Dokumen ini membahas perbandingan penggunaan perkerasan kaku dan lentur pada tanah gambut. Prosedur desain mencakup penentuan umur rencana, perhitungan CESA, struktur pondasi, dan struktur perkerasan. Kesimpulannya, pada tanah gambut perkerasan lentur lebih cocok karena lebih ringan dan biayanya lebih rendah dibanding perkerasan kaku.
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Herlyn Meylisa
Dokumen tersebut merangkum prosedur desain perkerasan jalan untuk proyek pembangunan jalan tol dengan umur rencana 40 tahun. Terdapat beberapa langkah yang dijelaskan seperti menentukan CESA, daya dukung tanah, struktur pondasi, dan rekomendasi penggunaan perkerasan kaku karena jalan tol akan dilalui banyak kendaraan berat.
Dokumen tersebut membahas perencanaan konstruksi jalan rigid pavement (perkerasan kaku) yang mencakup jenis perkerasan kaku, parameter perencanaan seperti kekuatan tanah dasar, lapis pondasi, beton, dan beban lalu lintas, serta tata cara perhitungan ketebalan plat perkerasan berdasarkan kapasitas tanggungan tanah dan beban lalu lintas rencana.
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...Tanya Andjani
Dokumen ini membahas perbandingan penggunaan perkerasan kaku dan lentur pada tanah gambut. Prosedur desain mencakup penentuan umur rencana, perhitungan CESA, struktur pondasi, dan struktur perkerasan. Kesimpulannya, perkerasan lentur lebih cocok digunakan pada tanah gambut karena lebih ringan dan biayanya lebih rendah dibanding perkerasan kaku.
Dokumen tersebut melakukan analisis perencanaan perkerasan jalan kaku untuk jalan arteri di Kabupaten Manyaran yang menghubungkan Kecamatan Pugutan dan Desa Pulutan Wetan. Langkah-langkahnya meliputi menentukan CBR tanah dasar, jenis kendaraan yang melalui jalan, perhitungan beban lalu lintas, dan perencanaan struktur perkerasan beton berupa BBTT dengan ruji dan bahu beton untuk umur rencana 40 tahun.
Jalan terletak di Karanganyar menghubungkan Duyung-Pondok Kulon. Lebar 7m, satu lajur dua arah. Umur rencana jalan 20 tahun, beban lalu lintas 1.149 ton/hari. Rekomendasi perkerasan kaku tebal 305mm karena tanah lempung membutuhkan perbaikan tanah dasar yang mahal untuk perkerasan lentur.
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...Debora Elluisa Manurung
Perhitungan metode analitis pada penelitian ini menggunakan program KENPAVE. Langkah awal perencanaan ini adalah dengan mengasumsikan tebal lapis perkerasan. Dan juga dibutuhkan parameter modulus elastisitas dan poisson ratio. Dari data tersebut maka akan didapatkan nilai tegangan dan regangan pada struktur perkerasan. Dengan menggunakan analisa kerusakan struktur perkerasan, dari nilai regangan tarik horisontal dapat diperoleh jumlah repetisi beban yang terjadi dengan menggunakan persamaan retak fatik (Nf). Dari nilai regangan tekan vertikal juga dapat diperoleh jumlah repetisi beban dengan menggunakan persamaan kerusakan rutting (Nd). Hasil nilai Nf dan Nd harus lebih besar dari Nrencana.
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...Hapsari Safira
Tugas UKD3 mata kuliah Perkerasan Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret dengan pengampu mata kuliah Ir. ARY SETYAWAN , MSc.Ph.D
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Herlyn Meylisa
Dokumen tersebut merangkum prosedur desain perkerasan jalan untuk proyek pembangunan jalan tol dengan umur rencana 40 tahun. Terdapat beberapa langkah yang dijelaskan seperti menentukan CESA, daya dukung tanah, struktur pondasi, dan rekomendasi penggunaan perkerasan kaku karena jalan tol akan dilalui banyak kendaraan berat.
Dokumen tersebut membahas perencanaan konstruksi jalan rigid pavement (perkerasan kaku) yang mencakup jenis perkerasan kaku, parameter perencanaan seperti kekuatan tanah dasar, lapis pondasi, beton, dan beban lalu lintas, serta tata cara perhitungan ketebalan plat perkerasan berdasarkan kapasitas tanggungan tanah dan beban lalu lintas rencana.
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...Tanya Andjani
Dokumen ini membahas perbandingan penggunaan perkerasan kaku dan lentur pada tanah gambut. Prosedur desain mencakup penentuan umur rencana, perhitungan CESA, struktur pondasi, dan struktur perkerasan. Kesimpulannya, perkerasan lentur lebih cocok digunakan pada tanah gambut karena lebih ringan dan biayanya lebih rendah dibanding perkerasan kaku.
Dokumen tersebut melakukan analisis perencanaan perkerasan jalan kaku untuk jalan arteri di Kabupaten Manyaran yang menghubungkan Kecamatan Pugutan dan Desa Pulutan Wetan. Langkah-langkahnya meliputi menentukan CBR tanah dasar, jenis kendaraan yang melalui jalan, perhitungan beban lalu lintas, dan perencanaan struktur perkerasan beton berupa BBTT dengan ruji dan bahu beton untuk umur rencana 40 tahun.
Jalan terletak di Karanganyar menghubungkan Duyung-Pondok Kulon. Lebar 7m, satu lajur dua arah. Umur rencana jalan 20 tahun, beban lalu lintas 1.149 ton/hari. Rekomendasi perkerasan kaku tebal 305mm karena tanah lempung membutuhkan perbaikan tanah dasar yang mahal untuk perkerasan lentur.
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...Debora Elluisa Manurung
Perhitungan metode analitis pada penelitian ini menggunakan program KENPAVE. Langkah awal perencanaan ini adalah dengan mengasumsikan tebal lapis perkerasan. Dan juga dibutuhkan parameter modulus elastisitas dan poisson ratio. Dari data tersebut maka akan didapatkan nilai tegangan dan regangan pada struktur perkerasan. Dengan menggunakan analisa kerusakan struktur perkerasan, dari nilai regangan tarik horisontal dapat diperoleh jumlah repetisi beban yang terjadi dengan menggunakan persamaan retak fatik (Nf). Dari nilai regangan tekan vertikal juga dapat diperoleh jumlah repetisi beban dengan menggunakan persamaan kerusakan rutting (Nd). Hasil nilai Nf dan Nd harus lebih besar dari Nrencana.
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...Hapsari Safira
Tugas UKD3 mata kuliah Perkerasan Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret dengan pengampu mata kuliah Ir. ARY SETYAWAN , MSc.Ph.D
PerhitungaPERHITUNGAN NILAI PCI PADA JALAN TENTARA PELAJAR SURAKARTA TAHUN 20...Arsyad Asli
Dokumen tersebut merangkum hasil survei kondisi jalan di Jalan Tentara Pelajar, Surakarta menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). Survei menemukan berbagai jenis kerusakan seperti retak, kegemukan aspal, dan lubang. Nilai PCI jalan adalah 35 yang termasuk kategori jelek, sehingga diperlukan rekonstruksi. Saran yang diberikan adalah melakukan perbaikan segera, mengatur angkutan barang,
Rangkuman dokumen rencana perkerasan jalan:
Dokumen ini membahas rencana perkerasan untuk jalan yang menghubungkan Desa Papahan dengan Kelurahan Delingan dengan panjang 7 meter dan lalu lintas rata-rata 1600 kendaraan per hari. Rencananya adalah menggunakan perkerasan lentur dengan lapisan aspal dan berbutir setebal 40 cm atau perkerasan kaku berupa pelat beton setebal 15 cm. Dokumen ini juga menganalisis klasifikasi kendar
Sebagai Nilai Ujian Akhir mata kuliah Perkerasan Jalan Raya Dosen pengampu : Ir.Ary Setiawan ,M.Sc, Phd, Program Studi Teknik SIpil Universitas Sebelas Maret
Jalan terletak di antara desa Blimbing dan Tenglek. Lebarnya 7 meter dengan 2 jalur 2 arah. Lalu lintas tahun 2010 berkisar 1440 kendaraan per hari. Perkerasan menggunakan aspal, batu pecah, dan sirtu dengan tebal masing-masing 7,4 cm, 20 cm, dan 25,6 cm. Perkerasan lentur dengan umur rencana 20 tahun dan LER 393.034. Perkerasan kaku menggunakan pelat beton, LMC, agregat, dan bahu
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...Debora Elluisa Manurung
(Studi Kasus Ruas Jalan Simp Lago-Sorek Km 77 s/d 78)
Jalan Simp Laho-Sorek merupakan jalan Nasional Lintas timur yang menghubungkan antara batas provinsi Sumatra Utara melaluli provinsi Riau dengan panjang kurang lebih 643,64 km.
Keberadaan jalan ini sangat penting dalam pembangunan wilayah Riau dibuktikan dengan adanya kawasan industry di sepanjang ruas jalan seperti pabrik Pulp, pabrik kertas dan pabrik CPO.
Perkembangan ekonomi dengan adanya pabrik ini diiringi oleh pertumbuhan lalu lintas yang terjadi di ruas jalan ini baik dari segi jumlah kendaraan maupun beban yang diangkut. Menurut survey yang dilakukan Dinas PU Provinsi Riau, 45 % kerusakan jalan yang ada di riau di sebabkan oleh beban berlebihan dari kendaraan.
Perkerasan kaku menggunakan beton sebagai bahan utama. Jenisnya antara lain JPCP, JRCP, dan CRCP yang membedakan sistem joint-nya. Perkerasan kaku umum digunakan untuk jalan berat karena mampu mendistribusikan beban ke subgrade lebih baik daripada perkerasan lentur.
Presentasi Kelompok Kelas Pak Ary Setyawan
Jurusan Teknik Sipil UNS
Perkerasan Jalan Raya
Menjelaskan cara hitung perencanaan perkerasan jalan raya Lentur (flexible) dan Kaku (rigid) menggunakan metode analisis komponen dan metode manual menurut Manual Perkerasan Jalan Raya.
Desember 2015
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Bimo Radifan A
Dokumen tersebut merangkum desain perkerasan jalan untuk Jalan Kapten Mulyadi di Solo. Terdapat dua jenis perkerasan yang direncanakan, yaitu perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Berdasarkan perhitungan CESA-5, dipilih perkerasan kaku dengan tebal 254 mm sebagai rekomendasi karena memiliki umur layanan yang lebih lama dan tahan terhadap suhu tinggi.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya yang meliputi: (1) kriteria jalan yang akan direncanakan, (2) analisis lalu lintas untuk menentukan lintas ekuivalen, (3) penetapan indeks tabel perkerasan, (4) penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku berdasarkan analisis tersebut.
Desain perkerasan jalan untuk jalan arteri dua lajur dua arah dengan umur rencana 20-40 tahun. Lalu lintas harian sebesar 240 kendaraan dan CBR tanah 6. Dilakukan perancangan struktur perkerasan lentur berupa AC-WC modifikasi tebal 40 mm untuk umur 20 tahun, dan perkerasan kaku tebal 340 mm untuk umur 40 tahun. Kedua desain mempertimbangkan kondisi tanah, lalu lintas, dan biaya pemeliharaan.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan konstruksi jalan dari jalan tanah, jalan kerikil, jalan batu pecah, hingga jalan aspal beton beserta rumus-rumus perhitungan tebal lapisan perkerasan jalan berdasarkan beban lalu lintas dan CBR tanah dasar."
Pedoman ini membahas perencanaan tebal perkerasan jalan yang meliputi ketentuan umum, teknis, dan contoh-contoh perencanaan. Struktur perkerasan lentur umumnya terdiri atas lapis pondasi bawah, pondasi, dan permukaan. Kriteria perencanaan mencakup lalu lintas, reliabilitas, dan tanah dasar.
Dokumen membandingkan perkerasan lentur dan kaku untuk jalan dengan beban lalu lintas berat. Perkerasan kaku memiliki umur rencana lebih lama (40 tahun) dibandingkan perkerasan lentur (20 tahun), dan lebih tahan terhadap overload karena lendutan jarang terjadi. Namun, biaya konstruksi perkerasan kaku lebih mahal dibandingkan perkerasan lentur.
Ringkasan dokumen tersebut adalah rencana perkerasan jalan raya di Karanganyar dengan kelas arteri dan lebar lajur 3,5 meter untuk masing-masing arah. Dokumen tersebut memuat perencanaan struktur perkerasan lentur dan kaku berdasarkan perhitungan lalu lintas harian, CESA, dan daya dukung tanah subgrade. Pada akhirnya, perkerasan kaku dipilih karena memiliki umur rencana yang lebih panjang meskipun biaya
1. Dokumen tersebut merangkum perencanaan perkerasan jalan arteri di Karanganyar dengan lebar lajur 3,5 meter untuk masing-masing arah.
2. Berdasarkan perhitungan lalu lintas harian sebesar 1014 kendaraan dan faktor beban, diperoleh nilai CESA5 sebesar 84,8 juta.
3. Berdasarkan nilai CESA5 tersebut, kelompok memutuskan menggunakan tipe perkerasan AC WC modifikasi at
PerhitungaPERHITUNGAN NILAI PCI PADA JALAN TENTARA PELAJAR SURAKARTA TAHUN 20...Arsyad Asli
Dokumen tersebut merangkum hasil survei kondisi jalan di Jalan Tentara Pelajar, Surakarta menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). Survei menemukan berbagai jenis kerusakan seperti retak, kegemukan aspal, dan lubang. Nilai PCI jalan adalah 35 yang termasuk kategori jelek, sehingga diperlukan rekonstruksi. Saran yang diberikan adalah melakukan perbaikan segera, mengatur angkutan barang,
Rangkuman dokumen rencana perkerasan jalan:
Dokumen ini membahas rencana perkerasan untuk jalan yang menghubungkan Desa Papahan dengan Kelurahan Delingan dengan panjang 7 meter dan lalu lintas rata-rata 1600 kendaraan per hari. Rencananya adalah menggunakan perkerasan lentur dengan lapisan aspal dan berbutir setebal 40 cm atau perkerasan kaku berupa pelat beton setebal 15 cm. Dokumen ini juga menganalisis klasifikasi kendar
Sebagai Nilai Ujian Akhir mata kuliah Perkerasan Jalan Raya Dosen pengampu : Ir.Ary Setiawan ,M.Sc, Phd, Program Studi Teknik SIpil Universitas Sebelas Maret
Jalan terletak di antara desa Blimbing dan Tenglek. Lebarnya 7 meter dengan 2 jalur 2 arah. Lalu lintas tahun 2010 berkisar 1440 kendaraan per hari. Perkerasan menggunakan aspal, batu pecah, dan sirtu dengan tebal masing-masing 7,4 cm, 20 cm, dan 25,6 cm. Perkerasan lentur dengan umur rencana 20 tahun dan LER 393.034. Perkerasan kaku menggunakan pelat beton, LMC, agregat, dan bahu
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...Debora Elluisa Manurung
(Studi Kasus Ruas Jalan Simp Lago-Sorek Km 77 s/d 78)
Jalan Simp Laho-Sorek merupakan jalan Nasional Lintas timur yang menghubungkan antara batas provinsi Sumatra Utara melaluli provinsi Riau dengan panjang kurang lebih 643,64 km.
Keberadaan jalan ini sangat penting dalam pembangunan wilayah Riau dibuktikan dengan adanya kawasan industry di sepanjang ruas jalan seperti pabrik Pulp, pabrik kertas dan pabrik CPO.
Perkembangan ekonomi dengan adanya pabrik ini diiringi oleh pertumbuhan lalu lintas yang terjadi di ruas jalan ini baik dari segi jumlah kendaraan maupun beban yang diangkut. Menurut survey yang dilakukan Dinas PU Provinsi Riau, 45 % kerusakan jalan yang ada di riau di sebabkan oleh beban berlebihan dari kendaraan.
Perkerasan kaku menggunakan beton sebagai bahan utama. Jenisnya antara lain JPCP, JRCP, dan CRCP yang membedakan sistem joint-nya. Perkerasan kaku umum digunakan untuk jalan berat karena mampu mendistribusikan beban ke subgrade lebih baik daripada perkerasan lentur.
Presentasi Kelompok Kelas Pak Ary Setyawan
Jurusan Teknik Sipil UNS
Perkerasan Jalan Raya
Menjelaskan cara hitung perencanaan perkerasan jalan raya Lentur (flexible) dan Kaku (rigid) menggunakan metode analisis komponen dan metode manual menurut Manual Perkerasan Jalan Raya.
Desember 2015
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Bimo Radifan A
Dokumen tersebut merangkum desain perkerasan jalan untuk Jalan Kapten Mulyadi di Solo. Terdapat dua jenis perkerasan yang direncanakan, yaitu perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Berdasarkan perhitungan CESA-5, dipilih perkerasan kaku dengan tebal 254 mm sebagai rekomendasi karena memiliki umur layanan yang lebih lama dan tahan terhadap suhu tinggi.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya yang meliputi: (1) kriteria jalan yang akan direncanakan, (2) analisis lalu lintas untuk menentukan lintas ekuivalen, (3) penetapan indeks tabel perkerasan, (4) penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku berdasarkan analisis tersebut.
Desain perkerasan jalan untuk jalan arteri dua lajur dua arah dengan umur rencana 20-40 tahun. Lalu lintas harian sebesar 240 kendaraan dan CBR tanah 6. Dilakukan perancangan struktur perkerasan lentur berupa AC-WC modifikasi tebal 40 mm untuk umur 20 tahun, dan perkerasan kaku tebal 340 mm untuk umur 40 tahun. Kedua desain mempertimbangkan kondisi tanah, lalu lintas, dan biaya pemeliharaan.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan konstruksi jalan dari jalan tanah, jalan kerikil, jalan batu pecah, hingga jalan aspal beton beserta rumus-rumus perhitungan tebal lapisan perkerasan jalan berdasarkan beban lalu lintas dan CBR tanah dasar."
Pedoman ini membahas perencanaan tebal perkerasan jalan yang meliputi ketentuan umum, teknis, dan contoh-contoh perencanaan. Struktur perkerasan lentur umumnya terdiri atas lapis pondasi bawah, pondasi, dan permukaan. Kriteria perencanaan mencakup lalu lintas, reliabilitas, dan tanah dasar.
Dokumen membandingkan perkerasan lentur dan kaku untuk jalan dengan beban lalu lintas berat. Perkerasan kaku memiliki umur rencana lebih lama (40 tahun) dibandingkan perkerasan lentur (20 tahun), dan lebih tahan terhadap overload karena lendutan jarang terjadi. Namun, biaya konstruksi perkerasan kaku lebih mahal dibandingkan perkerasan lentur.
Ringkasan dokumen tersebut adalah rencana perkerasan jalan raya di Karanganyar dengan kelas arteri dan lebar lajur 3,5 meter untuk masing-masing arah. Dokumen tersebut memuat perencanaan struktur perkerasan lentur dan kaku berdasarkan perhitungan lalu lintas harian, CESA, dan daya dukung tanah subgrade. Pada akhirnya, perkerasan kaku dipilih karena memiliki umur rencana yang lebih panjang meskipun biaya
1. Dokumen tersebut merangkum perencanaan perkerasan jalan arteri di Karanganyar dengan lebar lajur 3,5 meter untuk masing-masing arah.
2. Berdasarkan perhitungan lalu lintas harian sebesar 1014 kendaraan dan faktor beban, diperoleh nilai CESA5 sebesar 84,8 juta.
3. Berdasarkan nilai CESA5 tersebut, kelompok memutuskan menggunakan tipe perkerasan AC WC modifikasi at
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya. Mencakup kriteria jalan, analisis lalu lintas, perhitungan lintas ekuivalen, indeks tabel perkerasan, penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku, serta metode perkerasan kaku menurut Pd T-14-2003.
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)Gusti Albert
Dokumen tersebut merupakan desain perkerasan jalan untuk jalan arteri dengan umur rencana 40 tahun. Berdasarkan perhitungan, dipilih perkerasan kaku dengan tebal 34 cm karena cocok untuk volume lalu lintas yang besar dan kondisi tanah yang lemah."
Desain perkerasan kaku dan lentur kelompok 9 unswsubs
Dokumen tersebut merangkum desain perkerasan jalan untuk jalan kolektor rural dengan dua metode, yaitu perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Untuk perkerasan lentur, direkomendasikan menggunakan AC WC modifikasi dengan tebal 40 mm. Sedangkan untuk perkerasan kaku direkomendasikan menggunakan perkerasan kaku tebal 340 mm karena volume lalu lintas yang besar dan kondisi tanah.
Desain Perkerasan Lentur dan Kaku D3 Transpotasi'13 UNS Hudoyo Wahyu
Dokumen ini berisi rekomendasi desain perkerasan jalan untuk dua jenis perkerasan, yaitu perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Untuk perkerasan lentur, direkomendasikan menggunakan AC WC modifikasi dengan tebal 40 mm dan struktur pondasi FF6. Sedangkan untuk perkerasan kaku, direkomendasikan menggunakan tebal 305 mm, struktur pondasi LMC 150 mm dan agregat kelas A 150 mm, serta sambungan dowel dan bahu beton. Pada akhirny
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Direncanakan perkerasan beton untuk jalan kolektor 2 jalur selama 40 tahun. Analisis lalu lintas menghasilkan VDF4 sebesar 375,5 dan CESA5 sebesar 10.334.313,7. Struktur yang direncanakan terdiri dari BBTT, BBDT, dan BMDT yang mempertimbangkan parameter seperti CBR 6,35%, tegangan beton 285 kg/cm2, dan mutu baja tulangan.
Dokumen tersebut membahas perencanaan perkerasan lentur jalan yang mencakup latar belakang, maksud dan tujuan, jenis perkerasan, susunan lapisan perkerasan lentur, fungsi masing-masing lapisan, perhitungan beban lalu lintas, penentuan nilai struktural, dan perhitungan tebal lapisan perkerasan berdasarkan parameter-parameter yang ditetapkan.
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETONDI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROADTIMUR, PEREM...Debora Elluisa Manurung
Dalam perencanaannya, pelaksanaan jalan beton mengacu pada Petunjuk Perencanaan Jalan Beton Semen yang diterbitkan oleh Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Pd T-14-2003. (diadopsi dari AUSTROADS, Pavement Design, A Guide to the Structural Design of Pavements 1992)
Contoh Desain Perkerasan Jalan Kaku dan Lentur kelompok 4 Teknik Sipil UNS 2019Kevin Ferdinand
Dokumen tersebut merangkum desain perkerasan kaku dan lentur untuk jalan arteri di Dusun Ngemplak - Daren Wetan. Terdiri dari penentuan umur rencana, beban lalu lintas, struktur fondasi dan lapisan perkerasan, serta drainase. Perkerasan kaku menggunakan beton berstruktur 305 mm tanpa tulangan, sedangkan perkerasan lentur terdiri dari lapisan aspal berstruktur 500 mm.
Presentasi Metode Konstruksi Kelompok 2 (KELAS D Pak Ary Setyawan)Lutfimr
Proyek pembangunan underpass di Jalan Slamet Riyadi - Jalan Agus Salim bertujuan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas akibat perlintasan kereta api yang berdekatan dengan persimpangan jalan. Underpass akan dibangun sepanjang 500 meter dengan lebar 10 meter dan diperkirakan membutuhkan waktu 8 bulan untuk penyelesaian.
Metode analisis komponen digunakan untuk merencanakan tebal perkerasan jalan. Metode ini mempertimbangkan faktor seperti lintas kendaraan, kondisi tanah, curah hujan, dan kelandaian untuk menentukan Indeks Tebal Perkerasan yang sesuai. Indeks ini kemudian digunakan untuk menentukan pembagian tebal antara lapisan permukaan, dasar, dan subdasar berdasarkan kekuatan relatif masing-masing lapisan.
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut
1. Perbandingan Penggunaan
Perkerasan Kaku atau Lentur
Pada Tanah Gambut
Disusun Oleh:
Afrinur Winursito
I0112005
Fakhri Firdaus
I0112044
Yahya Abdurrohim
I0112139
Tanya Andjani
I0112136
JurusanTeknik Sipil FakultasTeknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2014
2. Prosedur Desain
▪ Direncanakan jalan yang akan di desain adalah sebagai berikut:
▪ Lokasi: Kalimantan Barat
▪ JenisTanah: Tanah Gambut
▪ CBR: 2,78%
▪ Tipe Jalan: Arteri dan Perkotaan
4. Prosedur Desain Perkerasan Lentur
Berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan
Nomor 02/M/BM/2013
▪ Menentukan umur rencana dariTabel 2.1: Umur Rencana Perkerasan
▪ Menentukan nilai-nilai CESA4 untuk umur desain yang telah dipilih
▪ Menentukan nilai Traffic Multiplier ™
▪ Menghitung CESA5 = TM x CESA4
▪ Menentukan tipe perkerasan dariTabel 3.1 atau dari pertimbangan biaya
(analisis discounted whole of life cost)
▪ Menentukan seksi-seksi subgrade yang seragam dan daya dukung
subgrade
▪ Menentukan struktur pondasi jalan
▪ Menentukan struktur perkerasan yang memenuhi syarat dari desain 3 atau
3a atau bagan lainnya
5. Menentukan Umur Rencana Perkerasan
▪ Jenis perkerasan lentur
terdapat dua opsi umur
rencana yang bergantung pada
jenis elemen perkerasan. Untuk
perkerasan lentur pada kasus
tanah gambut ini diambil umur
rencana 20 tahun dengan
elemen perkerasan lapisan
aspal dan lapisan berbutir dan
CTB.
6. Menentukan nilai-nilai CESA4 (VDF) untuk
umur desain yang dipilih
Ditentukan jenis-jenis kendaraan
yang lewat adalah sebagai berikut.
▪ Truk 2 Sumbu – Ringan = 0,8
▪ Truk 2 Sumbu – Berat = 0,9
▪ Truk 4 SumbuTrailer = 13,6
▪ Truk 3 Sumbu – Sedang = 28,1
▪ Truk 3 Sumbu – Ringan = 7,6
▪ Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang = 0,7
▪ Truk 5 SumbuTrailer = 30,3
7. Menentukan Lalu Lintas Harian Rata-rata(
LHRT)
▪ Truk 2 Sumbu – Ringan = 50 Kendaraan per Hari
▪ Truk 2 Sumbu – Berat = 30 Kendaraan per Hari
▪ Truk 4 SumbuTrailer = 20 Kendaraan per Hari
▪ Truk 3 Sumbu – Sedang = 17 Kendaraan per Hari
▪ Truk 3 Sumbu – Ringan = 26 Kendaraan per Hari
▪ Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang = 29 Kendaraan per Hari
▪ Truk 5 SumbuTrailer = 10 Kendaraan per Hari
8. Faktor Distribusi Lajur
▪ Jalan arteri yang direncanakan
memiliki jumlah lajur untuk
setiap arahnya 3. Berdasarkan
Tabel Faktor Distribusi Lajur,
distribusi lajur kendaraan niaga
pada lajur desain adalah 60%
terhadap populasi kendaraan
niaga.
9. Menghitung ESA4
ESA4 = LHRT x VDF4 x DL
NO Jenis Kendaraan LHRT DL VDF4 ESA
1 Truk 2 Sumbu – Ringan 50 60% 0.8 24
2 Truk 2 Sumbu – Berat 30 60% 0.9 16.2
3 Truk 4 SumbuTrailer 20 60% 13.6 163.2
4 Truk 3 Sumbu – Sedang 17 60% 28.1 286.62
5 Truk 3 Sumbu – Ringan 26 60% 7.6 118.56
6 Truk 2 Sumbu – Cargo
Sedang
29 60% 0.7 12.18
7 Truk 5 SumbuTrailer 10 60% 30.3 181.8
Total 802.56
10. Menentukan Traffic Multiplier (TM)
▪ Nilai TM kelelahan lapisan aspal (TM lapisan aspal ) untuk kondisi
pembebanan yang berlebih di Indonesia adalah berkisar 1.8 – 2.
▪ Kelompok kami menentukan nilai TM yang digunakan adalah sebesar
1.9.
12. Menghitung CESA5
▪ CESA5 = ESA5 x 365 x R
▪ R =
(1+0.01푖)푈푅 −1
0.01푖
▪ Untuk Perkerasan Lentur ini
direncanakan untuk jenis jalan arteri
dan perkotaan dengan umur rencana
5x5 + 15x4
maka di tentukan i =
5+15
= 4,25%
▪ Maka R =
(1+0.01푥4.25)20 −1
0.01푥4,25
= 30,5625
▪ Jadi CESA5 = 1524.864x 365 x 30,5625
= 17010335
13. Menentukan Tipe perkerasan
▪ Dari Tabel 3.1 Berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013
15. Menentukan Struktur Pondasi Jalan
Outline prosedur desain pondasi jalan :
1.Perkiraan nilai CBR tanah dasar
Kondisi lapangan yang terjadi yaitu tanah gambut , pada umumnya tanah
gambut memiliki nilai CBR <3% , maka dari itu di tentukan nilai CBR = 2,78%
2. Solusi desain jalan minimum
Tanah gambut menggunakan metode desain pondasi D yang berarti
menggunakan lapis penopang berbutir , selain itu karena CESA5 yang telah di
hitung di atas menunjukan nilai >4juta CESA5 maka perlu adanya peningkatan
tebal tanah dasar 1500
19. Prosedur Desain Perkerasan Kaku Berdasarkan
Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor
02/M/BM/2013
▪ Menentukan umur rencana harus 40 tahun
▪ Menentukan nilai-nilai CESA4 untuk umur desain yang telah dipilih
▪ Menentukan struktur pondasi jalan
▪ Menentukan lapisan drainase dan lapisan subbase
▪ Menentukan jenis sambungan
20. Menentukan Umur Rencana Perkerasan
▪ Untuk perkerasan kaku pada
kasus tanah gambut ini diambil
umur rencana 40 tahun.
21. Menentukan nilai-nilai CESA4 (VDF) untuk
umur desain yang dipilih
Ditentukan jenis-jenis kendaraan
yang lewat adalah sebagai berikut.
▪ Truk 2 Sumbu – Ringan = 0,8
▪ Truk 2 Sumbu – Berat = 0,9
▪ Truk 4 SumbuTrailer = 13,6
▪ Truk 3 Sumbu – Sedang = 28,1
▪ Truk 3 Sumbu – Ringan = 7,6
▪ Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang = 0,7
▪ Truk 5 SumbuTrailer = 30,3
22. Menentukan Lalu Lintas Harian Rata-rata(
LHRT)
▪ Truk 2 Sumbu – Ringan = 50 Kendaraan per Hari
▪ Truk 2 Sumbu – Berat = 30 Kendaraan per Hari
▪ Truk 4 SumbuTrailer = 20 Kendaraan per Hari
▪ Truk 3 Sumbu – Sedang = 17 Kendaraan per Hari
▪ Truk 3 Sumbu – Ringan = 26 Kendaraan per Hari
▪ Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang = 29 Kendaraan per Hari
▪ Truk 5 SumbuTrailer = 10 Kendaraan per Hari
23. Faktor Distribusi Lajur
▪ Jalan arteri yang direncanakan
memiliki jumlah lajur untuk
setiap arahnya 3. Berdasarkan
Tabel Faktor Distribusi Lajur,
distribusi lajur kendaraan niaga
pada lajur desain adalah 60%
terhadap populasi kendaraan
niaga.
24. Menghitung ESA4
ESA4 = LHRT x VDF4 x DL
NO Jenis Kendaraan LHRT DL VDF4 ESA
1 Truk 2 Sumbu – Ringan 50 60% 0.8 24
2 Truk 2 Sumbu – Berat 30 60% 0.9 16.2
3 Truk 4 SumbuTrailer 20 60% 13.6 163.2
4 Truk 3 Sumbu – Sedang 17 60% 28.1 286.62
5 Truk 3 Sumbu – Ringan 26 60% 7.6 118.56
6 Truk 2 Sumbu – Cargo
Sedang
29 60% 0.7 12.18
7 Truk 5 SumbuTrailer 10 60% 30.3 181.8
Total 802.56
25. Menghitung CESA
▪ CESA = ESA x 365 x R
▪ R =
(1+0.01푖)푈푅 −1
0.01푖
▪ Untuk Perkerasan Lentur ini
direncanakan untuk jenis jalan arteri
dan perkotaan dengan umur rencana
5x5 + 35x4
maka di tentukan i=
5+35
= 4.125%
▪ Maka R =
(1+0.01푥4.125%)40 −1
0.01푥4.125%
= 97.8747
▪ Jadi CESA = 802.56 x 365 x 97.87472
= 28670871
26. Menentukan Tipe perkerasan
▪ Dari Tabel 3.1 Berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013
28. Menentukan Struktur Pondasi Jalan
Outline prosedur desain pondasi jalan :
1.Perkiraan nilai CBR tanah dasar
Kondisi lapangan yang terjadi yaitu tanah gambut , pada umumnya tanah
gambut memiliki nilai CBR <3% , maka dari itu di tentukan nilai CBR = 2,78%
2. Solusi desain jalan minimum
Tanah gambut menggunakan metode desain pondasi D yang berarti
menggunakan lapis penopang berbutir , selain itu karena CESA5 yang telah di
hitung di atas menunjukan nilai >4juta CESA5 maka perlu adanya peningkatan
tebal tanah dasar 1500
34. KESIMPULAN JENIS PERKERASAN UNTUK TANAH
GAMBUT
PERKERASAN LENTUR
▪ Pada tanah gambut perkerasan
ini lebih cocok karena lebih
ringan.
▪ akan lebih tepat biaya nya
karena kurang dari 30juta ESA
PERKERASAN KAKU
▪ Pada tanah gambut perkerasan kaku
kurang cocok karena lebih berat
▪ Jika perkerasan kaku dilaksakan pada
tanah gambut akan menimbulkan
retak pada perkerasan
▪ Perlu ada pengangkatan dan
penggantian tanah
▪ digunakan pondasi khusus seperti
pondasi cakar ayam
35. Seputar Tanah Gambut
▪ Tanah gambut merupakan hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan dalam
ribuan tahun yang bukan merupakan daratan atau tanah yang
sesungguhnya.
▪ Ketebalannya bervariasi antara beberapa cm sampai 15 meter.
▪ Tanah gambut akan terus mengalami penurunan (ingat: ia
sebetulnya bukan tanah!), bisa sampai 1 m dalam 10 tahun.
36. Seputar perkerasan di tanah gambut
▪ Areal gambut yang luas untuk konstruksi jalan, biasanya dengan cara
memperbaiki areal tersebut. Dengan cara dikupas atau digali,
kemudian galian tersebut diisi dengan lapisan tanah atau pasir yang
lebih baik. Dimana tanah yang telah diganti tersebut dipampatkan
dengan diberi beban diatasnya berupa tumpukan pasir atau tanah
selama jangka waktu tertentu.
▪ Untuk mempercepat pemampatan lapisan tanah, ada beberapa cara
yang dilakukan yaitu ada yang menggunakan tiang pasir (vertical
sand drain) yang dipasang pada setiap jarak tertentu. Ada juga yang
menggunakan sejenis bahan sintetis yang dipasang vertical juga
yang jaraknya tergantung kebutuhan yang dikenal dengan vertical
wick drain.
37. ▪ Penggunaan vertical wick drain ada yang ditambah dengan bantuan
pompa vakum untuk mempercepat proses pemampatan tanah
▪ Semua hal ini dilakukan untuk mengeluarkan air dan udara yang
mengisi pori-pori pada lapisan tanah.
▪ Untuk areal yang tidak luas, pondasi untuk equipment ada yang
langsung membangun pondasinya seperti pondasi cakar ayam.
Setelah pondasi terpasang baru kemudian diberi beban diatasnya
berupa tumpukan pasir atau tanah supaya terjadi pemampatan
sampai yang diinginkan. Kemudian dibangun konstruksi jalan yang
ingin dipasang diatasnya.
38. ▪ Cara yang murah adalah dengan memakai dolken atau bambu
berukuran diameter sekitar 8 cm dan panjang antara 4 – 6 meter
yang dipancang dengan jarak tergantung kebutuhan biasanya sekitar
30 – 40cm.
▪ Alternatif lain untuk meningkatkan perkuatan tanah dasar yaitu
dengan pemakaian geotextile dapat memberikan pertimbangan lain
secara ekonomis dan struktur. Geotextile merupakan suatu bahan
geosintetik yang berupa lembaran serat sintetis tenunan dan
tambahan bahan anti ultraviolet.
39. ▪ Geotextile ini mempunyai berat sendiri yang relatif ringan. Akan
tetapi mempunyai kekuatan tarik yang cukup besar untuk menerima
beban diatasnya. Keunikan utama geotextile adalah konsistensi
kualitas sebagai produk industri permanen dan sangat kompetitif
dalam harganya.
40. Sumber
▪ Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013
▪ http://aryapersada.com/konstruksi-jalan-di-tanah-gambut-2.html
▪ https://jualbatusplit.wordpress.com/2012/05/03/teknik-pembuatan-jalan-
di-atas-tanah-gambut/