Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik+Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Budaya. Berisi definisi aspek, meliputi apa saja, dan kebutuhan data yang akan dicari dalam rencana tata ruang.
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaFitri Indra Wardhono
Dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia dikenal berbagai jenis rencana menurut hirarkhinya, seperti RTRW, RTBL, RDTR, DED dan sebagainya. Di sini ditelaah bagaimana kedudukan RDTR, RTBL dan PZ dalam sistem tersebut.
Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik+Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Budaya. Berisi definisi aspek, meliputi apa saja, dan kebutuhan data yang akan dicari dalam rencana tata ruang.
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaFitri Indra Wardhono
Dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia dikenal berbagai jenis rencana menurut hirarkhinya, seperti RTRW, RTBL, RDTR, DED dan sebagainya. Di sini ditelaah bagaimana kedudukan RDTR, RTBL dan PZ dalam sistem tersebut.
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...KPDT
Paparan Bappenas dalam Workshop Pengembangan dan Studi Implementasi Penguatan Regional Management dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal
Solo 7 Oktober 2014
Identifikasi Sektor Ekonomi Basis (Unggulan) dan Hierarki Pusat Pelayanan Berdasarkan Tingkat Kemampuan Fasilitas Dalam Rangka Pengembangan Wilayah (Studi Kecamatan Kasiman dan Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro)
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
5. • Kota pesisir pada dasarnya
berakar dari faktor
geografis dan sejarah.
• Kota pesisir cenderung
lebih cepat tumbuh, baik
secara demografis maupun
ekonomis.
• Kota pesisir memainkan
peran sosio-ekonomi
yang dominan.
KARAKTERISTIK KOTA
PESISIR
DI INDONESIA
5
6. KARAKTERISTIK KOTA PESISIR DI INDONESIA (1)
Kota pesisir pada dasarnya berakar dari faktor geografis dan sejarah.
Padang Banda Aceh
Sejak berabad-abad lalu Kota Pesisir di
Indonesia telah menjadi bagian dari rute
perdagangan , dan menjadi pintu gerbang
alami untuk perdagangan antar pulau.
Beberapa contoh kota yang sarat
dengan sejarah:
Banda Aceh, Padang, Palembang,
Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar
7. 1940 1972 2013
Kota pesisir cenderung lebih cepat tumbuh, baik secara demografis maupun ekonomis.
Jakarta
1897 20101925
Surabaya
Kota-kota pesisir
tumbuh secara
signifikan dalam kurun
waktu 100 tahun
terakhir
Perkembangan kota
selalu berawal dari
Pelabuhan dan
kawasan pesisir yang
menjadi pusat aktifikas
perdagangan dan
pemerintahan kota
Contoh kota:
Medan, Jakarta,
Semarang, Surbaya,
dan Makassar
KARAKTERISTIK KOTA PESISIR DI INDONESIA (2)
8. Kota pesisir memainkan peran sosio-ekonomi yang dominan.
KARAKTERISTIK KOTA PESISIR DI INDONESIA (3)
budaya masyarakat Indonesia di kawasan pesisir
1. Kegiatan primer : pengumpulan hasil laut,
2. Kegiatan tersier :
a. perdagangan dan jasa seperti pelayanan kepelabuhanan,
b. pusat transaksi ekonomi lintas wilayah bahkan lintas Negara, serta sebagai
c. pusat pemerintahan negara.
kawasan pesisir merupakan beranda dari kegiatan masyarakat di Indonesia yang umumnya
menjadi pusat aglomerasi ekonomi kawasan sekitarnya (hinterland) dalam bentuk
pelabuhan sebagai ‘pasar’ atau lokasi transaksi ekonomi
9. PROFIL KOTA PESISIR DI INDONESIA
11%
(5 kota)
11%
(5 kota)
67%
(32 kota)
11%
(5 kota)
Kota Pesisir Berdasarkan Ukuran Kota
Kota Metropolitan
Kota Besar
Kota Sedang
Kota Kecil
50% (47 kota) dari total kota di Indonesia
merupakan kota pesisir
9
10. PROFIL KOTA PESISIR DI INDONESIA
Kota
Metropolitan
(5 Kota)
Kota Besar
(5 Kota)
Kota Sedang (32 Kota) Kota Kecil
(5 Kota)
Kota Medan Kota Serang Kota Banda Aceh Kota Pekalongan Kota Palopo Kota Tual
Kota Makassar Kota
Balikpapan
Kota Lhokseumawe Kota Probolinggo Kota Palu Kota Pariaman
Kota Semarang Kota Denpasar Kota Tanjung
Pinang
Kota Tegal Kota Gorontalo Kota Tidore
Kepulauan
Kota Surabaya Kota Padang Kota Gunungsitoli Kota Bontang Kota Manado Kota Sibolga
Kota Jakarta
Utara
Kota Batam Kota Dumai Kota Tarakan Kota Parepare Kota Sabang
Kota Bengkulu Kota Singkawang Kota Kendari
Kota Bitung Kota Ambon Kota Ternate
Kota Pangkal
Pinang
Kota Baubau Kota Bima
Kota Cilegon Kota Langsa Kota Sorong
Kota Pasuruan Kota Kupang Kota Jayapura
Kota Cirebon Kota Mataram
10
11. Kondisi Perkotaan di Indonesia :
Keberagaman Kota-kota
Pulau/Kepulauan
Kota Otonom/
Administratif
PKN PKW PKSN
KSN
Perkotaan
Kota
Metropolitan
Kota
Besar
Kota
Sedang
Kota
Kecil
Kota
Pedalaman
Kota
Pesisir
Pulau Sumatera 34 9 60 4 1 2 5 19 8 20 14
Pulau Jawa-Bali 35 12 35 - 5 11 8 16 - 24 11
Pulau Kalimantan 9 2 10 3 - - 4 5 - 5 4
Pulau Sulawesi 11 5 25 10 1 1 - 9 1 2 9
Kepulauan Maluku 4 5 27 2 - - - 2 2 - 4
Kepulauan Nusa Tenggara 3 2 11 4 - - - 3 - - 3
Pulau Papua 2 3 11 3 - - - 2 - - 2
JUMLAH 98 38 177 26 7 14 17 56 11 51 47
11
12. Permasalahan Kawasan Perkotaan Pesisir
Intrusi air laut
Abrasi Pantai
Isu
Perubahan
Iklim Kenaikan permukaan air laut
Pencemaran
Eksploitasi sumber daya secara berlebihan.
Konversi Kawasan Lindung ke
Penggunaan Lainnya.
Kerusakan Fisik Habitat.
Isu
Lingkungan
Potensi Kawasan Perkotaan Pesisir
Memiliki aksesibilitas yang baik, sehingga
berpotensi untuk menjadi pusat perdagangan dan
jasa, industri, pariwisata, dll
Jakarta
Semarang
Palembang
Jakarta
Jakarta
Cirebon
Denpasar
Contoh Kota
13. Kota Pesisir Rentan Bencana
Banjir Rob
Tsunami
Intrusi air laut
Kota pesisir memiliki
kerentanan bencana
yang besar,
Hal ini dikarenakan
perubahan iklim dan
pembangunan kota
yang tidak ramah
lingkungan.
Beberapa bencana
yang mengancam :
Banjir, Rob, intrusi air
laut, dan Tsunami.
Contoh kota rentan
bencana:
• Banda Aceh
• Padang
• Denpasar
14. 1. Peningkatan Nilai Kota dengan menjaga dan melestarikan
ekosistem dan kawasan lindung
2. Identifikasi bencana alam
3. Penerapan penilaian yang komprehensif untuk kawasan dan site
4. Peningkatan standar kelayakan untuk bangunan dan konstruksi
yang akan dibangun di sepanjang pesisir
5. Adopsi “best practice” dalam pengembangan kota pesisir yang
dinamis
6. Penggunaan market-based incentives untuk meningkatkan
pembangunan kota yang layak huni
7. Memperhatikan isu Sosial dan Ekonomi
8. Penyelarasan hak akses publik dan hak privat
9. Pemeliharaan sumber air baku yang ada
10. Berkomitmen untuk selalu melakukan pengembangan yang
berkelanjutan di kota pesisir
10 Prinsip Pengembangan Kota Pesisir
(Urban Land Institute, 2007)
14
16. Kota/Kabupaten
Kawasan Pesisir
Lingkungan Pesisir
Laut
UU 27/2007
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil
UU 26/2007
tentang Penataan Ruang
(Kota yang Berkelanjutan)
(Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut)
16
16
17. • Penataan ruang sebagai acuan
pembangunan sektoral dan
wilayah;
• Pendekatan sistem dilakukan
dalam penataan ruang;
• Penataan ruang tidak sekadar
perencanaan tata ruang wilayah,
tetapi basis untuk pengembangan
program kreatif/inovatif
Sistem Penyelenggaraan Penataan Ruang
PENGATURAN
PEMBINAAN PENGAWASAN
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
Pemanfaatan
Ruang
Perencanaan
Tata Ruang
(Berdasarkan UU 26/2007 tentang Penataan Ruang)
Perlu kesinambungan proses planning, perancangan,
pemrograman hingga implementasi nyata
17
18. Prinsip Rencana Detail Penataan Ruang (RDTR)
dan Peraturan Zonasi (PZ) pada Kawasan Pesisir
RDTR adalah rencana secara rinci tata ruang kabupaten/kota yang dilengkapi dengan
peraturan zonasi kabupaten/kota (Permen PU no 20/2011) sementara PZ adalah
ketentuan persyaratan pemanfaatan ruang beserta dengan ketentuan pengendaliannya
Prinsip-prisip penataan Kawasan Pesisir
1. Pemanfaatan lahan yang memiliki linkage antara kawasan daratan dan laut
2. Konservasi kawasan lindung pantai
3. Penataan fungsi publik pada area yang berdampingan dengan pantai, sementara
hunian berada pada dataran yang lebih tinggi
Laut
SepadanPantai
Fungsi publik:
1. Komersial
2. Fasum/fasos Fungsi Hunian
Simulasi Penataan Blok RDTR
20. Konsep Pengembangan Kota Berkelanjutan dan Tematik
Green City
Safe and
Healthy City
Competitive
City Creative
City
Resilient
City
Heritage
City
Inclusive
City
Active City
Techno City
Smart City
Productive
City
Sustainable Urban Development/
Sustainable City
layak huni, berjati diri, produktif, berkelanjutan
20
21. Rio+20:
the future we want
(article 134 – 137
on sustainable cities and human settlements)
134. Rencana yang dilaksanakan-holistik-
konservasi pusaka-revitalisasi-pusat kota
135. Pendekatan terpadu-energi-ruang
perkotaan hijau-perubahan iklim
136. Kebijakan perencanaan dan desain kota-
manajemen bangunan-mobilitas ramah
lingkungan
137. Kemitraan kota dan masyarakat-dukungan
finansial
diperlukan aksi afirmatif entitas kewilayahan
berbasis RTR dan desain kota, dengan prioritas
intervensi pada kawasan pusaka, pusat kota, ruang
perkotaan hijau, mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim, dengan Pemerintah mendorong
proses yang inklusif
21
22. sebagai paradigma baru,
sebuah metafora,
bagi keberlanjutan
...berada pada keseimbangan
antara aspek ekonomi, sosial dan
lingkungan, begitu pun antara
lingkungan alami dan buatan
meliputi 8 subsistem dalam
perkotaan
Konsep
Pengembangan
Kota Hijau
...sebagai solusi cerdas dan kreatif
untuk menjawab tantangan permasalahan kota
dan perubahan iklim...
22
23. Kota hijau :
cita-cita bersama yang bisa dicapai,
bukan sebuah utopia
GERAKAN
KOTA
HIJAU
PEMERINTAH
PUSAT
DAN
PROVINSI
PRIVATE
SECTOR
MENDORONG
MEMPERCEPAT MEMPERLUAS
MENINGKATKAN
Pemerintah Kota/Kabupaten bersamadengan
masyarakat(komunitas hijau)
23
30. REFERENSI UTAMA P2KH 2013
Juknis P2KH 2013 Manual P2KH 2013 Panduan
Pengembangan Kota
Hijau di Indonesia
Gerakan Kota Hijau
30
31. 1. Penyempurnaan dan Penetapan RAKH (termasuk di dalamnya
Penyempurnaan Masterplan RTH 2012 dan Penyusunan
Masterplan RTH Upscaling)
2. Pelaksanaan Kegiatan Forum Komunitas Hijau
3. Perencanaan Peningkatan Kuantitas RTH Perkotaan (DED)
4. Fasilitasi Implementasi Prakarsa Kota Hijau (Fisik RTH)
5. Supervisi Fasilitasi Implementasi Prakarsa Kota Hijau (Fisik
RTH)
6. Penyusunan Masterplan RTH Perkotaan
7. Penyusunan Peta Komunitas Hijau
AKSI NYATA P2KH 2013
31
32. • Terdiri dari 8 Atribut Kota Hijau
• Komitmen APBD
• Roadmap
• City wide scale
• Masukan bagi RPJMD dan RTRW
• Implementasi Masterplan RTH
• Generator perluasan RTH kawasan
Perkotaan
• Terletak pada lokasi yang strategis
• 1 Atribut Kota Hijau (Green Open
Space) dan atribut Up-scaling - nya
• Roadmap RTH
• Turunan dari RTRW
RAKH
MASTERPLAN
RTH
DED RTH
IMPLEMENTASI
FISIK RTH
• Sebagai etalase implementasi 8
Atribut Kota Hijau
• Aksi nyata perwujudan RTH Publik
kawasan perkotaan
Komunitas
Hijau Survey RTH
Eksisting
Fungsi
Supervisi
Wadah
aktivitas
Komunitas
Peran serta
Kreatif
32
33. Mewujudkan Kota Hijau
untuk Kota Pesisir yang
lebih layak huni dan
berkelanjutan adalah
tanggungjawab kita
semua
P2KH sebagai platform
program berciri entitas
yang diisi oleh sektor-sektor
secara terpadu dan kreatif
PENUTUP