Undang-undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 mengatur tentang hak eksklusif bagi pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak ciptaannya. Hak cipta bersifat deklaratif namun dapat didaftarkan untuk memperkuat status hukum. Pelanggaran hak cipta dapat berakibat sanksi pidana sesuai undang-undang.
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) merupakan padanan dari bahasa Inggris Intellectual Property Right. Kata “intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) merupakan padanan dari bahasa Inggris Intellectual Property Right. Kata “intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia
Hak Kekayaan Intelektual, disingkat “HKI” atau akronim “HaKI”, adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan IntelektualAbu Tholib
Pengertian Hak Kekayaan Intelektual
1.Menurut Jill Mc-Keough dan Andrew Stewart bahwa HAKI adalah sekumpulan hak yang diberikan oleh hukum untuk melindungi investasi ekonomi dari usaha-usaha yang kreatif
2.hak eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan bagian dari benda (Saidin : 1995)
Hak Kekayaan Intelektual, disingkat “HKI” atau akronim “HaKI”, adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan IntelektualAbu Tholib
Pengertian Hak Kekayaan Intelektual
1.Menurut Jill Mc-Keough dan Andrew Stewart bahwa HAKI adalah sekumpulan hak yang diberikan oleh hukum untuk melindungi investasi ekonomi dari usaha-usaha yang kreatif
2.hak eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan bagian dari benda (Saidin : 1995)
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...Rinytrianas21
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, rahasia dagang, dan pelanggaran hak merk dan rahasia dagang serta y hak patent, universitas mercu buana, 2018
1. HAK
CIPTAUNDANG-UNDANG
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2002
Disusun oleh: Kelompok 3
Alifa N. Widiastuti (1201875)
Meri Maryati (1202785)
M Arbi Sulasmansyah (1202322)
Novi Syania A (1204891)
Yunita Sari (1202783)
2. Definisi Hak Cipta
• Pasal 1 Ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang
Hak Cipta menyebutkan sebagai berikut : Hak Cipta
adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima
hak untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan
tidak mengurangi pembatasan-pembatasan
menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Pengertian Hak Cipta
1. Hak eksklusif atau hak yang hanya
dimiliki si Pencipta atau Pemegang Hak
Cipta untuk mengatur penggunaan hasil
karya atau hasil olah gagasan atau
informasi tertentu.
2. Pada dasarnya, hak cipta merupakan
“hak untuk menyalin suatu ciptaan”, atau
hak untuk menikmati suatu karya secara
sah.
4. Sifat Hak Cipta
Hak cipta bersifat deklaratif.
Artinya, bahwa pencipta atau penerima hak
mendapatkan perlindungan hukum seketika setelah
suatu ciptaan dilahirkan. Dengan kata lain, hak cipta
tidak perlu didaftarkan ke Direktoral Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI). Namun, ciptaan
dapat didaftarkan dan dicatat dalam Daftar Umum
Ciptaan di Ditjen HKI guna memperkuat status
hukumnya.
5. Hak-hak dalam Hak Cipta
• Membuat salinan atau reproduksi ciptaan dan menjual hasil salinan
tersebut (termasuk pada umumnya, salinan elektronik),
• Mengimpor dan mengekspor ciptaan,
• Menciptakan karya turunan atau derivatif atas ciptaan (mengadaptasi
ciptaan), serta
• Menampilkan atau memamerkan ciptaan di depan umum, menjual,
atau mengalihkan hak eksklusif tersebut kepada orang atau pihak
lain.
6. Lanjutan….
• Hak eksklusif” adalah bahwa hanya pemegang atau pemilik hak
ciptalah yang bebas melaksanakan pemanfaatan hak cipta
tersebut, sementara orang atau pihak lain dilarang melaksanakan
pemanfaatan hak cipta tersebut tanpa izin pemegang hak cipta.
• Hak terkait” yang khusus dimiliki oleh si pelaku karya seni (yaitu
pemusik, aktor, penari dan sebagainya), produser rekaman suara,
dan lembaga penyiaran untuk mengatur pemanfaatan hasil
dokumentasi kegiatan seni yang dilakukan, direkam atau
disiarkan oleh mereka masing – masing (lihat UU tentang Hak
Cipta No.19 Tahun 2002 Pasal 1 Ayat 1 9 – 12 dan Bab VII).
• Hak moral” yang dimiliki pencipta suatu karya. Secara umum,
hak moral mencakup hak agar ciptaan tidak diubah atau dirusak
tanpa persetujuan dan hak untuk diakui sebagai pencipta ciptaan
tersebut. Hak ini tidak dapat dihilangkan dengan alasan apapun,
walaupun hak cipta atau hak terkain telah dialihkan
7. Pembatasan Hak Cipta
• Dalam UU No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta juga memuat tentang
Pembatasan Hak Cipta yang terkait dengan pendidikan. Hal ini terjadi
pada Bab II Lingkup Hak Cipta, bagian Kelima Pembatasan Hak Cipta,
serta lebih diperjelas lagi Pasal 15 tentang penggunaan literatur dalam
mencantumkan sumber yang ditentukan. Hal – hal yang tidak dapat
didaftarkan sebagai ciptaan adalah :
a) Ciptaan di luar bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra.
b) Ciptaan yang tidak orisinil.
c) Ciptaan yang bersifat abstrak.
d) Ciptaan yang sudah merupakan milik umum.
e) Ciptaan yang tidak sesuai dengan ketentuan pada Undang–undang Hak
Cipta.
9. Lanjutan….
f) Jika berupa alat peraga, harus disertakan satu buah disertai dengan buku
petunjuknya.
g) Jika berupa lagu, harus disertakan 10 buah contoh berupa notasi dan/atau
syair.
h) Jika berupa drama, harus disertakan dua buah naskah tertulis atau
rekamannya.
i) Jika berupa tari (koreografi), harus disertakan 10 gambar atau dua buah
rekamannya.
j) Jika berupa kisah pewayangan, harus disertakan dua naskah tertulis atau
rekamannya.
k) Jika berupa pantomim, harus disertai 10 buah gambar atau dua buah
rekamannya.
l) Jika berupa karya pertunjukan, harus disertai dua buah rekamannya.
m) Jika berupa karya siaran, harus disertai dua buah rekamannya.
n) Jika berupa seni lukis, seni motif, seni batik, seni kaligrafi, logo, gambar,
seni ukir, seni pahat, seni patung, seni kerajinan tangan dan kolase, harus
disertai 10 lembar fotonya.
10. Lanjutan….
f) Jika berupa karya arsitektur, harus disertai satu buah gambar arsitektur.
o) Jika berupa peta, harus disertai satu buah salinannya.
p) Jika berupa karya fotografi, harus disertai 10 lembar salinannya.
q) Jika berupa karya sinematografi, harus disertai dua buah rekamannya.
r) Jika berupa karya terjemahan, harus disertai dua naskah yang disertai izin
pemilik hak ciptanya.
s) Jika berupa tafsir, saduran dan bunga rampai, harus disertai dua buah
naskahnya.
t) Apabila pemohon adalah sebuah badan hukum harus disertakan salinan
resmi akta pendirian badan hukum atau fotokopinya yang dilegalisasi
notaris.
u) Jika pemohon adalah perorangan, harus disertai fotokopi kartu tanda
penduduk, dan
v) Bukti pembayaran biaya permohonan sebesar Rp. 75.000,00,- atau ciptaan
berupa program komputer sebesar Rp. 150.000,00.-.
w) Jika permohonan pendaftaran ciptaan yang menjadi pemegang hak
ciptanya bukan si pencipta sendiri, pemohon wajib melampirkan bukti
pengalihan hak cipta tersebut.
11. Alasan Terjadinya Pelanggaran
Hak Cipta
• Ketidaktahuan masyarakat akan adanya aturan hak cipta .
• Tidak disadarinya keuntungan ketika memiliki hak cipta atau
legalitas.
• Rasa malas dari masyarakat, dan banyaknya alat teknologi
yang memanjakannya sehingga menurunnya tingkat
kreativitas dan keinginan untuk menciptakan sesuatu.
• Kurang tegasnya penindakan pelanggaran hak cipta oleh pihak
berwenang pada masyarakat.
12. Pencegahan Pelanggaran
Hak Cipta
• Membangun kesadaran pada masyarakat mengenai pentingnya
legalitas dan hak cipta dari suatu hasil karya.
• Membentuk pribadi masyarakat yang saling manghargai satu
sama lain.
• Pemerintah, pihak berwenang dan masyarakat berkontribusi
aktif dalam upaya penegakan hukum atas pelanggaran hak
cipta. Agar di masa depan tidak lagi terjadi kasus pelanggaran
hak cipta.
13. Sanksi dan Hukuman
Pelanggaran Hak Cipta
• Sanksi dan hukuman pelanggaran hak cipta
tercantum dalam UU no. 19 tahun 2002 pasal
72 mengenai ketentuan pidana untuk
seseorang atau kelompok orang yang
melakukan pelanggaran hak cipta.
14. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Cipta
• Apple kalah dalam sidang paten di AS
• ITC menyatakan Apple melanggar hak cipta Samsung
• Apple dikalahkan oleh saingannya, Samsung, dalam sebuah sidang
perniagaan mengenai hak cipta di Amerika Serikat.
• Komisi perdagangan internasional atau International Trade
Commission (ITC) memutuskan bahwa Apple telah melanggar hak
cipta Samsung, yang bisa mengakibatkan beberapa model iPad dan
iPhone dilarang dijual di negara itu.
• Hak cipta ini terkait dengan penerapan teknologi 3G nirkabel dan
kemampuan untuk mengirimkan berbagai layanan secara tepat pada
saat yang sama.
15. Lanjutan…
• Keputusan ini membatalkan keputusan sebelumnya yang dibuat oleh
hakin ITC James Gildea. Ia memutuskan pada September tahun lalu
bahwa Apple tidak melanggar hak cipta pada kasus yang telah
didaftarkan nyaris tiga tahun lalu ini.
• "Kami percaya bahwa keputusan akhir ITC telah membenarkan sejarah
Apple yang mendompleng penemuan teknologi Samsung," kata sebuah
pernyataan dari Samsung.
• ITC memerintahkan untuk menghentikan semua impor dan penjualan
model AT&T pada iPhone 4, iPhone 3, iPhone 3GS juga pada iPad 3G
dan iPad 2 3G. Beberapa dari perangkat itu tidak lagi dijual di AS.
• Keputusan ini juga bisa diubah oleh perintah Presiden AS Barrack
Obama dalam waktu 60 hari, meski hal ini jarang terjadi.
• Apple juga dapat terus menjual produknya selama 60 hari periode itu.
• "Keputusan hari ini tidak akan berpengaruh terhadap ketersediaan
produk-produk Apple di Amerika Serikat," kata jurubicara Apple,
Kristin Huguet, dalam sebuah pernyataan. Meski demikian, Apple
mengatakan berencana mengajukan banding.
16. Lanjutan…
Perang Android
• Kasus ini adalah perkembangan terbaru di tengah saling tuntut
antara dua raksasa elektronik ini. Mereka terlibat dalam
persengketaan hukum tidak kurang di 10 negara.
• Para pengamat mengatakan bahwa Apple mencari cara untuk
membatasi pertumbuhan sistem Android milik Google.
• Sebagai hasilnya, perusahaan telepon selular yang menggunakan
teknologi Android seperti Samsung dan HTC, terlibat dalam
berbagai sengketa hukum.
• Dalam sidang perebutan hak cipta lainnya di pengadilan federal di
Amerika Serikat pada tahun lalu, Samsung diharuskan membayar
lebih dari US$ 1 miliar (Rp 9,8 triliun) untuk pelanggaran hak cipta
yang kemudian dikurangi menjadi US$ 598,9 juta (Rp 5,8 triliun).
• Samsung adalah perusahaan pembuat telepon selular pintar terbesar
sedunia, tapi keuntungan Apple di bisnis ini lebih besar.
17. Lanjutan…
• Pelanggaran Hak Cipta Industri di Indonesia
• Kasus Hak Cipta Kain di Semarang
• Huawei vs Unlocking
18. Statistik Hak Cipta
Gambar 2.3 Pendaftaran Hak Cipta Periode 1991 – 2006
Permohonan Masuk
Terdaftar
Ditolak
19. Kesimpulan
• Pada dasarnya, hak cipta merupakan “hak untuk
menyalin suatu ciptaan”, atau hak untuk menikmati
suatu karya secara sah.
• Jika pelanggaran hak cipta sudah terjadi, maka
Undang-Undang yang mengatur adalah Undang-
Undang No. 19 Tahun 2002.