Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik+Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Budaya. Berisi definisi aspek, meliputi apa saja, dan kebutuhan data yang akan dicari dalam rencana tata ruang.
Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik+Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Budaya. Berisi definisi aspek, meliputi apa saja, dan kebutuhan data yang akan dicari dalam rencana tata ruang.
Di masa mendatang, fungsi kota sebagai pusat pertumbuhan, titik kontak hubungan
dan perdagangan internasional, nodal informasi dan inovasi teknologi menjadi
semakin stategis. Selain itu, tetap saja kota akan menjadi ruang yang paling ideal
bagi pertumbuhan dan diversifikasi kegiatan ekonomi berbasis sektor industri, jasa
dan perdagangan. Wajarlah, dalam menghadapi tantangan global kelak, peran
stategis ini harus ditingkatkan.
Pertumbuhan penduduk yang terlalu pesat dan tersentralisasi di Pusat-pusat kota
secara simultan telah memberikan beban masalah pengelolaan kota yang muskil
dan bahkan "counter productive" terhadap manfaat "aglomerasi" dan "economic of
scale". Karena tekanan masalah yang demikian berat maka kebijakan pengelolaan
perkotaan seringkali tidak mampu efisien dan cenderung mengikuti mekanisme
pasar yang lebih mengejar maksimalisasi ekonomi dalam pemanfaatan tanah-tanah
kota. Proses ini dapat saja menyebarkan kepadatan penduduk dalam kota dan
mendistribusikannya ke wilayah pinggiran, namun sekaligus menciptakan pemekaran
fisik kota yang tidak tertata yang justru pada gilirannya menambah beban
permasalahan pengelolaan kota itu sendiri.
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota - Lampiran IV-A - Contoh Matriks Penulisan Ketentuan Kegiatan dan Pemanfaatan Ruang Zonasi
Setiap negara memiliki sistem perencanaan masing-masing. Jepang sebagai salah satu kiblat pembangunan infarstruktur dan teknologi juga memiliki sistem perencanaan yang cukup komprehensif. Banyak pula unsur-unsur yang dapat diterapkan untuk penataan perkotaan di Indonesia. Mari menilik sistem perencanaan perkotaan yang ada di Jepang dan melihat unsur apa saja yang dapat diterapkan di kota-kota di Indonesia.
Di masa mendatang, fungsi kota sebagai pusat pertumbuhan, titik kontak hubungan
dan perdagangan internasional, nodal informasi dan inovasi teknologi menjadi
semakin stategis. Selain itu, tetap saja kota akan menjadi ruang yang paling ideal
bagi pertumbuhan dan diversifikasi kegiatan ekonomi berbasis sektor industri, jasa
dan perdagangan. Wajarlah, dalam menghadapi tantangan global kelak, peran
stategis ini harus ditingkatkan.
Pertumbuhan penduduk yang terlalu pesat dan tersentralisasi di Pusat-pusat kota
secara simultan telah memberikan beban masalah pengelolaan kota yang muskil
dan bahkan "counter productive" terhadap manfaat "aglomerasi" dan "economic of
scale". Karena tekanan masalah yang demikian berat maka kebijakan pengelolaan
perkotaan seringkali tidak mampu efisien dan cenderung mengikuti mekanisme
pasar yang lebih mengejar maksimalisasi ekonomi dalam pemanfaatan tanah-tanah
kota. Proses ini dapat saja menyebarkan kepadatan penduduk dalam kota dan
mendistribusikannya ke wilayah pinggiran, namun sekaligus menciptakan pemekaran
fisik kota yang tidak tertata yang justru pada gilirannya menambah beban
permasalahan pengelolaan kota itu sendiri.
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota - Lampiran IV-A - Contoh Matriks Penulisan Ketentuan Kegiatan dan Pemanfaatan Ruang Zonasi
Setiap negara memiliki sistem perencanaan masing-masing. Jepang sebagai salah satu kiblat pembangunan infarstruktur dan teknologi juga memiliki sistem perencanaan yang cukup komprehensif. Banyak pula unsur-unsur yang dapat diterapkan untuk penataan perkotaan di Indonesia. Mari menilik sistem perencanaan perkotaan yang ada di Jepang dan melihat unsur apa saja yang dapat diterapkan di kota-kota di Indonesia.
Pulse Energy Webinar: Sustainability in CitiesPulse Energy
City governments are committed to reducing their greenhouse gas emissions to lead by example in their communities. Creating and following a practical sustainability plan that has significant impact is key to successfully reducing energy use.
This webinar featured Sadhu Johnston, Vancouver's Deputy City Manager, as learn about the initiatives that Vancouver is taking to become the world's greenest city by 2020. Sadhu will share with you:
* How the City reduced municipal operations' energy use by 24%
* The City's strategy for improving the energy performance of over 1,000,000 square feet of its buildings
* Specific tips on how you can implement building energy management for sustainability
Sadhu is the former Chief Environmental Officer of the City of Chicago, where he helped the City identify key sustainability issues and implemented programs that put the Chicago on the road to being one of the greenest cities in North America. As Deputy City Manager, Sadhu is leading Vancouver towards its goal of becoming the world's greenest city by 2020. Register now to reserve your spot and the opportunity to ask questions about municipal sustainability to a recognized leader in the field.
A Final Report for URBAN PLANNING Graduate School Class, MS. ARCHITECTURE, ARIDBE, Mapua Intstitute of Technology, Manila. For the Makati Green Urban and Governance Workshop, Makati City Philippines. December 2014
Tujuan pembangunan prasarana dan sarana adalah :
Untuk meningkatan kualitas lingkungan hunian;
Untuk mendukung pembangunan / produktivitas kawasan / daerah / wilayah;
Untuk meningkatan kualitas lingkungan kehidupan.
Istilah pelayanan dalam bahasa Inggris adalah “service” A.S. Moenir (2002) mendefinisikan “pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani atau dilayani, tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pengguna.”
Identifikasi Sektor Ekonomi Basis (Unggulan) dan Hierarki Pusat Pelayanan Berdasarkan Tingkat Kemampuan Fasilitas Dalam Rangka Pengembangan Wilayah (Studi Kecamatan Kasiman dan Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro)
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Memahami Infrastruktur
Orientasi manajemen Infrastruktur•
1. Kebutuhan Infrastruktur oleh dan untuk siapa
2. Bagaimana infrastruktur dapat disediakan
3. Bagaimana investasi infrastruktur
4. Bagaimana pembiayaan dan operasional insfrastruktur
5. Bagaimana Institusi dapat berperan dalam
penyediaan fasilitas infrastruktur
.
4. Infrastruktur :
• Infrastruktur publik “pelayanan bagi masyarakat dari
kebutuhan masyarakat yang
didukung oleh sektor publik untuk menarik produksi
sektor privat guna menutup konsumsi kebutuhan rumah
tangga (masyarakat)”
• Infrastruktur publik meliputi : Jalur jalan raya, mass
transportasi, water system,sewer system, solid waste
managemen (sampah), drainasi, instalasi listrik,
Telekomunikasi dan penanganan banjir
5. Peran Infrastruktur
• Produksi
• Konsumsi
• Distribusi
• Peran Insfrastruktur pada umumnya untuk konsumsi
lingkungan permukiman secara khusus dan untuk area
tertentu dengan kriteria tingkat
ekonomi lemah yang memiliki manfaat secara holistik
6. Kebijaksanaan dan Distribusi Adanya Infrastruktur
4 Aktor yang berperan dalam Infrastruktur:
Pembuat Keputusan
(Policy Maker) yaitu yang
menentukan lingkungan
dasar (basic environment)
Manager Infrastruktur yaitu yang
menentukan kebijaksanaan didalam
organisasi pelayanan distribusi, dan
menetapkan teknologi yang
digunakan
7. Kebijaksanaan dan Distribusi Adanya Infrastruktur
Staff Operasional yaitu yang
bertanggung jawab pada
pelayanan penyediaan
sehari-hari kepada konsumen
Konsumen yaitu klien
utama untuk pelayanan
infrastruktur
8. Tujuan dan Sasaran Distribusi Infrastruktur
Penyediaan Infrastruktur difokuskan pada kebutuhan pembangunan yang
berorientasi pada pelayanan publik
Sasaran penyediaan infrastruktur untuk merancang sistim distribusi dengan
fokus pengguna infrastruktur
Realisasi dan Aksi Infrastruktur:
1. Infrastruktur harus disediakan oleh institusi yang berorientasi pada dasar
kebutuhan
2. Pelayanan infrastruktur didasarkan pada kebutuhan apakah dalam
proses investasi bertanggung jawab kepada pengguna
3. Investasi infrastruktur biasanya dibuat hanya pada kasus2 yang
menunjukkan prioritas utama kebutuhan infrastruktur
4. Investasi yang spekulatif dibuat dengan harapan menjadi sebuah
stimulasi pembangunan dan hanya dilakukan pada kondisi tertentu
9. Merealisasikan kebutuhan
Mengukur kebutuhan pelayanan infrastruktur:
1. Direalisasikam sebagai suatu kebutuhan
privat yang utama seperti : air, listrik, sampah,
transportasi,telepon
2. Direalisasikan karena dampak ( sebab akibat)
saluran air buangan, jalan raya, drainase
3. Direalisasikan sebagai kebutuhan karena
merupakan hal yang berupa jasa penting
10. Membatasi Kebutuhan Infrastruktur
Memahami pelayanan infrastruktur yang spesifik yang
benar2 dibutuhkan masyarakat,
dengan memperhatikan aspek:
Pencapaian (accessibility)
Kapasitas ( capacity)
Perubahan (diversity)
Kualitas (quality)
Kondisi ( condition)
Waktu (time)
Tingginya biaya akan menunjukkan tingginya harga atau
pelayanan yang diperlukan
11. Harga
Dimensi untuk mengukur kebutuhan infrastruktur:
Keputusan di masa
depan, artinya
penyebaran infrastruktur
harus terintegrasi
dengan kebutuhan
pembangunan wilayah
maupun kota
Setiap keputusan
pada kebutuhan
pelayanan
infrastruktur harus
dievaluasi mulai
harga maupun
biaya penggunaan
12. Dr. Suning, SE., MT
Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
suningterusberkarya.com
suningactivity@gmail.com