SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pengampunan Pajak (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 131, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5899);
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2016 tentang Pengampunan Pajak (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1043) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
141/PMK.03/2016 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1438);
bahwa dalam rangka memberikan pelayanan dan kemudahan
bagi Wajib Pajak yang menyampaikan Surat Pernyataan pada
saat terjadi gangguan pada jaringan dan/ atau keadaan luar
biasa serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14A ayat (2)
huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/
2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/
2016, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak
tentang Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal
Terjadi Gangguan pada Jaringan dan/atau Keadaan Luar
Biasa pada Akhir Periode Penyampaian Surat Pernyataan;
DIREKTURJENDERAL PAJAK,
Mengingat
Menimbang
TATACARAPENERIMAANSURATPERNYATAANDALAMHAL
TERJADI GANGGUANPADAJARINGANDAN/ ATAUKEADAANLUAR BIASA
PADAAKHIR PERIODE PENYAMPAIANSURATPERNYATAAN
TENTANG
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURANDIREKTURJENDERAL PAJAK
NOMORPER- 14/PJ/2016
(1) Dalam hal terjadi keadaan yang mengakibatkan tidak
dapat dilaksanakannya prosedur penerimaan Surat
Pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat
(6) dan ayat (8) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.03/ 2016 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016,
berupa:
a. gangguan pada jaringan termasuk gangguan pada
server atau pemadaman listrik, dan/ atau
b. keadaan luar biasa yang terjadi pada akhir periode
penyampaian Surat Pernyataan,
Direktur Jenderal Pajak melaksanakan prosedur
penerimaan Surat Pernyataan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Direktur Jenderal ini.
(2) Termasuk keadaan luar biasa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b yaitu terjadinya antrian yang tidak
dapat ditangani dengan rnenggunakan prosedur standar
penerimaan Surat Pernyataan di setiap akhir periode
penyampaian Surat Pernyataan.
(3) Gangguan pada jaringan termasuk gangguan pada server
atau pemadaman listrik dan/ atau keadaan luar biasa
yang terjadi pada akhir periode penyampaian Surat
Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan atas nama Direktur Jenderal Pajak oleh:
a. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJP dalam rangka
penerimaan Surat Pernyataan di Tempat Tertentu di
Kanwil DJP;
Pasal 1
PERATURANDIREKTURJENDERAL PAJAK TENTANGTATA
CARA PENERIMAAN SURAT PERNYATAANDALAM HAL
TERJADI GANGGUAN PADA JARINGAN DAN/ATAU
KEADAAN LUAR BIASA PADA AKHIR PERIODE
PENYAMPAIANSURATPERNYATAAN.
MEMUTUSKAN:
- 2 -
Menetapkan
Penerbitan tanda terima sementara Surat Pernyataan
sebagairnana dimaksud dalarn Pasal 2 huruf a, berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a. Surat Pernyataan harus memerruhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
141/PMK.03/2016;
b. Surat Pernyataan paling sedikit dilampiri:
1. bukti pembayaran Uang Tebusan berupa surat
setoran pajak atau bukti penerimaan negara;
Pasal 3
Prosedur penerimaan sebagairnana dimaksud dalarn Pasal 1
ayat (1) meliputi:
a. penerbitan tanda terirna sementara Surat Pernyataan;
b. penelitian kesesuaian antara Surat Pernyataan dengan
lam pirannya;
c. penerbitan tanda terirna Surat Pernyataan;
d. penerbitan Surat Keterangan; dan
e. perrnintaan kelengkapan dokumen dan/ atau penjelasan
terhadap Surat Pernyataan.
Pasal 2
b. Kepala Kanwil DJP Jakarta Pusat dalam rangka
penerimaan Surat Pernyataan di Tempat Tertentu
Kanwil DJP Jakarta yang berlokasi di lingkungan
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak;
c. Kepala Kantor Pelayanan Pajak dalam rangka
penerimaan Surat Pernyataan di Kantor Pelayanan
Pajak; atau
d. Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan
Masyarakat dalam rangka penenmaan Surat
Pernyataan di Tempat Tertentu selain di Kanwil DJP,
dengan menggunakan contoh format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal
ini.
- 3 -
( 1) Dalam hal Surat Pernyataan memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, diterbitkan tanda
terima sementara Surat Pernyataan.
(2) Tanda terima sementara Surat Pernyataan tidak
menggantikan tanda terirna Surat Pernyataan.
(3) Pelaksanaan penerbitan tanda terima sementara Surat
Pernyataan sebagaimaria dimaksud pada ayat (1) bersifat
sementara dan berlangsung sampai gangguan pada
jaringan dan/ atau keadaan luar biasa yang terjadi pada
akhir periode penyampaian Surat Pernyataan telah
selesai.
(4) Tanda terima sementara Surat Pernyataan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menggunakan contoh format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan
Direktur J enderal ini.
Pasal 4
2. b'ukti pelunasan Tunggakan Pajak, dalam hal Wajib
Pajak melampirkan bukti pelunasan Tunggakan
Pajak tersebut;
3. bukti pelunasan pajak yang tidak atau kurang
dibayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan
berupa surat setoran pajak atau bukti penerimaan
negara, disertai informasi tertulis dari kepala unit
pelaksana pemeriksaan bukti permulaan atau kepala
unit pelaksana penyidikan dalam hal Wajib Pajak
melampirkan bukti pelunasan pajak tersebut;
4. daftar rincian Harta tambahan, yang paling sedikit
memuat informasi kepemilikan Harta berupa:
a) kode Harta (kolom 2);
b) nama Harta (kolom 3);
c) tahun perolehan (kolom 4); dan
d) nilai nominal/nilai wajar Harta (kolom 5.B); dan
5. daftar Utang tambahan, yang paling sedikit memuat
informasi Utang berupa:
a) kode Utang (kolom 15);
b) jenis Utang (kolom 16);
c) tahun peminjarnan (kolom 1 7); dan
d) nilai yang dapat diperhitungkan sebagai
pengurang (kolom 5.C).
- 4 -
(1) Terhadap Surat Pernyataan yang telah diterbitkan tanda
terima sementara Surat Pernyataan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan penelitian
kesesuaian antara Surat Pernyataan dengan lampirannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b.
(2) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja sejak tanda
terima sementara diterbitkan.
(3) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) rneliputi
kegiatan untuk:
a. memastikan Wajib Pajak yang menyampaikan Surat
Pernyataan tidak termasuk dalam Wajib Pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 ten tang
Pengampunan Pajak; dan
b. memastikan kesesuaian Surat Pernyataan dengan:
1. bukti pembayaran Uang Tebusan berupa surat
setoran pajak atau bukti penerimaan negara;
2. bukti pelunasan Tunggakan Pajak, bagi Wajib
Pajak yang memiliki Tunggakan Pajak;
3. bukti pelunasan pajak yang tidak atau kurang
dibayar atau yang tidak seharusnya
dikembalikan berupa surat setoran pajak atau
bukti penerimaan negara, dalam hal Wajib
Pajak yang sedang dilakukan pemeriksaan
bukti permulaan dan/ atau penyidikan Tindak
Pidana di Bidang Perpajakan, dengan disertai
informasi tertulis dari Direktur J enderal Pajak
melalui kepala unit pelaksana pemeriksaan
bukti permulaan atau kepala unit pelaksana
penyidikan;
Pasal5
(5) Berdasarkan tanda terima sementara Surat Pernyataan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat Berita
Acara Penerimaan Surat Pernyataan yang berisi
rekapitulasi tanda terima sementara Surat Pernyataan
yang telah diterbitkan menggunakan contoh format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan
Direktur Jenderal ini.
- 5 -
lampirannyabesertab. Surat Pernyataan
dikem balikan;
c. Surat Pernyataan dianggap tidak disampaikan; dan
d. tanda terima sementara Surat Pernyataan menjadi
tidak berlaku.
4. daftar rincian Barta tambahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf b angka 4; dan
5. daftar Utang tambahan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 huruf b angka 5.
(4) Kegiatan untuk memastikan kesesuaian Surat
Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b
dapat dilakukan dengan meminta kelengkapan Surat
Pernyataan kepada Wajib Pajak.
(5) Dalam hal Surat Pernyataan beserta lampirannya telah
sesuai berdasarkan hasil penelitian sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), diterbitkan tanda terima Surat
Pernyataan.
(6) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) Wajib Pajak yang menenma
tanda terima sementara Surat Pernyataan:
a. termasuk dalam kriteria sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak,
b. tidak dapat dapat menunjukkan bukti pelunasan
Tunggakan Pajak, bagi Wajib Pajak yang merniliki
Tunggakan Pajak, dan/atau
c. tidak dapat menunjukkan bukti pelunasan pajak
yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak
seharusnya dikembalikan berupa surat setoran
pajak atau bukti penenmaan negara, disertai
informasi tertulis dari kepala unit pelaksana
pemeriksaan bukti permulaan atau kepala unit
pelaksana penyidikan,
berlaku ketentuan:
a. tidak diterbitkan tanda terima Surat Pernyataan;
- 6 -
Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/ atau Penjelasan
kepada Wajib Pajak menggunakan contoh format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan
Direktur Jenderal mi dalam rangka memastikan
kelengkapan dan kesesuaian Surat Pernyataan beserta
lampirannya telah memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (6) Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016
tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
141/PMK.03/2016.
(2) Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/ atau
Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Wajib Pajak, paling lambat:
a. pada tanggal 31 Oktober 2016 untuk tanda terima
sementara Surat Pernyataan yang diterbitkan
sampai dengan tanggal 30 September 2016;
b. pada tanggal 31 Januari 2017 untuk tanda terima
sementara Surat Pernyataan yang diterbitkan pada
tanggal 27 Desember 2016 sampai dengan tanggal
31 Desernber 2016; atau
c. pada tanggal 30 April 2017 untuk tanda terima
sementara Surat Pernyataan yang diterbitkan pada
tanggal 27 Maret 201 7 sampai dengan tanggal 31
Maret 2017.
sebagaimana dimaksud
harus diterbitkan Surat
Keterangan
ayat (7),
Terhadap Surat
dalam Pasal 5
(1)
Pasal 6
(7) Bagi Wajib Pajak yang telah menenma tanda terima
sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Kepala Kanwil DJP
Wajib Pajak Terdaftar menerbitkan Surat Keterangan
dalam jangka waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari
kerja sejak diterbitkannya tanda terima sementara Surat
Pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat(l).
- 7 -
(3) Surat Permintaan Kelengkapan Dokurnen dan/ atau
Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Wajib Pajak untuk tanda terimayang
diterbitkan karena gangguan pada jaringan, paling lam bat
30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diterbitkan
tanda terima sementara.
(4) Dalam hal terjadi gangguan jaringan pada setiap akhir
periode penyampaian Surat Pernyataan, penerbitan Surat
Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/atau Penjelasan
mengacu padajangka waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (2)
(5) Permintaan kelengkapan dokumen dan/ atau penjelasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) harus
dipenuhi seluruhnya oleh Wajib Pajak paling lambat:
a. pada tanggal 31 Desember 2016 untuk Surat
Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/ atau
Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a;
b. pada tanggal 31 Maret 2017 untuk Surat Permintaan
Kelengkapan Dokumen dan/ atau Penjelasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b; atau
c. pada tanggal 30 Juni 201 7 untuk Surat Permintaan
Kelengkapan Dokumen dan/atau Penjelasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf c.
(6) Permintaan kelengkapan dokumen dan/ atau penjelasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus dipenuhi
seluruhnya oleh Wajib Pajak paling lambat 30 (tiga puluh)
hari sejak diterbitkannya Surat Permintaan Kelengkapan
Dokumen dan/atau Penjelasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3).
(7) Pemenuhan permintaan kelengkapan dokumen dan/atau
penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat
(6),dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. kelengkapan dokumen harus disampaikan secara
langsung oleh Wajib Pajak di tempat Wajib Pajak
menyampaikan Surat Pernyataan; dan
b. atas pemenuhan permintaan kelerigkapan dokumen
dan/ atau penjelasan diterbitkan Berita Acara
Pemenuhan Kelengkapan Dokumen menggunakan
contoh format sebagaimana tercarrturn dalam
Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal ini.
- 8 -
(8) Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi sebagian atau
seluruh permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
dan ayat (6)yang mengakibatkan:
a. kelebihan atau kekurangan pembayaran Uang
Tebusan namun kelengkapan dan kesesuaian Surat
Pernyataan beserta lampirannya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (6) Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016
tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
141/PMK.03/2016 terpenuhi, Surat Keterangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (7)
dibetulkan sesuai dengan kelengkapan dokumen
dan/atau penjelasan yang disampaikan Wajib Pajak
dengan tata cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal
41 atau Pasal 42 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan
Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016; atau
b. kelengkapan clan kesesuaian Surat Pernyataan
beserta lampirannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 ayat (6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan
Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nornor 141/PMK.03/2016 tidak
terpenuhi, Surat Keterangan dinyatakan batal demi
hukum.
(9) Dalam hal Surat Keterangan dinyatakan batal demi
hukum sebagaimana dirriaksud pada ayat (8) huruf b,
kepada Wajib Pajak diterbitkan Surat Keterangan Batal
Demi Hukum menggunakan contoh format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VI Peraturan Direktur
Jenderal ini clan Surat Pernyataan beserta lampirannya
dikembalikan kepada Wajib Pajak.
(10) Wajib Pajak yang Surat Keterangannya dinyatakan batal
demi hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (8) huruf
b, dapat menyampaikan kembali Surat Pernyataan
beserta lampirannya.
- 9 -
KEN DWIJUGIASTEADI
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 September 2016
DIREKTURJENDERAL PAJAK,
ttd.
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Pasal 7
- 10 -
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pengampunan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5899);
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016
tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah d iubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
141/PMK.03/2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1438);
a. bahwa telah terjadi antrian yang tidak dapat ditangani dengan
menggunakan prosedur standar penerimaan Surat
Pernyataan di setiap akhir periode pengampunan pajak;
b. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 14A ayat
(1) huruf e dan ayat (2) huruf b Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Keputusan
Direktur Jenderal Pajak tentang Penetapan Keadaan Luar
Biasa dan Prosedur Penerimaan Surat Pernyataan yang
Terjadi pada Akhir Periode Penyampaian Surat Pernyataan;
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Mengingat
Menimbang
PENETAPAN KEADAANLUAR BIASA
DAN PROSEDUR PENERIMAANSURAT PERNYATAAN
YANGTERJADI PADAAKHIR PERIODE PENYAMPAIANSURAT PERNYATAAN
TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGANREPUBLIK INDONESIA
DIREKTORATJENDERAL PAJAK
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR (1)
1. CONTOH FORMAT PENETAPAN KEADAANLUAR BIASA DAN PROSEDUR
PENERIMAAN SURAT PERNYATAAN YANG TERJADI PADA AKHIR
PERIODE PENYAMPAIANSURAT PERNYATAAN
LAMPIRANI
PERATURANDIREKTURJENDERAL PAJAK
NOMOR: PER- 14/PJ/2016
TANGGAL: 27 SEPTEMBER2016
NAMA (9)
NIP (9)
Ditetapkan di (7)
pada tanggal (3)
a.n. Direktur .Jenderal Pajak,
..................... (8),
SALINANKeputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan
kepada Yth.
1 (6)
2 ..
3 .
4.Dst
Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
KEEMPAT
Penerimaan Surat Pernyataan dalam rangka Pengampunan
Pajak pada jangka waktu sebagaimana dimaksud pada
Diktum KEDUA dilakukan dengan mengacu pada Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- /PJ /2016 tentang Tata
Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi
Gangguan Pada Jaringan dan/ atau Keadaan Luar Biasa Pada
Akhir Periode Penyampaian Surat Pernyataan.
KETIGA
Penetapan keadaan luar biasa sebagaimana dimaksud pada
Diktum KESATU berlaku mulai tanggal (4)
sampai dengan tanggal (5)
KEDUA
Menetapkan keadaan luar biasa pada tempat penerimaan
Surat Pernyataan di (2) pada tanggal (3)
KESATU
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG
PENETAPAN KEADAAN LUAR BIASA DAN PROSEDUR
PENERIMAAN SURAT PERNYATAANYANG TERJADI PADA
AKHIR PERIODE PENYAMPAIANSURAT PERNYATAAN.
Menetapkan
MEMUTUSKAN:
- 2 -
Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pejabat yang
menerbitkan Ketetapan
Angka 9
Diisi dengan jabatan pejabat yang menerbitkan KetetapanAngka 8
Diisi dengan tempat diterbitkannya KetetapanAngka 7
SALINANKeputusan Direktur Jenderal Pajak ini disarnpaikan
kepada Yth.
1. Direktur Jenderal Pajak
2. Kepala Kanwil DJP Jakarta Barat
Contoh penulisan salinan dalam hal ketetapan diterbitkan
oleh Kepala KPPPratama Jakarta Palmerah:
Diisi dengan pejabat atau pihak y ang menerima salinanAngka 6
Diisi dengan tanggal berakhirnya keadaan luar biasaAngka 5
Diisi dengan tanggal dimulainya keadaan luar biasaAngka 4
Diisi dengan tanggal terjadinya keadaan luar biasaAngka 3
Diisi dengan tempat penerimaan Surat PernyataanAngka 2
Diisi dengan nomor KetetapanAngka 1
PETUNJUKPENGISIAN
- 3 -
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pengampunan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5899);
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor l 18/PMK.03/2016
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016
tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Men teri Keuangan N omor
141/PMK.03/2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1438);
a. bahwa telah terjadi gangguan pada jaringan termasuk
gangguan pada server atau pemadaman listrik pada saat
penerimaan Surat Pernyataan yang tidak dapat ditangani
dengan menggunakan prosedur standar penerimaan Surat
Pernyataan;
b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 14A ayat
(2) huruf b Peraturan Meriteri Keuangan Nomor
118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undarig-Undang
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Keputusan
Direktur Jenderal Pajak tentang Penetapan Prosedur
Penerimaan Surat Pernyataan Pada Saat Terjadi Gangguan
pada Jaringan Termasuk Gangguan Pada Server atau
Pemadaman Listrik;
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Mengingat
Menimbang
PENETAPAN PROSEDUR PENERIMAAN SURAT PERNYATAAN
PADA SAAT TERJADI GANGGUAN PADA JARINGAN
TERMASUK GANGGUAN PADA SERVER ATAU PEMADAMAN LISTRIK
TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR (1)
2. CONTOH FORMAT PENETAPAN PROSEDUR PENERIMAAN SURAT
PERNYATAAN PADA SAAT TERJADI GANGGUAN PADA JARINGAN
TERMASUK GANGGUAN PADA SERVER ATAU PEMADAMAN LISTRIK
- 4 -
NAMA (8)
NIP (8)
Ditetapkan di (6)
pada tanggal (3)
a.n. Direktur Jenderal Pajak,
.................... (7)'
SALINANKeputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan
kepada Yth.
1 (5)
2 .
3. ······················
4. dst
Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Penerimaan Surat Pernyataan dalam rangka Pengampunan
Pajak pada jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Diktum
KEDUA dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER- /PJ /2016 tentang Tata Cara
Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gangguan
Pada Jaringan dan/atau Keadaan Luar Biasa Pada Akhir
Periode Penyampaian Surat Pernyataan.
Penetapan keadaan sebagaimana dimaksud pada Diktum
KESATUberlaku sampai dengan (4)
bahwa telah terjadi gangguan pada jaringan termasuk
gangguan pada server atau pemadaman listrik pada tempat
penerimaan Surat Pernyataan di (2) pada tanggal
................... (3)
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG
PENETAPANPROSEDUR PENERIMAANSURAT PERNYATAAN
PADA SAAT TERJADI GANGGUAN PADA JARINGAN
TERMASUK GANGGUANPADA SERVER ATAUPEMADAMAN
LISTRIK.
MEMUTUSKAN:
- 5 -
KEEMPAT
KETIGA
KEDUA
KESATU
Menetapkan
Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pejabat yang
menerbitkan Ketetapan
Angka 8
Diisi dengan jabatan pejabat yang menerbitkan KetetapanAngka 7
Diisi dengan tempat diterbitkannya KetetapanAngka 6
SALINANKeputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan
kepada Yth.
1. Direktur Jenderal Pajak
2. Kepala Kanwil DJP Jakarta Pusat
Contoh penulisan salinan dalam hal ketetapan diterbitkan
oleh Kepala KPPPratama Jakarta Sawah Besar Dua:
Diisi dengan pejabat atau pihak yang menerima salinanAngka 5
Diisi dengan tanggal berakhirnya gangguan pada jaringanAngka 4
Diisi dengan tanggal terjadinya gangguan pada jaringanAngka 3
Diisi dengan tempat penerimaan Surat PernyataanAngka 2
Diisi dengan nomor KetetapanAngka 1
PETUNJUKPENGISIAN
- 6 -
NIP .•••••••••••••••••••••••••••••••••• (CS)
....................................... (7)
................................ (5)
Tempat, Tanggal (4)
Diterima Oleh,
•••••••••••• -••••••••••••••• ·-· ••••••• ·-· ••••••••• ·-·-· •••• 0. •·• •••••• (3·)
XXX-M-XXXXXXX (2)
LAYANANINFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 1500200
EMAIL pengaduan@pajak.go.id
Disampaikan Oleh,
NOMOR
NPWP
BERKAS
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORATJENDERAL PAJAK
TIM PENERIMAAN DAN PENYELESAIAN SURATPERNYATAAN
HARTAUNTUK PENGAMPUNAN PAJAK
.......................... (1)
···························-···················-·····································-·············-··········-············-··············································································
Keterangan:
1. Tanda Terima Sementara bukan merupakan pengganti Tanda Terima Surat Pernyataan
2. Waktu (Tanggal) Penerimaan yang tertera pada Tanda Terima Sementara ini sesuai dengan Waktu
Indonesia Ba ian Barat.
NIP .................................. (6)
oooooo.•0•0000••••••••••00000000000·0 (7)
000001100••••·····················(5'.)
Tempat, Tanggal (4)
Diterima Oleh,
••••••.•••••••••oooo•ooo'ooo.00000000000000••·•0000000000000000000•• f3)
XXX-M-XXXXXXX (2)
LAYANANINFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 1500200;
EMAIL pengaduan@pajalcgo.id
.......................................... (1)
Disampaikan Oleh,
NOMOR
NPWP
UNTUK
WAJIB
PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORATJENDERAL PAJAK
Contoh Format Tanda Terima Sementara Surat Pernyataan
LAMPIRAN II
PERATURANDIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR: PER- 14/PJ/2016
TANGGAL: 27 SEPTEMBER2016
Nomor (3) : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak
Nomor (4) : Diisi dengan tempat dan tanggal dikeluarkannya tanda terima.
Nomor (5) : Diisi dengan Subtim Peneliti untuk KPP atau Subtim Penerima dan Peneliti
untuk Tempat Tertentu
Nomor (6) : Diisi dengan nama clan tanda tangan Wajib Pajak/yang dikuasakan untuk
menyampaikan Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak
Nomor (7) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Subtim Peneliti di KPP atau
Subtim Penerima dan Peneliti di Tempat Tertentu
'------y----1
Nomor Urut
'-----y---)
Kode KPP/
temp at
tertentu
Nomor (1) : Diiei dengan kop dinas KPP atau dengan tim penerimaan clan penyelesaian
surat pernyataan harta untuk pengampunan pajak untuk Tempat Tertentu
Nomor (2) : Diisi clengan nomor tanda terima, dengan format sebagai berikut:
XXX - M - XXXXXXX
CONTOHFORMATTANDATERIMASEMENTARASURATPERNYATAAN
PETUNJUK PENGISIAN
- 2 -
...................................... (8)
NIP .
...................................... (7)
NIP .
Menyetujui
............................ (6).................. ······ (5)
Bersamaan dengan dibuatnya Berita Acara ini, telah dibuatkan clan
disampaikan tanda Terima Sementara atas Surat Pernyataan. Tanda Terima
Sementara bukan merupakan pengganti Tanda Terima Surat Pernyataan
Harta untuk Pengampunan Pajak.
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya.
Pada hari tanggal bulan tahun (3) 'dibu at Berita Acara
Penerimaan Surat Pernyataan dari Wajib Pajak sebagaimana terlampir oleh
......... (4).
BERITA ACARA
PENERIMAANSURATPERNYATAAN
Nomor: BA - (2)
LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 1500200;
EMAIL pengaduan@pajak.go.id
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA
DIREKTORATJENDERAL PAJAK
..... (1) (2)
Contoh Format Berita Acara Penerimaan Surat Pernyataan
LAMPIRAN III
PERATURANDIREKTUR ,JENDERAL PAJAK
NOMOR: PER- 14/PJ/2016
TANGGAL: 27 SEPTEMBER 2016
No. NPWP Nama, Wajib Pajak
NomorTanda
Terima Sementara
1 2 3 4
DAFTAR WAJIB PAJAK YANG MENYAMPAIKAN SURAT PERNYATAAN DAN TELAH
DIBERIKAN TANDA TERIMA SEMENTARA
Serita Acara
Nomor
Teritang :
LAMP IRAN
- 2 -
Diisi dengan kop dinas KPP atau dengan tim penerimaan dan
penyelesaian surat pernyataan harta untuk pengampunan pajak untuk
Tempat Tertentu
Diisi dengan nomor Berita Acara Penerimaan Surat Pernyataan
Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Berita Acara
Penerimaan Surat Pernyataan
Diisi dengan Subtim Penerima untuk KPP dan Subtim Penerima dan
Peneliti untuk Tempat Tertentu
Diisi dengan Petugas Penerima untuk KPP dan Subtim Penerima dan
Peneliti untuk Tempat Tertentu
Diisi dengan Ketua Subtim Penerima untuk KPP dan Ketua Subtim
Penerima dan Peneliti untuk Tempat Tertentu
Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Subtim Penerima di KPP atau
Subtim Penerima dan Peneliti di Tempat Tertentu
Diisi dengan nama, NIP,dan tanda tangan Ketua Subtim Penerima di KPP
atau Ketua Subtim Penerima dan Peneliti di Tempat Tertentu
PETUNJUK PENGISIAN
BERITAACARAPENERIMAANSURATPERNYATAAN
- 3 -
Nomor (8)
Nomor (7)
Nomor (6)
Nomor (5)
Nomor (4)
Nomor (2)
Nomor (3)
Nomor (1)
2. Untuk mempercepat pemenuhan kelengkapan dokumen dan/atau penjelasan,
Saudara diminta untuk datang dan memenuhi permintaan sebagaimana dimaksud
pada angka 1 secara langsung kepada Subtim Peneliti/Penerima dan Peneliti di
.......... (11) pada tanggal ........ (12)
3. Perlu Saudara ketahui bahwa dalam hal Saudara tidak memenuhi surat permintaan
kelengkapan dokumen dan/atau penjelasan dalamjangka waktu sampai dengan 31
Desember 2016, yang mengakibatkan:
a. kelebihan atau kekurangan pembayaran Uang Tebusan namun kelengkapan
dan kesesuaian Surat Pernyataan beserta lampirannya terpenuhi, rnaka Surat
Keterangan dibetulkan sesuai dengan kelengkapan dokumen dan/ atau
penjelasan yang telah Saudara sampaikan; atau
b. kelengkapan dan kesesuaian Surat Pernyataan beserta lampirannya tidak
terpenuhi, maka Surat Keterangan batal demi hukum.
KeteranganUraianNo
Sehubungan dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER- /PJ/2016
ten tang Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Pada Minggu Terakhir Periode Pertama
dan Surat Keterangan Pengampunan Pajak nomor - (7) tanggal (8) dengan
ini disampaikan bahwa:
1. Berdasarkan penelitian kami, diperlukan kelengkapan dokumen dan/ atau
penjelasan atas Surat Pernyataan dan lampirannya yang telah disampaikan pada
tanggal ....... (9) dengan perincian sebagai berikut: (10)
Yth (4)
NPWP (5)
.................................... (6)
Hal Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/ atau Penjelasan
.................... (3)S- ... /PP/WPJ .../KP .../ ....(2)
Sangat Segera
Nornor
Sifat
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA
DIREKTORATJENDERAL PAJAK
.....................•............... ( 1)
LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 1500200;
EMAILpengaduan@paj ak.go .id
LAMPIRAN IV
PERATURANDIREKTURJENDERAL PAJAK
NOMOR: PER- 14/PJ/2016
TANGGAL: 27 SEPTEMBER2016
............................................. (15)
NIP .
a.n. Ketua Tim,
Ketua Subtim Peneliti/
Penerima dan Peneliti
kasih.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima
................................ """' (13)
.................................... (14)
Nama
Nomor Telepon
4. Untuk bantuan dan informasi dalam rangka memenuhi surat ini, Saudara dapat
menghubungi Subtim Peneliti/Penerima dan Peneliti yaitu:
- 2 -
Diisi dengan kop dinas KPP atau dengan tim penerimaan dan
penyelesaian surat pernyataan harta untuk pengampunan pajak untuk
Tempat Tertentu
Diisi dengan nomor Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/ atau
Penjelasan
Diisi dengan tanggal Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen
dan/ atau Penjelasan ·
Diisi dengan nama Wajib Pajak
Diisi dengan NPWPWajib Pajak
Diisi dengan alamat Wajib Pajak
Diisi dengan nomor Surat Keterangan Pengampunan Pajak
Diisi dengan tanggal Surat Keterangan Pengampunan Pajak
Diisi dengan tanggal penyarnpaian Surat Pernyataan oleh Wajib Pajak
Diisi dengan uraian kelengkapan dokumen dan/ atau penjelasan yang
diminta
Diisi dengan tempat penyampaian Surat Pernyataan (Kantor Pelayanan
Pajak atau tempat tertentu)
Diisi dengan tanggal pemenuhan kelengkapan dokumen dan/ atau
penjelasan harus dilaksanakan oleh Wajib Pajak
Diisi dengan nama Subtim Peneliti di KPP atau Subtirn Penerirna dan
Peneliti di Ternpat Tertentu
Diisi dengan nomor telepon Subtim Peneliti di KPP atau Subtirn
Penerima dan Peneliti di Tempat Tertentu
Diisi dengan nama, NIP,clan tanda tangan Ketua Subtim Peneliti di KPP
atau Ketua Subtim Penerirna dan Peneliti di Tempat Tertentu.
Nomor (15)
Nomor (14)
Nomor (13)
Nomor (12)
Nomor (11)
Nomor (4)
Nomor (5)
Nomor (6)
Nomor (7)
Nomor (8)
Nomor (9)
Nomor (10)
Nomor {3)
Nomor (2)
Nomor (1)
PETUNJUKPENGISIAN
SURATPERMINTAANKELENGKAPANDOKUMENDAN/ATAUPENJELASAN
- 3 -
......... ······ (13)
NIP .
Mengetahui,
Ketua Subtim Peneliti/Penerima dan Peneliti
...................................... (12)
NIP .
············ (11)
Subtim Peneliti/Penerima dan
Peneliti
Wajib Pajak/Kuasa
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya.
adapun hasil penelitian atas kelengkapan dan kesesuaian Surat Pernyataan
beserta lampirannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (6)
Peraturan Menteri Keuangan Nomor l 18/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pertgampunan Pajak dapat
disimpulkan sebagai berikut:
D memenuhi seluruhnya
D memenuhi sebagian
D tidak memenuhi seluruhnya
NPWP
: (9)
: ············· (10)
Nama
mewakili diri sendiri atau atas nama Wajib Pajak:
NPWP
: ········································ (7)
: ········································· (8)
Nama
BERITA ACARA
PEMENUHAN KELENGKAPAN DOKUMEN
Nomor: BA - (2)
Pada hari tanggal bulan tahun (3) telah dilakukan
penelitian atas pemenuhan kelengkapan dokumen dan/ atau penjelasan yang
diminta oleh (4) melalui Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen
dan/ atau Penjelasan nomor (5) tanggal (6) terhadap
Wajib Pajak sebagai berikut:
LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 1500200;
EMAIL pengaduan@pajak.go.id
..... (1) (2)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
LAMPIRAN V
PERATURANDIREKTUR JENDERALPAJAK
NOMOR: PER-14/PJ/2016
TANGGAL: 27 SEPTEMBER2016
Diisi dengan nama tim di KPP atau Tempat Tertentu
Diisi dengan nomor Berita Acara Pemenuhan Kelengkapan Dokumen
Diisi dengan hari, tanggal, bulan, clan tahun dibuatnya Berita Acara
Pemenuhan Kelengkapan Dokumen
Diisi dengan Subtim Peneliti clan nama KPP atau subtim penerima clan
peneliti serta nama tempat tertentu
Diisi dengan nomor Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen clan/ atau
Penjelasan
Diisi dengan tanggal Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/atau
Penjelasan
Diisi dengan nama Wajib Pajak atau Kuasa yang ditunjuk Wajib Pajak
Diisi dengan NPWPWajib Pajak atau Kuasa yang ditunjuk Wajib Pajak
Diisi dengan nama Wajib Pajak yang memberikan kuasa
Diisi dengan NPWPWajib Pajak yang memberikan kuasa
Diisi dengan nama clan tanda tangan Wajib Pajak atau Kuasa yang
ditunjuk Wajib Pajak
Diisi dengan nama, NIP, clan tanda tangan Subtim Peneliti di KPP atau
Subtim Penerima clan Peneliti di Tempat Tertentu.
Diisi dengan nama, NIP, clan tanda tangan Ketua Subtim Peneliti di KPP
atau Ketua Subtim Penerirna clan Peneliti di Ternpat Tertentu.
PETUNJUK PENGISIAN
BERITAACARAPEMENUHANKELENGKAPANDOKUMEN
-2-
Nomor (13)
Nomor (12)
Nomor (7)
Nomor (8)
Nomor (9)
Nomor (10)
Nomor (11)
Nomor (6)
Nomor (5)
Nomor (4)
Nomor (1)
Nomor (2)
Nomor (3)
............................. (10)
Tembusan:
Nama (Tan.pa Gelar clan Pangkat) (8)
NIP , (9)
.. . .. . .. . . .. . . .. , (7)
a.n.MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA
KEPALAKANTORWILAYAHDJP,
dinyatakan tidak memerruhi persyaratan pengajuan Surat Pernyataan Harta
untuk Pengampunan Pajak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Pengampunan Pajak sehingga batal demi hukum .
Alamat
NPWP
....... (4)
....... (5)
....... (6)
Nama
Dengan ini Menteri Keuangan Republik Indonesia menerangkan bahwa Surat
Keterangan Pengampunan Pajak Nomor KET-XXX/PP /WPJ.XXX/XXXX (2)
tanggal .... (3) yang diterbitkan atas:
SURAT KETERANGAN BATAL DEMI HUKUM
Nomor : KET -XXX/PP-BATAL/WPJ.XXX/XXXX (1)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRANVI
PERATURANDIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR:PE.R-14/PJ/2016
TANGGAL:27 SEPTEMBER2016
Diisi dengan nomor Surat Keterangan Batal Demi Hukurn
Diisi dengan nomor Surat Keterangan Pengarnpunan Pajak
Diisi dengan tanggal Surat Keterangan Pengarnpunan Pajak
Diisi dengan narna Wajib Pajak
Diisi dengan NPWP Wajib Pajak
Diisi dengan alarnat Wajib Pajak
Diisi dengan tempat dan tanggal Surat Keterangan Batal Demi Hukum
diterbitkan
Diisi dengan nama Kepala Kanwil DJP tempat Wajib Pajak terdaftar
Diisi dengan NIP Kepala Kanwil DJP tempat Wajib Pajak terdaftar
Diisi dengan narna Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar
PETUNJUK PENGISIAN
SURATKETERANGANBATALDEMI HUKUM
- 2 -
Nomor (8)
Nomor (9)
Nomor {10)
Nornor (1)
Nomor (2)
Nomor (3)
Nomor (4)
Nomor (5)
Nomor (6)
Nomor (7)

More Related Content

What's hot

PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGsischayank
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...Roko Subagya
 
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanPER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanRoko Subagya
 
Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Vivi Silvia
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanRoko Subagya
 
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajak
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajakUu no.11 th 2016 pengampunan pajak
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajakRoko Subagya
 
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
PER :44/PJ/2015  :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...PER :44/PJ/2015  :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...Roko Subagya
 
Penyidikan+pajak
Penyidikan+pajakPenyidikan+pajak
Penyidikan+pajakLivi Pungus
 
Imbalan bunga (kup)
Imbalan bunga (kup)Imbalan bunga (kup)
Imbalan bunga (kup)kakca
 
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak DaerahPresentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak DaerahJohan Safrijal
 
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51Catatan Ekstens
 
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
 PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online  PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online Roko Subagya
 
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETOPER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETORoko Subagya
 
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...Roko Subagya
 

What's hot (20)

PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
 
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanPER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
 
Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
 
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajak
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajakUu no.11 th 2016 pengampunan pajak
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajak
 
Imbalan Bunga
Imbalan BungaImbalan Bunga
Imbalan Bunga
 
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
PER :44/PJ/2015  :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...PER :44/PJ/2015  :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
 
Penyidikan+pajak
Penyidikan+pajakPenyidikan+pajak
Penyidikan+pajak
 
Imbalan bunga (kup)
Imbalan bunga (kup)Imbalan bunga (kup)
Imbalan bunga (kup)
 
Pmk 29.pmk03.2015
Pmk   29.pmk03.2015Pmk   29.pmk03.2015
Pmk 29.pmk03.2015
 
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak DaerahPresentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
Presentations Tata Cara Pengajukan Banding dan Keberatan Pajak Daerah
 
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
 
Sengketa Pajak
Sengketa PajakSengketa Pajak
Sengketa Pajak
 
Spt masa p ph 22_2009
Spt masa p ph 22_2009Spt masa p ph 22_2009
Spt masa p ph 22_2009
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pajak
 
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa PajakSistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
 
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
 PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online  PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
 
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETOPER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
 
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
 

Similar to PER:14/PJ/2016 : Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gangguan Jaringan dan/atau Keadaan Luar Biasa Pada Akhir Periode Penyampaian Surat Pernyataan

Lampiran IV Petunjuk Pengisian 1770 S.pdf
Lampiran IV Petunjuk Pengisian 1770 S.pdfLampiran IV Petunjuk Pengisian 1770 S.pdf
Lampiran IV Petunjuk Pengisian 1770 S.pdfHusniMubarok499001
 
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty  -Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty  -
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -superandrosa
 
Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...
Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...
Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...Nadia Eva
 
Per 26/PJ/2010 Ttg Tata Cara Penelitian SSP
Per 26/PJ/2010 Ttg Tata Cara Penelitian SSPPer 26/PJ/2010 Ttg Tata Cara Penelitian SSP
Per 26/PJ/2010 Ttg Tata Cara Penelitian SSPyudi maulana
 
Alur Pembayaran melalui Pos Persepsi
Alur Pembayaran melalui Pos PersepsiAlur Pembayaran melalui Pos Persepsi
Alur Pembayaran melalui Pos PersepsiMuh Ikram
 
:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...
:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...
:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...Roko Subagya
 
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...Yudhi Aldriand
 
Tugas Tutorial 3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...
Tugas Tutorial  3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...Tugas Tutorial  3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...
Tugas Tutorial 3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...Indra Sofian
 
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdfMengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdfputriirtup1
 
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-FilingFormulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-FilingRoko Subagya
 
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran PajakPembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran PajakNadia Eva
 
PMK 190_PMK.05_2012 Pembayaran APBN.pptx
PMK 190_PMK.05_2012 Pembayaran APBN.pptxPMK 190_PMK.05_2012 Pembayaran APBN.pptx
PMK 190_PMK.05_2012 Pembayaran APBN.pptxBobiSituang
 
Materi Sosialisasi Billing - Dit. PPS_200117.pptx
Materi Sosialisasi Billing - Dit.  PPS_200117.pptxMateri Sosialisasi Billing - Dit.  PPS_200117.pptx
Materi Sosialisasi Billing - Dit. PPS_200117.pptxasefkerja
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakBbe Mee
 

Similar to PER:14/PJ/2016 : Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gangguan Jaringan dan/atau Keadaan Luar Biasa Pada Akhir Periode Penyampaian Surat Pernyataan (20)

PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015
 
PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015
 
Lampiran IV Petunjuk Pengisian 1770 S.pdf
Lampiran IV Petunjuk Pengisian 1770 S.pdfLampiran IV Petunjuk Pengisian 1770 S.pdf
Lampiran IV Petunjuk Pengisian 1770 S.pdf
 
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty  -Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty  -
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -
 
Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015
 
Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...
Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...
Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...
 
Per 26/PJ/2010 Ttg Tata Cara Penelitian SSP
Per 26/PJ/2010 Ttg Tata Cara Penelitian SSPPer 26/PJ/2010 Ttg Tata Cara Penelitian SSP
Per 26/PJ/2010 Ttg Tata Cara Penelitian SSP
 
Perdirjen lat full
Perdirjen lat fullPerdirjen lat full
Perdirjen lat full
 
Sengketa pajak
Sengketa pajakSengketa pajak
Sengketa pajak
 
Alur Pembayaran melalui Pos Persepsi
Alur Pembayaran melalui Pos PersepsiAlur Pembayaran melalui Pos Persepsi
Alur Pembayaran melalui Pos Persepsi
 
:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...
:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...
:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...
 
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
 
Tugas Tutorial 3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...
Tugas Tutorial  3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...Tugas Tutorial  3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...
Tugas Tutorial 3 Hukum Pajak Sengketa Pajak mekanisme pemeriksaa pajak fisku...
 
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdfMengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
 
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-FilingFormulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
 
Per 23 & 15
Per 23 & 15Per 23 & 15
Per 23 & 15
 
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran PajakPembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
 
PMK 190_PMK.05_2012 Pembayaran APBN.pptx
PMK 190_PMK.05_2012 Pembayaran APBN.pptxPMK 190_PMK.05_2012 Pembayaran APBN.pptx
PMK 190_PMK.05_2012 Pembayaran APBN.pptx
 
Materi Sosialisasi Billing - Dit. PPS_200117.pptx
Materi Sosialisasi Billing - Dit.  PPS_200117.pptxMateri Sosialisasi Billing - Dit.  PPS_200117.pptx
Materi Sosialisasi Billing - Dit. PPS_200117.pptx
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
 

More from Roko Subagya

Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakanRoko Subagya
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanRoko Subagya
 
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIAmnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIRoko Subagya
 
Kewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintahKewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintahRoko Subagya
 
KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara Roko Subagya
 
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya TermurahBisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya TermurahRoko Subagya
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kupRoko Subagya
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pphRoko Subagya
 
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internetPendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internetRoko Subagya
 
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...Roko Subagya
 
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangSEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangRoko Subagya
 
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIAUNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIARoko Subagya
 
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...Roko Subagya
 
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015Roko Subagya
 
SPT Dollar dan Rupiah beserta Lampirannya
SPT Dollar dan Rupiah beserta LampirannyaSPT Dollar dan Rupiah beserta Lampirannya
SPT Dollar dan Rupiah beserta LampirannyaRoko Subagya
 
PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya :::: Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...
PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya  ::::  Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya  ::::  Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...
PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya :::: Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...Roko Subagya
 
:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya
:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya
:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor LainnyaRoko Subagya
 
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...Roko Subagya
 
PER 47/PJ/2015 :::: Tentang Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...
PER 47/PJ/2015 :::: Tentang  Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...PER 47/PJ/2015 :::: Tentang  Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...
PER 47/PJ/2015 :::: Tentang Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...Roko Subagya
 
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...Roko Subagya
 

More from Roko Subagya (20)

Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
 
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIAmnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
 
Kewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintahKewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintah
 
KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara
 
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya TermurahBisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
 
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internetPendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
 
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
 
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangSEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
 
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIAUNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
 
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
 
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
 
SPT Dollar dan Rupiah beserta Lampirannya
SPT Dollar dan Rupiah beserta LampirannyaSPT Dollar dan Rupiah beserta Lampirannya
SPT Dollar dan Rupiah beserta Lampirannya
 
PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya :::: Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...
PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya  ::::  Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya  ::::  Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...
PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya :::: Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...
 
:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya
:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya
:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya
 
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
 
PER 47/PJ/2015 :::: Tentang Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...
PER 47/PJ/2015 :::: Tentang  Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...PER 47/PJ/2015 :::: Tentang  Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...
PER 47/PJ/2015 :::: Tentang Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...
 
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
 

Recently uploaded

Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (9)

Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 

PER:14/PJ/2016 : Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gangguan Jaringan dan/atau Keadaan Luar Biasa Pada Akhir Periode Penyampaian Surat Pernyataan

  • 1. 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5899); 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1043) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1438); bahwa dalam rangka memberikan pelayanan dan kemudahan bagi Wajib Pajak yang menyampaikan Surat Pernyataan pada saat terjadi gangguan pada jaringan dan/ atau keadaan luar biasa serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14A ayat (2) huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/ 2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/ 2016, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gangguan pada Jaringan dan/atau Keadaan Luar Biasa pada Akhir Periode Penyampaian Surat Pernyataan; DIREKTURJENDERAL PAJAK, Mengingat Menimbang TATACARAPENERIMAANSURATPERNYATAANDALAMHAL TERJADI GANGGUANPADAJARINGANDAN/ ATAUKEADAANLUAR BIASA PADAAKHIR PERIODE PENYAMPAIANSURATPERNYATAAN TENTANG KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURANDIREKTURJENDERAL PAJAK NOMORPER- 14/PJ/2016
  • 2. (1) Dalam hal terjadi keadaan yang mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya prosedur penerimaan Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (6) dan ayat (8) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/ 2016 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016, berupa: a. gangguan pada jaringan termasuk gangguan pada server atau pemadaman listrik, dan/ atau b. keadaan luar biasa yang terjadi pada akhir periode penyampaian Surat Pernyataan, Direktur Jenderal Pajak melaksanakan prosedur penerimaan Surat Pernyataan sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal ini. (2) Termasuk keadaan luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yaitu terjadinya antrian yang tidak dapat ditangani dengan rnenggunakan prosedur standar penerimaan Surat Pernyataan di setiap akhir periode penyampaian Surat Pernyataan. (3) Gangguan pada jaringan termasuk gangguan pada server atau pemadaman listrik dan/ atau keadaan luar biasa yang terjadi pada akhir periode penyampaian Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan atas nama Direktur Jenderal Pajak oleh: a. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJP dalam rangka penerimaan Surat Pernyataan di Tempat Tertentu di Kanwil DJP; Pasal 1 PERATURANDIREKTURJENDERAL PAJAK TENTANGTATA CARA PENERIMAAN SURAT PERNYATAANDALAM HAL TERJADI GANGGUAN PADA JARINGAN DAN/ATAU KEADAAN LUAR BIASA PADA AKHIR PERIODE PENYAMPAIANSURATPERNYATAAN. MEMUTUSKAN: - 2 - Menetapkan
  • 3. Penerbitan tanda terima sementara Surat Pernyataan sebagairnana dimaksud dalarn Pasal 2 huruf a, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Surat Pernyataan harus memerruhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016; b. Surat Pernyataan paling sedikit dilampiri: 1. bukti pembayaran Uang Tebusan berupa surat setoran pajak atau bukti penerimaan negara; Pasal 3 Prosedur penerimaan sebagairnana dimaksud dalarn Pasal 1 ayat (1) meliputi: a. penerbitan tanda terirna sementara Surat Pernyataan; b. penelitian kesesuaian antara Surat Pernyataan dengan lam pirannya; c. penerbitan tanda terirna Surat Pernyataan; d. penerbitan Surat Keterangan; dan e. perrnintaan kelengkapan dokumen dan/ atau penjelasan terhadap Surat Pernyataan. Pasal 2 b. Kepala Kanwil DJP Jakarta Pusat dalam rangka penerimaan Surat Pernyataan di Tempat Tertentu Kanwil DJP Jakarta yang berlokasi di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak; c. Kepala Kantor Pelayanan Pajak dalam rangka penerimaan Surat Pernyataan di Kantor Pelayanan Pajak; atau d. Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat dalam rangka penenmaan Surat Pernyataan di Tempat Tertentu selain di Kanwil DJP, dengan menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal ini. - 3 -
  • 4. ( 1) Dalam hal Surat Pernyataan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, diterbitkan tanda terima sementara Surat Pernyataan. (2) Tanda terima sementara Surat Pernyataan tidak menggantikan tanda terirna Surat Pernyataan. (3) Pelaksanaan penerbitan tanda terima sementara Surat Pernyataan sebagaimaria dimaksud pada ayat (1) bersifat sementara dan berlangsung sampai gangguan pada jaringan dan/ atau keadaan luar biasa yang terjadi pada akhir periode penyampaian Surat Pernyataan telah selesai. (4) Tanda terima sementara Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Direktur J enderal ini. Pasal 4 2. b'ukti pelunasan Tunggakan Pajak, dalam hal Wajib Pajak melampirkan bukti pelunasan Tunggakan Pajak tersebut; 3. bukti pelunasan pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan berupa surat setoran pajak atau bukti penerimaan negara, disertai informasi tertulis dari kepala unit pelaksana pemeriksaan bukti permulaan atau kepala unit pelaksana penyidikan dalam hal Wajib Pajak melampirkan bukti pelunasan pajak tersebut; 4. daftar rincian Harta tambahan, yang paling sedikit memuat informasi kepemilikan Harta berupa: a) kode Harta (kolom 2); b) nama Harta (kolom 3); c) tahun perolehan (kolom 4); dan d) nilai nominal/nilai wajar Harta (kolom 5.B); dan 5. daftar Utang tambahan, yang paling sedikit memuat informasi Utang berupa: a) kode Utang (kolom 15); b) jenis Utang (kolom 16); c) tahun peminjarnan (kolom 1 7); dan d) nilai yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang (kolom 5.C). - 4 -
  • 5. (1) Terhadap Surat Pernyataan yang telah diterbitkan tanda terima sementara Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan penelitian kesesuaian antara Surat Pernyataan dengan lampirannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b. (2) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja sejak tanda terima sementara diterbitkan. (3) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) rneliputi kegiatan untuk: a. memastikan Wajib Pajak yang menyampaikan Surat Pernyataan tidak termasuk dalam Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 ten tang Pengampunan Pajak; dan b. memastikan kesesuaian Surat Pernyataan dengan: 1. bukti pembayaran Uang Tebusan berupa surat setoran pajak atau bukti penerimaan negara; 2. bukti pelunasan Tunggakan Pajak, bagi Wajib Pajak yang memiliki Tunggakan Pajak; 3. bukti pelunasan pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan berupa surat setoran pajak atau bukti penerimaan negara, dalam hal Wajib Pajak yang sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan dan/ atau penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan, dengan disertai informasi tertulis dari Direktur J enderal Pajak melalui kepala unit pelaksana pemeriksaan bukti permulaan atau kepala unit pelaksana penyidikan; Pasal5 (5) Berdasarkan tanda terima sementara Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat Berita Acara Penerimaan Surat Pernyataan yang berisi rekapitulasi tanda terima sementara Surat Pernyataan yang telah diterbitkan menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal ini. - 5 -
  • 6. lampirannyabesertab. Surat Pernyataan dikem balikan; c. Surat Pernyataan dianggap tidak disampaikan; dan d. tanda terima sementara Surat Pernyataan menjadi tidak berlaku. 4. daftar rincian Barta tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b angka 4; dan 5. daftar Utang tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b angka 5. (4) Kegiatan untuk memastikan kesesuaian Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dapat dilakukan dengan meminta kelengkapan Surat Pernyataan kepada Wajib Pajak. (5) Dalam hal Surat Pernyataan beserta lampirannya telah sesuai berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diterbitkan tanda terima Surat Pernyataan. (6) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Wajib Pajak yang menenma tanda terima sementara Surat Pernyataan: a. termasuk dalam kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, b. tidak dapat dapat menunjukkan bukti pelunasan Tunggakan Pajak, bagi Wajib Pajak yang merniliki Tunggakan Pajak, dan/atau c. tidak dapat menunjukkan bukti pelunasan pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan berupa surat setoran pajak atau bukti penenmaan negara, disertai informasi tertulis dari kepala unit pelaksana pemeriksaan bukti permulaan atau kepala unit pelaksana penyidikan, berlaku ketentuan: a. tidak diterbitkan tanda terima Surat Pernyataan; - 6 -
  • 7. Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/ atau Penjelasan kepada Wajib Pajak menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal mi dalam rangka memastikan kelengkapan dan kesesuaian Surat Pernyataan beserta lampirannya telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016. (2) Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/ atau Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Wajib Pajak, paling lambat: a. pada tanggal 31 Oktober 2016 untuk tanda terima sementara Surat Pernyataan yang diterbitkan sampai dengan tanggal 30 September 2016; b. pada tanggal 31 Januari 2017 untuk tanda terima sementara Surat Pernyataan yang diterbitkan pada tanggal 27 Desember 2016 sampai dengan tanggal 31 Desernber 2016; atau c. pada tanggal 30 April 2017 untuk tanda terima sementara Surat Pernyataan yang diterbitkan pada tanggal 27 Maret 201 7 sampai dengan tanggal 31 Maret 2017. sebagaimana dimaksud harus diterbitkan Surat Keterangan ayat (7), Terhadap Surat dalam Pasal 5 (1) Pasal 6 (7) Bagi Wajib Pajak yang telah menenma tanda terima sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Kepala Kanwil DJP Wajib Pajak Terdaftar menerbitkan Surat Keterangan dalam jangka waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterbitkannya tanda terima sementara Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat(l). - 7 -
  • 8. (3) Surat Permintaan Kelengkapan Dokurnen dan/ atau Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Wajib Pajak untuk tanda terimayang diterbitkan karena gangguan pada jaringan, paling lam bat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diterbitkan tanda terima sementara. (4) Dalam hal terjadi gangguan jaringan pada setiap akhir periode penyampaian Surat Pernyataan, penerbitan Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/atau Penjelasan mengacu padajangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) (5) Permintaan kelengkapan dokumen dan/ atau penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) harus dipenuhi seluruhnya oleh Wajib Pajak paling lambat: a. pada tanggal 31 Desember 2016 untuk Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/ atau Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a; b. pada tanggal 31 Maret 2017 untuk Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/ atau Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b; atau c. pada tanggal 30 Juni 201 7 untuk Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/atau Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf c. (6) Permintaan kelengkapan dokumen dan/ atau penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus dipenuhi seluruhnya oleh Wajib Pajak paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/atau Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3). (7) Pemenuhan permintaan kelengkapan dokumen dan/atau penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6),dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. kelengkapan dokumen harus disampaikan secara langsung oleh Wajib Pajak di tempat Wajib Pajak menyampaikan Surat Pernyataan; dan b. atas pemenuhan permintaan kelerigkapan dokumen dan/ atau penjelasan diterbitkan Berita Acara Pemenuhan Kelengkapan Dokumen menggunakan contoh format sebagaimana tercarrturn dalam Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal ini. - 8 -
  • 9. (8) Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi sebagian atau seluruh permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6)yang mengakibatkan: a. kelebihan atau kekurangan pembayaran Uang Tebusan namun kelengkapan dan kesesuaian Surat Pernyataan beserta lampirannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016 terpenuhi, Surat Keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (7) dibetulkan sesuai dengan kelengkapan dokumen dan/atau penjelasan yang disampaikan Wajib Pajak dengan tata cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 atau Pasal 42 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016; atau b. kelengkapan clan kesesuaian Surat Pernyataan beserta lampirannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nornor 141/PMK.03/2016 tidak terpenuhi, Surat Keterangan dinyatakan batal demi hukum. (9) Dalam hal Surat Keterangan dinyatakan batal demi hukum sebagaimana dirriaksud pada ayat (8) huruf b, kepada Wajib Pajak diterbitkan Surat Keterangan Batal Demi Hukum menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI Peraturan Direktur Jenderal ini clan Surat Pernyataan beserta lampirannya dikembalikan kepada Wajib Pajak. (10) Wajib Pajak yang Surat Keterangannya dinyatakan batal demi hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (8) huruf b, dapat menyampaikan kembali Surat Pernyataan beserta lampirannya. - 9 -
  • 10. KEN DWIJUGIASTEADI Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 September 2016 DIREKTURJENDERAL PAJAK, ttd. Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Pasal 7 - 10 -
  • 11. 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5899); 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah d iubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1438); a. bahwa telah terjadi antrian yang tidak dapat ditangani dengan menggunakan prosedur standar penerimaan Surat Pernyataan di setiap akhir periode pengampunan pajak; b. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 14A ayat (1) huruf e dan ayat (2) huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penetapan Keadaan Luar Biasa dan Prosedur Penerimaan Surat Pernyataan yang Terjadi pada Akhir Periode Penyampaian Surat Pernyataan; DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Mengingat Menimbang PENETAPAN KEADAANLUAR BIASA DAN PROSEDUR PENERIMAANSURAT PERNYATAAN YANGTERJADI PADAAKHIR PERIODE PENYAMPAIANSURAT PERNYATAAN TENTANG KEMENTERIAN KEUANGANREPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR (1) 1. CONTOH FORMAT PENETAPAN KEADAANLUAR BIASA DAN PROSEDUR PENERIMAAN SURAT PERNYATAAN YANG TERJADI PADA AKHIR PERIODE PENYAMPAIANSURAT PERNYATAAN LAMPIRANI PERATURANDIREKTURJENDERAL PAJAK NOMOR: PER- 14/PJ/2016 TANGGAL: 27 SEPTEMBER2016
  • 12. NAMA (9) NIP (9) Ditetapkan di (7) pada tanggal (3) a.n. Direktur .Jenderal Pajak, ..................... (8), SALINANKeputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada Yth. 1 (6) 2 .. 3 . 4.Dst Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. KEEMPAT Penerimaan Surat Pernyataan dalam rangka Pengampunan Pajak pada jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- /PJ /2016 tentang Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gangguan Pada Jaringan dan/ atau Keadaan Luar Biasa Pada Akhir Periode Penyampaian Surat Pernyataan. KETIGA Penetapan keadaan luar biasa sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU berlaku mulai tanggal (4) sampai dengan tanggal (5) KEDUA Menetapkan keadaan luar biasa pada tempat penerimaan Surat Pernyataan di (2) pada tanggal (3) KESATU KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENETAPAN KEADAAN LUAR BIASA DAN PROSEDUR PENERIMAAN SURAT PERNYATAANYANG TERJADI PADA AKHIR PERIODE PENYAMPAIANSURAT PERNYATAAN. Menetapkan MEMUTUSKAN: - 2 -
  • 13. Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pejabat yang menerbitkan Ketetapan Angka 9 Diisi dengan jabatan pejabat yang menerbitkan KetetapanAngka 8 Diisi dengan tempat diterbitkannya KetetapanAngka 7 SALINANKeputusan Direktur Jenderal Pajak ini disarnpaikan kepada Yth. 1. Direktur Jenderal Pajak 2. Kepala Kanwil DJP Jakarta Barat Contoh penulisan salinan dalam hal ketetapan diterbitkan oleh Kepala KPPPratama Jakarta Palmerah: Diisi dengan pejabat atau pihak y ang menerima salinanAngka 6 Diisi dengan tanggal berakhirnya keadaan luar biasaAngka 5 Diisi dengan tanggal dimulainya keadaan luar biasaAngka 4 Diisi dengan tanggal terjadinya keadaan luar biasaAngka 3 Diisi dengan tempat penerimaan Surat PernyataanAngka 2 Diisi dengan nomor KetetapanAngka 1 PETUNJUKPENGISIAN - 3 -
  • 14. 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5899); 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor l 18/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Men teri Keuangan N omor 141/PMK.03/2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1438); a. bahwa telah terjadi gangguan pada jaringan termasuk gangguan pada server atau pemadaman listrik pada saat penerimaan Surat Pernyataan yang tidak dapat ditangani dengan menggunakan prosedur standar penerimaan Surat Pernyataan; b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 14A ayat (2) huruf b Peraturan Meriteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undarig-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penetapan Prosedur Penerimaan Surat Pernyataan Pada Saat Terjadi Gangguan pada Jaringan Termasuk Gangguan Pada Server atau Pemadaman Listrik; DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Mengingat Menimbang PENETAPAN PROSEDUR PENERIMAAN SURAT PERNYATAAN PADA SAAT TERJADI GANGGUAN PADA JARINGAN TERMASUK GANGGUAN PADA SERVER ATAU PEMADAMAN LISTRIK TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR (1) 2. CONTOH FORMAT PENETAPAN PROSEDUR PENERIMAAN SURAT PERNYATAAN PADA SAAT TERJADI GANGGUAN PADA JARINGAN TERMASUK GANGGUAN PADA SERVER ATAU PEMADAMAN LISTRIK - 4 -
  • 15. NAMA (8) NIP (8) Ditetapkan di (6) pada tanggal (3) a.n. Direktur Jenderal Pajak, .................... (7)' SALINANKeputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada Yth. 1 (5) 2 . 3. ······················ 4. dst Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Penerimaan Surat Pernyataan dalam rangka Pengampunan Pajak pada jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- /PJ /2016 tentang Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gangguan Pada Jaringan dan/atau Keadaan Luar Biasa Pada Akhir Periode Penyampaian Surat Pernyataan. Penetapan keadaan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATUberlaku sampai dengan (4) bahwa telah terjadi gangguan pada jaringan termasuk gangguan pada server atau pemadaman listrik pada tempat penerimaan Surat Pernyataan di (2) pada tanggal ................... (3) KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENETAPANPROSEDUR PENERIMAANSURAT PERNYATAAN PADA SAAT TERJADI GANGGUAN PADA JARINGAN TERMASUK GANGGUANPADA SERVER ATAUPEMADAMAN LISTRIK. MEMUTUSKAN: - 5 - KEEMPAT KETIGA KEDUA KESATU Menetapkan
  • 16. Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pejabat yang menerbitkan Ketetapan Angka 8 Diisi dengan jabatan pejabat yang menerbitkan KetetapanAngka 7 Diisi dengan tempat diterbitkannya KetetapanAngka 6 SALINANKeputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada Yth. 1. Direktur Jenderal Pajak 2. Kepala Kanwil DJP Jakarta Pusat Contoh penulisan salinan dalam hal ketetapan diterbitkan oleh Kepala KPPPratama Jakarta Sawah Besar Dua: Diisi dengan pejabat atau pihak yang menerima salinanAngka 5 Diisi dengan tanggal berakhirnya gangguan pada jaringanAngka 4 Diisi dengan tanggal terjadinya gangguan pada jaringanAngka 3 Diisi dengan tempat penerimaan Surat PernyataanAngka 2 Diisi dengan nomor KetetapanAngka 1 PETUNJUKPENGISIAN - 6 -
  • 17. NIP .•••••••••••••••••••••••••••••••••• (CS) ....................................... (7) ................................ (5) Tempat, Tanggal (4) Diterima Oleh, •••••••••••• -••••••••••••••• ·-· ••••••• ·-· ••••••••• ·-·-· •••• 0. •·• •••••• (3·) XXX-M-XXXXXXX (2) LAYANANINFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 1500200 EMAIL pengaduan@pajak.go.id Disampaikan Oleh, NOMOR NPWP BERKAS KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERAL PAJAK TIM PENERIMAAN DAN PENYELESAIAN SURATPERNYATAAN HARTAUNTUK PENGAMPUNAN PAJAK .......................... (1) ···························-···················-·····································-·············-··········-············-·············································································· Keterangan: 1. Tanda Terima Sementara bukan merupakan pengganti Tanda Terima Surat Pernyataan 2. Waktu (Tanggal) Penerimaan yang tertera pada Tanda Terima Sementara ini sesuai dengan Waktu Indonesia Ba ian Barat. NIP .................................. (6) oooooo.•0•0000••••••••••00000000000·0 (7) 000001100••••·····················(5'.) Tempat, Tanggal (4) Diterima Oleh, ••••••.•••••••••oooo•ooo'ooo.00000000000000••·•0000000000000000000•• f3) XXX-M-XXXXXXX (2) LAYANANINFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 1500200; EMAIL pengaduan@pajalcgo.id .......................................... (1) Disampaikan Oleh, NOMOR NPWP UNTUK WAJIB PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERAL PAJAK Contoh Format Tanda Terima Sementara Surat Pernyataan LAMPIRAN II PERATURANDIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR: PER- 14/PJ/2016 TANGGAL: 27 SEPTEMBER2016
  • 18. Nomor (3) : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak Nomor (4) : Diisi dengan tempat dan tanggal dikeluarkannya tanda terima. Nomor (5) : Diisi dengan Subtim Peneliti untuk KPP atau Subtim Penerima dan Peneliti untuk Tempat Tertentu Nomor (6) : Diisi dengan nama clan tanda tangan Wajib Pajak/yang dikuasakan untuk menyampaikan Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak Nomor (7) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Subtim Peneliti di KPP atau Subtim Penerima dan Peneliti di Tempat Tertentu '------y----1 Nomor Urut '-----y---) Kode KPP/ temp at tertentu Nomor (1) : Diiei dengan kop dinas KPP atau dengan tim penerimaan clan penyelesaian surat pernyataan harta untuk pengampunan pajak untuk Tempat Tertentu Nomor (2) : Diisi clengan nomor tanda terima, dengan format sebagai berikut: XXX - M - XXXXXXX CONTOHFORMATTANDATERIMASEMENTARASURATPERNYATAAN PETUNJUK PENGISIAN - 2 -
  • 19. ...................................... (8) NIP . ...................................... (7) NIP . Menyetujui ............................ (6).................. ······ (5) Bersamaan dengan dibuatnya Berita Acara ini, telah dibuatkan clan disampaikan tanda Terima Sementara atas Surat Pernyataan. Tanda Terima Sementara bukan merupakan pengganti Tanda Terima Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak. Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya. Pada hari tanggal bulan tahun (3) 'dibu at Berita Acara Penerimaan Surat Pernyataan dari Wajib Pajak sebagaimana terlampir oleh ......... (4). BERITA ACARA PENERIMAANSURATPERNYATAAN Nomor: BA - (2) LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 1500200; EMAIL pengaduan@pajak.go.id KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA DIREKTORATJENDERAL PAJAK ..... (1) (2) Contoh Format Berita Acara Penerimaan Surat Pernyataan LAMPIRAN III PERATURANDIREKTUR ,JENDERAL PAJAK NOMOR: PER- 14/PJ/2016 TANGGAL: 27 SEPTEMBER 2016
  • 20. No. NPWP Nama, Wajib Pajak NomorTanda Terima Sementara 1 2 3 4 DAFTAR WAJIB PAJAK YANG MENYAMPAIKAN SURAT PERNYATAAN DAN TELAH DIBERIKAN TANDA TERIMA SEMENTARA Serita Acara Nomor Teritang : LAMP IRAN - 2 -
  • 21. Diisi dengan kop dinas KPP atau dengan tim penerimaan dan penyelesaian surat pernyataan harta untuk pengampunan pajak untuk Tempat Tertentu Diisi dengan nomor Berita Acara Penerimaan Surat Pernyataan Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Berita Acara Penerimaan Surat Pernyataan Diisi dengan Subtim Penerima untuk KPP dan Subtim Penerima dan Peneliti untuk Tempat Tertentu Diisi dengan Petugas Penerima untuk KPP dan Subtim Penerima dan Peneliti untuk Tempat Tertentu Diisi dengan Ketua Subtim Penerima untuk KPP dan Ketua Subtim Penerima dan Peneliti untuk Tempat Tertentu Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Subtim Penerima di KPP atau Subtim Penerima dan Peneliti di Tempat Tertentu Diisi dengan nama, NIP,dan tanda tangan Ketua Subtim Penerima di KPP atau Ketua Subtim Penerima dan Peneliti di Tempat Tertentu PETUNJUK PENGISIAN BERITAACARAPENERIMAANSURATPERNYATAAN - 3 - Nomor (8) Nomor (7) Nomor (6) Nomor (5) Nomor (4) Nomor (2) Nomor (3) Nomor (1)
  • 22. 2. Untuk mempercepat pemenuhan kelengkapan dokumen dan/atau penjelasan, Saudara diminta untuk datang dan memenuhi permintaan sebagaimana dimaksud pada angka 1 secara langsung kepada Subtim Peneliti/Penerima dan Peneliti di .......... (11) pada tanggal ........ (12) 3. Perlu Saudara ketahui bahwa dalam hal Saudara tidak memenuhi surat permintaan kelengkapan dokumen dan/atau penjelasan dalamjangka waktu sampai dengan 31 Desember 2016, yang mengakibatkan: a. kelebihan atau kekurangan pembayaran Uang Tebusan namun kelengkapan dan kesesuaian Surat Pernyataan beserta lampirannya terpenuhi, rnaka Surat Keterangan dibetulkan sesuai dengan kelengkapan dokumen dan/ atau penjelasan yang telah Saudara sampaikan; atau b. kelengkapan dan kesesuaian Surat Pernyataan beserta lampirannya tidak terpenuhi, maka Surat Keterangan batal demi hukum. KeteranganUraianNo Sehubungan dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER- /PJ/2016 ten tang Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Pada Minggu Terakhir Periode Pertama dan Surat Keterangan Pengampunan Pajak nomor - (7) tanggal (8) dengan ini disampaikan bahwa: 1. Berdasarkan penelitian kami, diperlukan kelengkapan dokumen dan/ atau penjelasan atas Surat Pernyataan dan lampirannya yang telah disampaikan pada tanggal ....... (9) dengan perincian sebagai berikut: (10) Yth (4) NPWP (5) .................................... (6) Hal Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/ atau Penjelasan .................... (3)S- ... /PP/WPJ .../KP .../ ....(2) Sangat Segera Nornor Sifat KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA DIREKTORATJENDERAL PAJAK .....................•............... ( 1) LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 1500200; EMAILpengaduan@paj ak.go .id LAMPIRAN IV PERATURANDIREKTURJENDERAL PAJAK NOMOR: PER- 14/PJ/2016 TANGGAL: 27 SEPTEMBER2016
  • 23. ............................................. (15) NIP . a.n. Ketua Tim, Ketua Subtim Peneliti/ Penerima dan Peneliti kasih. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima ................................ """' (13) .................................... (14) Nama Nomor Telepon 4. Untuk bantuan dan informasi dalam rangka memenuhi surat ini, Saudara dapat menghubungi Subtim Peneliti/Penerima dan Peneliti yaitu: - 2 -
  • 24. Diisi dengan kop dinas KPP atau dengan tim penerimaan dan penyelesaian surat pernyataan harta untuk pengampunan pajak untuk Tempat Tertentu Diisi dengan nomor Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/ atau Penjelasan Diisi dengan tanggal Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/ atau Penjelasan · Diisi dengan nama Wajib Pajak Diisi dengan NPWPWajib Pajak Diisi dengan alamat Wajib Pajak Diisi dengan nomor Surat Keterangan Pengampunan Pajak Diisi dengan tanggal Surat Keterangan Pengampunan Pajak Diisi dengan tanggal penyarnpaian Surat Pernyataan oleh Wajib Pajak Diisi dengan uraian kelengkapan dokumen dan/ atau penjelasan yang diminta Diisi dengan tempat penyampaian Surat Pernyataan (Kantor Pelayanan Pajak atau tempat tertentu) Diisi dengan tanggal pemenuhan kelengkapan dokumen dan/ atau penjelasan harus dilaksanakan oleh Wajib Pajak Diisi dengan nama Subtim Peneliti di KPP atau Subtirn Penerirna dan Peneliti di Ternpat Tertentu Diisi dengan nomor telepon Subtim Peneliti di KPP atau Subtirn Penerima dan Peneliti di Tempat Tertentu Diisi dengan nama, NIP,clan tanda tangan Ketua Subtim Peneliti di KPP atau Ketua Subtim Penerirna dan Peneliti di Tempat Tertentu. Nomor (15) Nomor (14) Nomor (13) Nomor (12) Nomor (11) Nomor (4) Nomor (5) Nomor (6) Nomor (7) Nomor (8) Nomor (9) Nomor (10) Nomor {3) Nomor (2) Nomor (1) PETUNJUKPENGISIAN SURATPERMINTAANKELENGKAPANDOKUMENDAN/ATAUPENJELASAN - 3 -
  • 25. ......... ······ (13) NIP . Mengetahui, Ketua Subtim Peneliti/Penerima dan Peneliti ...................................... (12) NIP . ············ (11) Subtim Peneliti/Penerima dan Peneliti Wajib Pajak/Kuasa Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya. adapun hasil penelitian atas kelengkapan dan kesesuaian Surat Pernyataan beserta lampirannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor l 18/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pertgampunan Pajak dapat disimpulkan sebagai berikut: D memenuhi seluruhnya D memenuhi sebagian D tidak memenuhi seluruhnya NPWP : (9) : ············· (10) Nama mewakili diri sendiri atau atas nama Wajib Pajak: NPWP : ········································ (7) : ········································· (8) Nama BERITA ACARA PEMENUHAN KELENGKAPAN DOKUMEN Nomor: BA - (2) Pada hari tanggal bulan tahun (3) telah dilakukan penelitian atas pemenuhan kelengkapan dokumen dan/ atau penjelasan yang diminta oleh (4) melalui Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/ atau Penjelasan nomor (5) tanggal (6) terhadap Wajib Pajak sebagai berikut: LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 1500200; EMAIL pengaduan@pajak.go.id ..... (1) (2) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN V PERATURANDIREKTUR JENDERALPAJAK NOMOR: PER-14/PJ/2016 TANGGAL: 27 SEPTEMBER2016
  • 26. Diisi dengan nama tim di KPP atau Tempat Tertentu Diisi dengan nomor Berita Acara Pemenuhan Kelengkapan Dokumen Diisi dengan hari, tanggal, bulan, clan tahun dibuatnya Berita Acara Pemenuhan Kelengkapan Dokumen Diisi dengan Subtim Peneliti clan nama KPP atau subtim penerima clan peneliti serta nama tempat tertentu Diisi dengan nomor Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen clan/ atau Penjelasan Diisi dengan tanggal Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/atau Penjelasan Diisi dengan nama Wajib Pajak atau Kuasa yang ditunjuk Wajib Pajak Diisi dengan NPWPWajib Pajak atau Kuasa yang ditunjuk Wajib Pajak Diisi dengan nama Wajib Pajak yang memberikan kuasa Diisi dengan NPWPWajib Pajak yang memberikan kuasa Diisi dengan nama clan tanda tangan Wajib Pajak atau Kuasa yang ditunjuk Wajib Pajak Diisi dengan nama, NIP, clan tanda tangan Subtim Peneliti di KPP atau Subtim Penerima clan Peneliti di Tempat Tertentu. Diisi dengan nama, NIP, clan tanda tangan Ketua Subtim Peneliti di KPP atau Ketua Subtim Penerirna clan Peneliti di Ternpat Tertentu. PETUNJUK PENGISIAN BERITAACARAPEMENUHANKELENGKAPANDOKUMEN -2- Nomor (13) Nomor (12) Nomor (7) Nomor (8) Nomor (9) Nomor (10) Nomor (11) Nomor (6) Nomor (5) Nomor (4) Nomor (1) Nomor (2) Nomor (3)
  • 27. ............................. (10) Tembusan: Nama (Tan.pa Gelar clan Pangkat) (8) NIP , (9) .. . .. . .. . . .. . . .. , (7) a.n.MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA KEPALAKANTORWILAYAHDJP, dinyatakan tidak memerruhi persyaratan pengajuan Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pengampunan Pajak sehingga batal demi hukum . Alamat NPWP ....... (4) ....... (5) ....... (6) Nama Dengan ini Menteri Keuangan Republik Indonesia menerangkan bahwa Surat Keterangan Pengampunan Pajak Nomor KET-XXX/PP /WPJ.XXX/XXXX (2) tanggal .... (3) yang diterbitkan atas: SURAT KETERANGAN BATAL DEMI HUKUM Nomor : KET -XXX/PP-BATAL/WPJ.XXX/XXXX (1) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRANVI PERATURANDIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:PE.R-14/PJ/2016 TANGGAL:27 SEPTEMBER2016
  • 28. Diisi dengan nomor Surat Keterangan Batal Demi Hukurn Diisi dengan nomor Surat Keterangan Pengarnpunan Pajak Diisi dengan tanggal Surat Keterangan Pengarnpunan Pajak Diisi dengan narna Wajib Pajak Diisi dengan NPWP Wajib Pajak Diisi dengan alarnat Wajib Pajak Diisi dengan tempat dan tanggal Surat Keterangan Batal Demi Hukum diterbitkan Diisi dengan nama Kepala Kanwil DJP tempat Wajib Pajak terdaftar Diisi dengan NIP Kepala Kanwil DJP tempat Wajib Pajak terdaftar Diisi dengan narna Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar PETUNJUK PENGISIAN SURATKETERANGANBATALDEMI HUKUM - 2 - Nomor (8) Nomor (9) Nomor {10) Nornor (1) Nomor (2) Nomor (3) Nomor (4) Nomor (5) Nomor (6) Nomor (7)