Dokumen tersebut merangkum hasil survei kondisi jalan di Jalan Tentara Pelajar, Surakarta menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). Survei menemukan berbagai jenis kerusakan seperti retak, kegemukan aspal, dan lubang. Nilai PCI jalan adalah 35 yang termasuk kategori jelek, sehingga diperlukan rekonstruksi. Saran yang diberikan adalah melakukan perbaikan segera, mengatur angkutan barang,
Laporan ini menganalisis kondisi perkerasan Jalan Hasanudin Kota Surakarta menggunakan metode PCI. Jenis kerusakan yang ditemukan antara lain retak, tambalan, lubang, permukaan kasar, dan penurunan bahu jalan. Nilai PCI rata-rata 74,80 atau kategori sangat baik, namun beberapa perbaikan diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Dokumen ini membahas ketentuan perhitungan kapasitas Simpang APILL untuk perencanaan dan evaluasi kinerja lalu lintas, mencakup penetapan waktu isyarat, kapasitas, dan kinerja lalu lintas seperti derajat kejenuhan, tundaan, panjang antrian, dan rasio kendaraan berhenti untuk Simpang APILL 3 dan 4 lengan di perkotaan dan semi perkotaan. Acuan yang digunakan adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, struktur, dan perkembangan perkerasan jalan. Terdapat tiga jenis perkerasan yaitu lentur, kaku, dan komposit, yang masing-masing memiliki lapisan dan fungsi berbeda dalam mendistribusikan beban lalu lintas.
Dokumen ini membahas metodologi perhitungan kapasitas dan perilaku lalu lintas pada simpang bersinyal. Metode yang digunakan adalah metode Kapasitas Simpang Bersinyal (MKJI) yang mempertimbangkan geometri simpang, arus lalu lintas, waktu sinyal, dan faktor-faktor lainnya untuk menentukan kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan lalu lintas. MKJI digunakan untuk mengevalu
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Laporan ini menganalisis kondisi perkerasan Jalan Hasanudin Kota Surakarta menggunakan metode PCI. Jenis kerusakan yang ditemukan antara lain retak, tambalan, lubang, permukaan kasar, dan penurunan bahu jalan. Nilai PCI rata-rata 74,80 atau kategori sangat baik, namun beberapa perbaikan diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Dokumen ini membahas ketentuan perhitungan kapasitas Simpang APILL untuk perencanaan dan evaluasi kinerja lalu lintas, mencakup penetapan waktu isyarat, kapasitas, dan kinerja lalu lintas seperti derajat kejenuhan, tundaan, panjang antrian, dan rasio kendaraan berhenti untuk Simpang APILL 3 dan 4 lengan di perkotaan dan semi perkotaan. Acuan yang digunakan adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, struktur, dan perkembangan perkerasan jalan. Terdapat tiga jenis perkerasan yaitu lentur, kaku, dan komposit, yang masing-masing memiliki lapisan dan fungsi berbeda dalam mendistribusikan beban lalu lintas.
Dokumen ini membahas metodologi perhitungan kapasitas dan perilaku lalu lintas pada simpang bersinyal. Metode yang digunakan adalah metode Kapasitas Simpang Bersinyal (MKJI) yang mempertimbangkan geometri simpang, arus lalu lintas, waktu sinyal, dan faktor-faktor lainnya untuk menentukan kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan lalu lintas. MKJI digunakan untuk mengevalu
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode survey transportasi, meliputi survey arus lalu lintas di ruas dan simpang, survey kapasitas, survey kecepatan, serta persiapan dan peralatan yang diperlukan. Metode-metode survey dirancang untuk mengumpulkan data transportasi yang akurat guna pengambilan keputusan perencanaan.
1. Dokumen tersebut merupakan rencana kegiatan belajar mengajar (RKBM) mata kuliah Rekayasa Lalulintas yang membahas tentang jalinan dan bundaran menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). 2. Materi yang dibahas meliputi pengertian jalinan tunggal dan bundaran, tujuan, tipe, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, peluang antrian, dan rumus-rumus perhitungannya menurut MKJI. 3
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pelebaran perkerasan pada tiga tikungan jalan kelas I dengan kecepatan rencana 80 km/jam. Diantaranya adalah perhitungan radius lengkung, lebar perkerasan, kebebasan samping, tambahan lebar akibat kesukaran mengemudi, serta jarak minimum antara sumbu lajur dalam dengan penghalang.
Balok komposit merupakan balok yang terbuat dari baja, tetapi terdapat beton di atas balok tersebut. Untuk mengetahui kekuatan tersebut maka dihitunglah menggunakan metode aplikasi Excel
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Bimo Radifan A
Dokumen tersebut merangkum desain perkerasan jalan untuk Jalan Kapten Mulyadi di Solo. Terdapat dua jenis perkerasan yang direncanakan, yaitu perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Berdasarkan perhitungan CESA-5, dipilih perkerasan kaku dengan tebal 254 mm sebagai rekomendasi karena memiliki umur layanan yang lebih lama dan tahan terhadap suhu tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalaninfosanitasi
Pedoman ini mengatur tata cara penempatan utilitas pada daerah milik jalan dan jembatan, meliputi kaidah penggalian, penempatan, dan penimbunan kembali utilitas di atas maupun bawah tanah. Pedoman ini juga memberikan ketentuan penempatan utilitas pada jembatan agar ketahanan jembatan tidak terganggu.
Pedoman Disain Geometrik Jalan 2020
Diunggah oleh Aji Suraji
Dosen Teknik sipil
Universitas Widyagama malang
Pedoman ini merevisi beberapa pedoman/tata cara tentang Perencanaan Geometrik Jalan yang selama ini digunakan. Revisi yang dilakukan meliputi struktur penyajian yang mengacu pada standar nasional Indonesia dan penambahan kandungannya untuk melengkapi kebutuhan sehingga dapat diaplikasikan baik oleh penyelenggara jalan di pusat maupun di daerah. Revisi ini disusun untuk mengakomodir tantangan dan hambatan dalam pembangunan jalan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem jaringan transportasi dan sistem jaringan jalan. Ia menjelaskan tentang pengelompokan sistem jaringan jalan berdasarkan status, fungsi, dan kelasnya. Dokumen juga menjelaskan tentang sistem hirarki jalan menurut fungsinya seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal baik untuk sistem primer maupun sekunder. Selanjutnya dijelaskan tentang persyaratan teknis dari m
[Ringkasan]
Studi ini menganalisis kapasitas dan tingkat pelayanan pada ruas jalan Wolter Monginsidi Kota Manado dengan melakukan survey volume dan kecepatan lalu lintas selama 4 hari. Hasilnya menunjukkan kapasitas ruas jalan adalah 2934,36 kendaraan per jam dengan tingkat pelayanan E, artinya lalu lintas mendekati kapasitas maksimum.
Dokumen membahas tentang pelaksanaan pekerjaan perkerasan kaku (rigid pavement) dan karakteristiknya seperti kekakuan yang tinggi, ketahanan terhadap beban, dan kebutuhan pemeliharaan yang lebih rendah dibanding perkerasan fleksibel. Juga dibahas mengenai unsur-unsur penting perkerasan kaku seperti sambungan, tulangan dowel dan tie bar, serta persyaratan material dan konstruksinya.
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Terdapat tiga jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan rutin yang dilakukan sepanjang tahun, pemeliharaan berkala pada waktu tertentu, dan rehabilitasi untuk memperbaiki kerusakan yang parah. Dokumen ini juga menjelaskan proses manajemen pemeliharaan rutin yang dilakukan secara swakel
Analisis lalu lintas harian rata-rata di Pasar Anggrek dan sekitar Jalan Y'AM Sabran untuk menentukan rencana perkerasan jalan dan pelebbaran. Lalu lintas diperkirakan akan tumbuh sebesar 5% setiap 5 tahun. Analisis menghitung lalu lintas ekivalen awal, tengah, dan akhir untuk menentukan tebal perkerasan minimum yang dibutuhkan berdasarkan daya dukung tanah. Tebal perkerasan minimum yang dihasilkan
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Djunaidi Syalat
Proposal ini membahas rencana perubahan geometri jalan Subaim-Buli di Kabupaten Halmahera Timur menjadi jalan arteri luar kota tipe pegunungan. Rencana ini mencakup perubahan geometri jalan, perencanaan tebal perkerasan lentur, dan dimensi saluran tepi jalan.
Pelat dibagi menjadi pelat satu arah dan pelat dua arah. Pelat satu arah memiliki panjang lebih besar dari lebarnya dan ditumpu oleh balok sejajar. Pelat dua arah ditumpu oleh balok pada keempat sisinya. Metode perencanaan pelat meliputi penentuan tebal, perhitungan beban, momen, penentuan rasio penulangan, dan pemilihan tulangan.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode survey transportasi, meliputi survey arus lalu lintas di ruas dan simpang, survey kapasitas, survey kecepatan, serta persiapan dan peralatan yang diperlukan. Metode-metode survey dirancang untuk mengumpulkan data transportasi yang akurat guna pengambilan keputusan perencanaan.
1. Dokumen tersebut merupakan rencana kegiatan belajar mengajar (RKBM) mata kuliah Rekayasa Lalulintas yang membahas tentang jalinan dan bundaran menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). 2. Materi yang dibahas meliputi pengertian jalinan tunggal dan bundaran, tujuan, tipe, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, peluang antrian, dan rumus-rumus perhitungannya menurut MKJI. 3
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pelebaran perkerasan pada tiga tikungan jalan kelas I dengan kecepatan rencana 80 km/jam. Diantaranya adalah perhitungan radius lengkung, lebar perkerasan, kebebasan samping, tambahan lebar akibat kesukaran mengemudi, serta jarak minimum antara sumbu lajur dalam dengan penghalang.
Balok komposit merupakan balok yang terbuat dari baja, tetapi terdapat beton di atas balok tersebut. Untuk mengetahui kekuatan tersebut maka dihitunglah menggunakan metode aplikasi Excel
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Bimo Radifan A
Dokumen tersebut merangkum desain perkerasan jalan untuk Jalan Kapten Mulyadi di Solo. Terdapat dua jenis perkerasan yang direncanakan, yaitu perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Berdasarkan perhitungan CESA-5, dipilih perkerasan kaku dengan tebal 254 mm sebagai rekomendasi karena memiliki umur layanan yang lebih lama dan tahan terhadap suhu tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalaninfosanitasi
Pedoman ini mengatur tata cara penempatan utilitas pada daerah milik jalan dan jembatan, meliputi kaidah penggalian, penempatan, dan penimbunan kembali utilitas di atas maupun bawah tanah. Pedoman ini juga memberikan ketentuan penempatan utilitas pada jembatan agar ketahanan jembatan tidak terganggu.
Pedoman Disain Geometrik Jalan 2020
Diunggah oleh Aji Suraji
Dosen Teknik sipil
Universitas Widyagama malang
Pedoman ini merevisi beberapa pedoman/tata cara tentang Perencanaan Geometrik Jalan yang selama ini digunakan. Revisi yang dilakukan meliputi struktur penyajian yang mengacu pada standar nasional Indonesia dan penambahan kandungannya untuk melengkapi kebutuhan sehingga dapat diaplikasikan baik oleh penyelenggara jalan di pusat maupun di daerah. Revisi ini disusun untuk mengakomodir tantangan dan hambatan dalam pembangunan jalan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem jaringan transportasi dan sistem jaringan jalan. Ia menjelaskan tentang pengelompokan sistem jaringan jalan berdasarkan status, fungsi, dan kelasnya. Dokumen juga menjelaskan tentang sistem hirarki jalan menurut fungsinya seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal baik untuk sistem primer maupun sekunder. Selanjutnya dijelaskan tentang persyaratan teknis dari m
[Ringkasan]
Studi ini menganalisis kapasitas dan tingkat pelayanan pada ruas jalan Wolter Monginsidi Kota Manado dengan melakukan survey volume dan kecepatan lalu lintas selama 4 hari. Hasilnya menunjukkan kapasitas ruas jalan adalah 2934,36 kendaraan per jam dengan tingkat pelayanan E, artinya lalu lintas mendekati kapasitas maksimum.
Dokumen membahas tentang pelaksanaan pekerjaan perkerasan kaku (rigid pavement) dan karakteristiknya seperti kekakuan yang tinggi, ketahanan terhadap beban, dan kebutuhan pemeliharaan yang lebih rendah dibanding perkerasan fleksibel. Juga dibahas mengenai unsur-unsur penting perkerasan kaku seperti sambungan, tulangan dowel dan tie bar, serta persyaratan material dan konstruksinya.
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Terdapat tiga jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan rutin yang dilakukan sepanjang tahun, pemeliharaan berkala pada waktu tertentu, dan rehabilitasi untuk memperbaiki kerusakan yang parah. Dokumen ini juga menjelaskan proses manajemen pemeliharaan rutin yang dilakukan secara swakel
Analisis lalu lintas harian rata-rata di Pasar Anggrek dan sekitar Jalan Y'AM Sabran untuk menentukan rencana perkerasan jalan dan pelebbaran. Lalu lintas diperkirakan akan tumbuh sebesar 5% setiap 5 tahun. Analisis menghitung lalu lintas ekivalen awal, tengah, dan akhir untuk menentukan tebal perkerasan minimum yang dibutuhkan berdasarkan daya dukung tanah. Tebal perkerasan minimum yang dihasilkan
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Djunaidi Syalat
Proposal ini membahas rencana perubahan geometri jalan Subaim-Buli di Kabupaten Halmahera Timur menjadi jalan arteri luar kota tipe pegunungan. Rencana ini mencakup perubahan geometri jalan, perencanaan tebal perkerasan lentur, dan dimensi saluran tepi jalan.
Pelat dibagi menjadi pelat satu arah dan pelat dua arah. Pelat satu arah memiliki panjang lebih besar dari lebarnya dan ditumpu oleh balok sejajar. Pelat dua arah ditumpu oleh balok pada keempat sisinya. Metode perencanaan pelat meliputi penentuan tebal, perhitungan beban, momen, penentuan rasio penulangan, dan pemilihan tulangan.
Manual ini membahas perencanaan struktur perkerasan baru, pelebaran jalan, dan rekonstruksi untuk perkerasan lentur dan kaku. Terdapat dua jenis struktur perkerasan yaitu lentur dan kaku, yang masing-masing memiliki komponen seperti perkerasan, pondasi, dan tanah dasar. Manual ini digunakan untuk menghasilkan desain awal yang kemudian diperiksa menggunakan pedoman dan perangkat lunak desain yang relevan.
Laporan survei kerusakan jalan segmen STA 0+000 - STA 0+500 dilakukan oleh Kelompok 5. Survei menunjukkan PCI terbesar 36 pada dua segmen dan terkecil 12 pada satu segmen. Jenis kerusakan alligator cracking mendominasi pada keseluruhan segmen.
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Peraturan Menteri ini mengatur tentang tata cara pemeliharaan dan penilikan jalan, yang meliputi penyusunan rencana umum pemeliharaan jalan, survey kondisi jalan, pemrograman pekerjaan pemeliharaan, pembiayaan, perencanaan teknis, pelaksanaan pemeliharaan, penilikan kondisi jalan, pengawasan, serta peran masyarakat dalam pemeliharaan jalan. Rencana umum pemeliharaan jalan mencakup sistem
Jalan terletak di Karanganyar menghubungkan Duyung-Pondok Kulon. Lebar 7m, satu lajur dua arah. Umur rencana jalan 20 tahun, beban lalu lintas 1.149 ton/hari. Rekomendasi perkerasan kaku tebal 305mm karena tanah lempung membutuhkan perbaikan tanah dasar yang mahal untuk perkerasan lentur.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis jembatan beserta contoh-contoh proyek jembatan di Indonesia. Jenis jembatan yang dijelaskan antara lain jembatan gelagar baja, gelagar beton, box girder beton, pelengkung beton, gantung, dan kabel stayed. Beberapa contoh proyek jembatan besar di Indonesia meliputi Jembatan Rajamandala, Sekayu, Besok Koboan, Bajulmati, Martadipura, Mahakam-2, Batam-
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Herlyn Meylisa
Dokumen tersebut merangkum prosedur desain perkerasan jalan untuk proyek pembangunan jalan tol dengan umur rencana 40 tahun. Terdapat beberapa langkah yang dijelaskan seperti menentukan CESA, daya dukung tanah, struktur pondasi, dan rekomendasi penggunaan perkerasan kaku karena jalan tol akan dilalui banyak kendaraan berat.
Manual ini membahas perencanaan struktur perkerasan baru, pelebaran jalan, dan rekonstruksi untuk perkerasan lentur dan kaku. Terdapat dua jenis struktur perkerasan yaitu lentur dan kaku, yang masing-masing memiliki komponen seperti perkerasan, pondasi, dan tanah dasar. Manual ini digunakan untuk menghasilkan desain awal yang kemudian diperiksa menggunakan pedoman dan perangkat lunak desain yang relevan.
Makalah ini membahas metode pelaksanaan konstruksi jembatan, terbagi menjadi dua bagian utama yaitu metode jembatan beton dan jembatan rangka. Pada jembatan beton dijelaskan metode MSS, ILM, balanced cantilever dengan formtraveller, cable stayed, dan precast segmental. Sedangkan pada jembatan rangka dijelaskan metode full temporary support, semi temporary support, full cantilever, dan semi cantilever.
Presentasi Kelompok Kelas Pak Ary Setyawan
Jurusan Teknik Sipil UNS
Perkerasan Jalan Raya
Menjelaskan cara hitung perencanaan perkerasan jalan raya Lentur (flexible) dan Kaku (rigid) menggunakan metode analisis komponen dan metode manual menurut Manual Perkerasan Jalan Raya.
Desember 2015
Dokumen tersebut merupakan metode pelaksanaan pekerjaan pembangunan rest area Taman Nasional Kelimutu oleh CV. Putra Tunggal Perkasa. Metode tersebut menjelaskan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara terperinci mulai dari persiapan, pembangunan pondasi, dan pasangan batu.
Dokumen tersebut merangkum survei kondisi perkerasan jalan raya Maospati-Solo. Survei dilakukan di 16 section jalan dengan panjang total 600 meter. Setiap section dinilai berdasarkan jenis dan parahnya kerusakan perkerasan, kemudian dirancang tindakan perbaikan yang sesuai. Hasil survei digunakan untuk merencanakan pemeliharaan rutin maupun perbaikan berkelanjutan pada jalan tersebut.
Analisis prioritas penanganan jalan pada ruas jalan Krebet - Bantur dilakukan dengan menganalisis kondisi jalan menggunakan metode SDI dan RCI untuk menentukan tingkat kerusakan setiap segmen, kemudian menentukan urutan prioritas perbaikan menggunakan metode AHP dengan mempertimbangkan beberapa kriteria.
Penilaian Kondisi Jalan Kolonel Sutarto dengan Metode PCIsyahrulanggara1
Survei kondisi jalan Jl. Kolonel Sutarto menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI) menunjukkan nilai rata-rata PCI sebesar 73,1 yang termasuk dalam kategori baik. Kerusakan utama meliputi aligator cracking, bleeding, dan edge cracking yang disebabkan oleh faktor material, struktur jalan, dan lalu lintas. Langkah perbaikan meliputi penambalan, penutupan retak, dan pemeliharaan bahu jalan.
Survey PCI Rigid Pavement Jl. Masaran - Plupuh Segmen Km. 1 s/d 2 - Teknik Si...M Hilman Iman Sakti
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Laporan ini menganalisis kondisi rigid pavement pada Jalan Masaran-Plupuh menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI).
2. Survei menemukan 6 jenis kerusakan utama dengan nilai deduct value tinggi.
3. Analisis data menghasilkan nilai PCI 66 (Fair) yang mengindikasikan perbaikan diperlukan dalam 1-5 tahun.
Penilaian Kondisi Jalan Letj. Sutoyo dengan Metode PCIRifkiSeptian2
[dokumen]
Dokumen ini merangkum survei kondisi perkerasan jalan di Jl. Letj. Sutoyo untuk menentukan jenis dan tingkat kerusakan serta jenis perbaikan yang dibutuhkan. Survei menemukan berbagai kerusakan seperti retak kulit buaya, bleeding, dan pothole. Nilai PCI terendah 34 pada Section 5 yang membutuhkan perbaikan lebih lanjut.
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa lalu lintas yang mencakup pengertian, komponen, analisis tingkat pelayanan jalan, geometri jalan, dan penampang jalan. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang perencanaan sistem transportasi untuk menghasilkan pergerakan manusia dan barang secara aman dan efisien."
Dokumen ini membahas tentang penentuan jenis pemeliharaan jalan dengan menggunakan metode Bina Marga. Metode ini digunakan untuk menilai kondisi jalan berdasarkan jenis dan luas kerusakan, lalu lintas, serta menentukan prioritas pemeliharaan. Dilakukan survei kondisi jalan, perhitungan indeks kerusakan, dan penetapan jenis pemeliharaan rutin, berkala, atau peningkatan berdasarkan hasilnya
Metode perbaikan kerusakan bangunan perlengkapan jalan meliputi kegiatan pemeliharaan rutin seperti pembersihan, perbaikan sederhana, dan pemeliharaan berkala untuk menjaga fungsi dan keamanan perlengkapan jalan. Kegiatan tersebut dijadwalkan secara teratur oleh petugas pemeliharaan jalan.
1) Survei lapangan dan pengumpulan data dilakukan untuk perencanaan drainase jalan. Survei meliputi data topografi, hidrologi, dan fasilitas drainase yang ada.
2) Pelaksanaan survei lapangan mencakup pemotretan, pengumpulan data kependudukan, dan penyelidikan genangan. Jenis dan lokasi survei ditentukan berdasarkan tujuan survei.
3) Penentuan daerah pengaliran saluran jalan dilakukan dengan du
1) Survei lapangan dan pengumpulan data dilakukan untuk perencanaan drainase jalan. Survei meliputi data topografi, hidrologi, dan fasilitas drainase yang ada.
2) Pelaksanaan survei lapangan mencakup pemotretan, pengumpulan data kependudukan, dan penyelidikan genangan. Jenis dan lokasi survei ditentukan berdasarkan tujuan survei.
3) Penentuan daerah pengaliran saluran jalan dilakukan dengan du
Penilaian Kondisi Jalan Solo - Karanganyar Km 6 dengan Metode PCIAlifianWisnu
Survei kerusakan jalan antara Solo dan Karanganyar menemukan berbagai jenis kerusakan seperti retak berbentuk jala, lubang, bump, dan tambalan. Nilai PCI rata-rata arah Karanganyar ke Solo adalah 86% (sangat baik), sedangkan arah Solo ke Karanganyar adalah 77% (sangat baik). Perbaikan diperlukan terutama untuk arah Solo ke Karanganyar dengan overlay.
Survei dilakukan di Jl. Tentara Pelajar untuk menilai kondisi perkerasan. Beberapa kerusakan ditemukan seperti aligator cracking, pothole, corrugation, patching, shoving, dan bumps and sags. Nilai PCI terendah 34 diperoleh pada segment 10 yang berkondisi buruk. Berbagai perbaikan seperti perawatan permukaan dan penambalan usulkan untuk ruas jalan.
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANPPGHybrid1
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar gambar konstruksi bangunan jalan dan jembatan. Mencakup definisi jalan raya, bagian-bagian jalan seperti lebar jalur, bahu, dan drainase. Jenis-jenis perkerasan jalan serta istilah yang terkait dengan perencanaan jalan seperti ruang jalan, jalur lalu lintas, dan bahu jalan."
PerhitungaPERHITUNGAN NILAI PCI PADA JALAN TENTARA PELAJAR SURAKARTA TAHUN 2016 KELOMPOK 3 MPRI UNS 2016
1. SURVEI KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN
METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)
PADA RUAS JALAN TENTARA PELAJAR
(PEDARINGAN) SURAKARTA
Kelompok 3
1. Hasanuddin (S941602005)
2. M. Abu Thohir (S941602008)
3. M. Arsyad (S941602009)
4. Toni Arianto (S941602012)
5. Viska D. Fawzy (S941602014)
MAGISTER PEMELIHARAAN DAN REHABILITASI INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2016
2. Latar Belakang
Kondisi jalan akan mengalami penurunan yang ditandai dengan terjadinya
kerusakan seiring bertambahnya usia pemakaian.
Kerusakan jalan dapat dihindari apabila dilakukan pemeliharaan dan
pemantauan secara rutin dan berkala.
Pengelolaan sistem perkerasan jalan pada tahap awal perlu dilakukan
sistem informasi dalam menentukan gambaran kondisi dari suatu jaringan
jalan saat ini, dan memperkirakan kondisinya di masa datang. Untuk
memprediksi hal tersebut, digunakan beberapa metode antara lain
Pavement Condition Index (PCI) dan Asphalt Institute.
Demikian halnya pada Jalan Tentara Pelajar (Pedaringan) Surakarta. Hal
ini mendorong untuk dilakukan pengamatan secara teknis untuk
mengetahui kondisi jalan yang sesungguhnya.
3. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Menganalisis bagaimana kondisi lapisan perkerasan jalan Tentara
Pelajar (pedaringan) Surakarta saat ini.
2. Menganalisis bagaimana jenis kerusakan yang terjadi pada lapisan
perkerasan jalan Tentara Pelajar (pedaringan) Surakarta.
3. Menganalisis bagaimanakah kondisi struktur perkerasan pada ruas
Jalan Tentara Pelajar (pedaringan) Surakarta.
4. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian terbatas pada ruas jalan Tentara Pelajar (pedaringan),
Kota Surakarta dengan titik awal survey adalah perempatan Kandang
Sapi (KM 0+000) sampai KM1+100 dengan pertimbangan bahwa pada
segmen tersebut jalan mengalami tingkat kerusakan paling tinggi.
2. Jenis dan tingkat kerusakan jalan berdasarkan hasil survei dan
pengamatan langsung di lapangan pada bulan Mei 2016 dan
analisisnya menggunakan metode PCI.
5. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan ini adalah:
1. Analisis jenis-jenis kerusakan perkerasan pada ruas jalan Tentara
Pelajar (pedaringan) Surakarta.
2. Analisis kondisi perkerasan yang diakibatkan oleh arus lalu lintas yang
ada pada ruas jalan Tentara Pelajar (pedaringan) Surakarta dengan
menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI).
3. Analisis penilaian kondisi struktur perkerasan pada ruas jalan Tentara
Pelajar (pedaringan) Surakarta.
6. Kajian Pustaka
Perkerasan Jalan
Berdasarkan bahan pengikat konstruksi perkerasan jalan dibedakan menjadi tiga
jenis konstruksi perkerasan yaitu :
1. Konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement)
2. Konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement)
3. Konstruksi perkerasan komposit ( composite pavement)
Penilaian kondisi kerusakan perkerasan dengan PCI:
dikembangkan oleh US Army
memberikan informasi kondisi perkerasan hanya pada saat survei
indeks kondisi perkerasan merupakan indeks numerik berkisar 0 – 100
didasarkan pada hasil survei kondisi visual
dalam metode PCI tingkat keparahan kerusakan perkerasan merupakan
fungsi dari 3 faktor utama yaitu tipe kerusakan, tingkat keparahan kerusakan
dan jumlah kerusakan
7. Density (kadar kerusakan)
Density = Ad/As x 100 % atau Density = Ld/As x 100 %
dengan :
Ad = luas total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m2)
Ld = panjang total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m)
As = luas total unit segmen (m2)
Deduct Value ( Nilai pengurangan )
Deduct Value adalah nilai pengurangan untuk tiap jenis kerusakan yang
diperoleh dari kurva hubungan antara density dan deduct value.
Total Deduct Value ( TDV )
Total Deduct Value (TDV) adalah nilai total dari individual deduct value untuk tiap
jenis kerusakan dan atau tingkat kerusakan yang ada pada suatu unit penelitian.
Corrected Deduct Value ( CDV )
diperoleh dari kurva hubungan antara nilai TDV dengan nilai CDV
dengan pemilihan lengkung kurva sesuai dengan jumlah nilai
individual deduct value yang mempunyai nilai lebih besar dari 2.
8. PCI (s) = 100 – CDV
dengan:
PCI (s) = Pavement Condition Index untuk tiap unit
CDV = Corrected Deduct Value untuk tiap unit
Untuk nilai PCI secara keseluruhan:
PCI = ΣPCI(s)/N
dengan:
PCI = Nilai PCI perkerasan keseluruhan
PCI (s) = Nilai PCI untuk tiap unit
N = Jumlah unit
12. Macam Kerusakan yang Terjadi di Lokasi Studi
Berdasarkan hasil survey lapangan setiap segmen di ruas jalan Tentara Pelajar
Surakarta yang dilakukan dapat diidentifikasi beberapa jenis kerusakan sebagai
berikut:
1. Retak, jenis kerusakan ini terjadi merata di hampir seluruh permukaan
perkerasan jalan dengan berbagai tipe diantaranya tipe retak kulit buaya
(alligator cracks), retak tepi (edge cracks),retak memanjang dan melintang
(longitudinal and transverse cracks),
2. Kegemukan aspal (bleeding),
3. Jalan bergelombang/kerutan (corrugation),
4. Penurunan (depression),
5. Bahu jalan rendah (Lane/shoulder drop off),
6. Tambalan jalan (patching and utility cut patching),
7. Kerusakan lubang (pothole),
8. Kehilangan aspal (weathering).
13. 1. Aligator Cracking (Retak Kulit Buaya)
adalah retak yang berbentuk sebuah jaringan dari
bidang bersegi banyak (poligon) menyerupai kulit
buaya, dengan lebar celah lebih besar/sama
dengan 3 mm.
disebabkan karena beberapa hal antara lain:
• Defleksi berlebihan dari permukaan
perkerasan,
• Gerakan satu atau lebih lapisan yang berada
dibawah,
• Modulus dari material lapis pondasi rendah,
• Lapis pondasi atau lapis aus terlalu getas,
• Kelelahan dari permukaan,
• Pelapukan permukaan, tanah dasar atau
bagian perkerasan dibawah lapis permukaan
kurang stabil,
• Bahan lapis pondasi dalam keadaan jenuh air,
karena air tanah naik.
14. 2. Edges Cracking (Retak Pinggir/ Tepi)
Retak pinggir (edge crack), retak
memanjang jalan, dengan atau tanpa
cabang yang mengarah ke bahu dan
terletak dekat bahu
Retak ini disebabkan oleh :
• tidak baiknya sokongan dari arah
samping, drainase kurang baik,
• terjadinya penyusutan tanah, atau
terjadinya settlement di bawah daerah
tersebut,
• akar tanaman yang tumbuh di tepi
perkerasan
15. 3. Longitudinal Cracking (Retak Memanjang)
Retak memanjang adalah retak yang
berbentuk memanjang pada perkerasan
jalan, dapat terjadi dalam bentuk tunggal
atau berderet yang sejajar, dan kadang-
kadang sedikit bercabang
Retak memanjang disebabkan oleh:
• labilnya lapisan pendukung dari struktur
perkerasan
• adanya sambungan pelaksanaan ke
arah memanjang
• kurangnya ikatan antara bagian-bagian
perkerasan selama pelaksanaan
16. 5. Bleeding (Penggemukan Aspal)
Kegemukan aspal adalah lapisan tipis
bitumen pada permukaan perkerasan yang
mengakibatkan permukaan menjadi
berkilau, mengkilat dan biasanya menjadi
sangat lengket
Kegemukan aspal disebabkan oleh jumlah
aspal yang berlebihan dalam campuran,
kelebihan penggunaan penutup bitumen
dan rongga udara yang rendah
17. 6. Corrugation (Kerutan)
Kerutan adalah serangkaian puncak dan
lembah yang terjadi pada permukaan jalan
dengan interval yang teratur
Kerusakan ini biasanya disebabkan oleh
kondisi lalu lintas serta ketidakstabilan
perkerasan dan dasar perkerasan
18. 7. Deppression (Depresi)
Depresi adalah area dari permukaan
perkerasan dengan elevasi yang lebih
rendah dari permukaan jalan
disekitarnya
Depresi disebabkan oleh penurunan
tanah dasar atau sebagai akibat dari
pelaksanaan konstruksi yang tidak baik
19. 8. Lane/Shoulder Drop Off (Bahu Jalan Rendah)
Bahu jalan rendah adalah perbedaan
elevasi antara tepi perkerasan dan bahu
jalan
Kerusakan ini disebabkan oleh :
• erosi bahu jalan,
• penurunan bahu jalan, dan
• penambahan lapis perkerasan tanpa
penyesuaian ketinggian bahu jalan
20. 9. Patching (Tambalan)
Tambalan (patching) adalah
wilayah perkerasan yang telah
diganti menjadi baru untuk
memperbaiki perkerasan yang
ada
Tambalan dianggap merupakan cacat jalan walaupun sudah di kerjakan dengan
sangat baik.
Idetifikasi terhadap tambalan ini biasanya diukur dengan menghitung luasan
tambalan
21. 11. Potholes (Lubang)
Lubang (potholes) adalah lekukan
permukaan perkerasan akibat hilangnya
lapisan aus atau material lapis pondasi
Penyebab terjadinya lubang (potholes)
antara lain :
• Campuran material lapis permukaan
yang kurang baik,
• Air masuk ke dalam lapis pondasi lewat
retakan di permukaan perkerasan yang
tidak segera ditutup,
• hasil dari retak buaya, lalu berlanjut
akibat lalu lintas terlepasnya bagian
retak menjadi lobang.
• Tercabutnya aspal pada lapisan aus
akibat melekat pada ban.
22. 12. Weathering (Kehilangan Aspal)
Pelapukan dan raveling pada permukaan
perkerasan karena hilangnya aspal atau
tar pengikat dan copot partikel agregat.
Selain itu, raveling mungkin disebabkan
oleh jenis tertentu dari lalu lintas, misalnya,
bekas jalur kendaraan. Pelunakan
permukaan dan lepasnya agregat karena
tumpahan minyak juga termasuk dalam
raveling
28. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
• Jenis-jenis kerusakan yang ditemui pada ruas jalan Tentara Pelajar, Kota
Surakarta adalah alligator cracks, block cracks, depression, edge cracks,
longitudinal and transverse crack, patching, pothole dan weathering.
• Nilai kondisi perkerasan ruas jalan Tentara Pelajar adalah 35 masuk
dalam kategori jelek (poor) dan mengacu pada matriks PCI, ruas jalan
tersebut harus segera dilakukan penanganan dengan rekonstruksi
KESIMPULAN
29. SARAN
1. Agar kerusakan yang telah terjadi pada ruas jalan tidak menjadi lebih parah,
maka perlu segera dilakukan tindakan perbaikan pada unit-unit yang rusak.
2. Kerusakan yang paling dominan yaitu alligator cracking dan depression
dimana salah satu penyebabnya adalah karena beban lalu lintas yang
berulang-ulang. Untuk itu peran serta pengawasan angkutan barang perlu
mendapatkan perhatian yang serius.
3. Di beberapa lokasi bahu jalan lebih tinggi daripada tepi perkerasan
sehingga pada kondisi pasca hujan terdapat beberapa kubangan air di tepi
jalan. Disarankan untuk dilakukan perbaikan drainase jalan sehingga air
dapat segera keluar dari badan jalan saat turun hujan.
SARAN