Penyuluhan perikanan dan kelautan adalah proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pelaku utama dan pelaku usaha perikanan agar dapat mengembangkan bisnis secara berkelanjutan serta melestarikan lingkungan."
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu 1
1. Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Minggu 1
Pengertian, Ruang Lingkup, Fungsi, Peran, Asas, Falsafah,
Prinsip-prinsip dan Tujuan serta Dampak Penyuluhan
Perikanan & Kelautan
Written By : Syawalina Fitria, M.Si
D3 Budidaya Perikanan - PDD Univ. Mataram
2. A. Definisi
• Penyuluhan dapat dipandang sebagai suatu bentuk
pendidikan untuk orang dewasa.
• Penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang
mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta
masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik
sesuai dengan yang diharapkan (Setiana. L. 2005).
• Dalam bukunya A.W. Van den Ban et al. (1999),
dituliskan bahwa : “Penyuluhan merupakan keterlibatan
seseorang untuk melakukan komunikasi informasi
secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya
memberikan pendapat sehingga bisa membuat
keputusan yang benar.”
3. ▪ Penyuluhan adalah
“usaha mengubah
perilaku seseorang
dan keluarganya atau
kelompoknya agar
mereka mengetahui,
menyadari,
mempunyai
kemampuan dan
kemauan, serta
tanggung jawab untuk
memecahkan
masalahnya sendiri
dalam rangka kegiatan
usahanya dan
kehidupannya.”
▪ Penyuluhan adalah suatu sistem pendidikan luar
sekolah (pendidikan non formal) untuk pelaku utama
dan kelurganya dengan tujuan mereka mampu dan
sanggup memerankan dirinya sebagai warga
negara yang baik sesuai dengan bidang profesinya,
serta mampu, sanggup dan berswadaya
memperbaiki/meningkatkan kesejahteraannya
sendiri dan masyarakatnya.
4. • Perikanan adalah kegiatan manusia yang
berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya hayati perairan.
• Sumberdaya hayati perairan umumnya mencakup
ikan, amfibi dan berbagai avertebrata penghuni
perairan dan wilayah yang berdekatan, serta
lingkungannya.
• Di Indonesia, menurut UU RI no. 9/1985 dan UU RI
no. 31/2004, kegiatan yang termasuk dalam
perikanan dimulai dari praproduksi, produksi,
pengolahan sampai dengan pemasaran, yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis
perikanan.
5. Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 62 Tahun 2014
TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, PELATIHAN,
DAN PENYULUHAN (Pada Bab 1 Pasal 1 PERIKANAN),
• Definisi Penyuluhan Perikanan adalah :
Proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha
perikanan agar mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas perikanan, efisiensi usaha,
pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran
dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
6. • Penyuluhan perikanan adalah :
Proses pembelajaran guna meningkatkan kemampuan para
pelaku utama dan pelaku usaha di sektor kelautan dan
perikanan agar dapat mengorganisasikan dirinya dalam
mengembangkan bisnis perikanan dengan tetap memperhatikan
pelestarian fungsi lingkungan hidup, shgga mampu
meningkatkan pendapatan hidupnya dan kesejahteraannya pun
ikut meningkat.
✓Pelaku Utama adalah → nelayan, pembudidaya ikan, pengolah
ikan, beserta keluarga intinya.
✓Pelaku Usaha adalah → perorangan warga negara Indonesia
atau korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang
mengelola usaha perikanan.
7. Dalam PP Pasal 18 NOMOR 62 TAHUN 2014
TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN
PENYULUHAN PERIKANAN dijelaskan bahwa Penyuluhan Perikanan
sebagaimana dimaksud dalam pasal tsb diselenggarakan dalam rangka:
a. memfasilitasi proses pembelajaran Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha;
b. mengupayakan kemudahan akses Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha ke sumber informasi, teknologi, dan sumber daya lainnya
agar mereka dapat mengembangkan usahanya;
c. meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, dan
kewirausahaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
d. membantu Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam
menumbuhkembangkan kemampuannya sehingga berdaya saing
tinggi, produktif, menerapkan tata kelola usaha yang baik, dan
berkelanjutan; dan
e. membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta
merespon peluang dan tantangan yang dihadapi Pelaku Utama.
8. B. Ruang Lingkup Penyuluhan Perikanan
dan Kelautan.
Dalam pelaksanaannya penyuluhan mempunyai ruang
lingkup yang diharapkan dapat membuat kehidupan pelaku
utama menjadi lebih baik, hal ini tergambar dari ruang
lingkup penyuluhan sebagai berikut :
1. Teknik Berproduksi Yang Lebih Baik (Better Farming).
❖ Tujuannya agar dapat meningkatkan produksi seoptimal
mungkin dengan penerapan teknologi penangkapan dan
budidaya yang lebih efektif dan efisien, tanpa merusak
lingkungan.
❖ Untuk memperoleh hasil produksi yang lebih baik
diperlukan adanya manajemen yang baik pada setiap
kegiatan perikanan.
9. 2. Berusaha yang lebih menguntungkan (Better Businness).
Maksudnya dalam mengelola usaha harus secara efisien dan mengikuti
serta memanfaatkan perkembangan dari permintaan dan harga pasar
guna memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya baik dalam
pengelolaan maupun dalam penyimpanan hasil produksi.
3. Kehidupan lebih sejahtera (Better Living).
• Maksudnya adalah agar masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan
penyuluhan dapat hidup layak,
• artinya cukup makan makanan yang bergizi, kesehatan terpelihara,
memiliki tempat tinggal yang memadai, berpakaian yang pantas dan
selalu menjaga/ mempertahankan (memelihara) kebersihan,
kedamaian dan keindahan, baik di lingkungan keluarganya sendiri
maupun di lingkungan masyarakat sekitarnya.
10. 4. Bermasyarakat yang lebih baik
(Better Community).
• Perkembangan tatanan sosial yang dapat
mewujudkan terciptanya iklim masyarakat
yang kreatif, produktif yang
berkesinambungan.
5. Terciptanya lingkungan yang lebih baik
(Better Environment).
• Dimaksudkan untuk mewujudkan lingkungan
yang lebih sehat, bersih dengan seminimal
mungkin. Adanya pencemaran, polusi dan
suasana lingkungan aman, tertib, teratur.
11. C. Fungsi Penyuluhan Perikanan dan Kelautan.
Menurut UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K) sebagaimana
termaktub dalam Pasal 4, yaitu :
1. Memfasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan
pelaku usaha.
2. Mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan
pelaku usaha ke sumber informasi, teknologi, dan
sumberdaya lainnya agar mereka dapat mengembangkan
usahanya.
3. meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, dan
kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha.
4. membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam
menumbuhkembangkan organisasinya menjadi organisasi
ekonomi yang berdaya saing tinggi, produktif, menerapkan
tata kelola berusaha yang baik, dan berkelanjutan.
12. 5. Membantu menganalisis dan memecahkan
masalah serta merespon peluang dan tantangan
yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha
dalam mengelola usaha.
6. Menumbuh-kembangkan kesadaran pelaku utama
dan pelaku usaha terhadap kelestarian fungsi
lingkungan.
7. Melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan
perikanan yang maju dan modern bagi pelaku
utama secara berkelanjutan.
13. D. Peran Penyuluhan Perikanan dan Kelautan.
Peran Penyuluhan Perikanan adalah :
sebagai pendamping dan sebagai agen pembaharu serta
sebagai perantara atau penghubung antara “kegiatan
penelitian perikanan”(yang selalu berupaya menemukan
dan mengembangkan teknologi perikanan) dan
“penerapan teknologi” yang dilaksanakan pelaku utama
sebagai pengguna hasil-hasil penelitian.
Informasi
pemecahan masalah-masalah
yang dihadapi pelaku utama
PENELITIAN
KELAUTAN &
PERIKANAN
PENYULUHAN
KELAUTAN &
PERIKANAN
PENERAPAN
TEKNOLOGI
Informasi
tentang masalah-masalah
yang dihadapi pelaku utama
14. E. Asas Penyuluhan Perikanan
❑ Menurut UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K), sesuai dengan Pasal
2 :
1. Asas Demokrasi, yaitu penyuluhan yang diselenggarakan
dengan saling menghormati pendapat antara pemerintah,
pemerintah daerah, pelaku utama dan pelaku usaha lainnya.
2. Asas Manfaat, yaitu penyuluhan harus memberikan nilai
manfaat bagi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan
perubahan perilaku untuk meningkatkan produktivitas,
pendapatan serta kesejahteraan pelaku utama dan pelaku
usaha.
3. Asas Kesetaraan, yaitu hubungan antara penyuluh, pelaku
utama dan pelaku usaha yang harus merupakan mitra sejajar.
15. Lanjutan ..
Asas-asas penyuluhan perikanan.
4. Asas Keterpaduan, yaitu penyelenggaraan penyuluhan
yang dilaksanakan secara terpadu antara kepentingan
pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
5. Asas Keseimbangan, yaitu setiap penyelenggaraan
penyuluhan harus memperhatikan keseimbangan
antara kebijakan, inovasi teknologi dengan kearifan
masyarakat setempat, pengarusutamaan gender,
keseimbangan pemanfaatan sumberdaya dan
kelestarian lingkungan, dan keseimbangan antar
kawasan yang maju dengan kawasan yang relatif
masih tertinggal.
6. Asas Keterbukaan, yaitu penyelenggaraan penyuluhan
dilakukan secara terbuka antara penyuluh dan pelaku
utama serta pelaku usaha.
16. 7. Asas Kerjasama, yaitu penyelenggaraan
penyuluhan harus diselenggarakan secara sinergis
dalam kegiatan pembangunan perikanan yang
merupakan tujuan bersama antara pemerintah dan
masyarakat.
8. Asas Partisipatif, yaitu penyelenggaraan
penyuluhan yang melibatkan secara aktif pelaku
utama dan pelaku usaha dan penyuluh sejak
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
evaluasi.
9. Asas Kemitraan, yaitu penyelenggaraan
penyuluhan yang dilaksanakan berdasarkan prinsip
saling menghargai, saling menguntungkan, saling
memperkuat, dan saling membutuhkan antara
pelaku utama dan pelaku usaha yang difasilitasi
oleh penyuluh.
17. 10. Asas Berkelanjutan, yaitu penyelenggaraan penyuluhan dengan
upaya secara terus menerus dan berkesinambungan agar
pengetahuan, keterampilan, serta perilaku pelaku utama dan pelaku
usaha semakin baik dan sesuai dengan perkembangan sehingga
dapat terwujud kemandirian.
11. Asas Berkeadilan, yaitu penyelenggaraan penyuluhan yang
memposisikan pelaku utama dan pelaku usaha berhak mendapatkan
pelayanan secara proporsional sesuai dengan kemampuan, kondisi,
serta kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha.
12. Asas Pemerataan, yaitu penyelenggaraan penyuluhan harus dapat
diselenggarakan secara merata bagi seluruh wilayah Republik
Indonesia dan segenap lapisan pelaku utama dan pelaku usaha.
13. Asas Bertanggung-gugat, yaitu bahwa evaluasi kinerja penyuluhan
dikerjakan dengan membandingkan pelaksanan yang telah dilakukan
dengan perencanaan yang telah dibuat dengan sederhana, terukur,
dapat dicapai, rasional, dan kegiatannya dapat dijadwalkan.
18. F. Falsafah Penyuluhan Perikanan
❑ Falsafah adalah sebagai suatu pandangan hidup yang merupakan landasan
pemikiran yang bersumber pada kebijakan moral tentang segala sesuatu yang
akan dan harus diterapkan dalam praktek.
❑ Falsafah penyuluhan, antara lain :
1. Penyuluh harus bekerja sama dengan masyarakat, dan bukan bekerja untuk
masyarakat.
2. Penyuluh tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi justru harus
mampu mendorong kemandirian.
3. Penyuluhan harus selalu mengacu pada terwujudnya kesejahteraan hidup
masyarakat.
4. Penyuluhan harus mengacu pada peningkatan harkat dan martabat manusia
sebagai individu, kelompok, dan masyarakat umumnya.
19. Contoh Falsafah Penyuluhan Perikanan
Falsafah penyuluhan yang
dikenal dengan istilah 3T,
(Amerika Serikat) :
1. Teach → mengajar → memberi
pendidikan untuk mengubah
pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
2. Trust → Membantu
masyarakat agar mampu
menolong dirinya sendiri, oleh
karenanya harus ada
kepercayaan dari masyarakat
sasaran → muncul kesadaran
dan kepercayaan diri.
3. Truth → Belajar sambil
melakukan sesuatu, sehingga
ada keyakinan atas kebenaran
terhadap apa yang diajarkan.
TRUTH
(Kebenaran/ke
yakinan)
TRUST
(Kepercayaan)
TEACH
(Pendidikan)
20. G. Prinsip - prinsip dalam penyuluhan perikanan
Prinsip-prinsip penyuluhan yang paling penting dalam
penyelenggaraan penyuluhan :
1. Mengerjakan, artinya kegiatan penyuluhan harus sebanyak
mungkin melibatkan masyarakat untuk
mengerjakan/menerapkan sesuatu, karena dengan
”mengerjakan” mereka akan mengalami proses belajar (baik
dengan menggunakan pikiran, perasaan, dan keterampilannya)
yang akan terus diingat untuk jangka waktu yang lebih lama.
2. Akibat, artinya kegiatan penyuluhan harus memberikan akibat
atau pengaruh yang baik atau bermanfaat.
3. Asosiasi, artinya setiap kegiatan penyuluhan harus dikaitkan
dengan kegiatan lainnya.Misalnya, dengan melihat cangkul
orang akan ingat penyuluhan tentang persiapan lahan yang
baik, dll.
21. Prinsip – prinsip penyuluhan (Menurut
Soekandar dalam Marzuki, S. 1999) :
1. Penyuluhan seharusnya diselenggarakan menurut
keadaan yang nyata.
2. Penyuluhan seharusnya ditujukan kepada
kepentingan dan kebutuhan sasaran.
3. Penyuluhan ditujukan kepada seluruh anggota
keluarga pelaku utama.
4. Penyuluhan adalah pendidikan untuk demokrasi.
5. Harus ada kerjasama yang erat antara penyuluh,
peneliti, dan lembaga lain yang terkait.
6. Rencana kerja penyuluhan sebaiknya disusun
secara bersama antara pelaku utama dan
penyuluh.
7. Penyuluhan bersifat luwes dan dapat
menyesuaikan diri terhadap perubahan.
22. H. Tujuan Penyuluhan Perikanan dan Kelautan.
Menurut UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K) sebagaimana
termaktub dalam Pasal 3, Tujuan Penyuluhan Perikanan yaitu :
a. Memperkuat pengembangan perikanan yang maju dan modern dalam
sistem pembangunan yang berkelanjutan.
b. Memberdayakan pelaku utama dan pelaku usaha dalam peningkatan
kemampuan melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif,
penumbuhan motivasi, pengembangan potensi, pemberian peluang,
peningkatan kesadaran, dan pendampingan serta fasilitasi.
c. Memberikan kepastian hukum bagi terselenggaranya penyuluhan
yang produktif, efektif, efisien, terdesentralisasi, partisipatif, terbuka,
berswadaya, bermitra sejajar, kesetaraan gender, berwawasan luas
kedepan, berwawasan lingkungan dan bertanggung gugat yang
dapat menjamin terlaksananya pembangunan perikanan.
23. d. Memberikan perlindungan, keadilan, dan kepastian
hukum bagi pelaku utama dan pelaku usaha untuk
mendapatkan pelayanan penyuluhan serta bagi
penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan.
e. Mengembangkan sumberdaya manusia,yang maju
dan sejahtera, sebagai pelaku dan sasaran utama
pembangunan perikanan.
24. Secara umum dan ringkasnya dapat dikatakan bahwa tujuan utama
penyuluhan perikanan dan kelautan adalah sbb :
▪ Penyuluhan mempunyai tujuan yang lebih jauh, yaitu sampai
dengan perubahan timbulnya hasrat, atau keinginan seseorang
atau sasaran penyuluhan dengan penuh kesadarannya sendiri
tanpa paksaan melakukan ;
– Penilaian tentang informasi yang disampaikan oleh penyuluh
– Mencoba melakukan organisasi atau membuat perencanaan
kegiatan pengembangan budidaya atau lainnya
– dan akhirnya sampai menerapkan atau mempraktekkan segala
sesuatu atau pesan, amanat, yang disuluhkan oleh seorang
penyuluh.
25. i. Dampak Penyuluhan Perikanan
• Adapun dampak yang ditimbulkan dari kegiatan penyuluhan
perikanan antara lain;
1) meningkatnya penguasaan teknologi perikanan pada pelaku
utama,
2) meningkatnya kemandirian pada pelaku utama,
3) meningkatnya kreativitas kelompok pelaku utama untuk lebih
aktif mencari inovasi teknologi dan informasi pasar,
4) meningkatnya peran pelaku utama untuk mengakses
permodalan dari lembaga keuangan,
5) serta meningkatnya kesadaran pelaku utama
terhadap pelestarian lingkungan hidup.