PT PLN (Persero) is an electrical service provider in Indonesia. With a vision to be a "recognized as a growing, superior, and trusted world class company which is relying on Potensi Insani", PT PLN (Persero) is committed to electrify the entire archipelago. We believe that human potential is the greatest asset and our future, so we are investing heavily to get the future leader candidates who will develop PT PLN (Persero) became a World-class company and face the future business challenges.
Career opportunities in PT PLN (Persero) is very large because our business ranges from upstream to downstream, ranging from power plant, transmission to distribution to the customer and other supported services. Please join us.
The 2015 PT PLN (Persero) Open Recruitment Level Bachelor Degree / Diploma IV / Diploma III
Educational Qualifications
Possess Bachelor degree / Diploma IV graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: S1 / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: S1 / ALE)
Mechanical Engineering (Code: S1 / MES)
Industrial Engineering (Code: S1 / IND)
Diploma III graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: D.III / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: D.III / ALE)
Mechanical Engineering (Code: D.III / MES)
Civil Engineering (Code: D.III / SIP) (Makassar Only)
Marketing Management, Trade Administration, Business Administration, Office Administration (Code: D.III / MAN)
Qualifications
Not married and willing to not get married during Diklat Prajabatan
Born in 1989 or thereafter for Bachelor degree / Diploma 4 graduate
Born in 1991 or thereafter for Diploma 3 graduate
Minimum GPA 2.75 for S1/ELE, S1/MES, S1/ALE, S1/IND, D.III/ELE, D.III/ALE, D.III/MES, D.III/SIP positions
Minimum GPA 3.00 for D.III/MAN position
Required Documents
Application letter, addressed to: PT PLN (Persero) c.q. Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta
Curriculum vitae
Copy of birth certificate (if doesnt have yet, can be submitted on Interview)
Legalized copy of education diploma / Surat Keterangan Lulus
Legalized copy of latest education transcript
Copy of National Identity Card (KTP)
2 pieces 3x4 size recent colour photograph (write your name on back side)
For cross majors program graduate (Diploma III graduate continued to Bachelor degree / Diploma IV) please also submitted: legalized copy of Diploma 3 diploma and transcript
For last semester student who are currently completing the final project / thesis, are encourage to apply with the terms:
Will be graduated no later than November 2015
Attach Surat Keterangan Sedang Mengerjakan Tugas Akhir / Skripsi when applying
During the selection process, if there is a data mismatch, the applicant will be knocked out
Selecti
Menjelaskan mengenai Perdarahan Antepatum dan Pospartum pada patofosiologi kebidanan.
Perdarahan Antepatum dan Pospartum
Anatomi Fisiologi Uterus dan Plasenta
Anatomi Fisiologi Uterus dan Plasenta
Perdarahan Antepartum
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, 2012).
Perdarahan Antepartum dapat berasal dari:
Plasenta Previa
Solusio plasenta
Insertio Velamentosa
Ruptura Sinus Marginalis
Perdarahan Postpartum
Perdarahan lebih darah 500 ml (pada persalinan per vaginal) atau lebih dari 1000 ml (pada persalinan caesar) setelah bayi lahir.
Menurut terjadinya dibagi atas dua bagian:
Perdarahan post partum dini
terjadi dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir
Perdarahan post partum lanjut
terjadi setelah 24 jam sampai 6 minggu setelah bayi lahir.
Gambaran klinis perdarahan postpartum berupa perdarahan terus-terusan dan keadaan pasien secara berangsur-angsur menjadi semakin jelek. Denyut nadi menjadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun, pasien berubah pucat dan dingin dan napasnya menjadi sesak, terengah-engah, berkeringat dan akhirnya coma serta meninggal.
Penyebab perdarahan post partum dikenal sebagai 4T, yaitu (Kemenkes RI, 2013) :
Tone
Atonia uteri adalah ketidakmampuan uterus khususnya miometrium untuk berkontraksi setelah plasenta lahir. Perdarahan postpartum secara fisiologis dikontrol oleh kontraksi serat-serat miometrium terutama yang berada di sekitar pembuluh darah yang mensuplai darah pada tempat perlengketan plasenta (Prawirohardjo, 2014).
Tissue
Retensio Plasenta
Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir (Saifuddin, 2011).
Rest plasenta adalah jika ditemukan adalah kotiledon yang tidak lengkap dan masih ada perdarahan pervagina padahal plasenta sudah lahir ( Jannah, 2011 ).
Trauma
Ruptura uteri atau robekan uterus merupakan peristiwa yang sangat berbahaya, yang umumnya terjadi pada persalinan, kadang-kadang juga pada kehamilan tua.
Pada umumnya robekan jalan lahir terjadi pada persalinan dengan trauma. Robekan jalan lahir biasanya akibat episiotomi, robekan spontan perineum, trauma forseps atau vakum ekstraksi, atau karena versi ekstrasi.
Inversio uteri adalah suatu keadaan dimana bagian atas uterus (fundus uteri) memasuki cavum uteri sehingga fundus uteri sebelah dalam menonjol ke dalam kavum uteri bahkan kedalam vagina atau keluar vagina dengan dinding endometriumnya sebelah luar (Prawirohardjo, 2014).
Thrombin
Gangguan Pembekuan Darah
Deposit fibrin pada tempat perlekatan plasenta dan penjendalan darah memiliki peran penting beberapa jam hingga beberapa hari setelah persalinan. Kelainan pada daerah ini dapat menyebabkan perdarahan post partum sekunder.
1. Untuk mengetahui defenisi seksologi
2. Untuk mengetahui hubungan seksual
3. Untuk mengetahui daerah-daerah erogen
4. Untuk mengetahui posisi koitus
5. Untuk mengetahui konsep Master dan Jhonson
6. Untuk mengetahui gangguan seksual
2. Definisi
Plasenta previa adalah plasenta yang
berimplantasi pada segmen bawah rahim
demikian rupa sehingga menutupi seluruh
atau sebagian dari ostium uteri internum.
3. Klasifikasi
a. Plasenta previa totalis
b. Plasenta previa parsialis
c. Plasenta previa marginalis
d. Plasenta letak rendah
4.
5. Etiologi
Penyebab blastokista berimplantasi pada segmen
bawah rahim belumlah diketahui dengan pasti.
Mungkin secara kebetulan saja blatokista menimpa
desidua di daera segmen bawah rahim tanpa latar
belakang lain yang mungkin. Teori lain
mengemukakan sebagai salah satu penyebabnya
adalah vaskularisasi desisdua yang tidak memadai,
mungkin sebagai akibat dari akibat dari proses
radang atau atrofi. Paritas tinggi, usia lanjut, cacat
rahim misalnya bekas bedah sesar, kerokan,
miomektomi, dan sebagainya berperan dalam proses
peradangan dan kejadian atrofi di endometrium
yang semuanya dapat dipandang sebgaai faktor
resiko bagi terjadinya plasenta previa.
6. Diagnosis
Diagnosis plasenta previa ditegakkan
dengan adanya gejala-gejala klinis dan
beberapa pemeriksaan:
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan obstetric
d. Pemeriksaan penunjang
7. Penanganan Medis
Setiap perempuan hamil yang mengalami
pendarahan dalam trimester kedua atau trimester
ketiga harus dirawat dalam rumah sakit. Pasien
diminta istirahat baring dan dilakukan
pemeriksaan darah lengkap termasuk golongan
darah. Jika kemudian ternyata pendarahan tidak
banyak dan berhenti serta janin dalam keadaan
sehat dan masih prematur dibolehkan pulang
dilanjutkan dengan rawat rumah atau rawat jalan
dengan syarat telah mendapat konsultasi yang
cukup dengan pihak agar dengan segera kembali
ke rumah sakit bila terjadi pendarahan ulang,
walaupun kelihatannya tidak mencemaskan.
8. Prognosis
Prognosis ibu dan anak pada plasenta
previa dewasa ini lebih baik dibandingkan
dengan masa lalu. Hal ini berkat diagnosis
yang lebih dini dan tidak invasif dengan USG
di samping ketersed iaan transfusi darah dan
infus cairan telah ada di hampir semua
rumah sakit. Rawat inap yang lebih radikal
ikut berperan terutama bagi kasus yang
pernah melahirkan dengan seksio sesarea
atau bertempat tinggal jauh dari fasilitas
yang diperlukan.