SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Jakarta, 23 Januari 2017
Pembayaran dan/atau Penyetoran
Penerimaan Negara Secara Elektronik
(PMK Nomor 40/PMK.04/2016 &
PER-33/BC/2016)
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
OUTLINE 1
Mandatory
MPN G2
Latar belakang
Urgensi
Pokok-Pokok PMK
40/PMK.04/2016
Ketentuan Lain-Lain
Pokok Pengaturan
PER 33/BC/2016
Alur Pembayaran
dan Penyetoran
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
LATAR BELAKANG 2
MPN G2
dan
PMK 40
Penyempurnaan
penatausahaan dan
pertanggungjawaban
penerimaan negara dengan
pemanfaatan teknologi
informasi
Implementasi penuh kegiatan pembayaran
penerimaan negara secara elektronik (MPN G-2)
disemua satker DJBC mulai 1 Januari 2017 seiring
dengan shutdown MPN G-1 (pos 1/1/17, bank
1/7/16)
Payung hukum kegiatan
pembayaran dan penyetoran
kepabeanan dan cukai secara
elektronik
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KARAKTERISTIK MPN G1 VS MPN G2….(1)
KARAKTERISTIK MPN G1 MPN G2
Dasar Hukum
PMK-213/PMK.04/2008
jo PMK-30/PMK.04/2013
PMK-40/PMK.04/2016
PER-33/BC/2016
Dokumen Bukti
Pembayaran
SSPCP Billing dan BPPM
Media Pembayaran
 Bank/Pos Persepsi
 Bendahara Penerimaan
 Bank/Pos Persepsi
 ATM, EDC, Internet Banking,
Mobille Banking dll
 Rekening Bendahara Penerimaan
 Bendahara Penerimaan
Cara Penyetoran
Bank/Pos Persepsi
Setiap hari/berkala
Bank/Pos Persepsi
Setiap hari/berkala
BPN
Validasi Bank/Pos
Persepsi
Setruk ATM, EDC, Dok Elektronik,
Dok yang diterbitkan Teller Bank/Pos
Persepsi.
3
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KARAKTERISTIK MPN G1 VS MPN G2….(2)
BANK/POS
PENGGUNA JASA
Teller
Dok.pab & cukai +
SSPCP
Dok.pab & cukai +
SSPCP
3
1
2a
4
Data Pembayaran (PDE) 2b
-Validasi
-Penjaluran
KPPBC
Dok.pab & cukai +
SSPCP
Utk pelynan pab.
SPPB/SPJM/SPJK
MPN G1
BANK/POS
PENGGUNA JASA
Teller
ATM
Internet
Banking
Kode Billing
Data Dok.pab & cukai
BPN
1 3
4
-Validasi
-Penjaluran 5
KPPBC
Settlement (Ditjen Perbendaharaan) :
- Menerima Data Billing dari DJBC
- Mengirimkan data pelunasan atas billing dari
bank/pos ke DJBC
2
SISTEM BILLING DJBC
Via Portal
- Create Billing
- Kode Billing
- Browse Billing
Pelynan pab.
SPPB/SPJM/SPJK
MPN G2
4
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
URGENSI 5
MPN G2 dan
PMK 40
Pembayaran
penerimaan secara
manual di daerah
perbatasan, jauh
dari lokasi
bank/pos persepsi.
Bukti pembayaran
masih berupa kwitansi,
tidak sesuai PMK
213/PMK.04/2008 jo
PMK 30/PMK.04/2013.
Adanya gangguan
layanan
Belum ada SOP
pelayanan terkait
pembayaran
manual apabila
billing mengalami
gangguan
Memfasilitasi koreksi
billing, dalam rangka
pelayanan
kepabeanan dan
cukai.
POKOK-POKOK PENGATURAN
PMK Nomor 40/PMK.04/2016
6
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
POKOK PEMBAYARAN PMK 40/PMK.04/2016 7
Pembayaran dan
Penyetoran Elektronik
Create billing (Pasal 5)
Tanda Pengesahan
(Pasal 6)
Gangguan Billing
(Pasal 8)
Koreksi (Pasal 9)
Pemindahbukuan ke
rekening bendahara
penerimaan
Penumpang, PLB,
dan Awak Sarana
Pengangkut
Pasal 4
Billing Down
Pasal 8
Melalui Bendahara
Penerimaan
Pasal 3
Pasal 1: Definisi
Pasal 2: Jenis-Jenis Penerimaan
Pasal 7: Pelayanan Kepabeanan dan Cukai
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENERBITAN KODE BILLING
Otomatis oleh SKP
Melalui Modul
Ekspor
Pejabat Bea dan Cukai
Melalui Aplikasi
Billing CEISA, SAC
Secara mandiri oleh Wajib
Bayar atau kuasanya
Portal Pengguna Jasa
8
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PEMBATALAN &
PEMBUATAN KEMBALI KODE BILLING
Pembuatan kembali Kode Billing atas penetapan
kekurangan pembayaran yang sudah kedaluwarsa
karena melewati batas waktu jatuh tempo penagihan
harus memperhitungkan nilai bunga
Pembatalan Kode Billing
Hanya apabila belum
dilakukan pembayaran
Dilakukan oleh:
- Pejabat Bea dan Cukai
- Wajib Bayar/ kuasanya
Syarat Pembuatan Kembali
Kode Billing
Kode Billing sudah kedaluwarsa
Kode Billing dibatalkan
nilai billing yg sudah dibayar
< nilai di dok. dasar pembayaran
dipandang perlu oleh Wajib
Bayar, Wajib Setor atau Pejabat
Bea dan Cukai
9
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KOREKSI DATA BILLING
Syarat
Data yang dapat dikoreksi
Kode
Kantor
Kode akun
Nilai akun (tdk
mengubah nilai
total)
Jenis dok dasar
Pembayaran
Identitas Wajib
Bayar
No. dan tgl dok dasar
pembayaran
Wajib Bayar menyampaikan tanda terima
permohonan pemindah-bukuan dari Kantor
Pelayanan Pajak
KPPBC mengajukan
perubahan ke KPPN
Belum terjadi rekonsiliasi dengan dokumen dasar pembayaran
10
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PELAYANAN JIKA SISTEM BILLING
MENGALAMI GANGGUAN
Sistem billing tidak dapat menerima
NTPN
Sistem billing tidak dapat menerbitkan Kode
Billing
Pejabat Bea dan Cukai menerima
BPN dari Wajib Bayar dan/atau
kuasanya
konfirmasi kebenaran data BPN ke
KPPN Khusus Penerimaan atau portal
MPN G2
rekaman pelunasan jika
sudah benar dan sesuai
Bukti Pembayaran melalui rekening Bendahara
Penerimaan dapat digunakan sebagai dokumen
pelengkap untuk mendapatkan pelayanan
kepabeanan dan cukai
Wajib Bayar/kuasanya melakukan pembayaran
melalui Bendahara Penerimaan
Kepala Kantor dapat memutuskan pembayaran
Penerimaan Negara dilakukan melalui Rekening
Bendahara Penerimaan
11
Pasal 6
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Kode
billing+dok.
Dasar
(PIB,PEB,CK-
1,dll)
Pembayaran
penerimaaan
negara
BPN+dok.
sumber
TIDAK DIPERLUKAN pemberian tanda
tangan, cap basah, dan/atau tanda
pengesahan lainnya pada dokumen
pemberitahuan pabean dan/atau cukai.
12
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PEMBAYARAN/ PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA
PENGGUNA JASA
BANK/POS
Bendahara
Penerimaan*
Penyetoran dilakukan:
1. Akhir Hari Kerja;
2. Hari Kerja Berikutnya**;
3. Berkala***
Pembayaran dengan EDC****
Keterangan:
*) impor atau ekspor barang yang dilakukan oleh penumpang, awak sarana pengangkut, dan pelintas batas;
**) Jika terdapat kendala jam operasional Bank/Pos Persepsi atau diterima pada hari libur/yang diliburkan;
***) Ketidaktersediaan layanan Bank/Pos, Kendala geografis, jarak tempuh, biaya. Perlu izin dari Kepala Kanwil Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;
****) Penyetoran dilakukan paling lama pada hari kerja berikutnya sejak pembayaran telah diterima di rekening Bendahara
Penerimaan dan telah tersedia rincian datanya.
Kode Billing
13
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
POKOK PENGATURAN PER-33/BC/2016 14
Pembayaran dan
Penyetoran Elektronik
Pembayaran dan
Penyetoran Umum
Pasal 2
Create Billing
Pasal 3
Setruk Billing
Pasal 4
Media BayTor & BPN
Pasal 5
Jatuh Tempo
Pasal 6
Pembatalan /Pembuatan Kembali Kode Billing
Pasal 7 dan 8
Pemindahbukuan ke
rekening bendahara
penerimaan
Billing Down
Pasal 11
Penumpang, PLB dan
Awak Sarana Pengangkut
Pasal 12 (1)
* Atau EDC
Melalui Bendahara
Penerimaan
Penumpang, PLB, dan
Awal Sarana
Pengangkut
Tidak tersedia Media
Pembayaran Seketika
Sekaligus
Pasal 12 (2)
Pasal 1: Definisi Umum
Pasal 9: Koreksi Penerimaan Negara
Pasal 10: Ganguang Billing
Jatuh tempo tiap dok pab
& cukai dijelaskan dlm
lampiran
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
ALUR PEMBAYARAN DAN PENYETORAN
SKP
- Penumpang
- Pelintas Batas
- Awak Sarana
Pengangkut
Billing System
Pasal 5-7 PMK 40
Pasal 3-10 RPDJ
Bendahara Penerimaan
Pasal 8 PMK 40
Pengkreditan Rek
Bendahara Penerimaan
Pasal 11 RPDJ
Bendahara
Penerimaan
Pasal 3 PMK 40
Bendahara Penerimaan
Impor,
Ekspor dan
Cukai
PMK 40
Pasal 1 – Definisi
Pasal 2 – Jenis Jenis Penerimaan
Koreksi Penerimaan
Negara
Pasal 9 PMK 40
Pasal 9 RPDJ
PDJ
Pasal 1 – Definisi
Pasal 2 – Baytor Umum Billing System
Petugas Penerimaan
PMK 162/PMK.05/2013
DOWN?
TIDAK
YA
BILLING
SYSTEM
Pernyataan dari
Direktur IKC
media pembayaran
seketika sekaligus.
TIDAK
Penyetoran ke
KAS NEGARA
Upload ke Billing System
Create
Billing?
START
END
YA
TIDAK
NTPN
Online
BPPM
Bendahara Penerimaan
Bendahara Penerimaan
Pasal 12 (2) RPDJ
Upload ke Online BPPM
Bendahara Penerimaan
BPPM
Upload ke Online BPPM
BPPM
BPPM
YA
Bendahara
Penerimaan
Pasal 4 PMK 40
EDC atau Pengkreditan Rekening
Bendahara Penerimaan
Pasal 4 PMK 40
Pasal 12 (1) RPDJ
BPPM
BPPM
15
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
ALUR PEMBAYARAN DAN PENYETORAN...(1) 16
Impor, Ekspor
dan Cukai
DOWN
START
Pernyataan dari
Direktur IKC
Billing System
Pasal 5-7 PMK 40
Pasal 3-10 PER 33
Bendahara
Penerimaan
Pasal 8 PMK 40
Pengkreditan Rekening
Bendahara Penerimaan
Pasal 11 PER 33
Online
BPPM BPPM
Billing System
KAS
NEGARA
NTPN
END
TIDAK
YA
KOREKSI
Koreksi
Pasal 9 PMK 40
Pasal 9 PER 33
TIDAK
YA
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
ALUR PEMBAYARAN DAN PENYETORAN...(2) 17
Penumpang, Awak Sarana
Pengangkut, PLB
Create
Billing
START
Billing System
KAS
NEGARA
NTPN
YA Billing System
Pasal 5-7 PMK 40
Pasal 3-10 PER 33
END
KOREKSI
Koreksi
Pasal 9 PMK 40
Pasal 9 PER 33
YA
TIDAK
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
ALUR PEMBAYARAN DAN PENYETORAN...(3) 18
Penumpang, Awak Sarana
Pengangkut, PLB
Media
Pembayaran
Seketika dan
Sekeligus
START
Bendahara Penerimaan
Pasal 3 PMK 40
Pasal 12 (2) RPDJ
PMK 162/PMK.05/2013
Bendahara
Penerimaan
Pasal 4 PMK 40
EDC atau Pengkreditan
Rekening Bendahara
Penerimaan
Pasal 4 PMK 40
Pasal 12 (1) RPDJ
BPPM BPPM
KAS
NEGARA
NTPN
END
TIDAK
YA
KOREKSI
Koreksi
Pasal 9 PMK 40
Pasal 9 RPDJ
TIDAK
YA
Create
Billing
TIDAK
BPPM BPPM
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Pengguna Jasa
PEMBAYARAN MELALUI BENDAHARA PENERIMAAN
Bukti Setor
berserta berkas
BPPM
Bendahara
Penerimaan
Melaksanakan korfirmasi dan
validasi atas dokumen bukti
pembayaran, untuk kemudian
menerbitkan BPPM
Setelah Sistem Billing aktif kembali
Perekaman pada SKP
Download data
BPPM
Upload data pada
Sistem Billing
Terbit Kode Billing
Penyetoran ke kas negara melalui
pendebetan rekening bendahara
penerimaan
Rekon
Pembayaran
Pelayanan Kepabeanan
dan Cukai
Mengakses aplikasi
BayMan untuk
kemudian menginput
dokumen pembayaran
(BPPM)
BPPM yang telah
divalidasi
Akses aplikasi BayMan: bppm.beacukai.go.id
19
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 21

More Related Content

Similar to Pembayaran Elektronik

Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-FilingFormulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-FilingRoko Subagya
 
pajak.pptx
pajak.pptxpajak.pptx
pajak.pptxaliana42
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...Roko Subagya
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakBbe Mee
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGsischayank
 
Perbendaharaan_22.pdf
Perbendaharaan_22.pdfPerbendaharaan_22.pdf
Perbendaharaan_22.pdfLamanPajak
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPNkaromah95
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxauliaannisa44
 
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNPengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNAhmad Abdul Haq
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktekhayatun nufus
 
GFMAS - Account Payables
GFMAS - Account PayablesGFMAS - Account Payables
GFMAS - Account PayablesIszwan Shah
 
Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx
Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptxBahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx
Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptxPDMSBaubau
 
BUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptx
BUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptxBUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptx
BUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptxoperatorkomputer
 
S-BM-002-14-00-Pemeteraian Kemudian
S-BM-002-14-00-Pemeteraian KemudianS-BM-002-14-00-Pemeteraian Kemudian
S-BM-002-14-00-Pemeteraian Kemudianmateripenyuluhan
 

Similar to Pembayaran Elektronik (20)

Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-FilingFormulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
 
pajak.pptx
pajak.pptxpajak.pptx
pajak.pptx
 
PajakYogya (5).pptx
PajakYogya (5).pptxPajakYogya (5).pptx
PajakYogya (5).pptx
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
 
Retur.pptx
Retur.pptxRetur.pptx
Retur.pptx
 
Perbendaharaan_22.pdf
Perbendaharaan_22.pdfPerbendaharaan_22.pdf
Perbendaharaan_22.pdf
 
Pajak rokok
Pajak rokokPajak rokok
Pajak rokok
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
 
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNPengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktek
 
GFMAS - Account Payables
GFMAS - Account PayablesGFMAS - Account Payables
GFMAS - Account Payables
 
Pembayaran pajak
Pembayaran pajakPembayaran pajak
Pembayaran pajak
 
Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx
Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptxBahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx
Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx
 
PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015
 
PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015
 
BUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptx
BUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptxBUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptx
BUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptx
 
S-BM-002-14-00-Pemeteraian Kemudian
S-BM-002-14-00-Pemeteraian KemudianS-BM-002-14-00-Pemeteraian Kemudian
S-BM-002-14-00-Pemeteraian Kemudian
 

Recently uploaded

LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 

Pembayaran Elektronik

  • 1. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI Jakarta, 23 Januari 2017 Pembayaran dan/atau Penyetoran Penerimaan Negara Secara Elektronik (PMK Nomor 40/PMK.04/2016 & PER-33/BC/2016)
  • 2. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI OUTLINE 1 Mandatory MPN G2 Latar belakang Urgensi Pokok-Pokok PMK 40/PMK.04/2016 Ketentuan Lain-Lain Pokok Pengaturan PER 33/BC/2016 Alur Pembayaran dan Penyetoran
  • 3. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI LATAR BELAKANG 2 MPN G2 dan PMK 40 Penyempurnaan penatausahaan dan pertanggungjawaban penerimaan negara dengan pemanfaatan teknologi informasi Implementasi penuh kegiatan pembayaran penerimaan negara secara elektronik (MPN G-2) disemua satker DJBC mulai 1 Januari 2017 seiring dengan shutdown MPN G-1 (pos 1/1/17, bank 1/7/16) Payung hukum kegiatan pembayaran dan penyetoran kepabeanan dan cukai secara elektronik
  • 4. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI KARAKTERISTIK MPN G1 VS MPN G2….(1) KARAKTERISTIK MPN G1 MPN G2 Dasar Hukum PMK-213/PMK.04/2008 jo PMK-30/PMK.04/2013 PMK-40/PMK.04/2016 PER-33/BC/2016 Dokumen Bukti Pembayaran SSPCP Billing dan BPPM Media Pembayaran  Bank/Pos Persepsi  Bendahara Penerimaan  Bank/Pos Persepsi  ATM, EDC, Internet Banking, Mobille Banking dll  Rekening Bendahara Penerimaan  Bendahara Penerimaan Cara Penyetoran Bank/Pos Persepsi Setiap hari/berkala Bank/Pos Persepsi Setiap hari/berkala BPN Validasi Bank/Pos Persepsi Setruk ATM, EDC, Dok Elektronik, Dok yang diterbitkan Teller Bank/Pos Persepsi. 3
  • 5. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI KARAKTERISTIK MPN G1 VS MPN G2….(2) BANK/POS PENGGUNA JASA Teller Dok.pab & cukai + SSPCP Dok.pab & cukai + SSPCP 3 1 2a 4 Data Pembayaran (PDE) 2b -Validasi -Penjaluran KPPBC Dok.pab & cukai + SSPCP Utk pelynan pab. SPPB/SPJM/SPJK MPN G1 BANK/POS PENGGUNA JASA Teller ATM Internet Banking Kode Billing Data Dok.pab & cukai BPN 1 3 4 -Validasi -Penjaluran 5 KPPBC Settlement (Ditjen Perbendaharaan) : - Menerima Data Billing dari DJBC - Mengirimkan data pelunasan atas billing dari bank/pos ke DJBC 2 SISTEM BILLING DJBC Via Portal - Create Billing - Kode Billing - Browse Billing Pelynan pab. SPPB/SPJM/SPJK MPN G2 4
  • 6. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI URGENSI 5 MPN G2 dan PMK 40 Pembayaran penerimaan secara manual di daerah perbatasan, jauh dari lokasi bank/pos persepsi. Bukti pembayaran masih berupa kwitansi, tidak sesuai PMK 213/PMK.04/2008 jo PMK 30/PMK.04/2013. Adanya gangguan layanan Belum ada SOP pelayanan terkait pembayaran manual apabila billing mengalami gangguan Memfasilitasi koreksi billing, dalam rangka pelayanan kepabeanan dan cukai.
  • 8. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI POKOK PEMBAYARAN PMK 40/PMK.04/2016 7 Pembayaran dan Penyetoran Elektronik Create billing (Pasal 5) Tanda Pengesahan (Pasal 6) Gangguan Billing (Pasal 8) Koreksi (Pasal 9) Pemindahbukuan ke rekening bendahara penerimaan Penumpang, PLB, dan Awak Sarana Pengangkut Pasal 4 Billing Down Pasal 8 Melalui Bendahara Penerimaan Pasal 3 Pasal 1: Definisi Pasal 2: Jenis-Jenis Penerimaan Pasal 7: Pelayanan Kepabeanan dan Cukai
  • 9. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PENERBITAN KODE BILLING Otomatis oleh SKP Melalui Modul Ekspor Pejabat Bea dan Cukai Melalui Aplikasi Billing CEISA, SAC Secara mandiri oleh Wajib Bayar atau kuasanya Portal Pengguna Jasa 8
  • 10. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PEMBATALAN & PEMBUATAN KEMBALI KODE BILLING Pembuatan kembali Kode Billing atas penetapan kekurangan pembayaran yang sudah kedaluwarsa karena melewati batas waktu jatuh tempo penagihan harus memperhitungkan nilai bunga Pembatalan Kode Billing Hanya apabila belum dilakukan pembayaran Dilakukan oleh: - Pejabat Bea dan Cukai - Wajib Bayar/ kuasanya Syarat Pembuatan Kembali Kode Billing Kode Billing sudah kedaluwarsa Kode Billing dibatalkan nilai billing yg sudah dibayar < nilai di dok. dasar pembayaran dipandang perlu oleh Wajib Bayar, Wajib Setor atau Pejabat Bea dan Cukai 9
  • 11. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI KOREKSI DATA BILLING Syarat Data yang dapat dikoreksi Kode Kantor Kode akun Nilai akun (tdk mengubah nilai total) Jenis dok dasar Pembayaran Identitas Wajib Bayar No. dan tgl dok dasar pembayaran Wajib Bayar menyampaikan tanda terima permohonan pemindah-bukuan dari Kantor Pelayanan Pajak KPPBC mengajukan perubahan ke KPPN Belum terjadi rekonsiliasi dengan dokumen dasar pembayaran 10
  • 12. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PELAYANAN JIKA SISTEM BILLING MENGALAMI GANGGUAN Sistem billing tidak dapat menerima NTPN Sistem billing tidak dapat menerbitkan Kode Billing Pejabat Bea dan Cukai menerima BPN dari Wajib Bayar dan/atau kuasanya konfirmasi kebenaran data BPN ke KPPN Khusus Penerimaan atau portal MPN G2 rekaman pelunasan jika sudah benar dan sesuai Bukti Pembayaran melalui rekening Bendahara Penerimaan dapat digunakan sebagai dokumen pelengkap untuk mendapatkan pelayanan kepabeanan dan cukai Wajib Bayar/kuasanya melakukan pembayaran melalui Bendahara Penerimaan Kepala Kantor dapat memutuskan pembayaran Penerimaan Negara dilakukan melalui Rekening Bendahara Penerimaan 11
  • 13. Pasal 6 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI KETENTUAN LAIN-LAIN Kode billing+dok. Dasar (PIB,PEB,CK- 1,dll) Pembayaran penerimaaan negara BPN+dok. sumber TIDAK DIPERLUKAN pemberian tanda tangan, cap basah, dan/atau tanda pengesahan lainnya pada dokumen pemberitahuan pabean dan/atau cukai. 12
  • 14. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PEMBAYARAN/ PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA PENGGUNA JASA BANK/POS Bendahara Penerimaan* Penyetoran dilakukan: 1. Akhir Hari Kerja; 2. Hari Kerja Berikutnya**; 3. Berkala*** Pembayaran dengan EDC**** Keterangan: *) impor atau ekspor barang yang dilakukan oleh penumpang, awak sarana pengangkut, dan pelintas batas; **) Jika terdapat kendala jam operasional Bank/Pos Persepsi atau diterima pada hari libur/yang diliburkan; ***) Ketidaktersediaan layanan Bank/Pos, Kendala geografis, jarak tempuh, biaya. Perlu izin dari Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan; ****) Penyetoran dilakukan paling lama pada hari kerja berikutnya sejak pembayaran telah diterima di rekening Bendahara Penerimaan dan telah tersedia rincian datanya. Kode Billing 13
  • 15. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI POKOK PENGATURAN PER-33/BC/2016 14 Pembayaran dan Penyetoran Elektronik Pembayaran dan Penyetoran Umum Pasal 2 Create Billing Pasal 3 Setruk Billing Pasal 4 Media BayTor & BPN Pasal 5 Jatuh Tempo Pasal 6 Pembatalan /Pembuatan Kembali Kode Billing Pasal 7 dan 8 Pemindahbukuan ke rekening bendahara penerimaan Billing Down Pasal 11 Penumpang, PLB dan Awak Sarana Pengangkut Pasal 12 (1) * Atau EDC Melalui Bendahara Penerimaan Penumpang, PLB, dan Awal Sarana Pengangkut Tidak tersedia Media Pembayaran Seketika Sekaligus Pasal 12 (2) Pasal 1: Definisi Umum Pasal 9: Koreksi Penerimaan Negara Pasal 10: Ganguang Billing Jatuh tempo tiap dok pab & cukai dijelaskan dlm lampiran
  • 16. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI ALUR PEMBAYARAN DAN PENYETORAN SKP - Penumpang - Pelintas Batas - Awak Sarana Pengangkut Billing System Pasal 5-7 PMK 40 Pasal 3-10 RPDJ Bendahara Penerimaan Pasal 8 PMK 40 Pengkreditan Rek Bendahara Penerimaan Pasal 11 RPDJ Bendahara Penerimaan Pasal 3 PMK 40 Bendahara Penerimaan Impor, Ekspor dan Cukai PMK 40 Pasal 1 – Definisi Pasal 2 – Jenis Jenis Penerimaan Koreksi Penerimaan Negara Pasal 9 PMK 40 Pasal 9 RPDJ PDJ Pasal 1 – Definisi Pasal 2 – Baytor Umum Billing System Petugas Penerimaan PMK 162/PMK.05/2013 DOWN? TIDAK YA BILLING SYSTEM Pernyataan dari Direktur IKC media pembayaran seketika sekaligus. TIDAK Penyetoran ke KAS NEGARA Upload ke Billing System Create Billing? START END YA TIDAK NTPN Online BPPM Bendahara Penerimaan Bendahara Penerimaan Pasal 12 (2) RPDJ Upload ke Online BPPM Bendahara Penerimaan BPPM Upload ke Online BPPM BPPM BPPM YA Bendahara Penerimaan Pasal 4 PMK 40 EDC atau Pengkreditan Rekening Bendahara Penerimaan Pasal 4 PMK 40 Pasal 12 (1) RPDJ BPPM BPPM 15
  • 17. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI ALUR PEMBAYARAN DAN PENYETORAN...(1) 16 Impor, Ekspor dan Cukai DOWN START Pernyataan dari Direktur IKC Billing System Pasal 5-7 PMK 40 Pasal 3-10 PER 33 Bendahara Penerimaan Pasal 8 PMK 40 Pengkreditan Rekening Bendahara Penerimaan Pasal 11 PER 33 Online BPPM BPPM Billing System KAS NEGARA NTPN END TIDAK YA KOREKSI Koreksi Pasal 9 PMK 40 Pasal 9 PER 33 TIDAK YA
  • 18. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI ALUR PEMBAYARAN DAN PENYETORAN...(2) 17 Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, PLB Create Billing START Billing System KAS NEGARA NTPN YA Billing System Pasal 5-7 PMK 40 Pasal 3-10 PER 33 END KOREKSI Koreksi Pasal 9 PMK 40 Pasal 9 PER 33 YA TIDAK
  • 19. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI ALUR PEMBAYARAN DAN PENYETORAN...(3) 18 Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, PLB Media Pembayaran Seketika dan Sekeligus START Bendahara Penerimaan Pasal 3 PMK 40 Pasal 12 (2) RPDJ PMK 162/PMK.05/2013 Bendahara Penerimaan Pasal 4 PMK 40 EDC atau Pengkreditan Rekening Bendahara Penerimaan Pasal 4 PMK 40 Pasal 12 (1) RPDJ BPPM BPPM KAS NEGARA NTPN END TIDAK YA KOREKSI Koreksi Pasal 9 PMK 40 Pasal 9 RPDJ TIDAK YA Create Billing TIDAK BPPM BPPM
  • 20. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI Pengguna Jasa PEMBAYARAN MELALUI BENDAHARA PENERIMAAN Bukti Setor berserta berkas BPPM Bendahara Penerimaan Melaksanakan korfirmasi dan validasi atas dokumen bukti pembayaran, untuk kemudian menerbitkan BPPM Setelah Sistem Billing aktif kembali Perekaman pada SKP Download data BPPM Upload data pada Sistem Billing Terbit Kode Billing Penyetoran ke kas negara melalui pendebetan rekening bendahara penerimaan Rekon Pembayaran Pelayanan Kepabeanan dan Cukai Mengakses aplikasi BayMan untuk kemudian menginput dokumen pembayaran (BPPM) BPPM yang telah divalidasi Akses aplikasi BayMan: bppm.beacukai.go.id 19
  • 21. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 21