SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
EMULSI FARMASI



PHARM.DR. JOSHITA DJAJADISASTRA, MS, PhD
KEUNTUNGAN
• Meningkatkan bioavailibilitas obat
• Controlled rate drug release
• Memberikan perlindungan terhadap obat
  yang rentan terhadap oksidasi dan
  hidrolisis
• Menutupi rasa yang tidak enak
• Sebagai topikal: membersihkan, pembawa
  air ( pelembut yang excellent) ke kulit
LAIN-LAIN
• Viskositas, penampilan dan tingkat lemak
  dari emulsi kosmetik atau dermatologi
  dapat dikontrol
• Emulsi parenteral, karena tetesan harus
  dipertahankan stabil dengan ukuran < 1 µ
  untuk mencegah emboli, dan ini adalah
  pekerjaan sulit
DEFINISI EMULSI
• Sistem heterogen dengan dispersi tetesan
  cairan satu dalam cairan lain dengan ukuran >
  0,1µ. Kedua cairan tidak bercampur, tidak
  berreaksi, akan membentuk sistem yang secara
  termodinamika tidak stabil
• Bahan yg terdispersi sbg globul/droplet: fase
  internal, fase terdispers, fase diskontinu
• Fase cair yang lain:fase eksternal, fase kontinu,
  medium pendispers
TIPE EMULSI
• Penting karena laju pelepasan obat topikal
  bergantung pada tipe emulsi
• Perubahan tipe emulsi oral akan
  mengubah rasa di mulut, flavor atau
  absorpsi obat
• Perubahan tipe emulsi akan mengubah
  pengaruh emulsi terhadap wadah tertentu
  misalnya botol polyolefin
•   Emulsi o/w : oral, topikal---washable, less oily, pada penggunaan
    pada kulit air akan menguap shg zat yang terlarut dalam air akan
    semakin pekat shg timbul gradien konsentrasi yang cukup besar
    antara sediaan dgn stratum korneum ----meningkatkan absorpsi
    perkutan
•   Emulsi w/o : topikal
•   Multiple emulsion : w/o/w, o/w/o---dapat terbentuk pada suhu inversi
•   Nonvolatile water miscible cosolvent--- propilen glikol : untuk
    meminimalkan pengendapan obat dan meningkatkan bioavailibilitas
•   Cream o/w : nonoklusif --- tidak mendepositkan film lipid kontinu
    yang kedap air
•   Formula krim yg dibuat dgn benar dapat mendeposit lipid dan
    moisturizer lain pada dan ke dalam stratum corneum shg dapat
    memulihkan kembali kemampuan jaringan untuk menghidrasi
    ---artinya sediaan ini mengandung sifat emolien
•   Cream w/o : digunakan secara topikal untuk emoliensi.
    Konsistensinya bervariasi bergantung dari komponen yang terdapat
    dalam fase minyak dan fase air dan campuran emulsifier
•   Oily cream mengandung w/o emulsifier (adeps lanae, ester asam
    lemak dari sorbitan, atau garam dari asam lemak dengan logam
    divalent spt Ca.
•   Cream w/o lebih disukai utk ointment karena lebih mudah menyebar,
    kurang berlemak dan penguapan dari kulit meringankan jaringan
    yang terinflamasi
METODE MENENTUKAN TIPE EMULSI


Uji              Observasi                          Komentar
Dilution test    Dengan fase eksternal              Untuk emulsi cair saja
Dye test         Water-soluble mewarnai o/w saja Akan gagal jika digunakan
                 dan sebaliknya; gunakan         emulsifier ionik
                 observasi mikroskopik
CoCl2/kertas     Kertas saring+CoCl2 biru akan      Akan gagal jika emulsi tidak
saring           merubah pink jika digunakan        stabil/pecah dengan adanya
                 emulsi o/w                         elektrolit
Fluoresens       Minyak berfluoresens dibawah       Tidak selalu dapat
                 UV, o/w tidak berfluoresens, w/o   diaplikasikan
                 berfluoresens
Conductivity     Emulsi o/w menghantar listrik      Akan gagal dalam emulsi o/
                 karena ada spesies ionik           w yang menggunakan
                 dalamair                           emulsifier nonionik
INVERSI EMULSI
• O/w      w/o atau sebaliknya
• Secara teoritis jika fase internal >74% akan terjadi
  inversi, walaupun secara praktis tidak demikian. Emulsi
  stabil dapat mencapai fase terdispers > 74%
• Inversi fase terjadi pada ratio fase internal yang lebih
  kecil
• Inversi fase bergantung pada konsentrasi emulsifier,
  konsentrasi emulsifier lebih tinggi akan memungkinkan
  lebih banyak inkorporasi fase internal sebelum terjadi
  inversi
• Inversi bisa terjadi jika suhu berubah selama pendingin-
  an emulsi. Emulsi yang terbentuk dengan cara seperti ini
  akan stabil dan mengandung fase internal yang
  terdispersi dengan halus. Emulsi yang terjadi karena
  pendinginan emulsi dengan cepat di bawah suhu
  inversinya ini akan berbeda dari emulsifikasi normal
  dengan inversi, yang mengubah ratio fase misalnya
  dengan penambahan air ke dalam emulsi w/o agar
  terbentuk emulsi o/w
Diaduk kuat




                     Koalesense



    Energi minimum    Kenaikan Energi Permukaan bebas sistem
                            (Sistem Menjadi Tidak Stabil)




Agar terbentuk emulsi stabil harus ditambah zat ketiga yang disebut Emulsifier
Sehingga jika berada pada antarmuka akan mencegah koalesens globul
Material ini : surfaktan, gum, clay yang fungsinya akan menstabilkan emulsi
Walaupun penurunan tegangan antarmuka akan menurunkan energi bebas
antarmuka yang dihasilkan pada dispersi, peran emulsifier sebagai barrier
antarmuka adalah paling penting. Jika konsentrasi tinggi surfaktan berada pada
antarmuka membentuk film rigid, maka film tersebut akan bertindak sebagai bar
mekanik mencegah flokulasi maupun koalesens globul.
LANJUTAN
• Pada emulsi stabil molekul      •   Film antarmuka dapat
  surfaktan benar2 closely            menghasilkan gaya listrik tolak
  packed into the rigid film          menolak antara globul yang
                                      mendekat
• Jika dianggap bhw polimer dan   •   Pada konsentrasi rendah,
  solid halus tidak efisien           emulsifier ionik akan teradsorpsi
  menurunkan tegangan                 sbg surfaktan monolayer dan
  antarmuka, mereka dapat             terbentuk-lah electric double layer
  menjadi barrier antarmuka           sekeliling globul yang bermuatan.
  excel-lent yang menghalangi         Jika konsen-trasi counter ion
  koalesens shg digunakan sbg         rendah, ketebalan electric
  emulsifier                          doub.layer akan besar, gaya
                                      repulsive aktif menyebabkan
• Emulsifiers non ionik dan gum       globul saling menolak jika
  menstabilkan emulsi dengan          mendekat
  cara mekanisme film             •   Potensial yang dihasilkan ini
  antarmuka                           menghasilkan tolakmenolak globul
                                      sehingga menghindari terjadinya
• MICELLES                            koalesens --- ζ potensial bisa
                                      diukur dengan mobilitas
                                      elektroforetik partikel
                                  •   Emulsi paling stabil adalah yang
                                      mempunyai ζ potensial tinggi
Klasifikasi emulsifiers
• Surfaktan sintetis: anionik,kationik,nonionik
• Emulsifier natural: lanolin, beeswax, lecithin,
  accacia
• Basis absorpsi
• Solid terdispersi halus
SELEKSI EMULSIFIER   ZAT TAMBAHAN LAIN
• Sistem HLB         • Koloid pelindung
• Solubilisasi       • Pengawet
                     • Antioksidan
JENIS EMULSI
• Emulsi Dermatologi
• Emulsi Oral
• Emulsi Parenteral

More Related Content

What's hot

What's hot (16)

FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASIFORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
 
Pembuatan Shampoo
Pembuatan ShampooPembuatan Shampoo
Pembuatan Shampoo
 
Emulsifikasi
EmulsifikasiEmulsifikasi
Emulsifikasi
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Resume emulsi harsya
Resume emulsi harsyaResume emulsi harsya
Resume emulsi harsya
 
Emulsi
EmulsiEmulsi
Emulsi
 
E m u_l_s_i
E m u_l_s_iE m u_l_s_i
E m u_l_s_i
 
kelompok Emulsi
kelompok Emulsikelompok Emulsi
kelompok Emulsi
 
Emulsi imudd
Emulsi imuddEmulsi imudd
Emulsi imudd
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Lotion Pegagan
Lotion PegaganLotion Pegagan
Lotion Pegagan
 
Makalah componding
Makalah compondingMakalah componding
Makalah componding
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Plugin emulsifarmasi

  • 1. EMULSI FARMASI PHARM.DR. JOSHITA DJAJADISASTRA, MS, PhD
  • 2. KEUNTUNGAN • Meningkatkan bioavailibilitas obat • Controlled rate drug release • Memberikan perlindungan terhadap obat yang rentan terhadap oksidasi dan hidrolisis • Menutupi rasa yang tidak enak • Sebagai topikal: membersihkan, pembawa air ( pelembut yang excellent) ke kulit
  • 3. LAIN-LAIN • Viskositas, penampilan dan tingkat lemak dari emulsi kosmetik atau dermatologi dapat dikontrol • Emulsi parenteral, karena tetesan harus dipertahankan stabil dengan ukuran < 1 µ untuk mencegah emboli, dan ini adalah pekerjaan sulit
  • 4. DEFINISI EMULSI • Sistem heterogen dengan dispersi tetesan cairan satu dalam cairan lain dengan ukuran > 0,1µ. Kedua cairan tidak bercampur, tidak berreaksi, akan membentuk sistem yang secara termodinamika tidak stabil • Bahan yg terdispersi sbg globul/droplet: fase internal, fase terdispers, fase diskontinu • Fase cair yang lain:fase eksternal, fase kontinu, medium pendispers
  • 5. TIPE EMULSI • Penting karena laju pelepasan obat topikal bergantung pada tipe emulsi • Perubahan tipe emulsi oral akan mengubah rasa di mulut, flavor atau absorpsi obat • Perubahan tipe emulsi akan mengubah pengaruh emulsi terhadap wadah tertentu misalnya botol polyolefin
  • 6. Emulsi o/w : oral, topikal---washable, less oily, pada penggunaan pada kulit air akan menguap shg zat yang terlarut dalam air akan semakin pekat shg timbul gradien konsentrasi yang cukup besar antara sediaan dgn stratum korneum ----meningkatkan absorpsi perkutan • Emulsi w/o : topikal • Multiple emulsion : w/o/w, o/w/o---dapat terbentuk pada suhu inversi • Nonvolatile water miscible cosolvent--- propilen glikol : untuk meminimalkan pengendapan obat dan meningkatkan bioavailibilitas • Cream o/w : nonoklusif --- tidak mendepositkan film lipid kontinu yang kedap air • Formula krim yg dibuat dgn benar dapat mendeposit lipid dan moisturizer lain pada dan ke dalam stratum corneum shg dapat memulihkan kembali kemampuan jaringan untuk menghidrasi ---artinya sediaan ini mengandung sifat emolien • Cream w/o : digunakan secara topikal untuk emoliensi. Konsistensinya bervariasi bergantung dari komponen yang terdapat dalam fase minyak dan fase air dan campuran emulsifier • Oily cream mengandung w/o emulsifier (adeps lanae, ester asam lemak dari sorbitan, atau garam dari asam lemak dengan logam divalent spt Ca. • Cream w/o lebih disukai utk ointment karena lebih mudah menyebar, kurang berlemak dan penguapan dari kulit meringankan jaringan yang terinflamasi
  • 7. METODE MENENTUKAN TIPE EMULSI Uji Observasi Komentar Dilution test Dengan fase eksternal Untuk emulsi cair saja Dye test Water-soluble mewarnai o/w saja Akan gagal jika digunakan dan sebaliknya; gunakan emulsifier ionik observasi mikroskopik CoCl2/kertas Kertas saring+CoCl2 biru akan Akan gagal jika emulsi tidak saring merubah pink jika digunakan stabil/pecah dengan adanya emulsi o/w elektrolit Fluoresens Minyak berfluoresens dibawah Tidak selalu dapat UV, o/w tidak berfluoresens, w/o diaplikasikan berfluoresens Conductivity Emulsi o/w menghantar listrik Akan gagal dalam emulsi o/ karena ada spesies ionik w yang menggunakan dalamair emulsifier nonionik
  • 8. INVERSI EMULSI • O/w w/o atau sebaliknya • Secara teoritis jika fase internal >74% akan terjadi inversi, walaupun secara praktis tidak demikian. Emulsi stabil dapat mencapai fase terdispers > 74% • Inversi fase terjadi pada ratio fase internal yang lebih kecil • Inversi fase bergantung pada konsentrasi emulsifier, konsentrasi emulsifier lebih tinggi akan memungkinkan lebih banyak inkorporasi fase internal sebelum terjadi inversi • Inversi bisa terjadi jika suhu berubah selama pendingin- an emulsi. Emulsi yang terbentuk dengan cara seperti ini akan stabil dan mengandung fase internal yang terdispersi dengan halus. Emulsi yang terjadi karena pendinginan emulsi dengan cepat di bawah suhu inversinya ini akan berbeda dari emulsifikasi normal dengan inversi, yang mengubah ratio fase misalnya dengan penambahan air ke dalam emulsi w/o agar terbentuk emulsi o/w
  • 9. Diaduk kuat Koalesense Energi minimum Kenaikan Energi Permukaan bebas sistem (Sistem Menjadi Tidak Stabil) Agar terbentuk emulsi stabil harus ditambah zat ketiga yang disebut Emulsifier Sehingga jika berada pada antarmuka akan mencegah koalesens globul Material ini : surfaktan, gum, clay yang fungsinya akan menstabilkan emulsi Walaupun penurunan tegangan antarmuka akan menurunkan energi bebas antarmuka yang dihasilkan pada dispersi, peran emulsifier sebagai barrier antarmuka adalah paling penting. Jika konsentrasi tinggi surfaktan berada pada antarmuka membentuk film rigid, maka film tersebut akan bertindak sebagai bar mekanik mencegah flokulasi maupun koalesens globul.
  • 10. LANJUTAN • Pada emulsi stabil molekul • Film antarmuka dapat surfaktan benar2 closely menghasilkan gaya listrik tolak packed into the rigid film menolak antara globul yang mendekat • Jika dianggap bhw polimer dan • Pada konsentrasi rendah, solid halus tidak efisien emulsifier ionik akan teradsorpsi menurunkan tegangan sbg surfaktan monolayer dan antarmuka, mereka dapat terbentuk-lah electric double layer menjadi barrier antarmuka sekeliling globul yang bermuatan. excel-lent yang menghalangi Jika konsen-trasi counter ion koalesens shg digunakan sbg rendah, ketebalan electric emulsifier doub.layer akan besar, gaya repulsive aktif menyebabkan • Emulsifiers non ionik dan gum globul saling menolak jika menstabilkan emulsi dengan mendekat cara mekanisme film • Potensial yang dihasilkan ini antarmuka menghasilkan tolakmenolak globul sehingga menghindari terjadinya • MICELLES koalesens --- ζ potensial bisa diukur dengan mobilitas elektroforetik partikel • Emulsi paling stabil adalah yang mempunyai ζ potensial tinggi
  • 11. Klasifikasi emulsifiers • Surfaktan sintetis: anionik,kationik,nonionik • Emulsifier natural: lanolin, beeswax, lecithin, accacia • Basis absorpsi • Solid terdispersi halus
  • 12. SELEKSI EMULSIFIER ZAT TAMBAHAN LAIN • Sistem HLB • Koloid pelindung • Solubilisasi • Pengawet • Antioksidan
  • 13. JENIS EMULSI • Emulsi Dermatologi • Emulsi Oral • Emulsi Parenteral