SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 94 TAHUN 2011
TENTANG
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 22 ayat (4) UndangUndang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, perlu
menetapkan Peraturan Presiden tentang Badan Informasi Geospasial;
Mengingat

: 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5214);
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1
(1) Badan Informasi Geospasial yang selanjutnya dalam Peraturan
Presiden ini disebut dengan BIG adalah Lembaga Pemerintah
Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden.
(2) BIG dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 2 …
-2Pasal 2
BIG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
informasi geospasial.
Pasal 3
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
BIG menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang
informasi geospasial;
b. penyusunan rencana dan program di bidang informasi
geospasial;
c. penyelenggaraan informasi geospasial dasar yang meliputi
pengumpulan

data,

pengolahan,

penyimpanan

data

dan

informasi, dan penggunaan informasi geospasial dasar;
d. pengintegrasian informasi geospasial tematik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah dan/atau pemerintah daerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
e. penyelenggaraan informasi geospasial tematik yang belum diselenggarakan selain BIG meliputi pengumpulan data, pengolahan, penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan informasi
geospasial tematik;
f.

penyelenggaraan infrastruktur informasi geospasial meliputi
penyimpanan, pengamanan, penyebarluasan data dan informasi,
dan penggunaan informasi geospasial;

g. penyelenggaraan dan pembinaan jaringan informasi geospasial;
h. akreditasi kepada lembaga sertifikasi di bidang informasi geospasial;
i.

pelaksanaan kerjasama dengan badan atau lembaga pemerintah,
swasta, dan masyarakat di dalam dan/atau luar negeri;

j. pelaksanaan …
-3j.

pelaksanaan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi di lingkungan BIG;

k. pelaksanaan koordinasi perencanaan, pelaporan, penyusunan
peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;
l.

pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, keprotokolan,
kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga, kearsipan,
persandian, barang milik negara, perlengkapan, dan rumah
tangga BIG;

m. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta promosi dan pelayan produk dan jasa di bidang
informasi geospasial; dan
n. perumusan, penyusunan rencana, dan pelaksanaan pengawasan
fungsional.
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BIG dikoordinasikan oleh
Menteri yang bertanggung jawab di bidang riset dan teknologi.
BAB II
ORGANISASI
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 5
BIG terdiri atas :
a. Kepala;
b. Sekretariat Utama;
c. Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar;
d. Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik;
e. Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial;
f. Inspektorat …
-4f. Inspektorat;
g. Pusat ; dan
h. Unit Pelaksana Teknis.
Bagian Kedua
Kepala
Pasal 6
Kepala mempunyai tugas memimpin BIG dalam menjalankan tugas
dan fungsi BIG.
Bagian Ketiga
Sekretariat Utama
Pasal 7
(1) Sekretariat Utama adalah unsur pembantu pemimpin yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.
(2) Sekretariat Utama dipimpin oleh Sekretaris Utama.
Pasal 8
Sekretariat Utama mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program, administrasi,
dan sumber daya di lingkungan BIG.
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8,
Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi di lingkungan BIG;
b. pelaksanaan koordinasi perencanaan, pelaporan, penyusunan
peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;
c. pembinaan …
-5c. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, keprotokolan,
kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga, kearsipan,
persandian, barang milik negara, perlengkapan, dan rumah
tangga BIG; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala BIG.
Pasal 10
(1) Sekretariat Utama terdiri dari paling banyak 4 (empat) Biro.
(2) Masing-masing Biro terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Bagian.
(3) Masing-masing Bagian terdiri dari paling banyak 4 (empat)
Subbagian.
Bagian Keempat
Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar
Pasal 11
(1) Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BIG di bidang informasi geospasial
dasar yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala.
(2) Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar dipimpin oleh Deputi.
Pasal 12
Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar mempunyai tugas merumuskan, melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan
teknis di bidang informasi geospasial dasar.

Pasal 13 …
-6Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12,
Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang informasi geospasial dasar;
b. penyusunan rencana dan program di bidang informasi geospasial
dasar;
c. penyelenggaraan informasi geospasial dasar yang meliputi
pengumpulan data, pengolahan, penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan informasi geospasial dasar;
d. pelaksanaan kerjasama dengan badan atau lembaga pemerintah,
swasta, dan masyarakat di dalam dan/atau luar negeri; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.
Pasal 14
(1) Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar terdiri dari paling
banyak 4 (empat) Pusat.
(2) Masing-masing Pusat terdiri dari paling banyak 4 (empat)
Bidang.
Bagian Kelima
Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik
Pasal 15
(1) Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik adalah unsur
pelaksana sebagian tugas dan fungsi BIG di bidang informasi
geospasial tematik yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala.

(2) Deputi …
-7(2) Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik dipimpin oleh
Deputi.
Pasal 16
Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik mempunyai tugas
merumuskan, melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang informasi geospasial tematik.
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16,
Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang informasi geospasial tematik;
b. penyusunan rencana dan program di bidang informasi
geospasial tematik;
c. pengintegrasian informasi geospasial tematik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah dan/atau pemerintah daerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
d. penyelenggaraan informasi geospasial tematik yang belum diselenggarakan selain BIG meliputi pengumpulan data, pengolahan, penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan informasi
geospasial tematik;
e. pelaksanaan kerjasama dengan badan atau lembaga pemerintah,
swasta, dan masyarakat di dalam dan/atau luar negeri; dan
f.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.
Pasal 18

(1) Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik terdiri dari paling
banyak 4 (empat) Pusat.
(2) Masing-masing …
-8(2) Masing-masing Pusat terdiri dari paling banyak 4 (empat)
Bidang.
Bagian Keenam
Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial
Pasal 19
(1) Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial adalah unsur
pelaksana sebagian tugas dan fungsi BIG di bidang infrastruktur
informasi geospasial yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala.
(2) Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial dipimpin oleh
Deputi.
Pasal 20
Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial mempunyai tugas
merumuskan, melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang infrastruktur informasi geospasial.
Pasal 21
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20,
Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang infrastruktur informasi geospasial;
b. penyusunan rencana dan program di bidang infrastruktur informasi geospasial;
c. penyelenggaraan infrastruktur informasi geospasial meliputi
penyimpanan, pengamanan, penyebarluasan data dan informasi,
dan penggunaan informasi geospasial;
d. penyelenggaraan dan pembinaan jaringan informasi geospasial;
e. akreditasi …
-9e. akreditasi kepada lembaga sertifikasi di bidang informasi
geospasial;
f.

pelaksanaan kerjasama dengan badan atau lembaga pemerintah,
swasta, dan masyarakat di dalam dan/atau luar negeri; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.
Pasal 22
(1) Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial terdiri dari
paling banyak 4 (empat) Pusat.
(2) Masing-masing Pusat terdiri dari paling banyak 4 (empat)
Bidang.
Bagian Ketujuh
Inspektorat
Pasal 23
Inspektorat adalah unsur pengawas yang dipimpin oleh Inspektur
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
melalui Sekretaris Utama.
.
Pasal 24
Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan BIG.
Pasal 25
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24,
Inspektorat menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan dan penyusunan rencana pengawasan fungsional;
b. pelaksanaan pengawasan fungsional sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
c. pelaksanaan …
- 10 c. pelaksanaan urusan administrasi Inspektorat; dan
d. penyusunan laporan hasil pengawasan.

Pasal 26
Inspektorat terdiri dari 1 (satu) Subbagian Tata Usaha dan kelompok
jabatan fungsional auditor.

Bagian Kedelapan
Pusat
Pasal 27
(1) Di lingkungan BIG dibentuk 1 (satu)) Pusat sebagai unsur
pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi BIG.
(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala
Pusat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala melalui Sekretaris Utama.
(3) Pusat terdiri dari paling banyak 2 (dua) Bidang.
(4) Masing-masing Bidang terdiri dari paling banyak 2 (dua)
Subbidang.
.

Bagian Kesembilan
Unit Pelaksana Teknis
Pasal 28
Untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis
penunjang, di lingkungan BIG dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
.
Bagian …
- 11 -

Bagian Kesepuluh
Jabatan Fungsional
Pasal 29
Di lingkungan BIG dapat ditetapkan jabatan fungsional tertentu
sesuai dengan kebutuhan yang pelaksanaannya dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB III
TATA KERJA
Pasal 30
Semua unsur di lingkungan BIG dalam melaksanakan tugasnya
wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi
dalam lingkungan BIG sendiri dan dalam hubungan antar instansi
pemerintah pusat dan daerah.

Pasal 31
Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern di lingkungan
masing-masing.

Pasal 32
Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggung jawab memimpin
dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan
pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 33 …
- 12 -

Pasal 33
Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk dan bertanggung jawab pada atasan masing-masing serta
menyampaikan laporan secara berkala tepat pada waktunya.

Pasal 34
Dalam melaksanakan tugas, setiap pemimpin satuan organisasi
wajib melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap satuan
organisasi di bawahnya.

Pasal 35
Kepala melaporkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada
Presiden secara berkala atau sewaktu-waktu jika dipandang perlu.

BAB IV
ESELONISASI, PENGANGKATAN,
DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 36
(1) Kepala, Sekretaris Utama, dan Deputi adalah jabatan struktural
eselon Ia.
(2) Kepala Biro, Inspektur, dan Kepala Pusat adalah jabatan
struktural eselon IIa.
(3) Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan struktural
eselon IIIa.
(4) Kepala …
- 13 -

(4) Kepala Subbagian dan Kepala Subbidang adalah jabatan
struktural eselon IVa.

Pasal 37
(1) Kepala diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
(2) Sekretaris Utama dan Deputi, diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden atas usul Kepala.
(3) Pejabat eselon II ke bawah diangkat dan diberhentikan oleh
Kepala.

BAB V
PEMBIAYAAN
Pasal 38
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi
BIG, dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 39
Rincian lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi dan
tata kerja BIG ditetapkan oleh Kepala setelah mendapat persetujuan
dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan
aparatur negara dan reformasi birokrasi.

BAB VII …
- 14 -

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 40
Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini :
a. Bidang tugas yang terkait dengan informasi geospasial tetap
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional sampai dengan selesainya penataan organisasi BIG
berdasarkan Peraturan Presiden ini;
b. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional dalam jangka
waktu paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak ditetapkannya
Peraturan Presiden ini menyerahkan seluruh arsip dan dokumen
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya kepada BIG;
c. Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional menjadi Pegawai Negeri Sipil pada BIG;
d. Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara mengatur penyelesaian
administrasi pengalihan Pegawai Negeri Sipil dari Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional kepada BIG sebagaimana
dimaksud pada huruf c;
e. Seluruh aset negara yang dikelola dan digunakan oleh Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) tahun beralih pengelolaan dan penggunaannya kepada BIG setelah mendapat persetujuan Menteri yang
bertanggung jawab di bidang keuangan.
f.

Seluruh hak dan kewajiban Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan

Nasional,

kecuali

ditentukan

lain

oleh

peraturan

perundang-undangan, beralih kepada BIG.
Pasal 41 …
- 15 -

Pasal 41
Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, seluruh satuan
organisasi beserta pejabat yang memangku jabatan di lingkungan
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional tetap melaksanakan
tugas dan fungsinya sampai dengan diatur kembali berdasarkan
Peraturan Presiden ini.
Pasal 42
Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, Kepala Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional ditetapkan sebagai Kepala
BIG sampai dengan diangkatnya Kepala BIG yang baru berdasarkan
Peraturan Presiden ini.
Pasal 43
Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, biaya pelaksanaan tugas dan fungsi BIG dibebankan kepada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional sampai dengan BIG memiliki anggaran sendiri
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 44
Peraturan pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001
tentang

Kedudukan,

Tugas,

Fungsi,

Kewenangan,

Susunan

Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 64 Tahun 2005 dan Keputusan Presiden Nomor
110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I
Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa

kali …
- 16 -

kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun
2005 yang mengatur mengenai Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional, masih tetap berlaku sepanjang belum diubah
dan/atau diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan
Peraturan Presiden ini.
.
.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 45
Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, maka :
a. Ketentuan mengenai Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden Nomor
103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,

Susunan

Organisasi,

dan

Tata

Kerja

Lembaga

Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun
2005; dan
b. Ketentuan mengenai Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional sebagaimana diatur
dalam Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 46
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar …
- 17 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Desember 2011
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Desember 2011
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 144
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat
Sekretariat Kabinet,

Agus Sumartono, S.H., M.H.

More Related Content

What's hot

Perpres27 tahun 2020-2020
Perpres27 tahun 2020-2020Perpres27 tahun 2020-2020
Perpres27 tahun 2020-2020nathanabigail
 
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPenataan Ruang
 
1. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 20081. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 2008asep gunawan
 
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...IntanApriscaSari
 
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan RuangKeppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan RuangPenataan Ruang
 
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan RuangPermen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan RuangPenataan Ruang
 
Permen No. 38 Tahun 2016 Tentang OTK Kanwil & Kantah
Permen No. 38 Tahun 2016 Tentang OTK Kanwil & KantahPermen No. 38 Tahun 2016 Tentang OTK Kanwil & Kantah
Permen No. 38 Tahun 2016 Tentang OTK Kanwil & KantahFenti Anita Sari
 
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas DesaPermendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas DesaRyadhi EthniCitizen
 
Pedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum Adat
Pedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum AdatPedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum Adat
Pedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum AdatRyadhi EthniCitizen
 
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 6 ...
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 6 ...Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 6 ...
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 6 ...Delia Nanda Octaviani
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPenataan Ruang
 
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...infosanitasi
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Penataan Ruang
 
Sk ORTA-KWARNAS-2018-2023
Sk ORTA-KWARNAS-2018-2023Sk ORTA-KWARNAS-2018-2023
Sk ORTA-KWARNAS-2018-2023Pramuka Cimahi
 

What's hot (18)

Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008
 
Perpres27 tahun 2020-2020
Perpres27 tahun 2020-2020Perpres27 tahun 2020-2020
Perpres27 tahun 2020-2020
 
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
 
1. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 20081. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 2008
 
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
 
Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015
 
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan RuangKeppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
Keppres No, 04 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
 
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan RuangPermen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
 
Permen No. 38 Tahun 2016 Tentang OTK Kanwil & Kantah
Permen No. 38 Tahun 2016 Tentang OTK Kanwil & KantahPermen No. 38 Tahun 2016 Tentang OTK Kanwil & Kantah
Permen No. 38 Tahun 2016 Tentang OTK Kanwil & Kantah
 
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas DesaPermendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
 
Pedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum Adat
Pedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum AdatPedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum Adat
Pedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum Adat
 
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 6 ...
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 6 ...Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 6 ...
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 6 ...
 
Permen no.45 th_2016_1
Permen no.45 th_2016_1Permen no.45 th_2016_1
Permen no.45 th_2016_1
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
Uu 12 tahun_ 2008
Uu 12 tahun_ 2008Uu 12 tahun_ 2008
Uu 12 tahun_ 2008
 
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
 
Sk ORTA-KWARNAS-2018-2023
Sk ORTA-KWARNAS-2018-2023Sk ORTA-KWARNAS-2018-2023
Sk ORTA-KWARNAS-2018-2023
 

Similar to Perpres No 94 Thn 2011 tentang BIG

Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...
Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...
Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...Salim サリム
 
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 ...
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 ...Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 ...
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 ...Delia Nanda Octaviani
 
Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdf
Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdfPermen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdf
Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdfssuser087c2d
 
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]DONALD VERNANDO RARUNG
 
Mekanisme Pembentukan BRIDA 25 Juli 2022.ppt
Mekanisme Pembentukan BRIDA 25 Juli 2022.pptMekanisme Pembentukan BRIDA 25 Juli 2022.ppt
Mekanisme Pembentukan BRIDA 25 Juli 2022.pptLitbangBappedaKotaDe
 
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...bramantiyo marjuki
 
Perkakepka 20100720 182447
Perkakepka 20100720 182447Perkakepka 20100720 182447
Perkakepka 20100720 182447ifhaavalon
 
Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
Perpres no 66 tahun 2015 ttg BappenasPerpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
Perpres no 66 tahun 2015 ttg BappenasMohammad Singgih
 
296556427 permensos-nomor-20-tahun-2015-tentang-sotk-kementerian-sosial
296556427 permensos-nomor-20-tahun-2015-tentang-sotk-kementerian-sosial296556427 permensos-nomor-20-tahun-2015-tentang-sotk-kementerian-sosial
296556427 permensos-nomor-20-tahun-2015-tentang-sotk-kementerian-sosialMohamad Iqbal
 
Perpres nomor 11 tahun 2015
Perpres nomor 11 tahun 2015Perpres nomor 11 tahun 2015
Perpres nomor 11 tahun 2015Angling Darma
 
Perpres nomor 73 tahun 2020
Perpres nomor 73 tahun 2020Perpres nomor 73 tahun 2020
Perpres nomor 73 tahun 2020RepublikaDigital
 
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi DaerahPenguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi DaerahMuh Saleh
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdfMunarwi
 
Permen esdm no. 15 tahun 2021
Permen esdm no. 15 tahun 2021 Permen esdm no. 15 tahun 2021
Permen esdm no. 15 tahun 2021 TimtimTauhidin
 

Similar to Perpres No 94 Thn 2011 tentang BIG (20)

Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...
Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...
Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...
 
Pp 9
Pp 9Pp 9
Pp 9
 
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 ...
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 ...Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 ...
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 ...
 
Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdf
Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdfPermen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdf
Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2016.pdf
 
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
Peraturan presiden no_106_tahun_2007[1]
 
Mekanisme Pembentukan BRIDA 25 Juli 2022.ppt
Mekanisme Pembentukan BRIDA 25 Juli 2022.pptMekanisme Pembentukan BRIDA 25 Juli 2022.ppt
Mekanisme Pembentukan BRIDA 25 Juli 2022.ppt
 
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
 
Perkakepka 20100720 182447
Perkakepka 20100720 182447Perkakepka 20100720 182447
Perkakepka 20100720 182447
 
Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
Perpres no 66 tahun 2015 ttg BappenasPerpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
 
296556427 permensos-nomor-20-tahun-2015-tentang-sotk-kementerian-sosial
296556427 permensos-nomor-20-tahun-2015-tentang-sotk-kementerian-sosial296556427 permensos-nomor-20-tahun-2015-tentang-sotk-kementerian-sosial
296556427 permensos-nomor-20-tahun-2015-tentang-sotk-kementerian-sosial
 
Perpres nomor 11 tahun 2015
Perpres nomor 11 tahun 2015Perpres nomor 11 tahun 2015
Perpres nomor 11 tahun 2015
 
Perpres nomor 73 tahun 2020
Perpres nomor 73 tahun 2020Perpres nomor 73 tahun 2020
Perpres nomor 73 tahun 2020
 
Perpres Nomor 73 tahun 2020
Perpres Nomor 73 tahun 2020Perpres Nomor 73 tahun 2020
Perpres Nomor 73 tahun 2020
 
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi DaerahPenguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
 
Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021.pdf
 
Tusi bkd2 revisi..
Tusi bkd2 revisi..Tusi bkd2 revisi..
Tusi bkd2 revisi..
 
Permen esdm no. 15 tahun 2021
Permen esdm no. 15 tahun 2021 Permen esdm no. 15 tahun 2021
Permen esdm no. 15 tahun 2021
 
Perpres nomor-13-tahun-2015
Perpres nomor-13-tahun-2015Perpres nomor-13-tahun-2015
Perpres nomor-13-tahun-2015
 
Pergub tgupp
Pergub tguppPergub tgupp
Pergub tgupp
 

More from Mohammad Singgih

PAPARAN IALI - 25 Oktobe 2022
PAPARAN IALI - 25 Oktobe 2022PAPARAN IALI - 25 Oktobe 2022
PAPARAN IALI - 25 Oktobe 2022Mohammad Singgih
 
06. peraturan big no. 14.2019 tentang tata cara sertifikasi penyedia jasa di ...
06. peraturan big no. 14.2019 tentang tata cara sertifikasi penyedia jasa di ...06. peraturan big no. 14.2019 tentang tata cara sertifikasi penyedia jasa di ...
06. peraturan big no. 14.2019 tentang tata cara sertifikasi penyedia jasa di ...Mohammad Singgih
 
05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...
05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...
05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...Mohammad Singgih
 
04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig
04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig
04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. igMohammad Singgih
 
03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig
03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig
03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. igMohammad Singgih
 
02. perka big no 10.2016 ttg perubahan perka big no 1 th 2016
02. perka big no 10.2016 ttg perubahan perka big no 1 th 201602. perka big no 10.2016 ttg perubahan perka big no 1 th 2016
02. perka big no 10.2016 ttg perubahan perka big no 1 th 2016Mohammad Singgih
 
01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig
01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig
01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.igMohammad Singgih
 
Kepmenpu223 2011 penetapan organisasi dan pengurus lembaga pengembangan jasa ...
Kepmenpu223 2011 penetapan organisasi dan pengurus lembaga pengembangan jasa ...Kepmenpu223 2011 penetapan organisasi dan pengurus lembaga pengembangan jasa ...
Kepmenpu223 2011 penetapan organisasi dan pengurus lembaga pengembangan jasa ...Mohammad Singgih
 
Permen PU No. 08/PRT/M/2012
Permen PU No. 08/PRT/M/2012Permen PU No. 08/PRT/M/2012
Permen PU No. 08/PRT/M/2012Mohammad Singgih
 
Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016
Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016
Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016Mohammad Singgih
 
Perpres 099.2015 Percepatan Perkeretaapian
Perpres 099.2015 Percepatan PerkeretaapianPerpres 099.2015 Percepatan Perkeretaapian
Perpres 099.2015 Percepatan PerkeretaapianMohammad Singgih
 
Perpres 098.2015 ttg Percepatan LRT
Perpres 098.2015 ttg Percepatan LRTPerpres 098.2015 ttg Percepatan LRT
Perpres 098.2015 ttg Percepatan LRTMohammad Singgih
 
Mekanisme pendirian-pt-baru
Mekanisme pendirian-pt-baruMekanisme pendirian-pt-baru
Mekanisme pendirian-pt-baruMohammad Singgih
 
Uu no 12_thn_2012_tentang_pendidikan_tinggi
Uu no 12_thn_2012_tentang_pendidikan_tinggiUu no 12_thn_2012_tentang_pendidikan_tinggi
Uu no 12_thn_2012_tentang_pendidikan_tinggiMohammad Singgih
 
Uu no.11 th 2014 keinsinyuran
Uu no.11 th 2014   keinsinyuranUu no.11 th 2014   keinsinyuran
Uu no.11 th 2014 keinsinyuranMohammad Singgih
 
Uu 20 tahun-2014_standardisasi dan penilaian kesesuaian
Uu 20 tahun-2014_standardisasi dan penilaian kesesuaianUu 20 tahun-2014_standardisasi dan penilaian kesesuaian
Uu 20 tahun-2014_standardisasi dan penilaian kesesuaianMohammad Singgih
 
10. cpc series m-77ver1_1e
10. cpc series m-77ver1_1e10. cpc series m-77ver1_1e
10. cpc series m-77ver1_1eMohammad Singgih
 
Pedoman 202 peraturan bnsp no 2 bnsp iii 2014 - pedoman pembentukan lsp
Pedoman 202   peraturan bnsp no 2 bnsp iii 2014 - pedoman pembentukan lspPedoman 202   peraturan bnsp no 2 bnsp iii 2014 - pedoman pembentukan lsp
Pedoman 202 peraturan bnsp no 2 bnsp iii 2014 - pedoman pembentukan lspMohammad Singgih
 

More from Mohammad Singgih (20)

PAPARAN IALI - 25 Oktobe 2022
PAPARAN IALI - 25 Oktobe 2022PAPARAN IALI - 25 Oktobe 2022
PAPARAN IALI - 25 Oktobe 2022
 
06. peraturan big no. 14.2019 tentang tata cara sertifikasi penyedia jasa di ...
06. peraturan big no. 14.2019 tentang tata cara sertifikasi penyedia jasa di ...06. peraturan big no. 14.2019 tentang tata cara sertifikasi penyedia jasa di ...
06. peraturan big no. 14.2019 tentang tata cara sertifikasi penyedia jasa di ...
 
05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...
05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...
05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...
 
04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig
04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig
04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig
 
03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig
03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig
03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig
 
02. perka big no 10.2016 ttg perubahan perka big no 1 th 2016
02. perka big no 10.2016 ttg perubahan perka big no 1 th 201602. perka big no 10.2016 ttg perubahan perka big no 1 th 2016
02. perka big no 10.2016 ttg perubahan perka big no 1 th 2016
 
01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig
01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig
01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig
 
Kepmenpu223 2011 penetapan organisasi dan pengurus lembaga pengembangan jasa ...
Kepmenpu223 2011 penetapan organisasi dan pengurus lembaga pengembangan jasa ...Kepmenpu223 2011 penetapan organisasi dan pengurus lembaga pengembangan jasa ...
Kepmenpu223 2011 penetapan organisasi dan pengurus lembaga pengembangan jasa ...
 
217 Ahli Geodesi
217 Ahli Geodesi 217 Ahli Geodesi
217 Ahli Geodesi
 
UU No 2 Tahun 2017
UU No 2 Tahun 2017UU No 2 Tahun 2017
UU No 2 Tahun 2017
 
Permen PU No. 08/PRT/M/2012
Permen PU No. 08/PRT/M/2012Permen PU No. 08/PRT/M/2012
Permen PU No. 08/PRT/M/2012
 
Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016
Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016
Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016
 
Perpres 099.2015 Percepatan Perkeretaapian
Perpres 099.2015 Percepatan PerkeretaapianPerpres 099.2015 Percepatan Perkeretaapian
Perpres 099.2015 Percepatan Perkeretaapian
 
Perpres 098.2015 ttg Percepatan LRT
Perpres 098.2015 ttg Percepatan LRTPerpres 098.2015 ttg Percepatan LRT
Perpres 098.2015 ttg Percepatan LRT
 
Mekanisme pendirian-pt-baru
Mekanisme pendirian-pt-baruMekanisme pendirian-pt-baru
Mekanisme pendirian-pt-baru
 
Uu no 12_thn_2012_tentang_pendidikan_tinggi
Uu no 12_thn_2012_tentang_pendidikan_tinggiUu no 12_thn_2012_tentang_pendidikan_tinggi
Uu no 12_thn_2012_tentang_pendidikan_tinggi
 
Uu no.11 th 2014 keinsinyuran
Uu no.11 th 2014   keinsinyuranUu no.11 th 2014   keinsinyuran
Uu no.11 th 2014 keinsinyuran
 
Uu 20 tahun-2014_standardisasi dan penilaian kesesuaian
Uu 20 tahun-2014_standardisasi dan penilaian kesesuaianUu 20 tahun-2014_standardisasi dan penilaian kesesuaian
Uu 20 tahun-2014_standardisasi dan penilaian kesesuaian
 
10. cpc series m-77ver1_1e
10. cpc series m-77ver1_1e10. cpc series m-77ver1_1e
10. cpc series m-77ver1_1e
 
Pedoman 202 peraturan bnsp no 2 bnsp iii 2014 - pedoman pembentukan lsp
Pedoman 202   peraturan bnsp no 2 bnsp iii 2014 - pedoman pembentukan lspPedoman 202   peraturan bnsp no 2 bnsp iii 2014 - pedoman pembentukan lsp
Pedoman 202 peraturan bnsp no 2 bnsp iii 2014 - pedoman pembentukan lsp
 

Recently uploaded

Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 

Recently uploaded (20)

Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 

Perpres No 94 Thn 2011 tentang BIG

  • 1. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 22 ayat (4) UndangUndang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Badan Informasi Geospasial; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5214); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Badan Informasi Geospasial yang selanjutnya dalam Peraturan Presiden ini disebut dengan BIG adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. (2) BIG dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 2 …
  • 2. -2Pasal 2 BIG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang informasi geospasial. Pasal 3 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, BIG menyelenggarakan fungsi: a. perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang informasi geospasial; b. penyusunan rencana dan program di bidang informasi geospasial; c. penyelenggaraan informasi geospasial dasar yang meliputi pengumpulan data, pengolahan, penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan informasi geospasial dasar; d. pengintegrasian informasi geospasial tematik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan; e. penyelenggaraan informasi geospasial tematik yang belum diselenggarakan selain BIG meliputi pengumpulan data, pengolahan, penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan informasi geospasial tematik; f. penyelenggaraan infrastruktur informasi geospasial meliputi penyimpanan, pengamanan, penyebarluasan data dan informasi, dan penggunaan informasi geospasial; g. penyelenggaraan dan pembinaan jaringan informasi geospasial; h. akreditasi kepada lembaga sertifikasi di bidang informasi geospasial; i. pelaksanaan kerjasama dengan badan atau lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat di dalam dan/atau luar negeri; j. pelaksanaan …
  • 3. -3j. pelaksanaan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi di lingkungan BIG; k. pelaksanaan koordinasi perencanaan, pelaporan, penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum; l. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga, kearsipan, persandian, barang milik negara, perlengkapan, dan rumah tangga BIG; m. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta promosi dan pelayan produk dan jasa di bidang informasi geospasial; dan n. perumusan, penyusunan rencana, dan pelaksanaan pengawasan fungsional. Pasal 4 Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BIG dikoordinasikan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang riset dan teknologi. BAB II ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 5 BIG terdiri atas : a. Kepala; b. Sekretariat Utama; c. Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar; d. Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik; e. Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial; f. Inspektorat …
  • 4. -4f. Inspektorat; g. Pusat ; dan h. Unit Pelaksana Teknis. Bagian Kedua Kepala Pasal 6 Kepala mempunyai tugas memimpin BIG dalam menjalankan tugas dan fungsi BIG. Bagian Ketiga Sekretariat Utama Pasal 7 (1) Sekretariat Utama adalah unsur pembantu pemimpin yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala. (2) Sekretariat Utama dipimpin oleh Sekretaris Utama. Pasal 8 Sekretariat Utama mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program, administrasi, dan sumber daya di lingkungan BIG. Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi di lingkungan BIG; b. pelaksanaan koordinasi perencanaan, pelaporan, penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum; c. pembinaan …
  • 5. -5c. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar lembaga, kearsipan, persandian, barang milik negara, perlengkapan, dan rumah tangga BIG; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala BIG. Pasal 10 (1) Sekretariat Utama terdiri dari paling banyak 4 (empat) Biro. (2) Masing-masing Biro terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Bagian. (3) Masing-masing Bagian terdiri dari paling banyak 4 (empat) Subbagian. Bagian Keempat Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar Pasal 11 (1) Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BIG di bidang informasi geospasial dasar yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala. (2) Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar dipimpin oleh Deputi. Pasal 12 Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar mempunyai tugas merumuskan, melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang informasi geospasial dasar. Pasal 13 …
  • 6. -6Pasal 13 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar menyelenggarakan fungsi: a. perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang informasi geospasial dasar; b. penyusunan rencana dan program di bidang informasi geospasial dasar; c. penyelenggaraan informasi geospasial dasar yang meliputi pengumpulan data, pengolahan, penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan informasi geospasial dasar; d. pelaksanaan kerjasama dengan badan atau lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat di dalam dan/atau luar negeri; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala. Pasal 14 (1) Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar terdiri dari paling banyak 4 (empat) Pusat. (2) Masing-masing Pusat terdiri dari paling banyak 4 (empat) Bidang. Bagian Kelima Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik Pasal 15 (1) Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BIG di bidang informasi geospasial tematik yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala. (2) Deputi …
  • 7. -7(2) Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik dipimpin oleh Deputi. Pasal 16 Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik mempunyai tugas merumuskan, melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang informasi geospasial tematik. Pasal 17 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik menyelenggarakan fungsi : a. perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang informasi geospasial tematik; b. penyusunan rencana dan program di bidang informasi geospasial tematik; c. pengintegrasian informasi geospasial tematik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan; d. penyelenggaraan informasi geospasial tematik yang belum diselenggarakan selain BIG meliputi pengumpulan data, pengolahan, penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan informasi geospasial tematik; e. pelaksanaan kerjasama dengan badan atau lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat di dalam dan/atau luar negeri; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala. Pasal 18 (1) Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik terdiri dari paling banyak 4 (empat) Pusat. (2) Masing-masing …
  • 8. -8(2) Masing-masing Pusat terdiri dari paling banyak 4 (empat) Bidang. Bagian Keenam Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial Pasal 19 (1) Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BIG di bidang infrastruktur informasi geospasial yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala. (2) Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial dipimpin oleh Deputi. Pasal 20 Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial mempunyai tugas merumuskan, melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang infrastruktur informasi geospasial. Pasal 21 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial menyelenggarakan fungsi : a. perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang infrastruktur informasi geospasial; b. penyusunan rencana dan program di bidang infrastruktur informasi geospasial; c. penyelenggaraan infrastruktur informasi geospasial meliputi penyimpanan, pengamanan, penyebarluasan data dan informasi, dan penggunaan informasi geospasial; d. penyelenggaraan dan pembinaan jaringan informasi geospasial; e. akreditasi …
  • 9. -9e. akreditasi kepada lembaga sertifikasi di bidang informasi geospasial; f. pelaksanaan kerjasama dengan badan atau lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat di dalam dan/atau luar negeri; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala. Pasal 22 (1) Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial terdiri dari paling banyak 4 (empat) Pusat. (2) Masing-masing Pusat terdiri dari paling banyak 4 (empat) Bidang. Bagian Ketujuh Inspektorat Pasal 23 Inspektorat adalah unsur pengawas yang dipimpin oleh Inspektur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala melalui Sekretaris Utama. . Pasal 24 Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan BIG. Pasal 25 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Inspektorat menyelenggarakan fungsi: a. perumusan dan penyusunan rencana pengawasan fungsional; b. pelaksanaan pengawasan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. pelaksanaan …
  • 10. - 10 c. pelaksanaan urusan administrasi Inspektorat; dan d. penyusunan laporan hasil pengawasan. Pasal 26 Inspektorat terdiri dari 1 (satu) Subbagian Tata Usaha dan kelompok jabatan fungsional auditor. Bagian Kedelapan Pusat Pasal 27 (1) Di lingkungan BIG dibentuk 1 (satu)) Pusat sebagai unsur pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi BIG. (2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Pusat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala melalui Sekretaris Utama. (3) Pusat terdiri dari paling banyak 2 (dua) Bidang. (4) Masing-masing Bidang terdiri dari paling banyak 2 (dua) Subbidang. . Bagian Kesembilan Unit Pelaksana Teknis Pasal 28 Untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang, di lingkungan BIG dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. . Bagian …
  • 11. - 11 - Bagian Kesepuluh Jabatan Fungsional Pasal 29 Di lingkungan BIG dapat ditetapkan jabatan fungsional tertentu sesuai dengan kebutuhan yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB III TATA KERJA Pasal 30 Semua unsur di lingkungan BIG dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam lingkungan BIG sendiri dan dalam hubungan antar instansi pemerintah pusat dan daerah. Pasal 31 Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern di lingkungan masing-masing. Pasal 32 Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. Pasal 33 …
  • 12. - 12 - Pasal 33 Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara berkala tepat pada waktunya. Pasal 34 Dalam melaksanakan tugas, setiap pemimpin satuan organisasi wajib melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap satuan organisasi di bawahnya. Pasal 35 Kepala melaporkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Presiden secara berkala atau sewaktu-waktu jika dipandang perlu. BAB IV ESELONISASI, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN Pasal 36 (1) Kepala, Sekretaris Utama, dan Deputi adalah jabatan struktural eselon Ia. (2) Kepala Biro, Inspektur, dan Kepala Pusat adalah jabatan struktural eselon IIa. (3) Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan struktural eselon IIIa. (4) Kepala …
  • 13. - 13 - (4) Kepala Subbagian dan Kepala Subbidang adalah jabatan struktural eselon IVa. Pasal 37 (1) Kepala diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (2) Sekretaris Utama dan Deputi, diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Kepala. (3) Pejabat eselon II ke bawah diangkat dan diberhentikan oleh Kepala. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 38 Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi BIG, dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 39 Rincian lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja BIG ditetapkan oleh Kepala setelah mendapat persetujuan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi. BAB VII …
  • 14. - 14 - BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 40 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini : a. Bidang tugas yang terkait dengan informasi geospasial tetap dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional sampai dengan selesainya penataan organisasi BIG berdasarkan Peraturan Presiden ini; b. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak ditetapkannya Peraturan Presiden ini menyerahkan seluruh arsip dan dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya kepada BIG; c. Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional menjadi Pegawai Negeri Sipil pada BIG; d. Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara mengatur penyelesaian administrasi pengalihan Pegawai Negeri Sipil dari Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional kepada BIG sebagaimana dimaksud pada huruf c; e. Seluruh aset negara yang dikelola dan digunakan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun beralih pengelolaan dan penggunaannya kepada BIG setelah mendapat persetujuan Menteri yang bertanggung jawab di bidang keuangan. f. Seluruh hak dan kewajiban Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan, beralih kepada BIG. Pasal 41 …
  • 15. - 15 - Pasal 41 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, seluruh satuan organisasi beserta pejabat yang memangku jabatan di lingkungan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan diatur kembali berdasarkan Peraturan Presiden ini. Pasal 42 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional ditetapkan sebagai Kepala BIG sampai dengan diangkatnya Kepala BIG yang baru berdasarkan Peraturan Presiden ini. Pasal 43 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, biaya pelaksanaan tugas dan fungsi BIG dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional sampai dengan BIG memiliki anggaran sendiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 44 Peraturan pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005 dan Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali …
  • 16. - 16 - kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005 yang mengatur mengenai Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, masih tetap berlaku sepanjang belum diubah dan/atau diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan Peraturan Presiden ini. . . BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 45 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, maka : a. Ketentuan mengenai Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; dan b. Ketentuan mengenai Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 46 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar …
  • 17. - 17 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Desember 2011 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 27 Desember 2011 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 144 Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet, Agus Sumartono, S.H., M.H.