Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas strategi, unsur-unsur, dan metode penyuluhan perikanan dan kelautan, mencakup strategi penyuluhan, unsur-unsur seperti penyuluh, materi, dan sasaran penyuluhan, serta penyusunan materi penyuluhan.
2) Unsur-unsur penyuluhan meliputi penyuluh perikanan, materi penyuluhan, media penyuluhan, dan sasaran pen
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
1. Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu Ke -2 dan 3
Strategi , Unsur-unsur dan Metode (Teknik)
Penyuluhan Perikanan & Kelautan
Diploma 3 Budidaya Perikanan - PDD Univ. Mataram
Tahun Akademik 2019/2020
2. A. Strategi dalam penyuluhan perikanan.
Strategi penyuluhan perikanan yang akan diterapkan harus selalu
memperhatikan tujuan penyuluhan dan kaitannya dengan
keragaman keadaan sasaran, serta harus diupayakan untuk selalu
dapat menembus kendala-kendala yang biasanya muncul dari
keragaman keadaan sasaran tersebut.
Strategi penyuluhan perikanan harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Pemetaan wilayah penyuluhan perikanan yang akan di layani,
khususnya pemetaan wilayah berdasarkan keadaan
keragaman ekologi perikanannya.
b. Upaya melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik yang
berkaitan dengan kategori Pelaku Utama berdasarkan
keinovatifannya, kemampuannya menyediakan sumberdaya,
jenis kelamin/gender, dan umurnya dalam kegiatan
penyuluhan perikanan.
c. Pengembangan rekomendasi teknologi yang tepat guna.
3. Beberapa pertimbangan dalam menentukan
strategi penyuluhan perikanan :
1. Spesifikasi tujuan penyuluhan penyuluhan
yang dibuat harus mempunyai tujuan khusus
untuk mencapai sasaran pembangunan
perikanan.
2. Identifikasi kategori/kriteria Pelaku Utama
yang akan dijadikan target penyuluhan.
3. Perumusan Strategi penyuluhan untuk
penerapan teknologi.
4. Pemilihan metoda penyuluhan yang
diterapkan.
4. B. Unsur-unsur Penyuluhan Perikanan
1. PENYULUH PERIKANAN
2. MATERI PENYULUHAN
3. MEDIA PENYULUHAN
4. SASARAN PENERIMA PENYULUHAN
PERIKANAN
5. 1. Penyuluh Perikanan & Kelautan
Dalam PER/19/M.PAN/10/2008 (Pasal 3), menjelaskan bahwa,
• Penyuluh perikanan adalah : pejabat fungsional yang
berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang
penyuluhan perikanan kepada unit organisasi atau masyarakat
pelaku utama dan pelaku usaha dibidang perikanan pada instansi
pemerintah tingkat pusat dan daerah.
• Penyuluh Perikanan : jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk penyuluhan perikanan yang
diduduki oleh PNS dgn hak dan kewajiban secara penuh yg
diberikan oleh pejabat yang berwenang.
6. Berdasarkan UU No. 16 tahun 2006, yang dimaksud dengan
tenaga penyuluh perikanan meliputi :
1. Penyuluh PNS adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh
pejabat yang berwenang dalam jabatan fungsional penyuluh
perikanan;
2. Penyuluh Swasta adalah seseorang yang diberi tugas oleh
perusahaan yang terkait dengan usaha perikanan, baik secara
langsung atau tidak langsung melaksanakan tugas penyuluhan
perikanan, serta mempnyai kompetensi dalam bidang
penyuluhan perikanan; dan
3. Penyuluh Swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam
usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan
kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh
perikanan.
7. Klasifikasi penyuluh berdasarkan tingkat pendidikan
dan jenjang kepangkatan mencakup :
1. Penyuluh Perikanan Spesialis (PPS). Penyuluh ini
setidaknya berpendidikan Sarjana (S1) Perikanan.
2. Penyuluh Perikanan Lapang (PPL) : Pada umumnya
berpendidikan SLTA atau sederajat seperti SMK
Perikanan.
8. Tugas & Peran Penyuluh Perikanan
Tugas pokok Penyuluh Perikanan adalah melakukan kegiatan
penyuluhan perikanan yang meliputi persiapan, pelaksanaan,
evaluasi dan pelaporan serta pengembangan penyuluhan
perikanan (Pasal 4 PER/19/M.PAN/10/2008).
Penyuluh Perikanan berperan ;
1). Sebagai motivator dalam menggerakkan pelaku utama untuk
berusaha agar lebih maju dan berkembang ;
2). Sebagai komunikator atau sumber penyuluh
3). Sebagai fasilitator penghubung antara pelaku utama dengan
instansi pemerintah, sumber teknologi, sumber permodalan dan
pasar.
9. 2. Materi Penyuluhan Perikanan & Kelautan
Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan
Perikanan dan Kelautan adalah penyampaian informasi
dan teknologi pertanian kepada penggunanya
materi penyuluhan perikanan & kelautan.
Materi penyuluhan Perikanan & Kelautan yang akan
disampaikan oleh penyuluh kepada pelaku utama dan
pelaku usaha perikanan diharapkan dapat
memberikan dampak yang positif kepada peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
10. Definisi, Tujuan dan Unsur Materi Penyuluhan
Perikanan & Kelautan
• Materi penyuluhan adalah bahan penyuluhan yang akan
disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan
pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi
informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi,
hukum, dan kelestarian lingkungan.
• Tujuan Materi penyuluhan dibuat adalah untuk memenuhi
kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha
dengan memperhatikan pemanfaatan dan pelestarian
sumber daya perikanan (yang ada atau berpotensial untuk
dikembangkan di daerah tersebut).
• Materi penyuluhan yang dimaksud berisi unsur
pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan
modal sosial serta unsur ilmu pengetahuan, teknologi,
informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan pelestarian
lingkungan.
11. Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan dan
membuat materi penyuluhan adalah :
Materi penyuluhan perikanan yang belum diverifikasi
dilarang untuk disampaikan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha pertanian.
Verifikasi materi penyuluhan perikanan tersebut
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerugian sosial
ekonomi, lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.
12. • Materi penyuluhan dalam bentuk teknologi tertentu yang akan
disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha harus
mendapat rekomendasi dari lembaga pemerintah, kecuali
teknologi yang bersumber dari pengetahuan tradisional.
• Lembaga pemerintah pemberi rekomendasi wajib
mengeluarkan rekomendasi segera setelah proses pengujian
dan administrasi selesai.
• Teknologi tertentu sebagaimana dimaksud diatas ditetapkan
oleh Menteri.
• Ketentuan mengenai pemberian rekomendasi pada materi
penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
13. SUMBER-SUMBER MATERI PENYULUHAN
PERIKANAN & KELAUTAN
a. Sumber resmi dariinstansi Pemerintah, seperti ::
• Kementrian Kelautan & Perikanan /Dinas-dinas
Perikanan dan kelautan terkait
• Lembaga penelitian dan pengembangan Perikanan &
Kelautan
• Pusat-pusat pengkajian Perikanan & Kelautan
• Pusat-pusat informasi
• Pengujian lokal yang dilaksanakan oleh penyuluh
perikanan.
14. b. Sumber resmi dari lembaga-lembaga swasta/
lembaga swadaya masyarakat yang bergerak
dibidang penelitian, pengkajian dan penyebaran
informasi terkait bidang Perikanan & Kelautan.
c. Pengalaman petani ikan (pembudidaya) dan nelayan
maupun pemilik usaha perikanan, baik pengalaman usaha
sendiri atau hasil dari pengalaman yang dilakukan secara
khusus dengan atau tanpa bimbingan penyuluhnya.
d. Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : informasi
pasar dari para pedagang, perguruan tinggi dan lain-lain.
15. Arboleda (1981) dalam Mardikanto (1993) memberikan acuan agar
setiap penyuluh mampu membeda-bedakan Ragam Materi
Penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya ke
dalam :
1. Materi Pokok (Vital)
• Materi pokok merupakan materi yang benar- benar
dibutuhkan dan harus diketahui oleh sasaran utamanya.
Materi pokok sedikitnya mencakup 50 persen dari seluruh
materi yang disampaikan.
2. Materi Penting (Important)
• Materi penting berisi dasar pemahaman tentang segala
sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan
oleh sasarannya. Materi ini diberikan sekitar 30 persen dari
seluruh materi yang disampaikan
16. 3. Materi Penunjang (Helpful)
• Materi penunjang masih berkaitan dengan kebutuhan yang
dirasakan yang sebaiknya diketahui oleh sasaran untuk
memperluas cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan
yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal 20 persen dari
seluruh materi yang disampaikan.
4. Materi Mubazir (Super flous)
• Materi ini sebenarnya tidak perlu dan tidak ada hubungannya
dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasaran. Oleh karena
itu, dalam setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya justru
dihindari penyampaian materi seperti ini.
Persyaratan suatu materi penyuluhan harus memenuhi:
Secara ekonomis menguntungkan,
Secara teknis dapat diterapkan oleh nelayan/petani ikan
Secara sosial dapat dipertanggungjawabkan
17. Beberapa pertimbangan dalam membuat materi penyuluhan :
1). Profitable, memberikan keuntungan yang nyata
kepada sasaran.
2).Complementer, dapat melengkapi kegiatan yang ada
sekarang, atau mengisi waktu luang di antara kegiatan
saat ini.
3).Competibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat
dan kebudayaan masyarakat.
4). Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak
memerlukan ketrampilan yang terlalu tinggi.
5). Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang
diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran.
18. 6). Immediate Aplicability, dapat dimanfaatkan dan
segera memberikan hasil yang nyata.
7). In expensiveness, tidak memerlukan ongkos
tambahan yang terlalu mahal.
8). Law risk, tidak mempunyai resiko yang besar dalam
penerapannya.
9). Spectaculer impact, impact dari penerapannya
menarik dan menonjol.
10). Expandible, dapat dilakukan dalam berbagai
keadaan dan mudah diperluas dalam kondisi yang
berbeda-beda.
19. Penyusunan Materi Penyuluhan
Perikanan & Kelautan
a. Penyusunan Sinopsis
Ringkasan dari materi penyuluhan pertanian perlu
disiapkan dan dituangkan dalambentuk “sinopsis”.
Sinopsis berasal dari kata synopical yang artinya ringkas.
Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartikan:
ringkasan suatu materi tulisan yang panjang (baik fiksi
maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam
bentuk narasi.
20. Sinopsis terdiri dari dua versi, yaitu :
1). Sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya
yang sudah ada atau sudah ditulis secara
lengkap.
2). Sinopsis yang ditulis untuk persiapan
menulis suatu gagasan yang akan
dituangkan dalam bentuk fiksi maupun non-
fiksi.
21. Langkah-langkah membuat sinopsis dari karya yang
sudah ada adalah :
Membaca materi dengan seksama dan penuh konsentrasi;
Menyediakan waktu khusus untuk membaca;
Membaca dalam kondisi rileks – tanpa tekanan;
Pahami materi;
Pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa pembacanya?;
Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh
pembaca.
22. Adapun Langkah-langkah membuat sinopsis untuk
menyampaikan ideatau gagasan,adalah :
Pemetaan materi yang akan disampaikan: siapa sasarannya?;
Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai lembar-lembar
presentasi detail gagasan sebagai pendukungnya;
Siap menerima kritikan dan melakukan revisi (apabila
dianggap perlu) bahkan mungkin merombak (re-writing);
Mempertimbangkan segi ekonomi;
Siap mempresentasikan sinopsis.
23. Contoh format sinopsis: :
SINOPSIS
Judul Materi: ------------------------------------------------------------------------------
Bagian awal --------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian utama ------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian akhir --------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Tempat dan Tanggal Penyusunan Sinopsis
Penyuluh,
Nama dan Tanda tangan
24. b. Penyusunan LPM (Lembar Persiapan Menyuluh)
Materi yang telah dipilih untuk disampaikan kepada sasaran
selanjutnya disusun dalam Lembar Persiapan Menyuluh (LPM).
Penyusunan LPM dimaksudkan untuk memudahkan Penyuluh
menyampaikan materi penyuluhannya, karena di dalam LPM
dicantumkan hal-hal yang akan digunakan dan disampaikan
kepada sasaran terkait dengan materi penyuluhan.
Berikut adalah contoh format LPM:
25. Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Pendahuluan
Isi / Materi
Pengakhiran
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Judul
Tujuan
Metode
Media
Waktu
Alat Bantu
: ………………………………………………………………………………………
: ………………………………………………………………………………………
: ………………………………………………………………………………………
: ………………………………………………………………………………………
: ………………………………………………………………………………………
: ………………………………………………………………………………………
Tempat dan Tanggal Penyusunan LPM
Penyuluh,
Nama dan Tanda tangan
26. 3. Media Penyuluhan Perikanan & Kelautan
• Unsur-unsur Penyuluhan yang berikutnya adalah Media Penyuluhan.
• Media penyuluhan adalah alat penyampai atau penghantar suatu
materi pesan sehingga dapat sampai kepada penerima (sasaran
penyuluh).
• Dilihat dari sifat media:
- media hidup
- media tak hidup
• Dilihat dari jangkauan media:
- media massa
- media non massa
27. Secara umum, jenis media penyuluhan adalah:
1). Media grafis foto
• gambar
• grafik
• kartun
• peta
Bentuk dasar tersebut akan disajikan dalam berbagai jenis
media presentasi seperti:
- flipchart
- over head transparency (OHT)
- poster
- Leaflet
- Booklet
- folder
28. Jenis-jenis media grafis Penyuluhan Perikanan dan Kelautan.
a). Poster
Poster merupakan salah satu media publikasi yang terdiri atas
tulisan, gambar (yang ditulis/cetak diatas kertas berukuran besar)
ataupun kombinasi antar tulisan dan gambar dengan tujuan
memberikan informasi kepada khalayak ramai.
Poster adalah sebuah karya seni atau desain grafis yang berisi
ide, pesan, informasi atau ajakan pada sasaran yang bergerak, yaitu
masyarakat .
Poster biasanya dipasang ditempat-tempat umum yang dinilai
strategis seperti sekolah, kantor, pasar, mall dan tempat-tempat
keramaian lainnya.
29. Kegunaan Poster :
• Meyakinkan, mengajak, menasehati dan memerintah.
• Memberi peringatan,menarik perhatian terhadap sesuatu
(Teknologi,dll).
• Menyarankan untuk tidak berbuat sesuatu atau melarang.
• Memberi perintah atau informasi.
• Promosi barang/Produk, gagasan dan jasa.
Keunggulan Poster :
• Citra visualnya mampu menyampaikan pesan secara cepat
dan langsung.
• Mampu menjangkau sasaran lebih banyak.
• Dapat ditempel ditempat yang strategi.
• Mudah dan cepat dimengerti sasaran
31. b). Booklet
• Booklet adalah buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan
tipis, tidak lebih dari 30 halaman bolak-balik, yang berisi tulisan
dan gambar-gambar.
• Ada yang mengatakan bahwa istilah booklet berasal dari buku
dan leaflet, artinya media booklet merupakan perpaduan antara
leaflet dengan buku atau sebuah buku dengan format (ukuran)
kecil seperti leaflet.
• Struktur isinya seperti buku (ada pendahuluan, isi, penutup),
hanya saja cara penyajian isinya jauh lebih singkat daripada
sebuah buku.
32.
33. • Booklet bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat
promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa
dan berbentuk cetakan.
Keunggulan dan kelemahan media berupa booklet, yaitu sbb :
Kelemahan :
• Booklet ini tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakat, karena
disebabkan keterbatasan.
• Tidak langsungnya proses penyampaiannya, sehingga umpan
balik dari obyek kepada penyampai pesan tidak secara langsung
(tertunda).
• Memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya.
34. Keunggulan - keunggulan dari booklet :
• Booklet ini menggunakan media cetak sehingga biaya yang
dikeluarkannya itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan
menggunakan media audio dan visual serta juga audio visual.
• Proses booklet agar sampai kepada obyek atau masyarakat bisa
dilakukan sewaktu-waktu.
• Proses penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan kondisi yang
ada, lebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas
tentang pesan yang disampaikannya.
35. c). Leaflet atau Folder
• Media penyuluhan perikanan dalam bentuk
leaflet atau folder adalah media berbentuk
lembaran kertas yang dilipat dua atau tiga lipatan
yang berisi pesan penyuluhan dalam bentuk
tulisan gambar (foto atau ilustrasi).
• Folder adalah semacam booklet (buku kecil) yang
tak berjilid.
• Mungkin hanya terdiri dari satu lembar yang
dicetak di kedua permukaannya. Tapi bisa juga
dilipat di bagian tengahnya sehingga menjadi
empat halaman. Atau bisa juga dilipat tiga sampai
empat kali hingga menjadi beberapa halaman.
36. Keunggulan dan Kelemahan Leaflet/Folder
Keunggulan leaflet/ folder :
Bisa dibaca berulang kali
• Ringkas dan mudah dimengerti
• Bisa digunakan untuk belajar mandiri
• Mudah dibawa kemana-mana
• Biaya relatif murah
Kelemahan Leaflet/ folder :
Informasi yang disampaikan kurang mendalam
• Sasaran untuk orang yg bisa membaca
• Untuk mendalam materi perlu bantuan lain
37.
38.
39. d). Flip chart
• Flip chart atau yang sering disebut sebagai bagan balik
adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel
ataupun pesan dan informasi yang disusun secara rapi
dan baik sehingga dapat dibuka secara berurutan
berdasarkan topik dan materi pembelajaran.
• Bahan flip chart biasanya lembaran kertas ukuran plano
yang mudah dibuka-buka, mudah ditulisi, dan
berwarna cerah.
• Untuk daya tarik, flip chart dapat dicetak dengan aneka
warna dan variasi desainnya.
• Flip chart merupakan media menulis yang sangat
praktis dan menghemat ruang yang dapat digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar ataupun kegiatan-
kegiatan yang lainnya, termasuk kegiatan penyuluhan.
40. Adapun chart itu sendiri dapat terbuat dari lembaran
kertas karton atau jenis HVS yang cukup tebal.
Penggunaan kertas tebal tentu saja agar kertas tidak
mudah robek dan tidak ada bayangan antara satu
kertas dengan kertas lain sehingga pesan gambar
atau tulisan tidak tumpang tindih dengan gambar di
lembaran berikutnya.
• Pesan penyajian dalam flip chart ini dapat berupa :
Data-data dalam bentuk tabel dan bagan alur kerja
Gambar - gambar;
Diagram / grafik
Huruf-huruf ;
Angka-angka.
41.
42.
43. Kelebihan Menggunakan Flip Chart :
• Flip Chart dapat digunakan dalam metode pembelajaran
inovatif apapun.
• Lebih praktis (menghemat media pembelajaran), biayanya
murah dan dapat diletakkan dimana saja.
• Ketika pembelajaran di alam terbuka yang jauh dari aliran
listrik, flip chart sangat tepat untuk membantu presentasi
guru.
• Bendel flip chart mudah dibawa ke mana saja bergantung
tempat presentasi.
• Flipchart juga dapat mempermudah mengingat materi yang
disampaikan materi disajikan lebih singkat dan padat.
• Fleksibilitas, pengajar/pembicara dapat memutuskan kapan
harus menulis.
• Lebih baik dari white board karena pengajar/pembicara
dapat mempersiapkan sebelum pelajaran/presentasi dimulai.
44. Kelemahan Menggunakan Flip Chart
• Sukar dibaca karena keterbatasan tulisan.
• Pengajar/pembicara cenderung memunggungi
peserta saat menulis.
• Biasanya kertas flip chart hanya dapat
digunakan untuk satu kali saja.
• Tidak sesuai untuk peserta yang jumlahnya
lebih dari 15-20 orang.
45. 2). Media Foto
Kelebihan:
o Bersifat konkrit
o Mengatasi batasan ruang dan waktu
o Mengatasi pengamatan langsung indera mata
o Memperjelas pesan
o Relatif mudah untuk diproduksi, direproduksi, dimanipulasi,
Syaratnya:
1. Autentik
2. Sederhana didokumentasi, dan dipresentasi
3. Menampilkan ukuran relatif
4. Mengandung gerak dan aktivitas
5. Sesuai dengan tujuan
6. Sesuai dengan teknis maupun seni fotografi
46. 3. Media audio
- Mudah dinikmati atau dimanfaatkan secara
individual
- Luwes untuk disajikan
- Dapat menggugah situasi ruang atau individu
4. Media audio- visual merupakan media yang
menyajikan
• visual dan audio dalam suatu unit media
47. 4. Sasaran Penyuluhan Perikanan & Kelautan
Sasaran penyuluhan adalah :
Manusia biasa dengan segala
keterbatasan dan kelebihan masing-
masing, sehingga secara umum kondisi
yang demikian sangat mempengaruhi
efektivitas penyuluhan.
• Menurut Samsudin (1992) :
Sasaran penyuluhan sebenarnya tidak
hanya meliputi individu saja, tetapi juga
meliputi keluarga dan kelompok
masyarakat yang terlibat langsung maupun
tidak langsung dalam usahanya.
48. Sasaran Penyuluhan Perikanan Berdasarkan UU No. 16
tahun 2006, yaitu :
1. Pelaku utama kegiatan perikanan, yaitu nelayan,
pembudidaya ikan, dan pengolah ikan;
2. Pelaku usaha adalah perorangan warga negara Indonesia
atau badan hukum yang dibentuk menurut hukum Indonesia
yang mengelola sebagian atau seluruh kegiatan usaha
perikanan dari hulu sampai hilir.
3. Sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan
lainnya yang meliputi kelompok atau lembaga pemerhati
perikanan, perikanan, dan kehutanan serta generasi muda
dan tokoh masyarakat.
49. Beberapa keragaman pada sasaran penyuluhan
yang sering menjadi kendala dalam kegiatan
penyuluhan perikanan antara lain :
1. Keragaman zona ekologi perikanan, yang sering
kali hanya cocok untuk komoditi-komoditi dan
teknologi tertentu.
2. Keragaman dalam kemampuannya untuk
menyediakan sumberdaya yang diperlukan
(pengetahuan, keterampilan, dana,
kelembagaan).
3. Keragaman jenis kelamin.
4. Keragaman umur sasaran.
50. C. Metode Penyuluhan Perikanan & Kelautan
• Metode penyuluhan perikanan dapat diartikan sebagai
cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh
para penyuluh kepada para pelaku utama dan pelaku
usaha beserta keluarganya baik secara langsung
maupun tidak langsung, agar mereka tahu, mau dan
mampu menerapkan inovasi (teknologi baru).
51. Jenis Metode Penyuluhan Berdasarkan Media
yang dapat digunakan dibagi menjadi :
1. Media lisan Penyuluhan perikanan & kelautan dapat
dilakukan secara lisan (melalui komunikasi) dan dapat
disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.
2. Media cetak baik berupa gambar atau tulisan
3. Media terproyeksi berupa gambar, tulisan, slide,
pertunjukan film
52. • Selain itu, dalam pelaksanaan penyuluhan dapat dilakukan
dengan berbagai metode lainnya, antara lain:
1). Kunjungan Pembinaan Perorangan/Anjangsana dan Kelompok
• Kunjungan pembinaan kepada sasaran perorangan/anjangsana
adalah metode penyuluhan perikanan langsung kepada pelaku
utama/pelaku usaha perikanan dengan mendatangi rumah atau
tempat usaha pelaku utama dan/atau pelaku usaha perikanan.
• Kunjungan pembinaan kepada sasaran kelompok adalah metode
penyuluhan perikanan langsung dengan mendatangani pertemuan
kelompok baik yang rutin maupun yang insidentil dalam rangka
memberdayakan kelompok pelaku utama/pelaku usaha perikanan.
53. 2). Demonstrasi Cara/Hasil
Demonstrasi cara adalah teknik penyuluhan perikanan
berupa kegiatan untuk memperlihatkan secara nyata tentang
cara penerapan teknologi perikanan yang telah terbukti
menguntungkan bagi pelaku utama dan/atau pelaku usaha
perikanan.
Demonstrasi hasil adalah teknik penyuluhan perikanan
berupa kegiatan untuk memperlihatkan secara nyata tentang
hasil penerapan teknologi perikanan yang telah terbukti
menguntungkan bagi pelaku utama dan/atau pelaku usaha
perikanan.
54. 3). Temu Wicara
Temu wicara adalah metode penyuluhan perikanan berupa
kegiatan pertemuan antara pelaku utama dan/atau pelaku usaha
dengan pemerintah untuk bertukar informasi mengenai
kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan perikanan, serta
antisipasi dan peran serta pelaku utama dan/atau pelaku usaha
dalam pembangunan perikanan.
4). Temu Teknis
Temu teknis adalah kegiatan pertemuan berkala
antara penyuluh perikanan dengan tim penyuluh
dan/atau antara penyuluh perikanan dengan peneliti/
perekayasa/ professional/ aparat pemerintah untuk
meningkatkan kompetensi penyuluh perikanan dalam
pelayanan kepada pelaku utama dan/atau pelaku
usaha.
55. 5). Temu Karya
• Temu karya adalah kegiatan pertemuan antara penyuluh perikanan
dengan pelaku utama dan/atau pelaku usaha serta masyarakat untuk
menyampaikan hasil karya inovasi penyuluh perikanan di bidang
perikanan yang sudah di ujicobakan oleh kelompok dan kemudian di
presentasikan di depan penyuluh perikanan lainnya.
6). Temu Lapang
• Temu lapang adalah pertemuan di lapangan sebagai tindak lanjut
demonstrasi cara/demonstrasi hasil/uji coba lapang.
• Agar penyelenggaraan temu lapang dapat berjalan dengan baik, maka
harus memperhatikan prinsip-prinsip penyelenggaraannya adalah:
a) adanya kesenjangan teknologi; dan
b) teknologi yang di temu lapang kan harus mempunyai kinerja yang
lebih baik dari sebelumnya, dapat memecahkan masalah dan sesuai
dengan kebutuhan pelaku utama.
56. 7). Temu Usaha
Temu usaha merupakan kegiatan pertemuan antara
pelaku utama, pelaku usaha, pengusaha perikanan dan
lembaga keuangan untuk melakukan kerja sama dalam
pengembangan usaha perikanan, sehingga masing-
masing pemangku kepentingan dapat mengambil
manfaat secara optimal, yang tertuang dalam surat
kesepakatan bersama.
• Temu usaha akan terselenggara sesuai dengan luaran yang
diharapkan bila prinsip-prinsip penyelenggaraanya terpenuhi, yaitu
berupa:
a) adanya produk perikanan yang siap dipasarkan;
b) adanya pengusaha yang berminat;
c) adanya fasilitator; dan
d) terjadinya transaksi yang saling menguntungkan.
57. 8). Temu KIPRAH (Temu Komunikasi, Informasi
dan Praktek Pemecahan Masalah)
• Temu KIPRAH merupakan kegiatan gabungan dari temu
teknis, temu wicara, praktek pemecahan masalah.
• Temu KIPRAH adalah suatu pertemuan pejabat
fungsional KKP (peneliti/litkayasa, perekayasa,
widiyaswara, instruktur, guru dan dosen), pemangku
kepentingan dengan kelompok pelaku utama dan pelaku
usaha yang didampingi oleh penyuluh perikanan untuk
mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan
masalah penerapan teknologi perikanan yang dihadapi
pelaku utama dan pelaku usaha untuk meningkatkan
produksi yang dilakukan secara partisipasif melalui
praktek langsung di lahan usaha.
58. • Temu KIPRAH ini fasilitasi oleh pemerintah di wilayah
pelaksanaan tersebut yang diprakarsai oleh pemangku
kepentingan baik tingkat pusat, propinsi dan kabupaten/kota.
• Penyuluh perikanan dalam kegiatan ini berperan sebagai
fasilitator, mediator dan penyelenggara pertemuan.
• Temu KIPRAH akan terselenggara sesuai dengan luaran yang
diharapkan bila terpenuhinya prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) adanya prioritas akar masalah yang akan dipecahkan;
b) pemecahan akar masalah;
c) pelaksanaan secara partisipatif;
d) adanya koordinasi pemangku kepentingan; dan
e) adanya inovasi teknologi,
59. 9). Gelar Teknologi Perikanan
• Gelar teknologi perikanan merupakan suatu kegiatan untuk
memperagakan teknologi perikanan unggul hasil penelitian
dan pengkajian yang sudah matang (good will inovasi) di lahan
usaha pelaku utama dan/atau pelaku usaha dan dilaksanakan
oleh kelompok perikanan atau anggotanya, dengan bimbingan
teknis oleh Penyuluh Perikanan.
• Gelar teknologi perikanan dapat pula diartikan sebagai
kegiatan mengaplikasikan teknologi informasi di bidang
perikanan yang berguna bagi pelaku utama dan/atau pelaku
usaha dan/atau masyarakat perikanan.
10). Mimbar Saresehan
• Mimbar sarasehan merupakan kegiatan pertemuan sebagai
forum konsultasi antara gabungan kelompok pelaku utama dan
usaha perikanan atau asosiasi kelompok perikanan dengan
pihak pemerintah yang diselenggarakan secara priodik dan
berkesinambungan untuk membicarakan, memusyawarahkan
dan menyepakati pemecahan berbagai permasalahan
pembangunan perikanan.