SlideShare a Scribd company logo
1
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY.C DENGAN POST SC ATAS INDIKASI GAGAL INDUKSI
DI RUANG KHADIJAH RS PKU AISYIYAH BOYOLALI
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian :4 agustus 2018
Waktu pengkajian : 15.00 WIB
A. Data Umum Kesehatan
Inisial klien : Ny.C
Umur : 26 th
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan terakhir : S1 pendidikan
B. Riwayat Kehamilan Persalinan Lalu
C. Riwayat Kehamilan Saat Ini
1. Berapa kali periksa hamil : 6x
 Trimester I : 2x
 Trimester II : 2x
 Trimester III: 2x
2. Masalah kehamilan : tidak ada
3. Jenis persalinan : SC
SC atas indikasi : gagal induksi
4. Jenis kelamin : perempuan
Berat badan : 3800 gram
Tinggi badan : 48 cm
5. Perdarahan :cc
6. Masalah dalam persalinan : tidak ada
D. Riwayat Ginekologi
1. Masalah ginekologi : tidak ada
2. Riwayat KB : belum menggunakan KB
2
E. Data Postnatal
1. Status obstetrikus : G1 P1 A0
Bayi rawat gabung : Ya
2. Keadaan umum : pasien tampak lemas
 P: pasien mengatakan nyeri pada luka post SC
 Q: pasien mengatakan nyeri seperti disayat-sayat
 R: pasien mengatakan nyeri dibagian abdomen tengah bawah
 S: skala nyeri 6
 T: nyeri hilang timbul
3. Kesadaran : Compos mentis
4. BB/TB : 90 kg/ 172cm
5. Tanda Vital :
TD : 130/80 mmHg Suhu : 36ºC
Nadi : 78 X/menit RR : 24 X/menit
6. Kepala – leher
a. Kepala :mesochepal, persebaran rambut merata, tidak ada lesi
b. Mata : tampak simetris kiri dan kanan, isokor, konjungtiva
ananemis, sklera anikterik
c. Hidung :simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
d. Mulut : mukosa bibir lembab, mulut bersih, jumlah gigi lengkap
e. Telinga : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak ada
gangguan pendengaran
f. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis
7. Dada
a. Jantung
Inspkesi : tidak tampak pembengkakan
Perkusi : pekak
Palpasi : tidak ada nyeri, iktus kordis tidak teraba
Auskultasi : S1-S2 reguler
b. Paru :
Inspeksi : tidak ada retraksi dinding dada
Perkusi : sonor
Palpasi : vocal fremitus seimbang kanan dan kiri, tidak ada
nyeri tekan
3
Auskultasi : vesikuler
c. Payudara :
 baik, padat, bersih, hiperpigmentasi areola, puting
susu tampak menonjol, kolostrum keluar pada jam
17.00 WIB kuning jernih
 volume ASI
8. Abdomen : terdapat luka jahitan post SC di abdomen tengah
bawah
a. Involusi uterus :ada
b. Fundus uterus : 2 jari di bawah pusat
c. Kontraksi :baik (keras)
d. Posisi : normal
e. Kandung kemih: pasien terpasang kateter no.18, warna urin kuning
pekat
f. Diastasis rectus abdominis: tidak ada
g. Fungsi pencernaan: pasien belum BAB sejak post SC
9. Perineum dan genital
a. Vagina : terpasang DC ukuran 18, ada perdarahan pervagina
b. Perineum : utuh
Tanda REEDA :
Redness : tidak ada kemerahan
Echomosis : tidak ada kebiruan
Edema : tidak ada pembengkakan
Dischargment : tidak ada cairan sekresi yang keluar
Approksimity : ada jahitan luka post SC pada abdomen tengah bawah
c. Kebersihan : pasien mengatakan mengganti pembalut saat tidak
nyaman
d. Lokhea : rubra, berwarna merah segar ± 100 cc
e. Hemorhoid : tidak ada
10. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas : terpasang infus asering 20 tpm di tangan kanan
Edema : tidak ada
b. Ekstremitas bawah
Edema : tidak ada
Varises : tidak ada
4
Tanda Homan : negatif
11. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi BAK:pasien terpasang DC no. 18, urin berwarna kuning
pekat
Keluhan : tidak ada
b. BAB
Frekuensi BAB: pasien belum BAB setelah SC
Keluhan : tidak ada
12. Istirahat dan kenyamanan
a. Pola tidur : pasien mengatakan terganggu karena nyeri post SC
 P: pasien mengatakan nyeri pada luka post SC
 Q: pasien mengatakan nyeri seperti disayat-sayat
 R: pasien mengatakan nyeri dibagian abdomen tengah bawah
 S: skala nyeri 6
 T: nyerihilang timbul
b. Keluhan ketidaknyamanan: saat tidur pasien tidak nyaman karena
nyeri post SC
13. Mobilisasi dan latihan
a. Tingkat mobilisasi : pasien bedrest dan tidak bisa menggerakkan
bagian abdomen hingga ekstremitas bawah,
karena masih dipengaruhi oleh anastesi
b. Latihan/senam : pasien melakukan latihan menggerakkan kaki
pasca operasi SC pada jam 17.00
14. Nutrisi dan cairan
a. Asupan nutrisi : pasien dipuasakan sampai flatus ± 4 jam
setelah SC, dan baru boleh makan roti
b. Asupan cairan :pasien dipuasakan sampai jam 19.00 dan baru
boleh minum air putih ±
c. Keadaan mental : pasien merasa senang dan terharu setelah
melahirkananak yang pertama
a. Adaptasi psikologis :pasien tampak masih cemas dengan luka post
SC, dan masih bertanya-tanya tentang jahitan
luka post SC
5
b. Penerimaan terhadap bayi: ibu dan keluarga menyambut dengan
bahagia
Laporan SC :
 Operasi SC dijadwalkan pada jam 13.00 WIB
 Persiapan SC : mencukur rambut, puasa mulai jam 6 pagi, memakai
pakaian operasi dan penutup kepala
 Saat SC : anastesi spinal, infus Asering 30 tpm
F. Pemeriksaan Penunjang
Nama pemeriksaan Hasil Rentang normal Satuan Ket Hasil
DARAH - - - -
Hb 10,3 L: 13-18/ P:11-16,5 g/dl Rendah
Leukosit 8,3 4,0-11,0 Ribu Normal
Trombosit 207 150-450 Ribu Normal
Hematokrit 31 L: 40-50/ P: 37-45 % Rendah
HITUNG JENIS - - - -
Segmen 65 50-70 % Normal
Limfosit 29 20-40 % Normal
MID 6 - - -
Golongan darah A - A,B,AB,O -
Gula darah sewaktu 100 <110 mg/dl Normal
Serologi - -
HbSAg Negatif - - -
6
G. Terapi obat
Hari/Tanggal Jenis
Terapi
Dosis Golongan &
Kandungan
Fungsi &
Farmakologi
Sabtu, 4
agustus 2018
Oxitosin 10unit/ml Hormon sintesis Untuk memicu
kontraksi pada otot
rahim
Sabtu, 4
agustus 2018
Ketorolac 1 gr/ 8 jam Analgetik Untuk mengurangi
nyeri
Sabtu, 4
agustus 2018
Asam
tranexamat
1gr/12jam Antifibrinolitik Mengurangi
perdarahan
Sabtu, 4
agustus 2018
Methergin 0,125/12jam Methylergometrine
hydrogen maleate
Mencegah/mengontrol
perdarahan
II. KASUS
Ny.C berusia 26 tahun datang melalui poli obgyn pada tanggal 3
agustus 2018 pada jam 16.00 WIB dengan G1P0A0. Dengan usia kehamilan
40 minggu, Sebelumnya dirumah pasien mengeluhkan perut terasa kenceng-
kenceng, pasien masuk keruang VK dan dilakukan pemeriksaan didapatkan
hasil TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, VT 1 cm sempit, pasien tampak lemah,
dengan TD: 130/80mmHg, N: 86x/menit, S: 36,3ºC, RR: 24x/menit,
kemudian pasien dipindakan keruang khadijah pada jam 17.30 WIB.
Pada hari sabtu, 4 agustus 2018 pasien dipuasakan mulai jam 6 pagi,
kemudian masuk ruang OK pada jam 13.00 WIB. Selesai operasi SC pasien
dibawa keruang khadijah pada jam 14.00 WIB. Dilakukan pengkajian pada
pasien pada jam 15.00 WIB, didapatkan keadaan umum lemah, pasien
mengatakan nyeri luka post SC.
 P: pasien mengatakan nyeri pada luka post SC
 Q: pasien mengatakan nyeri seperti disayat-sayat
 R: pasien mengatakan nyeri dibagian abdomen tengah bawah
 S: skala nyeri 6
 T:nyerihilang timbul
Pasien mengatakanbagian abdomen hingga ekstremitas bawah belum bisa
digerakkan, semua aktifitas dibantu oleh keluarga.
7
III. ANALISA DATA
No. Hari/Tanggal
/Jam
Data Fokus Problem Etiologi Ttd
1. Sabtu/04-08-
2018/15.00
DS:
 P: pasien mengatakan nyeri
bertambah jika bergerak
 Q: nyeri seperti disayat-
sayat
 R: nyeri di area luka
operasidi abdomen tengah
bawah
 S: skala nyeri 6
 T: nyeri hilang timbul
DO:
 pasien tampak menahan
nyeri
 pasien tampak tidak rileks
Nyeri akut
(00132)
Agen
cedera fisik
Kelo
mpok
2. Sabtu/04-08-
2018/15.00
DS:
 pasien mengatakan bagian
abdomen hingga
ekstremitas bawah belum
dapat digerakkan
 Pasien mengatakan sulit
bergerak/beraktivitas
 Pasien mengatakan semua
aktivitas dibantu oleh
keluarga
DO:
 pasien tampak bedrest
 saat bergerak pasien tampak
dibantu oleh keluarga
Hambatan
imoblitas
fisik
(00085)
Nyeri (Post
SC)
Kelo
mpok
3. Sabtu/04-08-
2018/15.00
DS: pasien mengatakan luka
jahitan bekas operasi di
abdomen tengan bawah masih
terasa nyeri
Resiko
Infeksi
(0004)
Prosedur
invasif (post
SC)
Kelo
mpok
8
DO: terdapat luka jahitan post
SC di perut bagian bawah
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut (00132) b.d. Agen cedera fisik
2. Hambatan imoblitas fisik (00085) b.d. Nyeri (post SC)
3. Resiko Infeksi (0004) b.d. Prosedur invasif (post SC)
V. RENCANA KEPERAWATAN
No.Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd
I Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x24
jam, nyeri akut pada pasien
berkurang. Dengan kriteria
hasil:
Kontrol Nyeri (1605)
 Mengenali kapan nyeri
terjadi dengan skala 2
 Menggunakan
tindakan pengurangan
nyeri tanpa analgesik
dengan skala 2
 Melaporkan nyeri
yang terkontrol dengan
skala 3
Manajemen Nyeri (1400)
1. Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif yang
meliputi lokasi,
karakteristik, frekuensi,
kualitas dan faktor
pencetus
2. Observasi adanya
petunjuk nonverbal
mengenai
ketidaknyamanan
3. Gunakan strategi
komunikasi terapeutik
4. Ajarkan penggunaan
teknik non farmakologi
seperti teknik relaksasi
nafas dalam
5. Kolaborasi pemberian
analgesik
Kelom
pok
II Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x24
jam, mobilitas fisik pasien
tidak mengalami
Pengaturan posisi (0840)
1. Jangan memposisikan
pasien dengan
penekanan pada luka
Kelom
pok
9
hambatan. Dengan kriteria
hasil:
Pergerakan (0208)
 Bergerak dengan
mudah dengan skala 4
 Kinerja pengaturan
tubuh dengan skala 4
2. Dorong pasien untuk
terlibat dalam
perubahan posisi
3. Tinggikan kepala
tempat tidur
4. Instruksikan pasien
untuk memposisikan
diri sepanjang proses
pemindahan
5. Bantu pasien untuk
perpindahan, sesuai
kebutuhan
III Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x24
jam, pasien tidak
mengalami resiko infeksi.
Dengan kriteria hasil:
Kontrol resiko: Proses
infeksi (1924)
 Mengidentifikasi
faktor resiko infeksi
dengan skala 4
 Mengidentifikasi tanda
dan gejala infeksi
dengan skala 4
 Mempertahankan
lingkungan yang
bersih dengan skala 4
Perlindungan infeksi
(6550)
1. Monitor adanya tanda
dan gejala infeksi
2. Batasi jumlah
pengunjung
3. Ajarkan teknik
mencuci tangan dengan
tepat
4. Ajarkan pasien dan
keluarga mengenai
bagaimana
menghindari infeksi
5. Kolaborasi pemberian
antibiotik
Kelom
pok
10
VI. TINDAKAN KEPERAWATAN IMPLEMENTASI
Hari/tgl/j
am
No.
Dx
IMPLEMENTASI RESSPON TTD
04
Agustus
2018
1.
1,2.
1.
3.
2.
Melakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif.
Memonitoring TTV
Mengajarkan teknik
relaksasi nafas dalam.
Mengajarkan teknik
S : Pasien mengatakan terganggu
karena nyeri post SC
P : Paasien mengatakan nyeri
pada luka post sc.
Q : Nyeriseperti tersayat-sayat
R : Pada bagaian abdomen
tengah bawah
S : Skala 6
T : hilang- Timbul
O : pasien tampak meringis
kesakitan.
Pasien tampak menahan nyeri.
S : Pasien bersedia di periksa
TTV
O : TTV
TD : 130/ 80 mmHg
S : 36,3 C
N : 86 x/ Menit
RR : 24 x/ menit
S: Pasien mengatakan bersedia
mengikuti apa yang akan
diajarkan perawat.
O : pasien tampak berlatih nafas
dalam.
S : pasien mengatakan teknik
Kelomp
ok
11
ambulasi ditempat tidur ambulasi.
O : pasien tampak mencoba
teknik ambulasi di tempat seperti
miring kanan, kiri.
BAB 1
12
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil kasus asuhan keperawatan yang di lakukan pada Ny. C
Post operasi sectio caesarea dengan indikasi gagal induksi di Ruang VK RS
PKU AISYIYAH Boyolali, maka dalam bab ini penulis akan membahas
kesenjangan antara teori dan kenyataan yang diperoleh sebagai hasil
pelaksanaan studi kasus. Penulis juga akan membahas kesulitan yang di
temukan dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. C Post
operasi sectio caesarea dengan indikasi fetal yang meliputi pengkajian,
pelaksanaan dan evaluasi dengan uraian sebagai berikut :
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanda-tanda yang dikenali pada awal proses diagnostik dapat
dipahamihanya jika ada penjelasan yang masuk akal untuk tanda-tanda
tersebutdengan konteks suatu situasi, ini adalah proses berfikir aktif ketika
perawatmengeksplorasi pengetahuan dalam memorinya untuk
mendapatkankemungkinan penjelasan data (Nanda Nic & Noc, 2018).
1. Diagnosa keperawatan yang muncul.
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
Nyeri akut adalah keadaan ketika individu mengalami
danmelaporkan adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau
sensasiyang tidak menyenangkan selama enam bulan atau kurang.
Diagnosa tersebut ditegakkan bila ada data mayor yang
mendukung yaitu pengungkapan tentang deskriptor nyeri, dan data
minor yaitu ketidakaktifan fisik atau imobilitas, perubahan pola tidur,
dan perubahan kemampuan untuk melanjutkan aktifitas sebelumnya.
Alasan diagnose tersebut diangkat karena saat pengkajian didapatkan
data subjektif yaitu pasien mengatakan merasakan nyeri bagian perut
dibekas luka operasi P: pasien mengatakan nyeri bertambah jika
bergerak Q: Nyeri seperti tersayat-sayat, R: nyeri di area luka operasi
di abdomen tengah bawah, S: Skala nyeri 6, T: Nyeri hilang timbul,
dan data obyektif yaitu : Pasien meringis kesakitan dan pasien
tampak menahan nyeri.
Diagnosa tersebut penulis prioritaskan karena keluhan yang
dirasakan pasien saat itu dan apabila masalah itu tidak segera
ditangani akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien dan bisa
13
mengganggu aktifitas klien sehingga akan timbul rasa ketakutan
untuk melakukan gerakan dan tindakan.
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan pergerakan
mandiri dari satu posisi ke posisi lain di tempat tidur (Nanda, 2018).
Diagnosa tersebut dapat ditegakan jika ada data batasan
karakteristik yaitu Hambatan kemampuan bergerak antara posisi
duduk lama dan terlentang, telentang dan duduk, posisi telungkup
dan telentang, hambatan reposisi dirinya sendiri di tempat tidur dan
hambatan untuk miring kanan kiri.
Alasan diagnosa tersebut diangkat karena ditemukan tanda-
tanda yang mendukung yaitu secara subyektif yaitu pasien
mengatakan aktivitas terbatas dan dibantu keluarga karena nyeri di
luka jahitan dan data obyektif yaitu pasien terlihat berbaring di
tempat tidur, aktivitas di bantu keluarga, terpasang infus RL 20 tpm
dan masih terpasang DC.
Penulis tidak memprioritaskan masalah tersebut karena tidak
mengancam kehidupan klien. Tetapi jika tidak di tegakan klien tidak
dapat mandiri dalam beraktivitas.
c. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
Resiko infeksi adalah peningkatan resiko masukya
organisme pathogen
Diagnosa tersebut dapat ditegakan jika ada faktor-faktor
resiko yaitu ketidak adekuatan pertahanan tubuh primer (kulit
tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia,perubahan
peristaltik), ketidak adekuatan imun buatan, malnutrisi, trauma,
kerusakan jaringan.
2. Diagnosa yang tidak muncul namun dalam tinjauan teori
a. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan vaskuler yang berlebih.
Kekurangan volume cairan adalah keadaan ketika seorang
individu yang tidak menjalani puasa mengalami atau berisiko
mengalami dehidrasi vaskuler, interstiasial, atau inttravaskuler (
Carpenito, 2009).
14
Diagnosa tersebut dapat di tegakan apabila terdapat data satu
atau lebih yang antara asupan dan haluaran, penurunan berat badan,
kulit/membrane mukosa kering. Dan mungkin terdapat peningkatan
natrium serum, penurunan haluaran urine berlebihan, urine memekat
atu sering berkemih, penurunan turgor kulit,haus, mual, anoreksia (
Carpenito, 2009 ). Pada pengkajian penulis tidakdi tegakkan.
b. Kurangnya pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi
berhubungan dengan kurangnya informasi.
Kurang pengetahuan adalah tidak adanya atau kurangnya
informasi kognitif sehubungan denngan topic spesifik (Nanda, 2018).
Diagnosa tersebut terdapat keterbatasan kognitif, interprestasi
terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari
informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi (Nanda,
2018). Pada pengkajian penulis tidak menemukan data-data
pendukung seperti diatas sehingga diagnosa tersebut tidak ditegakan.
B. IMPLEMENTASI
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
Tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa ini adalah
mengkaji karakteristik skala nyeri, mengevaluasi tanda-tanda vital,
mengajarkan penggunaan teknik relaksasi, kalaborasi pemberian analgetik
(Nursing Interventions Classification, 2013).
Kekuatan dari tindakan ini adalah bekerja sama dalam mengurangi
rasa nyeri. Kelemahannay adalah terkadang klien tidak bisa di ajak buat
kerjasama dan melakukan ajaran yang diberikan.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
Tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa ini adalah
memonitor TTV sebelum dan sesudah latihan, mengajarkan teknik
ambulasi, mengkaji kemampuan mobilisasi, melatih dalam pemenuhan
ADL, memberikan pendidikan kesehatan tentang ambulasi (Nursing
Interventions Classification, 2013).
Kekuatan dari tindakan ini adalah dilakukan dengan baik, karena
adanya keterlibatan keluarga. Kelemahannya adalah tidak semua anjuran
yang diberikan dapat dilakukan oleh pasien.
15
C. EVALUASI
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
Kriteria hasil untuk diagnosa diatas adalah ekspresi wajah tenang,
nyeri teratasi, tanda-tanda vital dalam batas normal.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diperoleh hasil sobyektif:
Pasien mengatakan nyeri berkurang, obyektif: Pasien tampak lebih tenang
dengan skala nyeri 3. Hal tersebut menandakan diagnosa pertamateratasi,
sehingga tindakan perlu dipertahankan sampai pasien tidak terasa nyeri
kembali.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
Kriteria hasil untuk diagnosa diatas adalah klien dapat beraktivitas
mandiri tanpa bantuan keluarga
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diperoleh hasil sobyektif:
Pasien mengatakan sedikit demi sedikit sudah bisa berjalan, obyektif:
Pasien tampak bisa berjalan. Hal tersebut menandakan diagnosa kedua
teratasi, sehingga tindakan perlu dipertahankan sampai pasien dapat
beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan keluarga.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari dapat disimpukan :
1. Pengkajian yang dilakukan sejak tanggal 04 Agustus 2018 didapatkan
data subjektif sebagai berikut : Klien mengatakan belum berani bergerak
dan masih lemas, mengatakan nyeri pada lukanya, dan mengatakan ASI
keluarnya banyak. Sedangkan data objektif, antara lain : kesulitan
bergerak, lemah, keterbatasan rentang gerak,nyeri bila gerakan pada
daerah perut di daerah sekitar jahitan dengan skala 6 dengan waktunya
hilang timbul, adanya luka insisi sepanjang kurang lebih 15 cm, balutan
bersih, terpasang kateter dan infus.
16
2. Diagnosa keperawatan, yaitu : Nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera fisik dan hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.
3. Rencana keperawatan, antara lain : kaji karakteristik nyeri, kaji rentang
pergerakan, bantu dalampemenuhan aktifitas sehari-hari sesuai
kebutuhan, berikan posisi yang nyaman, ajarkanteknik relaksasi, kaji
tanda dan gejala infeksi, berikan perawatan perineal.
4. Implementasi yang sudah dilakukan, antara lain : mengkaji karakteristik
nyeri, mengkaji responpergerakan klien, membantu klien
untukberaktivitas, mengkaji karakteristik nyeri, memberikan posisi
yangnyaman, mengajarkan teknik relaksasi.
5. Dari tindakan yang dilakukan didapatkan evaluasi, yaitu : klien
mengatakan nyeri berkurang di sekitar perut, skala 3, klienmengatakan
sudah mampu berakvitas namun masih memerlukan bantuan,klien sudah
mampu berdiri secara perlahan dan berjalan pelan-pelan.
B. Saran
1. Perawat
Hubungan antara perawat dan tim kesehatan lain, serta kerjasama
perawatdengan keluarga sangat diperlukan untuk membantu
perkembangankondisi pasien ke arah lebih baik..
2. Mahasiswa
Sebelum ke lahan praktek hendaknya lebih memahami konsep kasus
yangterjadi di lapangan sehingga dapat lebih siap dalam menghadapi
kasus danmengelola pasien berdasarkan konsep keperawatan.
3. Rumah Sakit
Rumah sakit sebaiknya memberikan atau menyediakan fasilitas alat-
alatpelaksanaan tindakan keperawatan yang lebih baik dan lebih
lengkap.Selain itu juga Rumah Sakit bisa memberikan pelayanan yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Retna Eny. (2010). Asuhan Kebidanan Nifas.Jogjakarta : Nuha Medika
17
Depkes RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2011. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Handayani Sri. 2011. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Gosyen Publishing
Herdman, T. Heather. (2015). Nanda international inc. diagnosis keperawatan:
definisi & klasifikasi 2015-2017 edisi 10. Jakarta: EGC
Mansjoer Arif dkk.2009. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculaplus. Jakarta
Mulyawati Isti.2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Persalinan Operasi
Seksio Sesarea Di Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong Kabupaten Sragen.
Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang
Nugroho, Taufan. (2011). Asuhan Keperawatan Maternita Anak Bedah Penyakit
Dalam.Yogyakarta : Nuha Medika
Nurarif .A.H. dan Kusuma.H.(2015).APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.
Retno Setyo, Handayani. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta :
Gosyen Publishing
Saifudin, Abdul Bahri. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal. JHPIEGO. Jakarta
Sumelung, V., Kundre,R., Karundeng,M.(2014). Faktor-Faktor Yang Berperan
Meningkatnya Angka Kejadian Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Umum
Daerah Liun Kendage Tahuna: Jurnal Penelitian.Ejournal Kp,2(1),1-7
Sujiyatini, Nurjanah, Kurniati Ana. 2010. Asuhan Ibu Nifas Askeb Iii.Yogyakarta :
Cyrillus Publisher

More Related Content

Similar to ASKEP KEL.MATERNITAS VK BOYOLALI.docx

Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptxppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
LucianaThio
 
Pendokumentasian asuhan kebidanan intranatal patologi pada ny
Pendokumentasian asuhan kebidanan intranatal patologi pada nyPendokumentasian asuhan kebidanan intranatal patologi pada ny
Pendokumentasian asuhan kebidanan intranatal patologi pada nyOperator Warnet Vast Raha
 
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
DiegoNelciano
 
37044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab3
37044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab337044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab3
37044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab3
Sri Erawati
 
askeb abortus imminens
askeb abortus imminensaskeb abortus imminens
askeb abortus imminens
hesti kusdianingrum
 
Lk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisiLk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisi
shintanuraini1
 
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptxPEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
aanbudi1
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Adeline Dlin
 
PPT KMB KELOMPOK 4.ppt
PPT KMB KELOMPOK 4.pptPPT KMB KELOMPOK 4.ppt
PPT KMB KELOMPOK 4.ppt
InestBatta
 

Similar to ASKEP KEL.MATERNITAS VK BOYOLALI.docx (20)

Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”k”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
 
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptxppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
 
Inc
IncInc
Inc
 
Asuhan keperawatan pada ny AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ny AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ny AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ny AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Pendokumentasian asuhan kebidanan intranatal patologi pada ny
Pendokumentasian asuhan kebidanan intranatal patologi pada nyPendokumentasian asuhan kebidanan intranatal patologi pada ny
Pendokumentasian asuhan kebidanan intranatal patologi pada ny
 
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
 
37044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab3
37044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab337044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab3
37044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab3
 
askeb abortus imminens
askeb abortus imminensaskeb abortus imminens
askeb abortus imminens
 
Lk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisiLk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisi
 
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptxPEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
PPT KMB KELOMPOK 4.ppt
PPT KMB KELOMPOK 4.pptPPT KMB KELOMPOK 4.ppt
PPT KMB KELOMPOK 4.ppt
 

Recently uploaded

Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99
 
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking PresentasiGames Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
RayAhmed5
 
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMaskep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
PUSKESMASPEKANHERAN1
 
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
MuhammadRafi159661
 
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling GacorPapilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99
 
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang MaxwinMelodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99
 
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin TerfavoritNila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
MuhammadAmin350497
 
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdfDAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
AGUSABDULROHIM
 
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawaiTATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
trianandika
 
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
Tiaellyrosyita
 
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99
 

Recently uploaded (12)

Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
 
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking PresentasiGames Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
 
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMaskep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
 
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
 
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling GacorPapilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
 
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang MaxwinMelodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
 
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin TerfavoritNila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
 
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdfDAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
 
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawaiTATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
 
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
 
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
 

ASKEP KEL.MATERNITAS VK BOYOLALI.docx

  • 1. 1 ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.C DENGAN POST SC ATAS INDIKASI GAGAL INDUKSI DI RUANG KHADIJAH RS PKU AISYIYAH BOYOLALI I. PENGKAJIAN Tanggal pengkajian :4 agustus 2018 Waktu pengkajian : 15.00 WIB A. Data Umum Kesehatan Inisial klien : Ny.C Umur : 26 th Status perkawinan : Kawin Pendidikan terakhir : S1 pendidikan B. Riwayat Kehamilan Persalinan Lalu C. Riwayat Kehamilan Saat Ini 1. Berapa kali periksa hamil : 6x  Trimester I : 2x  Trimester II : 2x  Trimester III: 2x 2. Masalah kehamilan : tidak ada 3. Jenis persalinan : SC SC atas indikasi : gagal induksi 4. Jenis kelamin : perempuan Berat badan : 3800 gram Tinggi badan : 48 cm 5. Perdarahan :cc 6. Masalah dalam persalinan : tidak ada D. Riwayat Ginekologi 1. Masalah ginekologi : tidak ada 2. Riwayat KB : belum menggunakan KB
  • 2. 2 E. Data Postnatal 1. Status obstetrikus : G1 P1 A0 Bayi rawat gabung : Ya 2. Keadaan umum : pasien tampak lemas  P: pasien mengatakan nyeri pada luka post SC  Q: pasien mengatakan nyeri seperti disayat-sayat  R: pasien mengatakan nyeri dibagian abdomen tengah bawah  S: skala nyeri 6  T: nyeri hilang timbul 3. Kesadaran : Compos mentis 4. BB/TB : 90 kg/ 172cm 5. Tanda Vital : TD : 130/80 mmHg Suhu : 36ºC Nadi : 78 X/menit RR : 24 X/menit 6. Kepala – leher a. Kepala :mesochepal, persebaran rambut merata, tidak ada lesi b. Mata : tampak simetris kiri dan kanan, isokor, konjungtiva ananemis, sklera anikterik c. Hidung :simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret d. Mulut : mukosa bibir lembab, mulut bersih, jumlah gigi lengkap e. Telinga : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran f. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis 7. Dada a. Jantung Inspkesi : tidak tampak pembengkakan Perkusi : pekak Palpasi : tidak ada nyeri, iktus kordis tidak teraba Auskultasi : S1-S2 reguler b. Paru : Inspeksi : tidak ada retraksi dinding dada Perkusi : sonor Palpasi : vocal fremitus seimbang kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan
  • 3. 3 Auskultasi : vesikuler c. Payudara :  baik, padat, bersih, hiperpigmentasi areola, puting susu tampak menonjol, kolostrum keluar pada jam 17.00 WIB kuning jernih  volume ASI 8. Abdomen : terdapat luka jahitan post SC di abdomen tengah bawah a. Involusi uterus :ada b. Fundus uterus : 2 jari di bawah pusat c. Kontraksi :baik (keras) d. Posisi : normal e. Kandung kemih: pasien terpasang kateter no.18, warna urin kuning pekat f. Diastasis rectus abdominis: tidak ada g. Fungsi pencernaan: pasien belum BAB sejak post SC 9. Perineum dan genital a. Vagina : terpasang DC ukuran 18, ada perdarahan pervagina b. Perineum : utuh Tanda REEDA : Redness : tidak ada kemerahan Echomosis : tidak ada kebiruan Edema : tidak ada pembengkakan Dischargment : tidak ada cairan sekresi yang keluar Approksimity : ada jahitan luka post SC pada abdomen tengah bawah c. Kebersihan : pasien mengatakan mengganti pembalut saat tidak nyaman d. Lokhea : rubra, berwarna merah segar ± 100 cc e. Hemorhoid : tidak ada 10. Ekstremitas a. Ekstremitas atas : terpasang infus asering 20 tpm di tangan kanan Edema : tidak ada b. Ekstremitas bawah Edema : tidak ada Varises : tidak ada
  • 4. 4 Tanda Homan : negatif 11. Eliminasi a. BAK Frekuensi BAK:pasien terpasang DC no. 18, urin berwarna kuning pekat Keluhan : tidak ada b. BAB Frekuensi BAB: pasien belum BAB setelah SC Keluhan : tidak ada 12. Istirahat dan kenyamanan a. Pola tidur : pasien mengatakan terganggu karena nyeri post SC  P: pasien mengatakan nyeri pada luka post SC  Q: pasien mengatakan nyeri seperti disayat-sayat  R: pasien mengatakan nyeri dibagian abdomen tengah bawah  S: skala nyeri 6  T: nyerihilang timbul b. Keluhan ketidaknyamanan: saat tidur pasien tidak nyaman karena nyeri post SC 13. Mobilisasi dan latihan a. Tingkat mobilisasi : pasien bedrest dan tidak bisa menggerakkan bagian abdomen hingga ekstremitas bawah, karena masih dipengaruhi oleh anastesi b. Latihan/senam : pasien melakukan latihan menggerakkan kaki pasca operasi SC pada jam 17.00 14. Nutrisi dan cairan a. Asupan nutrisi : pasien dipuasakan sampai flatus ± 4 jam setelah SC, dan baru boleh makan roti b. Asupan cairan :pasien dipuasakan sampai jam 19.00 dan baru boleh minum air putih ± c. Keadaan mental : pasien merasa senang dan terharu setelah melahirkananak yang pertama a. Adaptasi psikologis :pasien tampak masih cemas dengan luka post SC, dan masih bertanya-tanya tentang jahitan luka post SC
  • 5. 5 b. Penerimaan terhadap bayi: ibu dan keluarga menyambut dengan bahagia Laporan SC :  Operasi SC dijadwalkan pada jam 13.00 WIB  Persiapan SC : mencukur rambut, puasa mulai jam 6 pagi, memakai pakaian operasi dan penutup kepala  Saat SC : anastesi spinal, infus Asering 30 tpm F. Pemeriksaan Penunjang Nama pemeriksaan Hasil Rentang normal Satuan Ket Hasil DARAH - - - - Hb 10,3 L: 13-18/ P:11-16,5 g/dl Rendah Leukosit 8,3 4,0-11,0 Ribu Normal Trombosit 207 150-450 Ribu Normal Hematokrit 31 L: 40-50/ P: 37-45 % Rendah HITUNG JENIS - - - - Segmen 65 50-70 % Normal Limfosit 29 20-40 % Normal MID 6 - - - Golongan darah A - A,B,AB,O - Gula darah sewaktu 100 <110 mg/dl Normal Serologi - - HbSAg Negatif - - -
  • 6. 6 G. Terapi obat Hari/Tanggal Jenis Terapi Dosis Golongan & Kandungan Fungsi & Farmakologi Sabtu, 4 agustus 2018 Oxitosin 10unit/ml Hormon sintesis Untuk memicu kontraksi pada otot rahim Sabtu, 4 agustus 2018 Ketorolac 1 gr/ 8 jam Analgetik Untuk mengurangi nyeri Sabtu, 4 agustus 2018 Asam tranexamat 1gr/12jam Antifibrinolitik Mengurangi perdarahan Sabtu, 4 agustus 2018 Methergin 0,125/12jam Methylergometrine hydrogen maleate Mencegah/mengontrol perdarahan II. KASUS Ny.C berusia 26 tahun datang melalui poli obgyn pada tanggal 3 agustus 2018 pada jam 16.00 WIB dengan G1P0A0. Dengan usia kehamilan 40 minggu, Sebelumnya dirumah pasien mengeluhkan perut terasa kenceng- kenceng, pasien masuk keruang VK dan dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, VT 1 cm sempit, pasien tampak lemah, dengan TD: 130/80mmHg, N: 86x/menit, S: 36,3ºC, RR: 24x/menit, kemudian pasien dipindakan keruang khadijah pada jam 17.30 WIB. Pada hari sabtu, 4 agustus 2018 pasien dipuasakan mulai jam 6 pagi, kemudian masuk ruang OK pada jam 13.00 WIB. Selesai operasi SC pasien dibawa keruang khadijah pada jam 14.00 WIB. Dilakukan pengkajian pada pasien pada jam 15.00 WIB, didapatkan keadaan umum lemah, pasien mengatakan nyeri luka post SC.  P: pasien mengatakan nyeri pada luka post SC  Q: pasien mengatakan nyeri seperti disayat-sayat  R: pasien mengatakan nyeri dibagian abdomen tengah bawah  S: skala nyeri 6  T:nyerihilang timbul Pasien mengatakanbagian abdomen hingga ekstremitas bawah belum bisa digerakkan, semua aktifitas dibantu oleh keluarga.
  • 7. 7 III. ANALISA DATA No. Hari/Tanggal /Jam Data Fokus Problem Etiologi Ttd 1. Sabtu/04-08- 2018/15.00 DS:  P: pasien mengatakan nyeri bertambah jika bergerak  Q: nyeri seperti disayat- sayat  R: nyeri di area luka operasidi abdomen tengah bawah  S: skala nyeri 6  T: nyeri hilang timbul DO:  pasien tampak menahan nyeri  pasien tampak tidak rileks Nyeri akut (00132) Agen cedera fisik Kelo mpok 2. Sabtu/04-08- 2018/15.00 DS:  pasien mengatakan bagian abdomen hingga ekstremitas bawah belum dapat digerakkan  Pasien mengatakan sulit bergerak/beraktivitas  Pasien mengatakan semua aktivitas dibantu oleh keluarga DO:  pasien tampak bedrest  saat bergerak pasien tampak dibantu oleh keluarga Hambatan imoblitas fisik (00085) Nyeri (Post SC) Kelo mpok 3. Sabtu/04-08- 2018/15.00 DS: pasien mengatakan luka jahitan bekas operasi di abdomen tengan bawah masih terasa nyeri Resiko Infeksi (0004) Prosedur invasif (post SC) Kelo mpok
  • 8. 8 DO: terdapat luka jahitan post SC di perut bagian bawah IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri akut (00132) b.d. Agen cedera fisik 2. Hambatan imoblitas fisik (00085) b.d. Nyeri (post SC) 3. Resiko Infeksi (0004) b.d. Prosedur invasif (post SC) V. RENCANA KEPERAWATAN No.Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd I Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, nyeri akut pada pasien berkurang. Dengan kriteria hasil: Kontrol Nyeri (1605)  Mengenali kapan nyeri terjadi dengan skala 2  Menggunakan tindakan pengurangan nyeri tanpa analgesik dengan skala 2  Melaporkan nyeri yang terkontrol dengan skala 3 Manajemen Nyeri (1400) 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, frekuensi, kualitas dan faktor pencetus 2. Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan 3. Gunakan strategi komunikasi terapeutik 4. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi seperti teknik relaksasi nafas dalam 5. Kolaborasi pemberian analgesik Kelom pok II Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, mobilitas fisik pasien tidak mengalami Pengaturan posisi (0840) 1. Jangan memposisikan pasien dengan penekanan pada luka Kelom pok
  • 9. 9 hambatan. Dengan kriteria hasil: Pergerakan (0208)  Bergerak dengan mudah dengan skala 4  Kinerja pengaturan tubuh dengan skala 4 2. Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi 3. Tinggikan kepala tempat tidur 4. Instruksikan pasien untuk memposisikan diri sepanjang proses pemindahan 5. Bantu pasien untuk perpindahan, sesuai kebutuhan III Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, pasien tidak mengalami resiko infeksi. Dengan kriteria hasil: Kontrol resiko: Proses infeksi (1924)  Mengidentifikasi faktor resiko infeksi dengan skala 4  Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi dengan skala 4  Mempertahankan lingkungan yang bersih dengan skala 4 Perlindungan infeksi (6550) 1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi 2. Batasi jumlah pengunjung 3. Ajarkan teknik mencuci tangan dengan tepat 4. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai bagaimana menghindari infeksi 5. Kolaborasi pemberian antibiotik Kelom pok
  • 10. 10 VI. TINDAKAN KEPERAWATAN IMPLEMENTASI Hari/tgl/j am No. Dx IMPLEMENTASI RESSPON TTD 04 Agustus 2018 1. 1,2. 1. 3. 2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif. Memonitoring TTV Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam. Mengajarkan teknik S : Pasien mengatakan terganggu karena nyeri post SC P : Paasien mengatakan nyeri pada luka post sc. Q : Nyeriseperti tersayat-sayat R : Pada bagaian abdomen tengah bawah S : Skala 6 T : hilang- Timbul O : pasien tampak meringis kesakitan. Pasien tampak menahan nyeri. S : Pasien bersedia di periksa TTV O : TTV TD : 130/ 80 mmHg S : 36,3 C N : 86 x/ Menit RR : 24 x/ menit S: Pasien mengatakan bersedia mengikuti apa yang akan diajarkan perawat. O : pasien tampak berlatih nafas dalam. S : pasien mengatakan teknik Kelomp ok
  • 11. 11 ambulasi ditempat tidur ambulasi. O : pasien tampak mencoba teknik ambulasi di tempat seperti miring kanan, kiri. BAB 1
  • 12. 12 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil kasus asuhan keperawatan yang di lakukan pada Ny. C Post operasi sectio caesarea dengan indikasi gagal induksi di Ruang VK RS PKU AISYIYAH Boyolali, maka dalam bab ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori dan kenyataan yang diperoleh sebagai hasil pelaksanaan studi kasus. Penulis juga akan membahas kesulitan yang di temukan dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. C Post operasi sectio caesarea dengan indikasi fetal yang meliputi pengkajian, pelaksanaan dan evaluasi dengan uraian sebagai berikut : A. DIAGNOSA KEPERAWATAN Tanda-tanda yang dikenali pada awal proses diagnostik dapat dipahamihanya jika ada penjelasan yang masuk akal untuk tanda-tanda tersebutdengan konteks suatu situasi, ini adalah proses berfikir aktif ketika perawatmengeksplorasi pengetahuan dalam memorinya untuk mendapatkankemungkinan penjelasan data (Nanda Nic & Noc, 2018). 1. Diagnosa keperawatan yang muncul. a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik Nyeri akut adalah keadaan ketika individu mengalami danmelaporkan adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasiyang tidak menyenangkan selama enam bulan atau kurang. Diagnosa tersebut ditegakkan bila ada data mayor yang mendukung yaitu pengungkapan tentang deskriptor nyeri, dan data minor yaitu ketidakaktifan fisik atau imobilitas, perubahan pola tidur, dan perubahan kemampuan untuk melanjutkan aktifitas sebelumnya. Alasan diagnose tersebut diangkat karena saat pengkajian didapatkan data subjektif yaitu pasien mengatakan merasakan nyeri bagian perut dibekas luka operasi P: pasien mengatakan nyeri bertambah jika bergerak Q: Nyeri seperti tersayat-sayat, R: nyeri di area luka operasi di abdomen tengah bawah, S: Skala nyeri 6, T: Nyeri hilang timbul, dan data obyektif yaitu : Pasien meringis kesakitan dan pasien tampak menahan nyeri. Diagnosa tersebut penulis prioritaskan karena keluhan yang dirasakan pasien saat itu dan apabila masalah itu tidak segera ditangani akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien dan bisa
  • 13. 13 mengganggu aktifitas klien sehingga akan timbul rasa ketakutan untuk melakukan gerakan dan tindakan. b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan pergerakan mandiri dari satu posisi ke posisi lain di tempat tidur (Nanda, 2018). Diagnosa tersebut dapat ditegakan jika ada data batasan karakteristik yaitu Hambatan kemampuan bergerak antara posisi duduk lama dan terlentang, telentang dan duduk, posisi telungkup dan telentang, hambatan reposisi dirinya sendiri di tempat tidur dan hambatan untuk miring kanan kiri. Alasan diagnosa tersebut diangkat karena ditemukan tanda- tanda yang mendukung yaitu secara subyektif yaitu pasien mengatakan aktivitas terbatas dan dibantu keluarga karena nyeri di luka jahitan dan data obyektif yaitu pasien terlihat berbaring di tempat tidur, aktivitas di bantu keluarga, terpasang infus RL 20 tpm dan masih terpasang DC. Penulis tidak memprioritaskan masalah tersebut karena tidak mengancam kehidupan klien. Tetapi jika tidak di tegakan klien tidak dapat mandiri dalam beraktivitas. c. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif Resiko infeksi adalah peningkatan resiko masukya organisme pathogen Diagnosa tersebut dapat ditegakan jika ada faktor-faktor resiko yaitu ketidak adekuatan pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia,perubahan peristaltik), ketidak adekuatan imun buatan, malnutrisi, trauma, kerusakan jaringan. 2. Diagnosa yang tidak muncul namun dalam tinjauan teori a. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan vaskuler yang berlebih. Kekurangan volume cairan adalah keadaan ketika seorang individu yang tidak menjalani puasa mengalami atau berisiko mengalami dehidrasi vaskuler, interstiasial, atau inttravaskuler ( Carpenito, 2009).
  • 14. 14 Diagnosa tersebut dapat di tegakan apabila terdapat data satu atau lebih yang antara asupan dan haluaran, penurunan berat badan, kulit/membrane mukosa kering. Dan mungkin terdapat peningkatan natrium serum, penurunan haluaran urine berlebihan, urine memekat atu sering berkemih, penurunan turgor kulit,haus, mual, anoreksia ( Carpenito, 2009 ). Pada pengkajian penulis tidakdi tegakkan. b. Kurangnya pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurangnya informasi. Kurang pengetahuan adalah tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan denngan topic spesifik (Nanda, 2018). Diagnosa tersebut terdapat keterbatasan kognitif, interprestasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi (Nanda, 2018). Pada pengkajian penulis tidak menemukan data-data pendukung seperti diatas sehingga diagnosa tersebut tidak ditegakan. B. IMPLEMENTASI 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik Tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa ini adalah mengkaji karakteristik skala nyeri, mengevaluasi tanda-tanda vital, mengajarkan penggunaan teknik relaksasi, kalaborasi pemberian analgetik (Nursing Interventions Classification, 2013). Kekuatan dari tindakan ini adalah bekerja sama dalam mengurangi rasa nyeri. Kelemahannay adalah terkadang klien tidak bisa di ajak buat kerjasama dan melakukan ajaran yang diberikan. 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri Tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa ini adalah memonitor TTV sebelum dan sesudah latihan, mengajarkan teknik ambulasi, mengkaji kemampuan mobilisasi, melatih dalam pemenuhan ADL, memberikan pendidikan kesehatan tentang ambulasi (Nursing Interventions Classification, 2013). Kekuatan dari tindakan ini adalah dilakukan dengan baik, karena adanya keterlibatan keluarga. Kelemahannya adalah tidak semua anjuran yang diberikan dapat dilakukan oleh pasien.
  • 15. 15 C. EVALUASI 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik Kriteria hasil untuk diagnosa diatas adalah ekspresi wajah tenang, nyeri teratasi, tanda-tanda vital dalam batas normal. Setelah dilakukan tindakan keperawatan diperoleh hasil sobyektif: Pasien mengatakan nyeri berkurang, obyektif: Pasien tampak lebih tenang dengan skala nyeri 3. Hal tersebut menandakan diagnosa pertamateratasi, sehingga tindakan perlu dipertahankan sampai pasien tidak terasa nyeri kembali. 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri Kriteria hasil untuk diagnosa diatas adalah klien dapat beraktivitas mandiri tanpa bantuan keluarga Setelah dilakukan tindakan keperawatan diperoleh hasil sobyektif: Pasien mengatakan sedikit demi sedikit sudah bisa berjalan, obyektif: Pasien tampak bisa berjalan. Hal tersebut menandakan diagnosa kedua teratasi, sehingga tindakan perlu dipertahankan sampai pasien dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan keluarga. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari dapat disimpukan : 1. Pengkajian yang dilakukan sejak tanggal 04 Agustus 2018 didapatkan data subjektif sebagai berikut : Klien mengatakan belum berani bergerak dan masih lemas, mengatakan nyeri pada lukanya, dan mengatakan ASI keluarnya banyak. Sedangkan data objektif, antara lain : kesulitan bergerak, lemah, keterbatasan rentang gerak,nyeri bila gerakan pada daerah perut di daerah sekitar jahitan dengan skala 6 dengan waktunya hilang timbul, adanya luka insisi sepanjang kurang lebih 15 cm, balutan bersih, terpasang kateter dan infus.
  • 16. 16 2. Diagnosa keperawatan, yaitu : Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik dan hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri. 3. Rencana keperawatan, antara lain : kaji karakteristik nyeri, kaji rentang pergerakan, bantu dalampemenuhan aktifitas sehari-hari sesuai kebutuhan, berikan posisi yang nyaman, ajarkanteknik relaksasi, kaji tanda dan gejala infeksi, berikan perawatan perineal. 4. Implementasi yang sudah dilakukan, antara lain : mengkaji karakteristik nyeri, mengkaji responpergerakan klien, membantu klien untukberaktivitas, mengkaji karakteristik nyeri, memberikan posisi yangnyaman, mengajarkan teknik relaksasi. 5. Dari tindakan yang dilakukan didapatkan evaluasi, yaitu : klien mengatakan nyeri berkurang di sekitar perut, skala 3, klienmengatakan sudah mampu berakvitas namun masih memerlukan bantuan,klien sudah mampu berdiri secara perlahan dan berjalan pelan-pelan. B. Saran 1. Perawat Hubungan antara perawat dan tim kesehatan lain, serta kerjasama perawatdengan keluarga sangat diperlukan untuk membantu perkembangankondisi pasien ke arah lebih baik.. 2. Mahasiswa Sebelum ke lahan praktek hendaknya lebih memahami konsep kasus yangterjadi di lapangan sehingga dapat lebih siap dalam menghadapi kasus danmengelola pasien berdasarkan konsep keperawatan. 3. Rumah Sakit Rumah sakit sebaiknya memberikan atau menyediakan fasilitas alat- alatpelaksanaan tindakan keperawatan yang lebih baik dan lebih lengkap.Selain itu juga Rumah Sakit bisa memberikan pelayanan yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, Retna Eny. (2010). Asuhan Kebidanan Nifas.Jogjakarta : Nuha Medika
  • 17. 17 Depkes RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2011. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Handayani Sri. 2011. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Gosyen Publishing Herdman, T. Heather. (2015). Nanda international inc. diagnosis keperawatan: definisi & klasifikasi 2015-2017 edisi 10. Jakarta: EGC Mansjoer Arif dkk.2009. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculaplus. Jakarta Mulyawati Isti.2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Persalinan Operasi Seksio Sesarea Di Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong Kabupaten Sragen. Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang Nugroho, Taufan. (2011). Asuhan Keperawatan Maternita Anak Bedah Penyakit Dalam.Yogyakarta : Nuha Medika Nurarif .A.H. dan Kusuma.H.(2015).APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction. Retno Setyo, Handayani. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta : Gosyen Publishing Saifudin, Abdul Bahri. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. JHPIEGO. Jakarta Sumelung, V., Kundre,R., Karundeng,M.(2014). Faktor-Faktor Yang Berperan Meningkatnya Angka Kejadian Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Umum Daerah Liun Kendage Tahuna: Jurnal Penelitian.Ejournal Kp,2(1),1-7 Sujiyatini, Nurjanah, Kurniati Ana. 2010. Asuhan Ibu Nifas Askeb Iii.Yogyakarta : Cyrillus Publisher