3. MANFAAT BUDIDAYA
TIRAM MUTIARA
1. Untuk mencegah pemanfaatan sumberdaya
kerang yang berlebihan dari alam.
2. Pemanfaatan sumberdaya perairan. Area
perairan untuk dijadikan sebagai lokasi
budidaya kerang mutiara.
3. pemanfaatan sumber daya manusia.
Pengrekrutan tenaga kerja dalam kegiatan
budidaya kerang mutiara.
4.
5. Indonesia adalah produsen South Sea
Pearl (SSP) terbesar di dunia yang mudah
dikembangkan secara massal.
Blue
economy
Marine ecosystem
“Selain bernilai ekonomi tinggi, budidaya mutiara memiliki konsep budidaya
yang lebih pro terhadap lingkungan dibandingkan dengan budidaya laut
yang lain, sehingga cocok dengan program perikanan budidaya dengan
pendekatan ekonomi biru yang sedang diusung oleh KKP” Tb Haeru
Rahayu (Direktur Jenderal Perikanan Budidaya)
https://kkp.go.id/
6. Dagingnya mengandung
protein tinggi
Cangkang tiram dapat
dijadikan berbagai jenis souvenir,
obat-obatan, bahan dasar cat
metalik, bahan kosmetik, keramik
dan lain-lain.
Mutiara nilainya sangat mahal
dan digemari oleh manusia
untuk dijadikan perhiasan
terutama kaum wanita.
8. BAGAIMANA MUTIARA BISA
TERBENTUK?
Secara alami, Mutiara terbentuk disebabkan oleh
adanya benda asing yang masuk kedalam lapisan
atau mantel siput (necre) hidup.
Benda asing yang masuk kemudian diselimuti oleh
cairan (CaCO₃) yang dihasilkan oleh mantel,
kemudian mengeras.
9. Tidak semua kerang yang hidup di laut akan
menghasilkan mutiara. Pada zaman dulu, orang-
orang harus menangkap kerang sebanyak-
banyaknya dan membuka cangkangnya satu
persatu hanya untuk mendapatkan satu
butir mutiara.
Apakah setiap kerang menghasilkan mutiara?
10. Pemasukan nukleus ke dalam tubuh tiram
mengakibatkan ekpresi kesakitan yang mengeluarkan
cairan dimana jika terakumulasi dalam waktu yang
lama akan membentuk sebuah lapisan dan suatu
“benda” yang disebut mutiara.
Budidaya Tiram
Budiyati et al. 2021
Pemasangan inti pada Tiram mutiara
11. Budidaya mutiara pertama kali
dipraktekkan oleh ilmuwan Jepang yang
bernama Mikimoto pada tahun 1893
Wikipedia.com
Budidaya Mutiara pertama kali dikenal
di Indonesia melalui proyek
pemerintah Hindia Belanda pada
tahun 1918 di Kepulauan Buton oleh
Dr. Sukeyo Fujita.
www.lipi.go.id
12. “Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar
kamu dapat memakan daging yang segar (ikan) darinya,
dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiasan
yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar
padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya,
dan agar kamu bersyukur” (Surat An-Nahl : 14)