Dokumen ini membahas penatalaksanaan keseimbangan cairan tubuh pasca operasi. Terdapat perubahan komposisi dan distribusi cairan tubuh akibat defisit dan kelebihan volume serta perubahan konsentrasi elektrolit seperti natrium, kalium, yang dapat menyebabkan hiponatremia, hipernatremia, hipokalemia, hiperkalemia. Dokumen ini juga membahas terapi untuk mengganti kehilangan cairan dan menyesuaikan konsentrasi elektrolit den

1. Penatalaksanaan
keseimbangan
cairan pasca operasi
Dr.Rudi priyo utomo
induksi 03-januari-2012 1

2. pendahuluan
Defisit cairan
Kehilangan
Puasa Kehilangan
cairan/darah
cairan
pra-bedah selama
lanjutan
operasi
induksi 03-januari-2012 2

3. Komposisi cairan berdasar
umur
induksi 03-januari-2012 3

4. Distribusi cairan tubuh
induksi 03-januari-2012 4

5. Perubahan cairan tubuh
Defisit volume
• Dehidrasi : mual, muntah,
diare
Kelebihan volume
• Overload, Pemberian cairan
induksi 03-januari-2012 5

6. Perubahan konsentrasi
HIPONATREMIA
HIPERNATREMIA
HIPERKALEMIA
HIPOKALEMIA
induksi 03-januari-2012 6

7. HIPONATREMIA
 Jika kadar Na < 120 mg/L
 Gejala : gejala disorientasi, gangguan
mental, letargi, iritabilitas, lemah, dan
henti pernafasan.
 Terapi : restriksi cairan atau Nacl 3%
sebanyak (140-x)xBBx0,6 mg
 Koreksi hiponatreima kronis 
perlahan-lahan.
 Koreksi hiponatremia akut  lebih
agresif induksi 03-januari-2012 7

8. Na : Na1-Na0 x TBW
 Na: jumlah Na yg diperlukan utk
koreksi (mEq)
 Na1: 125 mEq/L atau Na serum yg
diinginkan
 Na0: Na serum sekarang
 TBW : total body water = 0,6 x BB
induksi 03-januari-2012 8

9. HIPERNATREMIA
 Jika kadar natrium > 160 mg/L
 Gejala : perubahan
mental, letargi, kejang, koma.
 Penyebab: kehilangan cairan (
diare, muntah, diabetes insipidus)
 Terapi:
Penggantian cairan dengan 5%
dekstrose dalam air sebanyak { (X-140)
x BB x 0,6} : 140
induksi 03-januari-2012 9

10. HIPOKALEMIA
 Jika kadar kalium < 3 mEq/L
 Gejala : disritmik jantung, perubahan
EKG, kelemahan otot skeletal, poliuria
 Rumus menghitung defisit kalium
K: K1-K0 x 0,25 x BB
K: Kalium yg dibutuhkan
K1: serum kalium yang diinginkan
K0: serum kalium yg terukur
BB: Berat badan
induksi 03-januari-2012 10

11. HIPERKALEMIA
 Jika kadar kalium > 5 mEq/L
 Disebabkan insufisiensi renal, obat2an
(NSAIDs, ACE-
inhibitor, siklosporin, diuretik)
 Gejala : parastesia, lemah
otot, disritmik jantung
 Terapi ;
◦ Cacl 10%, NaCo3 50-100 mEq
induksi 03-januari-2012 11

12. Terapi cairan dan elektrolit pasca
bedah
 Tujuan : pemenuhan kebutuhan
dasar/harian air, elektrolit, dan
kalori/nutrisi
 Kebutuhan air dalam keadaan basal :
50 ml/kgBB/24 jam
 Hari pertama  tidak dianjurkan
pemberian kalium  pelepasan
kalium dari sel/jaringan yg
rusak, katabolisme.
induksi 03-januari-2012 12

13.  Hari ke-2 dan 3  akibat stres
pembedahan akan dilepaskan
aldosteron dan ADH  retensi air dan
natrium  tidak perlu pemberian
natrium
 Pada pasien dengan KU baik 
kebutuhan karbohidrat 100-150
mg/hari  sebagai kebutuhan kalori
dan mencegah pemecahan protein.
 Kadar albumin dipertahankan > 3,5
induksi 03-januari-2012 13

14.  Mengganti kehilangan cairan pada
masa pasca bedah:
◦ Akibat demam : kebutuhan cairan
meningkat sekitar 15% setiap kenaikan
1ºC suhu tubuh.
◦ Pengeluaran cairan lambung  muntah
◦ Penderita dengan hiperventilasi  cairan
banyak terbuang
induksi 03-januari-2012 14

15.  Penggantian defisit cairan selama
pembedahan, jika kadar hemoglobin <
10 gr%  tranfusi darah 
memperbaiki oksigenasi
 Koreksi terhadap gangguan
keseimbangan yang disebabkan terapi
cairan tersebut
induksi 03-januari-2012 15

16. JENIS CAIRAN
induksi 03-januari-2012 16

17. induksi 03-januari-2012 17

18. induksi 03-januari-2012 18