saklar (switch) diaktifkan, maka terdapat arus yang mengalir pada resistor 1k dan menuju basis transistor. Ketika basis transistor terdapat arus, maka arus yang berada pada kolektor juga mengalir pada emitor yang mengakibatkan lampu menyala, karena lampu berada pada aliran tertutup (close circuit).