SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, Hlm. 187 - 200, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
PERANCANGAN SISTEM PENTANAHAN
GAS INSULATED SWITCHGEAR 150KV PULOGADUNG
DENGAN FINITE ELEMENT METHOD
Jamaluddin Kamal dan Syamsir Abduh
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti
Jalan Kyai Tapa No.1, Grogol, Jakarta 11440
E-mail : jamaluddinkamal1@gmail.com, syamsir@trisakti.ac.id
ABSTRACT
The purpose of this research is to design Grid-Rod earthing system on Gas Insulated
Switchgear (GIS) 150 kV Pulogadung based on IEEE Std. 80-2000. IEEE Guide for Safety in
AC Substation Grounding uses Finite Element Method (FEM) to secure people and equipment
around substation. By changing some configurations based on initial design, the section I grid
size that will be applied are 7 x 4 meters with the number of parallel conductor in its length
and width’s side are nx= 7 and ny= 10. The section II grid size are, 7 x 7 meters with the
number of parallel conductor in its length and width’s side are nx= 3 dan ny= 5. Grid depth is
0.8 meters from the ground surface and the number of 3 meters earthing rod used are 14
pieces. This design results for grounding resistance is 0.112 Ohm, touch voltage is 642.5 Volts
and step voltage is 433.8 Volts which have met the safety standard of IEEE Std. 80-2000.
Keywords: Finite Element Method, grounding system, substation
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pentanahan Grid-Rod pada Gas Insulated
Switchgear (GIS) 150 kV Pulogadung berdasarkan IEEE Std. 80-2000. IEEE Guide for Safety
in AC Substation Grounding menggunakan Finite Element Method (FEM) untuk
mengamankan peralatan dan orang yang ada di sekitar gardu induk. Dengan mengubah
beberapa konfigurasi berdasarkan rancangan awal, sistem pentanahan Grid-Rod yang
memenuhi standar aman adalah dengan ukuran grid bagian I sebesar 7 x 4 meter dengan
jumlah konduktor paralel pada sisi panjang dan lebarnya adalah nx= 7 dan ny= 10 dan grid
bagian II sebesar 7 x 7 meter dengan jumlah konduktor paralel pada sisi panjang dan
lebarnya adalah nx= 3 dan ny= 5. Konduktor ditanam sedalam 0,8 meter dari permukaan
tanah dan jumlah batang pentanahan dengan panjang 3 meter yang digunakan sebanyak 14
buah. Desain ini menghasilkan nilai tahanan pentanahan sebesar 0,112 Ohm, tegangan
sentuh sebesar 642,5 Volt dan tegangan langkah sebesar 433,8 Volt dimana telah memenuhi
standar aman IEEE Std. 80-2000.
Kata kunci: Finite Element Method, sistem pentanahan, gardu induk
JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
188
1. PENDAHULUAN
Program pemerintah untuk membangun pembangkit listrik mencapai 35.000
Megawatt hingga 2019 menuntut dibangunnya banyak gardu induk. Kualitas gardu
induk yang baik memerlukan sistem pentanahan yang andal. Gardu induk memiliki
potensi arus gangguan yang besar baik akibat gangguan dari petir maupun arus lebih
yang berasal dari gangguan internal. Arus tersebut akan mengalir ke tanah sehingga
menimbulkan gradien tegangan terhadap lingkungan sekitarnya. Besarnya gradien
tegangan pada permukaan tanah tergantung pada tahanan jenis tanah atau sesuai
dengan struktur tanah tersebut [1].
Sistem pentanahan bertujuan untuk melindungi manusia di sekitar area gardu
dari arus gangguan yang mengalir ke tanah dan juga untuk melindungi bangunan dan
peralatan dari aliran listrik akibat gangguan sistem atau sambaran petir [2].
Sistem pentanahan pada gardu induk menggunakan gabungan sistem
pentanahan grid dengan batang pentanahan rod. Perancangan pada penelitian ini
menggunakan Finite Element Method (FEM Method) pada ETAP 12.6.0.
Gambar 1 Pentanahan Grid-Rod
2. KAJIAN PUSTAKA
Nilai tahanan yang didapatkan melalui Metode FEM sangat dekat dengan nilai
sebenarnya dibandingkan jika dihitung dengan metode konvensional [3]. Nilai tahanan
pentanahan yang mendekati nilai sebenarnya akan berpengaruh besar terhadap
rancangan sistem pentanahan sehingga menghasilkan rancangan yang lebih tahan
lama, berumur panjang dan mampu menahan arus gangguan yang berlebihan dengan
efisien [3].
Rod
Grid
J. Kamal dan S. Abduh. “Perancangan Sistem Pentahanan Gas Insulated…”
189
3. METODE PENELITIAN
Dimensi gardu induk, suhu lingkungan, tahanan jenis tanah di area gardu
induk, dan arus gangguan pada gardu induk merupakan data awal yang harus dimiliki.
Selanjutnya, proses perhitungan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Ukuran penampang konduktor pentanahan.
2. Tegangan sentuh dan tegangan langkah pada gardu induk.
3.1 Menentukan Ukuran Penampang Konduktor Pentanahan
Hubungan ukuran konduktor dan arus yang melewatinya berbanding lurus
seperti terlihat dalam persamaan (1):
𝐴𝑚𝑚2 =
𝐼𝑓
√(
𝑇𝐶𝐴𝑃. 10−4
tcαrρr
) ln (
𝐾𝑜 + 𝑇𝑚
𝐾𝑜 + 𝑇𝑎
)
(1)
If adalah arus gangguan ke tanah (kA), tc adalah durasi gangguan (s), A adalah luas
penampang konduktor (mm2
), Tm adalah suhu maksimum yang diizinkan (°C), Ta
adalah suhu lingkungan (°C), αr adalah koefisien suhu dari resistivitas konduktor pada
suhu 20 °C (°C-1
), ρr adalah resistivitas dari konduktor pentanahan pada suhu 20 °C
(μΩ-cm), Ko adalah 1/αo atau (1/αr) – Tr (°C), TCAP adalah kapasitas thermal
konduktor per unit volume (J/(cm3·°C)), αo adalah koefisien suhu dari tahanan jenis
konduktor pada suhu 0 °C.
.
3.2 Menentukan Tegangan Langkah dan Tegangan Sentuh
Penentuan besarnya tegangan sentuh dan tegangan langkah yang terjadi di area
gardu induk dilakukan dalam beberapa langkah perhitungan sebagai berikut:
1. Menentukan Nilai Resistansi Tanah
Proses yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengukuran dengan metode
empat titik (Metode Wenner) seperti terlihat pada Gambar 2.
JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
190
Gambar 2 Metode Wenner
Proses perhitungan metode Wenner terlihat pada persamaan (2).
𝜌𝑎 =
2𝜋𝑎𝑅
1 +
2𝑎
√𝑎2 + 4𝑏2
−
𝑎
√𝑎2 + 𝑏2
(2)
𝜌𝑎 tahanan jenis tanah rata-rata (Ohm-m), a adalah jarak antar elektroda (m), b
adalah kedalaman elektroda (m), R adalah tahanan yang terukur (Ohm). Karena b <<
a , maka b dapat diabaikan sehingga persamaan (2) mejadi lebih sederhana sebagai
berikut.
𝜌𝑎 = 2𝜋𝑎𝑅 (3)
2. Menentukan Material Lapisan Tambahan
Lapisan tambahan sering diaplikasikan dengan ketebalan sekitar 0.08-0.15 m
dari bahan dengan nilai resistivitas tinggi seperti kerikil dan batu yang dihancurkan di
atas permukaan tanah. Derating factor dari lapisan permukaan perlu diterapkan untuk
menghitung resistansi kaki yang efektif (terhadap bumi) dikarenakan ketebalan
terbatas dari bahan lapisan permukaan. Derating factor ini dapat didekati dengan
rumus empiris sesuai IEEE Std. 80-2000 sebagai berikut [4].
𝐶𝑆 = 1 −
0,99 (1 −
𝜌
𝜌𝑆
)
2ℎ𝑆 + 0,09
(4)
3. Menentukan Resistansi Pentanahan Gardu Induk
Untuk menghitung nilai resistansi pentanahan (𝑅𝑔) dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
J. Kamal dan S. Abduh. “Perancangan Sistem Pentahanan Gas Insulated…”
191
𝑅𝑔 = 𝜌
[
1
𝐿𝑇
+
1
√20𝐴
(
1 +
1
1 + ℎ √20
𝐴 )]
(5)
Rg adalah tahanan pentanahan (Ohm), 𝜌 adalah tahanan jenis tanah (Ohm-m), LT
adalah panjang total konduktor yang ditanam (m), A adalah luas area pentanahan grid
(m2
), h adalah kedalaman penanaman konduktor grid (m).
4. Menentukan Arus Maksimum
Arus grid maksimum (IG) yang merupakan arus maksimum yang mengalir
antara grid pentanahan dan tanah sekitarnya ketika terjadinya gangguan ke tanah pada
gardu induk dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (6).
𝐼𝐺 = 𝐼𝑔𝐷𝑓 (6)
Ig adalah arus gangguan ke tanah dan Df adalah decrement factor.
5. Menentukan Tegangan Sentuh dan Tegangan Langkah yang Diizinkan
Tegangan sentuh adalah tegangan yang timbul di antara suatu objek yang
disentuh dimana objek tersebut secara langsung dihubungkan dengan pentanahan.
Tegangan langkah adalah beda potensial pada permukaan tanah yang timbul di antara
dua kaki manusia yang berjarak satu langkah atau 1 meter ketika berdiri di atas tanah
yang sedang dialiri oleh arus gangguan ke tanah tanpa menyentuh peralatan apapun.
Perhitungan tegangan yang diizinkan untuk berat manusia 50 kg dan 70 kg terlihat
dalam persamaan (7-10).
a.Tegangan sentuh untuk bobot 50 kg dan 70 kg.
𝐸𝑡𝑜𝑢𝑐ℎ50 = (1000 + 1.5 𝐶𝑠𝜌𝑠)
0.116
√𝑡𝑠
(7)
𝐸𝑡𝑜𝑢𝑐ℎ70 = (1000 + 1.5𝐶𝑠𝜌𝑠)
0.157
√𝑡𝑠
(8)
JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
192
b. Tegangan langkah untuk bobot 50 kg dan 70 kg.
𝐸𝑠𝑡𝑒𝑝50 = (1000 + 6 𝐶𝑠𝜌𝑠)
0.116
√𝑡𝑠
(9)
𝐸𝑠𝑡𝑒𝑝70
= (1000 + 6𝐶𝑠𝜌𝑠)
0.157
√𝑡𝑠
(10)
Bilangan 1000 adalah nilai tahanan manusia dengan satuan Ohm dan 0,116 dan 0,157
adalah nilai arus untuk bobot manusia 50 kg dan 70 kg.
6. Menentukan Tegangan Sentuh dan Tegangan Langkah yang Diizinkan
Besarnya nilai Ground Potential Rice (GPR) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (11):
𝐺𝑃𝑅 = Ig x Rg (11)
Ig adalah arus grid maksimum (kA) dan Rg adalah tahanan pentanahan (Ohm).
7. Menentukan Desain Sistem Pentanahan
Desain dikatakan aman jika tegangan sentuh dan tegangan langkah lebih kecil
daripada tegangan sentuh maksimum dan tegangan langkah maksimum yang
diizinkan.
Besarnya tegangan mesh dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (12):
𝐸𝑚 =
𝜌𝐼𝐺𝐾𝑚𝐾𝑖
𝐿𝑀
(12)
ρ adalah tahanan jenis tanah (Ohm-m), IG adalah arus grid maksimum (kA), Km adalah
faktor geometrik tegangan mesh.
𝐾𝑚 =
1
2𝜋
[ln (
𝐷2
16ℎ𝑑
+
(𝐷 + 2ℎ)2
8𝐷𝑑
−
ℎ
4𝑑
) +
𝐾𝑖𝑖
𝐾ℎ
ln (
8
𝜋(2𝑛 − 1)
)] (13)
D adalah jarak antar konduktor parallel (m), d adalah diameter konduktor grid (m), h
adalah kedalaman penanaman konduktor (m).
a. Untuk grid dengan batang pentanahan, 𝐾𝑖𝑖 = 1
J. Kamal dan S. Abduh. “Perancangan Sistem Pentahanan Gas Insulated…”
193
b. Untuk grid tanpa batang pentanahan, 𝐾𝑖𝑖 =
1
(2𝑛)
2
𝑛
(14)
c. Untuk grid acuan 𝐾ℎ = √1 +
ℎ
ℎ𝑜
(15)
ho = 1 m (referensi kedalaman grid)
Ki adalah faktor koreksi geometri grid dengan persamaan sebagai berikut
0,644 + 1,148𝑛 (16)
LM adalah panjang efektif dari LC+LR untuk tegangan mesh (m)
𝐿𝑚 = 𝐿𝑐 + (1,55 + 1,22 [
𝐿𝑟
√𝐿𝑥2+𝐿𝑦2
]) 𝐿𝑅 (17)
Menurut Thapar, Gerez, Balakrishnan dan Blank, jumlah efektif konduktor
yang diparalel dalam penggunaan empat grid dengan sebutan n dapat dibentuk menjadi
bujur sangkar, empat persegi panjang (rectangular grid) atau grid-grid tidak beraturan
dengan jumlah konduktor paralel ekivalen, dituliskan dalam persamaan [4]:
𝑛 = 𝑛𝑎𝑛𝑏𝑛𝑐𝑛𝑑 (18)
dimana:
𝑛𝑎 =
2𝐿𝑐
𝐿𝑝
(19)
𝑛𝑏 = √
𝐿𝑝
4√𝐴
= 1(𝑏𝑢𝑗𝑢𝑟 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟) (20)
𝑛𝑐 = [
𝐿𝑥𝐿𝑦
𝐴
]
0,7𝐴
𝐿𝑥𝐿𝑦 = 1 (𝑏𝑢𝑗𝑢𝑟 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔) (21)
𝑛𝑑 =
𝐷𝑚
√𝐿𝑥2+𝐿𝑦2
= 1 (𝑏𝑢𝑗𝑢𝑟 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟, 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝐿) (22)
JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
194
n adalah faktor geometris, Lc adalah panjang total konduktor grid (m), Lp adalah
keliling area pentanahan grid (m), Lx adalah panjang maksimum konduktor grid pada
sisi panjang (m), Ly adalah panjang maksimum konduktor grid pada sisi lebar (m), dan
Dm adalah jarak maksimum antara dua grid (m).
Tegangan langkah sebenarnya (Es) adalah tegangan langkah maksimum
sebenarnya yang mungkin terjadi dalam gardu induk ketika terjadi gangguan ke tanah,
yang besarnya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
𝐸𝑠 =
𝜌𝐼𝐺𝐾𝑠𝐾𝑖
𝐿𝑠
(23)
dimana Ls adalah panjang efektif dari LC+LR untuk tegangan langkah (m)
𝐿𝑠 = 0,75𝐿𝐶 + 0,85𝐿𝑅 (24)
Ks adalah faktor geometrik tegangan langkah
𝐾𝑠 =
1
𝜋
(
1
2ℎ
+
1
𝐷 + ℎ
+
1
𝐷
[1 − 0,5𝑛−2]) (25)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Desain awal sistem pentanahan dengan kedalaman penanaman konduktor 0,8
meter dari permukaan tanah dan jumlah batang pentanahan sebanyak 8 buah yang
diletakkan di tiap sudut siku grid seperti terlihat dalam Gambar 3.
Gambar 3 Rancangan Awal Sistem Pentanahan GIS 150 kV Pulogadung
7 m
7 m
8 m
7 m
62.5 m 28 m
J. Kamal dan S. Abduh. “Perancangan Sistem Pentahanan Gas Insulated…”
195
Setelah dilakukan simulasi menggunakan Software ETAP 12.6.0 didapatkan
hasil sebagai berikut.
Tabel 1 Hasil Simulasi Konfigurasi Grid I dan II
Simulasi ETAP Metode FEM
Rg [Ohm] GPR [V] Emesh [V] Estep [V]
0,115 3279,8 693,2 468,5
Kriteria Etouch70 = 645,18 V
Kriteria Estep70 = 2109,72
Emesh tidak memenuhi IEEE Std. 80-2000 (Emesh > Kriteria Etouch70)
Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai tegangan sentuh masih lebih besar dari
kriteria nilai tegangan sentuh yang diizinkan (Emesh > Kriteria Etouch70) sehingga perlu
dilakukan perbaikan desain rancangan awal.
Ada dua cara berdasarkan IEEE Std. 80-2000 yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Memperkecil GPR hingga mencapai nilai di bawah kriteria tegangan sentuh atau
nilai yang mampu menghasilkan tegangan sentuh yang lebih kecil dari kriteria
tegangan sentuh yang diizinkan.
2. Memperkecil arus gangguan.
Metode yang ditempuh pada penelitian ini adalah dengan memperkecil nilai GPR.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperkecil nilai GPR, antara lain
[5]:
1. Mengubah-ubah jarak antar konduktor paralel pada sisi panjang dan lebar.
2. Mengubah-ubah kedalaman penanaman konduktor grid.
3. Mengubah-ubah jumlah batang pentanahan.
4.1 Analisis Modifikasi Konfigurasi Grid
Modifikasi dilakukan dengan mengubah jarak antar konduktor pada sisi
panjang dan lebar (Dx dan Dy) sehingga jumlah konduktor pada sisi panjang dan lebar
(nx dan ny) dan panjang total konduktor (Lc) meningkat seperti terlihat pada Tabel 2.
JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
196
Tabel 2 Hasil Simulasi Rancangan Awal dengan Konfigurasi Grid yang Dimodifikasi
Desain
ke-
Dx
[m]
Dy
[m]
nx ny
Lc
[m]
Simulasi ETAP Metode FEM
I II I II I II I II
Rg
[Ohm]
GPR
[V]
Emesh
[V]
Estep
[V]
1. 7 7 8 7 4 3 10 5 644 0,115 3280 693,2 468,5
2. 7 7 4 7 7 3 10 5 832 0,113 3207 672,8 440
Kriteria Etouch70 = 645,18 V
Kriteria Estep70 = 2109,72
Nilai Emesh tidak memenuhi IEEE Std. 80-2000 (Emesh > Kriteria Etouch70).
4.2 Analisis Modifikasi Kedalaman Penanaman Konduktor Grid
Hasil simulasi dengan mengubah-ubah kedalaman penanaman konduktor grid
h [m] terdapat pada Tabel 3. Kedalaman penanaman tetap sesuai dengan rancangan
awal yaitu konduktor grid ditanam sedalam 0,8 meter karena beberapa faktor
diantaranya faktor ekonomis, kemudahan instalasi, dan maintenance.
Tabel 3 Hasil Simulasi dengan Kedalaman Penanaman Grid yang Dimodifikasi
Desain
ke-
h [m]
Simulasi ETAP Metode FEM
Rg [Ohm] GPR [V] Emesh [V] Estep [V]
1. 0,6 0,114 3235,6 698,1 491,1
2. 0,8 0,113 3207,2 672,8 440
3. 1 0,112 3182,4 655,5 413,4
4. 1,2 0,111 3159,7 643,7 394
Kriteria Etouch70 = 645,18 V
Kriteria Estep70 = 2109,72
Pada desain ke 1, 2, dan 3, Emesh tidak memenuhi IEEE Std. 80-2000 (Emesh > Kriteria
Etouch70).
J. Kamal dan S. Abduh. “Perancangan Sistem Pentahanan Gas Insulated…”
197
4.3 Analisis Modifikasi Konfigurasi Batang Pentanahan
Hasil simulasi modifikasi konfigurasi batang pentanahan dengan menambah
jumlah batang pentanahan terlihat dalam tabel 4.
Tabel 4 Hasil Simulasi dengan Jumlah Batang Pentanahan yang Dimodifikasi
Desain
ke-
nR LR [m]
Simulasi ETAP Metode FEM
Rg [Ohm] GPR [V] Emesh [V] Estep [V]
1. 8 24 0,113 3207,2 672,8 440
2. 10 30 0,112 3200,7 667,2 437,3
3. 12 36 0,112 3194,1 648,1 435,7
4. 14 42 0,112 3188,1 642,5 433,8
Kriteria Etouch70 = 645,18 V
Kriteria Estep70 = 2109,72
Pada desain ke 1, 2, dan 3, Emesh tidak memenuhi IEEE Std. 80-2000 (Emesh > Kriteria
Etouch70). Jumlah batang pentanahan (nR) yang digunakan adalah 14 buah karena telah
memenuhi standar aman IEEE Std. 80-2000, yaitu lebih kecil dari kriteria tegangan
sentuh yang diizinkan untuk orang dengan bobot 70 kg (Emesh < Kriteria Etouch70).
4.4 Analisis Rancangan Akhir Sistem Pentanahan GIS 150 kV Pulogadung
Rancangan akhir sistem pentanahan yang telah memenuhi standar aman
berdasarkan IEEE Std. 80-2000 terlihat dalam Tabel 5.
Tabel 5 Rancangan Sistem Pentanahan yang Digunakan GIS 150 kV Pulogadung
Desain
Dx
[m]
Dy
[m]
nx ny
nR
LR
[m]
Lc
[m]
LT
[m]
h
[m]
Simulasi ETAP Metode FEM
I II I II I II I II
Rg
[Ohm]
GPR
[V]
Emesh
[V]
Estep
[V]
Akhir 7 7 4 7 7 3 10 5 14 42 855 897 0,8 0,112 3118 642,5 433,8
Kriteria Etouch70 = 645,18 V Kriteria Estep70 = 2109,72
Keterangan : Rancangan yang telah memenuhi IEEE Std. 80-2000
JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
198
Gambar desain rancangan akhir sistem pentanahan grid-rod GIS 150 kV
Pulogadung terlihat dalam Gambar 4.
Gambar 4 Rancangan Akhir Sistem Pentanahan Grid-Rod GIS 150 kV Pulogadung
Plot tegangan langkah dan tegangan sentuh rancangan akhir sistem pentanahan
GIS 150 kV Pulogadung menggunakan Metode Elemen Hingga (FEM) seperti terlihat
dalam gambar berikut.
Gambar 5 Plot Tegangan Sentuh Rancangan Akhir Sistem Pentanahan
: Batang Pentanahan
: Konduktor Grid
4 m
7 m
62.5 m 28 m
7 m
7 m
J. Kamal dan S. Abduh. “Perancangan Sistem Pentahanan Gas Insulated…”
199
Gambar 6 Plot Tegangan Langkah Rancangan Akhir Sistem Pentanahan
5. KESIMPULAN
Rancangan akhir yang memenuhi standar aman sesuai IEEE Std. 80-2000
didapat dengan mengubah beberapa konfigurasi rancangan awal sistem pentanahan.
Modifikasi konfigurasi konduktor grid dilakukan dengan mengubah jarak antar
konduktor paralel pada Grid I sedangkan Grid II tetap seperti rancangan awal. Ukuran
grid bagian I adalah 7 x 4 meter dengan jumlah konduktor paralel pada sisi panjang
dan lebar adalah nx = 7 dan ny = 10. Ukuran grid bagian II adalah 7 x 7 meter dengan
jumlah konduktor paralel pada sisi panjang dan lebar adalah nx = 3 dan ny = 5.
Kedalaman penanaman konduktor pentanahan untuk kedua bagian adalah sesuai
rancangan awal sedalam 0,8 meter dari permukaan tanah. Batang pentanahan yang
digunakan sebanyak 14 buah dengan panjang masing-masing batang adalah 3 meter.
Rancangan akhir sistem pentanahan akan menghasilkan nilai tahanan
pentanahan sebesar 0,112 Ohm, tegangan sentuh sebesar 642,5 Volt dan tegangan
langkah sebesar 433,8 Volt dibawah nilai kriteria tegangan langkah dan tegangan
sentuh yang diizinkan dengan durasi gangguan yang telah ditentukan selama 1 detik
JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
200
yaitu tegangan sentuh sebesar 645,18 Volt dan tegangan langkah sebesar 2109,72 Volt
sehingga rancangan telah memenuhi standar aman IEEE Std. 80-2000.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Syofian, Andi. (2013). “Sistem pentanahan grid pada gardu induk PLTU Teluk
Sirih”. Jurnal Momentum. 14(1), hlm. 36-45. Tersedia di: https://ejournal.itp
.ac.id/index.php-/momentum/article/download/24/23 [3 Februari 2017].
[2] Pole, Kalyani, A.K. Sharma. (2012). “An efficient approach for shielding effect
of the grounding electrodes under impulse-current voltage based on MATLAB”.
International Journal of Advanced Computer Research. 2(2), hlm. 80-86. Tersedia
di: http://accentsjournals.org/PaperDirectory/Journal/IJACR/2012/6/13.pdf [3
Februari 2017].
[3] Cheema, Muhammad Usman. dkk. (2015). “A comparison of ground grid mesh
design and optimization for 500KV substation using IEEE 80-2000 and finite
element methods”. Electrical and Electronics Engineering: An International
Journal (ELELIJ). Vol. 4, No. 1. Hlm. 131-146. Tersedia di: http://wireilla.
com/engg/eeeij-/papers/4115elelij11.pdf [10 Februari 2017].
[4] IEEE. “IEEE guide for safety in AC substation grounding.” New York, USA, Std.
80-2000. 2000.
[5] Dewi, Nuril Aditya. “Optimalisasi Rancangan Sistem Pentanahan Grid-Rod Pada
Gardu Induk PLTP Ulubelu." Skripsi. Universitas Indonesia, Jakarta, 2013.

More Related Content

Similar to PERANCANGAN SISTEM PENTANAHAN GAS INSULATED SWITCHGEAR 150KV PULOGADUNG DENGAN FINITE ELEMENT METHOD

ANALISIS DESAIN SISTEM GRID PENTANAHAN PLTU BERAU KALIMANTAN TIMUR 2 X 7 MW
ANALISIS DESAIN SISTEM GRID PENTANAHAN PLTU BERAU KALIMANTAN TIMUR 2 X 7 MWANALISIS DESAIN SISTEM GRID PENTANAHAN PLTU BERAU KALIMANTAN TIMUR 2 X 7 MW
ANALISIS DESAIN SISTEM GRID PENTANAHAN PLTU BERAU KALIMANTAN TIMUR 2 X 7 MWSyamsirAbduh2
 
Performance Analysis of Actual Step and Mesh Voltage of Substation Grounding ...
Performance Analysis of Actual Step and Mesh Voltage of Substation Grounding ...Performance Analysis of Actual Step and Mesh Voltage of Substation Grounding ...
Performance Analysis of Actual Step and Mesh Voltage of Substation Grounding ...Editor IJCATR
 
The effect of mesh size, number of rod, &amp; length of rod towards touch vol...
The effect of mesh size, number of rod, &amp; length of rod towards touch vol...The effect of mesh size, number of rod, &amp; length of rod towards touch vol...
The effect of mesh size, number of rod, &amp; length of rod towards touch vol...Syamsir Abduh
 
Impact of Buried Conductor Length on Computation of Earth Grid Resistance
Impact of Buried Conductor Length on Computation of Earth Grid ResistanceImpact of Buried Conductor Length on Computation of Earth Grid Resistance
Impact of Buried Conductor Length on Computation of Earth Grid ResistanceIJAPEJOURNAL
 
Design of Grounding System for Substation
Design of Grounding System for SubstationDesign of Grounding System for Substation
Design of Grounding System for Substationijtsrd
 
Analysis of transient enclosure voltages in gis (emtp simulation studies)
Analysis of transient enclosure voltages in gis (emtp simulation studies)Analysis of transient enclosure voltages in gis (emtp simulation studies)
Analysis of transient enclosure voltages in gis (emtp simulation studies)eSAT Journals
 
22 m. abdel salam--218-232
22 m. abdel salam--218-23222 m. abdel salam--218-232
22 m. abdel salam--218-232Alexander Decker
 
Dominant mode resonant frequency of circular microstrip antennas with and wit...
Dominant mode resonant frequency of circular microstrip antennas with and wit...Dominant mode resonant frequency of circular microstrip antennas with and wit...
Dominant mode resonant frequency of circular microstrip antennas with and wit...IAEME Publication
 
Threshold voltage model for hetero-gate-dielectric tunneling field effect tra...
Threshold voltage model for hetero-gate-dielectric tunneling field effect tra...Threshold voltage model for hetero-gate-dielectric tunneling field effect tra...
Threshold voltage model for hetero-gate-dielectric tunneling field effect tra...IJECEIAES
 
A Review and study of the design technique of Microstrip Patch Antenna Techno...
A Review and study of the design technique of Microstrip Patch Antenna Techno...A Review and study of the design technique of Microstrip Patch Antenna Techno...
A Review and study of the design technique of Microstrip Patch Antenna Techno...IJERA Editor
 
Design of Earthing System for 230 kV High Voltage Substation by ETAP 12.6 Sof...
Design of Earthing System for 230 kV High Voltage Substation by ETAP 12.6 Sof...Design of Earthing System for 230 kV High Voltage Substation by ETAP 12.6 Sof...
Design of Earthing System for 230 kV High Voltage Substation by ETAP 12.6 Sof...ijtsrd
 
Analysis-And-Design-Of-220kv-Transmission-Line-Tower-In-Different-Zones-I-&-V...
Analysis-And-Design-Of-220kv-Transmission-Line-Tower-In-Different-Zones-I-&-V...Analysis-And-Design-Of-220kv-Transmission-Line-Tower-In-Different-Zones-I-&-V...
Analysis-And-Design-Of-220kv-Transmission-Line-Tower-In-Different-Zones-I-&-V...Deepak Saxena
 
The Performance of a Cylindrical Microstrip Printed Antenna for TM10 Mode as...
The Performance of a Cylindrical Microstrip Printed Antenna for TM10  Mode as...The Performance of a Cylindrical Microstrip Printed Antenna for TM10  Mode as...
The Performance of a Cylindrical Microstrip Printed Antenna for TM10 Mode as...ijngnjournal
 
Temperature dependence of microwave characteristics of n++ np ++ Si IMPATT di...
Temperature dependence of microwave characteristics of n++ np ++ Si IMPATT di...Temperature dependence of microwave characteristics of n++ np ++ Si IMPATT di...
Temperature dependence of microwave characteristics of n++ np ++ Si IMPATT di...IOSR Journals
 

Similar to PERANCANGAN SISTEM PENTANAHAN GAS INSULATED SWITCHGEAR 150KV PULOGADUNG DENGAN FINITE ELEMENT METHOD (20)

ANALISIS DESAIN SISTEM GRID PENTANAHAN PLTU BERAU KALIMANTAN TIMUR 2 X 7 MW
ANALISIS DESAIN SISTEM GRID PENTANAHAN PLTU BERAU KALIMANTAN TIMUR 2 X 7 MWANALISIS DESAIN SISTEM GRID PENTANAHAN PLTU BERAU KALIMANTAN TIMUR 2 X 7 MW
ANALISIS DESAIN SISTEM GRID PENTANAHAN PLTU BERAU KALIMANTAN TIMUR 2 X 7 MW
 
Performance Analysis of Actual Step and Mesh Voltage of Substation Grounding ...
Performance Analysis of Actual Step and Mesh Voltage of Substation Grounding ...Performance Analysis of Actual Step and Mesh Voltage of Substation Grounding ...
Performance Analysis of Actual Step and Mesh Voltage of Substation Grounding ...
 
The effect of mesh size, number of rod, &amp; length of rod towards touch vol...
The effect of mesh size, number of rod, &amp; length of rod towards touch vol...The effect of mesh size, number of rod, &amp; length of rod towards touch vol...
The effect of mesh size, number of rod, &amp; length of rod towards touch vol...
 
Impact of Buried Conductor Length on Computation of Earth Grid Resistance
Impact of Buried Conductor Length on Computation of Earth Grid ResistanceImpact of Buried Conductor Length on Computation of Earth Grid Resistance
Impact of Buried Conductor Length on Computation of Earth Grid Resistance
 
Design of Grounding System for Substation
Design of Grounding System for SubstationDesign of Grounding System for Substation
Design of Grounding System for Substation
 
Analysis of transient enclosure voltages in gis (emtp simulation studies)
Analysis of transient enclosure voltages in gis (emtp simulation studies)Analysis of transient enclosure voltages in gis (emtp simulation studies)
Analysis of transient enclosure voltages in gis (emtp simulation studies)
 
Ieee depth
Ieee depthIeee depth
Ieee depth
 
22 m. abdel salam--218-232
22 m. abdel salam--218-23222 m. abdel salam--218-232
22 m. abdel salam--218-232
 
Aq36257262
Aq36257262Aq36257262
Aq36257262
 
LAB File
LAB FileLAB File
LAB File
 
Dominant mode resonant frequency of circular microstrip antennas with and wit...
Dominant mode resonant frequency of circular microstrip antennas with and wit...Dominant mode resonant frequency of circular microstrip antennas with and wit...
Dominant mode resonant frequency of circular microstrip antennas with and wit...
 
Threshold voltage model for hetero-gate-dielectric tunneling field effect tra...
Threshold voltage model for hetero-gate-dielectric tunneling field effect tra...Threshold voltage model for hetero-gate-dielectric tunneling field effect tra...
Threshold voltage model for hetero-gate-dielectric tunneling field effect tra...
 
A Review and study of the design technique of Microstrip Patch Antenna Techno...
A Review and study of the design technique of Microstrip Patch Antenna Techno...A Review and study of the design technique of Microstrip Patch Antenna Techno...
A Review and study of the design technique of Microstrip Patch Antenna Techno...
 
Design of Earthing System for 230 kV High Voltage Substation by ETAP 12.6 Sof...
Design of Earthing System for 230 kV High Voltage Substation by ETAP 12.6 Sof...Design of Earthing System for 230 kV High Voltage Substation by ETAP 12.6 Sof...
Design of Earthing System for 230 kV High Voltage Substation by ETAP 12.6 Sof...
 
Analysis-And-Design-Of-220kv-Transmission-Line-Tower-In-Different-Zones-I-&-V...
Analysis-And-Design-Of-220kv-Transmission-Line-Tower-In-Different-Zones-I-&-V...Analysis-And-Design-Of-220kv-Transmission-Line-Tower-In-Different-Zones-I-&-V...
Analysis-And-Design-Of-220kv-Transmission-Line-Tower-In-Different-Zones-I-&-V...
 
The Performance of a Cylindrical Microstrip Printed Antenna for TM10 Mode as...
The Performance of a Cylindrical Microstrip Printed Antenna for TM10  Mode as...The Performance of a Cylindrical Microstrip Printed Antenna for TM10  Mode as...
The Performance of a Cylindrical Microstrip Printed Antenna for TM10 Mode as...
 
H010124652
H010124652H010124652
H010124652
 
Temperature dependence of microwave characteristics of n++ np ++ Si IMPATT di...
Temperature dependence of microwave characteristics of n++ np ++ Si IMPATT di...Temperature dependence of microwave characteristics of n++ np ++ Si IMPATT di...
Temperature dependence of microwave characteristics of n++ np ++ Si IMPATT di...
 
Witricity
WitricityWitricity
Witricity
 
J1103046570
J1103046570J1103046570
J1103046570
 

More from SyamsirAbduh2

Certificate of Engineer Registration (STRI-PII
Certificate of Engineer Registration (STRI-PIICertificate of Engineer Registration (STRI-PII
Certificate of Engineer Registration (STRI-PIISyamsirAbduh2
 
Article-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdf
Article-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdfArticle-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdf
Article-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdfSyamsirAbduh2
 
ANALISIS LAJU PENUAAN ISOLASI KERTAS MENGGUNAKAN ESTER BASED OIL PADA TRANSFO...
ANALISIS LAJU PENUAAN ISOLASI KERTAS MENGGUNAKAN ESTER BASED OIL PADA TRANSFO...ANALISIS LAJU PENUAAN ISOLASI KERTAS MENGGUNAKAN ESTER BASED OIL PADA TRANSFO...
ANALISIS LAJU PENUAAN ISOLASI KERTAS MENGGUNAKAN ESTER BASED OIL PADA TRANSFO...SyamsirAbduh2
 
Analisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdf
Analisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdfAnalisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdf
Analisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdfSyamsirAbduh2
 
BIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdf
BIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdfBIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdf
BIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdfSyamsirAbduh2
 
Photovoltaic and Diesel Power Plant Optimization for Isolated Island
Photovoltaic and Diesel Power Plant Optimization for Isolated IslandPhotovoltaic and Diesel Power Plant Optimization for Isolated Island
Photovoltaic and Diesel Power Plant Optimization for Isolated IslandSyamsirAbduh2
 
Techno Economic Modeling for Replacement of Diesel Power Plant
Techno Economic Modeling for Replacement of Diesel Power PlantTechno Economic Modeling for Replacement of Diesel Power Plant
Techno Economic Modeling for Replacement of Diesel Power PlantSyamsirAbduh2
 
Analysis of Modelling and Engineering Building Power Integration System Based...
Analysis of Modelling and Engineering Building Power Integration System Based...Analysis of Modelling and Engineering Building Power Integration System Based...
Analysis of Modelling and Engineering Building Power Integration System Based...SyamsirAbduh2
 
Hosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in Indonesia
Hosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in IndonesiaHosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in Indonesia
Hosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in IndonesiaSyamsirAbduh2
 
Design of Street Light Revitalitation using Dialux EVO
Design of Street Light Revitalitation using Dialux EVODesign of Street Light Revitalitation using Dialux EVO
Design of Street Light Revitalitation using Dialux EVOSyamsirAbduh2
 
Military Microgrid in Indonesia
Military Microgrid in IndonesiaMilitary Microgrid in Indonesia
Military Microgrid in IndonesiaSyamsirAbduh2
 
ICVEPS23-OS3-C6_4830-Riqi & S.Abduh.pdf
ICVEPS23-OS3-C6_4830-Riqi & S.Abduh.pdfICVEPS23-OS3-C6_4830-Riqi & S.Abduh.pdf
ICVEPS23-OS3-C6_4830-Riqi & S.Abduh.pdfSyamsirAbduh2
 
Development Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-E
Development Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-EDevelopment Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-E
Development Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-ESyamsirAbduh2
 
ICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdf
ICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdfICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdf
ICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdfSyamsirAbduh2
 
Development Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-E
Development Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-EDevelopment Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-E
Development Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-ESyamsirAbduh2
 
Collaborative Research- ITPLN_UNITEN.pdf
Collaborative Research- ITPLN_UNITEN.pdfCollaborative Research- ITPLN_UNITEN.pdf
Collaborative Research- ITPLN_UNITEN.pdfSyamsirAbduh2
 
Daftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdf
Daftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdfDaftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdf
Daftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdfSyamsirAbduh2
 
SK DOSEN TETAP INSTITUT TEKNOLOGI PLN - Syamsir Abduh.pdf
SK DOSEN TETAP INSTITUT TEKNOLOGI  PLN - Syamsir Abduh.pdfSK DOSEN TETAP INSTITUT TEKNOLOGI  PLN - Syamsir Abduh.pdf
SK DOSEN TETAP INSTITUT TEKNOLOGI PLN - Syamsir Abduh.pdfSyamsirAbduh2
 
2023-CV-Syamsir-Abduh (English Version).pdf
2023-CV-Syamsir-Abduh (English Version).pdf2023-CV-Syamsir-Abduh (English Version).pdf
2023-CV-Syamsir-Abduh (English Version).pdfSyamsirAbduh2
 
Sertifikat_EC00202314077-HKI-26012023.pdf
Sertifikat_EC00202314077-HKI-26012023.pdfSertifikat_EC00202314077-HKI-26012023.pdf
Sertifikat_EC00202314077-HKI-26012023.pdfSyamsirAbduh2
 

More from SyamsirAbduh2 (20)

Certificate of Engineer Registration (STRI-PII
Certificate of Engineer Registration (STRI-PIICertificate of Engineer Registration (STRI-PII
Certificate of Engineer Registration (STRI-PII
 
Article-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdf
Article-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdfArticle-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdf
Article-IJBMM Volume 8 Issue 4- July-August 2023.pdf
 
ANALISIS LAJU PENUAAN ISOLASI KERTAS MENGGUNAKAN ESTER BASED OIL PADA TRANSFO...
ANALISIS LAJU PENUAAN ISOLASI KERTAS MENGGUNAKAN ESTER BASED OIL PADA TRANSFO...ANALISIS LAJU PENUAAN ISOLASI KERTAS MENGGUNAKAN ESTER BASED OIL PADA TRANSFO...
ANALISIS LAJU PENUAAN ISOLASI KERTAS MENGGUNAKAN ESTER BASED OIL PADA TRANSFO...
 
Analisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdf
Analisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdfAnalisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdf
Analisis Kuat Hantar Arus-Sekararum & S.Abduh.pdf
 
BIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdf
BIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdfBIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdf
BIS Complete Floating PV-Dianing & S.Abduh.pdf
 
Photovoltaic and Diesel Power Plant Optimization for Isolated Island
Photovoltaic and Diesel Power Plant Optimization for Isolated IslandPhotovoltaic and Diesel Power Plant Optimization for Isolated Island
Photovoltaic and Diesel Power Plant Optimization for Isolated Island
 
Techno Economic Modeling for Replacement of Diesel Power Plant
Techno Economic Modeling for Replacement of Diesel Power PlantTechno Economic Modeling for Replacement of Diesel Power Plant
Techno Economic Modeling for Replacement of Diesel Power Plant
 
Analysis of Modelling and Engineering Building Power Integration System Based...
Analysis of Modelling and Engineering Building Power Integration System Based...Analysis of Modelling and Engineering Building Power Integration System Based...
Analysis of Modelling and Engineering Building Power Integration System Based...
 
Hosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in Indonesia
Hosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in IndonesiaHosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in Indonesia
Hosting Capacity Analysis for Photovoltaic Rooftop in Indonesia
 
Design of Street Light Revitalitation using Dialux EVO
Design of Street Light Revitalitation using Dialux EVODesign of Street Light Revitalitation using Dialux EVO
Design of Street Light Revitalitation using Dialux EVO
 
Military Microgrid in Indonesia
Military Microgrid in IndonesiaMilitary Microgrid in Indonesia
Military Microgrid in Indonesia
 
ICVEPS23-OS3-C6_4830-Riqi & S.Abduh.pdf
ICVEPS23-OS3-C6_4830-Riqi & S.Abduh.pdfICVEPS23-OS3-C6_4830-Riqi & S.Abduh.pdf
ICVEPS23-OS3-C6_4830-Riqi & S.Abduh.pdf
 
Development Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-E
Development Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-EDevelopment Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-E
Development Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-E
 
ICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdf
ICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdfICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdf
ICHVEPS23-OS1-B6_449-Jujun & S.Abduh.pdf
 
Development Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-E
Development Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-EDevelopment Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-E
Development Design of Lightning Protection System in Rig PDSI #38.2/D1000-E
 
Collaborative Research- ITPLN_UNITEN.pdf
Collaborative Research- ITPLN_UNITEN.pdfCollaborative Research- ITPLN_UNITEN.pdf
Collaborative Research- ITPLN_UNITEN.pdf
 
Daftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdf
Daftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdfDaftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdf
Daftar Anggota Senat-Institut Teknologi PLN.pdf
 
SK DOSEN TETAP INSTITUT TEKNOLOGI PLN - Syamsir Abduh.pdf
SK DOSEN TETAP INSTITUT TEKNOLOGI  PLN - Syamsir Abduh.pdfSK DOSEN TETAP INSTITUT TEKNOLOGI  PLN - Syamsir Abduh.pdf
SK DOSEN TETAP INSTITUT TEKNOLOGI PLN - Syamsir Abduh.pdf
 
2023-CV-Syamsir-Abduh (English Version).pdf
2023-CV-Syamsir-Abduh (English Version).pdf2023-CV-Syamsir-Abduh (English Version).pdf
2023-CV-Syamsir-Abduh (English Version).pdf
 
Sertifikat_EC00202314077-HKI-26012023.pdf
Sertifikat_EC00202314077-HKI-26012023.pdfSertifikat_EC00202314077-HKI-26012023.pdf
Sertifikat_EC00202314077-HKI-26012023.pdf
 

Recently uploaded

NEWLETTER FRANCE HELICES/ SDS SURFACE DRIVES - MAY 2024
NEWLETTER FRANCE HELICES/ SDS SURFACE DRIVES - MAY 2024NEWLETTER FRANCE HELICES/ SDS SURFACE DRIVES - MAY 2024
NEWLETTER FRANCE HELICES/ SDS SURFACE DRIVES - MAY 2024EMMANUELLEFRANCEHELI
 
Basics of Relay for Engineering Students
Basics of Relay for Engineering StudentsBasics of Relay for Engineering Students
Basics of Relay for Engineering Studentskannan348865
 
Introduction-to- Metrology and Quality.pptx
Introduction-to- Metrology and Quality.pptxIntroduction-to- Metrology and Quality.pptx
Introduction-to- Metrology and Quality.pptxProfASKolap
 
UNIT 4 PTRP final Convergence in probability.pptx
UNIT 4 PTRP final Convergence in probability.pptxUNIT 4 PTRP final Convergence in probability.pptx
UNIT 4 PTRP final Convergence in probability.pptxkalpana413121
 
History of Indian Railways - the story of Growth & Modernization
History of Indian Railways - the story of Growth & ModernizationHistory of Indian Railways - the story of Growth & Modernization
History of Indian Railways - the story of Growth & ModernizationEmaan Sharma
 
Presentation on Slab, Beam, Column, and Foundation/Footing
Presentation on Slab,  Beam, Column, and Foundation/FootingPresentation on Slab,  Beam, Column, and Foundation/Footing
Presentation on Slab, Beam, Column, and Foundation/FootingEr. Suman Jyoti
 
一比一原版(Griffith毕业证书)格里菲斯大学毕业证成绩单学位证书
一比一原版(Griffith毕业证书)格里菲斯大学毕业证成绩单学位证书一比一原版(Griffith毕业证书)格里菲斯大学毕业证成绩单学位证书
一比一原版(Griffith毕业证书)格里菲斯大学毕业证成绩单学位证书c3384a92eb32
 
Raashid final report on Embedded Systems
Raashid final report on Embedded SystemsRaashid final report on Embedded Systems
Raashid final report on Embedded SystemsRaashidFaiyazSheikh
 
8th International Conference on Soft Computing, Mathematics and Control (SMC ...
8th International Conference on Soft Computing, Mathematics and Control (SMC ...8th International Conference on Soft Computing, Mathematics and Control (SMC ...
8th International Conference on Soft Computing, Mathematics and Control (SMC ...josephjonse
 
NO1 Best Powerful Vashikaran Specialist Baba Vashikaran Specialist For Love V...
NO1 Best Powerful Vashikaran Specialist Baba Vashikaran Specialist For Love V...NO1 Best Powerful Vashikaran Specialist Baba Vashikaran Specialist For Love V...
NO1 Best Powerful Vashikaran Specialist Baba Vashikaran Specialist For Love V...Amil baba
 
Maximizing Incident Investigation Efficacy in Oil & Gas: Techniques and Tools
Maximizing Incident Investigation Efficacy in Oil & Gas: Techniques and ToolsMaximizing Incident Investigation Efficacy in Oil & Gas: Techniques and Tools
Maximizing Incident Investigation Efficacy in Oil & Gas: Techniques and Toolssoginsider
 
Autodesk Construction Cloud (Autodesk Build).pptx
Autodesk Construction Cloud (Autodesk Build).pptxAutodesk Construction Cloud (Autodesk Build).pptx
Autodesk Construction Cloud (Autodesk Build).pptxMustafa Ahmed
 
Diploma Engineering Drawing Qp-2024 Ece .pdf
Diploma Engineering Drawing Qp-2024 Ece .pdfDiploma Engineering Drawing Qp-2024 Ece .pdf
Diploma Engineering Drawing Qp-2024 Ece .pdfJNTUA
 
21P35A0312 Internship eccccccReport.docx
21P35A0312 Internship eccccccReport.docx21P35A0312 Internship eccccccReport.docx
21P35A0312 Internship eccccccReport.docxrahulmanepalli02
 
analog-vs-digital-communication (concept of analog and digital).pptx
analog-vs-digital-communication (concept of analog and digital).pptxanalog-vs-digital-communication (concept of analog and digital).pptx
analog-vs-digital-communication (concept of analog and digital).pptxKarpagam Institute of Teechnology
 
Max. shear stress theory-Maximum Shear Stress Theory ​ Maximum Distortional ...
Max. shear stress theory-Maximum Shear Stress Theory ​  Maximum Distortional ...Max. shear stress theory-Maximum Shear Stress Theory ​  Maximum Distortional ...
Max. shear stress theory-Maximum Shear Stress Theory ​ Maximum Distortional ...ronahami
 
☎️Looking for Abortion Pills? Contact +27791653574.. 💊💊Available in Gaborone ...
☎️Looking for Abortion Pills? Contact +27791653574.. 💊💊Available in Gaborone ...☎️Looking for Abortion Pills? Contact +27791653574.. 💊💊Available in Gaborone ...
☎️Looking for Abortion Pills? Contact +27791653574.. 💊💊Available in Gaborone ...mikehavy0
 
Call for Papers - Journal of Electrical Systems (JES), E-ISSN: 1112-5209, ind...
Call for Papers - Journal of Electrical Systems (JES), E-ISSN: 1112-5209, ind...Call for Papers - Journal of Electrical Systems (JES), E-ISSN: 1112-5209, ind...
Call for Papers - Journal of Electrical Systems (JES), E-ISSN: 1112-5209, ind...Christo Ananth
 
litvinenko_Henry_Intrusion_Hong-Kong_2024.pdf
litvinenko_Henry_Intrusion_Hong-Kong_2024.pdflitvinenko_Henry_Intrusion_Hong-Kong_2024.pdf
litvinenko_Henry_Intrusion_Hong-Kong_2024.pdfAlexander Litvinenko
 
DBMS-Report on Student management system.pptx
DBMS-Report on Student management system.pptxDBMS-Report on Student management system.pptx
DBMS-Report on Student management system.pptxrajjais1221
 

Recently uploaded (20)

NEWLETTER FRANCE HELICES/ SDS SURFACE DRIVES - MAY 2024
NEWLETTER FRANCE HELICES/ SDS SURFACE DRIVES - MAY 2024NEWLETTER FRANCE HELICES/ SDS SURFACE DRIVES - MAY 2024
NEWLETTER FRANCE HELICES/ SDS SURFACE DRIVES - MAY 2024
 
Basics of Relay for Engineering Students
Basics of Relay for Engineering StudentsBasics of Relay for Engineering Students
Basics of Relay for Engineering Students
 
Introduction-to- Metrology and Quality.pptx
Introduction-to- Metrology and Quality.pptxIntroduction-to- Metrology and Quality.pptx
Introduction-to- Metrology and Quality.pptx
 
UNIT 4 PTRP final Convergence in probability.pptx
UNIT 4 PTRP final Convergence in probability.pptxUNIT 4 PTRP final Convergence in probability.pptx
UNIT 4 PTRP final Convergence in probability.pptx
 
History of Indian Railways - the story of Growth & Modernization
History of Indian Railways - the story of Growth & ModernizationHistory of Indian Railways - the story of Growth & Modernization
History of Indian Railways - the story of Growth & Modernization
 
Presentation on Slab, Beam, Column, and Foundation/Footing
Presentation on Slab,  Beam, Column, and Foundation/FootingPresentation on Slab,  Beam, Column, and Foundation/Footing
Presentation on Slab, Beam, Column, and Foundation/Footing
 
一比一原版(Griffith毕业证书)格里菲斯大学毕业证成绩单学位证书
一比一原版(Griffith毕业证书)格里菲斯大学毕业证成绩单学位证书一比一原版(Griffith毕业证书)格里菲斯大学毕业证成绩单学位证书
一比一原版(Griffith毕业证书)格里菲斯大学毕业证成绩单学位证书
 
Raashid final report on Embedded Systems
Raashid final report on Embedded SystemsRaashid final report on Embedded Systems
Raashid final report on Embedded Systems
 
8th International Conference on Soft Computing, Mathematics and Control (SMC ...
8th International Conference on Soft Computing, Mathematics and Control (SMC ...8th International Conference on Soft Computing, Mathematics and Control (SMC ...
8th International Conference on Soft Computing, Mathematics and Control (SMC ...
 
NO1 Best Powerful Vashikaran Specialist Baba Vashikaran Specialist For Love V...
NO1 Best Powerful Vashikaran Specialist Baba Vashikaran Specialist For Love V...NO1 Best Powerful Vashikaran Specialist Baba Vashikaran Specialist For Love V...
NO1 Best Powerful Vashikaran Specialist Baba Vashikaran Specialist For Love V...
 
Maximizing Incident Investigation Efficacy in Oil & Gas: Techniques and Tools
Maximizing Incident Investigation Efficacy in Oil & Gas: Techniques and ToolsMaximizing Incident Investigation Efficacy in Oil & Gas: Techniques and Tools
Maximizing Incident Investigation Efficacy in Oil & Gas: Techniques and Tools
 
Autodesk Construction Cloud (Autodesk Build).pptx
Autodesk Construction Cloud (Autodesk Build).pptxAutodesk Construction Cloud (Autodesk Build).pptx
Autodesk Construction Cloud (Autodesk Build).pptx
 
Diploma Engineering Drawing Qp-2024 Ece .pdf
Diploma Engineering Drawing Qp-2024 Ece .pdfDiploma Engineering Drawing Qp-2024 Ece .pdf
Diploma Engineering Drawing Qp-2024 Ece .pdf
 
21P35A0312 Internship eccccccReport.docx
21P35A0312 Internship eccccccReport.docx21P35A0312 Internship eccccccReport.docx
21P35A0312 Internship eccccccReport.docx
 
analog-vs-digital-communication (concept of analog and digital).pptx
analog-vs-digital-communication (concept of analog and digital).pptxanalog-vs-digital-communication (concept of analog and digital).pptx
analog-vs-digital-communication (concept of analog and digital).pptx
 
Max. shear stress theory-Maximum Shear Stress Theory ​ Maximum Distortional ...
Max. shear stress theory-Maximum Shear Stress Theory ​  Maximum Distortional ...Max. shear stress theory-Maximum Shear Stress Theory ​  Maximum Distortional ...
Max. shear stress theory-Maximum Shear Stress Theory ​ Maximum Distortional ...
 
☎️Looking for Abortion Pills? Contact +27791653574.. 💊💊Available in Gaborone ...
☎️Looking for Abortion Pills? Contact +27791653574.. 💊💊Available in Gaborone ...☎️Looking for Abortion Pills? Contact +27791653574.. 💊💊Available in Gaborone ...
☎️Looking for Abortion Pills? Contact +27791653574.. 💊💊Available in Gaborone ...
 
Call for Papers - Journal of Electrical Systems (JES), E-ISSN: 1112-5209, ind...
Call for Papers - Journal of Electrical Systems (JES), E-ISSN: 1112-5209, ind...Call for Papers - Journal of Electrical Systems (JES), E-ISSN: 1112-5209, ind...
Call for Papers - Journal of Electrical Systems (JES), E-ISSN: 1112-5209, ind...
 
litvinenko_Henry_Intrusion_Hong-Kong_2024.pdf
litvinenko_Henry_Intrusion_Hong-Kong_2024.pdflitvinenko_Henry_Intrusion_Hong-Kong_2024.pdf
litvinenko_Henry_Intrusion_Hong-Kong_2024.pdf
 
DBMS-Report on Student management system.pptx
DBMS-Report on Student management system.pptxDBMS-Report on Student management system.pptx
DBMS-Report on Student management system.pptx
 

PERANCANGAN SISTEM PENTANAHAN GAS INSULATED SWITCHGEAR 150KV PULOGADUNG DENGAN FINITE ELEMENT METHOD

  • 1. JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, Hlm. 187 - 200, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X PERANCANGAN SISTEM PENTANAHAN GAS INSULATED SWITCHGEAR 150KV PULOGADUNG DENGAN FINITE ELEMENT METHOD Jamaluddin Kamal dan Syamsir Abduh Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti Jalan Kyai Tapa No.1, Grogol, Jakarta 11440 E-mail : jamaluddinkamal1@gmail.com, syamsir@trisakti.ac.id ABSTRACT The purpose of this research is to design Grid-Rod earthing system on Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kV Pulogadung based on IEEE Std. 80-2000. IEEE Guide for Safety in AC Substation Grounding uses Finite Element Method (FEM) to secure people and equipment around substation. By changing some configurations based on initial design, the section I grid size that will be applied are 7 x 4 meters with the number of parallel conductor in its length and width’s side are nx= 7 and ny= 10. The section II grid size are, 7 x 7 meters with the number of parallel conductor in its length and width’s side are nx= 3 dan ny= 5. Grid depth is 0.8 meters from the ground surface and the number of 3 meters earthing rod used are 14 pieces. This design results for grounding resistance is 0.112 Ohm, touch voltage is 642.5 Volts and step voltage is 433.8 Volts which have met the safety standard of IEEE Std. 80-2000. Keywords: Finite Element Method, grounding system, substation ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pentanahan Grid-Rod pada Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kV Pulogadung berdasarkan IEEE Std. 80-2000. IEEE Guide for Safety in AC Substation Grounding menggunakan Finite Element Method (FEM) untuk mengamankan peralatan dan orang yang ada di sekitar gardu induk. Dengan mengubah beberapa konfigurasi berdasarkan rancangan awal, sistem pentanahan Grid-Rod yang memenuhi standar aman adalah dengan ukuran grid bagian I sebesar 7 x 4 meter dengan jumlah konduktor paralel pada sisi panjang dan lebarnya adalah nx= 7 dan ny= 10 dan grid bagian II sebesar 7 x 7 meter dengan jumlah konduktor paralel pada sisi panjang dan lebarnya adalah nx= 3 dan ny= 5. Konduktor ditanam sedalam 0,8 meter dari permukaan tanah dan jumlah batang pentanahan dengan panjang 3 meter yang digunakan sebanyak 14 buah. Desain ini menghasilkan nilai tahanan pentanahan sebesar 0,112 Ohm, tegangan sentuh sebesar 642,5 Volt dan tegangan langkah sebesar 433,8 Volt dimana telah memenuhi standar aman IEEE Std. 80-2000. Kata kunci: Finite Element Method, sistem pentanahan, gardu induk
  • 2. JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X 188 1. PENDAHULUAN Program pemerintah untuk membangun pembangkit listrik mencapai 35.000 Megawatt hingga 2019 menuntut dibangunnya banyak gardu induk. Kualitas gardu induk yang baik memerlukan sistem pentanahan yang andal. Gardu induk memiliki potensi arus gangguan yang besar baik akibat gangguan dari petir maupun arus lebih yang berasal dari gangguan internal. Arus tersebut akan mengalir ke tanah sehingga menimbulkan gradien tegangan terhadap lingkungan sekitarnya. Besarnya gradien tegangan pada permukaan tanah tergantung pada tahanan jenis tanah atau sesuai dengan struktur tanah tersebut [1]. Sistem pentanahan bertujuan untuk melindungi manusia di sekitar area gardu dari arus gangguan yang mengalir ke tanah dan juga untuk melindungi bangunan dan peralatan dari aliran listrik akibat gangguan sistem atau sambaran petir [2]. Sistem pentanahan pada gardu induk menggunakan gabungan sistem pentanahan grid dengan batang pentanahan rod. Perancangan pada penelitian ini menggunakan Finite Element Method (FEM Method) pada ETAP 12.6.0. Gambar 1 Pentanahan Grid-Rod 2. KAJIAN PUSTAKA Nilai tahanan yang didapatkan melalui Metode FEM sangat dekat dengan nilai sebenarnya dibandingkan jika dihitung dengan metode konvensional [3]. Nilai tahanan pentanahan yang mendekati nilai sebenarnya akan berpengaruh besar terhadap rancangan sistem pentanahan sehingga menghasilkan rancangan yang lebih tahan lama, berumur panjang dan mampu menahan arus gangguan yang berlebihan dengan efisien [3]. Rod Grid
  • 3. J. Kamal dan S. Abduh. “Perancangan Sistem Pentahanan Gas Insulated…” 189 3. METODE PENELITIAN Dimensi gardu induk, suhu lingkungan, tahanan jenis tanah di area gardu induk, dan arus gangguan pada gardu induk merupakan data awal yang harus dimiliki. Selanjutnya, proses perhitungan dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Ukuran penampang konduktor pentanahan. 2. Tegangan sentuh dan tegangan langkah pada gardu induk. 3.1 Menentukan Ukuran Penampang Konduktor Pentanahan Hubungan ukuran konduktor dan arus yang melewatinya berbanding lurus seperti terlihat dalam persamaan (1): 𝐴𝑚𝑚2 = 𝐼𝑓 √( 𝑇𝐶𝐴𝑃. 10−4 tcαrρr ) ln ( 𝐾𝑜 + 𝑇𝑚 𝐾𝑜 + 𝑇𝑎 ) (1) If adalah arus gangguan ke tanah (kA), tc adalah durasi gangguan (s), A adalah luas penampang konduktor (mm2 ), Tm adalah suhu maksimum yang diizinkan (°C), Ta adalah suhu lingkungan (°C), αr adalah koefisien suhu dari resistivitas konduktor pada suhu 20 °C (°C-1 ), ρr adalah resistivitas dari konduktor pentanahan pada suhu 20 °C (μΩ-cm), Ko adalah 1/αo atau (1/αr) – Tr (°C), TCAP adalah kapasitas thermal konduktor per unit volume (J/(cm3·°C)), αo adalah koefisien suhu dari tahanan jenis konduktor pada suhu 0 °C. . 3.2 Menentukan Tegangan Langkah dan Tegangan Sentuh Penentuan besarnya tegangan sentuh dan tegangan langkah yang terjadi di area gardu induk dilakukan dalam beberapa langkah perhitungan sebagai berikut: 1. Menentukan Nilai Resistansi Tanah Proses yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengukuran dengan metode empat titik (Metode Wenner) seperti terlihat pada Gambar 2.
  • 4. JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X 190 Gambar 2 Metode Wenner Proses perhitungan metode Wenner terlihat pada persamaan (2). 𝜌𝑎 = 2𝜋𝑎𝑅 1 + 2𝑎 √𝑎2 + 4𝑏2 − 𝑎 √𝑎2 + 𝑏2 (2) 𝜌𝑎 tahanan jenis tanah rata-rata (Ohm-m), a adalah jarak antar elektroda (m), b adalah kedalaman elektroda (m), R adalah tahanan yang terukur (Ohm). Karena b << a , maka b dapat diabaikan sehingga persamaan (2) mejadi lebih sederhana sebagai berikut. 𝜌𝑎 = 2𝜋𝑎𝑅 (3) 2. Menentukan Material Lapisan Tambahan Lapisan tambahan sering diaplikasikan dengan ketebalan sekitar 0.08-0.15 m dari bahan dengan nilai resistivitas tinggi seperti kerikil dan batu yang dihancurkan di atas permukaan tanah. Derating factor dari lapisan permukaan perlu diterapkan untuk menghitung resistansi kaki yang efektif (terhadap bumi) dikarenakan ketebalan terbatas dari bahan lapisan permukaan. Derating factor ini dapat didekati dengan rumus empiris sesuai IEEE Std. 80-2000 sebagai berikut [4]. 𝐶𝑆 = 1 − 0,99 (1 − 𝜌 𝜌𝑆 ) 2ℎ𝑆 + 0,09 (4) 3. Menentukan Resistansi Pentanahan Gardu Induk Untuk menghitung nilai resistansi pentanahan (𝑅𝑔) dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
  • 5. J. Kamal dan S. Abduh. “Perancangan Sistem Pentahanan Gas Insulated…” 191 𝑅𝑔 = 𝜌 [ 1 𝐿𝑇 + 1 √20𝐴 ( 1 + 1 1 + ℎ √20 𝐴 )] (5) Rg adalah tahanan pentanahan (Ohm), 𝜌 adalah tahanan jenis tanah (Ohm-m), LT adalah panjang total konduktor yang ditanam (m), A adalah luas area pentanahan grid (m2 ), h adalah kedalaman penanaman konduktor grid (m). 4. Menentukan Arus Maksimum Arus grid maksimum (IG) yang merupakan arus maksimum yang mengalir antara grid pentanahan dan tanah sekitarnya ketika terjadinya gangguan ke tanah pada gardu induk dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (6). 𝐼𝐺 = 𝐼𝑔𝐷𝑓 (6) Ig adalah arus gangguan ke tanah dan Df adalah decrement factor. 5. Menentukan Tegangan Sentuh dan Tegangan Langkah yang Diizinkan Tegangan sentuh adalah tegangan yang timbul di antara suatu objek yang disentuh dimana objek tersebut secara langsung dihubungkan dengan pentanahan. Tegangan langkah adalah beda potensial pada permukaan tanah yang timbul di antara dua kaki manusia yang berjarak satu langkah atau 1 meter ketika berdiri di atas tanah yang sedang dialiri oleh arus gangguan ke tanah tanpa menyentuh peralatan apapun. Perhitungan tegangan yang diizinkan untuk berat manusia 50 kg dan 70 kg terlihat dalam persamaan (7-10). a.Tegangan sentuh untuk bobot 50 kg dan 70 kg. 𝐸𝑡𝑜𝑢𝑐ℎ50 = (1000 + 1.5 𝐶𝑠𝜌𝑠) 0.116 √𝑡𝑠 (7) 𝐸𝑡𝑜𝑢𝑐ℎ70 = (1000 + 1.5𝐶𝑠𝜌𝑠) 0.157 √𝑡𝑠 (8)
  • 6. JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X 192 b. Tegangan langkah untuk bobot 50 kg dan 70 kg. 𝐸𝑠𝑡𝑒𝑝50 = (1000 + 6 𝐶𝑠𝜌𝑠) 0.116 √𝑡𝑠 (9) 𝐸𝑠𝑡𝑒𝑝70 = (1000 + 6𝐶𝑠𝜌𝑠) 0.157 √𝑡𝑠 (10) Bilangan 1000 adalah nilai tahanan manusia dengan satuan Ohm dan 0,116 dan 0,157 adalah nilai arus untuk bobot manusia 50 kg dan 70 kg. 6. Menentukan Tegangan Sentuh dan Tegangan Langkah yang Diizinkan Besarnya nilai Ground Potential Rice (GPR) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (11): 𝐺𝑃𝑅 = Ig x Rg (11) Ig adalah arus grid maksimum (kA) dan Rg adalah tahanan pentanahan (Ohm). 7. Menentukan Desain Sistem Pentanahan Desain dikatakan aman jika tegangan sentuh dan tegangan langkah lebih kecil daripada tegangan sentuh maksimum dan tegangan langkah maksimum yang diizinkan. Besarnya tegangan mesh dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (12): 𝐸𝑚 = 𝜌𝐼𝐺𝐾𝑚𝐾𝑖 𝐿𝑀 (12) ρ adalah tahanan jenis tanah (Ohm-m), IG adalah arus grid maksimum (kA), Km adalah faktor geometrik tegangan mesh. 𝐾𝑚 = 1 2𝜋 [ln ( 𝐷2 16ℎ𝑑 + (𝐷 + 2ℎ)2 8𝐷𝑑 − ℎ 4𝑑 ) + 𝐾𝑖𝑖 𝐾ℎ ln ( 8 𝜋(2𝑛 − 1) )] (13) D adalah jarak antar konduktor parallel (m), d adalah diameter konduktor grid (m), h adalah kedalaman penanaman konduktor (m). a. Untuk grid dengan batang pentanahan, 𝐾𝑖𝑖 = 1
  • 7. J. Kamal dan S. Abduh. “Perancangan Sistem Pentahanan Gas Insulated…” 193 b. Untuk grid tanpa batang pentanahan, 𝐾𝑖𝑖 = 1 (2𝑛) 2 𝑛 (14) c. Untuk grid acuan 𝐾ℎ = √1 + ℎ ℎ𝑜 (15) ho = 1 m (referensi kedalaman grid) Ki adalah faktor koreksi geometri grid dengan persamaan sebagai berikut 0,644 + 1,148𝑛 (16) LM adalah panjang efektif dari LC+LR untuk tegangan mesh (m) 𝐿𝑚 = 𝐿𝑐 + (1,55 + 1,22 [ 𝐿𝑟 √𝐿𝑥2+𝐿𝑦2 ]) 𝐿𝑅 (17) Menurut Thapar, Gerez, Balakrishnan dan Blank, jumlah efektif konduktor yang diparalel dalam penggunaan empat grid dengan sebutan n dapat dibentuk menjadi bujur sangkar, empat persegi panjang (rectangular grid) atau grid-grid tidak beraturan dengan jumlah konduktor paralel ekivalen, dituliskan dalam persamaan [4]: 𝑛 = 𝑛𝑎𝑛𝑏𝑛𝑐𝑛𝑑 (18) dimana: 𝑛𝑎 = 2𝐿𝑐 𝐿𝑝 (19) 𝑛𝑏 = √ 𝐿𝑝 4√𝐴 = 1(𝑏𝑢𝑗𝑢𝑟 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟) (20) 𝑛𝑐 = [ 𝐿𝑥𝐿𝑦 𝐴 ] 0,7𝐴 𝐿𝑥𝐿𝑦 = 1 (𝑏𝑢𝑗𝑢𝑟 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔) (21) 𝑛𝑑 = 𝐷𝑚 √𝐿𝑥2+𝐿𝑦2 = 1 (𝑏𝑢𝑗𝑢𝑟 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟, 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝐿) (22)
  • 8. JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X 194 n adalah faktor geometris, Lc adalah panjang total konduktor grid (m), Lp adalah keliling area pentanahan grid (m), Lx adalah panjang maksimum konduktor grid pada sisi panjang (m), Ly adalah panjang maksimum konduktor grid pada sisi lebar (m), dan Dm adalah jarak maksimum antara dua grid (m). Tegangan langkah sebenarnya (Es) adalah tegangan langkah maksimum sebenarnya yang mungkin terjadi dalam gardu induk ketika terjadi gangguan ke tanah, yang besarnya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: 𝐸𝑠 = 𝜌𝐼𝐺𝐾𝑠𝐾𝑖 𝐿𝑠 (23) dimana Ls adalah panjang efektif dari LC+LR untuk tegangan langkah (m) 𝐿𝑠 = 0,75𝐿𝐶 + 0,85𝐿𝑅 (24) Ks adalah faktor geometrik tegangan langkah 𝐾𝑠 = 1 𝜋 ( 1 2ℎ + 1 𝐷 + ℎ + 1 𝐷 [1 − 0,5𝑛−2]) (25) 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Desain awal sistem pentanahan dengan kedalaman penanaman konduktor 0,8 meter dari permukaan tanah dan jumlah batang pentanahan sebanyak 8 buah yang diletakkan di tiap sudut siku grid seperti terlihat dalam Gambar 3. Gambar 3 Rancangan Awal Sistem Pentanahan GIS 150 kV Pulogadung 7 m 7 m 8 m 7 m 62.5 m 28 m
  • 9. J. Kamal dan S. Abduh. “Perancangan Sistem Pentahanan Gas Insulated…” 195 Setelah dilakukan simulasi menggunakan Software ETAP 12.6.0 didapatkan hasil sebagai berikut. Tabel 1 Hasil Simulasi Konfigurasi Grid I dan II Simulasi ETAP Metode FEM Rg [Ohm] GPR [V] Emesh [V] Estep [V] 0,115 3279,8 693,2 468,5 Kriteria Etouch70 = 645,18 V Kriteria Estep70 = 2109,72 Emesh tidak memenuhi IEEE Std. 80-2000 (Emesh > Kriteria Etouch70) Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai tegangan sentuh masih lebih besar dari kriteria nilai tegangan sentuh yang diizinkan (Emesh > Kriteria Etouch70) sehingga perlu dilakukan perbaikan desain rancangan awal. Ada dua cara berdasarkan IEEE Std. 80-2000 yang dapat dilakukan, yaitu: 1. Memperkecil GPR hingga mencapai nilai di bawah kriteria tegangan sentuh atau nilai yang mampu menghasilkan tegangan sentuh yang lebih kecil dari kriteria tegangan sentuh yang diizinkan. 2. Memperkecil arus gangguan. Metode yang ditempuh pada penelitian ini adalah dengan memperkecil nilai GPR. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperkecil nilai GPR, antara lain [5]: 1. Mengubah-ubah jarak antar konduktor paralel pada sisi panjang dan lebar. 2. Mengubah-ubah kedalaman penanaman konduktor grid. 3. Mengubah-ubah jumlah batang pentanahan. 4.1 Analisis Modifikasi Konfigurasi Grid Modifikasi dilakukan dengan mengubah jarak antar konduktor pada sisi panjang dan lebar (Dx dan Dy) sehingga jumlah konduktor pada sisi panjang dan lebar (nx dan ny) dan panjang total konduktor (Lc) meningkat seperti terlihat pada Tabel 2.
  • 10. JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X 196 Tabel 2 Hasil Simulasi Rancangan Awal dengan Konfigurasi Grid yang Dimodifikasi Desain ke- Dx [m] Dy [m] nx ny Lc [m] Simulasi ETAP Metode FEM I II I II I II I II Rg [Ohm] GPR [V] Emesh [V] Estep [V] 1. 7 7 8 7 4 3 10 5 644 0,115 3280 693,2 468,5 2. 7 7 4 7 7 3 10 5 832 0,113 3207 672,8 440 Kriteria Etouch70 = 645,18 V Kriteria Estep70 = 2109,72 Nilai Emesh tidak memenuhi IEEE Std. 80-2000 (Emesh > Kriteria Etouch70). 4.2 Analisis Modifikasi Kedalaman Penanaman Konduktor Grid Hasil simulasi dengan mengubah-ubah kedalaman penanaman konduktor grid h [m] terdapat pada Tabel 3. Kedalaman penanaman tetap sesuai dengan rancangan awal yaitu konduktor grid ditanam sedalam 0,8 meter karena beberapa faktor diantaranya faktor ekonomis, kemudahan instalasi, dan maintenance. Tabel 3 Hasil Simulasi dengan Kedalaman Penanaman Grid yang Dimodifikasi Desain ke- h [m] Simulasi ETAP Metode FEM Rg [Ohm] GPR [V] Emesh [V] Estep [V] 1. 0,6 0,114 3235,6 698,1 491,1 2. 0,8 0,113 3207,2 672,8 440 3. 1 0,112 3182,4 655,5 413,4 4. 1,2 0,111 3159,7 643,7 394 Kriteria Etouch70 = 645,18 V Kriteria Estep70 = 2109,72 Pada desain ke 1, 2, dan 3, Emesh tidak memenuhi IEEE Std. 80-2000 (Emesh > Kriteria Etouch70).
  • 11. J. Kamal dan S. Abduh. “Perancangan Sistem Pentahanan Gas Insulated…” 197 4.3 Analisis Modifikasi Konfigurasi Batang Pentanahan Hasil simulasi modifikasi konfigurasi batang pentanahan dengan menambah jumlah batang pentanahan terlihat dalam tabel 4. Tabel 4 Hasil Simulasi dengan Jumlah Batang Pentanahan yang Dimodifikasi Desain ke- nR LR [m] Simulasi ETAP Metode FEM Rg [Ohm] GPR [V] Emesh [V] Estep [V] 1. 8 24 0,113 3207,2 672,8 440 2. 10 30 0,112 3200,7 667,2 437,3 3. 12 36 0,112 3194,1 648,1 435,7 4. 14 42 0,112 3188,1 642,5 433,8 Kriteria Etouch70 = 645,18 V Kriteria Estep70 = 2109,72 Pada desain ke 1, 2, dan 3, Emesh tidak memenuhi IEEE Std. 80-2000 (Emesh > Kriteria Etouch70). Jumlah batang pentanahan (nR) yang digunakan adalah 14 buah karena telah memenuhi standar aman IEEE Std. 80-2000, yaitu lebih kecil dari kriteria tegangan sentuh yang diizinkan untuk orang dengan bobot 70 kg (Emesh < Kriteria Etouch70). 4.4 Analisis Rancangan Akhir Sistem Pentanahan GIS 150 kV Pulogadung Rancangan akhir sistem pentanahan yang telah memenuhi standar aman berdasarkan IEEE Std. 80-2000 terlihat dalam Tabel 5. Tabel 5 Rancangan Sistem Pentanahan yang Digunakan GIS 150 kV Pulogadung Desain Dx [m] Dy [m] nx ny nR LR [m] Lc [m] LT [m] h [m] Simulasi ETAP Metode FEM I II I II I II I II Rg [Ohm] GPR [V] Emesh [V] Estep [V] Akhir 7 7 4 7 7 3 10 5 14 42 855 897 0,8 0,112 3118 642,5 433,8 Kriteria Etouch70 = 645,18 V Kriteria Estep70 = 2109,72 Keterangan : Rancangan yang telah memenuhi IEEE Std. 80-2000
  • 12. JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X 198 Gambar desain rancangan akhir sistem pentanahan grid-rod GIS 150 kV Pulogadung terlihat dalam Gambar 4. Gambar 4 Rancangan Akhir Sistem Pentanahan Grid-Rod GIS 150 kV Pulogadung Plot tegangan langkah dan tegangan sentuh rancangan akhir sistem pentanahan GIS 150 kV Pulogadung menggunakan Metode Elemen Hingga (FEM) seperti terlihat dalam gambar berikut. Gambar 5 Plot Tegangan Sentuh Rancangan Akhir Sistem Pentanahan : Batang Pentanahan : Konduktor Grid 4 m 7 m 62.5 m 28 m 7 m 7 m
  • 13. J. Kamal dan S. Abduh. “Perancangan Sistem Pentahanan Gas Insulated…” 199 Gambar 6 Plot Tegangan Langkah Rancangan Akhir Sistem Pentanahan 5. KESIMPULAN Rancangan akhir yang memenuhi standar aman sesuai IEEE Std. 80-2000 didapat dengan mengubah beberapa konfigurasi rancangan awal sistem pentanahan. Modifikasi konfigurasi konduktor grid dilakukan dengan mengubah jarak antar konduktor paralel pada Grid I sedangkan Grid II tetap seperti rancangan awal. Ukuran grid bagian I adalah 7 x 4 meter dengan jumlah konduktor paralel pada sisi panjang dan lebar adalah nx = 7 dan ny = 10. Ukuran grid bagian II adalah 7 x 7 meter dengan jumlah konduktor paralel pada sisi panjang dan lebar adalah nx = 3 dan ny = 5. Kedalaman penanaman konduktor pentanahan untuk kedua bagian adalah sesuai rancangan awal sedalam 0,8 meter dari permukaan tanah. Batang pentanahan yang digunakan sebanyak 14 buah dengan panjang masing-masing batang adalah 3 meter. Rancangan akhir sistem pentanahan akan menghasilkan nilai tahanan pentanahan sebesar 0,112 Ohm, tegangan sentuh sebesar 642,5 Volt dan tegangan langkah sebesar 433,8 Volt dibawah nilai kriteria tegangan langkah dan tegangan sentuh yang diizinkan dengan durasi gangguan yang telah ditentukan selama 1 detik
  • 14. JETri, Vol. 15, No. 2, Februari 2018, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X 200 yaitu tegangan sentuh sebesar 645,18 Volt dan tegangan langkah sebesar 2109,72 Volt sehingga rancangan telah memenuhi standar aman IEEE Std. 80-2000. DAFTAR PUSTAKA [1] Syofian, Andi. (2013). “Sistem pentanahan grid pada gardu induk PLTU Teluk Sirih”. Jurnal Momentum. 14(1), hlm. 36-45. Tersedia di: https://ejournal.itp .ac.id/index.php-/momentum/article/download/24/23 [3 Februari 2017]. [2] Pole, Kalyani, A.K. Sharma. (2012). “An efficient approach for shielding effect of the grounding electrodes under impulse-current voltage based on MATLAB”. International Journal of Advanced Computer Research. 2(2), hlm. 80-86. Tersedia di: http://accentsjournals.org/PaperDirectory/Journal/IJACR/2012/6/13.pdf [3 Februari 2017]. [3] Cheema, Muhammad Usman. dkk. (2015). “A comparison of ground grid mesh design and optimization for 500KV substation using IEEE 80-2000 and finite element methods”. Electrical and Electronics Engineering: An International Journal (ELELIJ). Vol. 4, No. 1. Hlm. 131-146. Tersedia di: http://wireilla. com/engg/eeeij-/papers/4115elelij11.pdf [10 Februari 2017]. [4] IEEE. “IEEE guide for safety in AC substation grounding.” New York, USA, Std. 80-2000. 2000. [5] Dewi, Nuril Aditya. “Optimalisasi Rancangan Sistem Pentanahan Grid-Rod Pada Gardu Induk PLTP Ulubelu." Skripsi. Universitas Indonesia, Jakarta, 2013.