1. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Jakarta, 23 Januari 2017
Pembayaran dan/atau Penyetoran
Penerimaan Negara Secara Elektronik
(PMK Nomor 40/PMK.04/2016 &
PER-33/BC/2016)
2. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
OUTLINE 1
Mandatory
MPN G2
Latar belakang
Urgensi
Pokok-Pokok PMK
40/PMK.04/2016
Ketentuan Lain-Lain
Pokok Pengaturan
PER 33/BC/2016
Alur Pembayaran
dan Penyetoran
3. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
LATAR BELAKANG 2
MPN G2
dan
PMK 40
Penyempurnaan
penatausahaan dan
pertanggungjawaban
penerimaan negara dengan
pemanfaatan teknologi
informasi
Implementasi penuh kegiatan pembayaran
penerimaan negara secara elektronik (MPN G-2)
disemua satker DJBC mulai 1 Januari 2017 seiring
dengan shutdown MPN G-1 (pos 1/1/17, bank
1/7/16)
Payung hukum kegiatan
pembayaran dan penyetoran
kepabeanan dan cukai secara
elektronik
4. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KARAKTERISTIK MPN G1 VS MPN G2….(1)
KARAKTERISTIK MPN G1 MPN G2
Dasar Hukum
PMK-213/PMK.04/2008
jo PMK-30/PMK.04/2013
PMK-40/PMK.04/2016
PER-33/BC/2016
Dokumen Bukti
Pembayaran
SSPCP Billing dan BPPM
Media Pembayaran
Bank/Pos Persepsi
Bendahara Penerimaan
Bank/Pos Persepsi
ATM, EDC, Internet Banking,
Mobille Banking dll
Rekening Bendahara Penerimaan
Bendahara Penerimaan
Cara Penyetoran
Bank/Pos Persepsi
Setiap hari/berkala
Bank/Pos Persepsi
Setiap hari/berkala
BPN
Validasi Bank/Pos
Persepsi
Setruk ATM, EDC, Dok Elektronik,
Dok yang diterbitkan Teller Bank/Pos
Persepsi.
3
5. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KARAKTERISTIK MPN G1 VS MPN G2….(2)
BANK/POS
PENGGUNA JASA
Teller
Dok.pab & cukai +
SSPCP
Dok.pab & cukai +
SSPCP
3
1
2a
4
Data Pembayaran (PDE) 2b
-Validasi
-Penjaluran
KPPBC
Dok.pab & cukai +
SSPCP
Utk pelynan pab.
SPPB/SPJM/SPJK
MPN G1
BANK/POS
PENGGUNA JASA
Teller
ATM
Internet
Banking
Kode Billing
Data Dok.pab & cukai
BPN
1 3
4
-Validasi
-Penjaluran 5
KPPBC
Settlement (Ditjen Perbendaharaan) :
- Menerima Data Billing dari DJBC
- Mengirimkan data pelunasan atas billing dari
bank/pos ke DJBC
2
SISTEM BILLING DJBC
Via Portal
- Create Billing
- Kode Billing
- Browse Billing
Pelynan pab.
SPPB/SPJM/SPJK
MPN G2
4
6. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
URGENSI 5
MPN G2 dan
PMK 40
Pembayaran
penerimaan secara
manual di daerah
perbatasan, jauh
dari lokasi
bank/pos persepsi.
Bukti pembayaran
masih berupa kwitansi,
tidak sesuai PMK
213/PMK.04/2008 jo
PMK 30/PMK.04/2013.
Adanya gangguan
layanan
Belum ada SOP
pelayanan terkait
pembayaran
manual apabila
billing mengalami
gangguan
Memfasilitasi koreksi
billing, dalam rangka
pelayanan
kepabeanan dan
cukai.
8. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
POKOK PEMBAYARAN PMK 40/PMK.04/2016 7
Pembayaran dan
Penyetoran Elektronik
Create billing (Pasal 5)
Tanda Pengesahan
(Pasal 6)
Gangguan Billing
(Pasal 8)
Koreksi (Pasal 9)
Pemindahbukuan ke
rekening bendahara
penerimaan
Penumpang, PLB,
dan Awak Sarana
Pengangkut
Pasal 4
Billing Down
Pasal 8
Melalui Bendahara
Penerimaan
Pasal 3
Pasal 1: Definisi
Pasal 2: Jenis-Jenis Penerimaan
Pasal 7: Pelayanan Kepabeanan dan Cukai
9. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENERBITAN KODE BILLING
Otomatis oleh SKP
Melalui Modul
Ekspor
Pejabat Bea dan Cukai
Melalui Aplikasi
Billing CEISA, SAC
Secara mandiri oleh Wajib
Bayar atau kuasanya
Portal Pengguna Jasa
8
10. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PEMBATALAN &
PEMBUATAN KEMBALI KODE BILLING
Pembuatan kembali Kode Billing atas penetapan
kekurangan pembayaran yang sudah kedaluwarsa
karena melewati batas waktu jatuh tempo penagihan
harus memperhitungkan nilai bunga
Pembatalan Kode Billing
Hanya apabila belum
dilakukan pembayaran
Dilakukan oleh:
- Pejabat Bea dan Cukai
- Wajib Bayar/ kuasanya
Syarat Pembuatan Kembali
Kode Billing
Kode Billing sudah kedaluwarsa
Kode Billing dibatalkan
nilai billing yg sudah dibayar
< nilai di dok. dasar pembayaran
dipandang perlu oleh Wajib
Bayar, Wajib Setor atau Pejabat
Bea dan Cukai
9
11. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KOREKSI DATA BILLING
Syarat
Data yang dapat dikoreksi
Kode
Kantor
Kode akun
Nilai akun (tdk
mengubah nilai
total)
Jenis dok dasar
Pembayaran
Identitas Wajib
Bayar
No. dan tgl dok dasar
pembayaran
Wajib Bayar menyampaikan tanda terima
permohonan pemindah-bukuan dari Kantor
Pelayanan Pajak
KPPBC mengajukan
perubahan ke KPPN
Belum terjadi rekonsiliasi dengan dokumen dasar pembayaran
10
12. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PELAYANAN JIKA SISTEM BILLING
MENGALAMI GANGGUAN
Sistem billing tidak dapat menerima
NTPN
Sistem billing tidak dapat menerbitkan Kode
Billing
Pejabat Bea dan Cukai menerima
BPN dari Wajib Bayar dan/atau
kuasanya
konfirmasi kebenaran data BPN ke
KPPN Khusus Penerimaan atau portal
MPN G2
rekaman pelunasan jika
sudah benar dan sesuai
Bukti Pembayaran melalui rekening Bendahara
Penerimaan dapat digunakan sebagai dokumen
pelengkap untuk mendapatkan pelayanan
kepabeanan dan cukai
Wajib Bayar/kuasanya melakukan pembayaran
melalui Bendahara Penerimaan
Kepala Kantor dapat memutuskan pembayaran
Penerimaan Negara dilakukan melalui Rekening
Bendahara Penerimaan
11
13. Pasal 6
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Kode
billing+dok.
Dasar
(PIB,PEB,CK-
1,dll)
Pembayaran
penerimaaan
negara
BPN+dok.
sumber
TIDAK DIPERLUKAN pemberian tanda
tangan, cap basah, dan/atau tanda
pengesahan lainnya pada dokumen
pemberitahuan pabean dan/atau cukai.
12
14. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PEMBAYARAN/ PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA
PENGGUNA JASA
BANK/POS
Bendahara
Penerimaan*
Penyetoran dilakukan:
1. Akhir Hari Kerja;
2. Hari Kerja Berikutnya**;
3. Berkala***
Pembayaran dengan EDC****
Keterangan:
*) impor atau ekspor barang yang dilakukan oleh penumpang, awak sarana pengangkut, dan pelintas batas;
**) Jika terdapat kendala jam operasional Bank/Pos Persepsi atau diterima pada hari libur/yang diliburkan;
***) Ketidaktersediaan layanan Bank/Pos, Kendala geografis, jarak tempuh, biaya. Perlu izin dari Kepala Kanwil Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;
****) Penyetoran dilakukan paling lama pada hari kerja berikutnya sejak pembayaran telah diterima di rekening Bendahara
Penerimaan dan telah tersedia rincian datanya.
Kode Billing
13
15. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
POKOK PENGATURAN PER-33/BC/2016 14
Pembayaran dan
Penyetoran Elektronik
Pembayaran dan
Penyetoran Umum
Pasal 2
Create Billing
Pasal 3
Setruk Billing
Pasal 4
Media BayTor & BPN
Pasal 5
Jatuh Tempo
Pasal 6
Pembatalan /Pembuatan Kembali Kode Billing
Pasal 7 dan 8
Pemindahbukuan ke
rekening bendahara
penerimaan
Billing Down
Pasal 11
Penumpang, PLB dan
Awak Sarana Pengangkut
Pasal 12 (1)
* Atau EDC
Melalui Bendahara
Penerimaan
Penumpang, PLB, dan
Awal Sarana
Pengangkut
Tidak tersedia Media
Pembayaran Seketika
Sekaligus
Pasal 12 (2)
Pasal 1: Definisi Umum
Pasal 9: Koreksi Penerimaan Negara
Pasal 10: Ganguang Billing
Jatuh tempo tiap dok pab
& cukai dijelaskan dlm
lampiran
16. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
ALUR PEMBAYARAN DAN PENYETORAN
SKP
- Penumpang
- Pelintas Batas
- Awak Sarana
Pengangkut
Billing System
Pasal 5-7 PMK 40
Pasal 3-10 RPDJ
Bendahara Penerimaan
Pasal 8 PMK 40
Pengkreditan Rek
Bendahara Penerimaan
Pasal 11 RPDJ
Bendahara
Penerimaan
Pasal 3 PMK 40
Bendahara Penerimaan
Impor,
Ekspor dan
Cukai
PMK 40
Pasal 1 – Definisi
Pasal 2 – Jenis Jenis Penerimaan
Koreksi Penerimaan
Negara
Pasal 9 PMK 40
Pasal 9 RPDJ
PDJ
Pasal 1 – Definisi
Pasal 2 – Baytor Umum Billing System
Petugas Penerimaan
PMK 162/PMK.05/2013
DOWN?
TIDAK
YA
BILLING
SYSTEM
Pernyataan dari
Direktur IKC
media pembayaran
seketika sekaligus.
TIDAK
Penyetoran ke
KAS NEGARA
Upload ke Billing System
Create
Billing?
START
END
YA
TIDAK
NTPN
Online
BPPM
Bendahara Penerimaan
Bendahara Penerimaan
Pasal 12 (2) RPDJ
Upload ke Online BPPM
Bendahara Penerimaan
BPPM
Upload ke Online BPPM
BPPM
BPPM
YA
Bendahara
Penerimaan
Pasal 4 PMK 40
EDC atau Pengkreditan Rekening
Bendahara Penerimaan
Pasal 4 PMK 40
Pasal 12 (1) RPDJ
BPPM
BPPM
15
17. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
ALUR PEMBAYARAN DAN PENYETORAN...(1) 16
Impor, Ekspor
dan Cukai
DOWN
START
Pernyataan dari
Direktur IKC
Billing System
Pasal 5-7 PMK 40
Pasal 3-10 PER 33
Bendahara
Penerimaan
Pasal 8 PMK 40
Pengkreditan Rekening
Bendahara Penerimaan
Pasal 11 PER 33
Online
BPPM BPPM
Billing System
KAS
NEGARA
NTPN
END
TIDAK
YA
KOREKSI
Koreksi
Pasal 9 PMK 40
Pasal 9 PER 33
TIDAK
YA
18. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
ALUR PEMBAYARAN DAN PENYETORAN...(2) 17
Penumpang, Awak Sarana
Pengangkut, PLB
Create
Billing
START
Billing System
KAS
NEGARA
NTPN
YA Billing System
Pasal 5-7 PMK 40
Pasal 3-10 PER 33
END
KOREKSI
Koreksi
Pasal 9 PMK 40
Pasal 9 PER 33
YA
TIDAK
19. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
ALUR PEMBAYARAN DAN PENYETORAN...(3) 18
Penumpang, Awak Sarana
Pengangkut, PLB
Media
Pembayaran
Seketika dan
Sekeligus
START
Bendahara Penerimaan
Pasal 3 PMK 40
Pasal 12 (2) RPDJ
PMK 162/PMK.05/2013
Bendahara
Penerimaan
Pasal 4 PMK 40
EDC atau Pengkreditan
Rekening Bendahara
Penerimaan
Pasal 4 PMK 40
Pasal 12 (1) RPDJ
BPPM BPPM
KAS
NEGARA
NTPN
END
TIDAK
YA
KOREKSI
Koreksi
Pasal 9 PMK 40
Pasal 9 RPDJ
TIDAK
YA
Create
Billing
TIDAK
BPPM BPPM
20. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Pengguna Jasa
PEMBAYARAN MELALUI BENDAHARA PENERIMAAN
Bukti Setor
berserta berkas
BPPM
Bendahara
Penerimaan
Melaksanakan korfirmasi dan
validasi atas dokumen bukti
pembayaran, untuk kemudian
menerbitkan BPPM
Setelah Sistem Billing aktif kembali
Perekaman pada SKP
Download data
BPPM
Upload data pada
Sistem Billing
Terbit Kode Billing
Penyetoran ke kas negara melalui
pendebetan rekening bendahara
penerimaan
Rekon
Pembayaran
Pelayanan Kepabeanan
dan Cukai
Mengakses aplikasi
BayMan untuk
kemudian menginput
dokumen pembayaran
(BPPM)
BPPM yang telah
divalidasi
Akses aplikasi BayMan: bppm.beacukai.go.id
19