2. Pengertian Aliran Eksistensialisme
Dari sudut etimologi eksistensi berasal dari kata “eks” yang berarti
diluar dan “sistensi” yang berarti berdiri atau menempatkan, jadi
secara luas eksistensi dapat diartikan berdiri sendiri sebagai dirinya
sekaligus keluar dari dirinya.
Eksistensialisme merupakan suatu aliran dalam ilmu filsafat yang menekankan segala
sesuatu terhadap manusia dan segala sesuatu yang mengiringinya. Dimana manusia
dipandang sebagai mahluk yang harus bereksistensi atau aktif dengan sesuatu yang ada
disekelilingnya, serta mengkaji cara kerja manusia ketika berada di alam dunia ini dengan
kesadaran.
3. Eksistensialisme muncul sebagai hasil filosofis yang berlangsung antara abad ke-19 dan
ke-20, dimana ada pencarian yang jelas tentang alasan keberadaan berdasarkan
individualitas, emosi, tindakan, dan tanggung jawab yang dimiliki setiap individu.
Eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena latar belakang
ketidakpuasan beberapa filsuf terhadap pandangan aliran materialisme yang menyatakan
manusia dibatasi oleh keadaan alam. Aliran yang bersifat dangkal dan primitif pada masa
Yunani ketika itu. Para filsuf menyadari bahwa manusia mulai terbelenggu dengan aktifitas
teknologi yang membuat mereka kehilangan hakekat hidupnya sebagai manusia atau
mahluk yang bereksistensi dengan alam dan lingkungan sekitar bukan hanya dengan semua
yang serba instant.
Sejarah Kemunculan Aliran Eksistensialisme
4. Ciri-ciri aliran eksistensialisme yang pertama adalah selalu melihat cara
manusia berada dan eksistensi sendiri disini diartikan secara dinamis
sehingga ada unsur berbuat dan menjadi, dan yang kedua adalah manusia
dipandang sebagai suatu realitas yang terbuka dan belum selesai serta
didasari dari pengalaman yang konkret atau empiris yang kita kenal.
Gagasan utama dari eksistensialisme adalah untuk mengatakan bahwa
manusia pertama-tama ada dan kemudian setiap individu menghabiskan
seumur hidup mengubah esensi atau sifat mereka.
5. 2. Karl Jaspers
Eksistensialismenya ditandai dengan
pemikiran yang menggunakan semua
pengetahuan obyektif serta mengatasi
pengetahuan obyektif sehingga
manusia sadar akan dirinya sendiri
dan memandang filsafat bertujuan
mengembalikan manusia kepada jati
dirinya.
Tokoh-Tokoh Aliran Eksistensialisme
1. Soren Aabye Kiekeegaard
Filsuf Soren Kierkegaard dianggap
sebagai bapak eksistensialisme dan
merupakan orang yang menentukan
bahwa “setiap manusia harus
menemukan makna keberadaannya”.
Istilah ini digunakan pada tahun 1940-
an yang saat ini dianggap sebagai
eksponen eksistensialisme terbesar.
3. Jean Paul Sartre
“Manusia yang bereksistensi adalah
makhluk yang hidup dan berada
dengan sadar dan bebas bagi diri
sendiri”. Itu adalah salah satu
statement dan mungkin bernilai
teori yang terkenal darinya.
5. Martin Heidegger
Inti pemikirannya adalah memusatkan semua
hal kepada manusia dan mengembalikan semua
masalah apapun ujung-ujungnya adalah manusia
sebagai subjek atau objek dari masalah
tersebut.
4. Friedrich Nietzsche
Menurutnya manusia yang teruji adalah
manusia yang cenderung melalui jalan yang
terjal dalam hidupnya dan definisi dari aliran
eksistensialisme menurutnya adalah manusia
yang mempunyai keinginan untuk berkuasa.
6. Aliran filsafat eksistensialisme berpengaruh terhadap sistem pendidikan.
Eksistensialisme dapat membuka imajinasi baik pendidik maupun peserta didik
agar lebih mengetahui apa yang sebenarnya menjadi keunggulan dalam diri
individu. Eksistensialisme membuat peserta didik untuk senantiasa mengetahui
dan paham arti kebebasan dalam pendidikan. Kebebasan yang dimaksud adalah
peserta didik dapat berekspresi, kretif, inovatif dan berwawasan yang luas.
7. Di bidang pendidikan, eksistensialisme mengatakan bahwa guru harus
sadar dia ada sebagai manusia seperti muridnya dan murid bukan hanya
sekadar objek, mereka adalah makhluk berpikir dan cerdas. Guru
memiliki kebebasan eksistensial dalam memilih metodologi terbaik untuk
mengajar siswa mereka, kebebasan untuk memilih alat terbaik untuk
mengevaluasi mereka, teks terbaik untuk mencari informasi, penggunaan
bahan ajar terbaik untuk meningkatkan dan membuat pembelajaran
konten lebih mudah. Guru juga harus mendorong siswa agar aktif
berpartisipasi, bertanya dengan argumen yang valid
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
8. Keyakinan bisa menjadi musuh kebenaran yang lebih berbahaya daripada
kebohongan.
Hampir tidak ada gairah tanpa perlawanan.
Saya memberontak, maka saya ada.
Beberapa pria menjadi orang yang mereka lahirkan.
Alam semesta tampaknya tidak jinak atau bermusuhan, hanya acuh tak acuh.
Semua kekuatan pada dasarnya adalah kekuatan untuk menolak kefanaan.
Hanya setelah Anda kehilangan segalanya, Anda bebas melakukan apa saja.