Paten adalah hak eksklusif yang diberikan negara kepada penemu atas hasil penemuannya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu. Nokia memenangkan gugatan pelanggaran paten terhadap HTC di Jerman karena fitur hemat daya di chip yang digunakan kedua perusahaan. Akibatnya, HTC harus merombak desain chip di HTC One agar tidak melanggar paten Nokia.
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak laincekkembali dotcom
Pemegang lisensi berhak memberikan lisensi berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi untuk megumumkan perbanyak hasil ciptaan guna kepentingan komersial. Kecuali diperjanjikan lain. Lingkup perjanjian lisensi berlangsung selama jangka waktu pemberian lisensi akan diserta dengan kewajiban pemberian royalty oleh penerima lisensi kepada pemegang hak cipta, kecuali diperjanjikan lain. Jumlah royalty yang wajib dibayarkan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dengan berpedoman kepada kesepakatan organisasi profesi.
AN NISA RIZKI YULIANTI
UNIVERSITAS MERCU BUANA (mercu buana university) 2019 JAKARTA, INDONESIA
Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA (Dosen Pengampu)
HUKUM BISNIS dan LINGKUNGAN
Surat perjanjian lisensi terhadap pemegang hak cipta kepada pihak laincekkembali dotcom
Pemegang lisensi berhak memberikan lisensi berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi untuk megumumkan perbanyak hasil ciptaan guna kepentingan komersial. Kecuali diperjanjikan lain. Lingkup perjanjian lisensi berlangsung selama jangka waktu pemberian lisensi akan diserta dengan kewajiban pemberian royalty oleh penerima lisensi kepada pemegang hak cipta, kecuali diperjanjikan lain. Jumlah royalty yang wajib dibayarkan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dengan berpedoman kepada kesepakatan organisasi profesi.
AN NISA RIZKI YULIANTI
UNIVERSITAS MERCU BUANA (mercu buana university) 2019 JAKARTA, INDONESIA
Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA (Dosen Pengampu)
HUKUM BISNIS dan LINGKUNGAN
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...Rinytrianas21
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, rahasia dagang, dan pelanggaran hak merk dan rahasia dagang serta y hak patent, universitas mercu buana, 2018
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...
Pelanggaran Paten
1. Paten adalah hak eksklusif yang diberikan
oleh Negara kepada Inventor atas hasil
Invensinya di bidang teknologi, yang untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
Invensinya tersebut atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
Paten diberikan untuk Invensi yang baru dan
mengandung langkah inventif serta dapat
diterapkan dalam industri.
2. Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan
ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah
yang spesifik di bidang teknologi dapat
berupa produk atau proses, atau
penyempurnaan dan pengembangan produk
atau proses. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 2)
Inventor adalah seorang yang secara sendiri
atau beberapa orang yang secara bersama-
sama melaksanakan ideyang dituangkan ke
dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi.
(UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 3)
3. Paten diberikan untuk jangka waktu selama
20 (dua puluh) tahun terhitung sejak Tanggal
Penerimaan dan jangka waktu itu tidak dapat
diperpanjang.
Paten yang batal demi hukum diberitahukan
secara tertulis oleh Direktorat Jenderal
kepada Pemegang Paten serta penerima
Lisensi dan mulai berlaku sejak tanggal
pemberitahuan tersebut.
4. Kata paten, berasal dari bahasa inggris patent,
yang awalnya berasal dari kata patere yang
berarti membuka diri (untuk pemeriksaan
publik), dan juga berasal dari istilah letters
patent, yaitu surat keputusan yang dikeluarkan
kerajaan yang memberikan hak eksklusif kepada
individu dan pelaku bisnis tertentu. Dari definisi
kata paten itu sendiri, konsep paten mendorong
inventor untuk membuka pengetahuan demi
kemajuan masyarakat dan sebagai gantinya,
inventor mendapat hak eksklusif selama periode
tertentu. Mengingat pemberian paten tidak
mengatur siapa yang harus melakukan invensi
yang dipatenkan, sistem paten tidak dianggap
sebagai hak monopoli.
5. Gugatan pembatalan Paten dapat dilakukan
apabila:
◦ Paten tersebut menurut ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 6, atau Pasal 7
seharusnya tidak diberikan;
◦ Paten tersebut sama dengan Paten lain yang telah
diberikan kepada pihak lain untuk Invensi yang sama
berdasarkan Undang-undang ini;
◦ Pemberian lisensi-wajib ternyata tidak mampu
mencegah berlangsungnya pelaksanaan Paten dalam
bentuk dan cara yang merugikan kepentingan
masyarakat dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak
tanggal pemberian lisensi-wajib yang bersangkutan
atau sejak tanggal pemberian lisensi-wajib pertama
dalam hal diberikan beberapa lisensi-wajib.
6. Secara umum, ada tiga kategori besar mengenai
subjek yang dapat dipatenkan: proses, mesin, dan
barang yang diproduksi dan digunakan. Proses
mencakupalgoritma, metode bisnis, sebagian
besar perangkat lunak (software), teknik
medis, teknik olahraga dan semacamnya. Saat
ini, masalah paten perangkat lunak (dan juga metode
bisnis) masih merupakan subjek yang sangat
kontroversial. Amerika Serikat dalam beberapa kasus
hukum di sana, mengijinkan paten
untuk software dan metode bisnis, sementara di
Eropa, softwere dianggap tidak bisa
dipatenkan, meski beberapa invensi yang
menggunakan software masih tetap dapat
dipatenkan.
7. Di Indonesia, syarat hasil temuan yang akan
dipatenkan adalah baru (belum pernah
diungkapkan sebelumnya), mengandung
langkah inventif (tidak dapat diduga
sebelumnya), dan dapat diterapkan dalam
industri. Jangka waktu perlindungan untuk
paten ‘biasa’ adalah 20 tahun, sementara
paten sederhana adalah 10 tahun. Paten tidak
dapat diperpanjang.
8. Paten adalah hak eksklusif yang diberikan
oleh Negara kepada penemu atas hasil
penemuannya di bidang teknologi, yang
untuk selama waktu tertentu melaksanakan
sendiri Invensinya tersebut atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya. (UU 14 tahun 2001, ps. 1,
ay. 1)
9. Jakarta - Kemenangan Nokia atas HTC dalam perang paten
membuat HTC harus cari akal. Kabarnya, perusahaan asal
Taiwan ini mendesain ulang chip yang dibenamkan di HTC
One, guna menghindari larangan penjualan di Amerika
Serikat.
Bulan lalu, Nokia memenangkan perkara paten melawan
HTC di Jerman, setelah pengadilan wilayah Mannheim
menyetujui argumen Nokia. Dengan kemenangan ini,
Nokia juga sukses mengamankan produknya dari
pemblokiran yang semula sempat mengancamnya.
Adapun paten yang dipermasalahkan, seperti dikutip
dari The Inquirer, Kamis (3/10/2013), terkait dengan fitur
power saving yang ditemukan pada chip Qualcomm yang
digunakan ponsel Nokia dan HTC.
10. Fungsi ini bisa saja dinonaktifkan dengan mudah. Dengan
demikian, HTC bisa terus menggunakan baseband chip
yang sama tanpa harus menerapkan modifikasi pada
handset mereka.
"Teknologi power-saving yang dideskripsikan dalam paten
ini sebenarnya hal kecil dan hanya sedikit berkontribusi
untuk urusan konsumsi daya," kata HTC dalam
pembelaannya.
Namun HTC tampaknya ingin cari aman dengan
memutuskan merombak desain chip Qualcomm di dalam
HTC One. Dengan demikian, HTC akan menggunakan
metode berbeda dari Nokia. Belum ada konfirmasi dari
HTC berkaitan dengan laporan ini.
Kemenangan Nokia atas HTC juga berimbas pada tiga
perangkat milik HTC, yakni Wildfire S, Desire S dan Rhyme.
Ketiga handset tersebut kini tak lagi dijual di Amerika
Serikat.
12. KETENTUAN PIDANA Pasal 130
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak
melanggar hak Pemegang Paten dengan
melakukan salah satu tindakan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 dipidana dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
13. Pasal 131
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak
melanggar hak Pemegang Paten Sederhana
dengan melakukan salah satu tindakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
dipidana dengan pidana penjara paling lama
2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta
rupiah).
Pasal 132
Barangsiapa dengan sengaja tidak memenuhi
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25 ayat (3), Pasal 40, dan Pasal 41
dipidana dengan pidana penjara paling lama
2 (dua) tahun.
14. Menurut analisa kelompok saya mengenai
kasus Pelanggaran Paten yang melibatkan HTC
dan Nokia termasuk dalam Ketentuan Pidana
Pasal 130 yaitu yang berisi tentang
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak
melanggar hak Pemegang Paten dengan
melakukan salah satu tindakan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 dipidana dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
15. Dan pasal Pasal 131
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak
melanggar hak Pemegang Paten Sederhana
dengan melakukan salah satu tindakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
dipidana dengan pidana penjara paling lama
2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta
rupiah).