Tinjauan peran pendidik dalam perspektif landasan budaya membahas tiga hal utama: (1) hubungan antara pendidikan dengan budaya dan peranan guru dalam pengembangan budaya, (2) definisi budaya dan unsur-unsur kebudayaan, (3) peranan guru dalam membangun budaya dan karakter bangsa melalui pembelajaran nilai-nilai kebangsaan secara sistematis.

1. TINJAUAN PERAN PENDIDIK
DALAM PERSPEKTIF LANDASAN BUDAYA
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
R.A

2. Pendahuluan
• Pendidikan dengan segala komponennya
(termasuk pendidik) memiliki keterkaitan yang
erat dengan kebudayaan yang tumbuh dalam
suatu tatanan masyarakat.
• Kebudayaan menentukan arah, isi dan proses
pendidikan.
• Peningkatan kualitas guru dan budaya belajar
siswa
• Peranan pendidik dalam pengembangan
budaya

3. Definisi Budaya
• Budaya adalah sesuatu yang sudah melekat pada
manusia sebagai individu dari generasi ke
generasi, meliputi pikiran (cipta), rasa dan
kehendak (karsa).
• Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Unsur-unsur kebudayaan antara lain yaitu:
bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi
sosial, sistem teknologi, sistem mata
pencaharian, sistem religi, dan sistem kesenian.

4. Definisi Pendidik
• Pendidik (guru) adalah orang yang
bertanggung jawab membimbing dan
memberi pelajaran pada peserta didik dalam
mengembangkan potensi jasmani dan
rohaninya, agar mereka mampu bersaing
dalam lingkungan masyarakat.

5. Peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar dapat disebutkan sebagai
berikut :
• Fasilitator
• Motivator
• Informator
• Pembimbing
• Korektor
• Inspirator
• Organisator
• Inisator
• Demonstrator
• Pengelolaan kelas
• Mediator
• Supervisor
• Evaluator

6. • Peran guru sebagai pendidik (nurturer)
• Peran guru sebagai model atau contoh bagi
anak
• Peranan guru sebagai pengajar dan
pembimbing dalam pengalaman belajar
• Peran guru sebagai pelajar (leamer)
• Peran guru sebagai setiawan dalam
lembaga pendidikan.
• Peranan guru sebagai komunikator
pembangunan masyarakat.
• Guru sebagai administrator.

7. Guru dalam Perspektif Budaya
• Guru dalam pandangan budaya maksudnya
guru memiliki peranan yang menyangkut
pemeliharaan warisan budaya, menanamkan
dan mengembangkan nilai-nilai karakter
bangsa sebagai wujud dari otoritas dan
tanggungjawabnya.

8. Otoritas Guru
• Menurut aliran progresif tugas guru adalah
menyangkut pemeliharaan warisan budaya,
tetapi yang sebagian lagi mempertanyakan tradisi
budaya dengan menolong generasi muda berfikir
secara kritis bagi diri mereka sendiri tentang
masalah-masalah dunia dewasa ini.
• Guru harus menjadi seorang pembimbing yang
akan menolong siswa-siswa yang sedang
melakukan explorasi memecahkan masalahmasalah yang dihadapinya dengan memberi
nasehat kepadanya bagaimana cara memperoleh
pengetahuan dan keterampilan untuk
memecahkan masalah tersebut.

9. • Peranan Guru dalam Membangun Budaya
dan Karakter Bangsa
Guru seorang yang mampu menginspirasi dan
memotivasi siswanya, sehingga mampu
berbuat sesuatu yang baik dengan
kemampuannya sendiri.

10. • Mengembangkan Peran Strategis Guru Untuk Membangun
Budaya dan Karakter Bangsa.
Pemembangun karakter bangsa didasarkan pada
kenyataan adanya permasalahan yang sedang dihadapi
bangsa saat ini yaitu
a. disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila
sebagai filosofi dan ideologi bangsa,
b. keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam
mewujudkan nilai-nilai esensi Pancasila,
c. bergesernya nilai-nilai etika dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara,
d. memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya
bangsa,
e. ancaman disintegrasi bangsa serta melemahnya
kemandirian bangsa.

11. Peranan guru dalam membangun budaya dan karakter
bangsa dalam lembaga pendidikan formal dengan
langkah-langkah yang sistematik yaitu:
• Dalam pembelajaran muatan utamanya nilai-nilai luhur
kebangsaan, dari penanaman nilai yang mulia,
• Mengajari mereka untuk menjadi anak-anak bangsa
yang berdiri tegak berhadapan dengan anak-anak
bangsa yang lain, cerdas, dan memiliki kepribadian
yang kokoh.
• Menumbuhkan kembali rasa kebanggaan sebagai anak
bangsa yang bermartabat, berdaulat, dan
berkepribadian mulia.
• Pendidikan agama, akhlak atau budi pekerti, dan
pendidikan kewarganegaraan dirancang secara lebih
sistematik dan komprehensif.