SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
Download to read offline
Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu Ke -2 dan 3
Strategi , Unsur-unsur dan Metode (Teknik)
Penyuluhan Perikanan & Kelautan
Diploma 3 Budidaya Perikanan - PDD Univ. Mataram
Tahun Akademik 2019/2020
A. Strategi dalam penyuluhan perikanan.
 Strategi penyuluhan perikanan yang akan diterapkan harus selalu
memperhatikan tujuan penyuluhan dan kaitannya dengan
keragaman keadaan sasaran, serta harus diupayakan untuk selalu
dapat menembus kendala-kendala yang biasanya muncul dari
keragaman keadaan sasaran tersebut.
 Strategi penyuluhan perikanan harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Pemetaan wilayah penyuluhan perikanan yang akan di layani,
khususnya pemetaan wilayah berdasarkan keadaan
keragaman ekologi perikanannya.
b. Upaya melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik yang
berkaitan dengan kategori Pelaku Utama berdasarkan
keinovatifannya, kemampuannya menyediakan sumberdaya,
jenis kelamin/gender, dan umurnya dalam kegiatan
penyuluhan perikanan.
c. Pengembangan rekomendasi teknologi yang tepat guna.
Beberapa pertimbangan dalam menentukan
strategi penyuluhan perikanan :
1. Spesifikasi tujuan penyuluhan  penyuluhan
yang dibuat harus mempunyai tujuan khusus
untuk mencapai sasaran pembangunan
perikanan.
2. Identifikasi kategori/kriteria Pelaku Utama
yang akan dijadikan target penyuluhan.
3. Perumusan Strategi penyuluhan untuk
penerapan teknologi.
4. Pemilihan metoda penyuluhan yang
diterapkan.
B. Unsur-unsur Penyuluhan Perikanan
1. PENYULUH PERIKANAN
2. MATERI PENYULUHAN
3. MEDIA PENYULUHAN
4. SASARAN PENERIMA PENYULUHAN
PERIKANAN
1. Penyuluh Perikanan & Kelautan
Dalam PER/19/M.PAN/10/2008 (Pasal 3), menjelaskan bahwa,
• Penyuluh perikanan adalah : pejabat fungsional yang
berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang
penyuluhan perikanan kepada unit organisasi atau masyarakat
pelaku utama dan pelaku usaha dibidang perikanan pada instansi
pemerintah tingkat pusat dan daerah.
• Penyuluh Perikanan : jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk penyuluhan perikanan yang
diduduki oleh PNS dgn hak dan kewajiban secara penuh yg
diberikan oleh pejabat yang berwenang.
Berdasarkan UU No. 16 tahun 2006, yang dimaksud dengan
tenaga penyuluh perikanan meliputi :
1. Penyuluh PNS adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh
pejabat yang berwenang dalam jabatan fungsional penyuluh
perikanan;
2. Penyuluh Swasta adalah seseorang yang diberi tugas oleh
perusahaan yang terkait dengan usaha perikanan, baik secara
langsung atau tidak langsung melaksanakan tugas penyuluhan
perikanan, serta mempnyai kompetensi dalam bidang
penyuluhan perikanan; dan
3. Penyuluh Swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam
usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan
kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh
perikanan.
Klasifikasi penyuluh berdasarkan tingkat pendidikan
dan jenjang kepangkatan mencakup :
1. Penyuluh Perikanan Spesialis (PPS). Penyuluh ini
setidaknya berpendidikan Sarjana (S1) Perikanan.
2. Penyuluh Perikanan Lapang (PPL) : Pada umumnya
berpendidikan SLTA atau sederajat seperti SMK
Perikanan.
Tugas & Peran Penyuluh Perikanan
 Tugas pokok Penyuluh Perikanan adalah melakukan kegiatan
penyuluhan perikanan yang meliputi persiapan, pelaksanaan,
evaluasi dan pelaporan serta pengembangan penyuluhan
perikanan (Pasal 4 PER/19/M.PAN/10/2008).
Penyuluh Perikanan berperan ;
1). Sebagai motivator dalam menggerakkan pelaku utama untuk
berusaha agar lebih maju dan berkembang ;
2). Sebagai komunikator atau sumber penyuluh
3). Sebagai fasilitator penghubung antara pelaku utama dengan
instansi pemerintah, sumber teknologi, sumber permodalan dan
pasar.
2. Materi Penyuluhan Perikanan & Kelautan
Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan
Perikanan dan Kelautan adalah penyampaian informasi
dan teknologi pertanian kepada penggunanya 
materi penyuluhan perikanan & kelautan.
Materi penyuluhan Perikanan & Kelautan yang akan
disampaikan oleh penyuluh kepada pelaku utama dan
pelaku usaha perikanan diharapkan dapat
memberikan dampak yang positif kepada peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Definisi, Tujuan dan Unsur Materi Penyuluhan
Perikanan & Kelautan
• Materi penyuluhan adalah bahan penyuluhan yang akan
disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan
pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi
informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi,
hukum, dan kelestarian lingkungan.
• Tujuan Materi penyuluhan dibuat adalah untuk memenuhi
kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha
dengan memperhatikan pemanfaatan dan pelestarian
sumber daya perikanan (yang ada atau berpotensial untuk
dikembangkan di daerah tersebut).
• Materi penyuluhan yang dimaksud berisi unsur
pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan
modal sosial serta unsur ilmu pengetahuan, teknologi,
informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan pelestarian
lingkungan.
Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan dan
membuat materi penyuluhan adalah :
 Materi penyuluhan perikanan yang belum diverifikasi
dilarang untuk disampaikan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha pertanian.
 Verifikasi materi penyuluhan perikanan tersebut
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerugian sosial
ekonomi, lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.
• Materi penyuluhan dalam bentuk teknologi tertentu yang akan
disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha harus
mendapat rekomendasi dari lembaga pemerintah, kecuali
teknologi yang bersumber dari pengetahuan tradisional.
• Lembaga pemerintah pemberi rekomendasi wajib
mengeluarkan rekomendasi segera setelah proses pengujian
dan administrasi selesai.
• Teknologi tertentu sebagaimana dimaksud diatas ditetapkan
oleh Menteri.
• Ketentuan mengenai pemberian rekomendasi pada materi
penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
SUMBER-SUMBER MATERI PENYULUHAN
PERIKANAN & KELAUTAN
a. Sumber resmi dariinstansi Pemerintah, seperti ::
• Kementrian Kelautan & Perikanan /Dinas-dinas
Perikanan dan kelautan terkait
• Lembaga penelitian dan pengembangan Perikanan &
Kelautan
• Pusat-pusat pengkajian Perikanan & Kelautan
• Pusat-pusat informasi
• Pengujian lokal yang dilaksanakan oleh penyuluh
perikanan.
b. Sumber resmi dari lembaga-lembaga swasta/
lembaga swadaya masyarakat yang bergerak
dibidang penelitian, pengkajian dan penyebaran
informasi terkait bidang Perikanan & Kelautan.
c. Pengalaman petani ikan (pembudidaya) dan nelayan
maupun pemilik usaha perikanan, baik pengalaman usaha
sendiri atau hasil dari pengalaman yang dilakukan secara
khusus dengan atau tanpa bimbingan penyuluhnya.
d. Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : informasi
pasar dari para pedagang, perguruan tinggi dan lain-lain.
Arboleda (1981) dalam Mardikanto (1993) memberikan acuan agar
setiap penyuluh mampu membeda-bedakan Ragam Materi
Penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya ke
dalam :
1. Materi Pokok (Vital)
• Materi pokok merupakan materi yang benar- benar
dibutuhkan dan harus diketahui oleh sasaran utamanya.
Materi pokok sedikitnya mencakup 50 persen dari seluruh
materi yang disampaikan.
2. Materi Penting (Important)
• Materi penting berisi dasar pemahaman tentang segala
sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan
oleh sasarannya. Materi ini diberikan sekitar 30 persen dari
seluruh materi yang disampaikan
3. Materi Penunjang (Helpful)
• Materi penunjang masih berkaitan dengan kebutuhan yang
dirasakan yang sebaiknya diketahui oleh sasaran untuk
memperluas cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan
yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal 20 persen dari
seluruh materi yang disampaikan.
4. Materi Mubazir (Super flous)
• Materi ini sebenarnya tidak perlu dan tidak ada hubungannya
dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasaran. Oleh karena
itu, dalam setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya justru
dihindari penyampaian materi seperti ini.
Persyaratan suatu materi penyuluhan harus memenuhi:
 Secara ekonomis menguntungkan,
 Secara teknis dapat diterapkan oleh nelayan/petani ikan
 Secara sosial dapat dipertanggungjawabkan
Beberapa pertimbangan dalam membuat materi penyuluhan :
1). Profitable, memberikan keuntungan yang nyata
kepada sasaran.
2).Complementer, dapat melengkapi kegiatan yang ada
sekarang, atau mengisi waktu luang di antara kegiatan
saat ini.
3).Competibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat
dan kebudayaan masyarakat.
4). Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak
memerlukan ketrampilan yang terlalu tinggi.
5). Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang
diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran.
6). Immediate Aplicability, dapat dimanfaatkan dan
segera memberikan hasil yang nyata.
7). In expensiveness, tidak memerlukan ongkos
tambahan yang terlalu mahal.
8). Law risk, tidak mempunyai resiko yang besar dalam
penerapannya.
9). Spectaculer impact, impact dari penerapannya
menarik dan menonjol.
10). Expandible, dapat dilakukan dalam berbagai
keadaan dan mudah diperluas dalam kondisi yang
berbeda-beda.
Penyusunan Materi Penyuluhan
Perikanan & Kelautan
a. Penyusunan Sinopsis
 Ringkasan dari materi penyuluhan pertanian perlu
disiapkan dan dituangkan dalambentuk “sinopsis”.
 Sinopsis berasal dari kata synopical yang artinya ringkas.
 Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartikan:
ringkasan suatu materi tulisan yang panjang (baik fiksi
maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam
bentuk narasi.
Sinopsis terdiri dari dua versi, yaitu :
1). Sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya
yang sudah ada atau sudah ditulis secara
lengkap.
2). Sinopsis yang ditulis untuk persiapan
menulis suatu gagasan yang akan
dituangkan dalam bentuk fiksi maupun non-
fiksi.
Langkah-langkah membuat sinopsis dari karya yang
sudah ada adalah :
Membaca materi dengan seksama dan penuh konsentrasi;
Menyediakan waktu khusus untuk membaca;
Membaca dalam kondisi rileks – tanpa tekanan;
Pahami materi;
Pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa pembacanya?;
Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh
pembaca.
Adapun Langkah-langkah membuat sinopsis untuk
menyampaikan ideatau gagasan,adalah :
Pemetaan materi yang akan disampaikan: siapa sasarannya?;
Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai lembar-lembar
presentasi detail gagasan sebagai pendukungnya;
Siap menerima kritikan dan melakukan revisi (apabila
dianggap perlu) bahkan mungkin merombak (re-writing);
Mempertimbangkan segi ekonomi;
Siap mempresentasikan sinopsis.
Contoh format sinopsis: :
SINOPSIS
Judul Materi: ------------------------------------------------------------------------------
Bagian awal --------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian utama ------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian akhir --------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Tempat dan Tanggal Penyusunan Sinopsis
Penyuluh,
Nama dan Tanda tangan
b. Penyusunan LPM (Lembar Persiapan Menyuluh)
 Materi yang telah dipilih untuk disampaikan kepada sasaran
selanjutnya disusun dalam Lembar Persiapan Menyuluh (LPM).
 Penyusunan LPM dimaksudkan untuk memudahkan Penyuluh
menyampaikan materi penyuluhannya, karena di dalam LPM
dicantumkan hal-hal yang akan digunakan dan disampaikan
kepada sasaran terkait dengan materi penyuluhan.
Berikut adalah contoh format LPM:
Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Pendahuluan
Isi / Materi
Pengakhiran
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Judul
Tujuan
Metode
Media
Waktu
Alat Bantu
: ………………………………………………………………………………………
: ………………………………………………………………………………………
: ………………………………………………………………………………………
: ………………………………………………………………………………………
: ………………………………………………………………………………………
: ………………………………………………………………………………………
Tempat dan Tanggal Penyusunan LPM
Penyuluh,
Nama dan Tanda tangan
3. Media Penyuluhan Perikanan & Kelautan
• Unsur-unsur Penyuluhan yang berikutnya adalah Media Penyuluhan.
• Media penyuluhan adalah  alat penyampai atau penghantar suatu
materi pesan sehingga dapat sampai kepada penerima (sasaran
penyuluh).
• Dilihat dari sifat media:
- media hidup
- media tak hidup
• Dilihat dari jangkauan media:
- media massa
- media non massa
Secara umum, jenis media penyuluhan adalah:
1). Media grafis foto
• gambar
• grafik
• kartun
• peta
 Bentuk dasar tersebut akan disajikan dalam berbagai jenis
media presentasi seperti:
- flipchart
- over head transparency (OHT)
- poster
- Leaflet
- Booklet
- folder
Jenis-jenis media grafis Penyuluhan Perikanan dan Kelautan.
a). Poster
 Poster merupakan salah satu media publikasi yang terdiri atas
tulisan, gambar (yang ditulis/cetak diatas kertas berukuran besar)
ataupun kombinasi antar tulisan dan gambar dengan tujuan
memberikan informasi kepada khalayak ramai.
 Poster adalah sebuah karya seni atau desain grafis yang berisi
ide, pesan, informasi atau ajakan pada sasaran yang bergerak, yaitu
masyarakat .
 Poster biasanya dipasang ditempat-tempat umum yang dinilai
strategis seperti sekolah, kantor, pasar, mall dan tempat-tempat
keramaian lainnya.
Kegunaan Poster :
• Meyakinkan, mengajak, menasehati dan memerintah.
• Memberi peringatan,menarik perhatian terhadap sesuatu
(Teknologi,dll).
• Menyarankan untuk tidak berbuat sesuatu atau melarang.
• Memberi perintah atau informasi.
• Promosi barang/Produk, gagasan dan jasa.
Keunggulan Poster :
• Citra visualnya mampu menyampaikan pesan secara cepat
dan langsung.
• Mampu menjangkau sasaran lebih banyak.
• Dapat ditempel ditempat yang strategi.
• Mudah dan cepat dimengerti sasaran
GAMBAR : CONTOH POSTER
b). Booklet
• Booklet adalah buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan
tipis, tidak lebih dari 30 halaman bolak-balik, yang berisi tulisan
dan gambar-gambar.
• Ada yang mengatakan bahwa istilah booklet berasal dari buku
dan leaflet, artinya media booklet merupakan perpaduan antara
leaflet dengan buku atau sebuah buku dengan format (ukuran)
kecil seperti leaflet.
• Struktur isinya seperti buku (ada pendahuluan, isi, penutup),
hanya saja cara penyajian isinya jauh lebih singkat daripada
sebuah buku.
• Booklet bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat
promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa
dan berbentuk cetakan.
Keunggulan dan kelemahan media berupa booklet, yaitu sbb :
Kelemahan :
• Booklet ini tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakat, karena
disebabkan keterbatasan.
• Tidak langsungnya proses penyampaiannya, sehingga umpan
balik dari obyek kepada penyampai pesan tidak secara langsung
(tertunda).
• Memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya.
Keunggulan - keunggulan dari booklet :
• Booklet ini menggunakan media cetak sehingga biaya yang
dikeluarkannya itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan
menggunakan media audio dan visual serta juga audio visual.
• Proses booklet agar sampai kepada obyek atau masyarakat bisa
dilakukan sewaktu-waktu.
• Proses penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan kondisi yang
ada, lebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas
tentang pesan yang disampaikannya.
c). Leaflet atau Folder
• Media penyuluhan perikanan dalam bentuk
leaflet atau folder adalah media berbentuk
lembaran kertas yang dilipat dua atau tiga lipatan
yang berisi pesan penyuluhan dalam bentuk
tulisan gambar (foto atau ilustrasi).
• Folder adalah semacam booklet (buku kecil) yang
tak berjilid.
• Mungkin hanya terdiri dari satu lembar yang
dicetak di kedua permukaannya. Tapi bisa juga
dilipat di bagian tengahnya sehingga menjadi
empat halaman. Atau bisa juga dilipat tiga sampai
empat kali hingga menjadi beberapa halaman.
Keunggulan dan Kelemahan Leaflet/Folder
Keunggulan leaflet/ folder :
Bisa dibaca berulang kali
• Ringkas dan mudah dimengerti
• Bisa digunakan untuk belajar mandiri
• Mudah dibawa kemana-mana
• Biaya relatif murah
Kelemahan Leaflet/ folder :
Informasi yang disampaikan kurang mendalam
• Sasaran untuk orang yg bisa membaca
• Untuk mendalam materi perlu bantuan lain
d). Flip chart
• Flip chart atau yang sering disebut sebagai bagan balik
adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel
ataupun pesan dan informasi yang disusun secara rapi
dan baik sehingga dapat dibuka secara berurutan
berdasarkan topik dan materi pembelajaran.
• Bahan flip chart biasanya lembaran kertas ukuran plano
yang mudah dibuka-buka, mudah ditulisi, dan
berwarna cerah.
• Untuk daya tarik, flip chart dapat dicetak dengan aneka
warna dan variasi desainnya.
• Flip chart merupakan media menulis yang sangat
praktis dan menghemat ruang yang dapat digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar ataupun kegiatan-
kegiatan yang lainnya, termasuk kegiatan penyuluhan.
 Adapun chart itu sendiri dapat terbuat dari lembaran
kertas karton atau jenis HVS yang cukup tebal.
 Penggunaan kertas tebal tentu saja agar kertas tidak
mudah robek dan tidak ada bayangan antara satu
kertas dengan kertas lain sehingga pesan gambar
atau tulisan tidak tumpang tindih dengan gambar di
lembaran berikutnya.
• Pesan penyajian dalam flip chart ini dapat berupa :
 Data-data dalam bentuk tabel dan bagan alur kerja
 Gambar - gambar;
 Diagram / grafik
 Huruf-huruf ;
 Angka-angka.
Kelebihan Menggunakan Flip Chart :
• Flip Chart dapat digunakan dalam metode pembelajaran
inovatif apapun.
• Lebih praktis (menghemat media pembelajaran), biayanya
murah dan dapat diletakkan dimana saja.
• Ketika pembelajaran di alam terbuka yang jauh dari aliran
listrik, flip chart sangat tepat untuk membantu presentasi
guru.
• Bendel flip chart mudah dibawa ke mana saja bergantung
tempat presentasi.
• Flipchart juga dapat mempermudah mengingat materi yang
disampaikan  materi disajikan lebih singkat dan padat.
• Fleksibilitas, pengajar/pembicara dapat memutuskan kapan
harus menulis.
• Lebih baik dari white board karena pengajar/pembicara
dapat mempersiapkan sebelum pelajaran/presentasi dimulai.
Kelemahan Menggunakan Flip Chart
• Sukar dibaca karena keterbatasan tulisan.
• Pengajar/pembicara cenderung memunggungi
peserta saat menulis.
• Biasanya kertas flip chart hanya dapat
digunakan untuk satu kali saja.
• Tidak sesuai untuk peserta yang jumlahnya
lebih dari 15-20 orang.
2). Media Foto
Kelebihan:
o Bersifat konkrit
o Mengatasi batasan ruang dan waktu
o Mengatasi pengamatan langsung indera mata
o Memperjelas pesan
o Relatif mudah untuk diproduksi, direproduksi, dimanipulasi,
Syaratnya:
1. Autentik
2. Sederhana  didokumentasi, dan dipresentasi
3. Menampilkan ukuran relatif
4. Mengandung gerak dan aktivitas
5. Sesuai dengan tujuan
6. Sesuai dengan teknis maupun seni fotografi
3. Media audio
- Mudah dinikmati atau dimanfaatkan secara
individual
- Luwes untuk disajikan
- Dapat menggugah situasi ruang atau individu
4. Media audio- visual merupakan media yang
menyajikan
• visual dan audio dalam suatu unit media
4. Sasaran Penyuluhan Perikanan & Kelautan
 Sasaran penyuluhan adalah :
Manusia biasa dengan segala
keterbatasan dan kelebihan masing-
masing, sehingga secara umum kondisi
yang demikian sangat mempengaruhi
efektivitas penyuluhan.
• Menurut Samsudin (1992) :
Sasaran penyuluhan sebenarnya tidak
hanya meliputi individu saja, tetapi juga
meliputi keluarga dan kelompok
masyarakat yang terlibat langsung maupun
tidak langsung dalam usahanya.
Sasaran Penyuluhan Perikanan Berdasarkan UU No. 16
tahun 2006, yaitu :
1. Pelaku utama kegiatan perikanan, yaitu nelayan,
pembudidaya ikan, dan pengolah ikan;
2. Pelaku usaha adalah perorangan warga negara Indonesia
atau badan hukum yang dibentuk menurut hukum Indonesia
yang mengelola sebagian atau seluruh kegiatan usaha
perikanan dari hulu sampai hilir.
3. Sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan
lainnya yang meliputi kelompok atau lembaga pemerhati
perikanan, perikanan, dan kehutanan serta generasi muda
dan tokoh masyarakat.
Beberapa keragaman pada sasaran penyuluhan
yang sering menjadi kendala dalam kegiatan
penyuluhan perikanan antara lain :
1. Keragaman zona ekologi perikanan, yang sering
kali hanya cocok untuk komoditi-komoditi dan
teknologi tertentu.
2. Keragaman dalam kemampuannya untuk
menyediakan sumberdaya yang diperlukan
(pengetahuan, keterampilan, dana,
kelembagaan).
3. Keragaman jenis kelamin.
4. Keragaman umur sasaran.
C. Metode Penyuluhan Perikanan & Kelautan
• Metode penyuluhan perikanan dapat diartikan sebagai
cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh
para penyuluh kepada para pelaku utama dan pelaku
usaha beserta keluarganya baik secara langsung
maupun tidak langsung, agar mereka tahu, mau dan
mampu menerapkan inovasi (teknologi baru).
Jenis Metode Penyuluhan Berdasarkan Media
yang dapat digunakan dibagi menjadi :
1. Media lisan Penyuluhan perikanan & kelautan dapat
dilakukan secara lisan (melalui komunikasi) dan dapat
disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.
2. Media cetak baik berupa gambar atau tulisan
3. Media terproyeksi berupa gambar, tulisan, slide,
pertunjukan film
• Selain itu, dalam pelaksanaan penyuluhan dapat dilakukan
dengan berbagai metode lainnya, antara lain:
1). Kunjungan Pembinaan Perorangan/Anjangsana dan Kelompok
• Kunjungan pembinaan kepada sasaran perorangan/anjangsana
adalah metode penyuluhan perikanan langsung kepada pelaku
utama/pelaku usaha perikanan dengan mendatangi rumah atau
tempat usaha pelaku utama dan/atau pelaku usaha perikanan.
• Kunjungan pembinaan kepada sasaran kelompok adalah metode
penyuluhan perikanan langsung dengan mendatangani pertemuan
kelompok baik yang rutin maupun yang insidentil dalam rangka
memberdayakan kelompok pelaku utama/pelaku usaha perikanan.
2). Demonstrasi Cara/Hasil
 Demonstrasi cara adalah teknik penyuluhan perikanan
berupa kegiatan untuk memperlihatkan secara nyata tentang
cara penerapan teknologi perikanan yang telah terbukti
menguntungkan bagi pelaku utama dan/atau pelaku usaha
perikanan.
 Demonstrasi hasil adalah teknik penyuluhan perikanan
berupa kegiatan untuk memperlihatkan secara nyata tentang
hasil penerapan teknologi perikanan yang telah terbukti
menguntungkan bagi pelaku utama dan/atau pelaku usaha
perikanan.
3). Temu Wicara
Temu wicara adalah  metode penyuluhan perikanan berupa
kegiatan pertemuan antara pelaku utama dan/atau pelaku usaha
dengan pemerintah untuk bertukar informasi mengenai
kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan perikanan, serta
antisipasi dan peran serta pelaku utama dan/atau pelaku usaha
dalam pembangunan perikanan.
4). Temu Teknis
Temu teknis adalah  kegiatan pertemuan berkala
antara penyuluh perikanan dengan tim penyuluh
dan/atau antara penyuluh perikanan dengan peneliti/
perekayasa/ professional/ aparat pemerintah untuk
meningkatkan kompetensi penyuluh perikanan dalam
pelayanan kepada pelaku utama dan/atau pelaku
usaha.
5). Temu Karya
• Temu karya adalah kegiatan pertemuan antara penyuluh perikanan
dengan pelaku utama dan/atau pelaku usaha serta masyarakat untuk
menyampaikan hasil karya inovasi penyuluh perikanan di bidang
perikanan yang sudah di ujicobakan oleh kelompok dan kemudian di
presentasikan di depan penyuluh perikanan lainnya.
6). Temu Lapang
• Temu lapang adalah pertemuan di lapangan sebagai tindak lanjut
demonstrasi cara/demonstrasi hasil/uji coba lapang.
• Agar penyelenggaraan temu lapang dapat berjalan dengan baik, maka
harus memperhatikan prinsip-prinsip penyelenggaraannya adalah:
a) adanya kesenjangan teknologi; dan
b) teknologi yang di temu lapang kan harus mempunyai kinerja yang
lebih baik dari sebelumnya, dapat memecahkan masalah dan sesuai
dengan kebutuhan pelaku utama.
7). Temu Usaha
Temu usaha merupakan kegiatan pertemuan antara
pelaku utama, pelaku usaha, pengusaha perikanan dan
lembaga keuangan untuk melakukan kerja sama dalam
pengembangan usaha perikanan, sehingga masing-
masing pemangku kepentingan dapat mengambil
manfaat secara optimal, yang tertuang dalam surat
kesepakatan bersama.
• Temu usaha akan terselenggara sesuai dengan luaran yang
diharapkan bila prinsip-prinsip penyelenggaraanya terpenuhi, yaitu
berupa:
a) adanya produk perikanan yang siap dipasarkan;
b) adanya pengusaha yang berminat;
c) adanya fasilitator; dan
d) terjadinya transaksi yang saling menguntungkan.
8). Temu KIPRAH (Temu Komunikasi, Informasi
dan Praktek Pemecahan Masalah)
• Temu KIPRAH merupakan kegiatan gabungan dari temu
teknis, temu wicara, praktek pemecahan masalah.
• Temu KIPRAH adalah suatu pertemuan pejabat
fungsional KKP (peneliti/litkayasa, perekayasa,
widiyaswara, instruktur, guru dan dosen), pemangku
kepentingan dengan kelompok pelaku utama dan pelaku
usaha yang didampingi oleh penyuluh perikanan untuk
mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan
masalah penerapan teknologi perikanan yang dihadapi
pelaku utama dan pelaku usaha untuk meningkatkan
produksi yang dilakukan secara partisipasif melalui
praktek langsung di lahan usaha.
• Temu KIPRAH ini fasilitasi oleh pemerintah di wilayah
pelaksanaan tersebut yang diprakarsai oleh pemangku
kepentingan baik tingkat pusat, propinsi dan kabupaten/kota.
• Penyuluh perikanan dalam kegiatan ini berperan sebagai
fasilitator, mediator dan penyelenggara pertemuan.
• Temu KIPRAH akan terselenggara sesuai dengan luaran yang
diharapkan bila terpenuhinya prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) adanya prioritas akar masalah yang akan dipecahkan;
b) pemecahan akar masalah;
c) pelaksanaan secara partisipatif;
d) adanya koordinasi pemangku kepentingan; dan
e) adanya inovasi teknologi,
9). Gelar Teknologi Perikanan
• Gelar teknologi perikanan merupakan suatu kegiatan untuk
memperagakan teknologi perikanan unggul hasil penelitian
dan pengkajian yang sudah matang (good will inovasi) di lahan
usaha pelaku utama dan/atau pelaku usaha dan dilaksanakan
oleh kelompok perikanan atau anggotanya, dengan bimbingan
teknis oleh Penyuluh Perikanan.
• Gelar teknologi perikanan dapat pula diartikan sebagai 
kegiatan mengaplikasikan teknologi informasi di bidang
perikanan yang berguna bagi pelaku utama dan/atau pelaku
usaha dan/atau masyarakat perikanan.
10). Mimbar Saresehan
• Mimbar sarasehan merupakan kegiatan pertemuan sebagai
forum konsultasi antara gabungan kelompok pelaku utama dan
usaha perikanan atau asosiasi kelompok perikanan dengan
pihak pemerintah yang diselenggarakan secara priodik dan
berkesinambungan untuk membicarakan, memusyawarahkan
dan menyepakati pemecahan berbagai permasalahan
pembangunan perikanan.
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3

More Related Content

What's hot

Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganBadiuzzaman
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1PT. SASA
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananafdal muhammad
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.Rahmadani Dani
 
Laporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurLaporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurDeden Reinaldi
 
Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)
Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)
Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)Anjas Asmara, S.Si
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok IkanDINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok IkanAmos Pangkatana
 
Pikp ppt02 sistem perikanan genap 2012-2013
Pikp ppt02 sistem perikanan genap 2012-2013Pikp ppt02 sistem perikanan genap 2012-2013
Pikp ppt02 sistem perikanan genap 2012-2013Aldo Rahmat
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanDidi Sadili
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudafirmanahyuda
 

What's hot (20)

Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
 
Pembesaran ikan
Pembesaran ikanPembesaran ikan
Pembesaran ikan
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
 
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP IKAN MAS (Cyprinus carpio)
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP  IKAN MAS (Cyprinus carpio) PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP  IKAN MAS (Cyprinus carpio)
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP IKAN MAS (Cyprinus carpio)
 
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
 
Laporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurLaporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telur
 
Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)
Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)
Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok IkanDINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
 
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakulturBDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
 
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
Adaptasi  Fisiologis Hewan AirAdaptasi  Fisiologis Hewan Air
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
 
Pikp ppt02 sistem perikanan genap 2012-2013
Pikp ppt02 sistem perikanan genap 2012-2013Pikp ppt02 sistem perikanan genap 2012-2013
Pikp ppt02 sistem perikanan genap 2012-2013
 
Kegiatan budidaya perairan
Kegiatan budidaya perairanKegiatan budidaya perairan
Kegiatan budidaya perairan
 
1 a. agribisnis perikanan
1 a. agribisnis perikanan1 a. agribisnis perikanan
1 a. agribisnis perikanan
 
Benthos Subtidal
Benthos SubtidalBenthos Subtidal
Benthos Subtidal
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
 
Fitoplankton
FitoplanktonFitoplankton
Fitoplankton
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
 
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidayaBDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
 

Similar to Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3

2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptxRezaHanafi14
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanwika_wibowo
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1 Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1 Syawalina Soerbakti
 
Materi dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhanMateri dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhanarifbogor
 
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_Jhon Blora
 
10, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, business eticks, cs...
10, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, business eticks, cs...10, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, business eticks, cs...
10, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, business eticks, cs...santikamaruhun93
 
LPDP Pedoman riset-inovatif-produktif-rispro
LPDP Pedoman riset-inovatif-produktif-risproLPDP Pedoman riset-inovatif-produktif-rispro
LPDP Pedoman riset-inovatif-produktif-risproEndar S.Si
 
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...Dadang Solihin
 
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiDampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiAjat Learner
 
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptx
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptxMateri_Penyuluhan_Pertanian.pptx
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptxFikraDzakyChannel
 
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamGEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamfarahmaudy47
 
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdf
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdfBuku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdf
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdfklinikkhurniamedika
 
8. rumusan seminar
8. rumusan seminar8. rumusan seminar
8. rumusan seminarHenny Wijaya
 
8. rumusan seminar
8. rumusan seminar8. rumusan seminar
8. rumusan seminarHenny Wijaya
 
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.pptNasrunGayo2
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Sri Wahyuni
 

Similar to Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3 (20)

2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhan
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1 Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1
 
Materi dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhanMateri dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhan
 
KOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIANKOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
 
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
 
10, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, business eticks, cs...
10, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, business eticks, cs...10, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, business eticks, cs...
10, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, business eticks, cs...
 
LPDP Pedoman riset-inovatif-produktif-rispro
LPDP Pedoman riset-inovatif-produktif-risproLPDP Pedoman riset-inovatif-produktif-rispro
LPDP Pedoman riset-inovatif-produktif-rispro
 
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
 
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiDampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
 
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptx
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptxMateri_Penyuluhan_Pertanian.pptx
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptx
 
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamGEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Kader Lingkungan
Kader LingkunganKader Lingkungan
Kader Lingkungan
 
ppt imor.pptx
ppt imor.pptxppt imor.pptx
ppt imor.pptx
 
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdf
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdfBuku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdf
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdf
 
8. rumusan seminar
8. rumusan seminar8. rumusan seminar
8. rumusan seminar
 
8. rumusan seminar
8. rumusan seminar8. rumusan seminar
8. rumusan seminar
 
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3

  • 1. Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu Ke -2 dan 3 Strategi , Unsur-unsur dan Metode (Teknik) Penyuluhan Perikanan & Kelautan Diploma 3 Budidaya Perikanan - PDD Univ. Mataram Tahun Akademik 2019/2020
  • 2. A. Strategi dalam penyuluhan perikanan.  Strategi penyuluhan perikanan yang akan diterapkan harus selalu memperhatikan tujuan penyuluhan dan kaitannya dengan keragaman keadaan sasaran, serta harus diupayakan untuk selalu dapat menembus kendala-kendala yang biasanya muncul dari keragaman keadaan sasaran tersebut.  Strategi penyuluhan perikanan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Pemetaan wilayah penyuluhan perikanan yang akan di layani, khususnya pemetaan wilayah berdasarkan keadaan keragaman ekologi perikanannya. b. Upaya melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik yang berkaitan dengan kategori Pelaku Utama berdasarkan keinovatifannya, kemampuannya menyediakan sumberdaya, jenis kelamin/gender, dan umurnya dalam kegiatan penyuluhan perikanan. c. Pengembangan rekomendasi teknologi yang tepat guna.
  • 3. Beberapa pertimbangan dalam menentukan strategi penyuluhan perikanan : 1. Spesifikasi tujuan penyuluhan  penyuluhan yang dibuat harus mempunyai tujuan khusus untuk mencapai sasaran pembangunan perikanan. 2. Identifikasi kategori/kriteria Pelaku Utama yang akan dijadikan target penyuluhan. 3. Perumusan Strategi penyuluhan untuk penerapan teknologi. 4. Pemilihan metoda penyuluhan yang diterapkan.
  • 4. B. Unsur-unsur Penyuluhan Perikanan 1. PENYULUH PERIKANAN 2. MATERI PENYULUHAN 3. MEDIA PENYULUHAN 4. SASARAN PENERIMA PENYULUHAN PERIKANAN
  • 5. 1. Penyuluh Perikanan & Kelautan Dalam PER/19/M.PAN/10/2008 (Pasal 3), menjelaskan bahwa, • Penyuluh perikanan adalah : pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang penyuluhan perikanan kepada unit organisasi atau masyarakat pelaku utama dan pelaku usaha dibidang perikanan pada instansi pemerintah tingkat pusat dan daerah. • Penyuluh Perikanan : jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk penyuluhan perikanan yang diduduki oleh PNS dgn hak dan kewajiban secara penuh yg diberikan oleh pejabat yang berwenang.
  • 6. Berdasarkan UU No. 16 tahun 2006, yang dimaksud dengan tenaga penyuluh perikanan meliputi : 1. Penyuluh PNS adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh pejabat yang berwenang dalam jabatan fungsional penyuluh perikanan; 2. Penyuluh Swasta adalah seseorang yang diberi tugas oleh perusahaan yang terkait dengan usaha perikanan, baik secara langsung atau tidak langsung melaksanakan tugas penyuluhan perikanan, serta mempnyai kompetensi dalam bidang penyuluhan perikanan; dan 3. Penyuluh Swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh perikanan.
  • 7. Klasifikasi penyuluh berdasarkan tingkat pendidikan dan jenjang kepangkatan mencakup : 1. Penyuluh Perikanan Spesialis (PPS). Penyuluh ini setidaknya berpendidikan Sarjana (S1) Perikanan. 2. Penyuluh Perikanan Lapang (PPL) : Pada umumnya berpendidikan SLTA atau sederajat seperti SMK Perikanan.
  • 8. Tugas & Peran Penyuluh Perikanan  Tugas pokok Penyuluh Perikanan adalah melakukan kegiatan penyuluhan perikanan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan serta pengembangan penyuluhan perikanan (Pasal 4 PER/19/M.PAN/10/2008). Penyuluh Perikanan berperan ; 1). Sebagai motivator dalam menggerakkan pelaku utama untuk berusaha agar lebih maju dan berkembang ; 2). Sebagai komunikator atau sumber penyuluh 3). Sebagai fasilitator penghubung antara pelaku utama dengan instansi pemerintah, sumber teknologi, sumber permodalan dan pasar.
  • 9. 2. Materi Penyuluhan Perikanan & Kelautan Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan Perikanan dan Kelautan adalah penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya  materi penyuluhan perikanan & kelautan. Materi penyuluhan Perikanan & Kelautan yang akan disampaikan oleh penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha perikanan diharapkan dapat memberikan dampak yang positif kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
  • 10. Definisi, Tujuan dan Unsur Materi Penyuluhan Perikanan & Kelautan • Materi penyuluhan adalah bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan. • Tujuan Materi penyuluhan dibuat adalah untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha dengan memperhatikan pemanfaatan dan pelestarian sumber daya perikanan (yang ada atau berpotensial untuk dikembangkan di daerah tersebut). • Materi penyuluhan yang dimaksud berisi unsur pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan modal sosial serta unsur ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan pelestarian lingkungan.
  • 11. Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan dan membuat materi penyuluhan adalah :  Materi penyuluhan perikanan yang belum diverifikasi dilarang untuk disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.  Verifikasi materi penyuluhan perikanan tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerugian sosial ekonomi, lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.
  • 12. • Materi penyuluhan dalam bentuk teknologi tertentu yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha harus mendapat rekomendasi dari lembaga pemerintah, kecuali teknologi yang bersumber dari pengetahuan tradisional. • Lembaga pemerintah pemberi rekomendasi wajib mengeluarkan rekomendasi segera setelah proses pengujian dan administrasi selesai. • Teknologi tertentu sebagaimana dimaksud diatas ditetapkan oleh Menteri. • Ketentuan mengenai pemberian rekomendasi pada materi penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
  • 13. SUMBER-SUMBER MATERI PENYULUHAN PERIKANAN & KELAUTAN a. Sumber resmi dariinstansi Pemerintah, seperti :: • Kementrian Kelautan & Perikanan /Dinas-dinas Perikanan dan kelautan terkait • Lembaga penelitian dan pengembangan Perikanan & Kelautan • Pusat-pusat pengkajian Perikanan & Kelautan • Pusat-pusat informasi • Pengujian lokal yang dilaksanakan oleh penyuluh perikanan.
  • 14. b. Sumber resmi dari lembaga-lembaga swasta/ lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang penelitian, pengkajian dan penyebaran informasi terkait bidang Perikanan & Kelautan. c. Pengalaman petani ikan (pembudidaya) dan nelayan maupun pemilik usaha perikanan, baik pengalaman usaha sendiri atau hasil dari pengalaman yang dilakukan secara khusus dengan atau tanpa bimbingan penyuluhnya. d. Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : informasi pasar dari para pedagang, perguruan tinggi dan lain-lain.
  • 15. Arboleda (1981) dalam Mardikanto (1993) memberikan acuan agar setiap penyuluh mampu membeda-bedakan Ragam Materi Penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam : 1. Materi Pokok (Vital) • Materi pokok merupakan materi yang benar- benar dibutuhkan dan harus diketahui oleh sasaran utamanya. Materi pokok sedikitnya mencakup 50 persen dari seluruh materi yang disampaikan. 2. Materi Penting (Important) • Materi penting berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasarannya. Materi ini diberikan sekitar 30 persen dari seluruh materi yang disampaikan
  • 16. 3. Materi Penunjang (Helpful) • Materi penunjang masih berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan yang sebaiknya diketahui oleh sasaran untuk memperluas cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal 20 persen dari seluruh materi yang disampaikan. 4. Materi Mubazir (Super flous) • Materi ini sebenarnya tidak perlu dan tidak ada hubungannya dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasaran. Oleh karena itu, dalam setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya justru dihindari penyampaian materi seperti ini. Persyaratan suatu materi penyuluhan harus memenuhi:  Secara ekonomis menguntungkan,  Secara teknis dapat diterapkan oleh nelayan/petani ikan  Secara sosial dapat dipertanggungjawabkan
  • 17. Beberapa pertimbangan dalam membuat materi penyuluhan : 1). Profitable, memberikan keuntungan yang nyata kepada sasaran. 2).Complementer, dapat melengkapi kegiatan yang ada sekarang, atau mengisi waktu luang di antara kegiatan saat ini. 3).Competibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan masyarakat. 4). Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak memerlukan ketrampilan yang terlalu tinggi. 5). Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran.
  • 18. 6). Immediate Aplicability, dapat dimanfaatkan dan segera memberikan hasil yang nyata. 7). In expensiveness, tidak memerlukan ongkos tambahan yang terlalu mahal. 8). Law risk, tidak mempunyai resiko yang besar dalam penerapannya. 9). Spectaculer impact, impact dari penerapannya menarik dan menonjol. 10). Expandible, dapat dilakukan dalam berbagai keadaan dan mudah diperluas dalam kondisi yang berbeda-beda.
  • 19. Penyusunan Materi Penyuluhan Perikanan & Kelautan a. Penyusunan Sinopsis  Ringkasan dari materi penyuluhan pertanian perlu disiapkan dan dituangkan dalambentuk “sinopsis”.  Sinopsis berasal dari kata synopical yang artinya ringkas.  Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu materi tulisan yang panjang (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk narasi.
  • 20. Sinopsis terdiri dari dua versi, yaitu : 1). Sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya yang sudah ada atau sudah ditulis secara lengkap. 2). Sinopsis yang ditulis untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk fiksi maupun non- fiksi.
  • 21. Langkah-langkah membuat sinopsis dari karya yang sudah ada adalah : Membaca materi dengan seksama dan penuh konsentrasi; Menyediakan waktu khusus untuk membaca; Membaca dalam kondisi rileks – tanpa tekanan; Pahami materi; Pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa pembacanya?; Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
  • 22. Adapun Langkah-langkah membuat sinopsis untuk menyampaikan ideatau gagasan,adalah : Pemetaan materi yang akan disampaikan: siapa sasarannya?; Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai lembar-lembar presentasi detail gagasan sebagai pendukungnya; Siap menerima kritikan dan melakukan revisi (apabila dianggap perlu) bahkan mungkin merombak (re-writing); Mempertimbangkan segi ekonomi; Siap mempresentasikan sinopsis.
  • 23. Contoh format sinopsis: : SINOPSIS Judul Materi: ------------------------------------------------------------------------------ Bagian awal -------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- Bagian utama ------------------------------------------------------------------------ -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------- Bagian akhir -------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- Tempat dan Tanggal Penyusunan Sinopsis Penyuluh, Nama dan Tanda tangan
  • 24. b. Penyusunan LPM (Lembar Persiapan Menyuluh)  Materi yang telah dipilih untuk disampaikan kepada sasaran selanjutnya disusun dalam Lembar Persiapan Menyuluh (LPM).  Penyusunan LPM dimaksudkan untuk memudahkan Penyuluh menyampaikan materi penyuluhannya, karena di dalam LPM dicantumkan hal-hal yang akan digunakan dan disampaikan kepada sasaran terkait dengan materi penyuluhan. Berikut adalah contoh format LPM:
  • 25. Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan Pendahuluan Isi / Materi Pengakhiran Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) Judul Tujuan Metode Media Waktu Alat Bantu : ……………………………………………………………………………………… : ……………………………………………………………………………………… : ……………………………………………………………………………………… : ……………………………………………………………………………………… : ……………………………………………………………………………………… : ……………………………………………………………………………………… Tempat dan Tanggal Penyusunan LPM Penyuluh, Nama dan Tanda tangan
  • 26. 3. Media Penyuluhan Perikanan & Kelautan • Unsur-unsur Penyuluhan yang berikutnya adalah Media Penyuluhan. • Media penyuluhan adalah  alat penyampai atau penghantar suatu materi pesan sehingga dapat sampai kepada penerima (sasaran penyuluh). • Dilihat dari sifat media: - media hidup - media tak hidup • Dilihat dari jangkauan media: - media massa - media non massa
  • 27. Secara umum, jenis media penyuluhan adalah: 1). Media grafis foto • gambar • grafik • kartun • peta  Bentuk dasar tersebut akan disajikan dalam berbagai jenis media presentasi seperti: - flipchart - over head transparency (OHT) - poster - Leaflet - Booklet - folder
  • 28. Jenis-jenis media grafis Penyuluhan Perikanan dan Kelautan. a). Poster  Poster merupakan salah satu media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar (yang ditulis/cetak diatas kertas berukuran besar) ataupun kombinasi antar tulisan dan gambar dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak ramai.  Poster adalah sebuah karya seni atau desain grafis yang berisi ide, pesan, informasi atau ajakan pada sasaran yang bergerak, yaitu masyarakat .  Poster biasanya dipasang ditempat-tempat umum yang dinilai strategis seperti sekolah, kantor, pasar, mall dan tempat-tempat keramaian lainnya.
  • 29. Kegunaan Poster : • Meyakinkan, mengajak, menasehati dan memerintah. • Memberi peringatan,menarik perhatian terhadap sesuatu (Teknologi,dll). • Menyarankan untuk tidak berbuat sesuatu atau melarang. • Memberi perintah atau informasi. • Promosi barang/Produk, gagasan dan jasa. Keunggulan Poster : • Citra visualnya mampu menyampaikan pesan secara cepat dan langsung. • Mampu menjangkau sasaran lebih banyak. • Dapat ditempel ditempat yang strategi. • Mudah dan cepat dimengerti sasaran
  • 30. GAMBAR : CONTOH POSTER
  • 31. b). Booklet • Booklet adalah buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan tipis, tidak lebih dari 30 halaman bolak-balik, yang berisi tulisan dan gambar-gambar. • Ada yang mengatakan bahwa istilah booklet berasal dari buku dan leaflet, artinya media booklet merupakan perpaduan antara leaflet dengan buku atau sebuah buku dengan format (ukuran) kecil seperti leaflet. • Struktur isinya seperti buku (ada pendahuluan, isi, penutup), hanya saja cara penyajian isinya jauh lebih singkat daripada sebuah buku.
  • 32.
  • 33. • Booklet bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa dan berbentuk cetakan. Keunggulan dan kelemahan media berupa booklet, yaitu sbb : Kelemahan : • Booklet ini tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakat, karena disebabkan keterbatasan. • Tidak langsungnya proses penyampaiannya, sehingga umpan balik dari obyek kepada penyampai pesan tidak secara langsung (tertunda). • Memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya.
  • 34. Keunggulan - keunggulan dari booklet : • Booklet ini menggunakan media cetak sehingga biaya yang dikeluarkannya itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan media audio dan visual serta juga audio visual. • Proses booklet agar sampai kepada obyek atau masyarakat bisa dilakukan sewaktu-waktu. • Proses penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada, lebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas tentang pesan yang disampaikannya.
  • 35. c). Leaflet atau Folder • Media penyuluhan perikanan dalam bentuk leaflet atau folder adalah media berbentuk lembaran kertas yang dilipat dua atau tiga lipatan yang berisi pesan penyuluhan dalam bentuk tulisan gambar (foto atau ilustrasi). • Folder adalah semacam booklet (buku kecil) yang tak berjilid. • Mungkin hanya terdiri dari satu lembar yang dicetak di kedua permukaannya. Tapi bisa juga dilipat di bagian tengahnya sehingga menjadi empat halaman. Atau bisa juga dilipat tiga sampai empat kali hingga menjadi beberapa halaman.
  • 36. Keunggulan dan Kelemahan Leaflet/Folder Keunggulan leaflet/ folder : Bisa dibaca berulang kali • Ringkas dan mudah dimengerti • Bisa digunakan untuk belajar mandiri • Mudah dibawa kemana-mana • Biaya relatif murah Kelemahan Leaflet/ folder : Informasi yang disampaikan kurang mendalam • Sasaran untuk orang yg bisa membaca • Untuk mendalam materi perlu bantuan lain
  • 37.
  • 38.
  • 39. d). Flip chart • Flip chart atau yang sering disebut sebagai bagan balik adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel ataupun pesan dan informasi yang disusun secara rapi dan baik sehingga dapat dibuka secara berurutan berdasarkan topik dan materi pembelajaran. • Bahan flip chart biasanya lembaran kertas ukuran plano yang mudah dibuka-buka, mudah ditulisi, dan berwarna cerah. • Untuk daya tarik, flip chart dapat dicetak dengan aneka warna dan variasi desainnya. • Flip chart merupakan media menulis yang sangat praktis dan menghemat ruang yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ataupun kegiatan- kegiatan yang lainnya, termasuk kegiatan penyuluhan.
  • 40.  Adapun chart itu sendiri dapat terbuat dari lembaran kertas karton atau jenis HVS yang cukup tebal.  Penggunaan kertas tebal tentu saja agar kertas tidak mudah robek dan tidak ada bayangan antara satu kertas dengan kertas lain sehingga pesan gambar atau tulisan tidak tumpang tindih dengan gambar di lembaran berikutnya. • Pesan penyajian dalam flip chart ini dapat berupa :  Data-data dalam bentuk tabel dan bagan alur kerja  Gambar - gambar;  Diagram / grafik  Huruf-huruf ;  Angka-angka.
  • 41.
  • 42.
  • 43. Kelebihan Menggunakan Flip Chart : • Flip Chart dapat digunakan dalam metode pembelajaran inovatif apapun. • Lebih praktis (menghemat media pembelajaran), biayanya murah dan dapat diletakkan dimana saja. • Ketika pembelajaran di alam terbuka yang jauh dari aliran listrik, flip chart sangat tepat untuk membantu presentasi guru. • Bendel flip chart mudah dibawa ke mana saja bergantung tempat presentasi. • Flipchart juga dapat mempermudah mengingat materi yang disampaikan  materi disajikan lebih singkat dan padat. • Fleksibilitas, pengajar/pembicara dapat memutuskan kapan harus menulis. • Lebih baik dari white board karena pengajar/pembicara dapat mempersiapkan sebelum pelajaran/presentasi dimulai.
  • 44. Kelemahan Menggunakan Flip Chart • Sukar dibaca karena keterbatasan tulisan. • Pengajar/pembicara cenderung memunggungi peserta saat menulis. • Biasanya kertas flip chart hanya dapat digunakan untuk satu kali saja. • Tidak sesuai untuk peserta yang jumlahnya lebih dari 15-20 orang.
  • 45. 2). Media Foto Kelebihan: o Bersifat konkrit o Mengatasi batasan ruang dan waktu o Mengatasi pengamatan langsung indera mata o Memperjelas pesan o Relatif mudah untuk diproduksi, direproduksi, dimanipulasi, Syaratnya: 1. Autentik 2. Sederhana  didokumentasi, dan dipresentasi 3. Menampilkan ukuran relatif 4. Mengandung gerak dan aktivitas 5. Sesuai dengan tujuan 6. Sesuai dengan teknis maupun seni fotografi
  • 46. 3. Media audio - Mudah dinikmati atau dimanfaatkan secara individual - Luwes untuk disajikan - Dapat menggugah situasi ruang atau individu 4. Media audio- visual merupakan media yang menyajikan • visual dan audio dalam suatu unit media
  • 47. 4. Sasaran Penyuluhan Perikanan & Kelautan  Sasaran penyuluhan adalah : Manusia biasa dengan segala keterbatasan dan kelebihan masing- masing, sehingga secara umum kondisi yang demikian sangat mempengaruhi efektivitas penyuluhan. • Menurut Samsudin (1992) : Sasaran penyuluhan sebenarnya tidak hanya meliputi individu saja, tetapi juga meliputi keluarga dan kelompok masyarakat yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam usahanya.
  • 48. Sasaran Penyuluhan Perikanan Berdasarkan UU No. 16 tahun 2006, yaitu : 1. Pelaku utama kegiatan perikanan, yaitu nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolah ikan; 2. Pelaku usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau badan hukum yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola sebagian atau seluruh kegiatan usaha perikanan dari hulu sampai hilir. 3. Sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan lainnya yang meliputi kelompok atau lembaga pemerhati perikanan, perikanan, dan kehutanan serta generasi muda dan tokoh masyarakat.
  • 49. Beberapa keragaman pada sasaran penyuluhan yang sering menjadi kendala dalam kegiatan penyuluhan perikanan antara lain : 1. Keragaman zona ekologi perikanan, yang sering kali hanya cocok untuk komoditi-komoditi dan teknologi tertentu. 2. Keragaman dalam kemampuannya untuk menyediakan sumberdaya yang diperlukan (pengetahuan, keterampilan, dana, kelembagaan). 3. Keragaman jenis kelamin. 4. Keragaman umur sasaran.
  • 50. C. Metode Penyuluhan Perikanan & Kelautan • Metode penyuluhan perikanan dapat diartikan sebagai cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para pelaku utama dan pelaku usaha beserta keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung, agar mereka tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi (teknologi baru).
  • 51. Jenis Metode Penyuluhan Berdasarkan Media yang dapat digunakan dibagi menjadi : 1. Media lisan Penyuluhan perikanan & kelautan dapat dilakukan secara lisan (melalui komunikasi) dan dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. 2. Media cetak baik berupa gambar atau tulisan 3. Media terproyeksi berupa gambar, tulisan, slide, pertunjukan film
  • 52. • Selain itu, dalam pelaksanaan penyuluhan dapat dilakukan dengan berbagai metode lainnya, antara lain: 1). Kunjungan Pembinaan Perorangan/Anjangsana dan Kelompok • Kunjungan pembinaan kepada sasaran perorangan/anjangsana adalah metode penyuluhan perikanan langsung kepada pelaku utama/pelaku usaha perikanan dengan mendatangi rumah atau tempat usaha pelaku utama dan/atau pelaku usaha perikanan. • Kunjungan pembinaan kepada sasaran kelompok adalah metode penyuluhan perikanan langsung dengan mendatangani pertemuan kelompok baik yang rutin maupun yang insidentil dalam rangka memberdayakan kelompok pelaku utama/pelaku usaha perikanan.
  • 53. 2). Demonstrasi Cara/Hasil  Demonstrasi cara adalah teknik penyuluhan perikanan berupa kegiatan untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara penerapan teknologi perikanan yang telah terbukti menguntungkan bagi pelaku utama dan/atau pelaku usaha perikanan.  Demonstrasi hasil adalah teknik penyuluhan perikanan berupa kegiatan untuk memperlihatkan secara nyata tentang hasil penerapan teknologi perikanan yang telah terbukti menguntungkan bagi pelaku utama dan/atau pelaku usaha perikanan.
  • 54. 3). Temu Wicara Temu wicara adalah  metode penyuluhan perikanan berupa kegiatan pertemuan antara pelaku utama dan/atau pelaku usaha dengan pemerintah untuk bertukar informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan perikanan, serta antisipasi dan peran serta pelaku utama dan/atau pelaku usaha dalam pembangunan perikanan. 4). Temu Teknis Temu teknis adalah  kegiatan pertemuan berkala antara penyuluh perikanan dengan tim penyuluh dan/atau antara penyuluh perikanan dengan peneliti/ perekayasa/ professional/ aparat pemerintah untuk meningkatkan kompetensi penyuluh perikanan dalam pelayanan kepada pelaku utama dan/atau pelaku usaha.
  • 55. 5). Temu Karya • Temu karya adalah kegiatan pertemuan antara penyuluh perikanan dengan pelaku utama dan/atau pelaku usaha serta masyarakat untuk menyampaikan hasil karya inovasi penyuluh perikanan di bidang perikanan yang sudah di ujicobakan oleh kelompok dan kemudian di presentasikan di depan penyuluh perikanan lainnya. 6). Temu Lapang • Temu lapang adalah pertemuan di lapangan sebagai tindak lanjut demonstrasi cara/demonstrasi hasil/uji coba lapang. • Agar penyelenggaraan temu lapang dapat berjalan dengan baik, maka harus memperhatikan prinsip-prinsip penyelenggaraannya adalah: a) adanya kesenjangan teknologi; dan b) teknologi yang di temu lapang kan harus mempunyai kinerja yang lebih baik dari sebelumnya, dapat memecahkan masalah dan sesuai dengan kebutuhan pelaku utama.
  • 56. 7). Temu Usaha Temu usaha merupakan kegiatan pertemuan antara pelaku utama, pelaku usaha, pengusaha perikanan dan lembaga keuangan untuk melakukan kerja sama dalam pengembangan usaha perikanan, sehingga masing- masing pemangku kepentingan dapat mengambil manfaat secara optimal, yang tertuang dalam surat kesepakatan bersama. • Temu usaha akan terselenggara sesuai dengan luaran yang diharapkan bila prinsip-prinsip penyelenggaraanya terpenuhi, yaitu berupa: a) adanya produk perikanan yang siap dipasarkan; b) adanya pengusaha yang berminat; c) adanya fasilitator; dan d) terjadinya transaksi yang saling menguntungkan.
  • 57. 8). Temu KIPRAH (Temu Komunikasi, Informasi dan Praktek Pemecahan Masalah) • Temu KIPRAH merupakan kegiatan gabungan dari temu teknis, temu wicara, praktek pemecahan masalah. • Temu KIPRAH adalah suatu pertemuan pejabat fungsional KKP (peneliti/litkayasa, perekayasa, widiyaswara, instruktur, guru dan dosen), pemangku kepentingan dengan kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang didampingi oleh penyuluh perikanan untuk mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan masalah penerapan teknologi perikanan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha untuk meningkatkan produksi yang dilakukan secara partisipasif melalui praktek langsung di lahan usaha.
  • 58. • Temu KIPRAH ini fasilitasi oleh pemerintah di wilayah pelaksanaan tersebut yang diprakarsai oleh pemangku kepentingan baik tingkat pusat, propinsi dan kabupaten/kota. • Penyuluh perikanan dalam kegiatan ini berperan sebagai fasilitator, mediator dan penyelenggara pertemuan. • Temu KIPRAH akan terselenggara sesuai dengan luaran yang diharapkan bila terpenuhinya prinsip-prinsip sebagai berikut: a) adanya prioritas akar masalah yang akan dipecahkan; b) pemecahan akar masalah; c) pelaksanaan secara partisipatif; d) adanya koordinasi pemangku kepentingan; dan e) adanya inovasi teknologi,
  • 59. 9). Gelar Teknologi Perikanan • Gelar teknologi perikanan merupakan suatu kegiatan untuk memperagakan teknologi perikanan unggul hasil penelitian dan pengkajian yang sudah matang (good will inovasi) di lahan usaha pelaku utama dan/atau pelaku usaha dan dilaksanakan oleh kelompok perikanan atau anggotanya, dengan bimbingan teknis oleh Penyuluh Perikanan. • Gelar teknologi perikanan dapat pula diartikan sebagai  kegiatan mengaplikasikan teknologi informasi di bidang perikanan yang berguna bagi pelaku utama dan/atau pelaku usaha dan/atau masyarakat perikanan. 10). Mimbar Saresehan • Mimbar sarasehan merupakan kegiatan pertemuan sebagai forum konsultasi antara gabungan kelompok pelaku utama dan usaha perikanan atau asosiasi kelompok perikanan dengan pihak pemerintah yang diselenggarakan secara priodik dan berkesinambungan untuk membicarakan, memusyawarahkan dan menyepakati pemecahan berbagai permasalahan pembangunan perikanan.