3. KORELASI PARSIAL
Analisis korelasi parsial (Partial Correlation) digunakan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dimana
variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan
atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol).
4. KORELASI GANDA
Suatu korelasi yang bermaksud untuk melihat hubungan antara tiga
atau lebih variabel (dua atau lebih variabel independent dan satu
variabel dependent). Korelasi ganda berkaitan dengan interkorelasi
variabel- variabel independent sebagaimana korelasi mereka dengan
variabel dependent. Korelasi Ganda (multiple correlation) merupakan
koelasi yang terdiri dari dua variabel bebas (X1, X2) serta satu variabel
terikat (Y).
5. MANFAAT
1. Korelasi Parsial
Korelasi parsial digunakan untuk mencari arah dan kuat lemahnya hubungan antara 2 atau lebih variable
independen (X1,X2...Xn) terhadap variable dependen (Y)
secara bersamaan , dengan mengendalikan salah satu variabel independenya.
2. Korelasi Ganda
Mencari hubungan atau kontribusi dua variable bebas (X) atau lebih secara simultan
(bersama-sama) dengan variable terikat (Y).
Mencari arah dan kuat lemahnya hubungan antara 2 atau lebih variable independen (X1,X2...Xn)
terhadap variable dependen (Y)
6. ANALISA KORELASI
Analisa Korelasi Parsial
Analisa Korelasi Ganda
Rumus korelasi ganda dari dua variable bebas (X1 dan
X2) dengan satu variable terikat (Y) sbb:
Dimana: koefisien korelasi ganda antara X1 dan X2
bersama-sama dengan Y
= Koefisien korelasi antara X1 dengan Y
= Koefisien korelasi antara X2 dengan Y
= Koefisien korelasi antara X1 dengan X2 Hipotesis yang
diuji:
H0 ; ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara
simultan terhadap Y
7. CONTOH KASUS
Mahasiswa TPHP B 2014 di minta Ibu Indriana Lestari untuk mengetahui,
sifat pada suatu larutan apakah dia bersifat asam ataukah basa menggunakan alat
pengukur pH Indikator pada larutan yang telah ditrasi menggunakan H2SO4 dan
NaOH, dari hasil yang di dapatkan ada sebanyak 5 data sebagai berikut :
No. X1 X2 Y
1 10 20 9
2 20 25 12
3 15 10 4
4 25 15 6
5 10 10 7
Tota
l
80 80 38
Tabel 1. Tabel data
Keterangan :
X1 : H2SO4 (ml)
X2 : NaOH (ml)
Y : pH
8. KESIMPULAN
Dikarenakan nilai koefisien pada analisa diatas seluruhnya positif yang berarti apabila nilai salah satu variabelnya naik, maka nilai
variabel pasangannya juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, apabila nilai salah satu variabelnya turun, maka nilai variabel
pasangannya juga akan turun.
1. Koefisien determinan padaanalisis diatas adalah :
• Koefisien determinan antara H2SO4 (X1) dengan hasil pH (Y) sebesar 0,06%.
• Koefisien determinan antara NaOH (X2) dengan hasil pH (Y) sebesar 81%.
• Koefisien determinan antara H2SO4 (X1) dengan NaOH (X2) sebesar 7,29%.
• Koefisien determinan antara H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) dengan pH (Y) sebesar 75,7%.
1. Karena Fhitung (57,8) lebih besar dari Ftabel (19,00) maka tolak H0 dan terima Ha yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan
antara banyaknya H2SO4 pada suatu larutan (X1) dan banyaknya NaOH pada suatu larutan(X2) terhadap nilai pH yang di
hasilkan (Y)