Kurikulum merupakan rencana kegiatan peserta didik yang mencakup berbagai rencana kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum berperan sebagai pedoman proses pembelajaran bagi siswa, guru, sekolah, dan masyarakat serta berfungsi untuk menyesuaikan siswa dengan lingkungan, mempersiapkan mereka untuk jenjang pendidikan selanjutnya, dan membantu pengembangan nilai-nilai s
2. Pengrtian Hakikat dan fungsi
• Hakikat adalah intisari atau dasar; kenyataan yang
sebenarnya (KBBI: 383). Sedangkan fungsi adalah
kegunaan suatu hal (KBBI: 322).
• Hakikat dari kurikulum ialah kegiatan yang mencakup
berbagai rencana kegiatan peserta didik yang
mencakup berbagai rencana kegiatan peserta didik
yang terperinci berupa bentuk-bentuk bahan
pendidikan, saran-saran strategi belajar
mengajar, pengaturan-pengaturan program agar dapat
diterapkan, dan hal-hal yang mencakup pada kegiatan
yang bertujuan mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Pengertian kurikulum dari beberapa ahli :
• Menurut Prof. Dr. Hj. Hansiswany Kamarga, M.Pd., beliau
salah seorang dosen Program Pengembangan Kurikulum di
Pasca Sarjana UPI. Profesor mengatakan "Hakikat kurikulum
dalam konteks sekarang ialah semua aktivitas di sekolah
yang direncanakan".
• B. Othael Smith, W.O. Stanley dan J. Harlan Shores
memandang kurikulum sebagai "a sequence of potential
experience set up in the school for the purpose of
disciplioning children and youth in group ways of thinking
and acting". Mereka melihat kurikulum sebagai sejumlah
pengalaman yang secara potensial dapat diberikan kepada
anak dan pemuda, agar mereka dapat berpikir dan berbuat
sesuai dengan masyarakatnya.
4. Kurikulum menurut “David Praff”
Sedangkan definisi kurikulum menurut David Praff ialah
seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat
pelatihan. Definisi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
• Rencana tersebut dalam bentuk tulisan
• Rencana itu ialah rencana kegiatan
• Kurikulum berisikan hal-hal berikut:
– Siswa mau dikembangkan kemana?
– Bahan apa yang akan diajarkan?
– Alat apa yang akan digunakan?
– Bagaimana cara mengevaluasinya?
– Bagaimana kualitas guru yang diperlukan?
• Kurikulum dilaksanakan dalam pendidikan formal.
• Kurikulum disusun secara sistemik.
• Pendidikan latihan mendapat perhatian.
5. Hakikat kurikulum
• Istilah kurikulum (curriculum), yang pada awalnya
digunakan dalam dunia olahraga, berasal dari
kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Pada saat
itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh
oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk
memperoleh medali/penghargaan. Kemudian pengertian
tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi
sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh
oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program
pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk
ijazah. Dari pengertian tersebut, dalam kurikulum
terkandung dua hal pokok, yaitu: (1) adanya mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh siswa, dan (2) tujuan utamanya
yaitu untuk memperoleh ijazah.
6. Pandangan negara indonesia
• yaitu kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang disusun guna memperlancar
proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan rumusan pengertian kurikulum seperti
yang tertera dalam Undang undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 ayat (19) yang berbunyi: Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Lebih lanjut pada pasal 36 ayat (3)
disebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
– Peningkatan iman dan takwa;
– Peningkatan akhlak mulia;
– Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
– Keragaman potensi daerah dan lingkungan;
– Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
– Tuntutan dunia kerja;
– Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
– Agama;
– Dinamika perkembangan global;
– Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
7. Kedudukan kurikulum dalam
pendidikan
• Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau
sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran
(belajar mengajar). Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas
pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
• Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan
pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta
proses pendidikan.
• Kurikulum merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para
ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep
atau memberikan landasan-landasan teoritis bagi pengembangan
kurikulum berbagai institusi pendidikan.
8. fungsi kurikulum bagi siswa
• Fungsi penyesuaian (the adjustive or adaptive function) adalah Kurikulum harus
mampu mengarahkan siswa agar mampu menyesuiaankan dirinya dengan
lingkunagn baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
• Fungsi Integrasi (the integrating function) adalah Kurikulum bermakna sebagai alat
pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh, untuk dapat
hidup dan berintegrasi dengan masyarakat.
• Fungsi Diferensiasi (the differentiating function) adalah Kurikulum bermakna
sebagai alat pendididkan harus mampu memberikan pelayanan terhadap
perbedaan individu siswa.
• Fungsi Persiapan (the propaedeutic function) adalah Kurikulum bermakana sebagai
alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi
kejenjang pendidikan selanjutnya.
• Fungsi Pemilihan (the selective function) adalah Kurikulum bermakna sebagai alat
pendidikan harus mampu memberi kesempatan kepada siswa untuk memilih
program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
• Fungsi Diagnostik (the diagnostic function) adalah Kurikulum bermakna sebagai
alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat
memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya.
9. Fungsi kurikulum bagi pihak-pihak yang secara
langsung terkait dengan kurikulum sekolah
• Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman
dalam melaksanakan proses pembelajaran.
• Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi
sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise atau
pengawasan.
• Bagi orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman
dalam membimbing anaknya belajar di rumah.
• Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman untuk memberi bantuan bagi
penyelenggaraan proses pendiddikan di sekolah.
• Bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman belajar.
11. Peranan Konservatif
• Peranan ini menekankan bahwa kurikulum
sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-
nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap
masih relevan dengan masa kini kepada
generasi muda
12. Peran kreatif
• Peranan ini menekankan bahwa kurikulum
harus mampu mengembangkan sesuatu yang
baru sesuai dengan perkembangan yang
terjadi dan kebutuhan kebutuhan masyarakat
pada masa sekarang dan masa mendatang.
13. Peran kritis dan evaluatif
• Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya
kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang
hidup dalam masyarakat senantiasa
mengalami perubahan, sehingga pewarisan
nilai nilai dan budaya masa lalu kepada siswa
perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi
pada masa sekarang.
14. Peranan kurikulum bagi guru pendidik
• Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir
pengalaman belajar para anak didik.
• Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap
perkembangan anak didik dalam rangka menyerap
sejumlah pengalaman yang diberikan.
• Ikut memberikan kontribusi dalam memperlancarkan
pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan
kerjasama dengan pihak orangtua dan masyarakat.
• Ikut memberikan kritik dan saran yang konstruktis demi
penyempurnaan program pendidikan di sekolah, agar
lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan
lapangan kerja.
15. Peranan kurikulum bagi sekolah
• Sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan
yang diinginkan.
• Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan
sehari – hari di sekolah tersebut, peranan ini
meliputi :
- Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan
- Cara menyelenggarakan setiap jenis program
pendidikan
- Orang yang bertanggungjawab dan melaksanakan
program pendidikan
16. Peranan kurikulum bagi masyarakat
• Kurikulum turut membantu mempengaruhi dan membina
tingkah laku para siswa dengan nilai-nilai sosial yang ada
dalam masyarakat, sejalan dengan peranan pendidikan
sebagai suatu proses social.
• Kurikulum turut membantu proses pembudayaan yang
semakin berkembang menjadi lebih kompleks.
• Kurikulum turut aktif berpartisipasidalam kontrol sosial dan
menekankan pada unsur berpikir kritis.
• Kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan
konstruktif, dalam arti mencipta dan menyusun sesuatu
yang baru sesuai dengan kebutuhan masasekarang dan
masa yang akan datang dalam masyarakat.