Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2013-2018, kasus chikungunya di Indonesia mengalami penurunan signifikan. Pada tahun 2013 tercatat jumlah kasus tertinggi yaitu 15.324 kasus, namun terus menurun hingga tahun 2018 hanya 97 kasus. Penurunan ini disebabkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi dan PHBS untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk penular virus ch

1. PENYAJIAN DATA KASUS
CIKUNGUNYA TAHUN DI
INDONESIA DARI TAHUN 2013-
2018
Fatimah Kamus Mulyadi
C1AA16033

2. pendahuluan
Chikungunya adalah sejenis demam virus
yang disebabkan oleh alphavirus yang
disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies
nyamuk Aedes Aigepty. Chikungunya berasal
dari kata dalam bahasa Swahili yang berarti
melengkung keatas berdasarkan gejala pada
penderita yang bentuk tubuhnya melengkuk
dan mengacu pada posisi tubuh yang
melengkung akibat dari nyeri sendi. Nyamuk
Aedes Aegypti ini merupakan perantara virus
chikungunya yang dapat menularkan dari satu
penderita ke penderita lainnya (Anies, 2006).

3. Data dari ditjen P2P, Kemenkes RI
2019
0
5000
10000
15000
20000
JUMLAH
KASUS
Column1
TAHUN JUMLAH KASUS
2013 15324
2014 7341
2015 22282
2016 1702
2017 126
2018 97

4. Berdasarkan data dari kemenkes RI 2019 kasus
chikingunya di Indonesia dari tahun 2013 memilik
jumlah kasus terbanyak yaitu sebanyak 15.324
kasus.
Namun setiap tahun nya kasus chikungunya ini
terus menurun sehingga pada tahun 2018 hanya
terdapat 97 kasus.

5. Penurunan kasus chikungunya ini sangat
signifikan dikarenakan meningkatnya PHBS di
masyarakat. Dengan cara memelihara sanitasi
dan jangan membiarkan air menggenang menjadi
tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk yang
menyebarkan Chikungunya.
Dalam kasus ini pun tidak terlepas dari peran
pemerintah yang selalu mengingatkan
masyarakat serta terus menyadarkan masyarakat
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat
sehingga membuat kasus chikungunya ini
menjadi menurun.