Dokumen tersebut membahas tentang audit mutu internal dalam 3 kalimat. Pertama, menjelaskan tujuan dari audit mutu internal yaitu untuk mengetahui pelaksanaan standar mutu telah tepat dan efektif serta upaya peningkatan mutu. Kedua, mengidentifikasi lingkup perbaikan. Ketiga, memberikan nilai tambah untuk perbaikan proses akademik dan non akademik di sekolah/universitas.
AUDIT adalah Proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk menemukan bukti audit dan mengevaluasi secara objectif untuk menentukan apakah kriteria audit sudah terpenuhi.
Analisis audit manajemen terhadap efektifitas penjualan dan penerimaan kas pa...irlan_fery81
Audit manajemen atas penerimaan kas tidak terlepas dari sistem akuntansi yang diterapkan dan dianut serta personil yang melaksanakan dan menaati prosedur atau kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan agar dapat mencegah kemungkinan timbulnya kegiatan penyelewengan dan penggelapan yang dapat merugikan perusahaan. Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi secara kredit maupun tunai. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan order pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Kegitan penjualan secara kredit.Prosedur dan kebijakan perusahaan belum dibuat secara tertulis. Prosedur atas penjualan dan penerimaan kas langsung disampaikan kepada karyawan karena prosedur dan kebijakan tersebut masih dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan situasi dan kondisi yang berbeda dan para karyawan akan lebih dimengerti jika disampaikan secara lisan dan langsung di praktekan. Tetapi untuk karyawan baru sangatlah sulit untuk mengingat serta memahami prosedur dan kebijakan yang ada. Akibatnya pengendalian internal perusahaan menjadi kurang efektif dan menyebabkan perangkapan tugas akibat batas-batas tanggung jawab yang kurang jelas. Dengan adanya Job description tertulis pekerjaan dapat lebih efektif dan efisien serta lebih terkontrol. Perusahaan tidak melakukan pemisahan tugas antara karyawan penerimaan kas dan bagian pencatatan akuntansi. Perusahaan merasa tidak perlu menambah karyawan di bagian penerimaan kas ataupun bagian akuntansi. Karena bagian penerimaan kas yang menerima kas dari hasil penjualan dapat langsung mencatatnya ke pembukuan perusahaan. Tetapi tentu saja memiliki resiko yang lebih besar serta dapat terjadi kecurangan¬-kecurangan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan
AUDIT adalah Proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk menemukan bukti audit dan mengevaluasi secara objectif untuk menentukan apakah kriteria audit sudah terpenuhi.
Analisis audit manajemen terhadap efektifitas penjualan dan penerimaan kas pa...irlan_fery81
Audit manajemen atas penerimaan kas tidak terlepas dari sistem akuntansi yang diterapkan dan dianut serta personil yang melaksanakan dan menaati prosedur atau kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan agar dapat mencegah kemungkinan timbulnya kegiatan penyelewengan dan penggelapan yang dapat merugikan perusahaan. Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi secara kredit maupun tunai. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan order pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Kegitan penjualan secara kredit.Prosedur dan kebijakan perusahaan belum dibuat secara tertulis. Prosedur atas penjualan dan penerimaan kas langsung disampaikan kepada karyawan karena prosedur dan kebijakan tersebut masih dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan situasi dan kondisi yang berbeda dan para karyawan akan lebih dimengerti jika disampaikan secara lisan dan langsung di praktekan. Tetapi untuk karyawan baru sangatlah sulit untuk mengingat serta memahami prosedur dan kebijakan yang ada. Akibatnya pengendalian internal perusahaan menjadi kurang efektif dan menyebabkan perangkapan tugas akibat batas-batas tanggung jawab yang kurang jelas. Dengan adanya Job description tertulis pekerjaan dapat lebih efektif dan efisien serta lebih terkontrol. Perusahaan tidak melakukan pemisahan tugas antara karyawan penerimaan kas dan bagian pencatatan akuntansi. Perusahaan merasa tidak perlu menambah karyawan di bagian penerimaan kas ataupun bagian akuntansi. Karena bagian penerimaan kas yang menerima kas dari hasil penjualan dapat langsung mencatatnya ke pembukuan perusahaan. Tetapi tentu saja memiliki resiko yang lebih besar serta dapat terjadi kecurangan¬-kecurangan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan
Audit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makananMartin45393
Kegiatan ini merupakan salah satu langkah awal untuk lebih mengenal lebih dalam lagi tentang masalah atau problem yang dihadapi oleh Tenaga nakes untuk mengatasi sebuah masalah yang
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
ppt klmpk 2 fixs.pdf
1. Dosen Pengampu : Dr. Jamaluddin, M.Pd.I
AUDIT MUTU
Sistem Penjaminan Mutu Internal
Disusun Oleh :
Kelompok II/MPI/6A
• Zulia Eka Safitri ( 203190155 )
• Siti Nur Mafia ( 203190023 )
• Dedi Kurniawan ( 203190022 )
• Sri Mulyani ( 203190019 )
2. A. Audit Mutu
1. Pengertian Audit Mutu
Audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan
sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah
disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut.
Audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang
kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.
3. Pengertian audit mutu dapat dijumpai dalam Panduan Audit Sistem Manajemen
Mutu SNI 19-19011-2002. Dalam panduan tersebut, audit mutu didefinisikan sebagai
proses sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan
mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauh mana kriteria audit
dipenuhi. Audit Sistem Mutu biasanya dilakukan untuk menentukan tingkat kesesuaian
aktivitas organisasi terhadap standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 yang
telah ditentukan serta efektivitas dari penerapan system tersebut.
Sedangkan menurut The International Standard For Terminology In Quality
Manajement, ISO 8402, audit mutu merupakan suatu pengujian yang sitematis dan
independent untuk menentukan apakah aktivitas mutu dan hasil sesuai dengan
pengaturan yang direncanakan, dan apakah pengaturan tersebut dapat
diimplementasikan secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan.
4. 2. Tujuan Audit Mutu
Tujuan audit mutu adalah untuk mendapatkan data dan informasi faktual dan
signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan
dan/atau perubahan.
Secara rinci tujuan umum dari audit mutu yaitu :
a. Untuk memperoleh prioritas permasalahan yang tengah dihadapi organisasi.
b. Untuk merencanakan pengembangan usaha Untuk memenuhi persyaratan suatu
sistem manajemen yang digunakan sebagai acuan.
c. Untuk memenuhi persyaratan regulasi ataupun persyaratan kontrak dengan
(misalnya) pelanggan.
d. Untuk mengevaluasi terhadap pemasok.
e. Untuk menemukan adanya potensi resiko kegiatan organisasi.
5. Tujuan audit mutu secara khusus adalah
Mengarahkan pencapaian sasaran, memberikan sense of urgency
Menemukan peluang perbaikan.
Memastikan apakah sistem diterapkan secara efektif.
Mendeteksi penyimpangan-penyimpangan terthadap kebijakan mutu
sedini mungkin.
6. 3. Prinsip Audit Mutu
a. Prinsip-prinsip yang terkait dengan auditor, yaitu :
1) Kode Etik sebagai Dasar Profesionalisme Kode Etik merupakan dasar profesionalisme
auditor dalam pelaksaan audit. Profesionalisme dari seorang auditor tercermin pada
sikap dapat dipercaya, memiliki integritas, dapat menjaga kerahasiaan dan berpendirian.
2) Menyajikan hasil yang obyektif dan akurat. Seorang auditor berkewajiban untuk
melaporkan hasil temuan audit secara benar dan akurat. Temuan audit, kesimpulan audit
dan laporan audit mencerminkan pelaksanaan kegiatan audit secara benar dan akurat.
3) Profesional, memiliki kompetensi sebagai auditor.
7. b. Prinsip Audit yang relevan dengan kegiatan audit, yaitu :
1. Independen-auditor (mandiri dan tidak berpihak) tidak melakukan audit pada area yang
bukan tanggungjawabnya.
2. Bukti Obyektif sebagai dasar membuat kesimpulan audit, dapat diverifikasi dan sample
audit yang diambil cukup mewakili.
3. Terencana, audit harus terencana secara sistematik sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
organisasi.
4. Auditor harus berkualifikasi dan independen.
5. Maksud dan tujuan dari audit harus diklarifikasi dan disetujui.
6. Audit harus direncanakan dan dipersiapkan secara memadai.
7. Orang yang bertanggung jawab atas aktifitas yang akan diaudit harus secara baik dan
diberitahukan sebelum dan sesudah audit.
8) Rencana audit dan laporan akhir harus tertulis.
8. 9) Auditor harus menindaklanjuti tindakan perbaikan.
10) Penilaian terhadap standar harus obyektif, faktual dan apabila mungkin
kuantitatif.
11) Audit tidak mengganggu kegiatan operasional yang berjalan.
12) Frekuensi, intensitas dan luas audit bervariasi dengan kebutuhan aktual.
13) Kertas kerja dan dokumen audit harus disimpan dengan baik dan teratur.
14) Uji petik untuk mengumpulkan bukti harus tidak memihak dan dapat dipercaya.
9. 4. Alasan Melakukan Audit Mutu
Dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM) ada beberapa alasan melakukan
audit. Alasan melakukan Audit antara lain menurut (Iskandar Indranata, 2006):
a. Mengembangkan sistem pada organisasi.
b. Meyakinkan organisasi akan efektivitas dan kesesuaian akan system itu sendiri.
c. Meyakinkan organisasi dalam memilih pemasok baru, bahwa SMM pemasok sesuai
dengan apa yang diinginkan organisasi.
d. Meyakinkan organisasi bahwa pemasok yang ada masih memenuhi persyaratan
yang ditetapkan organisasi.
e.Memenuhi kesesuaian standar/undang-undang, bahwa organisasi harus terus
menerus mengimplementasikan dan memelihara SMM secara konsisten
10. a. Menilai ketaatan terhadap prosedur pengendalian mutu dan standar program mutu.
b. Menilai proses pengembalian keputusan untuk keabsahan.
c. Menilai karakteristik mutu suatu produk serta proses yang berkaitan dengan
spesifikasi dari pelanggan atau pendesain melalui pengendalian dari inspkesi
reguler.
d. Memperbaiki efektivitas dari program manajemen mutu.
e. Mengeksplorasi penyebab kerusakan, keluhan pelanggan dan masalah lain.
f. Memperoleh sertifikasi normal dari program manajemen mutu.
g.Mengarahkan dan memotivasi staff dan manajemen untuk menciptakan kesadaran
mutu.
h.Menunjukkan perhatian manajemen mutu terhadap pemasok untuk memperoleh
perlindungan atas tuntutan liabilitas produk.
i. Memperkenalkan formalitas dan konsistensi dalam program mutu.
j. Melakukan pelatihan dan memberikan pengetahun teknis
5. Manfaat Audit Mutu
11. B. Audit Mutu Internal
Audit Internal adalah proses tinjauan yang dilakukan kepada sebuah
lembaga ataupun program, dimana fokus tinjauannya pada akuntabilitas, dan
menentukan apakah maksud dan tujuan yang dinyatakan telah terpenuhi.
Pelaksanaan audit internal harus memperhatikan beberapa faktor berikut:
1. Independen, obyektif, terencana secara sistemik, dan berdasarkan serangkaian
bukti;
2. Mengandung unsur konsultasi yang bertujuan memberikan nilai tambah atau
perbaikan bagi unit yang diaudit;
3. Dilakukan oleh peer group terhadap unit atau institusi dan/atau program atau
kegiatan, dengan memeriksa atau menginvestigasi prosedur, proses atau
mekanisme.
12. Tujuan Audit Mutu Internal Pendidikan
01 02
Mengetahui bahwa
pelaksanaan standar
mutu Universitas/
Sekolah/ Madrasah
telah tepat dan efektif,
serta terdapat upaya-
upaya peningkatan
standar mutu
pendidikan tersebut.
03
Mengidentifikasi
lingkup perbaikan dan
mengembangannya
secara profesional
berkelanjutan.
Memberi nilai tambah
dan memperbaiki
kegiatan operasional
akademik/proses
akademik serta
proses non akademik
padaUniversitas
/Sekolah/Madrasah.
13. AMI VS AMAI
AMI: Audit Mutu Internal (AMI),
digunakan apabila ruang
lingkup yang diaudit meliputi
semua aspek dalam organisasi
(akademik dan non akademik).
AMAI: Audit Mutu Akademik
Internal (AMAI), digunakan
apabila ruang lingkup yang di
audit hanya sebatas fungsi
AKADEMIK
14. Proses AMI Mengikuti Siklus
Merencanakan audit
tahunan
Menetapkan Tujuan
Audit
Menetapkan
jadwal audit
Menetapkan sasaran dan
lingkup audit
Membentuk tim
audit
Mengkaji ulang dokumen &
menyiapkan daftar
pengecekan
Menyelenggarakan
rapat tim audit
Melaksanakan audit
di tempat obyek
audit
Menyusun
laporan audit
Melakukan kajiulang
oleh manajemen
Siklus
AMI
15. Frekuensi Audit Mutu Internal
Pertimbangan lain untuk menentukan frekuensi AMI adalah sbb:
a. Atas permintaan klien.
b. Sesuai persyaratan peraturan.
c. Terdapat perubahan yang signifikan dalam manajemen, kebijakan,
dan teknik.
d. Terdapat perubahan sistem.
e. Sesuai kebutuhan penyempurnaan.
f. Sesuai dengan manajemen resiko
Tipe Audit
a. Audit tipe pertama (audit internal)
b. Audit tipe kedua (audit eksternal)
c. Audit tipe ketiga (audit eksternal secara
independen)
16. c. Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Audit Internal Iso 9001
Langkah-Langkah Dalam Audit Internal Sebagai pemilik proses, proses
Internal Audit dapat menjadi cara terbaik untuk mendapatkan pandangan dari
orang luar, yang dapat secara langsung melihat proses Anda dan membantu
mengidentifikasi area mana saja yang diperlukan perbaikan, atau membantu Anda
merampingkan proses untuk berjalan lebih baik, lebih cepat atau lebih efisien.
a. Perencanaan Jadwal Audit.
d. Pelaporan Audit
b. Perencanaan Proses Audit.
c. Melakukan Audit.