Dokumen tersebut membahas tahapan-tahapan penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban pendanaan kegiatan pemilihan kepala daerah dari APBD sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4. 4
DASAR HUKUM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
01
02
03
04
05
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TETANG PEMERINTAHAN DAERAH
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH
PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI
DAN WALI KOTA MENJADI UNDANG-UNDANG SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH BEBERAPA KALI,
TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2020 TENTANG PENETAPAN PERATURAN
PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN KETIGA
ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH
PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI
DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG
UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM
06 PERATURAN PRESIDEN NOMOR 114 TAHUN 2021 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI
5. 5
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Lanjutan
08
09
PERMENDAGRI 54 TAHUN 2019 TENTANG PENDANAAN KEGIATAN PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI
DAN WALI KOTA BERSUMBER DARI APBD, SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERMENDAGRI
41 TAHUN 2020
PERMENDAGRI 77 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH
10
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 84 TAHUN 2022 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
APBD TAHUN 2023
SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 900.1.9.1/435/SJ TANGGAL 24 JANUARI 2023
TENTANG PENDANAAN KEGIATAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN
WAKIL BUPATI SERTA WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA TAHUN 2024
07
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2019 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Menerbitkan
6. pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah
Pasal 166 Ayat (1)
UU 10 TAHUN 2016
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
7. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENDANAAN KEGIATAN
PEMILIHAN KEPALA DAERAH
Pendanaan Kegiatan Pemilihan gubernur dan wakil gubernur dibebankan
pada APBD provinsi.
Pendanaan Kegiatan Pemilihan bupati dan wakil bupati serta wali kota dan
wakil wali kota dibebankan pada APBD kabupaten/kota.
Dalam hal pendanaan tidak dapat dibebankan dalam
1 (satu) tahun anggaran, Pemerintah Daerah dapat
membentuk dana cadangan (reserve money).
PENDANAAN PILKADA KEPADA
PENYELENGGARA (KPUD & BAWASLU) MELALUI BELANJA HIBAH
8. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENDANAAN KEGIATAN
PEMILIHAN KEPALA DAERAH
Pendanaan Kegiatan Pemilihan, mengikuti dan
dilaksanakan melalui tahapan pengelolaan dana kegiatan
Pemilihan.
Tahapan pengelolaan dana kegiatan
Pemilihan, meliputi:
a. penganggaran;
b. pelaksanaan dan penatausahaan;
c. pelaporan; dan
d. pertanggungjawaban.
9. SHARING COST
Dalam rangka pilkada serentak tahun 2024,
Pemerintah Daerah menyediakan pendanaan
kegiatan pemilihan bersama antara provinsi
dan kabupaten/kota yang bersangkutan yang
dibebankan pada APBD masing-masing Pemda
secara proporsional sesuai beban kerja
masing-masing dengan tahapan pilkada
serentak sesuai dengan Permendagri No
54/2019 ttg Pendanaan Kegiatan Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Wali Kota yang
bersumber dari APBD, sebagaimana diubah
dengan Permendagri 41/2020 ttg Perubahan
atas Permendagri 54 Tahun 2019.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
SE
11. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Memastikan alokasi anggaran Kegiatan Pilkada
dibebankan pada APBD TA 2023 dan APBD TA 2024
dalam bentuk belanja hibah pada SKPD Badan
Kesbangpol Prov, Kab/Kota
SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 900.1.9.1/435/SJ TANGGAL 24 JANUARI
2023 TENTANG PENDANAAN KEGIATAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,
BUPATI DAN WAKIL BUPATI SERTA WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA TAHUN 2024
Pemda (Badan Kesbangpol) Prov/Kab/Kota
berkoordinasi dengan KPU Prov/Kab/Kota dan Bawaslu
Prov/Kab/Kota, untuk segera mengajukan usulan
kebutuhan anggaran Kegiatan Pilkada.
Pembahasan Usulan Kebutuhan Pilkada oleh TAPD dan Badan
Kesbangpol bersama KPUD, dan TAPD dan Badan Kesbangpol
bersama Bawaslu, mempedomani standar satuan biaya
kebutuhan pendanaan Kegiatan Pemilihan sesuai ketentuan
peraturan perundangundangan dan merupakan batas tertinggi
yang tidak dapat dilampaui.
1
2
3
Belanja
Hibah
Kesbangpol Koordinasi
bersama
Alokasi anggaran
SE
SE
SE
12. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Penganggaran untuk Pendanaan Kegiatan Pemilihan Kepala
Daerah, diusulkan oleh KPU Daerah (Prov, Kab/Kota) dan
Bawaslu (Prov, Kab/Kota) kepada Kepala Daerah (Gubernur,
Bupati/Walikota) berdasarkan standar kebutuhan setelah
berkoordinasi dengan Menteri Keuangan.
Usulan
Anggaran
Pendanaan
Pilkada
Standar harga kebutuhan Pendanaan Kegiatan Pemilihan,
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pengelolaan APBN.
13. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
STANDAR KEBUTUHAN PENDANAAN
KEGIATAN PEMILIHAN
TAPD
PEMBAHASAN BERSAMA
&
KPU Provinsi,
Kab/Kota
Bawaslu Provinsi,
Kab/Kota
Pembahasan bersama untuk mengevaluasi
kebutuhan Pendanaan Kegiatan Pemilihan
sesuai dengan standar kebutuhan dan
standar satuan harga.
HASIL
Hasil pembahasan bersama, menjadi dasar
penganggaran Belanja Hibah Pendanaan
Kegiatan Pemilihan yang ditetapkan dalam
APBD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
SKPD-KESBANGPOL SE
14. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
STANDAR KEBUTUHAN PENDANAAN
KEGIATAN PEMILIHAN
Hasil pembahasan bersama, menjadi dasar
penganggaran Belanja Hibah Pendanaan
Kegiatan Pemilihan yang ditetapkan dalam
APBD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Besaran Dana Hibah Disepakati bersama oleh TAPD
dengan KPU Prov, Kab/Kota dan Bawaslu Prov,
Kab/Kota dituangkan dalam Berita Acara untuk
menjadi dasar pencantuman besaran anggaran
Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil
Wali Kota dalam APBD TA 2023 dan APBD TA 2024
Penyediaan dana hibah Kegiatan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota
dan Wakil Wali Kota wajib dianggarkan pada TA 2023
sebesar 40% (empat puluh persen) dan TA 2024
dianggarkan sebesar 60% (enam puluh persen) dari
besaran total dana hibah yang disepakati bersama
SE
SE
SE
16. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Penandatanganan NPHD dilakukan paling lambat 1
(satu) bulan sebelum tahapan Pemilihan dimulai.
Hibah Kegiatan Pemilihan yang dianggarkan pada Tahun 2023
dan 2024 dibuat dalam 1 (satu) NPHD, selanjutnya apabila
diperlukan perubahan dapat dilakukan penyesuaian dalam
NPHD. SE
17. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
SesuaI dengan Pasal 16, Permendagri 41/2020
Pencairan Belanja Hibah Kegiatan
Pemilihan yang dianggarkan untuk TA 2023
dan TA 2024, dilakukan sebagai berikut:
Dalam hal pencairan dilakukan bertahap, pencairan
tahap kedua tidak mensyaratkan bagi KPU Provinsi,
Bawaslu Provinsi, KPU Kabupaten/Kota dan/atau
Bawaslu Kabupaten/Kota menyampaikan terlebih
dahulu laporan penggunaan Hibah. Selain tidak
mensyaratkan laporan penggunaan hibah, pencairan
tahap kedua dilakukan oleh Pemerintah Daerah tanpa
menunggu permohonan pencairan tahap kedua oleh
KPU Provinsi, Bawaslu Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
Kepala Badan Kesbangpol selaku pengguna anggaran
menerbitkan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS)
hibah Pilkada berdasarkan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan Surat Penyediaan Dana (SPD).
Selanjutnya, berdasarkan SPM-LS hibah Pilkada, Kuasa
Bendahara Umum Daerah (BUD) menerbitkan SP2D-LS
hibah Pilkada kepada:
KPU
Provinsi, Kab/Kota
BAWASLU
Provinsi, Kab/Kota
SE
19. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Dalam hal terdapat sisa
dana Hibah Kegiatan
Pemilihan pada akhir
tahun anggaran, namun
tahapan, jadwal dan
program Kegiatan
Pemilihan belum berakhir
dan/atau lanjutan, sisa
dana Hibah tersebut
tetap pada rekening KPU
Provinsi, Bawaslu Provinsi,
KPU Kabupaten/Kota
dan/atau Bawaslu
Kabupaten/Kota dan tidak
disetor ke kas daerah.
Penggunaan sisa untuk
mendanai tahapan,
jadwal dan program
Kegiatan Pemilihan yang
belum berakhir dan/atau
lanjutan, oleh KPU
Provinsi, Bawaslu
Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota
dan/atau Bawaslu
Kabupaten/Kota sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundangundangan.
Dalam hal sampai dengan
berakhirnya Kegiatan
Pemilihan masih terdapat
sisa dana Hibah Kegiatan
Pemilihan, KPU Provinsi,
Bawaslu Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota dan/atau
Bawaslu Kabupaten/Kota
wajib mengembalikan sisa
dana Hibah Kegiatan
Pemilihan paling lama 3
(tiga) bulan terhitung setelah
pengusulan pengesahan
pengangkatan calon terpilih
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
20. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENGELOLAAN DANA
KEGIATAN PEMILIHAN
20
P E L A P O R A N
FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN BELANJA HIBAH
DIATUR DALAM PERMENDAGRI
Pelaporan
dilakukan oleh
dan
Prov/Kab/Kota
Gub/Bup/WalKot
Menyampaikan
Penyampaian LPB Hibah
paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah pengusulan pengesahan pengangkatan calon terpilih
Pasal 18
22. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
P E RTA N G G U N G J AWA B A N
DILAKUKAN OLEH dan
Prov/Kab/Kota
secara formal dan material terhadap penggunaan Belanja Hibah Kegiatan
Pemilihan yang dikelola oleh KPU/BAWASLU Provinsi dan/atau KPU/BAWASLU
Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengembalian Sisa Dana Hibah
Bertanggungjawab
Sampai dengan berakhirnya kegiatan Pemilihan masih terdapat sisa dana Hibah Kegiatan Pemilihan, KPU/Bawaslu
Provinsi/Kabupaten/Kota wajib mengembalikan sisa dana Hibah Kegiatan Pemilihan paling lambat 3 (tiga)bulan terhitung setelah
pengusulan pengesahan pengangkatan calon terpilih sesuai dengan ketentuan PUU.
PENGELOLAAN DANA
KEGIATAN PEMILIHAN
dan
24. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
24
Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah
melakukan pembinaan
Gubernur
Terhadap pengelolaan dana Kegiatan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur.
Gubernur melakukan pembinaan kepada bupati/wali kota terhadap
pengelolaan dana Kegiatan Pemilihan bupati dan wakil bupati/wali kota dan wakil wali kota.
Bupati/Walikota
Pembinaan dilakukan mulai tahap perencanaan dan penganggaran sampai dengan tahap pencairan.
Pengawasan atas penggunaan dana Hibah kegiatan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur dan Pemilihan bupati dan wakil bupati/wali kota dan wakil wali kota dilakukan oleh APIP
PEMBINAAN & PENGAWASAN
26. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PERGESERAN ANGGARAN
Dalam hal Pemerintah Daerah belum
menganggarakan atau telah menganggarkan
namun belum sesuai kebutuhan, dapat melakukan
penyesuaian penganggaran kegiatan Pemilihan,
dilakukan dengan pergeseran anggaran dengan
menggunakan :
a. belanja tidak terduga;
b. dana dari hasil penjadwalan ulang capaian
program dan kegiatan lainnya serta
pengeluaran pembiayaan dalam tahun
anggaran berjalan; dan/atau
c. memanfaatkan kas yang tersedia.
penyesuaian penganggaran melalui perubahan
Perkada tentang penjabaran APBD TA 2023 dan
diberitahukan kepada pimpinan DPRD, untuk
selanjutnya dianggarkan dalam Peraturan Daerah
tentang perubahan APBD TA 2023 atau ditampung
dalam Laporan Realisasi Anggaran bagi
Pemerintah Daerah yang tidak melakukan
perubahan APBD TA 2023. SE
27. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PEMUNGUTAN SUARA ULANG
Dalam hal penyelenggaraan kegiatan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubemur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan
Wakil Wali Kota dilakukan penghitungan dan pemungutan
suara ulang, Pemilihan lanjutan, dan/atau Pemilihan susulan
pendanaannya dibebankan pada APBD
Provinsi/Kabupaten/Kota masing-masing. SE
28. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KETERBATASAN KEMAMPUAN
KEUANGAN DAERAH
Dalam hal pemerintah kabupaten/kota mengalami
keterbatasan kemampuan keuangan daerah untuk
penyelenggaraan kegiatan Pemilihan bupati dan wakil
bupati serta wali kota dan wakil wali kota, pemerintah
provinsi dapat membantu Pendanaan Kegiatan
Pemilihan.
Dalam hal pemerintah provinsi mengalami keterbatasan
kemampuan keuangan daerah untuk kegiatan
Pemilihan gubernur dan wakil gubernur, Pemerintah
kabupaten/kota dapat membantu Pendanaan Kegiatan
Pemilihan.
29. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PEMUNGUTAN SUARA ULANG
(1) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan Pemilihan
gubernur dan wakil gubernur dilakukan
penghitungan dan pemungutan suara ulang,
Pemilihan lanjutan, dan/atau Pemilihan susulan
pendanaannya dibebankan pada APBD provinsi.
(2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan Pemilihan
bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil
wali kota dilakukan penghitungan dan pemungutan
suara ulang, Pemilihan lanjutan, dan/atau
Pemilihan susulan pendanaannya dibebankan
pada APBD kabupaten/kota.
30. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Pemerintah Daerah dalam mendukung pelaksanaan Pilkada
Serentak pada tahun 2024 menganggarkan dukungan
pendanaan kegiatan pemilu dan pilkada serentak sesuai
dengan tahapan, jadwal, dan program kegiatan pemilihan.
Penganggaran dukungan anggaran biaya pengamanan
dalam bentuk sub kegiatan pada SKPD (Satpol PP) atau
belanja hibah kepada (TNI, Polri) di SKPD yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan umum (Badan
Kesbangpol).
PENDANAAN PENGAMANAN
PILKADA SERENTAK