2. ISTIHSAN(MENGANGGAPSESUATULEBIHBAIK استحسن
–
يستحسن
–
استحسان )
“Berpindahnya seorang mujtahid dari qiyas jali (jelas)
kepada qiyas khafi (samar) atau dari hukum kulli (umum)
kepada hukum pengecualian dikarenakan adanya dalil
yang membenarkannya”
(Abdul Wahab Khalaf)
Kelompok yang menerima istihsan Mazhab Hanafi, Maliki dan Hambali
istihsan sebagai ijtihad Az-Zumar : 18
Kelompok yang tidak menerima istihsan sebagai sumber hukum Imam
Muhammad Ibn Idris As-Syafi’I (seorang pendiri mazhab Syafi’i) Al-An’am :
38, Al-Maidah : 49
3. CONTOH ISTIHSAN
* Dalam qiyas ;
perempuan haid
diqiyaskan sebagai
orang junub dengan
illat tidak suci
* Dalam istihsan ;
perempuan haid
tidak sama dengan
orang junub karena
waktunya lebih
lama
4. MASHLAHAHMURSALAH(TERLEPASDANBEBAS
مصلحة
مرسلة )
“ Sesuatu yang
dianggap maslahah
umum namun tidak
ada ketegasan
hukum untuk
merealisasikannya
dan tidak pula ada
dalil tertentu baik
yang mendukung
maupun yang
Hanya imam Malik yang menggunakan dan
membenarkan metode maslahah mursalah
sebagai metode ijtihadnya.
Macam2 maslahah:
1. Al-maslahah al mu’tabarah : maslahah
yang secara tegas diakui oleh sayri’at& telah
ditetapkan ketentuan2 hukum untuk
merealisasikannya
2. Al-maslahah al- mulgah : sesuatu yang
dianggap maslahah oleh akal pikiran,
kemudian dianggap palsu karena
kenyataannya bertentangan dengan syari’at.
3. Maslahah mursalah : maslahah yang tidak
ada ketentuan hukumnya baik dalam Al-
Qur’an/Hadits dalam bidang muamalat.
5. CONTOH MASLAHAH MURSALAH
Membuat penjara,
mencetak uang,
mengumpulkan dan
membukukan ayat-ayat
Al-Qur’an, ditetapkannya
pajak penghasilan,
membuat surat nikah
sebagai bukti sah
perkawinan dan lain
sebagainya.
6. ISTISHAB(MENYERTAI استصحب
–
يستصحب
–
استصحابا
)
“Apa yang pernah
berlaku secara tetap
pada masa lalu pada
prinsipnya berlaku pada
masa yang akan
datang”(Imam Syaukani)
1. Nafi : dalam
keadaan kosong
tidak terdapat
hukum di
dalamnya
2. Tsubut :
keadaan
dimana
pernah ada
hukum di
dalamnya
7. 2. حتى كان ما على كان ما بقاء األصل
يغيره ما يثبت
“ Asal sesuatu itu adalah ketetapan
yang telah ada menurut keadaan
semula sehingga terdapat ketetapan
sesuatu yang mengubahanya”
1. بالشك يزول ال باليقين يثبت ما
“ Apa yang ditetapkan oleh sesuatu
yang menyakinkan maka tidak dapat
dihilangkan dengan sesuatu yang
meragukan”
3. االباحة األشياء فى األصل
“Hukum asal segala sesuatu itu
adalah boleh”
4. البراءة االنسان فى األصل
“Yang asal pada manusia itu adalah
bebas”
Kaidah-kaidah
dalam Istishab
8. Pembagian Istishab
menurut Syekh
Muhammad Abu
Zahra
1. Baraah Ashliyah : bersih dan
bebas dari beban hukum
2. Istishab syara’ atau
akal : adanya hukum
pada sesuatu itu
ditetapkan
berdasarkan akal atau
syara’
3. Istishab hukum:
mengukuhkan pemberlakuan
suatu hukum boleh atau
dilarang
4. Istishab sifat :
mengukuhkan
berlakunya suatu sifat
dimana sifat ini berlaku
pada suatu ketentuan
hukum sampai sifat ini
mengalami perubahan
yang menyebabkan
berubahnya hukum
9. CONTOH ISTISHAB :
Ketika seseorang
merasa ragu
apakah ia sudah
berwudhu atau
belum, ia harus
berpegang pada
ketentuan hukum
asal, yaitu belum
berwudhu
Ketika
seseorang yang
sudah berwudhu,
kemudian ragu
mengenai batal
atau tidak, maka
hendaknya ia
10. URF (ADAT : عرف
–
يعرف
–
عرفا )
“Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan manusia dalam
pergaulannya dan sudah mantap dan melekat dalam
urusan2 mereka” (Abu Zahra)
Macam2 urf dari sumbernya :
1. Urf qauly : kebiasaan yang berlaku dalam kata2
/ucapan dalam kehidupan sehari-hari
2. Urf fi’ly : kebiasaan yang berlaku pada perbuatan
11. Macam2 urf
dilihat dari ruang
lingkupnya :
1. Urf umum : kebiasaan yang
telah umum berlaku dimana2
hampir di seluruh penjuru
dunia tanpa memandang
negara, bangsa dan agama
2. Urf khusus : kebiasaan
yang dilakukan oleh
sekelompok orang di tempat
tertentu atau pada waktu
tertentu dan tidak berlaku di
sembarang waktu dan tempat.
Macam2 urf
dilihat dari
kualitasnya :
1. Urf shahih : kebiasaan
yang dilakukan secara
berulang2, diterima oleh
orang banyak, tidak
bertentangan dengan norma
agama, sopan santun dan
budaya yang luhur.
2. Urf fasid : adat /
kebiasaan yang berlaku di
suatu tempat namun
bertentangan dengan agama,
undang2 negara dan sopan
santun.
12. SADDU AL-ZARIAT (MENUTUP JALAN : سد
الذريعة)
“Sesuatu yang secara lahiriah hukumnya
boleh, namun hal itu akan membawa
kepada hal yang dilarang
Pembagiansadduzariat :
1. Zariat yang sudah pasti akan membawa
kerusakan (mafsadat)
2. Zariat yang jarang membawa mafsadat
seperti membudidayakan pohon anggur
4. Zariat yang seringkali membawa mafsadat
3. Zariat yang berdasarkan dugaan yang
kuat akan membawa kepada mafsadat,
seperti menjual anggur kepada
orang/perusahaan yang memproduksi
13. CONTOH SADDU ZARIAT
Melakukan
permainan yang
berbau judi walaupun
tanpa uang tetap
dilarang karena
apabila sudah bisa
memainkannya
dikhawatirkan
terjerumus kepada
perjudian yang
sesungguhnya.
14. Kumpulan hasil ijtihad dan fatwa yang dihasilkan oleh para
sahabatNabi. Fatwa tersebut terkait dengan suatu masalah yang
hukumnya tidak ditetapkan oleh Al-Qur’an dan sunah. (Wahbah
Zuhaili).
Sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Rasulullah dalam
keadaan beriman dan hidup dan hidup bersama Rasul dalam waktu
yang cukup lama
MAZHAB SAHABI
15. Syafi’iyyah, jumhur
asy’ariyah, mu’tazilah
dan syi’ah berpendapat
bahwa mazhab Sahabi
tidak dapat dijadikan
hujjah, karena mereka
adalah manusia yang
ma’shum yang mungkin
melakukan kesalahan
dan lupa
Hanafiyah, Malikiyah
dan Hanabilah secara
tegas mengakui
mazhab sahabi
sebagai hujjah
sar’iyyah.
(Q.S. At-Taubah : 100)
PENDAPAT ULAMA TENTANG
MAZHAB SAHABI
16. CONTOH MAZHAB SAHABI :
Sahabat sepakat
bahwa bagian
nenek ada dalam
1/6
Anas bin Malik
mengatakan
bahwa batas
minimal waktu
haid seorang
wanita adalah 3
hari
Utsman bin
Affan
berpendapat
bahwa hilangnya
kewajiban salat
Jum’at jika
17. “ Hukum2 Allah yang disyari’atkan kepada umat terdahulu
melalui nabi2 mereka seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi
Daud dan Nabi Isa.”
“ Allah telah mensyari’atkan kepadamu agama yang telah
diwasiatkannya kepada Nuh dan yang telah Kami wahyukan
kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim,
Musa dan Isa, yaitu tegakkanlah agama. Dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang2 musyrik
agama yang kamu seru kepadanya. Allah menarik kepada agama
itu orang yang dikehendakiNya dan memberi petunjuk kepada
agamanya orang yang dikehendakiNya. (Q.S. As-Syura : 13)
SYAR’UN MAN QOBLANA
18. Pembagian Syar’un man
qablana
1. Ajaran yang telah
dihapuskan oleh syari’at
Rasulullah saw (dimansukh)
3. Ajaran yang
ditetapkan oleh syari’at
Rasulullah saw
a. Ajaran yang
diberitakan kepada kita,
baik melalui Al-
Qur’an/sunah, tetapi
tidak tegas diwajibkan
sebagaimana diwajibkan
kepada umat sebelum
kita
b. Ajaran yang tidak
disebut2 (diceritakan)
oleh syari’at Rasulullah.
2. Ajaran yang
ditetapkan oleh syari’at
Rasulullah saw
19. CONTOH SYAR’UN MAN QOBLANA :
Menurut Nabi
Musa as ; seseorang
yang telah berbuat
dosa apabila ingin
bertobat harus
membunuh dirinya.
Perintah
menjalankan puasa
Al- Maidah : 45
Tidak wajib
melaksanakan
20. “Dalil yang menunjukkan bahwa sesuatu
itu sama hukumnya dengan sesuatu yang
disebut bersama2.
Kedudukan dalalatul iqtiran sebagai
sumber hukum :
Jumhur ulama mengatakan bahwa
sesuatu yang bersama2 dalam satu
himpunan tidak mesti bersamaan dalam
hukum.
Sebagian ulama(Hanafiyah, Malikiyah
DALALATUL IQTIRAN (DALIL
YANG BERSAMA2)