Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas kondisi terkait COVID-19 pada hewan dan satwa liar secara global dan di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahwa virus corona dapat menginfeksi hewan dan manusia, kelelawar diyakini sebagai sumber SARS-CoV-2, dan perlu dilakukan tindakan pencegahan terhadap penularan dari hewan ke manusia.
makalah kedokteran hewan tentang jurnal-jurnal.Bunga G-Vinsa
Penelitian ini mengidentifikasi virus rabies pada 32 ekor anjing liar di Kota Makassar menggunakan teknik Fluorescent Antibody. Hasilnya menunjukkan semua sampel otak anjing bersih dari virus rabies. Sampel otak anjing tanpa gejala klinis rabies atau dari tempat pemotongan bukan merupakan sampel yang baik untuk mengidentifikasi keberadaan virus rabies di suatu wilayah.
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...Tata Naipospos
Virus corona dan interaksi manusia-satwa liar
Ringkasan: Dokumen ini membahas tentang bagaimana interaksi manusia dengan satwa liar, terutama kelelawar, berperan sebagai sumber virus corona baru seperti SARS, MERS, dan SARS-CoV-2. Kelelawar memiliki keragaman virus corona yang tinggi dan berperan sebagai inang alamiah banyak virus zoonotik. Perilaku manusia seperti perambahan habitat, perdagangan satwa liar, dan konsumsi daging
3. agrovigor-sept-2010-vol-3-no-2-efisiensi-penularan-virus-mozaik-tri-asmira-Roy Ibrahim
Virus mosaik bengkuang (VMB) dapat ditularkan melalui benih dan kutu daun. Penelitian ini menguji efisiensi penularan VMB oleh dua spesies kutu daun, yaitu Aphis craccivora dan Aphis gossypii, dengan menggunakan 1, 3, 5, 7, dan 10 ekor kutu daun. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua spesies kutu daun dapat menularkan VMB secara efisien, dengan mas
1. Dokumen tersebut membahas tentang beberapa penyakit tropis seperti demam berdarah dengue, demam tifoid, morbili, varisela, dan ekzantem subitum.
2. Demam berdarah dengue disebabkan oleh arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, gejalanya berupa demam tinggi dan perdarahan.
3. Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi dan gejalanya berupa demam, sakit perut, dan konstipasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, sumber penularan, masa inkubasi, gejala, tingkat penyebaran, angka kematian, dan penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia. Dokumen ini juga membandingkan Covid-19 dengan SARS dan MERS serta kebijakan social distancing dan lockdown.
Artikel Ilmiah: Efektivitas SpltMNPV Terhadap Ulat Grayak (Spodopera litura)UNESA
Virologi merupakan sudi mengenai virus. Virus adalah orgaisme terkecil yang berperan dalam penyebaran penyakit dengan menginfeksi sel dan mengakibatkan perubahan yang membahayakan sel sampai mematikan sel. Salah satu jenis virus yang membahayakan adalah Spodoptera litura multiple Nuclear polyhedrosis virus (SpltMNPV) yang mampu menginfeksi insecta, salah satunya adalah ulat grayak (Spodoptera litura). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan Spodoptera litura multiple Nuclear polyhedrosis virus (SpltMNPV) dalam menginfeksi ulat grayak (Spodoptera litura) dengan perantara pakan buatan yang telah diinfeksi virus Spodoptera litura multiple Nuclear polyhedrosis virus (SpltMNPV). Data yang diperoleh berupa 1. Memperbanyak virus dengan metode infeksi secara in vivo 2. Pemurnian virus dilakukan dengan menghaluskan ulat yang terinfeksi menggunakan mortal kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000× 3. Perhitungan virus dengan menggunakan haemachytometer. Hasil dari penelitian ini adalah dari total 187 ekor ulat, banyaknya ulat yang mati instar 5 sebanyak 8 ekor, instar 6 sebanyak 27 ekor, dan instar 7 sebanyak 30 ekor, sisanya disebabkan karena beberapa hal yakni, mati diinstar karena virus dan bakteri. Jumlah virus yang paling banyak terdapat pada supernata instar ke-6 dan pelet instar ke-7 yaiu sebesar 1,04 x 107.
Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas kondisi terkait COVID-19 pada hewan dan satwa liar secara global dan di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahwa virus corona dapat menginfeksi hewan dan manusia, kelelawar diyakini sebagai sumber SARS-CoV-2, dan perlu dilakukan tindakan pencegahan terhadap penularan dari hewan ke manusia.
makalah kedokteran hewan tentang jurnal-jurnal.Bunga G-Vinsa
Penelitian ini mengidentifikasi virus rabies pada 32 ekor anjing liar di Kota Makassar menggunakan teknik Fluorescent Antibody. Hasilnya menunjukkan semua sampel otak anjing bersih dari virus rabies. Sampel otak anjing tanpa gejala klinis rabies atau dari tempat pemotongan bukan merupakan sampel yang baik untuk mengidentifikasi keberadaan virus rabies di suatu wilayah.
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...Tata Naipospos
Virus corona dan interaksi manusia-satwa liar
Ringkasan: Dokumen ini membahas tentang bagaimana interaksi manusia dengan satwa liar, terutama kelelawar, berperan sebagai sumber virus corona baru seperti SARS, MERS, dan SARS-CoV-2. Kelelawar memiliki keragaman virus corona yang tinggi dan berperan sebagai inang alamiah banyak virus zoonotik. Perilaku manusia seperti perambahan habitat, perdagangan satwa liar, dan konsumsi daging
3. agrovigor-sept-2010-vol-3-no-2-efisiensi-penularan-virus-mozaik-tri-asmira-Roy Ibrahim
Virus mosaik bengkuang (VMB) dapat ditularkan melalui benih dan kutu daun. Penelitian ini menguji efisiensi penularan VMB oleh dua spesies kutu daun, yaitu Aphis craccivora dan Aphis gossypii, dengan menggunakan 1, 3, 5, 7, dan 10 ekor kutu daun. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua spesies kutu daun dapat menularkan VMB secara efisien, dengan mas
1. Dokumen tersebut membahas tentang beberapa penyakit tropis seperti demam berdarah dengue, demam tifoid, morbili, varisela, dan ekzantem subitum.
2. Demam berdarah dengue disebabkan oleh arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, gejalanya berupa demam tinggi dan perdarahan.
3. Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi dan gejalanya berupa demam, sakit perut, dan konstipasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, sumber penularan, masa inkubasi, gejala, tingkat penyebaran, angka kematian, dan penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia. Dokumen ini juga membandingkan Covid-19 dengan SARS dan MERS serta kebijakan social distancing dan lockdown.
Artikel Ilmiah: Efektivitas SpltMNPV Terhadap Ulat Grayak (Spodopera litura)UNESA
Virologi merupakan sudi mengenai virus. Virus adalah orgaisme terkecil yang berperan dalam penyebaran penyakit dengan menginfeksi sel dan mengakibatkan perubahan yang membahayakan sel sampai mematikan sel. Salah satu jenis virus yang membahayakan adalah Spodoptera litura multiple Nuclear polyhedrosis virus (SpltMNPV) yang mampu menginfeksi insecta, salah satunya adalah ulat grayak (Spodoptera litura). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan Spodoptera litura multiple Nuclear polyhedrosis virus (SpltMNPV) dalam menginfeksi ulat grayak (Spodoptera litura) dengan perantara pakan buatan yang telah diinfeksi virus Spodoptera litura multiple Nuclear polyhedrosis virus (SpltMNPV). Data yang diperoleh berupa 1. Memperbanyak virus dengan metode infeksi secara in vivo 2. Pemurnian virus dilakukan dengan menghaluskan ulat yang terinfeksi menggunakan mortal kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000× 3. Perhitungan virus dengan menggunakan haemachytometer. Hasil dari penelitian ini adalah dari total 187 ekor ulat, banyaknya ulat yang mati instar 5 sebanyak 8 ekor, instar 6 sebanyak 27 ekor, dan instar 7 sebanyak 30 ekor, sisanya disebabkan karena beberapa hal yakni, mati diinstar karena virus dan bakteri. Jumlah virus yang paling banyak terdapat pada supernata instar ke-6 dan pelet instar ke-7 yaiu sebesar 1,04 x 107.
Berbagai pemeriksaan untuk mendeteksi COVID-19 saat ini banyak macamnya. Mulai dari pemeriksaan PCR, Rapid Test antibodi, Rapid test antigen, sampai dengan pemeriksaan menggunakan alat GeNose.
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan penyakit sipilis, termasuk prevalensi, gejala, penularan, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi hasilnya.
2. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel T dan menurunkan kekebalan tubuh, sementara sipilis disebabkan bakteri Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak seksual.
3. Pemeriksaan laboratorium unt
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi dan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Terdapat penjelasan mengenai definisi imunologi, contoh penyakit seperti sindrom Goodpasture, gonore, dan tuberkulosis yang disebabkan oleh gangguan sistem imun.
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...Tata Naipospos
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas konsep penatagunaan antimikroba di bidang kesehatan hewan, (2) Mencakup strategi dan prinsip penatagunaan antimikroba seperti 5R, serta (3) Menjelaskan program dan monitoring yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penatagunaan antimikroba yang bijak.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rabies di Kabupaten Cirebon dari tahun 2011 hingga Mei 2016. Tercatat ada 64 kasus rabies selama periode tersebut dengan jumlah kasus tertinggi pada tahun 2012 yaitu 11 kasus. Rabies disebabkan oleh virus rhabdovirus yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebar ke seluruh jaringan saraf, menimbulkan kelumpuhan dan kematian. Penularan terjadi melalui gigitan hewan penular se
Mesyuarat Penyakit Zoonotik Daerah Kota Marudu membahaskan penyakit zoonotik seperti malaria, rabies, leptospirosis, melioidosis dan toxoplasmosis. Langkah-langkah pencegahan seperti kebersihan, elakkan gigitan nyamuk dan binatang, serta vaksinasi diutarakan untuk mengurangkan risiko penyakit ini."
Dokumen tersebut merupakan pengantar mengenai vaksinasi COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca. Dokumen tersebut menjelaskan situasi pandemi global dan nasional, jenis-jenis vaksin yang disetujui untuk digunakan di Indonesia termasuk AstraZeneca, efek samping yang mungkin timbul setelah vaksinasi, serta kemungkinan terjadinya gangguan pembekuan darah langka yaitu syndrome trombosis dengan trombositopenia setelah
1. Dokumen ini membahas tentang obat-obat antiretroviral untuk mengobati infeksi HIV, termasuk penjelasan mengenai jenis-jenis obat antiretroviral dan mekanisme kerjanya, serta pedoman penatalaksanaan dan profilaksis HIV untuk anak-anak dan dewasa di Indonesia.
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas prinsip dan strategi pengendalian serta pemberantasan penyakit Classical Swine Fever di Indonesia, termasuk vaksinasi, diagnostik, surveilans, regulasi, dan status kesehatan menurut standar OIE.
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...Tata Naipospos
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia, terutama virus corona seperti COVID-19, SARS, dan MERS. Dokumen ini menjelaskan sumber virus corona dari kelelawar dan inang perantaranya, serta tindakan pencegahan penularan zoonosis. Dokumen ini juga menekankan pentingnya pelestarian lingkungan untuk mencegah lompatan patogen
Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...Tata Naipospos
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Virus zoonotik seperti SARS-CoV-2 berasal dari hewan liar seperti kelelawar dan trenggiling, dan kelelawar merupakan sumber virus zoonotik paling penting yang perlu dimonitoring lebih lanjut karena potensi menular ke manusia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami interaksi antarmanusia dan hewan reservoar virus agar dapat mencegah pan
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV), jenis baru coronavirus yang pada manusia menyebabkan penyakit mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Pada 11 Februari 2020, World Health Organization (WHO) mengumumkan nama penyakit yang disebabkan 2019-nCov, yaitu Coronavirus Disease (COVID-19).
Proyeksi Covid Sulawesi Barat oleh Prof. Ridwan Amiruddin / Guru Besar Fakultas Kesmas Universitas Hasanuddin Makassar
Makalah ini membahas tentang penanganan COVID-19 dari dimensi sosial dan medis, mencakup epidemiologi, virologi, transmisi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan COVID-19. Juga dibahas pencegahan penyebaran virus melalui protokol kesehatan."
Berbagai pemeriksaan untuk mendeteksi COVID-19 saat ini banyak macamnya. Mulai dari pemeriksaan PCR, Rapid Test antibodi, Rapid test antigen, sampai dengan pemeriksaan menggunakan alat GeNose.
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan penyakit sipilis, termasuk prevalensi, gejala, penularan, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi hasilnya.
2. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel T dan menurunkan kekebalan tubuh, sementara sipilis disebabkan bakteri Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak seksual.
3. Pemeriksaan laboratorium unt
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi dan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Terdapat penjelasan mengenai definisi imunologi, contoh penyakit seperti sindrom Goodpasture, gonore, dan tuberkulosis yang disebabkan oleh gangguan sistem imun.
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...Tata Naipospos
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas konsep penatagunaan antimikroba di bidang kesehatan hewan, (2) Mencakup strategi dan prinsip penatagunaan antimikroba seperti 5R, serta (3) Menjelaskan program dan monitoring yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penatagunaan antimikroba yang bijak.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rabies di Kabupaten Cirebon dari tahun 2011 hingga Mei 2016. Tercatat ada 64 kasus rabies selama periode tersebut dengan jumlah kasus tertinggi pada tahun 2012 yaitu 11 kasus. Rabies disebabkan oleh virus rhabdovirus yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebar ke seluruh jaringan saraf, menimbulkan kelumpuhan dan kematian. Penularan terjadi melalui gigitan hewan penular se
Mesyuarat Penyakit Zoonotik Daerah Kota Marudu membahaskan penyakit zoonotik seperti malaria, rabies, leptospirosis, melioidosis dan toxoplasmosis. Langkah-langkah pencegahan seperti kebersihan, elakkan gigitan nyamuk dan binatang, serta vaksinasi diutarakan untuk mengurangkan risiko penyakit ini."
Dokumen tersebut merupakan pengantar mengenai vaksinasi COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca. Dokumen tersebut menjelaskan situasi pandemi global dan nasional, jenis-jenis vaksin yang disetujui untuk digunakan di Indonesia termasuk AstraZeneca, efek samping yang mungkin timbul setelah vaksinasi, serta kemungkinan terjadinya gangguan pembekuan darah langka yaitu syndrome trombosis dengan trombositopenia setelah
1. Dokumen ini membahas tentang obat-obat antiretroviral untuk mengobati infeksi HIV, termasuk penjelasan mengenai jenis-jenis obat antiretroviral dan mekanisme kerjanya, serta pedoman penatalaksanaan dan profilaksis HIV untuk anak-anak dan dewasa di Indonesia.
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas prinsip dan strategi pengendalian serta pemberantasan penyakit Classical Swine Fever di Indonesia, termasuk vaksinasi, diagnostik, surveilans, regulasi, dan status kesehatan menurut standar OIE.
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...Tata Naipospos
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia, terutama virus corona seperti COVID-19, SARS, dan MERS. Dokumen ini menjelaskan sumber virus corona dari kelelawar dan inang perantaranya, serta tindakan pencegahan penularan zoonosis. Dokumen ini juga menekankan pentingnya pelestarian lingkungan untuk mencegah lompatan patogen
Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...Tata Naipospos
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Virus zoonotik seperti SARS-CoV-2 berasal dari hewan liar seperti kelelawar dan trenggiling, dan kelelawar merupakan sumber virus zoonotik paling penting yang perlu dimonitoring lebih lanjut karena potensi menular ke manusia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami interaksi antarmanusia dan hewan reservoar virus agar dapat mencegah pan
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV), jenis baru coronavirus yang pada manusia menyebabkan penyakit mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Pada 11 Februari 2020, World Health Organization (WHO) mengumumkan nama penyakit yang disebabkan 2019-nCov, yaitu Coronavirus Disease (COVID-19).
Proyeksi Covid Sulawesi Barat oleh Prof. Ridwan Amiruddin / Guru Besar Fakultas Kesmas Universitas Hasanuddin Makassar
Makalah ini membahas tentang penanganan COVID-19 dari dimensi sosial dan medis, mencakup epidemiologi, virologi, transmisi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan COVID-19. Juga dibahas pencegahan penyebaran virus melalui protokol kesehatan."
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...Tata Naipospos
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang wabah African swine fever di China dan Vietnam. Wabah penyakit ini menyebabkan kerugian besar bagi industri babi di kedua negara akibat kematian massal babi dan gangguan produksi. Virus penyakit ini sangat resisten dan sulit dikendalikan, sehingga diperlukan upaya biosekuriti yang ketat.
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
The document provides details regarding an upcoming PVS Evaluation Follow-Up mission in Indonesia from 2-13 October 2023 that will evaluate the country's Veterinary Services. The previous PVS Evaluation in 2007 assessed Indonesia at Level 2, and a 2011 Gap Analysis set a target of Level 3 within 5 years. The upcoming mission will evaluate progress towards this Level 3 target. It outlines the scope of the evaluation, procedures to be followed, and provides an overview of data and documents that will be reviewed. Ideal sampling sites across different categories are also listed.
The document discusses challenges that remained from the 2011 Gap Analysis, including legislation, management and coordination, staff development, surveillance capabilities, and disease control programs. It notes that reports
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
Virus influenza aviar tingkat patogenisitas tinggi (HPAI) dan rendah (LPAI) masih menyebar luas di Indonesia, terutama di sektor perunggasan skala kecil. Virus-virus baru seperti LPAI H9N2 pertama kali dideteksi pada 2017. Pasar unggas hidup (PUH) memainkan peran penting dalam penyebaran berulang virus melalui kontak erat antara unggas dari berbagai daerah. Dinamika evolusi virus H5N1 menunjukkan be
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
1. WOAH bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang resistensi antimikroba melalui survei, pengembangan strategi komunikasi, dan materi edukasi.
2. Survei mengenai pengetahuan, sikap, dan praktik peternak unggas menunjukkan perlu ditingkatkannya pemahaman tentang penggunaan antibiotik.
3. Upaya berkelanjutan dibutuhkan untuk mempromosikan penggunaan
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
PMK dan penyakit hewan lainnya seperti LSD dan PPR merupakan penyakit lintas batas yang berpotensi menyebar dengan cepat dan menimbulkan dampak sosial ekonomi yang signifikan. Strategi pengendalian utama untuk PMK adalah karantina, vaksinasi, surveilans epidemiologi, zonasi, depopulasi, dan biosekuriti. Vaksinasi massal digunakan untuk mengendalikan wabah PMK di Indonesia, namun vaksin yang tersedia belum d
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
Kesejahteraan hewan memainkan peran penting dalam perdagangan internasional dan status kinerja layanan veteriner suatu negara. Standar kesejahteraan hewan internasional dipromosikan untuk maksimalkan implementasinya di seluruh dunia.
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas survei Knowledge, Attitude, and Practices (KAP) mengenai penggunaan antimikroba pada peternakan unggas di Indonesia.
2. Survei ini dilaksanakan di dua kabupaten di Jawa Timur, yaitu Blitar dan Malang, dengan target 60 peternak unggas.
3. Tujuan survei ini adalah untuk menilai pengetahuan, sikap, dan praktik peternak mengenai pen
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Veterinary Statutory Body (VSB) bagi peningkatan kualitas profesi kedokteran hewan di Indonesia. Dokumen ini menjelaskan definisi profesi dokter hewan, peran pentingnya bagi masyarakat, serta unsur-unsur yang menentukan kualitas layanan kesehatan hewan seperti tenaga kerja kesehatan hewan dan kinerja layanan kesehatan hewan berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Hewan Dun
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang lumpy skin disease (LSD) dari perspektif global. LSD merupakan penyakit menular yang penting secara ekonomi yang menyerang sapi. Penyakit ini telah menyebar dari Afrika ke berbagai belahan dunia. Perubahan iklim diduga berperan dalam penyebaran internasional penyakit ini. Pengendalian LSD meliputi vaksinasi, pembatasan lalu lintas ternak, dan pemusnahan hewan terinfeksi.
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas pengendalian lalu lintas ternak dan vaksinasi khususnya di daerah bebas penyakit mulut dan kuku. Dokumen menjelaskan tentang pola lalu lintas ternak, klasifikasi zona berdasarkan risiko penyakit, dan aturan lalu lintas berdasarkan situasi penyakit di suatu daerah.
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Perkembangan Penularan COVID-19 dari Manusia ke Hewan - Ditkesmavet, Jakarta, 17 April 2020
1. Perkembangan
penularan COVID-19
dari manusia ke hewan
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan
Masyarakat Veteriner dan Karantina Hewan
Rapat Koordinasi Perkembangan Terkait COVID-19 Pada Hewan dan
Produk Hewan (on-line) – Jakarta, 17 April 2020
2. COVID-19
• Penyebaran COVID-19 saat ini adalah hasil penularan dari
manusia ke manusia.
• COVID-19 telah dideklarasikan sebagai ‘Public Health
Emergency of International Concern’ (PHEIC) pada 30
Januari 2020 oleh World Health Organization (WHO).
• Sekitar 210 negara di 6 benua telah terjangkit COVID-19
dengan 2.116.323 kasus dan sekitar 141.846 orang telah
meninggal dunia (s/d 16 April 2020).
• 33.332 orang meninggal dunia di Amerika Serikat.
• 496 orang meninggal dunia di Indonesia (s/d 16 April 2020).
Sumber: https://www.statista.com/statistics/1093256/novel-coronavirus-2019ncov-deaths-worldwide-
by-country/
3. SARS-CoV-2
• Analisis bioinformatika mengindikasikan bahwa virus
SARS-CoV-2 mempunyai gambaran khas dari keluarga
virus corona yaitu Betacoronavirus lineage 2B.
• Sekuens genom penuh SARS-CoV-2 dan genom lain yang
tersedia dari Betacoronavirus menunjukkan hubungan
terdekat (homologi 96%) dengan “bat SARS-like
coronavirus” strain BatCov RaTG13.
• Dari analisis filogenetik yang dilakukan terhadap sekuens
genom penuh, kelelawar nampaknya menjadi reservoir
virus COVID-19, tetapi inang perantara (intermediate host)
belum teridentifikasi.
Sumber: Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
16-24 February 2020.
4. Reservoir kunci dan modus penularan
virus-virus corona
• Reservoir SARS-CoV-2 dalam kotak merah.
• Panah hitam titik-titik menunjukkan kemungkinan penularan virus
dari kelelawar, sedangkan panah hitam padat mewakili penularan
yang telah terkonfirmasi.
Sumber: Shereen M.A. et al (2020). COVID-19 infection: Origin,
transmission, and characteristics of human coronaviruses.
Journal of Advanced Research, Volume 24, pages 91-98.
5. WHO: Apa yang diperoleh dari informasi
susunan genetik virus SARS-CoV-2?
• Semua SARS-CoV-2 yang diisolasi pada manusia sampai saat
ini berhubungan erat secara genetik dengan virus-virus corona
yang diisolasi dari populasi kelelawar, khususnya kelelawar dari
genus Rhinolophus.
• SARS-CoV-2 tidak berhubungan secara genetik dengan virus-
virus corona lain yang ditemukan pada hewan-hewan yang
diternakkan atau domestik.
• Analisis sekuens genom virus juga mengindikasikan bahwa
SARS-CoV-2 beradaptasi sangat baik terhadap sel reseptor
manusia, sehingga mampu menyerang sel manusia dan
menginfeksi orang dengan mudah.
Sumber: https://www.who.int/health-topics/coronavirus/who-recommendations-to-reduce-risk-of-
transmission-of-emerging-pathogens-from-animals-to-humans-in-live-animal-markets
6. OIE: COVID-19 pada hewan
• Infeksi hewan dengan virus COVID-19 memenuhi kriteria
“penyakit baru muncul” (emerging disease).
• Virus COVID-19 yang diisolasi dari manusia berbagi
homologi 96% dengan beta coronaviruses yang diisolasi
dari berbagai spesies genus Rhinolophus (Yunnan, 2013).
• Perbandingan homologi sekuens genetik yang kuat antara
virus COVID-19 dan betacoronavirus yang diisolasi dari
kelelawar menyatakan bahwa leluhur dari virus COVID-19
virus bersirkulasi pada kelelawar genus Rhinolophus.
• Kelelawar genus Rhinolophus secara luas tersebar di
seluruh Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa.
8. Penularan dari manusia ke hewan
(positif uji COVID-19)
• 2 ekor anjing di Hong Kong - Pomeranian umur 17 tahun
(29/2/2020) dan Gembala Jerman umur 2 tahun (20/3/2020)
– Pemilik menderita gejala dan positif COVID-19.
• 1 ekor kucing di Belgia (18/3/2020)
– Pemilik menderita gejala dan positif COVID-19.
• 1 ekor kucing di Hong Kong (3/4/2020)
– Pemilik menderita gejala dan positif COVID-19
• 1 ekor harimau di Amerika Serikat (6/4/2020)
– Diasumsikan penularan dari pekerja kebun binatang
yang tidak menunjukkan gejala (asimptomatik).
Sumber: https://www.oie.int/scientific-expertise/specific-information-and-recommendations/questions-
and-answers-on-2019novel-coronavirus/
9. Hasil pengujian COVID-19 pada
anjing ke-1 di Hong Kong (29/2/2020)
• Anjing dikarantinakan pada
26 Februari 2020.
• Sampel swab nasal, oral,
rektal dan feses diambil dari
anjing tersebut. Sampel
nasal dan oral diuji positif
terhadap SARS-CoV-2.
Uji Tanggal uji Hasil
RRT-PCR 26/2/2020 Positif
RRT-PCR 28/2/2020 Positif
RRT-PCR 2/3/202 Positif
RRT-PCR 5/3/2020 Positif
RRT-PCR 9/3/2020 Positif
RRT-PCR 12/3/2020 Negatif
RRT-PCR 13/3/2020 Negatif
• Sampel serum yang diambil diuji positif untuk antibodi netralisasi.
• Tidak ada gejala klinis selama periode karantina.
• Anjing mati dua hari setelah keluar dari karantina. Kematian tidak
berkaitan langsung dengan infeksi sebelumnya.
10. Hasil pengujian COVID-19 pada
anjing ke-2 di Hong Kong (20/3/2020)
• Anjing dikarantinakan pada 18 Maret 2020.
• Sampel swab nasal, oral, dan rektal diambil dari anjing tersebut.
• Sampel serum diambil juga positif serologis.
• Sampel swab yang diambil setelah 10 hari menunjukkan hasil
negatif.
• Tidak ada gejala klinis selama periode karantina.
Uji Tanggal uji Hasil
RRT-PCR 18/3/2020 Positif
RRT-PCR 19/3/2020 Positif
RRT-PCR 20/3/2020 Positif
Isolasi virus 25/3/2020 Positif
PRN 3/4/2020 Positif
RRT-PCR 14/4/2020 Negatif
11. Hasil pengujian COVID-19 pada
kucing di Belgia (18/3/2020)
• Virus SARS-CoV-2 terdeteksi dari feses dan muntahan seekor
kucing yang menunjukkan gejala klinis penyakit pencernaan dan
pernafasan.
• Pemilik kucing adalah seseorang yang terinfeksi COVID-19.
• Keberadaan SARS-CoV-2 pada kucing dikonfirmasi melalui
sekuensing. Suatu infeksi yang produktif dicurigai tetapi belum
bisa dikonfirmasi.
• Belum bisa disimpulkan bahwa suatu infeksi virus yang
produktif, tetapi dimungkinkan untuk menduga hal tersebut (nilai
PCR Ct kompatibel dengan sejumlah besar salinan genom virus
dan gejala klinis kompatibel dengan infeksi virus corona).
Sumber: Information provided to OIE by the National Veterinary Services of Belgium (28/03/20).
12. Hasil pengujian COVID-19 pada
kucing di Hong Kong (3/4/2020)
• Kucing dikarantinakan pada 30 Maret 2020.
• Sampel swab nasal, oral, dan rektal diambil dari kucing tersebut.
• Seluruh sampel diuji positif terhadap SARS-CoV-2.
• Kucing tidak menunjukkan gejala klinis spesifik.
• Investigasi terus berlanjut untuk menentukan durasi deteksi virus.
Uji Tanggal uji Hasil
RRT-PCR 31/3/2020 Positif
RRT-PCR 3/4/2020 Positif
? ? ?
13. Hasil pengujian COVID-19 pada
harimau di AS (6/4/2020)
• Harimau pertama menunjukkan gejala klinis pada 27 Maret 2020.
• 3 ekor harimau dan semua singa menunjukkan gejala klinis pada 3
April 2020.
• Sampel diambil dari harimau pertama dan dikonfirmasi positif
COVID-19.
• Semua harimau dan singa dalam kondisi stabil dan sembuh.
• Diasumsikan seorang pekerja kebun binatang yang tidak
memperlihatkan gejala (asimptomatik) menginfeksi hewan tersebut.
Uji Tanggal uji Hasil
RRT-PCR 3/4/2020 Positif
Gene sequensing 5/4/2020 Positif
RRT-PCR 4/4/2020 Positif
Gene sequensing 4/4/2020 Positif
• 5 ekor harimau dan 3
ekor singa di kandang
yang berdekatan di
suatu kebun binatang.
14. Reseptor ACE2
• Virus SARS-CoV-2 menggunakan angiotensin-converting
enzyme 2 (ACE2) sebagai reseptor untuk masuk ke dalam
sel manusia atau hewan.
• Hanya ACE2 dari spesies tertentu yang dapat digunakan
oleh SARS-CoV-2 (Shi J. et al, 2020; Qiu Y. et al, 2020).
• Analisis filogenetik mengindikasikan SARS-CoV-2 juga
berpotensi mengenali ACE2 dari beragam spesies hewan
(kecuali tikus dan tikus besar), mengimplikasikan adanya
kemungkinan bahwa spesies-spesies hewan tersebut dapat
bertimdak sebagai inang perantara atau model hewan
untuk infeksi (Sun K. et al, 2020; Wan Y. et al, 2020).
15. STUDI: Prediksi kemampuan penggunaan
ACE2 sebagai reseptor SARS-CoV-2
• Studi mengevaluasi dan menentukan peringkat kemampuan
penggunaan ACE2 dari berbagai spesies dengan
pengelompokkan filogenetik dan kaitannya dengan sekuens
ACE2 dari SARS-CoV-2.
• Hasilnya diprediksi SARS-CoV-2 cenderung menggunakan
ACE2 dari berbagai mamalia (trenggiling, kucing, sapi, kerbau,
kambing, domba) dan merpati, mengindikasikan potensi
penularan virus antar spesies dari kelelawar ke hewan dan di
antara hewan-hewan tersebut.
• Prediksi ini dapat membantu dalam menyaring ‘inang perantara’
(intermediate host) dari SARS-CoV-2.
Sumber: Qiu Y. et al (2020). Predicting the angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) utilizing capability
as the receptor of SARS-CoV-2. Microbes and Infection, https://doi.org/10.1016/j.micinf.2020.03.003.
16. Bagian dari
pohon
filogenetik
ACE2 dari
spesies yang
diseleksi
Sumber: Qiu Y. et al (2020). Predicting the
angiotensin converting enzyme 2 (ACE2)
utilizing capability as the receptor of SARS-
CoV-2. Microbes and Infection,
https://doi.org/10.1016/j.micinf.2020.03.003.
17. STUDI: Kepekaan sejumlah hewan
berbeda terhadap infeksi SARS-CoV-2
• Studi mempelajari kepekaan musang, kucing, anjing, ayam dan
unggas di China.
• Hasil paparan menunjukkan bahwa musang dan kucing memiliki
kepekaan (susceptibility) yang tinggi terhadap SARS-CoV-2,
anjing memiliki kepekaan yang rendah, dan ternak termasuk
babi, ayam, dan itik tidak peka terhadap virus SARS-CoV-2.
• Secara eksperimental ditemukan bahwa kucing peka terhadap
infeksi lewat udara (airborne).
• Fakta bahwa SARS-CoV-2 bereplikasi secara efisien pada
organ pernafasan bagian atas dari musang membuatnya
sebagai calon model hewan untuk mengevaluasi obat antiviral
penangkal COVID-19.
Sumber: Shi J. et al (2020). Susceptibility of ferrets, cats, dogs, and other domesticated animals
to SARS–coronavirus 2. Science 10.1126/science.abb7015.
18. STUDI: Kucing di Wuhan sero-
positif terhadap SARS-CoV-2
• Sampel serum dikumpulkan dari kucing di Wuhan, 102 sampel
setelah wabah COVID-19, dan 39 sampel sebelum wabah.
• 15 dari 102 (14,7%) sera kucing setelah wabah positif untuk
‘receptor binding domain’ (RBD) SARS-CoV-2 dengan indirect
enzyme linked immunosorbent assay (ELISA).
• Di antara sampel positif, 11 memiliki antibodi netralisasi SARS-
CoV-2 dengan titer berkisar dari 1/20 sampai 1/1080.
• Secara serologis, tidak ada reaksi silang terdeteksi antara
SARS-CoV-2 dan tipe I/II virus feline infectious peritonitis (FIP).
• Data memperlihatkan bahwa SARS-CoV-2 menginfeksi populasi
kucing di Wuhan selama terjadinya wabah.
Sumber: Zhang Q. et al., 2020. SARS-CoV-2 neutralizing serum antibodies in cats: a serological
investigation. bioRxiv preprint doi: https://doi.org/10.1101/2020.04.01.021196.
19. OIE: Kriteria pelaporan dan
Definisi Kasus
• Setiap infeksi hewan dengan SARS-CoV-2 harus dilaporkan ke
OIE sebagai ‘emerging disease’ , tetapi hasil positif yang
didapatkan melalui infeksi eksperimental tidak dilaporkan.
• Spesies ternak yang relevan untuk perdagangan tidak terbukti
memiliki kepekaan terhadap infeksi SARS-CoV-2.
• Jika mengembangkan suatu ‘definisi kasus’ (case definition)
untuk infeksi SARS-CoV-2 pada hewan, pertimbangan harus
diberikan kepada:
• bukti infeksi (ditunjukkan dengan diagnostik molekuler);
• bukti respon kekebalan (dideteksi dengan metoda serologik);
• keberadaan virus (melalui isolasi virus); atau
• bukti penularan virus ke hewan lain.
20. Penularan kembali (spillback) dari
manusia ke kelelawar?
• Kelelawar adalah ‘carrier’ yang umum dari ratusan virus-virus
corona yang berbeda, tetapi masih belum jelas apa efeknya
kepada mereka.
• Pemerintah AS merekomendasikan semua pengujian lapangan
dan penelitian mengenai kelelawar di AS ditangguhkan selama
pandemi COVID-19.
• Ada kekhawatiran jika manusia menularkan virus ke kelelawar,
bisa menyebabkan efek penularan kembali (spillback) dan
menjadikan lebih sulit lagi untuk menghentikan penyebaran
penyakit di masa depan.
Sumber: https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-8208835/US-government-asks-field-
research-involving-bats-suspended-COVID-19-pandemic.html
21. Penularan kembali (spillback) dari
manusia ke kera besar?
• Semua spesies kera besar (gorila, bonobo, simpanse dan
orangutan) – khususnya berisiko mengingat mereka
berbagi DNA antara 97% dan 99% dengan manusia.
• Ada bukti saintifik yang banyak bahwa kera besar peka
terhadap infeksi dengan patogen pernafasan manusia.
• Kera besar sangat mungkin peka (susceptible) terhadap
infeksi COVID-19, dan diprediksi terjadi dengan tingkat
kematian yang lebih tinggi dari populasi manusia.
Sumber: Coronavirus: Gorillas and chimpanzees 'at risk of catching COVID-19 from humans’. Sky
News, 15 April 2020.
22. Bagaimana potensi penularan dari
hewan peliharaan ke manusia?
• Hasil positif pada hewan peliharaan (companion animal)
merupakan ‘kasus terisolasi’ yang berkaitan dengan
kontak dekat dengan manusia yang positif SARS-CoV-2.
• Sampai sekarang, tidak ada bukti bahwa hewan
peliharaan dapat menyebarkan COVID-19.
• Infeksi hewan dengan virus COVID-19 dapat berimplikasi
terhadap kesehatan dan kesejahteraan hewan, dan
konservasi satwa liar.
Sumber: 2nd Call OIE Advisory Group on COVID-19 and Animals (2nd March 2020) and 4th Call
OIE Advisory Group on COVID-19 and Animals (31st March 2020).
23. Bagaimana potensi penularan dari
manusia ke hewan?
• Mengingat infeksi virus COVID-19 menyebar secara luas
pada populasi manusia, ada kemungkinan sejumlah
hewan menjadi terinfeksi melalui kontak dekat dengan
orang terinfeksi.
• Dengan lebih dari 2,1 juta kasus COVID-19 secara global
(s/d 16 April 2020), jumlah hewan peliharaan yang
dilaporkan terinfeksi sangat kecil sekali dan tidak ada
orang yang menjadi sakit karena hewan peliharaannya.
• Kucing bukanlah vektor penting dalam penyebaran
COVID-19 di antara manusia.
24. Komunikasi risiko mencegah penularan
COVID-19 dari manusia ke hewan
JIKA ANDA MEMILIKI HEWAN PELIHARAAN
• Jangan biarkan hewan peliharaan berinteraksi dengan
orang atau hewan lain di luar rumah.
• Jaga kucing tetap di dalam rumah jika memungkinkan
untuk mencegah mereka berinteraksi dengan hewan atau
orang lain.
• Gunakan tali jika berjalan dengan anjing, menjaga jarak
minimal 2 meter dari orang dan hewan lain.
• Hindari anjing pergi ke taman atau ke tempat-tempat publik
lainnya ketika sejumlah besar orang dan anjing berkumpul.
Sumber: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/animals.html
25. Komunikasi risiko mencegah penularan
COVID-19 dari manusia ke hewan
LINDUNGI HEWAN PELIHARAAN JIKA ANDA SAKIT
• Jika memungkinkan, ada anggota rumah tangga lain
yang menangani hewan peliharaan anda ketika anda
sakit.
• Hindari kontak dengan hewan peliharaan termasuk
menimang, merapat, membiarkan dicium atau dijilat, dan
berbagi makanan atau selimut di tempat tidur.
• Jika anda harus menangani hewan peliharaan anda atau
berada si sekitar hewan apabila anda sakit, gunakan kain
penutup wajah dan cuci tangan anda sebelum dan
setelah anda berinteraksi dengan hewan peliharaan.
Sumber: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/animals.html