SlideShare a Scribd company logo
PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR
 LATAR BELAKANG
 MAKSUD DAN TUJUAN
 PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR
 HASIL LABORATORIUM
 ESTIMASI BIAYA
LATAR BELAKANG
 Perkerasan lentur umumnya digunakan sebagai
konstruksi jalan nasional dengan berbagai kelebihannya,
yaitu kualitas permukaan yang lebih rata, lebih ekonomis,
dapat dilakukan konstruksi bertahap, perbaikan dan
perawatan yang mudah.
MAKSUD DAN TUJUAN
 Maksud : merencanakan perkerasan lentur jalan raya
berdasarkan metoda yang dikeluarkan Bina Marga sesuai
dengan standar ketentuan yang berlaku di Indonesia.
 Tujuan : seluruh pegawai dalam lingkungan Bina Marga
dapat mengetahui dasar-dasar pengetahuan, prinsip dan
standar perencanaan perkerasan lentur jalan nasional di
Indonesia.
JENIS PERKERASAN JALAN
Perkerasan Beton
Semen
(Kaku/rigid)
Perkerasan Beton
Aspal
(Lentur/flexible)
SUSUNAN PERKERASAN LENTUR
Lap. Permukaan (AC-WC; AC
Binder; AC Base)
Lap. Pondasi Atas (LPA)
Lap. Pondasi Bawah (LPB)
Lap. Tanah Dasar
Fungsi Lapis Perkerasan Lentur
 Lapisan Permukaan
Sebagai lapis pertama penahan beban roda, lapis aus penahan gesekan, lapis
kedap air, serta lapis yang menyebarkan beban ke lapisan dibawahnya.
 Lapis Pondasi Atas (LPA)
Sebagai perletakan atau lantai kerja terhadap lapis permukaan.
Sebagai lapisan yang memikul, membagikan, dan mendistribusikan tegangan-
tegangan yang ditimbulkan oleh lalu lintas ke lapisan yang berada dibawahnya
(CBR > 90%, PI≤6%).
Fungsi Lapis Perkerasan Lentur
 Lapis Pondasi Bawah (LPB)
Sebagai pembagi beban serta meneruskan beban yang diterima dari lapis
pondasi atas (CBR > 60%, PI < 10%)
 Tanah Dasar
Memberikan daya dukung tanah dan sebagai penentu ketebalan lapisan
diatasnya (CBR  6%)
9
Desain Service Ability Loss
Δpsi=IPo – IPt
Beban Gandar Standard
(W18)
Menentukan Nilai
Struktural Number (SN)
Faktor Ekivalen
(E)
Menentukan :
1.Koefisien Drainase (mi)
2.Koefisien Kekuatan relative
(ai)
Tebal Perkerasan Lentur
(Flexible Pavement)
10
Perhitungan Perencanaan Jalan baru :
1. Menentukan faktor ekivalen (E) masing2 kendaraan
2. Mencari beban gandar standar kumulatif (W18)
3. Mencari struktural number (SN)  nomogram
4. Mencari desain service ability loss ( Δpsi=IPo – IPt )
5. Menentukan koefisien drainase
6. Menentukan koefisien kekuatan relatif ( ai ) untuk
masing-masing lapis perkerasan
7. Menghitung tebal masing2 lapisan
12
Perencanaan jalan baru :
• Umur rencana : 20 tahun
• Tipe jalan : jalan arteri 2 lajur 2 arah ( 2/2 TB )
• Asumsi faktor distribusi arah (DD) : 50%.
• Tingkat pertumbuhan : 9% per tahun.
Data lalu lintas :
 Kendaraan ringan 2 T : 1000 kendaraan > 1200
 Bus 8 T : 300 kendaraan > 350
 Truk 2 as 13 T : 50 kendaraan > 75
 Truk 3 as 20 T : 30 kendaraan >40
 Truk 5 as 30 T : 10 kendaraan> 20
Parameter-parameter lainnya diasumsikan sebagai berikut :
- Lapisan Permukaan Aspal beton , MR = 25.000 Psi
- LPA granular CBR 90%
- LPB CBR 60%
- ITP : 4.0
- IPT : 2.0
- EAC : 450.000 psi
- EBS : 30.000 psi
- ESB : 11.000 psi
- SN rencana : 4,6
Angka Ekuivalen Beban Sumbu
Kendaraan
SUMBU TUNGGAL RODA TUNGGAL (STRT)
Angka Ekivalen =
15
• Kendaraan Ringan 2 T ( 1+1 )
= ( 10 kN/53 kN )4 + 0,0002
= 0,0015 ESAL
• Bus 8 T ( 3+5 )
= ( 30 kN/53 kN )4 + 0,134
= 0,237 ESAL
• Truk 2 as 13 T ( 5+8 )
= ( 50 kN/53 kN )4 + 0,903
= 1,695 ESAL
• Truk 3 as 20 T ( 6+7.7 )
= ( 60 kN/53 kN )4 + 0,693
= 2,335 ESAL
• Truk 5 as 30 T ( 6+7.7 ) (5+5)
= ( 60 kN/53 kN )4 + 0,693 + 0,268
= 2,603 ESAL
Angka Ekivalen Masing-masing
Tipe Kendaraan
Lalu Lintas Pada Lajur Rencana
Lajur Rencana : lajur yang paling berat menerima beban L.L
w18 = DD x DL x ŵ18
Dimana :
DD = faktor distribusi arah ~ 0.5.
DL = faktor distribusi lajur.
ŵ18 = beban gandar standar kumulatif untuk dua arah (ESAL)
.
Jumlah lajur per arah % beban gandar standar
dalam lajur rencana
1 100
2 80 – 100
3 60 – 80
4 50 – 75
Contoh Jumlah Lajur dan Arah
1 lajur 1 arah
4 lajur 2 arah
2 lajur 1 arah
2 lajur 2 arah
Jumlah Lajur
Kendaraan Ringan Kendaraan Berat
1 Arah 2 Arah 1 Arah 2 Arah
1 1.000 1.000 1.000 1.000
2 0.600 0.500 0.700 0.500
3 0.400 0.400 0.500 0.475
4 0.300 0.450
5 0.250 0.425
6 0.200 0.400
Koefisien Distribusi Kendaraan
Kendaraan ringan : Berat < 5 ton
g
g
x
w
W
n
t
1
)
1
(
18



Dimana :
Wt = jumlah beban gandar tunggal standar kumulatif (ESAL).
w18 = beban gandar standar kumulatif selama 1 tahun (ESAL).
n = umur pelayanan (tahun).
g = perkembangan lalu lintas (%).
21
•Mencari beban gandar standar untuk lajur rencana per tahun
w18 per hari = ∑ (volume kendaraan x E)
= 1000 x 0,0015 + 300 x 0,237 + 50 x 1,695 + 30 x 2,335
+ 10 x 2,603
= 253,43 ESAL
W18 per hari = DD x DL x w18
= 0,5 x 1,0 x 253,43 = 126,715 ESAL
W18 per tahun = W18 per hari x 365
= 126,715 x 365 = 46251 ESAL
•Beban gandar tunggal standar kumulatif
Wt =( W18 x (1+ g)n – 1 )/ g
Wt =( 46251 x (1+ 0,09)20 – 1 )/ 0,09
Wt = 2.366.207 ESAL
3. Menghitung ∆Psi
(IPo – IPt)
 Indeks permukaan ini menyatakan nilai ketidakrataan dan kekuatan perkerasan yang
berhubungan dengan tingkat pelayanan bagi lalu-lintas yang lewat. Adapun beberapa ini IP
beserta artinya adalah seperti yang tersebut di bawah ini :
 IP = 2,5 : menyatakan permukaan jalan masih cukup stabil dan baik.
 IP = 2,0: menyatakan tingkat pelayanan terendah bagi jalan yang masih mantap.
 IP = 1,5 : menyatakan tingkat pelayanan terendah yang masih mungkin (jalan tidak terputus).
 IP = 1,0 : Menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat sehingga sangat
mengganggu lalu-lintas kendaraan.
Indeks permukaan pada awal umur rencana (IPo)
Jenis Lapis Perkerasan IP0
Ketidakrataan *) (IRI,
m/km)
L A S T O N
LASBUTAG
L A P E N
> 4
3,9 – 3,5
3,9 – 3,5
3,4 – 3,0
3,4 – 3,0
2,9 – 2,5
< 1,0
> 1,0
< 2,0
> 2,0
< 3,0
> 3,0
Indeks Permukaan (IP)
Asumsi:
IP0 = 4
IPt = 2.0
∆Psi = IPo – IPt
= 4.0 – 2.0
= 2.0
Indeks Permukaan pada Akhir Umur Rencana (IPt)
Klasifikasi Jalan
Lokal Kolektor Arteri
Bebas
hambatan
1,0 – 1,5
1,5
1,5 – 2,0
-
1,5
1,5 – 2,0
2,0
2,0 – 2,5
1,5 – 2,0
2,0
2,0 – 2,5
2,5
-
-
-
2,5
4. Menghitung SN
(Structural Number)
Reliabilitas (R)
Konsep reliabilitas merupakan upaya untuk menyertakan derajat
kepastian (degree of certainty) ke dalam proses perencanaan untuk
menjamin bermacam-macam alternatif perencanaan akan bertahan
selama selang waktu yang direncanakan (umur rencana).
Rekomendasi tingkat reliabilitas untuk bermacam-macam
klasifikasi jalan
Klasifikasi jalan
Rekomendasi tingkat reliabilitas
Perkotaan Antar kota
Bebas hambatan
Arteri
Kolektor
Lokal
85 – 99.9
80 – 99
80 – 95
50 – 80
80 – 99,9
75 – 95
75 – 95
50 – 80
Tingkat Realibility
Untuk tingkat reliabilitas (R) yang diberikan, reliability
factor merupakan fungsi dari deviasi standar
keseluruhan (overall standard deviation,S0) yang
memperhitungkan kemungkinan variasi perkiraan lalu-
lintas dan perkiraan kinerja untuk W18 yang diberikan.
Deviasi Standar (So) harus dipilih yang mewakili
kondisi setempat. Rentang nilai So adalah 0,40 – 0,50
Asumsi :
R = 95 %
So = 0.4
28
Dengan EAC = 450.000 Psi, didapat :
a1 = 0,46
R = 95%
So = 0,4
W18 = 2.366.207 ESAL
Mr = 25.000 ksi
IPT = 2.0
EAC = 450.000 psi
EBS = 30.000 psi
ESB = 11.000 psi
SN1 = 2,5
SN2 = 3,5
Lapis Pondasi Atas Granular
CBR 90%
CBR LPA sebesar 90%, maka didapat
a2 = 0,138
CBR LPB sebesar 60%, maka didapat
a3 = 0,128
32
Kualitas drainase untuk lapis pondasi atas baik sekali
lapis pondasi bawah baik
dengan persen waktu 6%, sehingga didapat:
Lapis pondasi atas , m2 = 1,2
Lapis pondasi bawah, m3 = 1,0
Tabel Koefisien drainase (m) untuk memodifikasi koefisien
kekuatan relatif material untreated base dan subbase pada
perkerasan lentur.
Kualitas drainase
Persen waktu struktur perkerasan dipengaruhi oleh
kadar air yang mendekati jenuh
< 1 % 1 – 5 % 5 – 25 % > 25 %
Baik sekali
Baik
Sedang
Jelek
Jelek sekali
1,40 – 1,30
1,35 – 1,25
1,25 – 1,15
1,15 – 1,05
1,05 – 0,95
1,35 – 1,30
1,25 – 1,15
1,15 – 1,05
1,05 – 0,80
0,08 – 0,75
1,30 – 1,20
1,15 – 1,00
1,00 – 0,80
0,80 – 0,60
0,60 – 0,40
1,20
1,00
0,80
0,60
0,40
Tebal Lapis Perkerasan
 Tebal Lapis Permukaan (D1)
D1* = SN 1 / a1 SN1*= a1 x D1
= 2,5 / 0,46 =0,45 x 5,5
= 5,4 ≈ 5,5 inch = 2,5
 Tebal Lapis Pondasi Atas (D2)
D2* = (SN2 – SN1*)/(a2 x m2) SN2 * = D2* x a2 x m2
= (3,5 – 2,6 ) / (0,138 x 1,2) = 5,5 x 0,138 x 1,2
= 6,04 ≈ 6,5 inch = 1,0
 Tebal Lapis Pondasi Bawah (D3)
D3 = ( SN3 – ( SN1* + SN2* ) / ( a3 x m3 ) )
= ( 4,6 – ( 2,5 + 1,0) / ( 0,128 x 1,0 ) )
= 8,59 inch ≈ 8,75 Inch
34
TIPIKALSUSUNANPERKERASANLENTUR
Lapis Permukaan = 14 cm
 AC – WC = 4 cm
 AC – BC = 5 cm
 AC Base = 5 cm
Lapis Pondasi Atas = 16 cm
Lapis Pondasi Bawah = 22 cm
Tanah Dasar
HASIL PENGUJIAN TANAH
No Judul Pengujian Nomor SNI Hasil Pengujian Satuan
1 Pengujian Berat Jenis Tanah SNI 03-1964-1990 2,18 gr/cm3
2 Pengujian Batas-batas Atterberg
-Batas Cair
-Batas plastis
-Plasticity index
SNI 03-1967-1990
SNI 03-1966-1990
55
36,97
18,03
%
%
%
3 Pengujian CBR Laboratorium SNI 03-1744-1989 7 %
4 Pengujian Kadar Air Tanah SNI 03-1965-1990 15,71 %
HASIL PENGUJIAN AGREGAT
HASIL PENGUJIAN ASPAL
No Jenis Pengujian Hasil Uji
Persyaratan
Metode Pengujian Satuan Keterangan
Min. Max.
1 Penetrasi pada 25oC 71,6 60 79 SNI 06-2456-1991 0,1 mm Memenuhi
2 Titik lembek 51,25 50 58 SNI 06-2434-1991 oC Memenuhi
3 Daktilitas pada 25oC, 5 cm/menit 150 100 - SNI 06-2433-1991 cm Memenuhi
4 Kelarutan dalam C2HCL3 98,54 99 - SNI 06-2432-1991 % Memenuhi
5 Titik Nyala (COC) 285 200 - SNI 06-2441-1991 oC Memenuhi
6 Berat Jenis 1,035 1,0 - SNI 06-6721-1991 gr/cc Memenuhi
7 Viskositas
- Suhu pencampuran
- Suhu pemadatan
163oC
153oC
155
135
165
142
SNI 03-6721-2002 oC
Memenuhi
Tidak memenuhi
8 Kehilangan Berat (TFOT) -0,007 0,8 SNI 06-2434-1991 % aspal
asli
Tidak memenuhi
9 Penetrasi, setelah TFOT 35,75 54 - SNI 06-2438-1991 % asli Tidak memenuhi
10 Titik lembek, setelah TFOT 53,125 - - SNI 06-2440-1991 oC Memenuhi
11 Daktilitas, setelah TFOT 100% 50 - SNI 06-2434-1991 % asli Memenuhi
BUDGETING
ASUMSI -ASUMSI
 Tebal Lapis Perkerasan :
 Lapis Permukaan = 14 cm
 ACWC = 4 cm
 ACBC = 5 cm
 AC Base = 5 cm
 LPA = 16 cm
 LPB = 22 cm
 Jalan Arteri, 2 Lajur 2 Arah Tak Berbagi (2/2 TB)
 Lebar Lajur : 3,5 m
 Lebar Bahu : 2 m
 Perkerasan lentur (Flexibe Pavement)
 Kondisi tanah datar
 Sistem drainase baik sekali
41
Asumsi Pembuatan Jalan Baru = 1 Km
 Tonase Hotmix Perkerasan
Panjang jalan x lebar jalan x tebal jalan x berat jenis hotmix
 (ACWC) = 11 x 1000= 11000 m2
 (ACBC) = 7 x 1000 x 0.05= 350 m3
 Volume Lapis Perkerasan
Panjang jalan x lebar jalan x tebal jalan
 (Base A) = 1000 m x 2 x (3,5 m + 2 m) x 0.21 m = 2310 m3
 (Base B) = 1000 m x 2 x (3,5 m + 2 m) x 0.22 m =2420 m3
42
R
E
N
C
AN
A AN
G
G
AR
AN B
IAYA
Proyek : D
E
PAR
TE
M
E
N PE
KE
R
JAAN U
M
U
MD
ITJE
N BIN
A M
AR
G
A
Kegiatan : PE
M
BAN
G
U
N
AN JALAN BAR
U
Pekerjaan : PE
M
BAN
G
U
N
AN JALAN BAR
U
I PE
KE
RJAAN PE
RSIAPAN
1M
obilisasi dan D
em
obilisasi ls 1 881
,530,000.00 881
,530,000.00
Sub Total I 881
,530,000.00
II PE
KE
RJAAN TANAH
1G
alian Selokan D
rainase dan Saluran Air m
³ 1
280 26,934.1
4 34,475,699.20
2 Pasangan Batu dengan M
ortar m
³ 1
28 437,350.41 55,980,853.00
Sub Total II 90,456,552.20
III PE
KE
RJAAN G
ALIAN
1G
alian Biasa m
³ 880 58,789.85 51
,735,068.00
Sub Total III 51
,735,068.00
JUM
LAH HARG
A
NO ITE
M PE
KE
RJAAN SAT VO
LUM
E HARG
A SATUAN
43
IV PE
KE
RJAAN LAPIS PO
NDASI
1Lapis Pondasi Agregat Kelas A m
³ 1
760 458,587.66 807,1
1
4,281
.60
2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B m
³ 2420 432,592.1
8 1
,046,873,075.60
Sub Total IV 1
,853,987,357.20
V PE
KE
RJAAN PE
RKE
RASAN
1Bitum
en Lapis R
esap Pengikat (Prim
e C
oat) ltr 1
050 5,550.36 5,827,880.97
2 Bitum
en Lapis Pengikat (Tack C
oat) ltr 21
00 6,446.25 1
3,537,1
25.00
3 ACBase m
³ 350 1
,649,801
.00 577,430,350.00
4 Asphalt C
oncrete Binder C
ourse m
³ 350 1
,734,269.48 606,994,31
8.00
5 Asphalt C
oncrete W
earing C
ourse m
² 1
1
000 71
,846.43 790,31
0,766.97
Sub Total V 1
,994,1
00,440.93
VI PE
KE
RJAAN LAIN-LAIN
1M
arka Jalan m
² 357.69231 1
1
4,81
1
.00 41
,067,01
1
.54
Sub Total VI 41
,067,01
1
.54
TO
TAL PE
KE
R
JAAN 4,91
2,876,429.88
PPN 1
0 % 491
,287,642.99
JU
M
LAH TO
TAL 5,404,1
64,072.86
D
IBU
LATKAN 5,404,1
64,000.00
Terbilang :
Lim
a M
ilyar Em
pat Ratus Em
pat Juta Seratus Enam Puluh Em
pat Ribu Rupiah
JUM
LAH HARG
A
NO ITE
M PE
KE
RJAAN SAT VO
LUM
E HARG
A SATUAN
44
KESIMPULAN
KESIMPULAN
 Berdasarkan perhitungan yang diperoleh menurut standar Bina Marga,
untuk Beban gandar tunggal standar kumulatif 2.366.207 ESAL, tebal
perkerasan yang diperlukan :
 Tebal Lapis Permukaan = 14 cm
 ACWC = 4 cm
 ACBC = 5 cm
 AC Base= 5 cm
 Tebal Lapis Pondasi Atas = 16 cm
 Tebal Lapis Pondasi Bawah = 22 cm
 Biaya yang diperlukan untuk membangun jalan baru sebesar Rp.
5.404.164.000,00 per Km

More Related Content

What's hot

Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
rakesword
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geserKetut Swandana
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
فهرودين سفي
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
WSKT
 
Bab iv 4.5 tangga (190 201) pdf
Bab iv 4.5 tangga (190 201) pdfBab iv 4.5 tangga (190 201) pdf
Bab iv 4.5 tangga (190 201) pdf
fauziyyah ziya
 
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Herizki Trisatria
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
noussevarenna
 
analisa-struktur
analisa-strukturanalisa-struktur
analisa-struktur
Yogi Madznaxsltde
 
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Shaleh Afif Hasibuan
 
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Harsanty Seran
 
1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt
1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt
1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt
mardiahdiah16
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Harsanty Seran
 
Kuat tekan baja SNI 1729:2020
Kuat tekan baja SNI 1729:2020Kuat tekan baja SNI 1729:2020
Kuat tekan baja SNI 1729:2020
Shaleh Afif Hasibuan
 
Cth smbungan baut
Cth smbungan bautCth smbungan baut
Cth smbungan baut
Fuji Antjo
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya uplift
HAFIZ ILHAM
 
Tebal Perkerasan MAK-1.ppt
Tebal Perkerasan MAK-1.pptTebal Perkerasan MAK-1.ppt
Tebal Perkerasan MAK-1.ppt
HalloFriends
 
Bab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-relBab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-rel
Dani Hamdani
 
Tugas besar dinamika struktur dan gempa
Tugas besar dinamika struktur dan gempaTugas besar dinamika struktur dan gempa
Tugas besar dinamika struktur dan gempa
nyomansindhurariana
 
Metode pengujian kuat lentur beton
Metode pengujian kuat  lentur beton Metode pengujian kuat  lentur beton
Metode pengujian kuat lentur beton Arnas Aidil
 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
Poten Novo
 

What's hot (20)

Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geser
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Bab iv 4.5 tangga (190 201) pdf
Bab iv 4.5 tangga (190 201) pdfBab iv 4.5 tangga (190 201) pdf
Bab iv 4.5 tangga (190 201) pdf
 
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
analisa-struktur
analisa-strukturanalisa-struktur
analisa-struktur
 
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
 
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
 
1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt
1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt
1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
Kuat tekan baja SNI 1729:2020
Kuat tekan baja SNI 1729:2020Kuat tekan baja SNI 1729:2020
Kuat tekan baja SNI 1729:2020
 
Cth smbungan baut
Cth smbungan bautCth smbungan baut
Cth smbungan baut
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya uplift
 
Tebal Perkerasan MAK-1.ppt
Tebal Perkerasan MAK-1.pptTebal Perkerasan MAK-1.ppt
Tebal Perkerasan MAK-1.ppt
 
Bab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-relBab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-rel
 
Tugas besar dinamika struktur dan gempa
Tugas besar dinamika struktur dan gempaTugas besar dinamika struktur dan gempa
Tugas besar dinamika struktur dan gempa
 
Metode pengujian kuat lentur beton
Metode pengujian kuat  lentur beton Metode pengujian kuat  lentur beton
Metode pengujian kuat lentur beton
 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
 

Similar to PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR STTST copy.ppt

menghitung LER.pptx
menghitung LER.pptxmenghitung LER.pptx
menghitung LER.pptx
ArifRamadhanCandrasa
 
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp012 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
WSKT
 
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)
Gusti Albert
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
Herizki Trisatria
 
TJR II - Metode AASHTO Perkerasan Jalan.
TJR II - Metode AASHTO Perkerasan Jalan.TJR II - Metode AASHTO Perkerasan Jalan.
TJR II - Metode AASHTO Perkerasan Jalan.
anwarefendy4
 
contoh untuk melakukan perhitungan MDP 2013.pptx
contoh untuk melakukan perhitungan MDP 2013.pptxcontoh untuk melakukan perhitungan MDP 2013.pptx
contoh untuk melakukan perhitungan MDP 2013.pptx
prodiftsp2023
 
Desain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalanDesain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalan
MuhammadAdianto13
 
Desain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalanDesain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalan
MuhammadAdianto13
 
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
Ayuismoyosofiana
 
Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)
Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)
Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)
alfianrestuyuda
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanContoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Fahreza Lukman
 
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptxdalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
prodiftsp2023
 
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan RayaPerencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
Avivatun Niswah
 
190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.ppt190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.ppt
BagusSantoso43
 
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
Avivatun Niswah
 
Modul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdfModul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdf
AfriHandayani1
 
137505049 56203026-stripping-ratio
137505049 56203026-stripping-ratio137505049 56203026-stripping-ratio
137505049 56203026-stripping-ratioSylvester Saragih
 
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambutPerbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut
Tanya Andjani
 
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
Tanya Andjani
 

Similar to PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR STTST copy.ppt (20)

menghitung LER.pptx
menghitung LER.pptxmenghitung LER.pptx
menghitung LER.pptx
 
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp012 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
 
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
 
TJR II - Metode AASHTO Perkerasan Jalan.
TJR II - Metode AASHTO Perkerasan Jalan.TJR II - Metode AASHTO Perkerasan Jalan.
TJR II - Metode AASHTO Perkerasan Jalan.
 
contoh untuk melakukan perhitungan MDP 2013.pptx
contoh untuk melakukan perhitungan MDP 2013.pptxcontoh untuk melakukan perhitungan MDP 2013.pptx
contoh untuk melakukan perhitungan MDP 2013.pptx
 
Desain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalanDesain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalan
 
Desain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalanDesain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalan
 
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
 
Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)
Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)
Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanContoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan Jalan
 
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptxdalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
 
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan RayaPerencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
 
190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.ppt190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.ppt
 
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
 
4312100026 - Presentasi
4312100026 - Presentasi4312100026 - Presentasi
4312100026 - Presentasi
 
Modul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdfModul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdf
 
137505049 56203026-stripping-ratio
137505049 56203026-stripping-ratio137505049 56203026-stripping-ratio
137505049 56203026-stripping-ratio
 
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambutPerbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut
 
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
 

Recently uploaded

SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
PES2018Mobile
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
UmiKalsum53666
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 

Recently uploaded (11)

SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 

PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR STTST copy.ppt

  • 1.
  • 2. PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR  LATAR BELAKANG  MAKSUD DAN TUJUAN  PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR  HASIL LABORATORIUM  ESTIMASI BIAYA
  • 3. LATAR BELAKANG  Perkerasan lentur umumnya digunakan sebagai konstruksi jalan nasional dengan berbagai kelebihannya, yaitu kualitas permukaan yang lebih rata, lebih ekonomis, dapat dilakukan konstruksi bertahap, perbaikan dan perawatan yang mudah. MAKSUD DAN TUJUAN  Maksud : merencanakan perkerasan lentur jalan raya berdasarkan metoda yang dikeluarkan Bina Marga sesuai dengan standar ketentuan yang berlaku di Indonesia.  Tujuan : seluruh pegawai dalam lingkungan Bina Marga dapat mengetahui dasar-dasar pengetahuan, prinsip dan standar perencanaan perkerasan lentur jalan nasional di Indonesia.
  • 4. JENIS PERKERASAN JALAN Perkerasan Beton Semen (Kaku/rigid) Perkerasan Beton Aspal (Lentur/flexible)
  • 5. SUSUNAN PERKERASAN LENTUR Lap. Permukaan (AC-WC; AC Binder; AC Base) Lap. Pondasi Atas (LPA) Lap. Pondasi Bawah (LPB) Lap. Tanah Dasar
  • 6. Fungsi Lapis Perkerasan Lentur  Lapisan Permukaan Sebagai lapis pertama penahan beban roda, lapis aus penahan gesekan, lapis kedap air, serta lapis yang menyebarkan beban ke lapisan dibawahnya.  Lapis Pondasi Atas (LPA) Sebagai perletakan atau lantai kerja terhadap lapis permukaan. Sebagai lapisan yang memikul, membagikan, dan mendistribusikan tegangan- tegangan yang ditimbulkan oleh lalu lintas ke lapisan yang berada dibawahnya (CBR > 90%, PI≤6%).
  • 7. Fungsi Lapis Perkerasan Lentur  Lapis Pondasi Bawah (LPB) Sebagai pembagi beban serta meneruskan beban yang diterima dari lapis pondasi atas (CBR > 60%, PI < 10%)  Tanah Dasar Memberikan daya dukung tanah dan sebagai penentu ketebalan lapisan diatasnya (CBR  6%)
  • 8.
  • 9. 9 Desain Service Ability Loss Δpsi=IPo – IPt Beban Gandar Standard (W18) Menentukan Nilai Struktural Number (SN) Faktor Ekivalen (E) Menentukan : 1.Koefisien Drainase (mi) 2.Koefisien Kekuatan relative (ai) Tebal Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)
  • 10. 10 Perhitungan Perencanaan Jalan baru : 1. Menentukan faktor ekivalen (E) masing2 kendaraan 2. Mencari beban gandar standar kumulatif (W18) 3. Mencari struktural number (SN)  nomogram 4. Mencari desain service ability loss ( Δpsi=IPo – IPt ) 5. Menentukan koefisien drainase 6. Menentukan koefisien kekuatan relatif ( ai ) untuk masing-masing lapis perkerasan 7. Menghitung tebal masing2 lapisan
  • 11.
  • 12. 12 Perencanaan jalan baru : • Umur rencana : 20 tahun • Tipe jalan : jalan arteri 2 lajur 2 arah ( 2/2 TB ) • Asumsi faktor distribusi arah (DD) : 50%. • Tingkat pertumbuhan : 9% per tahun. Data lalu lintas :  Kendaraan ringan 2 T : 1000 kendaraan > 1200  Bus 8 T : 300 kendaraan > 350  Truk 2 as 13 T : 50 kendaraan > 75  Truk 3 as 20 T : 30 kendaraan >40  Truk 5 as 30 T : 10 kendaraan> 20 Parameter-parameter lainnya diasumsikan sebagai berikut : - Lapisan Permukaan Aspal beton , MR = 25.000 Psi - LPA granular CBR 90% - LPB CBR 60% - ITP : 4.0 - IPT : 2.0 - EAC : 450.000 psi - EBS : 30.000 psi - ESB : 11.000 psi - SN rencana : 4,6
  • 13.
  • 14. Angka Ekuivalen Beban Sumbu Kendaraan SUMBU TUNGGAL RODA TUNGGAL (STRT) Angka Ekivalen =
  • 15. 15 • Kendaraan Ringan 2 T ( 1+1 ) = ( 10 kN/53 kN )4 + 0,0002 = 0,0015 ESAL • Bus 8 T ( 3+5 ) = ( 30 kN/53 kN )4 + 0,134 = 0,237 ESAL • Truk 2 as 13 T ( 5+8 ) = ( 50 kN/53 kN )4 + 0,903 = 1,695 ESAL • Truk 3 as 20 T ( 6+7.7 ) = ( 60 kN/53 kN )4 + 0,693 = 2,335 ESAL • Truk 5 as 30 T ( 6+7.7 ) (5+5) = ( 60 kN/53 kN )4 + 0,693 + 0,268 = 2,603 ESAL Angka Ekivalen Masing-masing Tipe Kendaraan
  • 16.
  • 17. Lalu Lintas Pada Lajur Rencana Lajur Rencana : lajur yang paling berat menerima beban L.L w18 = DD x DL x ŵ18 Dimana : DD = faktor distribusi arah ~ 0.5. DL = faktor distribusi lajur. ŵ18 = beban gandar standar kumulatif untuk dua arah (ESAL) . Jumlah lajur per arah % beban gandar standar dalam lajur rencana 1 100 2 80 – 100 3 60 – 80 4 50 – 75
  • 18. Contoh Jumlah Lajur dan Arah 1 lajur 1 arah 4 lajur 2 arah 2 lajur 1 arah 2 lajur 2 arah
  • 19. Jumlah Lajur Kendaraan Ringan Kendaraan Berat 1 Arah 2 Arah 1 Arah 2 Arah 1 1.000 1.000 1.000 1.000 2 0.600 0.500 0.700 0.500 3 0.400 0.400 0.500 0.475 4 0.300 0.450 5 0.250 0.425 6 0.200 0.400 Koefisien Distribusi Kendaraan Kendaraan ringan : Berat < 5 ton
  • 20. g g x w W n t 1 ) 1 ( 18    Dimana : Wt = jumlah beban gandar tunggal standar kumulatif (ESAL). w18 = beban gandar standar kumulatif selama 1 tahun (ESAL). n = umur pelayanan (tahun). g = perkembangan lalu lintas (%).
  • 21. 21 •Mencari beban gandar standar untuk lajur rencana per tahun w18 per hari = ∑ (volume kendaraan x E) = 1000 x 0,0015 + 300 x 0,237 + 50 x 1,695 + 30 x 2,335 + 10 x 2,603 = 253,43 ESAL W18 per hari = DD x DL x w18 = 0,5 x 1,0 x 253,43 = 126,715 ESAL W18 per tahun = W18 per hari x 365 = 126,715 x 365 = 46251 ESAL •Beban gandar tunggal standar kumulatif Wt =( W18 x (1+ g)n – 1 )/ g Wt =( 46251 x (1+ 0,09)20 – 1 )/ 0,09 Wt = 2.366.207 ESAL
  • 23.  Indeks permukaan ini menyatakan nilai ketidakrataan dan kekuatan perkerasan yang berhubungan dengan tingkat pelayanan bagi lalu-lintas yang lewat. Adapun beberapa ini IP beserta artinya adalah seperti yang tersebut di bawah ini :  IP = 2,5 : menyatakan permukaan jalan masih cukup stabil dan baik.  IP = 2,0: menyatakan tingkat pelayanan terendah bagi jalan yang masih mantap.  IP = 1,5 : menyatakan tingkat pelayanan terendah yang masih mungkin (jalan tidak terputus).  IP = 1,0 : Menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat sehingga sangat mengganggu lalu-lintas kendaraan. Indeks permukaan pada awal umur rencana (IPo) Jenis Lapis Perkerasan IP0 Ketidakrataan *) (IRI, m/km) L A S T O N LASBUTAG L A P E N > 4 3,9 – 3,5 3,9 – 3,5 3,4 – 3,0 3,4 – 3,0 2,9 – 2,5 < 1,0 > 1,0 < 2,0 > 2,0 < 3,0 > 3,0
  • 24. Indeks Permukaan (IP) Asumsi: IP0 = 4 IPt = 2.0 ∆Psi = IPo – IPt = 4.0 – 2.0 = 2.0 Indeks Permukaan pada Akhir Umur Rencana (IPt) Klasifikasi Jalan Lokal Kolektor Arteri Bebas hambatan 1,0 – 1,5 1,5 1,5 – 2,0 - 1,5 1,5 – 2,0 2,0 2,0 – 2,5 1,5 – 2,0 2,0 2,0 – 2,5 2,5 - - - 2,5
  • 26. Reliabilitas (R) Konsep reliabilitas merupakan upaya untuk menyertakan derajat kepastian (degree of certainty) ke dalam proses perencanaan untuk menjamin bermacam-macam alternatif perencanaan akan bertahan selama selang waktu yang direncanakan (umur rencana). Rekomendasi tingkat reliabilitas untuk bermacam-macam klasifikasi jalan Klasifikasi jalan Rekomendasi tingkat reliabilitas Perkotaan Antar kota Bebas hambatan Arteri Kolektor Lokal 85 – 99.9 80 – 99 80 – 95 50 – 80 80 – 99,9 75 – 95 75 – 95 50 – 80
  • 27. Tingkat Realibility Untuk tingkat reliabilitas (R) yang diberikan, reliability factor merupakan fungsi dari deviasi standar keseluruhan (overall standard deviation,S0) yang memperhitungkan kemungkinan variasi perkiraan lalu- lintas dan perkiraan kinerja untuk W18 yang diberikan. Deviasi Standar (So) harus dipilih yang mewakili kondisi setempat. Rentang nilai So adalah 0,40 – 0,50 Asumsi : R = 95 % So = 0.4
  • 28. 28 Dengan EAC = 450.000 Psi, didapat : a1 = 0,46
  • 29. R = 95% So = 0,4 W18 = 2.366.207 ESAL Mr = 25.000 ksi IPT = 2.0 EAC = 450.000 psi EBS = 30.000 psi ESB = 11.000 psi SN1 = 2,5 SN2 = 3,5
  • 30. Lapis Pondasi Atas Granular CBR 90% CBR LPA sebesar 90%, maka didapat a2 = 0,138
  • 31. CBR LPB sebesar 60%, maka didapat a3 = 0,128
  • 32. 32 Kualitas drainase untuk lapis pondasi atas baik sekali lapis pondasi bawah baik dengan persen waktu 6%, sehingga didapat: Lapis pondasi atas , m2 = 1,2 Lapis pondasi bawah, m3 = 1,0 Tabel Koefisien drainase (m) untuk memodifikasi koefisien kekuatan relatif material untreated base dan subbase pada perkerasan lentur. Kualitas drainase Persen waktu struktur perkerasan dipengaruhi oleh kadar air yang mendekati jenuh < 1 % 1 – 5 % 5 – 25 % > 25 % Baik sekali Baik Sedang Jelek Jelek sekali 1,40 – 1,30 1,35 – 1,25 1,25 – 1,15 1,15 – 1,05 1,05 – 0,95 1,35 – 1,30 1,25 – 1,15 1,15 – 1,05 1,05 – 0,80 0,08 – 0,75 1,30 – 1,20 1,15 – 1,00 1,00 – 0,80 0,80 – 0,60 0,60 – 0,40 1,20 1,00 0,80 0,60 0,40
  • 33. Tebal Lapis Perkerasan  Tebal Lapis Permukaan (D1) D1* = SN 1 / a1 SN1*= a1 x D1 = 2,5 / 0,46 =0,45 x 5,5 = 5,4 ≈ 5,5 inch = 2,5  Tebal Lapis Pondasi Atas (D2) D2* = (SN2 – SN1*)/(a2 x m2) SN2 * = D2* x a2 x m2 = (3,5 – 2,6 ) / (0,138 x 1,2) = 5,5 x 0,138 x 1,2 = 6,04 ≈ 6,5 inch = 1,0  Tebal Lapis Pondasi Bawah (D3) D3 = ( SN3 – ( SN1* + SN2* ) / ( a3 x m3 ) ) = ( 4,6 – ( 2,5 + 1,0) / ( 0,128 x 1,0 ) ) = 8,59 inch ≈ 8,75 Inch
  • 34. 34 TIPIKALSUSUNANPERKERASANLENTUR Lapis Permukaan = 14 cm  AC – WC = 4 cm  AC – BC = 5 cm  AC Base = 5 cm Lapis Pondasi Atas = 16 cm Lapis Pondasi Bawah = 22 cm Tanah Dasar
  • 35.
  • 36. HASIL PENGUJIAN TANAH No Judul Pengujian Nomor SNI Hasil Pengujian Satuan 1 Pengujian Berat Jenis Tanah SNI 03-1964-1990 2,18 gr/cm3 2 Pengujian Batas-batas Atterberg -Batas Cair -Batas plastis -Plasticity index SNI 03-1967-1990 SNI 03-1966-1990 55 36,97 18,03 % % % 3 Pengujian CBR Laboratorium SNI 03-1744-1989 7 % 4 Pengujian Kadar Air Tanah SNI 03-1965-1990 15,71 %
  • 38. HASIL PENGUJIAN ASPAL No Jenis Pengujian Hasil Uji Persyaratan Metode Pengujian Satuan Keterangan Min. Max. 1 Penetrasi pada 25oC 71,6 60 79 SNI 06-2456-1991 0,1 mm Memenuhi 2 Titik lembek 51,25 50 58 SNI 06-2434-1991 oC Memenuhi 3 Daktilitas pada 25oC, 5 cm/menit 150 100 - SNI 06-2433-1991 cm Memenuhi 4 Kelarutan dalam C2HCL3 98,54 99 - SNI 06-2432-1991 % Memenuhi 5 Titik Nyala (COC) 285 200 - SNI 06-2441-1991 oC Memenuhi 6 Berat Jenis 1,035 1,0 - SNI 06-6721-1991 gr/cc Memenuhi 7 Viskositas - Suhu pencampuran - Suhu pemadatan 163oC 153oC 155 135 165 142 SNI 03-6721-2002 oC Memenuhi Tidak memenuhi 8 Kehilangan Berat (TFOT) -0,007 0,8 SNI 06-2434-1991 % aspal asli Tidak memenuhi 9 Penetrasi, setelah TFOT 35,75 54 - SNI 06-2438-1991 % asli Tidak memenuhi 10 Titik lembek, setelah TFOT 53,125 - - SNI 06-2440-1991 oC Memenuhi 11 Daktilitas, setelah TFOT 100% 50 - SNI 06-2434-1991 % asli Memenuhi
  • 39.
  • 40. BUDGETING ASUMSI -ASUMSI  Tebal Lapis Perkerasan :  Lapis Permukaan = 14 cm  ACWC = 4 cm  ACBC = 5 cm  AC Base = 5 cm  LPA = 16 cm  LPB = 22 cm  Jalan Arteri, 2 Lajur 2 Arah Tak Berbagi (2/2 TB)  Lebar Lajur : 3,5 m  Lebar Bahu : 2 m  Perkerasan lentur (Flexibe Pavement)  Kondisi tanah datar  Sistem drainase baik sekali
  • 41. 41 Asumsi Pembuatan Jalan Baru = 1 Km  Tonase Hotmix Perkerasan Panjang jalan x lebar jalan x tebal jalan x berat jenis hotmix  (ACWC) = 11 x 1000= 11000 m2  (ACBC) = 7 x 1000 x 0.05= 350 m3  Volume Lapis Perkerasan Panjang jalan x lebar jalan x tebal jalan  (Base A) = 1000 m x 2 x (3,5 m + 2 m) x 0.21 m = 2310 m3  (Base B) = 1000 m x 2 x (3,5 m + 2 m) x 0.22 m =2420 m3
  • 42. 42 R E N C AN A AN G G AR AN B IAYA Proyek : D E PAR TE M E N PE KE R JAAN U M U MD ITJE N BIN A M AR G A Kegiatan : PE M BAN G U N AN JALAN BAR U Pekerjaan : PE M BAN G U N AN JALAN BAR U I PE KE RJAAN PE RSIAPAN 1M obilisasi dan D em obilisasi ls 1 881 ,530,000.00 881 ,530,000.00 Sub Total I 881 ,530,000.00 II PE KE RJAAN TANAH 1G alian Selokan D rainase dan Saluran Air m ³ 1 280 26,934.1 4 34,475,699.20 2 Pasangan Batu dengan M ortar m ³ 1 28 437,350.41 55,980,853.00 Sub Total II 90,456,552.20 III PE KE RJAAN G ALIAN 1G alian Biasa m ³ 880 58,789.85 51 ,735,068.00 Sub Total III 51 ,735,068.00 JUM LAH HARG A NO ITE M PE KE RJAAN SAT VO LUM E HARG A SATUAN
  • 43. 43 IV PE KE RJAAN LAPIS PO NDASI 1Lapis Pondasi Agregat Kelas A m ³ 1 760 458,587.66 807,1 1 4,281 .60 2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B m ³ 2420 432,592.1 8 1 ,046,873,075.60 Sub Total IV 1 ,853,987,357.20 V PE KE RJAAN PE RKE RASAN 1Bitum en Lapis R esap Pengikat (Prim e C oat) ltr 1 050 5,550.36 5,827,880.97 2 Bitum en Lapis Pengikat (Tack C oat) ltr 21 00 6,446.25 1 3,537,1 25.00 3 ACBase m ³ 350 1 ,649,801 .00 577,430,350.00 4 Asphalt C oncrete Binder C ourse m ³ 350 1 ,734,269.48 606,994,31 8.00 5 Asphalt C oncrete W earing C ourse m ² 1 1 000 71 ,846.43 790,31 0,766.97 Sub Total V 1 ,994,1 00,440.93 VI PE KE RJAAN LAIN-LAIN 1M arka Jalan m ² 357.69231 1 1 4,81 1 .00 41 ,067,01 1 .54 Sub Total VI 41 ,067,01 1 .54 TO TAL PE KE R JAAN 4,91 2,876,429.88 PPN 1 0 % 491 ,287,642.99 JU M LAH TO TAL 5,404,1 64,072.86 D IBU LATKAN 5,404,1 64,000.00 Terbilang : Lim a M ilyar Em pat Ratus Em pat Juta Seratus Enam Puluh Em pat Ribu Rupiah JUM LAH HARG A NO ITE M PE KE RJAAN SAT VO LUM E HARG A SATUAN
  • 44. 44 KESIMPULAN KESIMPULAN  Berdasarkan perhitungan yang diperoleh menurut standar Bina Marga, untuk Beban gandar tunggal standar kumulatif 2.366.207 ESAL, tebal perkerasan yang diperlukan :  Tebal Lapis Permukaan = 14 cm  ACWC = 4 cm  ACBC = 5 cm  AC Base= 5 cm  Tebal Lapis Pondasi Atas = 16 cm  Tebal Lapis Pondasi Bawah = 22 cm  Biaya yang diperlukan untuk membangun jalan baru sebesar Rp. 5.404.164.000,00 per Km