obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
PPOK
1. DOSEN PENGUJI:
Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-Hamid, MS, Sp.FK
Dr. dr. Rina Amalia Caromina Saragih, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
DOSEN PEMBIMBING:
dr. Reza Mahruzza Putra, M. Ked(Surg), Sp.OT
2. Gambaran Anemia
Berdasarkan Derajat Keparahan
Penyakit Paru Obstruktif Kronis Dewasa
Di RSUP Haji Adam Malik Medan
Tahun 2019-2021
Afdaliani
190100087
3. BAB 1
Pendahuluan
DAFTAR ISI
BAB 2
Tinjauan
Pustaka
BAB 3
Kerangka Konsep
Definisi Operasional
BAB 4
Metode
Penelitian
BAB 5
Hasil
dan
pembahasan
BAB 6
Kesimpulan
dan
Saran
5. Latar Belakang
3,23 juta
Kematian akibat
PPOK pada tahun
2019 di seluruh
dunia
Penyebab kematian
tertinggi
Ke-3
Setelah Penyakit
Jantung Iskemik dan
Stroke
(GOLD, 2022)
6. Latar Belakang
Diperkiran 40 tahun ke depan
akan terjadi peningkatan
prevalensi dan akan terjadi
sekitar 5,4 juta kematian
akibat PPOK
3,7%
Angka kejadian PPOK di
Indonesia
(Riskesdas, 2013)
11,7%
Estimasi penderita PPOK
secara global pada tahun 2010
7. Latar Belakang
Prevalensi Anemia pada
penderita PPOK bervariasi
dari 7,5% - 33%
(Sarkar et al., 2015)
Peradangan
sistemik kronis
PPOK
Peningkatan
kadar stress
oksidatif
Hipoksia
Dari 2538 penderita PPOK,
14% mengalami anemia
(Balasubramanian et al., 2021)
8. Latar Belakang
Penderita PPOK dengan anemia
mengalami penurunan kapasitas
Latihan (6MWD), tingkat sesak
yang lebih besar dan health
related quality of life (HRQL)
yang buruk.
(Ferrari et al., 2015)
Hazard ratio mortalitas
pada penderita PPOK dengan
anemia adalah 1,31. Pasien
dengan Hb<7g/dl memiliki
risiko kematian 5 kali
lipat lebih tinggi dari
pasien nonanemia
(Park et al., 2018)
Terdapat korelasi
positif hemoglobin
dengan VEP1% prediksi
(r=0,36)
(Pandey et al., 2018)
9. Bagaimana gambaran anemia berdasarkan derajat keparahan
PPOK dewasa, di RSUP Haji Adam Malik Medan,
tahun 2019-2021?
10. Untuk mengetahui gambaran anemia berdasarkan derajat
keparahan PPOK dewasa, di RSUP Haji Adam Malik Medan,
tahun 2019-2021
11. Tujuan khusus Penelitian
Derajat keparahan obstruktif
pada saluran pernapasan
Umur, jenis kelamin, dan pekerjaan
Status merokok (Indeks Brinkman)
Jumlah eksaserbasi per tahun
Lama terdiagnosis
Gejala umum
Gambaran distribusi frekuensi
pasien PPOK dewasa
yang mengalami anemia di RSUP
Haji Adam Malik Medan
tahun 2019-2021, berdasarkan:
12. Instansi Kesehatan
sebagai informasi bagi instansi
kesehatan untuk dilakukannya
skrining dan penatalaksanaan anemia
pada penderita PPOK.
Menambah ilmu pengetahuan dan
memperkuat landasan teoritis,
dapat memberikan edukasi kepada
masyarakat mengenai PPOK dengan
anemia.
Peneliti
Menjadi acuan dalam
melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai dampak
anemia dengan PPOK
Peneliti Lain
Dapat memberikan wawasan serta
pengetahuan dan kemudian dapat
melakukan pencegahan
Masyarakat
Manfaat Penelitian
13. BAB 2
Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Anemia
Mekanisme anemia pada PPOK
Kerangka Teori
14. Faktor Risiko
Definisi
peradangan kronis pada paru
yang mengakibatkan pembatasan
aliran udara saluran napas dan
kerusakan parenkim paru sehingga
menimbulkan masalah pada sistem
pernapasan
Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Merokok
Polusi
Faktor Perkembangan
dan Pertumbuhan Paru
Genetik
16. Our numbers
You can describe the topic
of the section right here
Manifestasi PPOK
Sesak Napas
Batuk Kronis
Berdahak Kronis
Mengi dan Nyeri
Dada
Gejala Tambahan
17. Hemoglobin
Definisi
Kondisi tubuh mengalami
penurunan jumlah eritrosit
atau hemoglobin yang
bersirkulasi sehingga tidak
cukup untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis
Anemia
Heme terdiri dari 4
gugus non protein
mengandung besi
Globin terdiri dari 4
rantai polipeptida
18. Our numbers
You can describe the topic
of the section right here
Hambatan produksi eritropoeitin (EPO)
Disregulasi Homeostasis Besi
Penurunan Kelangsungan Hidup eritrosit
Mekanisme Anemia Pada Ppok
19. Our numbers
You can describe the topic
of the section right here
Polusi Genetik
Faktor pertumbuhan
dan perkembangan paru
Faktor risiko PPOK
Patogenesis PPOK
Proses Inflamasi
Feritin ↑
Hepsidin ↑ TNF, INF ↑
IL-1, IL-6, IL-10 ↑
Anemia, berdasarkan
nilai hemoglobin:
•Ringan
•Sedang
•Berat
Pembatasan
aliran udara
saluran pernapasan
dan kerusakan
parenkim paru
Derajat Keparahan Obstruksi,
berdasarkan spirometri:
• GOLD 1 (Ringan)
• GOLD 2 (Sedang)
• GOLD 3 (Berat)
• GOLD 4 (sangat berat)
Kerangka Teori
Diagnosis
PPOK
PPOK
Eksaserbasi
merokok
21. Pasien PPOK dewasa
yang mengalami anemia
• Usia
• Jenis kelamin
• Pekerjaan
• Derajat keparahan obstruktif
• Status merokok
• Jumlah eksaserbasi pertahun
• Lama terdiagnosis PPOK
• Gejala umum
22. Definisi Operasional
Variabel Alat Ukur Hasil Pengukuran
Skala
Pengukuran
Anemia Rekam Medis
- Anemia ringan :Hb 11–13 g/dl (laki-laki)
Hb 11–12 g/dl (Perempuan)
- Anemia sedang :Hb 8–10.9 g/dl
- Anemia berat :Hb <8 g/dl
Ordinal
Derajat
keparahan
obstruktif
PPOK
Rekam medis
- Obstruksi ringan (GOLD 1): VEP1 ≥ 80%
- Obstruksi sedang (GOLD 2): 50% ≤ VEP1 < 80%
- Obstruksi berat (GOLD 3) : 30% ≤ VEP1 < 50%
- Obstruksi sangat berat (GOLD 4) : VEP1 < 30%
Ordinal
23. Definisi Operasional
Variabel Alat Ukur Hasil Pengukuran
Skala
Pengukuran
Jenis
Kelamin
Rekam Medis
- Laki-laki
- Perempuan
Nominal
Pekerjaan Rekam medis
- Wiraswasta - Ibu rumah tangga
- Petani - Pedagang
- Pegawai negeri
Nominal
Status
Merokok
Rekam medis
- Perokok ringan: 0-199 poin
- Perokok sedang: 200-599 poin
- Perokok berat : ≥600 poin
Ordinal
Riwayat
Eksaserbasi
Rekam medis
< 1 kali eksaserbasi per tahun
≥ 1 kali eksaserbasi per tahun
Ordinal
24. Definisi Operasional
Variabel Alat Ukur Hasil Pengukuran
Skala
Pengukuran
Lama
Diagnosis
Rekam Medis
≤ 12 bulan
> 12 bulan
Ordinal
Gejala
umum
Rekam medis
- Sesak napas
- Batuk kronis
- Berdahak kronis
- Sesak napas dan batuk kronis
- Sesak napas dan berdahak
kronis
- Batuk kronis dan berdahak kronis
- Sesak napas, batuk kronis
dan berdahak kronis
Nominal
25. Waktu dan Tempat Penelitian
Alur Penelitian
BAB 4
Desain Penelitian
Estimasi Besar Sampel dan Teknik
Pengambilan Sampel
Metode dan Alat
Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisis Data
26. Desain Penelitian
Cross sectional deskriptif
dengan metode observasional
Waktu dan Tempat
Penelitian
Waktu: September – November 2022
Tempat: RSUP Haji Adam Malik Medan
Populasi
Pasien PPOK di RSUP Haji
Adam Malik Medan
2019-2021
Sampel
Pasien PPOK di RSUP Haji
Adam Malik Medan
2019-2021, yang sesuai
dengan kriteria inklusi
dan eksklusi
27. Kriteria Inklusi
• Pasien PPOK dewasa yang
mengalami anemia
• Memiliki data laboratorium
pemeriksaan darah rutin
hemoglobin
• Memiliki data pemeriksaan
Spirometri VEP1%
Kriteria Eksklusi
- Data rekam medis tidak
lengkap.
- Kondisi komorbiditas
- Sedang hamil atau menyusui
- Memiliki riwayat perdarahan
(Perdarahan gastrointestinal
dan genitourinaria).
Penelitian ini menggunakan total sampling dengan
teknik consecutive sampling
28. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan
data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien
PPOK dengan anemia di RSUP Haji Adam Malik Medan
tahun 2019 - 2021.
Metode dan Alat
Pengumpulan Data
32. Distribusi Frekuensi
berdasarkan Karakteristik Umur
Umur Frekuensi (%)
20-30 tahun 1 (3,2%)
31-40 tahun 6 (6,5%)
41-50 tahun 10 (32,3%)
51-59 tahun 18 (58,1%)
Iritasi kronis asap
rokok dan polutan
Peradangan abnormal
Pembentukan ROS
Antioksidan
selama penuaan ↓
Merusak sel penghasil
eritropoietin
(Weinberger et al., 2019)(Brandsma et al., 2017)(Askari., 2019)
Halpern et al dalam Yohannes dan Ershler (2011)
Anemia pada PPOK = ↑ umur dan komorbiditas
33. Distribusi Frekuensi
berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin
Paarven et al (2014)
Laki-laki (55,5%) dan perempuan (44,4%)
Pandey et al (2018)
Laki-laki (76,6%) dan perempuan (23,4%)
Jenis
Kelamin
Frekuensi (%)
Laki – laki 25 (80,6%)
Perempuan 6 (19,4%)
PPOK berhubungan dengan
kebiasaan merokok
Persentase perokok
≥ 10 tahun: 29,3%
(Weinberger et al., 2019)(Infodatin KEMENKES., 2013)
Laki-laki: 66%
Perempuan: 6,7%
34. Distribusi Frekuensi
berdasarkan Karakteristik Pekerjaan
Kategori Frekuensi (%)
Tidak bekerja 1 (3,2%)
Wiraswasta 13 (41,9%)
Petani 6 (19,4%)
Pegawai Negeri 4 (12,9%)
Ibu Rumah tangga 3 (9,7%)
Pensiunan 1 (3,2%)
Pedagang 1 (3,2%)
Pekerja lepas 1 (3,2%)
Supir 1 (3,2%)
Mateis et al (2019)
• >> Pekerja kantoran
• Petani = tidak dipengaruhi Riwayat
penyakit dan Riwayat merokok
Permatasari et al (2016)
Klasifikasi pekerjaan
35. Distribusi Frekuensi Anemia
berdasarkan Derajat Keparahan PPOK
Derajat Keparahan Obstruktif PPOK
Ringan Sedang Berat Sangat berat Total
Anemia
Ringan
1 (3,2%) 4 (12,9%) 7 (22,6%) 7 (22,6%)
19
(61,3%)
Anemia
Sedang
1 (3,2%) 1 (3,2%) 6 (19,4%) 2 (6,5%)
10
(32,3%)
Anemia
Berat
0 (0%) 0 (0%) 2 (6,5%) 0 (0%) 2 (6,5%)
Total 2 (6,5%) 5 (16,1%) 15 (48,8%) 9 (29%) 31(100%)
36. 61,3%
Anemia Ringan
32,3%
Anemia Sedang
6,5%
Anemia Berat
Park et al (2018) =11,5 ± 1,1 g/dL
Pandey et al (2018) =11,04 ± 1,1 g/dL
Rata-rata Hb pasien PPOK dengan
anemia pada penelitian ini =
11,08 ± 1,4 g/dL
Botou et al (2011)
Keseluruhan dari 27 pasien
PPOK dengan anemia berada pada
ketegori ringan
37. 61,3%
Anemia Ringan
32,3%
Anemia Sedang
6,5%
Anemia Berat
Karsinoma Laring
Kanker
Peradangan kronis
• Destruksi eritrosit
• metabolisme zat besi
• Status gizi buruk
• Terapi antineoplastik
Anemia
Adamson (2018) dalam madeddu et al (2018)
38. 61,3%
Anemia Ringan
32,3%
Anemia Sedang
6,5%
Anemia Berat
Status Perokok Berat
Asap rokok dan Zat iritan
Makrofag aktif
Neutrofil. IL-8, TNF-α
Anemia
Merusak dinding alveolar
(Weinberger et al., 2019) (Robalo Nunesa dan Tata, 2017)
39. 0
5
10
15
20
25
Derajat
Ringan
Derajat
Sedang
Derajat
Berat
Derajat
Sangat
berat
Anemia Ringan Anemia Sedang Anemia Berat
Persentase
Pandey et al (2018)
• >> obstruksi berat (63,8%),
• Obstruksi sangat berat(19,14%)
• Obstruksi sedang (17,2%)
Vanfleteren et al (2013)
Anemia pada pasien PPOK dapat terjadi
baik pada derajat obstruksi ringan
maupun berat karena proses inflamasi
lebih mendominasi daripada
peningkatan sel darah merah
Derajat Keparahan Obstruktif
48,4% 29%
16,1%
6,5%
40. Distribusi Frekuensi
berdasarkan Status Merokok
Kategori Frekuensi (%)
Perokok Ringan 1 (3,2%)
Perokok Sedang 1 (3,2%)
Perokok Berat 23 (74,2%)
Tidak Merokok 6 (19,4%)
Botou et al (2011)
25 dari 27 pasien PPOK dengan anemia =
Perokok aktif dan mantan perokok
Asap rokok
TNF-α, IL-1, IL-6, IL-8 &
granulosit makrofag
Mengganggu
pengambilan,
penyimpanan
dan transportasi
ferritin, transferrin
dan ferroportin
Fagositosis dini
dan penghancuran
sel darah merah
Anemia
(Zuo et al., 2019)(Robalo Nunesa dan tata, 2017)(Nemeth dan Ganz, 2014)
41. Distribusi Frekuensi
berdasarkan Eksaserbasi per Tahun
Kategori Frekuensi (%)
< 1 kali per tahun 11 (35,5%)
≥ 1 kali per tahun 20 (64,5%)
Parveen et al (2014)
• Eksaserbasi ≥ 2 kali pertahun = 58,3%
• Eksaserbasi < 2 kali pertahun = 41,6%
Putcha et al (2014)
↓Kapasitas Pembawa Oksigen ke tubuh
42. Distribusi Frekuensi
berdasarkan Lama Terdiagnosis
Kategori Frekuensi (%)
≤ 12 bulan 23 (74,2%)
> 12 bulan 8 (25,8%)
Miller et al (2020)
Blok reseptor beta-adrenergik secara
signifikan meningkatkan hemoglobin
GOLD (2022)
Pasien PPOK diobati dengan bronkodilator
Beta2-agonis
43. Distribusi Frekuensi
berdasarkan Gejala Umum
Kategori Frekuensi (%)
Sesak napas 8 (25,8%)
Sesak napas
dan batuk kronis
8 (25,8%)
Batuk kronis
dan berdahak kronis
2 (6,5%)
Sesak napas,
batuk kronis,
dan berdahak kronis
13 (58,1%)
Parveen et al (2014)
35 dari 36 mengalami sesak napas disertai
batuk kronis dan berdahak kronis
Nowińki et al (2013)
Pasien PPOK dengan anemia memiliki
skor dispnea MMRC ↑
45. Kesimpulan
1. Seluruh sampel pada penelitian terdiri dari 31 orang pasien penyakit paru
obstruktif kronis dengan anemia.
2. Berdasarkan pemeriksaan hemoglobin dan spirometri VEP1%, pasien PPOK dengan
anemia di RSUP Haji Adam Malik Medan, tahun 2019-2021 sebagian besar mengalami
anemia derajat ringan dan derajat keparahan obstruktif PPOK berat.
3. Pada pasien PPOK dengan anemia berdasarkan indeks brinkman,
mayoritas memiliki status merokok berat, yaitu sebanyak 23 orang.
4. Pasien PPOK dengan anemia lebih sering mengalami eksaserbasi
yang menyebabkan rawat inap.
46. Kesimpulan
5. Pasien PPOK dengan anemia sebagian besar terdiagnosis selama kurang
dari atau sama dengan 12 bulan.
6. Mayoritas pasien PPOK dengan anemia mengalami ketiga gejala umum PPOK, yaitu sesak
napas disertai batuk kronis dan berdahak kronis.
47. Saran
1. Bagi dokter serta petugas medis yang memiliki tanggung jawab dalam pencatatan
rekam medis disarankan agar dapat melengkapi serta memenuhi pencatatan rekam
medis secara lengkap, dan memperhatikan penyimpanan dari data rekam medis agar
tidak ada data yang terpisah.
2. Disarankan kepada petugas kesehatan dan pihak terkait mengedukasi masyarakat
tentang pencegahan PPOK dengan anemia dan penyuluhan tentang PPOK serta
faktor risikonya.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk menyelidiki hubungan atau korelasi
antara anemia dan keparahan PPOK, faktor risiko lain yang berkontribusi
terhada anemia pada pasien PPOK, dan jenis anemia pada pasien PPOK.