SlideShare a Scribd company logo
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
VII
Setelah mempelajari kegiatan belajar 7 ini, Anda
dapat mengidentifikasi, melakukan pengukuran,
dan menganalisis variabel.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mempelajari kegiatan belajar 7
ini, Anda dapat:
1)	 mengidentifikasivariabelpenelitian.
2)	 menyusun definisi operasional
variabel penelitian.
3)	 memilih alat pengukuran variabel
penelitian.
4)	 memilih cara pengukuran variabel
penelitian.
5)	 menentukan skala data pengukuran
variabel penelitian.
6)	 memilih metode uji statistika data
variabel penelitian.
Pokok-pokok Materi:
Penelitian keperawatan Anda dapat
dilakukan setelah dapat diidentifikasi
variabel penelitiannya. Variabel
penelitian agar dapat diukur diperlukan
definisi operasional, alat pengukuran,
cara pengukuran, dan skala data
pengukuran variabel penelitian yang
tepat. Selanjutnya, sesuai tujuan
penelitian yang ditetapkan dapat
dilakukan pengujian data dengan
metode uji statistika tertentu
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Uraian Materi
Dalam penelitian, variabel berperan sangat penting dan akan dikumpulkan
datanya. Variabel berasal dari kata variation artinya bervariasi dan able artinya
dapat, dalam arti sederhana adalah sesuatu yang dapat diperoleh dengan hasil
bervariasi. Variabel merupakan karakterisitik yang dimiliki oleh subyek penelitian.
Variabel dikatakan juga sebagai peubah artinya sesuatu yang dapat berubah.
Variabel harus dapat diukur dan diobservasi untuk mendapat data yang benar
(valid) dan akurat (presisi). Dari penjelasan yang ada, variabel mempunyai tiga
ciri yaitu (1) merupakan karakteristik subyek penelitian, (2) dapat diukur
dan diobservasi, dan (3) ada variasi.
Kegiatan awal yang berhubungan dengan variabel adalah kegiatan identifikasi.
Identifikasi variabel harus sinkron dengan rumusan masalah penelitian.
Setelah melakukan identifikasi, Anda dapat mengelompokan varibel menjadi
variabel bebas, variabel antara, atau variabel tergantung. Varibael bebas
adalah variabel yang dapat menyebabkan perubahan variabel lain. Variabel antara
adalah variabel yang berada di antara variabel bebas dan tergantung. Variabel
tergantung adalah variabel yang berubah akibat adanya variabel bebas. Perhatikan
contoh 26, 27, dan 28.
Contoh 26:
Rumusan masalah penelitian:
Adakah pengaruh pengetahuan terhadap sikap perawat puskesmas tentang
penanganan bronkitis?
Identifikasi variabel yang dilakukan:
Variabel bebas	 : Pengetahuan
Variabel tergantung	: Sikap
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Subyek penelitian	 : Perawat puskesmas
Obyek penelitian	: Penanganan bronkitis
Contoh 27:
Rumusan masalah penelitian:
Bagaimanakan kunjungan balita ke Posyandu?
Identifikasi variabel yang dilakukan:
Variabel penelitian	 : Kunjungan
Subyek penelitian	 : Balita
Contoh 28:
Rumusan masalah penelitian:
Bagaimanakah gambaran kinerja perawat dan cakupan penderita tuberkulosis
baru?
Identifikasi variabel yang dilakukan:
Variabel penelitian	 : 1. Kinerja perawat
	 2. Cakupan
Subyek penelitian	 : 1. Perawat
	 2. Penderita tuberkulosis baru
Pada contoh 26, 27, dan 28 terdapat perbedaan jumlah variabel yang diteliti.
Contoh 26 merupakan penelitian pengaruh sehingga harus diidentifikasi variabel
bebas dan tergantung. Contoh 27 merupakan penelitian deskriptif pada satu
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
variabel sehingga penulisannya hanya variabel penelitian saja dan contoh 28
merupakan penelitian deskriptif pada dua variabel sehingga penulisannya ditulis
variabel penelitian.
Langkah lanjut yang harus dilakukan adalah mendefinisikan variabel. Definisi
variabel ada dua macam yaitu definisi teoritis dan definisi operasional.
Definisi teoritis adalah definisi sesuai teori atau ilmu yang telah dibakukan.
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan oleh peneliti agar
variabel dapat diukur dan diobservasi sehingga ada hasil yang diperoleh,
tetapi operasionalisasi harus menganut kaidah umum pada teori atau ilmu yang
mendasari. Perhatikan perbedaan definisi pada contoh 29.
Definisi operasional variabel harus dapat menggambarkan apa yang
hendak diukur, alat ukur yang digunakan, cara mengukur, dan hasil ukur
yang diperoleh. Kemampuan mendefinisikan tergantung pada pengalaman dan
logika peneliti.
Contoh 29:
Rumusan masalah penelitian:
Bagaimanakah motivasi sembuh penderita tuberculosis?
Variabel penelitian	:	Motivasi sembuh penderita tuberkulosis.
Definisi teoritis	 :	Suatu alasan seseorang untuk bertindak dalam rangka
memenuhi kebutuhan agar terbebas dari penyakit
tuberkulosis yang diderita.
Definisi operasional	:	 Suatu upaya seorang penderita tuberkulosis agar
selesai pengobatan dan dinyatakan tidak menderita yang
diukur dengan keteraturan mengambil obat di puskesmas,
kemauan minum obat secara rutin, kepedulian pengawas
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
minum obat, kemauan memeriksakan dahak, kemauan
memeriksakan radiologi sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
Padacontoh29,definisiteoritistidaktampakapayanghendakdiukurtetapidefinisi
operasional tampak yang hendak diukur dan perkiraan hasil yang diperoleh.
Missal: keteraturan diperoleh teratur atau tidak; minum obat diperoleh dipaksa,
diingatkan, atau sendiri; memeriksakan dahak diperoleh sesuai atau tidak sesuai
jadwal; memeriksakan radiologi diperoleh terpaksa atau mandiri.
Setelah merumuskan definisi operasional, selanjutnya perlu ditentukan alat
pengukuran variabel yang disebut alat ukur. Alat ukur merupakan suatu hal
yang harus dipenuhi karena tanpa alat ukur hasil suatu variabel tidak dapat
diketahui. Syarat alat ukur variabel (1) valid (sahih), (2) reliabel (ajeg), (3)
spesifitas, dan (4) sensistifitas.
Valid (sahih) artinya alat pengukur yang digunakan memang diperuntukan
variabel yang diteliti. Reliabel (ajeg) artinya siapapun yang mengukur dengan
menggunakan alat ukur yang valid hasilnya tidak berbeda. Spesifitas artinya
setiap alat ukur hanya digunakan pada variabel tertentu bukan satu alat ukur
untuk semua variabel. Sensitifitas artinya alat ukur dapat mengukur perubahan
kecil pada variabel.
Alat ukur yang memenuhi empat syarat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
(1) pabrikasi, (2) standar pakar, dan (3) buatan peneliti. Alat ukur pabrikasi
adalah alat yang dibuat oleh produsen tertentu yang telah memenuhi persyaratan
produksi dan melalui pengendalian kualitas. Alat ukur standar pakar adalah alat
ukur yang dibuat oleh pakar yang berkompeten di bidang masing-masing yang
telah digunakan terus menerus dan hasil pengukuran mendapat pengakuan. Alat
ukur buatan peneliti adalah suatu alat ukur yang dibuat sendiri oleh peneliti
berdasarkan kajian teori atau ilmu yang digunakan dalam penelitian. Contoh alat
ukur seperti dalam tabel 8.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Tabel 8 Contoh alat ukur
Pabrikasi Standar pakar Buatan peneliti
•	Pengukur tinggi badan
•	Penimbang berat badan
•	Spigmomanometer (pegas,
air raksa, digital)
•	Termometer (digital, air
raksa)
•	Dsb.
	Pengukur intelegensi
(IQ)
	Pengukur kecemasan
dengan HARS
	Pengukur kemampu-an
akademik (TPA)
	Pengukur nyeri visual
(VAS)
	Dsb.
o	Kuesioner untuk
m e n g u k u r
pengeta-huan
dansikapdengan
p e r t a n y a a n
tertutup /
terbuka
o	Lembarobservasi
tindakan /
kemam-puan
o	Dsb.
Syarat alat ukur pabrikasi dan standar pakar agar tetap valid, reliabel,
dan sensitifitas secara bertahap perlu dilakukan kalibrasi. Alat ukur pabrikasi
dalam buku petunjuk pemakaian selalu dicantumkan kapan harus dilakukan
kalibrasi dan dicantumkan toleransi tingkat kesalahan hasil penggunaan
alat. Alat ukur standar pakar secara periodik akan dilakukan peninjauan dan
penilaian susunan dan jenis dalam alat ukur yang tergantung asosiasi keilmuan.
Syarat alat ukur buatan peneliti harus dilakukan uji coba sebelum
digunakan dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji coba bertujuan untuk
menilai spesifisitas. Uji validitas bertujuan untuk menilai kesahihan alat ukur. Uji
validitas dapat menggunakan korelasi Pearson dengan cara mengkorelasikan
jawaban setiap item soal dengan nilai jawaban individu. Uji relabilitas bertujuan
untuk menilai keajegan dari alat ukur jika digunakan orang lain. Uji validitas dapat
menggunakan uji Alpha Cronbach.
Langkah berikut yang dilakukan adalah mengukur variabel penelitian. Cara
mengukur variabel dikelompokan menjadi dua yaitu cara langsung dan
tidak langsung. Cara langsung artinya peneliti mengukur secara langsung
variabel dengan alat ukur yang ditetapkan kepada subyek penelitian. Cara tidak
langsung artinya pada saat pengukuran peneliti tidak bertemu langsung dengan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
subyek penelitian. Hasil pengukuran cara langsung atau tidak langsung harus
memenuhi syarat akurasi dan presisi.
Pengukuran cara langsung dapat dibantu oleh orang lain dengan
alasan keterbatasan peneliti. Yang dimaksud orang lain adalah orang yang
pernah dilatih dan memiliki kemampuan mengukur yang benar dan tepat.
Pengukuran cara langsung dilakukan dengan alat ukur pabrikasi atau standar
pakar. Pengukuran cara tidak langsung biasa dilakukan dengan bantuan
media lain alat ukur buatan peneliti yaitu kuesioner. Misal: Peneliti harus
mengumpulkan data subyek penelitian yang tinggalnya sangat jauh dan banyak,
media yang digunakan adalah sarana pos untuk pengiriman kuesioner kosong
dan yang telah diisi.
Keuntungan dan kerugian pengukuran cara langsung atau tidak langsung
seperti tabel 9 di bawah.
Tabel 9 Keuntungan dan kerugian cara pengukuran
Pengukuran
Cara langsung Cara tidak langsung
Keuntungan •	Peneliti mengetahui
subyek penelitian
•	Peneliti mendapat infor-
masi tambahan yang
tidak terdapat pada alat
ukur
•	Peneliti dapat melakukan
pengawasan pada
subyek penelitian
	Subyek penelitian dapat lebih
banyak
	Mudah, murah, dan jangkauan
penelitian luas
	Pembiayaan perlu mahal untuk
klarifikasi data
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Kerugian 	Subyek penelitian yang
dikumpulkan hanya
sesuai besar sampel
•	Peneliti tidak mengetahui
subyek penelitian
•	Informasi yang diperoleh tidak
dapat diklarifikasi dan kadang
tidak sesuai dengan harapan
dan alat ukur
•	Pemberi informasi dapat bukan
subyek penelitian
	 Berdasarkan tabel 9 di atas peneliti harus cermat jika menggunakan
pengukuran cara tidak langsung, yang memungkinkan mendapat data hasil
penelitian yang bias. Cara mengatasi bias dapat dilakukan klarifikasi secara
langsung kepada subyek penelitian dengan pembiayaan mahal.
Data hasil pengukuran variabel agar dapat dianalisis harus dikelompokan
dalam skala data. Pengelompokan dalam skala data harus disesuaikan dengan
variabel penelitian. Skala data dalam penelitian dapat disingkat NOOR INTRA
yaitu NOminal, ORdinal, INTerval, dan RAsio, yang merupakan urutan skala data
dari tingkat bawah ke atas. Setiap skala data memiliki fungsi yang berbeda dan
ukuran pemusatan yang dapat digunakan, perhatikan tabel 10.
Tabel 10 Fungsi dan analisis berdasar skala data
Kemampuan
diskriminasi
Skala data
NOminal ORdinal INTerval RAsio
Sekedar
membedakan
+ + + +
Menentukan urutan - + + +
Mengukur besar
beda
- - + +
Mengukur kelipatan - - - +
Ukuran pemusatan Modus
Modus,
Median
Modus, Median, Jarak,
Rerata, Simpangan baku
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Skala data nominal artinya hasil pengumpulan data peneliti hanya
sekedar membedakan atau mengelompokan. Contoh: Agama dibedakan Islam,
Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Konghucu; Jenis kelamin dibedakan Laki-laki
dan Perempuan; Kewarganegaraan dibedakan WNI dan WNA; Suku dibedakan
Jawa, Sunda, Melayu, Makasar, dan sebagainya. Kelompok yang terdapat dalam
skala data nominal mempunyai kesetaraan.
Skala data ordinal artinya hasil pengumpulan data peneliti dapat
dibedakan dan diurutkan. Contoh: Pendidikan dibedakan Tidak sekolah, SD,
SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi; Kelulusan dibedakan Lulus dan Tidak Lulus;
Indeks Prestasi dibedakan Memuaskan, Sangat Memuaskan, dan Dengan Pujian;
Pemenang dibedakan Juara 1, Juara 2, Juara 3, dan Juara Harapan; dan lain-lain.
Kelompok yang terdapat dalam skala data ordinal bukan hanya membedakan
tetapi antar kelompok terdapat urutan yang satu melebihi dari yang lain
(mempunyai tingkatan dari rendah ke tinggi).
Skala data interval dan rasio selalu dikelompokan menjadi satu karena
memiliki sedikit perbedaan sehingga sering ditulis I/R. Skala data interval artinya
hasil pengumpulan data peneliti dapat diukur perbedaan satu dengan yang
lain dan dapat dilakukan operasi matematika (tambah, kurang, perkalian,
pembagian). Skala data rasio artinya hasil pengumpulan data peneliti sama
dengan interval dan memiliki nilai nol mutlak (artinya nilai terendah adalah
nol). Contoh: Nilai ujian tengah semester, karena nilai terendah 0 maka disebut
skala data interval; Suhu udara dengan satuan o
C, karena ada suhu udara di
bawah 0 yaitu dalam freezer (- 10o
C) maka disebut skala data interval; Suhu udara
dengan satu o
K, karena satuan suhu terendahnya 0 sehingga tidak ada suhu udara
di bawah o
K maka disebut skala data rasio, Umur manusia, karena ada kelahiran
mati sehingga usia lahir 0 hari maka disebut skala data rasio; dan lain-lain.
Hasil pengumpulan data agar dapat dibaca dan dipahami dengan
mudah oleh peneliti dan orang lain maka harus disederhanakan, metode
penyerdahaandatamenggunakan metode analisis.Ingatkembalijenispenelitian
yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif menghasilkan data
(informasi) bukan dalam bentuk angka sehingga analisisnya dikenal analisis
kualitatif yang menghasilkan suatu tema (atau tematik) dalam bentuk kalimat.
Penelitian kuantitatif menghasilkan data (informasi) yang dapat dikelompokan
dalam skala data sehingga seluruh data dapat dianalisis.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Data hasil penelitian kuantitatif dapat dianalisis dengan uji statistika,
sedangkan data yang diuji disebut statistik. Perhatikan kata statistika atau
statistics yang artinya ilmu yang mempelajari pengumpulan, pengolahan,
penyajian, dan penginterpretasian data. Kata statistik atau statistic yang
artinya data yang diperoleh dari sampel (bagian populasi), sedangkan data
yang diperoleh dari populasi disebut parameter. Sehingga data yang berasal dari
populasi tidak perlu uji statistika. Contoh data parameter: Sensus penduduk
Indoensia tahun 2010, seluruh data dideskripsikan. Hasil pengukuran statistik
disimbolkan dengan huruf kecil dan parameter disimbolkan dengan huruf
Yunani. Perhatikan gambar 9.
Ujistatistikayangberasaldarisampeladalahuntukmenjawabapakahdatayang
berasal sampel mampu mengambarkan keadaan populasi. Syarat uji statistika
harus mempunyai (1) hipotesis statistik atau hipotesis yang dirumuskan
setelah data dikumpulkan dan (2) alpha () atau tingkat kemaknaan, pada
penelitian kesehatan biasa menggunakan 0,05.
Uji statistika yang digunakan harus disesuaikan dengan skala data yang
dimiliki oleh variabel. Penelitian kuantitatif sebelum dilakukan uji statistika
perlu dilakukan analisis deskriptif khususnya ukuran pemusatan (tendensi
sentral) meliputi modus, median, range, rerata, dan simpangan baku. Berikut uji
statistika seperti dalam tabel 11.
* * +
+ x x
P
a
r
a
m
e
t
e
r
Statistik
sd
b r d
μ σ
β ρ
δ
Generalisasi
Gambar 9 Hasil pengukuran pada sampel dan populasi
Sampel
* * + *
* x * * * * *
* * * + + * * * *
* * x x x x * * * * *
* * * + + + + + + +
* x x x x x x x x * *
* x + + x x x + * *
* + * x * * x *
* x * + *
Sampling
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Tabel 11 Uji statistika berdasarkan skala data
Tujuan Uji
Jumlah
Sampel /
Pasangan
Sampel
bebas /
berpasangan
Jenis Variabel
Kuantitatif
populasi
berdistribusi
normal
Semi kuantitatif
/ kuantitatif
distribusi
populasi tak
normal
Kualitatif /
kategorik
Komparasi
/ Pengaruh
2
Bebas
•	Uji t sampel
bebas
•	Uji Mann-
Whitney
•	Uji jumlah
peringkat dari
Wilcoxon
•	Uji Khi-
kuadrat
•	Uji eksak dari
Fisher
Berpasangan
•	Uji t sampel
berpasangan
•	Uji peringkat
bertanda dari
Wilcoxon
•	Uji Mc.
Nemar (untuk
kategori
dikotomik)
> 2
Bebas •	Anova 1 arah
•	Uji Kruskall
Wallis
•	Uji Khi-
kuadrat
Berpasangan
•	Anova untuk
subyek yang
sama
•	Uji Friedman
•	Uji Cochran
Q (untuk
kategori
dikotomik)
Korelasi
•	Korelasi dari
Pearson
•	Regresi
Linier
•	Korelasi dari
Spearman
•	Korelasi
Kendall Tau
•	Regresi Ordinal
•	Koefisien
Kontingensi
•	Koefisien Phi
•	Koefisien
Kappa
Tujuan analisis statistik deskriptif penelitian kuantitatif adalah:
1)	 membandingkan hasil analisis dengan target,
2)	 membandingkan hasil analisis dengan hasil penelitian orang lain atau
penelitian sebelumnya,
3)	 membandingkan hasil analisis dengan ukuran-ukuran lain yang memiliki skala
yang lebih luas,
4)	 membandingkan dengan indikator yang ada, dan
5)	 melihat trend (kecenderungan) dari waktu ke waktu.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Tujuan uji statistik pada hipotesis dilakukan dengan membandingkan
(mengembalikan) keputusan yang diambil melalui uji statistik (H0
diterima
atau ditolak) ke hipotesis penelitian. Metode dan interpretasi uji statistika yaitu:
a.	 Penetapan hipotesis statistik (H0
dan H1
).
b.	 Penentuan tingkat kemaknaan () paling sering 0,05.
c.	 Pemilihan uji statistik (lihat tabel 4), perlu diperhatikan:
1)	 Jenis/skala pengukuran data.
2)	 Distribusi data.
3)	 Tujuan analisis (komparasi atau korelasi).
4)	 Banyak atau jumlah sampel (bebas / berpasangan).
5)	 Banyak variabel yang diamati atau banyak pengamatan.
d.	 Penghitungan / uji statistik.
e.	 Keputusan uji dan penarikan kesimpulan didasarkan pada penerimaan dan
penolakan hipotesis nol (H0
). Dari hasil uji statistik biasanya didapatkan nilai
statistik uji dan tingkat kemaknaan (p). Secara umum, keputusan menolak
hipotesis nol (H0
) diambil apabila:
•	 Nilai statistik uji > nilai tabel.
atau
•	 Nilai tingkat kemaknaan yang diperoleh (p) < .
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Rangkuman
Setelah mempelajari kegiatan belajar 7, dapat dirangkum:
1)	 Variabel berasal dari kata variation artinya bervariasi dan able artinya
dapat, adalah sesuatu yang dapat diperoleh dengan hasil bervariasi. Variabel
merupakan karakterisitik yang dimiliki oleh subyek penelitian.
2)	 Variabel mempunyai tiga ciri yaitu (1) merupakan karakteristik subyek
penelitian, (2) dapat diukur dan diobservasi, dan (3) ada variasi.
3)	 Identifikasi variabel harus sinkron dengan rumusan masalah penelitian dan
dikelompokan varibel menjadi variabel bebas, variabel antara, atau variabel
tergantung.
4)	 Definisi variabel ada dua macam yaitu definisi teoritis dan definisi operasional.
Definisi teoritis adalah definisi sesuai teori atau ilmu yang telah dibakukan.
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan oleh peneliti agar variabel
dapat diukur dan diobservasi.
5)	 Definisi operasional variabel harus dapat menggambarkan apa yang hendak
diukur, alat ukur yang digunakan, cara mengukur, dan hasil ukur yang diperoleh.
6)	 Alat pengukuran variabel yang disebut alat ukur. Syarat alat ukur variabel (1)
valid (sahih), (2) reliabel (ajeg), (3) spesifitas, dan (4) sensistifitas.
7)	 Alat ukur dikelompokkan menjadi tiga yaitu (1) pabrikasi, (2) standar pakar,
dan (3) buatan peneliti.
8)	 Syarat alat ukur pabrikasi dan standar pakar agar tetap valid, reliabel, dan
sensitifitas secara bertahap perlu dilakukan kalibrasi. Syarat alat ukur buatan
peneliti harus dilakukan uji coba sebelum digunakan dan dilakukan uji validitas
dan reliabilitas.
9)	 Cara mengukur variabel dikelompokan menjadi dua yaitu cara langsung atau
tidak langsung dan harus memenuhi syarat akurasi dan presisi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
10)	Skala data dalam penelitian dapat disingkat NOOR INTRA yaitu NOminal,
ORdinal, INTerval, dan RAsio, yang merupakan urutan skala data dari tingkat
bawah ke atas.
11)	Skala data nominal artinya hasil pengumpulan data peneliti hanya sekedar
membedakan atau mengelompokan.
12)	Skala data ordinal artinya hasil pengumpulan data peneliti dapat dibedakan
dan diurutkan.
13)	Skala data interval artinya hasil pengumpulan data peneliti dapat diukur
perbedaan satu dengan yang lain dan dapat dilakukan operasi matematika
(tambah, kurang, perkalian, pembagian). Skala data rasio artinya hasil
pengumpulan data peneliti sama dengan interval dan memiliki nilai nol mutlak.
14)	Data agar dapat dibaca dan dipahami dengan mudah oleh peneliti dan orang
lain harus disederhanakan, menggunakan metode analisis.
15)	Datahasilpenelitiankuantitatifdapatdianalisisdenganujistatistika,sedangkan
data yang diuji disebut statistik. Data yang berasal dari populasi tidak perlu
uji statistika. Hasil pengukuran statistik disimbolkan dengan huruf kecil dan
parameter disimbolkan dengan huruf Yunani.
16)	Syarat uji statistika harus mempunyai (1) hipotesis statistik atau hipotesis
yang dirumuskan setelah data dikumpulkan dan (2) alpha () atau tingkat
kemaknaan, pada penelitian kesehatan biasa menggunakan 0,05.
17)	Uji statistika yang digunakan harus disesuaikan dengan skala data yang
dimiliki oleh variabel. Penelitian kuantitatif sebelum dilakukan uji statistika
perlu dilakukan analisis deskriptif khususnya ukuran pemusatan.
18)	Tujuan analisis statistik deskriptif penelitian kuantitatif adalah (1)
membandingkan hasil analisis dengan target, (2) membandingkan hasil
analisis dengan hasil penelitian orang lain atau penelitian sebelumnya, (3)
membandingkan hasil analisis dengan ukuran-ukuran lain yang memiliki
skala yang lebih luas, (4) membandingkan dengan indikator yang ada, dan (5)
melihat trend (kecenderungan) dari waktu ke waktu.
19)	Tujuan uji statistik pada hipotesis dilakukan dengan membandingkan
(mengembalikan) keputusan yang diambil melalui uji statistik (H0
diterima atau
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
ditolak) ke hipotesis penelitian. Metode dan interpretasi uji statistika yaitu (1)
penetapan hipotesis statistik (H0
dan H1
), (2) penentuan tingkat kemaknaan ()
paling sering 0,05, (3) pemilihan uji statistik (lihat tabel 4), (4) penghitungan
/ uji statistic, (5) keputusan uji dan penarikan kesimpulan didasarkan pada
penerimaan dan penolakan hipotesis nol (H0
).
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Tes Formatif:
Sebelum mengerjakan tes formatif kegiatan belajar 7 ini, Anda harus komitmen
dengan cara:
1)	 Pastikan bahwa seluruh uraian materi belajar dalam kegiatan belajar 7 telah
dipelajari.
2)	 Pastikan tidak ada lagi materi yang harus didiskusikan dengan tutor atau
fasilitator.
3)	 Jawablah pertanyaan tanpa harus merujuk ke bahan kegiatan belajar dan
kunci jawaban yang disediakan di akhir kegiatan belajar ini.
4)	 Setelah menjawab seluruh pertanyaan, cocokan dengan kunci jawaban.
Jika jawaban yang cocok dengan kunci jawaban sebanyak 80% silahkan
melanjutkan ke kegiatan belajar 8, jika kurang dari 80% silahkan mempelajari
kembali kegiatan belajar 7 ini.
5)	 Selamat mengerjakan soal di bawah ini.
Tes Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
17
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Soal:
1.	 Perawat setelah menetapkan rumusan masalah penelitian berpikir harus
mendapat data dengan ciri dapat menggambarkan karakteristik subyek
penelitian, diukur dan diobservasi, dan diperoleh variasi.
Apakah yang dimaksud perawat?
a.	 Variabel.
b.	 Data penelitian.
c.	 Alat ukur penelitian.
d.	 Skala data penelitian.
2.	 Perawat menetapkan rumusan masalah penelitian: Adakah hubungan antara
ekonomi keluarga dengan pemenuhan nutrisi balita?
Apakah kelompok yang sesuai untuk variabel pemenuhan nutrisi?
a.	 Bebas.
b.	 Antara.
c.	 Tergantung.
d.	 Penghubung.
3.	 Perawat mendefinisikan variabel yang hendak diteliti disamakan dengan teori
yang mendasari.
Apakah kegiatan yang dilakukan perawat?
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
a.	 Menyusun definisi teoritis.
b.	 Mengoperasionalkan variabel.
c.	 Membangun definisi operasional.
d.	 Menyesuaikan variabel dengan keadaan.
4.	 Perawat menggunakan spigmomanometer digital untuk mendapat data
tekanan darah lansia yang menjadi subyek penelitian dengan tujuan agar
dapat mengukur perbedaan yang kecil.
Syarat apakah yang dilakukan oleh perawat?
a.	 Valid.
b.	 Reliabel.
c.	 Spesifisitas.
d.	 Sensitivitas.
5.	 Sebelum digunakan, perawat melakukan kalibrasi pada alat penimbang berat
badan bayi dengan tujuan siapapun yang menggunakan hasil pengkuran
dapat dipercaya.
Syarat apakah yang dilakukan oleh perawat?
a.	 Valid.
b.	 Reliabel.
c.	 Spesifisitas.
d.	 Sensitivitas.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
19
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
6.	 Perawat sebelum menggunakan alat ukur penelitian melakukan uji coba,
mengukur nilai validitas, dan mengukur nilai reliabilitas.
Apakah jenis alat ukur yang digunakan oleh perawat?
a.	 Pabrikasi.
b.	 Standar pakar.
c.	 Buatan sendiri.
d.	 Sesuai subyek penelitian.
7.	 Perawat mengumpulkan data penelitian tentang penghasilan kepala keluarga
setiap bulan dalam jutaan rupiah.
Apakah skala data yang tepat?
a.	 Gaji.
b.	 Rasio.
c.	 Ordinal.
d.	 Nominal.
8.	 Perawat mengumpulkan data penelitian tentang tempat kelahiran ibu hamil.
Apakah skala data yang tepat?
a.	 Rasio.
b.	 Ordinal.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
c.	 Interval.
d.	 Nominal.
9.	 Perawat melakukan uji statistik dan hasil perhitungan yang diperoleh tingkat
kemaknaan.
Apakah yang harus dipersiapkan perawat?
a.	 Menetapkan alpha.
b.	 Merumuskan hipotesis statistik.
c.	 Merumuskan hipotesis alternatif.
d.	 Merumuskan hipotesis penelitian.
10.	Perawat melakukan penelitian kualitatif dan bertujuan mengetahui
kecenderungan insiden suatu kasus selama 7 tahun.
Uji statistik apakah yang harus dilakukan?
a.	 Hipotesis.
b.	 Deskriptif.
c.	 Hitung rata-rata.
d.	 Membandingkan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Kunci Jawaban:
1.	 A			 6. C
2.	 C			 7. B
3.	 A			 8. D
4.	 D			 9. A
5.	 B		 10. B
Kunci Jawaban

More Related Content

What's hot

Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
Siti Maimun
 
ppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.pptppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
adysetyawan2
 
Pencatatan&pelaporan
Pencatatan&pelaporanPencatatan&pelaporan
Pencatatan&pelaporanFahlevi Qalbi
 
Pedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispaPedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispa
Mi Mie
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBS
moharip1
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
Sukistinah
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
Amalia Senja
 
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanPeranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanGusti Hartanti
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi &amp; balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi &amp; balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi &amp; balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi &amp; balita
Warung Bidan
 
Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasJoni Iswanto
 
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan KebidananSurveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorikAnalisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
I Gede Purnawinadi
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medis
halimah uminur
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnDwi Ap
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Fransiska Oktafiani
 

What's hot (20)

Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
ppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.pptppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
 
Pencatatan&pelaporan
Pencatatan&pelaporanPencatatan&pelaporan
Pencatatan&pelaporan
 
Pedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispaPedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispa
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBS
 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilans
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanPeranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi &amp; balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi &amp; balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi &amp; balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi &amp; balita
 
Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmas
 
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan KebidananSurveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
 
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorikAnalisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medis
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tn
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 

Similar to Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel

Tahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian KeperawatanTahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian Keperawatan
pjj_kemenkes
 
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docxPENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
AinulUyuni1
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
TriEvelina1
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimen
AjengIlla
 
04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx
04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx
04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx
drgRachmawaty
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
Muhammad Eko
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
dianeato
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA AviLa Marzuki
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitianDorado Sb
 
M2
M2M2
Materi 1 (penelitian dan statistika)
Materi 1 (penelitian dan statistika)Materi 1 (penelitian dan statistika)
Materi 1 (penelitian dan statistika)Sayid Rizqi Ramdhani
 
2 presentasi-kerja-ilmiah
2 presentasi-kerja-ilmiah2 presentasi-kerja-ilmiah
2 presentasi-kerja-ilmiahBogel Andy
 
Ruang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrik
Ruang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrikRuang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrik
Ruang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrik
tenobella
 
Media mpp2
Media mpp2Media mpp2
Media mpp2
Salma Van Licht
 
Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?
Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?
Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?
akunlastri
 
Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitian
dedidarwis
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian
Ratzman III
 
Desain Penelitian roby h
Desain Penelitian roby hDesain Penelitian roby h
Desain Penelitian roby hRoby Frank
 

Similar to Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel (20)

Tahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian KeperawatanTahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian Keperawatan
 
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docxPENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimen
 
04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx
04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx
04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx
 
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimen
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
 
M2
M2M2
M2
 
Materi 1 (penelitian dan statistika)
Materi 1 (penelitian dan statistika)Materi 1 (penelitian dan statistika)
Materi 1 (penelitian dan statistika)
 
2 presentasi-kerja-ilmiah
2 presentasi-kerja-ilmiah2 presentasi-kerja-ilmiah
2 presentasi-kerja-ilmiah
 
Ruang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrik
Ruang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrikRuang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrik
Ruang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrik
 
Media mpp2
Media mpp2Media mpp2
Media mpp2
 
Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?
Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?
Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?
 
Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitian
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian
 
Desain Penelitian roby h
Desain Penelitian roby hDesain Penelitian roby h
Desain Penelitian roby h
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel

  • 1.
  • 2. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif VII Setelah mempelajari kegiatan belajar 7 ini, Anda dapat mengidentifikasi, melakukan pengukuran, dan menganalisis variabel. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah mempelajari kegiatan belajar 7 ini, Anda dapat: 1) mengidentifikasivariabelpenelitian. 2) menyusun definisi operasional variabel penelitian. 3) memilih alat pengukuran variabel penelitian. 4) memilih cara pengukuran variabel penelitian. 5) menentukan skala data pengukuran variabel penelitian. 6) memilih metode uji statistika data variabel penelitian. Pokok-pokok Materi: Penelitian keperawatan Anda dapat dilakukan setelah dapat diidentifikasi variabel penelitiannya. Variabel penelitian agar dapat diukur diperlukan definisi operasional, alat pengukuran, cara pengukuran, dan skala data pengukuran variabel penelitian yang tepat. Selanjutnya, sesuai tujuan penelitian yang ditetapkan dapat dilakukan pengujian data dengan metode uji statistika tertentu Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Uraian Materi Dalam penelitian, variabel berperan sangat penting dan akan dikumpulkan datanya. Variabel berasal dari kata variation artinya bervariasi dan able artinya dapat, dalam arti sederhana adalah sesuatu yang dapat diperoleh dengan hasil bervariasi. Variabel merupakan karakterisitik yang dimiliki oleh subyek penelitian. Variabel dikatakan juga sebagai peubah artinya sesuatu yang dapat berubah. Variabel harus dapat diukur dan diobservasi untuk mendapat data yang benar (valid) dan akurat (presisi). Dari penjelasan yang ada, variabel mempunyai tiga ciri yaitu (1) merupakan karakteristik subyek penelitian, (2) dapat diukur dan diobservasi, dan (3) ada variasi. Kegiatan awal yang berhubungan dengan variabel adalah kegiatan identifikasi. Identifikasi variabel harus sinkron dengan rumusan masalah penelitian. Setelah melakukan identifikasi, Anda dapat mengelompokan varibel menjadi variabel bebas, variabel antara, atau variabel tergantung. Varibael bebas adalah variabel yang dapat menyebabkan perubahan variabel lain. Variabel antara adalah variabel yang berada di antara variabel bebas dan tergantung. Variabel tergantung adalah variabel yang berubah akibat adanya variabel bebas. Perhatikan contoh 26, 27, dan 28. Contoh 26: Rumusan masalah penelitian: Adakah pengaruh pengetahuan terhadap sikap perawat puskesmas tentang penanganan bronkitis? Identifikasi variabel yang dilakukan: Variabel bebas : Pengetahuan Variabel tergantung : Sikap
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 3 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Subyek penelitian : Perawat puskesmas Obyek penelitian : Penanganan bronkitis Contoh 27: Rumusan masalah penelitian: Bagaimanakan kunjungan balita ke Posyandu? Identifikasi variabel yang dilakukan: Variabel penelitian : Kunjungan Subyek penelitian : Balita Contoh 28: Rumusan masalah penelitian: Bagaimanakah gambaran kinerja perawat dan cakupan penderita tuberkulosis baru? Identifikasi variabel yang dilakukan: Variabel penelitian : 1. Kinerja perawat 2. Cakupan Subyek penelitian : 1. Perawat 2. Penderita tuberkulosis baru Pada contoh 26, 27, dan 28 terdapat perbedaan jumlah variabel yang diteliti. Contoh 26 merupakan penelitian pengaruh sehingga harus diidentifikasi variabel bebas dan tergantung. Contoh 27 merupakan penelitian deskriptif pada satu
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 4 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif variabel sehingga penulisannya hanya variabel penelitian saja dan contoh 28 merupakan penelitian deskriptif pada dua variabel sehingga penulisannya ditulis variabel penelitian. Langkah lanjut yang harus dilakukan adalah mendefinisikan variabel. Definisi variabel ada dua macam yaitu definisi teoritis dan definisi operasional. Definisi teoritis adalah definisi sesuai teori atau ilmu yang telah dibakukan. Definisi operasional adalah definisi yang diberikan oleh peneliti agar variabel dapat diukur dan diobservasi sehingga ada hasil yang diperoleh, tetapi operasionalisasi harus menganut kaidah umum pada teori atau ilmu yang mendasari. Perhatikan perbedaan definisi pada contoh 29. Definisi operasional variabel harus dapat menggambarkan apa yang hendak diukur, alat ukur yang digunakan, cara mengukur, dan hasil ukur yang diperoleh. Kemampuan mendefinisikan tergantung pada pengalaman dan logika peneliti. Contoh 29: Rumusan masalah penelitian: Bagaimanakah motivasi sembuh penderita tuberculosis? Variabel penelitian : Motivasi sembuh penderita tuberkulosis. Definisi teoritis : Suatu alasan seseorang untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan agar terbebas dari penyakit tuberkulosis yang diderita. Definisi operasional : Suatu upaya seorang penderita tuberkulosis agar selesai pengobatan dan dinyatakan tidak menderita yang diukur dengan keteraturan mengambil obat di puskesmas, kemauan minum obat secara rutin, kepedulian pengawas
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 5 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif minum obat, kemauan memeriksakan dahak, kemauan memeriksakan radiologi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Padacontoh29,definisiteoritistidaktampakapayanghendakdiukurtetapidefinisi operasional tampak yang hendak diukur dan perkiraan hasil yang diperoleh. Missal: keteraturan diperoleh teratur atau tidak; minum obat diperoleh dipaksa, diingatkan, atau sendiri; memeriksakan dahak diperoleh sesuai atau tidak sesuai jadwal; memeriksakan radiologi diperoleh terpaksa atau mandiri. Setelah merumuskan definisi operasional, selanjutnya perlu ditentukan alat pengukuran variabel yang disebut alat ukur. Alat ukur merupakan suatu hal yang harus dipenuhi karena tanpa alat ukur hasil suatu variabel tidak dapat diketahui. Syarat alat ukur variabel (1) valid (sahih), (2) reliabel (ajeg), (3) spesifitas, dan (4) sensistifitas. Valid (sahih) artinya alat pengukur yang digunakan memang diperuntukan variabel yang diteliti. Reliabel (ajeg) artinya siapapun yang mengukur dengan menggunakan alat ukur yang valid hasilnya tidak berbeda. Spesifitas artinya setiap alat ukur hanya digunakan pada variabel tertentu bukan satu alat ukur untuk semua variabel. Sensitifitas artinya alat ukur dapat mengukur perubahan kecil pada variabel. Alat ukur yang memenuhi empat syarat dikelompokkan menjadi tiga yaitu (1) pabrikasi, (2) standar pakar, dan (3) buatan peneliti. Alat ukur pabrikasi adalah alat yang dibuat oleh produsen tertentu yang telah memenuhi persyaratan produksi dan melalui pengendalian kualitas. Alat ukur standar pakar adalah alat ukur yang dibuat oleh pakar yang berkompeten di bidang masing-masing yang telah digunakan terus menerus dan hasil pengukuran mendapat pengakuan. Alat ukur buatan peneliti adalah suatu alat ukur yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan kajian teori atau ilmu yang digunakan dalam penelitian. Contoh alat ukur seperti dalam tabel 8.
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 6 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tabel 8 Contoh alat ukur Pabrikasi Standar pakar Buatan peneliti • Pengukur tinggi badan • Penimbang berat badan • Spigmomanometer (pegas, air raksa, digital) • Termometer (digital, air raksa) • Dsb.  Pengukur intelegensi (IQ)  Pengukur kecemasan dengan HARS  Pengukur kemampu-an akademik (TPA)  Pengukur nyeri visual (VAS)  Dsb. o Kuesioner untuk m e n g u k u r pengeta-huan dansikapdengan p e r t a n y a a n tertutup / terbuka o Lembarobservasi tindakan / kemam-puan o Dsb. Syarat alat ukur pabrikasi dan standar pakar agar tetap valid, reliabel, dan sensitifitas secara bertahap perlu dilakukan kalibrasi. Alat ukur pabrikasi dalam buku petunjuk pemakaian selalu dicantumkan kapan harus dilakukan kalibrasi dan dicantumkan toleransi tingkat kesalahan hasil penggunaan alat. Alat ukur standar pakar secara periodik akan dilakukan peninjauan dan penilaian susunan dan jenis dalam alat ukur yang tergantung asosiasi keilmuan. Syarat alat ukur buatan peneliti harus dilakukan uji coba sebelum digunakan dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji coba bertujuan untuk menilai spesifisitas. Uji validitas bertujuan untuk menilai kesahihan alat ukur. Uji validitas dapat menggunakan korelasi Pearson dengan cara mengkorelasikan jawaban setiap item soal dengan nilai jawaban individu. Uji relabilitas bertujuan untuk menilai keajegan dari alat ukur jika digunakan orang lain. Uji validitas dapat menggunakan uji Alpha Cronbach. Langkah berikut yang dilakukan adalah mengukur variabel penelitian. Cara mengukur variabel dikelompokan menjadi dua yaitu cara langsung dan tidak langsung. Cara langsung artinya peneliti mengukur secara langsung variabel dengan alat ukur yang ditetapkan kepada subyek penelitian. Cara tidak langsung artinya pada saat pengukuran peneliti tidak bertemu langsung dengan
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 7 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif subyek penelitian. Hasil pengukuran cara langsung atau tidak langsung harus memenuhi syarat akurasi dan presisi. Pengukuran cara langsung dapat dibantu oleh orang lain dengan alasan keterbatasan peneliti. Yang dimaksud orang lain adalah orang yang pernah dilatih dan memiliki kemampuan mengukur yang benar dan tepat. Pengukuran cara langsung dilakukan dengan alat ukur pabrikasi atau standar pakar. Pengukuran cara tidak langsung biasa dilakukan dengan bantuan media lain alat ukur buatan peneliti yaitu kuesioner. Misal: Peneliti harus mengumpulkan data subyek penelitian yang tinggalnya sangat jauh dan banyak, media yang digunakan adalah sarana pos untuk pengiriman kuesioner kosong dan yang telah diisi. Keuntungan dan kerugian pengukuran cara langsung atau tidak langsung seperti tabel 9 di bawah. Tabel 9 Keuntungan dan kerugian cara pengukuran Pengukuran Cara langsung Cara tidak langsung Keuntungan • Peneliti mengetahui subyek penelitian • Peneliti mendapat infor- masi tambahan yang tidak terdapat pada alat ukur • Peneliti dapat melakukan pengawasan pada subyek penelitian  Subyek penelitian dapat lebih banyak  Mudah, murah, dan jangkauan penelitian luas  Pembiayaan perlu mahal untuk klarifikasi data
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 8 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kerugian  Subyek penelitian yang dikumpulkan hanya sesuai besar sampel • Peneliti tidak mengetahui subyek penelitian • Informasi yang diperoleh tidak dapat diklarifikasi dan kadang tidak sesuai dengan harapan dan alat ukur • Pemberi informasi dapat bukan subyek penelitian Berdasarkan tabel 9 di atas peneliti harus cermat jika menggunakan pengukuran cara tidak langsung, yang memungkinkan mendapat data hasil penelitian yang bias. Cara mengatasi bias dapat dilakukan klarifikasi secara langsung kepada subyek penelitian dengan pembiayaan mahal. Data hasil pengukuran variabel agar dapat dianalisis harus dikelompokan dalam skala data. Pengelompokan dalam skala data harus disesuaikan dengan variabel penelitian. Skala data dalam penelitian dapat disingkat NOOR INTRA yaitu NOminal, ORdinal, INTerval, dan RAsio, yang merupakan urutan skala data dari tingkat bawah ke atas. Setiap skala data memiliki fungsi yang berbeda dan ukuran pemusatan yang dapat digunakan, perhatikan tabel 10. Tabel 10 Fungsi dan analisis berdasar skala data Kemampuan diskriminasi Skala data NOminal ORdinal INTerval RAsio Sekedar membedakan + + + + Menentukan urutan - + + + Mengukur besar beda - - + + Mengukur kelipatan - - - + Ukuran pemusatan Modus Modus, Median Modus, Median, Jarak, Rerata, Simpangan baku
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 9 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Skala data nominal artinya hasil pengumpulan data peneliti hanya sekedar membedakan atau mengelompokan. Contoh: Agama dibedakan Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Konghucu; Jenis kelamin dibedakan Laki-laki dan Perempuan; Kewarganegaraan dibedakan WNI dan WNA; Suku dibedakan Jawa, Sunda, Melayu, Makasar, dan sebagainya. Kelompok yang terdapat dalam skala data nominal mempunyai kesetaraan. Skala data ordinal artinya hasil pengumpulan data peneliti dapat dibedakan dan diurutkan. Contoh: Pendidikan dibedakan Tidak sekolah, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi; Kelulusan dibedakan Lulus dan Tidak Lulus; Indeks Prestasi dibedakan Memuaskan, Sangat Memuaskan, dan Dengan Pujian; Pemenang dibedakan Juara 1, Juara 2, Juara 3, dan Juara Harapan; dan lain-lain. Kelompok yang terdapat dalam skala data ordinal bukan hanya membedakan tetapi antar kelompok terdapat urutan yang satu melebihi dari yang lain (mempunyai tingkatan dari rendah ke tinggi). Skala data interval dan rasio selalu dikelompokan menjadi satu karena memiliki sedikit perbedaan sehingga sering ditulis I/R. Skala data interval artinya hasil pengumpulan data peneliti dapat diukur perbedaan satu dengan yang lain dan dapat dilakukan operasi matematika (tambah, kurang, perkalian, pembagian). Skala data rasio artinya hasil pengumpulan data peneliti sama dengan interval dan memiliki nilai nol mutlak (artinya nilai terendah adalah nol). Contoh: Nilai ujian tengah semester, karena nilai terendah 0 maka disebut skala data interval; Suhu udara dengan satuan o C, karena ada suhu udara di bawah 0 yaitu dalam freezer (- 10o C) maka disebut skala data interval; Suhu udara dengan satu o K, karena satuan suhu terendahnya 0 sehingga tidak ada suhu udara di bawah o K maka disebut skala data rasio, Umur manusia, karena ada kelahiran mati sehingga usia lahir 0 hari maka disebut skala data rasio; dan lain-lain. Hasil pengumpulan data agar dapat dibaca dan dipahami dengan mudah oleh peneliti dan orang lain maka harus disederhanakan, metode penyerdahaandatamenggunakan metode analisis.Ingatkembalijenispenelitian yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif menghasilkan data (informasi) bukan dalam bentuk angka sehingga analisisnya dikenal analisis kualitatif yang menghasilkan suatu tema (atau tematik) dalam bentuk kalimat. Penelitian kuantitatif menghasilkan data (informasi) yang dapat dikelompokan dalam skala data sehingga seluruh data dapat dianalisis.
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 10 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Data hasil penelitian kuantitatif dapat dianalisis dengan uji statistika, sedangkan data yang diuji disebut statistik. Perhatikan kata statistika atau statistics yang artinya ilmu yang mempelajari pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penginterpretasian data. Kata statistik atau statistic yang artinya data yang diperoleh dari sampel (bagian populasi), sedangkan data yang diperoleh dari populasi disebut parameter. Sehingga data yang berasal dari populasi tidak perlu uji statistika. Contoh data parameter: Sensus penduduk Indoensia tahun 2010, seluruh data dideskripsikan. Hasil pengukuran statistik disimbolkan dengan huruf kecil dan parameter disimbolkan dengan huruf Yunani. Perhatikan gambar 9. Ujistatistikayangberasaldarisampeladalahuntukmenjawabapakahdatayang berasal sampel mampu mengambarkan keadaan populasi. Syarat uji statistika harus mempunyai (1) hipotesis statistik atau hipotesis yang dirumuskan setelah data dikumpulkan dan (2) alpha () atau tingkat kemaknaan, pada penelitian kesehatan biasa menggunakan 0,05. Uji statistika yang digunakan harus disesuaikan dengan skala data yang dimiliki oleh variabel. Penelitian kuantitatif sebelum dilakukan uji statistika perlu dilakukan analisis deskriptif khususnya ukuran pemusatan (tendensi sentral) meliputi modus, median, range, rerata, dan simpangan baku. Berikut uji statistika seperti dalam tabel 11. * * + + x x P a r a m e t e r Statistik sd b r d μ σ β ρ δ Generalisasi Gambar 9 Hasil pengukuran pada sampel dan populasi Sampel * * + * * x * * * * * * * * + + * * * * * * x x x x * * * * * * * * + + + + + + + * x x x x x x x x * * * x + + x x x + * * * + * x * * x * * x * + * Sampling
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 11 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tabel 11 Uji statistika berdasarkan skala data Tujuan Uji Jumlah Sampel / Pasangan Sampel bebas / berpasangan Jenis Variabel Kuantitatif populasi berdistribusi normal Semi kuantitatif / kuantitatif distribusi populasi tak normal Kualitatif / kategorik Komparasi / Pengaruh 2 Bebas • Uji t sampel bebas • Uji Mann- Whitney • Uji jumlah peringkat dari Wilcoxon • Uji Khi- kuadrat • Uji eksak dari Fisher Berpasangan • Uji t sampel berpasangan • Uji peringkat bertanda dari Wilcoxon • Uji Mc. Nemar (untuk kategori dikotomik) > 2 Bebas • Anova 1 arah • Uji Kruskall Wallis • Uji Khi- kuadrat Berpasangan • Anova untuk subyek yang sama • Uji Friedman • Uji Cochran Q (untuk kategori dikotomik) Korelasi • Korelasi dari Pearson • Regresi Linier • Korelasi dari Spearman • Korelasi Kendall Tau • Regresi Ordinal • Koefisien Kontingensi • Koefisien Phi • Koefisien Kappa Tujuan analisis statistik deskriptif penelitian kuantitatif adalah: 1) membandingkan hasil analisis dengan target, 2) membandingkan hasil analisis dengan hasil penelitian orang lain atau penelitian sebelumnya, 3) membandingkan hasil analisis dengan ukuran-ukuran lain yang memiliki skala yang lebih luas, 4) membandingkan dengan indikator yang ada, dan 5) melihat trend (kecenderungan) dari waktu ke waktu.
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 12 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tujuan uji statistik pada hipotesis dilakukan dengan membandingkan (mengembalikan) keputusan yang diambil melalui uji statistik (H0 diterima atau ditolak) ke hipotesis penelitian. Metode dan interpretasi uji statistika yaitu: a. Penetapan hipotesis statistik (H0 dan H1 ). b. Penentuan tingkat kemaknaan () paling sering 0,05. c. Pemilihan uji statistik (lihat tabel 4), perlu diperhatikan: 1) Jenis/skala pengukuran data. 2) Distribusi data. 3) Tujuan analisis (komparasi atau korelasi). 4) Banyak atau jumlah sampel (bebas / berpasangan). 5) Banyak variabel yang diamati atau banyak pengamatan. d. Penghitungan / uji statistik. e. Keputusan uji dan penarikan kesimpulan didasarkan pada penerimaan dan penolakan hipotesis nol (H0 ). Dari hasil uji statistik biasanya didapatkan nilai statistik uji dan tingkat kemaknaan (p). Secara umum, keputusan menolak hipotesis nol (H0 ) diambil apabila: • Nilai statistik uji > nilai tabel. atau • Nilai tingkat kemaknaan yang diperoleh (p) < .
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 13 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Rangkuman Setelah mempelajari kegiatan belajar 7, dapat dirangkum: 1) Variabel berasal dari kata variation artinya bervariasi dan able artinya dapat, adalah sesuatu yang dapat diperoleh dengan hasil bervariasi. Variabel merupakan karakterisitik yang dimiliki oleh subyek penelitian. 2) Variabel mempunyai tiga ciri yaitu (1) merupakan karakteristik subyek penelitian, (2) dapat diukur dan diobservasi, dan (3) ada variasi. 3) Identifikasi variabel harus sinkron dengan rumusan masalah penelitian dan dikelompokan varibel menjadi variabel bebas, variabel antara, atau variabel tergantung. 4) Definisi variabel ada dua macam yaitu definisi teoritis dan definisi operasional. Definisi teoritis adalah definisi sesuai teori atau ilmu yang telah dibakukan. Definisi operasional adalah definisi yang diberikan oleh peneliti agar variabel dapat diukur dan diobservasi. 5) Definisi operasional variabel harus dapat menggambarkan apa yang hendak diukur, alat ukur yang digunakan, cara mengukur, dan hasil ukur yang diperoleh. 6) Alat pengukuran variabel yang disebut alat ukur. Syarat alat ukur variabel (1) valid (sahih), (2) reliabel (ajeg), (3) spesifitas, dan (4) sensistifitas. 7) Alat ukur dikelompokkan menjadi tiga yaitu (1) pabrikasi, (2) standar pakar, dan (3) buatan peneliti. 8) Syarat alat ukur pabrikasi dan standar pakar agar tetap valid, reliabel, dan sensitifitas secara bertahap perlu dilakukan kalibrasi. Syarat alat ukur buatan peneliti harus dilakukan uji coba sebelum digunakan dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 9) Cara mengukur variabel dikelompokan menjadi dua yaitu cara langsung atau tidak langsung dan harus memenuhi syarat akurasi dan presisi.
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 14 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10) Skala data dalam penelitian dapat disingkat NOOR INTRA yaitu NOminal, ORdinal, INTerval, dan RAsio, yang merupakan urutan skala data dari tingkat bawah ke atas. 11) Skala data nominal artinya hasil pengumpulan data peneliti hanya sekedar membedakan atau mengelompokan. 12) Skala data ordinal artinya hasil pengumpulan data peneliti dapat dibedakan dan diurutkan. 13) Skala data interval artinya hasil pengumpulan data peneliti dapat diukur perbedaan satu dengan yang lain dan dapat dilakukan operasi matematika (tambah, kurang, perkalian, pembagian). Skala data rasio artinya hasil pengumpulan data peneliti sama dengan interval dan memiliki nilai nol mutlak. 14) Data agar dapat dibaca dan dipahami dengan mudah oleh peneliti dan orang lain harus disederhanakan, menggunakan metode analisis. 15) Datahasilpenelitiankuantitatifdapatdianalisisdenganujistatistika,sedangkan data yang diuji disebut statistik. Data yang berasal dari populasi tidak perlu uji statistika. Hasil pengukuran statistik disimbolkan dengan huruf kecil dan parameter disimbolkan dengan huruf Yunani. 16) Syarat uji statistika harus mempunyai (1) hipotesis statistik atau hipotesis yang dirumuskan setelah data dikumpulkan dan (2) alpha () atau tingkat kemaknaan, pada penelitian kesehatan biasa menggunakan 0,05. 17) Uji statistika yang digunakan harus disesuaikan dengan skala data yang dimiliki oleh variabel. Penelitian kuantitatif sebelum dilakukan uji statistika perlu dilakukan analisis deskriptif khususnya ukuran pemusatan. 18) Tujuan analisis statistik deskriptif penelitian kuantitatif adalah (1) membandingkan hasil analisis dengan target, (2) membandingkan hasil analisis dengan hasil penelitian orang lain atau penelitian sebelumnya, (3) membandingkan hasil analisis dengan ukuran-ukuran lain yang memiliki skala yang lebih luas, (4) membandingkan dengan indikator yang ada, dan (5) melihat trend (kecenderungan) dari waktu ke waktu. 19) Tujuan uji statistik pada hipotesis dilakukan dengan membandingkan (mengembalikan) keputusan yang diambil melalui uji statistik (H0 diterima atau
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 15 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif ditolak) ke hipotesis penelitian. Metode dan interpretasi uji statistika yaitu (1) penetapan hipotesis statistik (H0 dan H1 ), (2) penentuan tingkat kemaknaan () paling sering 0,05, (3) pemilihan uji statistik (lihat tabel 4), (4) penghitungan / uji statistic, (5) keputusan uji dan penarikan kesimpulan didasarkan pada penerimaan dan penolakan hipotesis nol (H0 ).
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 16 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tes Formatif: Sebelum mengerjakan tes formatif kegiatan belajar 7 ini, Anda harus komitmen dengan cara: 1) Pastikan bahwa seluruh uraian materi belajar dalam kegiatan belajar 7 telah dipelajari. 2) Pastikan tidak ada lagi materi yang harus didiskusikan dengan tutor atau fasilitator. 3) Jawablah pertanyaan tanpa harus merujuk ke bahan kegiatan belajar dan kunci jawaban yang disediakan di akhir kegiatan belajar ini. 4) Setelah menjawab seluruh pertanyaan, cocokan dengan kunci jawaban. Jika jawaban yang cocok dengan kunci jawaban sebanyak 80% silahkan melanjutkan ke kegiatan belajar 8, jika kurang dari 80% silahkan mempelajari kembali kegiatan belajar 7 ini. 5) Selamat mengerjakan soal di bawah ini. Tes Formatif
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 17 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Soal: 1. Perawat setelah menetapkan rumusan masalah penelitian berpikir harus mendapat data dengan ciri dapat menggambarkan karakteristik subyek penelitian, diukur dan diobservasi, dan diperoleh variasi. Apakah yang dimaksud perawat? a. Variabel. b. Data penelitian. c. Alat ukur penelitian. d. Skala data penelitian. 2. Perawat menetapkan rumusan masalah penelitian: Adakah hubungan antara ekonomi keluarga dengan pemenuhan nutrisi balita? Apakah kelompok yang sesuai untuk variabel pemenuhan nutrisi? a. Bebas. b. Antara. c. Tergantung. d. Penghubung. 3. Perawat mendefinisikan variabel yang hendak diteliti disamakan dengan teori yang mendasari. Apakah kegiatan yang dilakukan perawat?
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 18 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif a. Menyusun definisi teoritis. b. Mengoperasionalkan variabel. c. Membangun definisi operasional. d. Menyesuaikan variabel dengan keadaan. 4. Perawat menggunakan spigmomanometer digital untuk mendapat data tekanan darah lansia yang menjadi subyek penelitian dengan tujuan agar dapat mengukur perbedaan yang kecil. Syarat apakah yang dilakukan oleh perawat? a. Valid. b. Reliabel. c. Spesifisitas. d. Sensitivitas. 5. Sebelum digunakan, perawat melakukan kalibrasi pada alat penimbang berat badan bayi dengan tujuan siapapun yang menggunakan hasil pengkuran dapat dipercaya. Syarat apakah yang dilakukan oleh perawat? a. Valid. b. Reliabel. c. Spesifisitas. d. Sensitivitas.
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 19 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6. Perawat sebelum menggunakan alat ukur penelitian melakukan uji coba, mengukur nilai validitas, dan mengukur nilai reliabilitas. Apakah jenis alat ukur yang digunakan oleh perawat? a. Pabrikasi. b. Standar pakar. c. Buatan sendiri. d. Sesuai subyek penelitian. 7. Perawat mengumpulkan data penelitian tentang penghasilan kepala keluarga setiap bulan dalam jutaan rupiah. Apakah skala data yang tepat? a. Gaji. b. Rasio. c. Ordinal. d. Nominal. 8. Perawat mengumpulkan data penelitian tentang tempat kelahiran ibu hamil. Apakah skala data yang tepat? a. Rasio. b. Ordinal.
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 20 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif c. Interval. d. Nominal. 9. Perawat melakukan uji statistik dan hasil perhitungan yang diperoleh tingkat kemaknaan. Apakah yang harus dipersiapkan perawat? a. Menetapkan alpha. b. Merumuskan hipotesis statistik. c. Merumuskan hipotesis alternatif. d. Merumuskan hipotesis penelitian. 10. Perawat melakukan penelitian kualitatif dan bertujuan mengetahui kecenderungan insiden suatu kasus selama 7 tahun. Uji statistik apakah yang harus dilakukan? a. Hipotesis. b. Deskriptif. c. Hitung rata-rata. d. Membandingkan.
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 21 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban: 1. A 6. C 2. C 7. B 3. A 8. D 4. D 9. A 5. B 10. B Kunci Jawaban