SlideShare a Scribd company logo
Yang Harus Diperhatikan Konselor
Pemula
Kearifan sebagai Satu Kualitas
Kepribadian Konselor
KONSELOR DALAM KONSELING
Mata Kuliah : Pengembangan Profesi
Konseling
Oleh : Heriyanti, M.Pd
KONSELOR PEMULA
Kompleksita
s konseling
mungkin
paling
dirasakan
oleh
konselor
pemula.
Kebanyakan
terjadi karena
keinginan yang
tinggi untuk
memahami dan
mengaplikasika
n teori dan
kebutuhan
untuk
mengetahui
apakah mereka
mampu
membantu
konseli yang
mereka layani.
Konselor
pemula akan
menemukan
bahwa mereka
tidak mampu
mengaplikasika
n pelatihan
teoretis mereka
ke dalam
konseli tertentu
atau bahwa
kemampuan
mereka yang
kurang efektif
dari yang
mereka
inginkan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
konselor pemula yaitu:
Kesehatan psikologis
Merugikan Klien
Tanggung jawab konselor
Kepedulian dan penerimaan
Kurang berpengalaman
Kegagalan
Kesukaran yang tersembunyi
Kesehatan psikologisTidak multak harus
menjadi teladan
kesehatan psikologis
klien. Konselor
pemula harus secara
bertahap
mengembangkan
kondisi kesehatan
psikologisnya melalui
pengalaman
konseling
Merugikan Klien
Konselor pemula
sering khawatir apabila
konseling dapat
merugikan klien. Pada
saat awal
kemungkinan itu bakal
terjadi akan tetapi
secara perlahan
seyogyanya konselor
pemula dapat belajar
untuk memperbaiki
tindakan konseling
Tanggung jawab konselor
Hal-hal yang terjadi di luar konseling bukan menjadi
tanggung jawab konselor sepenuhnya
Kepedulian dan penerimaan
Harus
dikembangkan oleh
konselor dalam
konseling. Hal ini
membuat konselor
pemula senantiasa
berusaha untuk
melakukan
kepedulian dan
penerimaan
terhadap klien.
Konselor selalu
merasa khawatir
apabila tidak
mampu melakukan
hal tersebut
Kurang berpengalaman
Konselor pemula
sering menghadapi
masalah karena
perasaan kurang
berpengalaman
Seharusnya
konselor pemula
tidak perlu khawatir
secara berlebihan
karena kurangnya
pengalaman.
Konselor pemula
dapat melakukan
diskusi atau tukar
pendapat dengan
senior atau sesama
pemula
Kegagalan
Hal tersebut dapat dimaklumi
mengingat konselor pemula
belum berpengalaman.
Kekhawatiran itu merupakan
hal yang wajar namun bila
berlebihan akan mengganggu
jalannya konseling. Oleh
sebab itu konselor selalu
berhati-hati dalam
melaksanakan tugasnya
Kesulitan tersembunyi
Berusaha terlalu banyak dan terlalu dini
Lebih banyak mengajar daripada menciptakan hubungan
Penerima yang berlebihan
Menampilkan masalah kepada yang tidak berpengalaman
Kecendrungan untuk menampilkan “kepribadian konseling”
Merenungkan setelah sesi yang sulit
Hanna dan Ottens (1995) menyatakan bahwa
kualitas manusia termasuk kearifan merupakan
gambaran konselor efektif. Mereka menyarankan
agar kearifan diperhitungkan dalam hal
membedakan antara konselor yang efektif
dengan konselor yang tidak efektif
Kearifan sebagai Satu Kualitas
Kepribadian Konselor
Pengertian Kearifan
 Pengertian kearifan dapat didefinisikan sebagai
satu perangkat kognitif dan efektif tertentu yang
secara langsung terkait pada pemilikan dan
perkembangan ketrampilan dan pemahaman
hidup yang diperlukan untuk kehidupan yang
baik, pemenuhan, penyesuaian yang efektif dan
tilikan kepada hakekat diri, orang lain, lingkungan
dan interaksi antar pribadi.
Baltes dan Smith (1990)
 Mendefinisikan kearifan sebagai “pengetahuan
ahli” dalam “pragmatika hidup yang mendasar”
dan melibatkan “tilikan istimewa ke dalam
perkembangan manusia dan masalah-masalah
hidup” sebagaimana halnya “keistimewaan
timbangan yang baik” dalam konteks
“perencanaan hidup, tinjauan hidup, dan
manajemen hidup”.
Stenberg (1990) menyatakan Kearifan dibuat
berdasarkan aneka ragam karakteristik yang mencakup
:
Kecakapan untuk menyusun kembali makna
Kecakapan untuk mengenal dan belajar dari kesalahan
Kecakapan untuk melihat masalah secara menyeluruh
Empati
Kapasitas yang tinggi untuk pengetahuan diri dan kesadaran
diri
kematangan pemahaman psikologis secara mendalam
terhadap orang lain
kepedulian pada orang lain
ketrampilan menyimak
Pribadi yang berkualitas
membawa hidupmu menjadi Aman
dan tentram
Pert.v

More Related Content

What's hot

01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunselingridzuangrik
 
PPT tentang Bimbingan Konseling
PPT tentang Bimbingan KonselingPPT tentang Bimbingan Konseling
PPT tentang Bimbingan Konselingfarchatus
 
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunselingAmin Upsi
 
Apa itu kaunseling
Apa itu kaunselingApa itu kaunseling
Apa itu kaunselinghany_zulfa
 
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGPOWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGMuhammad_Rijal94
 
Konsep dasar konseling
Konsep dasar konselingKonsep dasar konseling
Konsep dasar konselingnovi damayanti
 
Ciri ciri kaunselor yang profesional-1
Ciri ciri kaunselor yang profesional-1Ciri ciri kaunselor yang profesional-1
Ciri ciri kaunselor yang profesional-1mananaga
 
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam KonselingPsikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konselingtianachris
 
Definisi ki
Definisi kiDefinisi ki
Definisi kiCr Zizi
 
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan SukanSesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan SukanRickie Ugie
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konselingdrdr013
 
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)Herney Aqilah Kay
 

What's hot (20)

01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling
 
PPT tentang Bimbingan Konseling
PPT tentang Bimbingan KonselingPPT tentang Bimbingan Konseling
PPT tentang Bimbingan Konseling
 
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
 
Apa itu kaunseling
Apa itu kaunselingApa itu kaunseling
Apa itu kaunseling
 
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGPOWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
 
Konsep dasar konseling
Konsep dasar konselingKonsep dasar konseling
Konsep dasar konseling
 
Konselor
KonselorKonselor
Konselor
 
Ciri ciri kaunselor yang profesional-1
Ciri ciri kaunselor yang profesional-1Ciri ciri kaunselor yang profesional-1
Ciri ciri kaunselor yang profesional-1
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
DASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELINGDASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELING
 
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam KonselingPsikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
 
Definisi ki
Definisi kiDefinisi ki
Definisi ki
 
3.kaunseling satu pengenalan
3.kaunseling satu pengenalan3.kaunseling satu pengenalan
3.kaunseling satu pengenalan
 
Konseling Rekan Sebaya (Peer Counseling)
Konseling Rekan Sebaya (Peer Counseling)Konseling Rekan Sebaya (Peer Counseling)
Konseling Rekan Sebaya (Peer Counseling)
 
Bab 3 kaunselor
Bab 3   kaunselorBab 3   kaunselor
Bab 3 kaunselor
 
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan SukanSesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konseling
 
Stereotaip dalam kaunseling silang budaya
Stereotaip dalam kaunseling silang budayaStereotaip dalam kaunseling silang budaya
Stereotaip dalam kaunseling silang budaya
 
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
 
Peta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client CenteredPeta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client Centered
 

Viewers also liked

Disensitisasi
DisensitisasiDisensitisasi
Disensitisasiasm
 
JAUNA TEIKA - Residence permit
JAUNA TEIKA - Residence permitJAUNA TEIKA - Residence permit
JAUNA TEIKA - Residence permitIlze Cimoška Cimo
 
Prosedur & teknik
Prosedur & teknikProsedur & teknik
Prosedur & teknikanggaraider
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosialrizkyaden
 
Menilai Pemikiran dan Cara Berpikir Konseli
Menilai Pemikiran dan Cara Berpikir KonseliMenilai Pemikiran dan Cara Berpikir Konseli
Menilai Pemikiran dan Cara Berpikir KonseliArie Rakhmat Riyadi
 
Do We Need Multicultural Counseling Competencies?
Do We Need Multicultural Counseling Competencies?Do We Need Multicultural Counseling Competencies?
Do We Need Multicultural Counseling Competencies?Arie Rakhmat Riyadi
 
Teknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosialTeknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosialFATHATUL FIKRIYAH
 
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Rajabul Gufron
 

Viewers also liked (11)

Disensitisasi
DisensitisasiDisensitisasi
Disensitisasi
 
JAUNA TEIKA - Residence permit
JAUNA TEIKA - Residence permitJAUNA TEIKA - Residence permit
JAUNA TEIKA - Residence permit
 
Prosedur & teknik
Prosedur & teknikProsedur & teknik
Prosedur & teknik
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial
 
Menilai Pemikiran dan Cara Berpikir Konseli
Menilai Pemikiran dan Cara Berpikir KonseliMenilai Pemikiran dan Cara Berpikir Konseli
Menilai Pemikiran dan Cara Berpikir Konseli
 
Do We Need Multicultural Counseling Competencies?
Do We Need Multicultural Counseling Competencies?Do We Need Multicultural Counseling Competencies?
Do We Need Multicultural Counseling Competencies?
 
Teknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosialTeknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosial
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konseling
 
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
 
Pengelolaan pik remaja
Pengelolaan pik remajaPengelolaan pik remaja
Pengelolaan pik remaja
 
Buku PIK-Remaja
Buku PIK-RemajaBuku PIK-Remaja
Buku PIK-Remaja
 

Similar to Pert.v

Konselor kunci (jordan)
Konselor kunci  (jordan)Konselor kunci  (jordan)
Konselor kunci (jordan)Kirenius Wadu
 
Resensi artikel jurnal ayu lestari
Resensi artikel jurnal ayu lestariResensi artikel jurnal ayu lestari
Resensi artikel jurnal ayu lestari1815011
 
Ikd 2 konseling dalam keperawatan
Ikd 2   konseling dalam keperawatanIkd 2   konseling dalam keperawatan
Ikd 2 konseling dalam keperawatanCahya
 
5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx
5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx
5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptxAlfiRoudhotus
 
Pendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client CentredPendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client Centredwiyadnya
 
Tugas resensi artikel jurnal khoiri
Tugas resensi artikel jurnal khoiriTugas resensi artikel jurnal khoiri
Tugas resensi artikel jurnal khoiri1815053
 
7 pengenalan kepada kaunseling
7 pengenalan kepada kaunseling7 pengenalan kepada kaunseling
7 pengenalan kepada kaunselingHerney Aqilah Kay
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatan
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatanModul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatan
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatanpjj_kemenkes
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Definisi kaunseling islam
Definisi kaunseling islamDefinisi kaunseling islam
Definisi kaunseling islamUmmi Ain
 

Similar to Pert.v (20)

Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
Konselor kunci (jordan)
Konselor kunci  (jordan)Konselor kunci  (jordan)
Konselor kunci (jordan)
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
 
Resensi artikel jurnal ayu lestari
Resensi artikel jurnal ayu lestariResensi artikel jurnal ayu lestari
Resensi artikel jurnal ayu lestari
 
Ikd 2 konseling dalam keperawatan
Ikd 2   konseling dalam keperawatanIkd 2   konseling dalam keperawatan
Ikd 2 konseling dalam keperawatan
 
5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx
5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx
5201211028_Alfi Roudhotus_Keteramplian Kns UTS.pptx
 
Pendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client CentredPendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client Centred
 
Tugas resensi artikel jurnal khoiri
Tugas resensi artikel jurnal khoiriTugas resensi artikel jurnal khoiri
Tugas resensi artikel jurnal khoiri
 
7 pengenalan kepada kaunseling
7 pengenalan kepada kaunseling7 pengenalan kepada kaunseling
7 pengenalan kepada kaunseling
 
Kualiatas dan pendidik konselor
Kualiatas dan pendidik konselorKualiatas dan pendidik konselor
Kualiatas dan pendidik konselor
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatan
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatanModul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatan
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatan
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Definisi kaunseling islam
Definisi kaunseling islamDefinisi kaunseling islam
Definisi kaunseling islam
 
M5 kb2
M5 kb2M5 kb2
M5 kb2
 
Bimbingan Konseling.pptx
Bimbingan Konseling.pptxBimbingan Konseling.pptx
Bimbingan Konseling.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...AgusRahmat39
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptDedi Dwitagama
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfSEMUELSAMBOKARAENG
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfgloriosaesy
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..widyakusuma99
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERIPURWANTOSDNWATES2
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIgloriosaesy
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdferlita3
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 

Pert.v

  • 1. Yang Harus Diperhatikan Konselor Pemula Kearifan sebagai Satu Kualitas Kepribadian Konselor KONSELOR DALAM KONSELING Mata Kuliah : Pengembangan Profesi Konseling Oleh : Heriyanti, M.Pd
  • 2. KONSELOR PEMULA Kompleksita s konseling mungkin paling dirasakan oleh konselor pemula. Kebanyakan terjadi karena keinginan yang tinggi untuk memahami dan mengaplikasika n teori dan kebutuhan untuk mengetahui apakah mereka mampu membantu konseli yang mereka layani. Konselor pemula akan menemukan bahwa mereka tidak mampu mengaplikasika n pelatihan teoretis mereka ke dalam konseli tertentu atau bahwa kemampuan mereka yang kurang efektif dari yang mereka inginkan.
  • 3. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh konselor pemula yaitu: Kesehatan psikologis Merugikan Klien Tanggung jawab konselor Kepedulian dan penerimaan Kurang berpengalaman Kegagalan Kesukaran yang tersembunyi
  • 4. Kesehatan psikologisTidak multak harus menjadi teladan kesehatan psikologis klien. Konselor pemula harus secara bertahap mengembangkan kondisi kesehatan psikologisnya melalui pengalaman konseling
  • 5. Merugikan Klien Konselor pemula sering khawatir apabila konseling dapat merugikan klien. Pada saat awal kemungkinan itu bakal terjadi akan tetapi secara perlahan seyogyanya konselor pemula dapat belajar untuk memperbaiki tindakan konseling
  • 6. Tanggung jawab konselor Hal-hal yang terjadi di luar konseling bukan menjadi tanggung jawab konselor sepenuhnya
  • 7. Kepedulian dan penerimaan Harus dikembangkan oleh konselor dalam konseling. Hal ini membuat konselor pemula senantiasa berusaha untuk melakukan kepedulian dan penerimaan terhadap klien. Konselor selalu merasa khawatir apabila tidak mampu melakukan hal tersebut
  • 8. Kurang berpengalaman Konselor pemula sering menghadapi masalah karena perasaan kurang berpengalaman Seharusnya konselor pemula tidak perlu khawatir secara berlebihan karena kurangnya pengalaman. Konselor pemula dapat melakukan diskusi atau tukar pendapat dengan senior atau sesama pemula
  • 9. Kegagalan Hal tersebut dapat dimaklumi mengingat konselor pemula belum berpengalaman. Kekhawatiran itu merupakan hal yang wajar namun bila berlebihan akan mengganggu jalannya konseling. Oleh sebab itu konselor selalu berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya
  • 10. Kesulitan tersembunyi Berusaha terlalu banyak dan terlalu dini Lebih banyak mengajar daripada menciptakan hubungan Penerima yang berlebihan Menampilkan masalah kepada yang tidak berpengalaman Kecendrungan untuk menampilkan “kepribadian konseling” Merenungkan setelah sesi yang sulit
  • 11. Hanna dan Ottens (1995) menyatakan bahwa kualitas manusia termasuk kearifan merupakan gambaran konselor efektif. Mereka menyarankan agar kearifan diperhitungkan dalam hal membedakan antara konselor yang efektif dengan konselor yang tidak efektif Kearifan sebagai Satu Kualitas Kepribadian Konselor
  • 12. Pengertian Kearifan  Pengertian kearifan dapat didefinisikan sebagai satu perangkat kognitif dan efektif tertentu yang secara langsung terkait pada pemilikan dan perkembangan ketrampilan dan pemahaman hidup yang diperlukan untuk kehidupan yang baik, pemenuhan, penyesuaian yang efektif dan tilikan kepada hakekat diri, orang lain, lingkungan dan interaksi antar pribadi.
  • 13. Baltes dan Smith (1990)  Mendefinisikan kearifan sebagai “pengetahuan ahli” dalam “pragmatika hidup yang mendasar” dan melibatkan “tilikan istimewa ke dalam perkembangan manusia dan masalah-masalah hidup” sebagaimana halnya “keistimewaan timbangan yang baik” dalam konteks “perencanaan hidup, tinjauan hidup, dan manajemen hidup”.
  • 14. Stenberg (1990) menyatakan Kearifan dibuat berdasarkan aneka ragam karakteristik yang mencakup : Kecakapan untuk menyusun kembali makna Kecakapan untuk mengenal dan belajar dari kesalahan Kecakapan untuk melihat masalah secara menyeluruh Empati Kapasitas yang tinggi untuk pengetahuan diri dan kesadaran diri kematangan pemahaman psikologis secara mendalam terhadap orang lain kepedulian pada orang lain ketrampilan menyimak
  • 15. Pribadi yang berkualitas membawa hidupmu menjadi Aman dan tentram