Rencana pengembangan prasarana perkotaan seringkali tidak efektif untuk mengarahkan pertumbuhan kota karena jaringan prasarana yang ada belum memadai dan pengembangannya terpaksa mengikuti perkembangan yang sudah terjadi. Prasarana perkotaan meliputi infrastruktur fisik maupun pelayanan yang saling terkait dengan tata guna lahan kota. Permasalahan utama pengembangan prasarana antara lain pendanaan sektoral
1. PRASARANA PERKOTAAN (1)
Latar belakang :
Rencana kota seringkali tak efektif untuk
mengarahkan pengembangan prasarana
perkotaan
Jaringan prasarana yang ada tak memadai untuk
mendukung pertumbuhan kota
Pengembangan prasarana yang terpaksa
mengikuti perkembangan yang sudah terjadi
2. PRASARANA PERKOTAAN (2)
Definisi
Fisik : jaringan jalan, jembatan, saluran, bandara
Non-fisik : pelayanan , kemampuan jaringan
untuk menjalankan fungsinya
Ciri-ciri :
Pengembangannya butuh waktu lama
Economic life panjang dg biaya pemeliharaan
dan operasi
Berkaitan dengan tata guna lahan kota
Menjadi bagian dari sistem yang lebih luas
3. PRASARANA PERKOTAAN (3)
Hubungannya dengan tata ruang kota :
Jaringan prasarana membutuhkan lahan, harus efisien
Sistem jaringan ini menjadi kerangka bagi pola
pemanfaatan ruang kota
Sistem jaringan tak terikat pada batas administrasi kota
4. PRASARANA PERKOTAAN (4)
Permasalahan umum :
Masalah teknis : kesulitan dalam praktek dan prosedur perencanaan utk
mengkaitkan RTR Kota dengan Pembangunan Sistem Prasarana
Masalah kewenangan : Daerah kurang memahami dan berperan dalam
koordinasi dan pemberlakuan RTR Kota
Masalah pendanaan oleh lembaga sektoral prasarana masing-masing,
jalan sendiri-sendiri
Masalah teritorial : tiap jenis prasarana dg sistem teritori yang berbeda2
(telkom, listrik, air dll)
5. PRASARANA PERKOTAAN (5)
Permasalahan jaringan pergerakan
Pola dan struktur tak jelas
Kapasitas terlampaui
Sistem jaringan antar moda belum terpadu
Pelaksanaan pembangunan tak terpadu dg sistem
jaringan utilitas
6. PRASARANA PERKOTAAN (6)
Permasalahan sistem jaringan utilitas :
Ketidak terpaduan antar jenis
(air,listrik, telkom, air buangan, air hujan)
sistem jaringan belum dapat melayani
seluruh wilayah perkotaan
7. PRASARANA PERKOTAAN (7)
Dalam proses dan produk perencanaan
kota, aspek prasarana seringkali belum
terakomodasi dg baik dan benar
Dalam penyusunan rencana, instansi
sektoral tidak/belum diikut-sertakan, tapi
mereka ‘nurut saja’
Dalam implementasi, instansi sektoral
seringkali mengeluh karena rencana tak
efektif
8. PRASARANA PERKOTAAN (8)
Perlu jembatan khusus untuk mengkaitkan RTR Kota
dengan pembangunan prasarana
Rencana induk sistem dan PJM muncul di akhir 80-an
untuk menjembatani P3KT dg RTR Kota
9. PRASARANA PERKOTAAN (9)
Pembangunan prasarana perkotaan
sebagai penggerak pembangunan kota
yang lebih menyeluruh
Pengembangan prasarana mempunyai
tiga ‘tahap’:
mengatasi kekurangan
memenuhi kebutuhan saat kini
mengarahkan perkembangan kota di masa
mendatang.