4. Menentukan Ide Karangan
• Digali dari fenomena atau
kejadian di masyarakat
• Membaca artikel, jurnal, buku,
media massa dll
• Diskusi
01
5. Menganalisis Unsur
Sebuah Karangan
• Isi : Gagasan yang dikembangkan dalam
sebuah karangan
• Bahasa : diksi, kalimat, paragraf, ejaan,
tanda baca
• Format/Bentuk : teknik penyajiannya (jenis
huruf, tata tulis, penomoran tabel, gambar)
02
6. Pertimbangan dalam Menentukan
Topik
Bagaimana pertimbangan dalam menentukan topik?
Pemilihan topik merupakan salah satu faktor yang
penting di dalam penyusunan karangan. Topik yang
menarik akan memikat pembaca untuk membaca
seluruh isi karangan.
7. Adapun beberapa hal yang perlu dipertimbangkan,
antara lain:
a. Topik hendaknya memunculkan nilai kebaruan;
b. Topik hendaknya menggarap isu teraktual;
c. Topik hendaknya penting bagi pembaca;
d. Topik sebaiknya dikuasai oleh penulis;
e. Pembatasan terkait topik bahasan;
f. Terdapat referensi yang memadai terkait topik
yang dipilih.
8. Pertimbangan Penentuan Topik
1. Topik karangan yang baik hendaknya
memunculkan nilai kebaruan.
2. Topik hendaknya menggarap isu teraktual.
3. Topik sebaiknya dikuasai oleh penulis.
9. Pembatasan Terkait Topik Bahasan
Hal penting yang harus diingat adalah topik yang
dibahas meski sederhana namun tuntas dan
mendalam ketika membahasnya. Topik yang terlalu
luas atau tidak dibatasi berakibat pada
pembahasan yang tidak fokus. Pembaca akan lebih
mudah memahami karangan yang topik
pembahasannya jelas dan tidak terlalu ke mana-
mana.
10. Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah bagian berikutnya yang harus
diperhatikan. Setelah menentukan topik kita harus tahu jenis
karangan apa yang akan disusun. Karangan fiksi atau karangan
nonfiksi tentunya keduanya berbeda. Dalam konteks ini difokuskan
pada karangan ilmiah sebagai bagian dari karangan nonfiksi.
Ada banyak jenis karangan ilmiah atau karya ilmiah. Beberapa jenis
karangan ilmiah tersebut antara lain: artikel, esai, opini, makalah,
proposal kegiatan, proposal penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.
Masing-masing jenis karangan ilmiah tersebut memiliki kerangka
yang berbeda. Seorang penulis harus memperhatikan masing-
masing kerangka tersebut. Namun dalam kerangka karangan ilmiah
setidaknya memuat beberapa hal berikut
11. Judul
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa judul adalah topik yang
sudah dipersempit. Judul umumnya terdiri atas 5-20 kata. Judul
yang baik tidak terlalu panjang. Judul dalam karangan ilmiah baiknya
dibuat ringkas. Hal yang terpenting dalam menentukan judul adalah
judul harus merepresentasikan isi keseluruhan karangan. Fungsi lain
dari judul adalah menarik perhatian pembaca. Sedapat mungkin
pembaca akan merasa tertarik buat membaca karangan kita.
Ibaratnya, judul itu adalah mahkotanya karangan. Maka, penulis harus
mengiraira dan mempertimbangkan baik-baik judul yang menarik itu.
12. Pendahuluan
Pendahuluan dalam sebuah karangan ibaratnya sebagai jembatan pengantar ke
bagian isi. Pendahuluan juga mempunyai posisi penting dalam sebuah
karangan. Bagian ini bisa dikatakan sebagai sebuah intronya karangan.Pembaca
perlu diberitahu mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, dan
tujuan penulisan dari karangan yang kita buat. Menyusun pendahuluan
biasanya dianggap sebagai hal yang paling susah. Penulis harus meracik
dengan alur yang mudah dipahami oleh pembaca berkaitan pokok
permasalahan yang kita angkat. Seberapa penting dan urgennya karangan kita
dapat diketahui melalui bagian pendahuluan ini.
Menurut Sugihastuti dan Saudah (2016) bagian pendahuluan karangan
hendaknya mampu merangsang dan memudahkan pembaca memahami
keseluruhan karangan. Dengan membaca pendahuluan, pembaca sudah dapat
gambaran tentang pokok pembahasan dan gambaran umum tentang
penyajiannnya.
13. Isi
Isi karangan bisa dikatakan sebagai inti sebuah karangan. Isi menjadi
bagian yang paling dicari oleh pembaca. Hal ini karena pada bagian isi
ini pokok permasalahan yang sudah dirumuskan oleh penulis akan
dikemukakan pada bagian ini. Bagian isi ini sering juga disebut bagian
pembahasan. Sesuai dengan namanya, penulis membahas pertanyaan
yang sudah dirumuskan. Dalam 80 Asas Bahasa Indonesia Perguruan
Tinggi karangan ilmiah, penulis perlu mengemukakannya dengan
memadukan berbagai referensi, mulai jurnal, buku, dan sumber lain.
Menurut Sugihastuti dan Saudah (2016) hendaknya berpedoman
pada asas kelengkapan, ketaatan aturan penulisan, kejelasan
pembahasan, dan kesimpulan materi yang dibahas. Berkaitan dengan
panjang pendeknya isi karangan didasarkan pada proposional
masalah yang dibahas.
14. Penutup
Bagian penutup isinya penegasan tentang hal yang sudah dipaparkan
penulis pada bagian pembahasan. Bagian ini memang tidak perlu
berpanjang lebar. Tapi bukan berarti bagian ini tidak penting. Dalam
konteks karangan ilmiah baru bisa dikatakan sahih apabila
keseluruhan bagiannya terpenuhi, termasuk bagian penutup ini. Bisa
dikatakan pula bagian penutup ini berisi simpulan atas pembahasan
yang sudah dikemukakan sebelumnya.
Menurut Sugihastuti dan Saudah (2016) bagian pendahuluan
karangan yang dikemukakan adalah kesimpulan dari pertanyaan-
pertanyaan atau rumusan masalah yang sudah dianalisis dan
pembahasan dalam bagian isi karangan. Hal yang harus diingat
adalah penutup bukan berupa rangkuman atau ikhtisar.
15. Daftar referensi
Bagian daftar referensi atau daftar pustaka berisi sumber referensi
atau pustaka yang telah kita gunakan sebagai sitasi. Kita perlu
menulis daftar referensi sebagai bagian yang tidak boleh
ditinggalkan. Tujuan lain penulisan daftar referensi ini adalah untuk
mengindari plagiasi. Penulis yang mendata daftar referensinya
dengan baik berarti telah memenuhi tugas memberikan informasi
tentang sumber referensi yang memadai. Sitasi yang kita gunakan
betul-betul benar adanya dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain
itu, penulis lain dapat memanfaatkan sumber referensi ini sebagai
bahan penelusuran bila akan membaca lebih lengkap dari sitasi yang
kita gunakan.