2. Menjalankanbisnis tentulah tidak mudah,para produsententuharusbenar-
benar memahamikeinginandari konsumennya,gunatercapainya keberhasilan
penjualan.
Produsen bisa saja melihat satu hal dari sisi pesaingnya jika ingin sukses.
Misalnya, jika ada satu kesamaan yang dimiliki oleh semua pemilik bisnis kecil, ini
adalah semangat bersaing. Hal itu juga yang akan mendorong produsen untuk
mengubahnya menjadi bisnis kecil yang kemudian menjadi sukses, dan bisnis kecil
yang sukses nantinya akan menjadi pesaing yang berkembang di pasar lokal
mereka (Smith, & Hanover,2016).
3. Strategi dalam suatu pemasaran, seharusnya didasarkan pada
prediksi dan penilaian perilaku konsumen. Supaya, ketika sebelum
kita mulai menyusun strategi, kita menetapkan tujuan
pemasarannya (Lake, 2009):
Jelas(Clear) :
Tujuan dalam melakukan bisnis
harus mudah dipahami danspesifik
Terukur (Measurable)
Harus dapat mengukur tujuanyang
ada dengan persentase, kuantitas,
atau pendapatan.
Spesifik Waktu(Tim
Tujuan yang tidak spesifik waktu
tidak akan pernah terjadi, karena
itu akan selalu dilihat sebagai
tujuan masa depan daripada tujuan
dengan garis waktu.
Apabila kita memiliki lebih dari satutujuandalampemasaran.Maka,
tujua
n tersebuttidakbolehbertentangansatu samalain, semuanyabekerja
untuk satu tujuanyang sama.
4. kampanye yang benar-benar hebat berbagi anatomi
yang sama, yang terdiri dari 11 Pilar Eksperimen.
Dimana pilar-pilar ini termasuk blok-blok bangunan
yang cukup penting dari pengalaman program yang
berjalan sukses
MENURUT SMITH, & HANOVER (2016), DALAM
MENYUKSESKAN SEBUAH BISNIS, ADABAIKNYA
APABILA SEBAGAI PROSUDEN MELAKUKAN :
5. Setelah memiliki beberapa
strategi dan juga tujuan
dalam menyukseskan
sebuah bisnis dengan
memahami perilaku
konsumen terhadap
keberhasilan penjualan, ada
baiknya dalam mengelola
sebuah produk, kita
melakukan :
Satu timmanajemendalam suatuperusahaan
yang merupakanpemimpindari pasar harus
sangat terbuka
secara keseluruhan)
memiliki pandangan
yang
(memandang secara luas
dan
/ mengobservasi
mendengarkan
keinginan pasar dengan cara lebih cermat
setiap saatnya (Fitzpatrick, 2013).
6. Dengan mendengarkanpasar, perusahaan
menghasilkanbeberapa manfaat penting.
Pertama,merekamengurangirisikoyang mereka
milikirencanabisnisdan pemasaran akan gagal
dengan mengubahasumsitentang kebutuhan
pasar menjadifakta. Karenainimengurangi
banyaknyakesalahan yang merekabuat dalam
pemasaran atau strategi bisnis mereka,secara
dramatisdapat meningkatkanprofitabilitas
mereka (Fitzpatrick,2013)
7. Setelahkitaberhasilmengelolaproduksebelum
penjualan,kita jugaharusmemerhatikan pasca penjualan
dari produk-produkyang kita pasarkan.
Konsumen, setelah mereka membeli produk kita, mereka pasti akan mengalami tahap pada dua alternatif yang
tidak diinginkan. Tidak ada pilihan yang menyenangkan, tetapi mereka harus memilih salah satu dari dua pilihan.
Di dalam, opsi skenario ini tidak begitu penting, yang terpenting adalah fakta bahwa kenyataannya konsumen
tidak ingin membeli produk yang kita miliki. Sebaliknya, mereka hanya mendapati dirinya berada dalam situasi
yang perlu untuk membeli suatu barang atau produk, bukan dalam hal membutuhkan suatu produk demi
memuaskanperasaan senangnya(mendapatkankesenangan)(Lake, 2009).
8. Jika kita sebagai produsen atau pemasar bisa
dengan segera menangani konflik yang dialami
oleh konsumen, semakin mudah bagipemasar
untuk memberi mereka pengaruh agar
konsumen dapat melewati konflik tersebut dan
melakukan pembelian terhadap produk yang
kita pasarkan.
9. References :
FITZPATRICK, H. (2013). MARKETING MANAGEMENT FOR NON-
MARKETING MANAGERS. IMPROVING RETURN ON
MARKETINGINVESTMENTS. CGMA.
LAKE, A, LAURA. (2009). CONSUMER BEHAVIOR FOR
DUMMIES.WILEYPUBLISHING, INC.
SMITH, K., & HANOVER, D. (2016). EXPERIENTAL MARKETING.
SECRETS, STRATEGIES, AND SUCCESS STORIES FROM THE
WORLD’S GREATEST BRAND. WILEY.