Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemUDIN MUHRUDIN
Dokumen tersebut membahas tentang sistem klasifikasi massa batuan (rock mass classification system) yang digunakan untuk menilai kestabilan lereng. Sistem ini meliputi penilaian Rock Mass Rating (RMR) dan Slope Mass Rating (SMR) berdasarkan parameter-parameter seperti kekuatan batuan, kualitas batuan, jarak retakan, kondisi retakan, dan kondisi air tanah. Nilai RMR dan SMR digunakan untuk menentukan kemiringan lereng maksimum yang stabil.
Terowongan adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung yang umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya. Terowongan digunakan untuk lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki, serta mengalirkan air, saluran pembuangan, pembangkit listrik, dan kabel telekomunikasi. Pembuatan terowongan melibatkan penyelidikan geoteknik, perencanaan, dan metode konstruksi seperti pengg
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungheny novi
1. Teknik eksplorasi merupakan tahap awal kegiatan pertambangan yang meliputi pemetaan geologi, tracing float, pembuatan paritan dan sumur uji, serta pemboran untuk mengumpulkan informasi mengenai keterdapatan, penyebaran, dan karakteristik endapan mineral.
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemUDIN MUHRUDIN
Dokumen tersebut membahas tentang sistem klasifikasi massa batuan (rock mass classification system) yang digunakan untuk menilai kestabilan lereng. Sistem ini meliputi penilaian Rock Mass Rating (RMR) dan Slope Mass Rating (SMR) berdasarkan parameter-parameter seperti kekuatan batuan, kualitas batuan, jarak retakan, kondisi retakan, dan kondisi air tanah. Nilai RMR dan SMR digunakan untuk menentukan kemiringan lereng maksimum yang stabil.
Terowongan adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung yang umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya. Terowongan digunakan untuk lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki, serta mengalirkan air, saluran pembuangan, pembangkit listrik, dan kabel telekomunikasi. Pembuatan terowongan melibatkan penyelidikan geoteknik, perencanaan, dan metode konstruksi seperti pengg
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungheny novi
1. Teknik eksplorasi merupakan tahap awal kegiatan pertambangan yang meliputi pemetaan geologi, tracing float, pembuatan paritan dan sumur uji, serta pemboran untuk mengumpulkan informasi mengenai keterdapatan, penyebaran, dan karakteristik endapan mineral.
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -Isya Ansyari
Dokumen ini membahas tentang penyangga aktif pada tambang bawah tanah, termasuk jenis-jenis penyangga aktif seperti baut batuan, hydraulic props, dan powered roof support. Jenis penyangga aktif utama yang dijelaskan adalah baut batuan yang berfungsi memperkuat langsung batuan, hydraulic props untuk penyangga sementara, dan powered roof support yang digunakan pada tambang longwall untuk mendorong conveyor dan menyangga atap tambang.
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi sesar, termasuk definisi, unsur-unsur, jenis gerakan, ciri fisik, sifat, simbol, dan teori terbentuknya sesar. Sesar adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran sejajar dengan bidang rekahannya. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar geser normal, naik, dan mendatar yang memiliki ciri khas masing-masing.
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Kuliah Hidrogeologi membahas genetika, proses, dan dinamika air di litosfer secara kuantitatif dan kualitatif agar mahasiswa dapat menganalisis hidrogeologi dengan baik. Kuliah ini memerlukan praktikum lapangan untuk menghasilkan laporan akhir. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menganalisis sistem hidrogeologi suatu daerah dengan tepat.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Dokumen ini menyajikan skala waktu geologi yang membagi sejarah bumi menjadi era, periode, dan zaman dengan rentang waktu perkiraan dalam jutaan tahun sejak Pra-Kambrium hingga Holosen saat ini.
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi geologi yang meliputi tahapan eksplorasi pendahuluan, rinci, dan metode eksplorasi. Pada tahap pendahuluan dilakukan studi literatur dan survei dengan skala peta 1:50.000-1:25.000 untuk memilih lokasi. Tahap rinci menggunakan skala peta lebih besar 1:2.000-1:200 dan pemboran terperinci. Metode eksplorasi dapat langsung
Dokumen tersebut membahas tentang geologi teknik yang mencakup batuan, struktur geologi, morfologi, dan manfaatnya bagi analisis kestabilan lereng dan konstruksi bangunan. Geologi teknik merupakan aplikasi ilmu geologi untuk kepentingan teknik yang mempertimbangkan faktor geologi dalam perencanaan dan konstruksi.
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
Pola peledakan menunjukkan urutan ledakan dari lubang-lubang peledakan untuk meminimalkan getaran, overbreak, dan fragmentasi batuan yang tidak diinginkan serta memperbaiki ukuran fragmentasi. Beberapa pola yang sering digunakan adalah Corner Cut untuk tiga bidang bebas, V-Cut untuk dua bidang bebas, dan Box Cut untuk satu bidang bebas.
1. Geometri jalan rel meliputi lebar sepur, kelandaian, lengkung horizontal dan vertikal, serta peninggian rel. Lebar sepur di Indonesia adalah 1067 mm.
2. Ada tiga jenis lengkung horizontal: lengkung lingkaran, lengkung S, dan lengkung transisi untuk mengurangi perubahan gaya sentrifugal.
3. Peninggian rel ditentukan oleh kecepatan kereta api, jari-jari lengkung, dan stabilitas kereta api dalam berhenti. Perlebaran
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -Isya Ansyari
Dokumen ini membahas tentang penyangga aktif pada tambang bawah tanah, termasuk jenis-jenis penyangga aktif seperti baut batuan, hydraulic props, dan powered roof support. Jenis penyangga aktif utama yang dijelaskan adalah baut batuan yang berfungsi memperkuat langsung batuan, hydraulic props untuk penyangga sementara, dan powered roof support yang digunakan pada tambang longwall untuk mendorong conveyor dan menyangga atap tambang.
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi sesar, termasuk definisi, unsur-unsur, jenis gerakan, ciri fisik, sifat, simbol, dan teori terbentuknya sesar. Sesar adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran sejajar dengan bidang rekahannya. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar geser normal, naik, dan mendatar yang memiliki ciri khas masing-masing.
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Kuliah Hidrogeologi membahas genetika, proses, dan dinamika air di litosfer secara kuantitatif dan kualitatif agar mahasiswa dapat menganalisis hidrogeologi dengan baik. Kuliah ini memerlukan praktikum lapangan untuk menghasilkan laporan akhir. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menganalisis sistem hidrogeologi suatu daerah dengan tepat.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Dokumen ini menyajikan skala waktu geologi yang membagi sejarah bumi menjadi era, periode, dan zaman dengan rentang waktu perkiraan dalam jutaan tahun sejak Pra-Kambrium hingga Holosen saat ini.
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi geologi yang meliputi tahapan eksplorasi pendahuluan, rinci, dan metode eksplorasi. Pada tahap pendahuluan dilakukan studi literatur dan survei dengan skala peta 1:50.000-1:25.000 untuk memilih lokasi. Tahap rinci menggunakan skala peta lebih besar 1:2.000-1:200 dan pemboran terperinci. Metode eksplorasi dapat langsung
Dokumen tersebut membahas tentang geologi teknik yang mencakup batuan, struktur geologi, morfologi, dan manfaatnya bagi analisis kestabilan lereng dan konstruksi bangunan. Geologi teknik merupakan aplikasi ilmu geologi untuk kepentingan teknik yang mempertimbangkan faktor geologi dalam perencanaan dan konstruksi.
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
Pola peledakan menunjukkan urutan ledakan dari lubang-lubang peledakan untuk meminimalkan getaran, overbreak, dan fragmentasi batuan yang tidak diinginkan serta memperbaiki ukuran fragmentasi. Beberapa pola yang sering digunakan adalah Corner Cut untuk tiga bidang bebas, V-Cut untuk dua bidang bebas, dan Box Cut untuk satu bidang bebas.
1. Geometri jalan rel meliputi lebar sepur, kelandaian, lengkung horizontal dan vertikal, serta peninggian rel. Lebar sepur di Indonesia adalah 1067 mm.
2. Ada tiga jenis lengkung horizontal: lengkung lingkaran, lengkung S, dan lengkung transisi untuk mengurangi perubahan gaya sentrifugal.
3. Peninggian rel ditentukan oleh kecepatan kereta api, jari-jari lengkung, dan stabilitas kereta api dalam berhenti. Perlebaran
Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014Dedy Hartono
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis alat pemadat tanah (compactor) beserta cara kerjanya. Jenis-jenis compactor dijelaskan meliputi roller beroda tiga, tandem roller, vibration roller, segment roller, sheepfoot roller, dan pneumatic tired roller. Cara kerja compactor meliputi pengulangan lintasan (pass) untuk mencapai kepadatan yang diinginkan pada setiap bagian lapisan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang penampang melintang jalan yang meliputi bagian-bagian utama jalan seperti jalur lalu lintas, lajur lalu lintas, bahu jalan, trotoar, dan median. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam menunjang lalu lintas dan drainase jalan. Dokumen juga menjelaskan lebar dan kemiringan masing-masing bagian sesuai dengan fungsinya.
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Selphiepuspita
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis alat pemadat tanah yang digunakan dalam konstruksi, termasuk roller tiga roda, tandem roller, vibration roller, meshgrid roller, segment roller, sheepfoot roller, pneumatic tired roller, portable roller, dan trench roller. Dokumen juga menjelaskan cara kerja pemadatan menggunakan alat-alat tersebut.
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETONDI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROADTIMUR, PEREM...Debora Elluisa Manurung
Dalam perencanaannya, pelaksanaan jalan beton mengacu pada Petunjuk Perencanaan Jalan Beton Semen yang diterbitkan oleh Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Pd T-14-2003. (diadopsi dari AUSTROADS, Pavement Design, A Guide to the Structural Design of Pavements 1992)
1. Dokumen tersebut membahas struktur jalan rel konvensional yang terdiri atas superstructure dan substructure. Superstructure meliputi rel, bantalan, dan penambat, sementara substructure meliputi balas, subbalas, dan tanah dasar.
2. Pembebanan pada struktur jalan rel terdiri atas beban vertikal, faktor dinamis, beban lateral, dan beban longitudinal. Model Beam on Elastic Foundation digunakan untuk merancang struktur jalan rel.
3. Contoh soal menunjuk
Dokumen tersebut membahas tentang desain apron dan perhitungan gaya uplift pada bendung. Apron berfungsi untuk melindungi tubuh bendung dari erosi, dan panjang serta lebarnya dirancang untuk menahan gaya uplift. Perhitungan gaya uplift melibatkan penentuan tekanan pada setiap titik dan bidang, serta menggunakan rumus Lane untuk menghitung panjang creep line guna mencegah terjadinya erosi bawah tanah. Diberikan contoh per
1. Beban berlebih pada jalan Soekarno Hatta Palembang disebabkan oleh muatan kendaraan yang melebihi batas serta peningkatan volume lalu lintas.
2. Volume lalu lintas di jalan tersebut mencapai 1705-1826 kendaraan per jam dan membutuhkan penambahan tebal lapisan hingga 4,8-8,7 cm.
3. Struktur perkerasan hanya mampu menahan beban berlebih selama 2,5 tahun dari rencana umur 20 t
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambutTanya Andjani
Dokumen ini membahas perbandingan penggunaan perkerasan kaku dan lentur pada tanah gambut. Prosedur desain mencakup penentuan umur rencana, perhitungan CESA, struktur pondasi, dan struktur perkerasan. Kesimpulannya, pada tanah gambut perkerasan lentur lebih cocok karena lebih ringan dan biayanya lebih rendah dibanding perkerasan kaku.
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...Tanya Andjani
Dokumen ini membahas perbandingan penggunaan perkerasan kaku dan lentur pada tanah gambut. Prosedur desain mencakup penentuan umur rencana, perhitungan CESA, struktur pondasi, dan struktur perkerasan. Kesimpulannya, perkerasan lentur lebih cocok digunakan pada tanah gambut karena lebih ringan dan biayanya lebih rendah dibanding perkerasan kaku.
1. JALAN TAMBANG
Jalan tambang
1. LEBAR JALAN PADA JALAN LURUS
Lmin = n.Wt + (n+1)(½ Wt)Bila lebar kendaraan (Wt) 1 satuan panjang, maka Lmin spt pada
tabel berikut:
Bila lebar Cat773D = 5,076 m, maka untuk 2 lajur jalan:
Lmin = 2 (5,076) + (2+1)(½ x 5,076) = 17,77 ~ 18 m
2. Lebar Jalan Pada Tikungan
Penentuan lebar jalan pada tikungan (belokan) didasarkan pada:
-Lebar jejak ban
-Lebar juntai (overhang) bagian depan dan belakang saat kendaraan belok
-Jarak antar kendaraan saat bersimpangan
-Jarak dari kedua tepi jalan<
Wmin = 2 (U+Fa+Fb+Z) + C
Z = (U+Fa+Fb)/2
U = Lebar jejak roda (center to centertires), m
Fa = lebar juntai (overhang) depan, m
Fb = lebar juntai belakang, m
Z = lebar bagian tepi jalan, m
C = clearance antar kendaraan, m
Contoh perhitungan Wmin pada tikungan:
Lebar jejak ban pada saat bermuatan = 0,70 m
Jarak antar pusat ban = 3,30 m
Saat belok lebar jejak ban depan = 0,80 m; lebar jejak ban belakang = 1,65 m
Jarak antar dua truck = 4,50 m
Z = (3,30+0,80+1,65)/2 = 2,875 m
Wmin = 2(3,3+0,8+1,65+2,875) + 4,5
2. = 21,75 m ~ 20 m
3. Jari-jari Tikungan
Perhitungan matematis berdasarkan kenampakan gambar diatas diperoleh jari-jari tikungan sbb:
Apabila: R= jari-jari belokan jalan, m W= jarak poros roda depan-belakang, m B= sudut
simpangan roda depan,
maka:
Rumus sebelumnya tidak mempertimbangan kecepatan (V), gesekan roda (f), dan superelevasi
(e). Bila dipertimbangkan, maka rumusnya menjadi:
Jari-jari tikungan minimum untuk e.max= 10%
4. Jenis-jenis Busur Lengkung Pada Tikungan
4.1 Lingkaran (Full Circle)
3. 4.2 Spiral-Lingkaran-Spiral (S-C-S):
5. SUPERELEVASI
*Badan jalan yang dimiringkan ke arah titik pusat pada belokan/tikungan
*Fungsinya untuk mengatasi gaya sentrifugal kendaraan pada saat membelok
6. Kemiringan Jalan
*Kemiringan maksimum vs kecepatan
*Jarak miring kritis (meter)
7. CROSSSLOPE
4. Sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan thd bidang horizontal
Cross slope sebaiknya 1/50 s.d 1/25 (20 mm/m s.d. 40 mm/m)
8. Perkerasan Jalan
Perkerasan jalan ada 3 jenis, yaitu:
-perkerasan lentur (flexible pavement)
-perkerasan kaku (rigid pavement)
-perkerasan kombinasi lentur-kaku (composite pavement)
Perkerasan jalan tersusun sbb:
-lapisan dasar (subgrade)
-lapisan fondasi bawah (subbase course)
-lapisan fondasi atas (base course)
-lapisan permukaan (surface course)
8.1 Lapisan Perkerasan
Susunan lapisan perkerasan lentur
Susunan lapisan perkerasan rigid
Karakteristik lapisan perkerasan lentur:
5. -elastis jika menerima beban, shg nyaman bagi pengguna jalan
-umumnya menggunakan bhn pengikat aspal
-seluruh lapisan ikut menanggung beban
-penyebaran tegangan diupayakan tdk merusak lapisan subgrade (dasar)
-bisa berusia 20 tahun dgn perawatan secara rutin.
Lapisan perkerasan rigid adalah lapisan per-mukaannya terbuat dari plat beton (concrete slab).
Penentuan tebal lapisan ditentukan oleh:
-kekuatan lap. Subgrade atau harga CBR atau Modulus Reaksi Tanah Dasar
-kekuatan beton yg digunakan utk lapisan perkerasan
-prediksi volume dan komposisi lalulintas selama usia layanan
-ketebalan dan kondisi lap fondasi bawah (sub-base) sgb penopang konstruksi, -lalulintas
kendaraan, penurunan akibat air, dan perub volume lap tanah dasar (sub-grade)
Merupakan lapisan asli bumi yang sangat menentukan kekuatan daya dukung terhadap
kendaraan yang lewat
Dalam mengevaluasi subgrade (di lab mektan) perlu diuji dan diketahui:
-kadar air
-kepadatan (compaction)
-perubahan kadar air selama usia pelayanan
-variabilitas tanah dasar
-ketebalan lap perkerasan total yg dpt diterima oleh lap lunak yang ada dibawahnya.
8.2 Lapisan Pondasi Bawah
-Merupakan bagian perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah dasar
-untuk mengurangi tebal lapisan di atasnya krn material utk lapisan ini lebih murah dibanding
dgn lapisan atasnya
-sebagai lapisan peresapan air tanah
-merupakan lapisan pertama yg hrs diselesaikan agar kualitas lapisan tanah dasar tetap terjaga
-mencegah partikel-pertikel halus dari tanah dasar naik ke lapisan fondasi
8.3 Lapisan Pondasi Atas
-Bagian perkerasan utk menahan gaya melintang dari roda dan menyebarkan ke lapisan
dibawahnya
-sebagai lapisan peresapan air dari bawah
-sebagai bantalan bagi lapisan permukaan
8.4 lapisan Permukaan
-Sebagai lapisan perkerasan penahan beban roda yg memp stabilitas tinggi selama umur
layanan
-lapisan kedap air, shg air hujan dpt mengalir diatasnya dan tidak meresap kebawahnya serta
6. tidak melemahkan lapisan tersebut
-sebagai lapis aus (wearing course), krn lapisan ini dapat mengikis ban shg gundul
-lapisan untuk menyebarkan beban ke lap bawah