SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS MATERI
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG MENGATUR PELAYANAN KEPERAWATAN
DAN PRAKTIK MANDIRI
Disusun Oleh : Kelompok 5
Bayu Eka Kurniawan (22020122410012)
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor 26
Tahun 2019
Tentang
Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 38
Tahun 2014
Tentang keperawatan
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
2) Keperawatan
3
Adalah seseorang yang
telah lulus pendidikan
tinggi Keperawatan,
baik lulusan pendidikan
vokasi Keperawatan
maupun profesi
Keperawatan, baik
lulusan dari dalam
maupun luar negeri
yang diakui oleh
Pemerintah sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
Adalah kegiatan
pemberian asuhan
kepada individu,
keluarga, kelompok,
atau masyarakat, baik
dalam keadaan sakit
maupun sehat
3) Praktik
Keperawatan
Adalah pelayanan yang
diselenggarakan oleh
Perawat dalam bentuk
Asuhan Keperawatan
4) Pelayanan
Keperawatan
Adalah suatu bentuk
pelayanan profesional
yang merupakan
bagian integral dari
pelayanan kesehatan
yang didasarkan pada
ilmu dan kiat
Keperawatan ditujukan
kepada individu,
keluarga, kelompok,
atau masyarakat, baik
sehat maupun sakit.
1) Perawat
PENYELENGGARAAN PRAKTIK
KEPERAWATAN
Perawat menjalankan Praktik Keperawatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dan/atau tempat lain sesuai dengan Klien sasarannya. Fasilitas Pelayanan
Kesehatan berupa tempat praktik mandiri Perawat, klinik, pusat kesehatan
masyarakat; dan/atau rumah sakit. Tempat lain sesuai dengan Klien
sasarannya meliputi rumah Klien, rumah jompo, panti asuhan, panti sosial,
perusahaan, sekolah, dan tempat lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Selanjutnya,,,
Dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan, Perawat
bertugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan, penyuluh dan
konselor bagi Klien, pengelola Pelayanan Keperawatan, peneliti
Keperawatan, pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan
wewenang dan/atau pelaksana tugas dalam keadaan
keterbatasan tertentu.
Perizinan
Perawat wajib memiliki Surat
Tanda Registrasi Perawat (STRP)
dalam melakukan Praktik
Keperawatan. Untuk
memperoleh STRP Perawat
harus memiliki sertifikat
kompetensi atau sertifikat
profesi dan persyaratan lain
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
STRP
Perawat untuk dapat melakukan
Praktik Keperawatan wajib
memiliki Surat lzin Praktik
Perawat (SIPP). SIPP diberikan
kepada Perawat yang telah
memiliki STRP. SIPP dikeluarkan
oleh Pemerintah Daerah
kabupaten/kota. SIPP berlaku
untuk 1 (satu) Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
SIPP
Hak dan Kewajiban
Perawat
1) Memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan Standar Profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional,
dan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien dan/atau keluarganya
3) Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan kewenangan
4) Menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah diberikan
5) Menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik,
standar pelayanan, Standar Profesi, standar prosedur operasional,atau
ketentuan peraturan perundang-undangan
6) Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar
7) Memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan yang
sesuai denganharkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan serta nilai-nilai
agama
8) Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya, dan
9) Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1) Menjaga kerahasiaan kesehatan Klien
2) Memperoleh persetujuan dari Klien atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan
3) Melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan standar
Pelayanan Keperawatan dan ketentuan peraturan perundangundangan bagi Perawat yang
menjalankan praktik mandiri
4) Memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar Pelayanan
Keperawatan, Standar Profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan peraturan
perundang-undangan
5) Merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga kesehatan lain
yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya
6) Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar
7) Memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah dimengerti mengenai
tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai dengan batas
kewenangannya
8) Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain yang sesuai
dengan kompetensi Perawat, dan
9) Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah.
PRAKTIK
MANDIRI
PERAWAT
 Penyelenggaraan Praktik Keperawatan mandiri
dilakukan sesuai dengan standar dan kode etik. Praktik
Keperawatan mandiri dilaksanakan di tempat praktik
mandiri Perawat.
 Perawat yang menyelenggarakan Praktik Keperawatan
secara mandiri di tempat praktik mandiri Perawat harus
memenuhi persyaratan, selain ketentuan persyaratan
memperoleh SIPP. Persyaratan meliputi persyaratan
lokasi, bangunan, prasarana, peralatan, serta obat dan
bahan habis pakai
 Peralatan yang harus dimiliki pada tempat praktik
mandiri Perawat meliputi peralatan Asuhan
Keperawatan yang diperlukan sesuai dengan pelayanan
yang diberikan. Peralatan Asuhan Keperawatan harus
dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan baik.
Selanjutnya,,,
 Obat bebas, obat bebas terbatas, dan bahan habis pakai yang dapat disimpan oleh
Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan secara mandiri di tempat praktik
mandiri Perawat dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan secara mandiri di tempat praktik
mandiri Perawat harus melaksanakan pengelolaan limbah medis. Pengelolaan
limbah medis dapat dilakukan melalui kerjasama dengan institusi yang memiliki
instalasi pengelolaan limbah.
 Perawat dalam menjalankan Praktik Keperawatan secara mandiri di tempat praktik
mandiri Perawat dapat dibantu oleh tenaga kesehatan lain atau tenaga
nonkesehatan. Tenaga kesehatan lain harus memiliki surat izin praktik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya,,,
Perawat yang menyelenggarakan Praktik
Keperawatan secara mandiri di tempat praktik
mandiri Perawat wajib melakukan pencatatan
dan pelaporan sesuai dengan pelayanan yang
diberikan. Pencatatan wajib disimpan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Pelaporan ditujukan ke pusat
kesehatan masyarakat di wilayah tempat praktik.
KASUS-KASUS ETIKA DAN HUKUM DI KEPERAWATAN JIWA
DAN PENYELESAIANNYA
MOJOKERTO, Praktik pemasungan terhadap orang
yang dianggap menderita gangguan jiwa masih saja terjadi.
Nur Kholis misalnya, pemuda di Desa Sugihan, Kecamatan
Soko, Mojokerto, Jawa Timur, itu dipasung warga setempat
atas permintaan keluarganya. Nur Kholis dipasung karena
sering disebutkan mengamuk dan hendak membunuh
ayahnya.
Nur Kholis sempat dibawa ke rumah sakit jiwa,
kemudian dokter dan perawat menganjurkan Nur Kholis
untuk di rehabilitasi namun keluarga menolaknya.
Akhirnya tim dokter dan perawat memberikan obat kepada
keluarga untuk diminumkan pada Nur Kholis di rumah.
Setelah 2 minggu, Nur Kholis tambah parah kemudian
dibawa oleh keluarganya masuk ke RSJ lagi.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan anamnese
(wawancara) pada keluarganya, ternyata Nur Kholis
dipasung dirumah. Kemudian perawat dan tim dokter
menjelaskan tentang dampak pemasungan dan
menganjurkan Nur Kholis untuk direhabilitasi di RSJ
tapi keluaganya masih tetap menolaknya dengan keras.
Perawat dan tim Dokter mengalami dilema apakah
harus membiarkan pasien untuk pulang sesuai dengan
keinginan keluarga pasien dan membiarkan pasien di
pasung ataukah memaksa melakukan rehabilitasi untuk
memperbaiki kondisi kesehatan pasien?
Selanjutnya,,,
Kasus tersebut dapat ditinjau dari aspek Hukum dan Kode Etik
 ASPEK HUKUM
Dari Kasus Nur Kholis di atas, jika ditinjau dari aspek hukum maka ada beberapa dasar hukum yang
berkaitan dengan kasus diatas, antara lain :
1. Dasar hukum yang hukum yang melindungi tim kesehatan (termasuk perawat) jika tetap melakukan
tindakan sesuai dengan dengan keinginan keluarga Nur Kholis.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer HK.02.02/MenKes/148/I/2010 pasal 12 dalam
melaksanakan praktek, perawat wajib untuk :
 Menghormati hak pasien
 Melakukan rujukan
 Menyimpan Rahasia sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku
 Memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien atau klien dan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan
 Meminta persetujuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
 Melakukan pencatatan Askep secara sistematis
OPINI KASUS
Undang – undang No. 36 tahun 2009 Tentang : Kesehatan
Pasal 5 ayat (3)
Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan
kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.
Pasal 56 ayat (1)
Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan yang
akan diberikan kepadanya setelah menerima dan meahami informasi mengenai tindakan
tersebut secara lengkap.
Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan
dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.
Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edokasi tentag kesehatan yang
seimbang dan bertanggung jawab.
Selanjutnya,,,
Selanjutnya,,,
Dari beberapa dasar hukum diatas, pasien dan keluarga behak mengambil
keputusan yang terbaik atas tindakan yang akan dipilih setelah tim kesehatan
termasuk perawat memberikaninformasi mengenai tindakan yang akan
diterima pasien secara lengkap.hak pasien sepenuhnyauntuk memutuskan
apakah harus membiarkan pasien untuk pulang sesuai dengan keinginan
keluarga pasien atau tidak. Ketika ada persyaratan yang diajukan, pasien dan
keluarganya mmiliki tanggungjawab atas dirinya dalam keoutusan
tersebut.sesuai permenkes, perawat wajib untuk menghormatikeputusan
ataupun persyaratan yang diajukan oleh pasien.
2. Dasar hukum yang tim dokter dan perawat jika melakukan tindakan untuk memperbaiki kondisi
Nur Kholis agar membaik.
Undang – undang No. 36 tahun 2009 Tentang : Kesehatan
Pasal 56
a. Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan yang akan
diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara
lengkap.
b. Hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku pada :
• Penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat menular ke dalam masyarakat yang
lebih luas
• Keadaan seseorang tidak sadarkan diri, atau
• Gangguan mental berat
Ketika Nur kholis dibawa pulang oleh keluarganya (dalam kasus disebutkan
setelah 2 minggu dibawa pulang keadaan Nur Kholis bertambah parah) tim
kesehatan (termasuk perawat) dibenarkan untuk melakukan tindakan
penyembuhan. Salah satunya menyarankan untuk rehabilitasi dan
menghentikan pemasungan yang diduga akan mempengaruhi keadaan pasien.
Hal ini dibenarkan sesuai Undang-Undang no 36 tahun 2009.
Selanjutnya,,,
KODE ETIK KEPERAWATAN
Kode etik keperawatan Indonesia yang berkaitan dengan kasus di atas adalah tentang
tanggung jawab perawat terhadap tugas yang bunyinya “ perawat senantiasa
mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien dalam melaksanakan tugas
keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau
mengalih tugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan”.
Dalam kasus yang dialami Nur Kholis, perawat dihadapakan pada 2 pilihan yang sulit,
apakah membiarkan pasien dibawa pulang atau memaksa keluarga pasien untuk
merehabilitasi pasiendi RSJ. Jika kode etik keperawatan yang menjadi dasar pengambilan
keputusan, tentu yang lebih dipentingkan adalah kesembuhan kondisi Nur Kholis.
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Etika dan Hukum Kesehatan

Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
peran-dan-fungsi-perawat -.ppt
peran-dan-fungsi-perawat -.pptperan-dan-fungsi-perawat -.ppt
peran-dan-fungsi-perawat -.ppt
MuhammadFajarNugraha1
 
etika hukum praktik kedokteran.pptx
etika hukum praktik kedokteran.pptxetika hukum praktik kedokteran.pptx
etika hukum praktik kedokteran.pptx
AdidharmaHimawan1
 
Materi 1 - Kewenangan Klinis Perawat Medikal Bedah .pdf
Materi 1 - Kewenangan Klinis Perawat Medikal Bedah .pdfMateri 1 - Kewenangan Klinis Perawat Medikal Bedah .pdf
Materi 1 - Kewenangan Klinis Perawat Medikal Bedah .pdf
AhidApandi1
 
1. Etiko Legal Keperawatan.pptx
1. Etiko Legal Keperawatan.pptx1. Etiko Legal Keperawatan.pptx
1. Etiko Legal Keperawatan.pptx
Hendy Rahman
 
7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx
7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx
7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx
IlhamWahyudi90
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)hardione
 
Point point akreditasi rumah sakit 2012
Point point akreditasi rumah sakit 2012Point point akreditasi rumah sakit 2012
Point point akreditasi rumah sakit 2012
Jumpa Utama Amrannur
 
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia RahmiLaw enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
safirinaauliarahmi1
 
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptxDR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
Nikmal6
 
Maklumat pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
Maklumat pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahirMaklumat pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
Maklumat pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
Dokter Tekno
 
roll banner hak dan kewajiban pasien.pdf
roll banner hak dan kewajiban pasien.pdfroll banner hak dan kewajiban pasien.pdf
roll banner hak dan kewajiban pasien.pdf
MedikaPermataHijauHo
 
HAK PASIEN DAN KETERLIBATAN KELUARGA (HPK) new [Autosaved].pptx
HAK PASIEN DAN KETERLIBATAN KELUARGA (HPK) new [Autosaved].pptxHAK PASIEN DAN KETERLIBATAN KELUARGA (HPK) new [Autosaved].pptx
HAK PASIEN DAN KETERLIBATAN KELUARGA (HPK) new [Autosaved].pptx
muhammadfitriani
 
Kb1 etik dan legal praktik keperawatan pasien dengan prosedur sd
Kb1 etik dan legal praktik keperawatan pasien dengan prosedur sdKb1 etik dan legal praktik keperawatan pasien dengan prosedur sd
Kb1 etik dan legal praktik keperawatan pasien dengan prosedur sd
pjj_kemenkes
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanSandra Aja
 
MATERI SOSIALISASI HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN.pptx
MATERI SOSIALISASI HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN.pptxMATERI SOSIALISASI HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN.pptx
MATERI SOSIALISASI HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN.pptx
DartblueL
 
7.1.3.8 brosur hak dan kewajiban pasien
7.1.3.8 brosur hak dan kewajiban pasien7.1.3.8 brosur hak dan kewajiban pasien
7.1.3.8 brosur hak dan kewajiban pasien
sumarnisumarni2
 

Similar to Etika dan Hukum Kesehatan (20)

Caesar by request
Caesar by requestCaesar by request
Caesar by request
 
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
 
peran-dan-fungsi-perawat -.ppt
peran-dan-fungsi-perawat -.pptperan-dan-fungsi-perawat -.ppt
peran-dan-fungsi-perawat -.ppt
 
etika hukum praktik kedokteran.pptx
etika hukum praktik kedokteran.pptxetika hukum praktik kedokteran.pptx
etika hukum praktik kedokteran.pptx
 
Materi 1 - Kewenangan Klinis Perawat Medikal Bedah .pdf
Materi 1 - Kewenangan Klinis Perawat Medikal Bedah .pdfMateri 1 - Kewenangan Klinis Perawat Medikal Bedah .pdf
Materi 1 - Kewenangan Klinis Perawat Medikal Bedah .pdf
 
1. Etiko Legal Keperawatan.pptx
1. Etiko Legal Keperawatan.pptx1. Etiko Legal Keperawatan.pptx
1. Etiko Legal Keperawatan.pptx
 
7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx
7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx
7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docx
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
 
Bu srtin
Bu srtinBu srtin
Bu srtin
 
Point point akreditasi rumah sakit 2012
Point point akreditasi rumah sakit 2012Point point akreditasi rumah sakit 2012
Point point akreditasi rumah sakit 2012
 
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia RahmiLaw enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
 
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptxDR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
 
Maklumat pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
Maklumat pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahirMaklumat pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
Maklumat pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
 
roll banner hak dan kewajiban pasien.pdf
roll banner hak dan kewajiban pasien.pdfroll banner hak dan kewajiban pasien.pdf
roll banner hak dan kewajiban pasien.pdf
 
HAK PASIEN DAN KETERLIBATAN KELUARGA (HPK) new [Autosaved].pptx
HAK PASIEN DAN KETERLIBATAN KELUARGA (HPK) new [Autosaved].pptxHAK PASIEN DAN KETERLIBATAN KELUARGA (HPK) new [Autosaved].pptx
HAK PASIEN DAN KETERLIBATAN KELUARGA (HPK) new [Autosaved].pptx
 
Kb1 etik dan legal praktik keperawatan pasien dengan prosedur sd
Kb1 etik dan legal praktik keperawatan pasien dengan prosedur sdKb1 etik dan legal praktik keperawatan pasien dengan prosedur sd
Kb1 etik dan legal praktik keperawatan pasien dengan prosedur sd
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatan
 
Uu kesehatan
Uu kesehatanUu kesehatan
Uu kesehatan
 
MATERI SOSIALISASI HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN.pptx
MATERI SOSIALISASI HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN.pptxMATERI SOSIALISASI HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN.pptx
MATERI SOSIALISASI HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN.pptx
 
7.1.3.8 brosur hak dan kewajiban pasien
7.1.3.8 brosur hak dan kewajiban pasien7.1.3.8 brosur hak dan kewajiban pasien
7.1.3.8 brosur hak dan kewajiban pasien
 

Recently uploaded

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 

Recently uploaded (20)

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 

Etika dan Hukum Kesehatan

  • 1. ANALISIS MATERI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENGATUR PELAYANAN KEPERAWATAN DAN PRAKTIK MANDIRI Disusun Oleh : Kelompok 5 Bayu Eka Kurniawan (22020122410012)
  • 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang keperawatan
  • 3. Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 2) Keperawatan 3 Adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik lulusan pendidikan vokasi Keperawatan maupun profesi Keperawatan, baik lulusan dari dalam maupun luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat 3) Praktik Keperawatan Adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan 4) Pelayanan Keperawatan Adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. 1) Perawat
  • 4. PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEPERAWATAN Perawat menjalankan Praktik Keperawatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau tempat lain sesuai dengan Klien sasarannya. Fasilitas Pelayanan Kesehatan berupa tempat praktik mandiri Perawat, klinik, pusat kesehatan masyarakat; dan/atau rumah sakit. Tempat lain sesuai dengan Klien sasarannya meliputi rumah Klien, rumah jompo, panti asuhan, panti sosial, perusahaan, sekolah, dan tempat lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 5. Selanjutnya,,, Dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan, Perawat bertugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan, penyuluh dan konselor bagi Klien, pengelola Pelayanan Keperawatan, peneliti Keperawatan, pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan/atau pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
  • 6. Perizinan Perawat wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Perawat (STRP) dalam melakukan Praktik Keperawatan. Untuk memperoleh STRP Perawat harus memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi dan persyaratan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. STRP Perawat untuk dapat melakukan Praktik Keperawatan wajib memiliki Surat lzin Praktik Perawat (SIPP). SIPP diberikan kepada Perawat yang telah memiliki STRP. SIPP dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota. SIPP berlaku untuk 1 (satu) Fasilitas Pelayanan Kesehatan. SIPP
  • 8. 1) Memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan Standar Profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundang-undangan 2) Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien dan/atau keluarganya 3) Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan kewenangan 4) Menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah diberikan 5) Menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik, standar pelayanan, Standar Profesi, standar prosedur operasional,atau ketentuan peraturan perundang-undangan 6) Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar 7) Memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan yang sesuai denganharkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan serta nilai-nilai agama 8) Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya, dan 9) Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 9. 1) Menjaga kerahasiaan kesehatan Klien 2) Memperoleh persetujuan dari Klien atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan 3) Melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan peraturan perundangundangan bagi Perawat yang menjalankan praktik mandiri 4) Memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar Pelayanan Keperawatan, Standar Profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundang-undangan 5) Merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya 6) Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar 7) Memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah dimengerti mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya 8) Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain yang sesuai dengan kompetensi Perawat, dan 9) Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah.
  • 10. PRAKTIK MANDIRI PERAWAT  Penyelenggaraan Praktik Keperawatan mandiri dilakukan sesuai dengan standar dan kode etik. Praktik Keperawatan mandiri dilaksanakan di tempat praktik mandiri Perawat.  Perawat yang menyelenggarakan Praktik Keperawatan secara mandiri di tempat praktik mandiri Perawat harus memenuhi persyaratan, selain ketentuan persyaratan memperoleh SIPP. Persyaratan meliputi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, peralatan, serta obat dan bahan habis pakai  Peralatan yang harus dimiliki pada tempat praktik mandiri Perawat meliputi peralatan Asuhan Keperawatan yang diperlukan sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Peralatan Asuhan Keperawatan harus dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan baik.
  • 11. Selanjutnya,,,  Obat bebas, obat bebas terbatas, dan bahan habis pakai yang dapat disimpan oleh Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan secara mandiri di tempat praktik mandiri Perawat dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.  Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan secara mandiri di tempat praktik mandiri Perawat harus melaksanakan pengelolaan limbah medis. Pengelolaan limbah medis dapat dilakukan melalui kerjasama dengan institusi yang memiliki instalasi pengelolaan limbah.  Perawat dalam menjalankan Praktik Keperawatan secara mandiri di tempat praktik mandiri Perawat dapat dibantu oleh tenaga kesehatan lain atau tenaga nonkesehatan. Tenaga kesehatan lain harus memiliki surat izin praktik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 12. Selanjutnya,,, Perawat yang menyelenggarakan Praktik Keperawatan secara mandiri di tempat praktik mandiri Perawat wajib melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Pencatatan wajib disimpan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pelaporan ditujukan ke pusat kesehatan masyarakat di wilayah tempat praktik.
  • 13. KASUS-KASUS ETIKA DAN HUKUM DI KEPERAWATAN JIWA DAN PENYELESAIANNYA MOJOKERTO, Praktik pemasungan terhadap orang yang dianggap menderita gangguan jiwa masih saja terjadi. Nur Kholis misalnya, pemuda di Desa Sugihan, Kecamatan Soko, Mojokerto, Jawa Timur, itu dipasung warga setempat atas permintaan keluarganya. Nur Kholis dipasung karena sering disebutkan mengamuk dan hendak membunuh ayahnya. Nur Kholis sempat dibawa ke rumah sakit jiwa, kemudian dokter dan perawat menganjurkan Nur Kholis untuk di rehabilitasi namun keluarga menolaknya. Akhirnya tim dokter dan perawat memberikan obat kepada keluarga untuk diminumkan pada Nur Kholis di rumah. Setelah 2 minggu, Nur Kholis tambah parah kemudian dibawa oleh keluarganya masuk ke RSJ lagi.
  • 14. Setelah dilakukan pemeriksaan dan anamnese (wawancara) pada keluarganya, ternyata Nur Kholis dipasung dirumah. Kemudian perawat dan tim dokter menjelaskan tentang dampak pemasungan dan menganjurkan Nur Kholis untuk direhabilitasi di RSJ tapi keluaganya masih tetap menolaknya dengan keras. Perawat dan tim Dokter mengalami dilema apakah harus membiarkan pasien untuk pulang sesuai dengan keinginan keluarga pasien dan membiarkan pasien di pasung ataukah memaksa melakukan rehabilitasi untuk memperbaiki kondisi kesehatan pasien? Selanjutnya,,,
  • 15. Kasus tersebut dapat ditinjau dari aspek Hukum dan Kode Etik  ASPEK HUKUM Dari Kasus Nur Kholis di atas, jika ditinjau dari aspek hukum maka ada beberapa dasar hukum yang berkaitan dengan kasus diatas, antara lain : 1. Dasar hukum yang hukum yang melindungi tim kesehatan (termasuk perawat) jika tetap melakukan tindakan sesuai dengan dengan keinginan keluarga Nur Kholis. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer HK.02.02/MenKes/148/I/2010 pasal 12 dalam melaksanakan praktek, perawat wajib untuk :  Menghormati hak pasien  Melakukan rujukan  Menyimpan Rahasia sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku  Memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien atau klien dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan  Meminta persetujuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan  Melakukan pencatatan Askep secara sistematis OPINI KASUS
  • 16. Undang – undang No. 36 tahun 2009 Tentang : Kesehatan Pasal 5 ayat (3) Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Pasal 56 ayat (1) Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan meahami informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap. Pasal 8 Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan. Pasal 7 Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edokasi tentag kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab. Selanjutnya,,,
  • 17. Selanjutnya,,, Dari beberapa dasar hukum diatas, pasien dan keluarga behak mengambil keputusan yang terbaik atas tindakan yang akan dipilih setelah tim kesehatan termasuk perawat memberikaninformasi mengenai tindakan yang akan diterima pasien secara lengkap.hak pasien sepenuhnyauntuk memutuskan apakah harus membiarkan pasien untuk pulang sesuai dengan keinginan keluarga pasien atau tidak. Ketika ada persyaratan yang diajukan, pasien dan keluarganya mmiliki tanggungjawab atas dirinya dalam keoutusan tersebut.sesuai permenkes, perawat wajib untuk menghormatikeputusan ataupun persyaratan yang diajukan oleh pasien.
  • 18. 2. Dasar hukum yang tim dokter dan perawat jika melakukan tindakan untuk memperbaiki kondisi Nur Kholis agar membaik. Undang – undang No. 36 tahun 2009 Tentang : Kesehatan Pasal 56 a. Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap. b. Hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku pada : • Penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat menular ke dalam masyarakat yang lebih luas • Keadaan seseorang tidak sadarkan diri, atau • Gangguan mental berat
  • 19. Ketika Nur kholis dibawa pulang oleh keluarganya (dalam kasus disebutkan setelah 2 minggu dibawa pulang keadaan Nur Kholis bertambah parah) tim kesehatan (termasuk perawat) dibenarkan untuk melakukan tindakan penyembuhan. Salah satunya menyarankan untuk rehabilitasi dan menghentikan pemasungan yang diduga akan mempengaruhi keadaan pasien. Hal ini dibenarkan sesuai Undang-Undang no 36 tahun 2009. Selanjutnya,,,
  • 20. KODE ETIK KEPERAWATAN Kode etik keperawatan Indonesia yang berkaitan dengan kasus di atas adalah tentang tanggung jawab perawat terhadap tugas yang bunyinya “ perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih tugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan”. Dalam kasus yang dialami Nur Kholis, perawat dihadapakan pada 2 pilihan yang sulit, apakah membiarkan pasien dibawa pulang atau memaksa keluarga pasien untuk merehabilitasi pasiendi RSJ. Jika kode etik keperawatan yang menjadi dasar pengambilan keputusan, tentu yang lebih dipentingkan adalah kesembuhan kondisi Nur Kholis.