1. Monitoring, evaluasi dan supervisi terhadap penyelenggaraan
pemerintahan kabupaten/kota yang ada di wilayah satu provinsi
(Pengawasan Capaian SPM);
PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG
GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH
PUSAT TAHUN ANGGARAN 2021
2. BAB IV URUSAN
PEMERINTAHAN
Pasal 9 Ayat (1) Urusan
Pemerintahan terdiri atas
urusan pemerintahan
absolut, urusan
pemerintahan
pemerintahan konkuren,
dan urusan pemerintahan
umum
Urusan
Pemerintahan
ABSOLUT
(Urusan
Pemerintahan yang
sepenuhnya menjadi
kewenangan
Pemerintah Pusat )
Urusan
Pemerintahan
KONKUREN
(Urusan Pemerintahan
yang
dibagi antara Pemerintah
Pusat dan Daerah
provinsi dan Daerah
kabupaten/kota)
Urusan
Pemerintahan
UMUM
(Urusan
Pemerintahan yang
menjadi kewenangan
Presiden sebagai
kepala pemerintahan)
Penyelenggaraan urusan pemerintahan absolut:
(a) Melaksanakan Sendiri
(b) Melimpahkan wewenang kepada Instansi Vertikal yang
ada di Daerah atau GWPP berdasarkan asas
Dekonsentrasi
Pasal 10 Ayat (2)
Penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren:
(a) Sendiri oleh Pemerintah Pusat;
(b) Dengan cara melimpahkan wewenang Gubernur
sebagai WPP atau kepada instansi Vertikal yang ada
di daerah dengan asas dekonsentrasi; atau
(c) dengan cara menugasi Daerah berdasarkan asas
Tugas Pembantuan.
Pasal 19 Ayat (1)
Penyelenggaraan urusan pemerintahan umum:
ilaksanakan oleh gubernur dan bupati/wali kota di wilayah kerja masing-
masing
Pasal 25 Ayat (2)
Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah Pusat
Pasal 91 ayat (1)
Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota dan
Tugas Pembantuan oleh Daerah kabupaten/kota,
Presiden dibantu oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat
Pasal 91 ayat (5)
Pendanaan pelaksanaan tugas dan wewenang gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat dibebankan pada APBN
GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT (UU 23/201
3. PP NOMOR 33 TAHUN 2018
Pelaksanaan
Tugas dan
Wewenang
GWPP
1) Gubemur dalam menyelenggarakan
tugas dan wewenang sebagai wakil
Pemerintah Pusat dibantu oleh
perangkat gubernur;
2) Perangkat Gubernur dilaksanakan
oleh Perangkat Daerah Provinsi
3) Perangkat Gubernur dipimpin oleh
Sekretaris Gubernur
Gubemur sebagai wakil Pemerintah
pusat melaporkan pelaksanaan tugas
dan wewenang kepada presiden
melalui menteri yang
menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam negeri
Pasal 5
1) Pendanaan pelaksanaan tugas dan
wewenang gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat dibebankan pada
APBN dengan memperhatikan
kemampuan keuangan negara.
2) Pendanaan merupakan bagian dari
anggaran kementerian yang
menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam negeri melalui
mekanisme dekonsentrasi.
Pasal 4
Dalam melaksanakan pembinaan dan
pengawasan terhadap menjadi urusan
pemerintahan yang kewenangan
daerah kabupaten/kota dan tugas
pembantuan Presiden dibantu
Pemerintah Pusat.
Pasal 1
1) Perangkat Gubernur terdiri dari
Sekretariat dan 5 Unit Kerja
Pasal 2
Pasal 3
4. GUBERNUR
PRESIDEN MENDAGRI
SEKDA
PERANGKAT GUBERNUR PERANGKAT DAERAH
Biro Pemerintahan Sekretariat
Daerah
Biro Hukum dan Organisasi
Sekretariat Daerah
Badan Keuangan Daerah/ nama
lain
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Inspektorat Daerah
SEKRETARIS
GUBERNUR
UNIT KERJA BIDANG PEMERINTAHAN
UNIT KERJA BIDANG HUKUM
ORGANISASI
UNIT KERJA BIDANG KEUANGAN
UNIT KERJA BIDANNG
PERENCANAAN
UNIT KERJA BIDANG PENGAWASAN
Perangkat Daerah Yang Memiliki Tusi
Bersesuaian melaksanakan tusi sebagai
perangkat gubernur
SEKRETARIAT
Melaporkan pelaksanaan
tugas dan wewenang
MEKANISME PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT GUBERNUR
5. UNIT KERJA BIDANG PENGAWASAN
Unit kerja bidang pemerintahan dipimpin dan
dikoordinasikan oleh Inspektorat Daerah Provinsi
Unit kerja bidang pemerintahan memiliki anggota
dari organisasi perangkat provinsi daerah yang
mempunyai tugas dan fungsi bersesuaian.
TUGAS:
membantu melaksanakan tugas dan wewenang Gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat di bidang
pengawasan
01
02
03
6. FUNGSI:
1. Penyiapan pemberian penghargaan atau sanksi kepada
bupati/walikota terkait dengan penyelenggaraan
pemerintahan daerah;
2. penyiapan dan fasilitasi pelaksanaan monitoring, evaluasi
dan supervisi terhadap penyelenggaraan pemerintahan
kabupaten/kota yang ada diwilayahnya (pengawasan capaian
SPM);
3. penyiapan pemberian sanksi administrasi berupa teguran
tertulis kepada bupati/walikota yang tidak menyampaikan
laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah;
4. penyiapan pemberian teguran dan sanksi tertulis kepada
bupati/walikota atas laporan DPRD terkait tidak
diterimanya penjelasan kepala daerah terhadap penggunaan
hak interpelasi;
5. penyiapan pemberian sanksi kepada penyelenggara
pemerintahan daerah kabupaten/kota yang masih
memberlakukan perda yang telah dibatalkan;
04
UNIT KERJA BIDANG PENGAWASAN
7. FUNGSI:
6. penyiapan pemberian sanksi kepada bupati/walikota
yang tidak menyebarluaskan perda dan perkada yang
telah diundangkan;
7. penyiapan pemberian sanksi administratif berupa
teguran tertulis kepada bupati/walikota yang tidak
mengumumkan informasi tentang pelayanan publik;
8. penyiapan pemberian sanksi administeratif kepada
bupati/walikota yang tidak memberikan pelayanan
perizinan;
9. penyiapan pemberian sanksi administratif kepada
bupati/walikota yang tidak melaksanakan program
strategis nasional; dan
10. penyiapan pemberian sanksi administratif kepada
bupati/walikota yang tidak mengumumkan informasi
pembangunan daerah dan informasi keuangan daerah.
04
UNIT KERJA BIDANG PENGAWASAN
8. PRESIDEN
GWPP
Presiden melimpahkan 46 tugas dan wewenang kepada Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah Pusat, meliputi:
1. Binwas Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kabupaten/Kota;
2. Binwas Penyelenggaraan Tugas Pembantuan di Kabupaten/Kota;
3. Tugas dan wewenang lainnya yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan
Tugas dan wewenang GWPP bersifat Atributif, melekat pada
jabatan Gubernur di 34 Provinsi.
Pelimpahan Kewenangan memberikan konsekuensi pendanaan
melalui APBN melalui mekanisme DEKONSENTRASI.
Amanat Pasal 91 (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota dan Tugas Pembantuan
oleh Daerah kabupaten/kota, Presiden dibantu oleh Gubernur sebagai Wakil Pemerintah
Pusat.
9. DEKON GWPP TAHUN ANGGARAN 2022
Alokasi anggaran kegiatan Dekonsentrasi Gubernur sebagai
Wakil Pemerintah Pusat di 34 Provinsi sebesar Rp.
76.431.802.000,- (membiayai 9 tugas dan wewenang
GWPP)
Dilaksanakan oleh 133 Satker: 34 Satker Setda, 33 Satker
Bappeda, 33 Satker Inspektorat, 33 Satker DPMPTSP
Alokasi anggaran Dekonsentrasi, ditetapkan dengan
beberapa kriteria meliputi:
1. Jumlah Kab/Kota dalam satu wilayah provinsi;
2. Pertimbangan provinsi kepulauan, aksesibilitas sulit;
3. Intensitas ruang lingkup tugas dan wewenang yang
dilimpahkan;
4. Pertimbangan realisasi anggaran di tahun sebelumnya;
dan/atau
5. Jumlah tahapan penyelesaian masing masing tugas dan
wewenang yang dilimpahkan.
10. LANGKAH
SASARAN
OUTPUT
OUTCOME
Monev dan Supervisi terhadap penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten/Kota
(Pengawasan capaian SPM )
PEMBINA
Terselenggaranya pengawasan terhadap capaian SPM (6 urusan wajib
pelayanan dasar)
Laporan pengawasan SPM dan Rekomendasi
1. Terselenggaranya urusan pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, efektif dan efisien;
2. Terselenggaranya penerapan standar pelayanan minimal urusan pelayanan dasar secara efektif dan
efisien;
3. Terselenggaranya sinergitas penyelenggaraan urusan pemerintah di wilayah provinsi; dan
4. Meningkatnya peran pembinaan dan pengawasan oleh Gubernur.
1. Inventarisasi data pembinaan dan pengawasan dari aspek teknis dan umum;
2. Identifikasi dan analisis;
3. Konfirmasi hasil analisis; dan
4. Penyusunan laporan dan rekomendasi.
Inspektorat Jenderal
PELAKSANA Inspektorat Provinsi
11. Pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan yg menjadi kewenangan Pemerintah Pusat kpd gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau
kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum.
DEKONSENTRASI
GWPP
PUSAT
K/L
INSTANSI VERTIKAL
GUB/BUP/WALKOT
PENANGGUNG JAWAB URS PUM
Melimpahkan Sebagian Urs.
Pemerintahan yg menjadi
kewenangan Pusat
DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
GWPP
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
(amanat UU 23/2014)
BIN
WAS
Melaksanakan
Mempertanggungjawabkan
Melaporkan
Perangkat
GWPP
Merencanakan
12. DEKONSENTRASI GWPP
a.Pelimpahan tugas dan wewenang Gubernur
sebagai wakil pemerintah pusat yang diserahkan
melalui mekanisme dekonsentrasi BERBEDA
dengan dekonsentrasi yang dilimpahkan oleh K/L
karena adanya pelimpahan urusan pusat kepada
daerah (konsekuensi NSPK);
a.Dekonsentrasi GWPP merupakan
pelimpahan Tugas dan wewenang gubernur
sebagai wakil pemerintah pusat melekat pada
jabatan gubernur (kepala daerah) di 34
provinsi;
a.Permendagri pelimpahan urusan
pemerintahan yang disusun setiap tahun perlu
direvisi menjadi Permendagri tentang
pelimpahan urusan pemerintahan dan
pelimpahan tugas dan wewenang gubernur
sebagai wakil pemerintah pusat;
a.Dekonsentrasi pelimpahan tugas dan
wewenang Gubernur sebagai wakil pemerintah
pusat dan Dekonsentrasi K/L kepada Instansi
Vertikal (pelimpahan urusan pemerintah pusat)
keduanya melalui Gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat yang merupakan integrated
perfectoral system.
13. LAPORAN
Menteri melakukan evaluasi terhadap
laporan pelaksanaan tugas dan wewenang
Gubernur
Dalam melakukan evaluasi, Menteri membentuk
sekretariat bersama pembinaan Gubernur
Dalam mendukung kelancaran pelaksanaan pembinaan
dan pengawasan umum/teknis, sekretariat bersama
dapat melibatkan menteri teknis/kepala lembaga
pemerintah nonkementerian
14. SEKRETARIAT BERSAMA
• Seluruh komponen pembina tugas dan wewenang GWPP akan
tergabung dalam Sekretariat Pembinaan Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat.
• DITJEN BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN sebagai Pembina
umum pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat;
• Pembina Teknis Masing-masing tugas dan wewenang GWPP akan
dibina oleh Komponen lingkup Kemendagri yang memiliki tusi
bersesuaian;
15. • Target realisasi dan
Rencana Penarikan
Dana (RDP) dapat
disinkronkan antara
target realisasi
Kementerian Dalam
Negeri, target realisasi
Ditjen Bina Administrasi
Kewilayahan;
• Target realisasi yang
ditetapkan untuk
Dekonsentrasi GWPP
sebesar 98%
0 0 0
20%
40%
50%
55%
60%
70%
80%
90%
98%
TARGET REALISASI DEKON 2022
16. SUSUN PENJADWALAN KEGIATAN
DEKONSENTRASI YANG
DIKOORDINASIKAN DENGAN SEKBER
GWPP
PERSIAPKAN VIRTUAL ACCOUNT
PETAKAN KEGIATAN PRIORITAS
TRIWULAN II UNTUK LANGKAH
PERCEPATAN
CERMATI DIPA
LAKUKAN PERBAIKAN DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN OPTIMALISASI
REALISASI DAN KINERJA SESUAI
DENGAN KETENTUAN
SEGERA SUSUN SK PENGGELOLA
KEUANGAN : SK KPA, SK PPK, PPSPM,
BENDAHARA DAN STAF PENGELOLA
PEDOMANI PETUNJUK TEKNIS
KEGIATAN DEKONSENTRASI GWPP TA.
2022
PERSIAPKAN PERJANJIAN KINERJA
SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM
LAMPIRAN JUKNIS
KOORDINASI DENGAN KPPN SETEMPAT
TERKAIT DENGAN ALOKASI ANGGARAN
DEKON GWPP 2022
DEKON
GWPP
TA. 2022
STRATEGI PERCEPATAN DEKONSENTRASI GWPP TA.2022