SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
Perselisihan Hak Paten Antara Samsung Electronics Ltd. Co. dan Apple Inc.
1. MAKALAH KASUS KONFLIK MENGENAI HAK PATEN SAMSUNG DENGAN
APPLE
Disusun oleh :
Reza Putra Perdana / 742014001
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2016/2017
2. BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia teknologi sekarang ini telah tumbuh subur di seluruh dunia
yang saat ini telah menjadi gaya hidup yang baru dalam komunikasi, sosial, maupun dalam
kebutuhan informasi yang terbaru. Banyak perusahaan penyedia jasa layanan komunikasi
yang berlomba dalam merancang alat komunikasi demi kemudahan komunikasi sehari – hari
manusia. Alat komunikasi tersebut dapat berupa radio, televisi, maupun sekarang ini
smartphone. Berkembangnya smartphone sekarang ini banyaklah menyita para vendor yang
berlomba dalam merancang kecanggihan setiap smartphone demi memikat setiap konsumen
agar membeli barang yang dijualnya.
Akan tetapi dalam perkembangannya ada beberapa kasus mengenai pelanggaran hak
paten yang dimiliki oleh perusahaan yang kasusnya menjadi sorotan didunia termasuk di
bidang teknologi dan hukum paten itu sendiri. Kasus tersebut adalah pelanggaran hak paten
yang dilakukan oleh SAMSUNG kepada APPLE, yang didalam kasus tersebut SAMSUNG
sebagai tergugat dinyatakan bersalah karena melanggar hak paten yang dimiliki oleh
APPLE. Seperti yang di kutip di money.id (28/12/2015) yang melansir Reuters, SAMSUNG
harus membayar sebesar USD 1,049 miliar.
Masih mengutip dari money.id (28/12/2015) sengketa mengenai hak paten masih
terus bergulir di pengadilan perdagangan internasional yang terkahir kali masih
dimenangkan oleh APPLE pada awal Desember 2015, yang pada pihak SAMSUNG
diharuskan membayar atas kekalahannya sebesar USD 548 Juta atau dalam kurs rupiah
sekitar Rp. 7,52 Triliun.
3. BAB II
SEJARAH HAK PATEN DI INDONESIA
Dalam HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) DAN LISENSI , Endang
Purwaningsih (2012:61-62) mengatakan sejarah hak paten di Indonesia sendiri dimulai sejak
penjajahan Kolonial Belanda yang dikenal dengan Octrooiwet 1910 dan berlaku pada tahun
1912. Setelah Indonesia merdeka, sebetulnya Indonesia belum memiliki hukum mengenai
paten dan masih menggunakan aturan yang dimiliki pada masa Kolonial yang dikenal
dengan oktrooi. Pada tahun 1981 Rancangan UU tentang paten kembali dirintis dengan
pembentukan tim khusus yang menghasilkan UU No. 6 tahun 1989 yang berlaku efektif
pada tahun 1991. Sesuai kemajuan perdagangan internasional dan setelah Indonesia
mengesahkan TRIPs/WTO, yang kemudian UU ini direvisi dengan UU No. 13 tahun 1997
tentang paten dan selanjutnya kembali direvisi dengan UU No. 14 tahun 2001.
Dalam pasal 1 UU No.14 Tahun 2001 tentang paten, disebutkan bahwa paten adalah
hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang
teknologi, dan dalam waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau
memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Invensi atau
penenmuan adalah ide inventor yang diterapkan dala suatu kegiatan pemecahan masalah
yang spesifik di bidang pengembangan produk atau proses. Inventor atau penemu adalah
seseorang yang secara sendiri atau kelompok yang secara bersama-sama melaksanakan ide
yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan invensi.
BAB III
URAIAN KASUS
Mengutip dari kompas.com (30/07/2012)
Permulaan kasus
a) Pada 15 April 2011, Apple Inc. mengajukan tuntutan kepada Samsung
Electronics Ltd. Co. atas dugaan secara langsung menjiplak desain iPhone dan
iPad pada desain smartphone Samsung di produk Samsung Galaxy dan tablet
Galaxy Tab.
b) Dengan Apple Inc. menyiapkan daftar paten yang telah dilanggar oleh Samsung
Electronics Ltd. Co, antara lain :
4. 1) Bounce Back (Paten Apple nomor 381).
2) Single Scroll, Pinch to Zoom (paten Apple nomor 915).
3) Tap to Zoom (paten Apple nomor 163).
4) iPhone Front (paten Apple nomor D'677).
5) iPhone Back (paten Apple nomor D'087).
6) iPhone Home Screen (paten Apple nomor D'305).
7) iPad Design (paten iPad nomor D'899).
c) Berbanding terbalik, Samsung sendiri membantah semua klaim yang diajukan
oleh Apple dan mengatakan bahwa industri consumer electronics-nya secara
rutin mencari inspirasi dari produk-produk di masa lalu.
d) Samsung sendiri telah menyiapkan presentasi grafisnya untuk melawan
tuduhan Apple dan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut pernah membuat
mock-up ponsel dengan full-touch interface sebelum iPhone memasuki pasar.
e) Mengutip money.id (28/12/2015) Pada pengadilan di San Jose, California yang
dipimpin oleh hakim Lucy Koh pada 24 Agustus 2012, akhirnya memutuskan
bahwa Samsung bersalah karena melanggar hak paten milik Apple. Melansir
Reuters, Samsung diharuskan membayar denda yang sangat besar, yaitu USD
1,052 Miliar pada Apple.
f) Samsung membalasnya dengan mengajukan gugatan ke pengadilan di Seoul,
Korea Selatan dengan tuduhan pelanggaran paten. Samsung menuduh Apple
melanggar paten terkait teknologi telekomunikasi mobile. Hakim di Pengadilan
Distrik Pusat Seoul memutuskan bahwa Apple telah melanggar dua paten
teknologi Samsung,sementara Samsung melanggar salah satu paten Apple,
Pengadilan memerintahkan kedua perusahaan untuk menghentikan sementara
penjualan dari produk yang melanggar di Korea Selatan, meskipun produk
yang dilarang bukanlah model terbaru dari Samsung ataupun Apple.
Pengadilan di Seoul juga memutuskan Apple melanggar paten yang dimiliki
Samsung terkait teknologi wireless dan untuk Samsung sendiri Pengadilan
memutuskan bahwa Samsung telah melanggar salah satu paten Apple yaitu
teknologi bounce back di iOS. Akibatnya, pengadilan meminta kedua
perusahaan tersebut untuk menghentikan sementara penjualan dari produk yang
melanggar di Korea Selatan dan dikenai denda sebesar dikenai denda 25 juta
Won untuk Samsung sedangkan Apple 40 juta Won.
5. Persidangan kasus terakhir.
1) Pada 22 November 2013, perseteruan Apple dengan Samsung dianggap banyak
pihak sebagai tahap final. Kemenangan masih berpihak pada Apple. Delapan juri
di Pengadilan California telah memutuskan bahwa sejumlah produk Samsung
terbaru, seperti Galaxy S4 dan Galaxy Note 8.0 telah terbukti secara sah dan
meyakinkan melanggar hak paten smartphone dan tablet yang dimiliki Apple.
2) Keputusan mengakibatkan Samsung harus membayar denda untuk mengganti rugi
pada Apple. Pengadilan California sendiri memutuskan agar Samsung membayar
USD 290 juta kepada Apple, atau sekitar Rp. 3,4 triliun.
BAB IV
Teori Tentang pelanggaran terkait HAKI
Beberapa prinsip - prinsip dasar TRIPs yaitu :
1)Standar
2)Minimum National Treatment
3)MFN (Most Favoured Nation Treatment)
4)Teritorialitas
5)Alih Teknologi
6)Kesehatan Masyarakat dan kepentingan Publik yang lain.
Paten menurut Pasal 1 Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invesinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
Berikut subjek - subjek Paten antara lain:
a) Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan
pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk
atau proses, atau penyempurnaan dalam pengembangan produk atau proses.
b) Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang
yang secara bersama – sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam
kegiatan yang menghasilkan invensi.
6. c) Pemilik paten adalah inventor atau pihak lain yang menerima
pengalihannya berdasarkan pewarisan, hibah, dan lisensi.
d) Pemegang Paten adalah inventor sebagai pemilik paten atau pihak
yang menerima hak tersebut dari pemilik paten atau pihak lain yang
menerima lebih lanjut hak tersebut, yang terdaftar dalam daftar umum paten.
BAB V
Analisa
Pelanggaran yang telah dilakukan oleh Samsung termasuk ke dalam tindakan
pelanggaran paten invensi/ide dari Apple, yang secara terbukti bahwa Samsung melanggar 7
hak paten Apple yang diantaranya sebagai berikut :
1) Bounce Back (Paten Apple nomor 381).
2) Single Scroll, Pinch to Zoom (paten Apple nomor 915).
3) Tap to Zoom (paten Apple nomor 163).
4) iPhone Front (paten Apple nomor D'677).
5) iPhone Back (paten Apple nomor D'087).
6) iPhone Home Screen (paten Apple nomor D'305).
7) iPad Design (paten iPad nomor D'899).
Adapun 21 perangkat milik Samsung yang digugat antara lain dari seri ponsel Galaxy, yaitu :
1) Samsung Galaxy Captivate.
2) Samsung Galaxy Prevail.
3) Samsung Galaxy Gem.
4) Samsung Galaxy Continuum.
5) Samsung Galaxy S.
6) Samsung Galaxy Indulge.
7) Samsung Galaxy Droid Charge.
8) Samsung Galaxy S 4G.
9) Samsung Galaxy Infuse 4G.
10) Samsung Galaxy Epic 4G.
11) Samsung Galaxy AT & T’s S II.
12) Samsung Galaxy Mesmerize.
13) Samsung Galaxy Exhibit 4G.
14) Samsung Galaxy Intenational S II.
15) Samsung Galaxy Nexus S 4G.
16) Samsung Galaxy Fascinate.
17) Samsung Galaxy Tab.
18) Samsung Galaxy Raplenish.
19) Samsung Galaxy Ace.
20) Samsung Galaxy WiFi Tab 10.1.
21) Samsung Galaxy Vibrant.
7. Semua perangkat ponsel tersebut telah malanggar hak paten milik Apple yang fungsinya
adalah sebagai berikut :
a) Bounce Back (Paten Apple nomor 381).
Mempunyai fungsi yaitu saat melihat foto di album dimana saat memilih salah
satu foto pengguna dapat menggesernya kekanan atau kekiri. Dan untuk kembali
ke halaman utama foto dapat ditarik keatas atau ke bawah.
b) Single Scroll, Pinch to Zoom (paten Apple nomor 915).
Adalah teknologi yang digunakan untuk memperbesar / memperkecil suatu
halaman dengan menggunakan dua tangan atau sekali cubit.
c) Tap to Zoom (paten Apple nomor 163).
Membesarkan dan mengecilkan suatu halaman dengan sekali atau dua kali
ketukan.
d) iPhone Front (paten Apple nomor D'677).
Desain bagian muka perangkat ponsel iPhone.
e) iPhone Back (paten Apple nomor D'087).
Bagian belakang ponsel iPhone Apple yang secara umum desainnya menjiplak di
bagian umum atau yang bersifat hiasan pada perangkat ponsel.
f) iPhone Home Screen (paten Apple nomor D'305).
Tampilan antarmuka iPhone atau desain User Interface berupa ikon-ikon
berbentuk kotak dengan sudut-sudut bulat yang disusun dalam grid di atas latar
belakang berwarna hitam.
Mengapa Samsung bisa lalai melanggar hak paten, padahal mempunyai divisi
Research.
Analisa di pihak Samsung Electronics Ltd. Co.
a) Mengutip dari VOA Indonesia (31/07/2012) dan Kompas.com (30/07/2012)
sebenarnya Samsung memiliki desain ponsel pintar yang sama dengan iPhone,
akan tetapi perusahaan asal Korea Selatan tersebut belum mendaftarkan lisensi
mengenai desain yang ada pada ponsel mereka, sehingga pihak Samsung
sendiri terkena dampaknya dengan terkena denda hak paten pada Apple
mengenai desain ponsel pintar.
b) Tidak memililki divisi yang mengurusi tentang hak paten (Divisi Hukum).
c) Tidak memperhatikan perjanjian dengan inventor yang dapat berakibat
bocornya informasi perusahaan.
8. Analisa di pihak Apple Inc.
a) Mendaftarkan terlebih dahulu hak paten mereka atau paham dengan hukum
tentang paten.
b) Memiliki badan hukum yang mengurusi atau memperhatikan inventor.
c) Sangat memperhatikan perjanjian dengan divisi Research & Development –
nya terkait dengan informasi perusahaan.
Solusi dari kedua analisa tersebut adalah :
a) Memeperbaharui informasi mengenai pengembangan baru teknologi dan
mempelajari paten yang telah didaftarkannya.
b) Memperhatikan hukum paten tentang invensi yang telah didaftarkan.
c) Dapat melakukan perjanjian dengan divisi Research & Development
perusahaan terkait dengan informasi dalam perusahaan.
Apa yang dilakuka dikemudian hari.
Dengan berkembangnya sebuah teknologi dan pengetahuan yang melahirkan sebuah
ide atau Invensi ada baiknya bila mendaftarkan ide atau Invensi tersebut untuk
menghindari tindakan pelanggaran hak paten yang berkaca dari kasus hukum paten
antara Samsung dengan Apple.
Bagaimana usaha pemerintah setempat dalam mendorong industri dalam negeri
(Korea Selatan dengan Samsungnya)
Dukungan pemerintah Korea Selatan terhadap kasus sengketa hak paten antara
Samsung dengan Apple adalah dengan digelarnya persidangan mengenai hak paten
yang digelar di distrik Seoul, Korea Selatan yang dalam persidangan tersebut
pengadilan mengabulkan tuduhan Samsung terhadap Apple mengenai pelanggaran
paten Apple mengenai jaringan wireless 3G yang pada akhirnya Apple harus
menghentikan smentara penjualan iPhone dan iPad yang berakibat, Apple dilarang
untuk mengimpor sejumlah produk lawasnya seperti iPhone 4, iPhone 3GS, iPad 3G
dan iPad 2 3G.
BAB VI
Kesimpulan
9. Dari uraian diatas yang dapat disimpulkan bahwa pelanggaran terhadap paten di
bidang teknologi terutama untuk ranah ponsel sangatlah panjang prosesnya dan masing-
masing mempunyai kepentingan terhadap kegunaan fungsi yang ada didalam ponsel.
Pengalaman yang kita dapat dari kasus ini adalah pentingnya mendaftarkan sebuah ide /
Invensi yang kita miliki atau telah kita ciptakan sehingga kekayaan intelektual yang telah
dimiliki tidak di-klaim oleh pihak lain, sehingga paten ide yang telah kita daftarkan
mempunyai landasan hukum yang jelas dan sesuai dengan UU yang berlaku disetiap negara.
10. DAFTAR PUSTAKA
Purwaningsih, Endang(2012). ”Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Lisensi”, Bandung :
CV. Mandar Maju.
http://tekno.kompas.com/read/2012/07/30/10281377/Cerita.di.Balik.Perseteruan.Apple.dan.
Samsung diakses pada tanggal 12 Juni 2017.
http://www.kompasiana.com/bayuwicaksono/rangkuman-sengketa-hak-paten-apple-vs-
samsung_55177177a333117707b65e55 diakses pada tanggal 12 Juni 2017.
https://www.money.id/digital/sejarah-perseteruan-apple-vs-samsung-apple-menang-telak-
1512280.html diakses pada tanggal 19 Juni 2017.
http://tekno.kompas.com/read/2012/07/30/10281377/Cerita.di.Balik.Perseteruan.Apple.dan.
Samsung diakses pada tanggal 24 Juni 2017.
https://www.voaindonesia.com/a/sengketa-paten-apple-samsung-dibawa-ke-pengadilan-
as/1449136.html diakses pada tanggal 24 Juni 2017.