SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Sumatera Barat
Penguatan Sistem
Pengawasan
Lingkungan Hidup
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja:
● Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
● Jumlah Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup.
● Data dan riwayat kepatuhan pelaku usaha.
● Manajemen sistem informasi lingkungan hidup untuk pengawasan.
● Mekanisme akuntabilitas pengawasan lingkungan hidup.
● Undang-undang No.11 Tahun 2020:
● Izin lingkungan menjadi persetujuan lingkungan.
● Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota menjadi Pemerintah Pusat
atau Pemerintah Daerah.
Dasar Hukum
Konsep Umum Pengawasan Lingkungan Hidup
You could describe the
topic of the section here
You could describe the
topic of the section here
01 02
03 04
Pengawasan lingkungan hidup juga
ditujukan untuk menegakan
environmental rule of law dan
mendukung pembangunan berkelanjutan
Tolak ukur pengawasan juga bisa
dilihat dari keeberhasilan pemenuhan
hak atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat
Upcoming Report
Status Report
Ketaatan menciptakan nilai atau
kebermanfaatan bagi sektor privat dengan
meningkatkan kepercayaan diri investor
melalui pengurangan resiko bisnis,
menstimulus inovasi, dan meningkatkan
kemampuan berkompetisi serta menciptakan
lapangan pekerjaan dan pasar
International Network for Environmental Comliance
and Enforcement
You could enter a subtitle here if you need it
Masalah Pengawasan
1. Kurangnya Sumberdaya
2. Lemahnya political will
3. Kapasitas untuk mengawasi dan penegakan hukum
United Nation Environmental
Programmme (UNEP)
01
Menggunakan dan
melaksanakan
kebijakan pengawasan
dan penegakan hukum
yang jelas dan fokus
Membangun budaya taat
melalui pengawasan dan
penegakan hukum
Membuat strategi
penaatan/penegakan hukum
yang disesuaikan dengan
kemapuan dan kondisi di negara
masing-masing (strategi
kelembagaan
02 03
Prasyarat penting
environmental
rule of law
Pengumpulan, pengelolaan
dan penggunaan informasi
serta peningkatan
kapasitas bagi pengawas,
pelaku usaha dan
masyarakat umum
International Network of Environmental
Compliance and Enforcement INECE)
Komunikasi dan
pelibatan
multipihak
Tata Kelola yang
Baik
Supremasi
hukum
Resposif terhadap
perilaku tidak taat
Komitmen yang
terhadap perlindungan
lingkungan hdiup
Kerangka
kebijakan yang
komperehensif
untuk pengelolaan
LH
Target aturan
yang jelas dan
terukur
Upaya
kolektif
Kebijakan dan
Prosedur yang
transparan dan
Sumber daya
yang mumpuni
dan pelatihan
Indikator
ketaatan dan
penegakan
Evaluasi terhadap
program ketaatan dan
penegakan hukum
Pengaturan pasca UU No. 11
Tahun 2020
02
1. Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota menjadi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
2. Izin Lingkungan menjadi Persetujuan Lingkungan dan Persetujuan Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah sebagai syarat penerbitan Perizinan Berusaha.
PP Nomor 22 Tahun 2021
03
1. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
2. Pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan, dalam :
a) Perizinan Berusaha untuk Persetujuan Lingkungan
b) Persetujuan Pemerintah untuk Persetujuan Lingkungan
c) Peraturan Perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
3. Gubernur, Bupati/ Walikota wajib menetapkan PPLH
4. Pengawasan langsung (reguler dan insidental) dan tidak langsung
5. Perencanaan dan pelaksanaan pengawasan
6. Laporan hasil pengawasan
7. Pengawasan lapis kedua
8. Kode etik pengawas lingkungan hidup oleh dewan kode etik
Penguatan pengawasan lingkungan hidup
Keputusan tindak lanjut
pengawasan bersifat, konkrit,
individual, final dan
mengikat/harus dijalankan
Perlu dipastikan setiap
pengawasan harus didahului
koordinasi antar
unit/kelembagaan
PPLH merupakan pejabat
fungsional yang tidak
terbelenggu dengan struktural
dan mendapat apresiasi
berbasisi keahlian dan prestasi
(Merit-based)
Pelaksanaan pengawasan
lingkungan hidup perlu
dijaga independensinya dari
kepentingan lain
1. Pengawasan didukung
kelembagaan kompeten,
kuat dan akuntable
2. Penguatan pengembangan
kompetensi PPLH dan
penjaminan sistem merit
sampai ke tingkat daerah
3. Dibangunnya sistem
pengembangan kapasitas yg
berkelanjutan dan forum saling
belajar (peer-learning) antar
praktisi
1. INECE
2. IMPEL
3. AELERT
4. Programma Innovatzie
Toezicht
Kendala lain terkait PPLH
Schedule
ASN sudah mengikuti pelatihan belum dilantik menjadi
PPLH
Resourcing
ASN yg sudah dilatih menempati jabatan struktural dan
tidak berhubungan dengan pengawasan lingkungan hidup
Budget Belum optimalnya peningkatan kapasitas PPLH
Risks Keterbatasan anggaran bimtek, diklat dan pengawasan
Issues Belum optimalnya remunerasi PPLH jabatan fungsional
Benefits Project benefits could be further improved
4. Pengawasan Lingkungan Hidup
harus berorientasi mewujudkan
kualitas lingkungan hidup dan
melindungi hak atas lingkungan
hidup yang lebih baik dan sehat
Dalam praktik di Indonesia membuktikan baku mutu air limbah yang ditetapkan dan menjadi
acuan dalam memberikan izin pembuangan air limbah tidak berkesinambungan dengan
daya tampung beban pencemaran air
Evaluasi terhadap pengawasan tidak terjebak dalam aspek administratif/birokratis tapi
terhubung dengan tujuan yang lebih besar dari hukum lingkungan, ex. Dapat mengevaluasi
keputusan pembangunan/pemberian izin usaha yang menyebabkan kualitas air menjadi
tidak layak dikonsumsi dan merusak daya lenting
5. Pengawasan ketaatan pelaku usaha perlu
mendorong budaya taat
Keyakinan pelaku usaha, pemerintah mampu
mendeteksi pelanggaran dan menghukum yang
melampaui keuntungan karena melakukan
pelanggaran
Keyakinan pelaku usaha menghadapi resiko
yang sama terciduk dan dihukum yang
setimpal beratnya
Langkah untuk membangun
budaya taat (UNEP)
04
1. Mempublikasikan semua peraturan yang harus ditaati dengan jelas dan mudah diketahui dan
dipahami oleh antar instansi pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat.
2. Menetapkan kebijakan yang jelas tentang mekanisme penjatuhan sanksi bagi pelanggar dan
bagaimana jenis sanksi akan ditentukan, termasuk bagaimana mendeteksi pelanggaran.
3. Menerapkan kebijakan stragegis khusus untuk sektor tertentu menggunakan pendampingan penaatan,
pengawasan detil, dan penegakan hukum untuk mendorong agar budaya taat berakar secara merata.
4. Membangun komunikasi yang jelas dengan multi pihak dan pihak yang diatur tentang resiko
ketidaktaatan dan mempublikasikan setiap langkah pelaksanaan hukum yang diambil.
5. Menggunakan metode (metrics) untuk mengukur capaian mewujudkan budaya taat.
6. Melawan korupsi.
6. Pengawasan lingkungan hidup
harus dilandasi aturan,
kebijakan, strategi dan program
yang jelas serta akuntable
Secara garis besar, globalisasi dan perkembangan
hukum dan ilmu pengetahuan mempengarui persepsi
setiap pemerintahan bahwa instrumen penaatan dan
penegakan hukum tidak lagi terbatas pada mekanisme
Command and Control tetapi mencakup pula
pendekatan lain seperti instrumen ekonomi dan edukasi
EPA New South Wales
1. Kegiatan usaha yang mempunyai resiko
paling besar terhadap lingkungan hidup
dan kesehatan
2. Pelaku usaha yang sangat
mungkin tidak taat
Prioritas pelaku
usaha yang diawasi:
Prioritas pengawasan dengan
mempertimbangkan:
Media lingkungan hidup yang
terlibat (digunakan atau dipengaruhi
oleh kegiatan usaha). Salah satu
prioritas tertinggi adalah media air.
Sensitivitas lingkungan hidup setempat,
misalnya kedekatan dengan perumahan atau
jalur air, atau dampak ke kualitas udara.
Proses dan pelaksanaan
kegiatan usaha yang akan
berpengaruh pada
lingkungan hidup dan
langkah pengelolaan untuk
memitigasinya.
Riwayat ketaatan pelaku
usaha.
Langkah-langkah membangun
budaya taat di negara maju
1. Memerintahkan pelaku usaha melakukan inventarisasi emisi secara
mandiri dan melaporkan hasilnya kepada publik;
2. Mempublikasikan informasi performa ketaatan pelaku usaha, termasuk
performa dalam melakukan langkah-langkah inovatif untuk patuh;
3. Mengatur standar LH yang saling terhubung antar rantai pasok,
sehingga standar LH tetap dipenuhi dari saat pemasokan sampai
produk akhir dikonsumsi dan menjadi limbah.
Penentuan prioritas ini dilakukan setelah
melakukan analisis terhadap data dari
berbagai sumber, antara
lain:
umpan balik dari masyarakat, hasil monitoring lokasi industri, informasi
dari sistem pelaporan, dan tren ketidaktaatan
Jenis Informasi dan Penggunaan Teknologi Informasi
7. Pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk
pengawasan harus mudah diakses, terintegrasi, mutakhir,
efisien dan efektif
Informasi dari pengawasan membantu
memperbaiki pengambilan kebijakan melalui:
Evaluasi capaian program
dengan mengembangkan status
ketaatan
Memberikan fakta untuk
mendukung penegakan hukum
dan memberi efek jera bagi pihak
yang melanggar/tidak taat
Mendeteksi dan
mengoreksi
pelanggaran
Memberikan informasi
strategis untuk
mendorong penaatan
Informasi dalam sistem informasi
pengawasan:
3. Lokasi Kegiatan
2. Riwayat kepatuhan, termasuk
riwayat pelanggaran dan sanksi
yang pernah dijatuhkan serta
bagaimana pelaku usaha
merespon sanksi tersebut
1. Profil/Izin registrasi dan kontak aktif
4. Informasi tentang kualitas lingkungan hidup
Baku Mutu lingkungan hidup dan baku mutu
effluent tiap pemegang izin
Tidak mungkin dilakukan pengawasan tanpa
pengumpulan dan pengolahan data
Pengawasan
publik
80%
Data
analytic 9M
70%
60%
Big data
280
90K
Data yang tidak tumpang indih,
berulang-ulang, tidak relevan
dan tidak saling melengkapi
mon tue wed thu fri
01 02 03 04 05
08 09 10 11 12
15 16 17 18 19
22 23 24 25 26
29 30 31
Sistem Informasi Lingkungan Hidup
Citizen monitoring atau pengawasan sosial
Sistem Informasi Pengawasan
Penataan
hutan
Penataan
lahan dan
ruang
Efisiensi
anggaran
SDM
minim
Lemahnya
leadership
Terintegrasi
Mutakhir
Peningkatan efisiensi dan efektifitas
pelaporan
1. Memiliki indikator pemenuhan yang jelas
2. Mendorong penggunaan teknologi dan
informasi
3. Diseminasi pelaporan yang proaktif dengan
sistem informasi lingkungan hidup yang mudah
diakses
4. Menyelaraskan waktu pelaporan dengan siklus
evaluasi kebijakan
5. Pengintegrasian dan pengharmonisasian data
Fitness check
Aturan dan kebijakan
berbasis fakta
Fitness check
• Penetapan standar dan kualitas lingkungan hidup ini juga harus mempertimbangkan
aktivitas non-usaha yang berpotensi merusak dan mencemari lingkungan hidup
• Pemerintah perlu membangun mekanisme monitoring dan evaluasi khusus yang
mampu mengukur efektivitas pengawasan
• Hasil dari pengawasan harus mampu memberi masukan untuk memperbaiki
peraturan terkait standar dan kualitas lingkungan hidup yang harus dipatuhi pelaku
usaha.
• sistem akuntabilitas perlu dibangun untuk menutup celah tersebut antara lain
melalui kanal informasi yang terbuka dan kanal pengaduan ataupun sistem whistle-
blowing
9. Sistem monitoring dan evaluasi efektifitas pengawasan
• aspek penguatan sistem
dan kelembagaan
lingkungan hidup,
• penguatan kompetensi
pengawas khususnya
PPLH,
• pelaksanaan mekanisme
pengawasan yang efektif,
efisien dan muktahir serta
• orientasipelaksanaan
pengawasan lingkungan
hidup
Penguatan pengawasan lingkungan
hidup pasca UU No. 11 Tahun 2020
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Thanks!
Do you have any questions?
agungmalayantapir@gmail.com
+62 813 632 535 80
dlh.sumbarprov.go.id
@agungnugrohozaini
Alternative Resources

More Related Content

Similar to Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf

Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganPelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganAshar Asham
 
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Penerapa...
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Penerapa...BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Penerapa...
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Penerapa...AHMAD SULTONI
 
Makalah-5-Monitoring-Audit.docx
Makalah-5-Monitoring-Audit.docxMakalah-5-Monitoring-Audit.docx
Makalah-5-Monitoring-Audit.docxRuthSeptiane2
 
Etika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptxEtika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptxssuser28d19b
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAlex Luttu
 
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Kinerja Deputi Rehabilitasi BNN
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Kinerja Deputi Rehabilitasi BNNPedoman Monitoring dan Evaluasi Kinerja Deputi Rehabilitasi BNN
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Kinerja Deputi Rehabilitasi BNNDadang Solihin
 
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan ImplementasiKepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan ImplementasiDadang Solihin
 
Materi 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalMateri 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalHaris Huru Weo
 
Studi kelayakan bisnis bab 1
Studi kelayakan bisnis bab 1Studi kelayakan bisnis bab 1
Studi kelayakan bisnis bab 1MutirahMuti
 
Studi kelayakan bisnis bab 1
Studi kelayakan bisnis bab 1Studi kelayakan bisnis bab 1
Studi kelayakan bisnis bab 1fauzansururi1
 
Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta KerjaMateri MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta KerjaWahyu Yuns
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...Ririen Eka
 
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018Imam Pirdaus
 
3, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: External Macro Environm...
3, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: External Macro Environm...3, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: External Macro Environm...
3, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: External Macro Environm...aryarhms
 
Tugas auditing II Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...
Tugas auditing II   Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...Tugas auditing II   Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...
Tugas auditing II Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...ZuamaMazaya
 
3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...
3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...
3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...Agus Daman
 
Materi Kuliah OL Etprof (6).pptx
Materi Kuliah OL Etprof (6).pptxMateri Kuliah OL Etprof (6).pptx
Materi Kuliah OL Etprof (6).pptxplgbk
 
Good_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptxGood_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptxDiazFayatHabibullah
 

Similar to Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf (20)

Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganPelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
 
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Penerapa...
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Penerapa...BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Penerapa...
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Penerapa...
 
Makalah-5-Monitoring-Audit.docx
Makalah-5-Monitoring-Audit.docxMakalah-5-Monitoring-Audit.docx
Makalah-5-Monitoring-Audit.docx
 
Etika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptxEtika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptx
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkungan
 
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Kinerja Deputi Rehabilitasi BNN
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Kinerja Deputi Rehabilitasi BNNPedoman Monitoring dan Evaluasi Kinerja Deputi Rehabilitasi BNN
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Kinerja Deputi Rehabilitasi BNN
 
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan ImplementasiKepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
 
Definisi prokasih
Definisi prokasihDefinisi prokasih
Definisi prokasih
 
Materi 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalMateri 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdal
 
Studi kelayakan bisnis bab 1
Studi kelayakan bisnis bab 1Studi kelayakan bisnis bab 1
Studi kelayakan bisnis bab 1
 
Studi kelayakan bisnis bab 1
Studi kelayakan bisnis bab 1Studi kelayakan bisnis bab 1
Studi kelayakan bisnis bab 1
 
Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta KerjaMateri MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
 
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan OrganikSNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
 
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
 
3, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: External Macro Environm...
3, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: External Macro Environm...3, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: External Macro Environm...
3, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: External Macro Environm...
 
Tugas auditing II Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...
Tugas auditing II   Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...Tugas auditing II   Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...
Tugas auditing II Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...
 
3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...
3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...
3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...
 
Materi Kuliah OL Etprof (6).pptx
Materi Kuliah OL Etprof (6).pptxMateri Kuliah OL Etprof (6).pptx
Materi Kuliah OL Etprof (6).pptx
 
Good_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptxGood_Corporate_Governance_pptx.pptx
Good_Corporate_Governance_pptx.pptx
 

More from Agung Nugroho Zaini

Pembinaan dan Pengawasan LH 2021 edit.pdf
Pembinaan dan Pengawasan LH 2021 edit.pdfPembinaan dan Pengawasan LH 2021 edit.pdf
Pembinaan dan Pengawasan LH 2021 edit.pdfAgung Nugroho Zaini
 
Country Report-Indonesia for seminar forest protetcion
Country Report-Indonesia for seminar forest protetcionCountry Report-Indonesia for seminar forest protetcion
Country Report-Indonesia for seminar forest protetcionAgung Nugroho Zaini
 
Conservation Biology for environmental research
Conservation Biology for environmental researchConservation Biology for environmental research
Conservation Biology for environmental researchAgung Nugroho Zaini
 
PENGANTAR DAN PENGENALAN QGIS open sources
PENGANTAR DAN PENGENALAN QGIS open sourcesPENGANTAR DAN PENGENALAN QGIS open sources
PENGANTAR DAN PENGENALAN QGIS open sourcesAgung Nugroho Zaini
 
Pemanfaatan GIS dalam Sistem Informasi Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Pemanfaatan GIS dalam Sistem Informasi Pengawasan Lingkungan Hidup.pdfPemanfaatan GIS dalam Sistem Informasi Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Pemanfaatan GIS dalam Sistem Informasi Pengawasan Lingkungan Hidup.pdfAgung Nugroho Zaini
 
DRONE FOR BIOLOGICAL RESEARCH ON Conservation
DRONE FOR BIOLOGICAL RESEARCH ON ConservationDRONE FOR BIOLOGICAL RESEARCH ON Conservation
DRONE FOR BIOLOGICAL RESEARCH ON ConservationAgung Nugroho Zaini
 
Sistem informasi lingkungan agung
Sistem informasi lingkungan agungSistem informasi lingkungan agung
Sistem informasi lingkungan agungAgung Nugroho Zaini
 
Bahan kabid p2 klh sosialisasi taman kehati
Bahan kabid p2 klh sosialisasi taman kehatiBahan kabid p2 klh sosialisasi taman kehati
Bahan kabid p2 klh sosialisasi taman kehatiAgung Nugroho Zaini
 
Bahan kabid p2 klh sosialisasi pksda
Bahan kabid p2 klh sosialisasi pksdaBahan kabid p2 klh sosialisasi pksda
Bahan kabid p2 klh sosialisasi pksdaAgung Nugroho Zaini
 
Valuasi ekonomi-keberagaman-hayati
Valuasi ekonomi-keberagaman-hayatiValuasi ekonomi-keberagaman-hayati
Valuasi ekonomi-keberagaman-hayatiAgung Nugroho Zaini
 
Ind puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyata
Ind puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyataInd puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyata
Ind puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyataAgung Nugroho Zaini
 
Sistem informasi lingkungan (sil)
Sistem informasi lingkungan (sil)Sistem informasi lingkungan (sil)
Sistem informasi lingkungan (sil)Agung Nugroho Zaini
 
Harimau satwa kharismatik_bernilai_tinggi
Harimau satwa kharismatik_bernilai_tinggiHarimau satwa kharismatik_bernilai_tinggi
Harimau satwa kharismatik_bernilai_tinggiAgung Nugroho Zaini
 

More from Agung Nugroho Zaini (18)

Pembinaan dan Pengawasan LH 2021 edit.pdf
Pembinaan dan Pengawasan LH 2021 edit.pdfPembinaan dan Pengawasan LH 2021 edit.pdf
Pembinaan dan Pengawasan LH 2021 edit.pdf
 
Country Report-Indonesia for seminar forest protetcion
Country Report-Indonesia for seminar forest protetcionCountry Report-Indonesia for seminar forest protetcion
Country Report-Indonesia for seminar forest protetcion
 
Conservation Biology for environmental research
Conservation Biology for environmental researchConservation Biology for environmental research
Conservation Biology for environmental research
 
PENGANTAR DAN PENGENALAN QGIS open sources
PENGANTAR DAN PENGENALAN QGIS open sourcesPENGANTAR DAN PENGENALAN QGIS open sources
PENGANTAR DAN PENGENALAN QGIS open sources
 
Pemanfaatan GIS dalam Sistem Informasi Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Pemanfaatan GIS dalam Sistem Informasi Pengawasan Lingkungan Hidup.pdfPemanfaatan GIS dalam Sistem Informasi Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Pemanfaatan GIS dalam Sistem Informasi Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
 
DRONE FOR BIOLOGICAL RESEARCH ON Conservation
DRONE FOR BIOLOGICAL RESEARCH ON ConservationDRONE FOR BIOLOGICAL RESEARCH ON Conservation
DRONE FOR BIOLOGICAL RESEARCH ON Conservation
 
Sistem informasi lingkungan agung
Sistem informasi lingkungan agungSistem informasi lingkungan agung
Sistem informasi lingkungan agung
 
Webinar bmc juli 2020
Webinar bmc juli 2020Webinar bmc juli 2020
Webinar bmc juli 2020
 
Drone for biological research
Drone for biological researchDrone for biological research
Drone for biological research
 
Bahan kabid p2 klh sosialisasi taman kehati
Bahan kabid p2 klh sosialisasi taman kehatiBahan kabid p2 klh sosialisasi taman kehati
Bahan kabid p2 klh sosialisasi taman kehati
 
Bahan kabid p2 klh sosialisasi pksda
Bahan kabid p2 klh sosialisasi pksdaBahan kabid p2 klh sosialisasi pksda
Bahan kabid p2 klh sosialisasi pksda
 
Sosialisasi bank sampah
Sosialisasi bank sampahSosialisasi bank sampah
Sosialisasi bank sampah
 
Valuasi ekonomi-keberagaman-hayati
Valuasi ekonomi-keberagaman-hayatiValuasi ekonomi-keberagaman-hayati
Valuasi ekonomi-keberagaman-hayati
 
Penilaian adiwiyata
Penilaian adiwiyataPenilaian adiwiyata
Penilaian adiwiyata
 
Ind puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyata
Ind puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyataInd puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyata
Ind puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyata
 
Sistem informasi lingkungan (sil)
Sistem informasi lingkungan (sil)Sistem informasi lingkungan (sil)
Sistem informasi lingkungan (sil)
 
Pembinaan adiwiyata 2014
Pembinaan adiwiyata 2014 Pembinaan adiwiyata 2014
Pembinaan adiwiyata 2014
 
Harimau satwa kharismatik_bernilai_tinggi
Harimau satwa kharismatik_bernilai_tinggiHarimau satwa kharismatik_bernilai_tinggi
Harimau satwa kharismatik_bernilai_tinggi
 

Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf

  • 1. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup
  • 2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja: ● Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. ● Jumlah Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup. ● Data dan riwayat kepatuhan pelaku usaha. ● Manajemen sistem informasi lingkungan hidup untuk pengawasan. ● Mekanisme akuntabilitas pengawasan lingkungan hidup. ● Undang-undang No.11 Tahun 2020: ● Izin lingkungan menjadi persetujuan lingkungan. ● Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota menjadi Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. Dasar Hukum
  • 3. Konsep Umum Pengawasan Lingkungan Hidup You could describe the topic of the section here You could describe the topic of the section here 01 02 03 04 Pengawasan lingkungan hidup juga ditujukan untuk menegakan environmental rule of law dan mendukung pembangunan berkelanjutan Tolak ukur pengawasan juga bisa dilihat dari keeberhasilan pemenuhan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat Upcoming Report Status Report
  • 4. Ketaatan menciptakan nilai atau kebermanfaatan bagi sektor privat dengan meningkatkan kepercayaan diri investor melalui pengurangan resiko bisnis, menstimulus inovasi, dan meningkatkan kemampuan berkompetisi serta menciptakan lapangan pekerjaan dan pasar International Network for Environmental Comliance and Enforcement You could enter a subtitle here if you need it
  • 5. Masalah Pengawasan 1. Kurangnya Sumberdaya 2. Lemahnya political will 3. Kapasitas untuk mengawasi dan penegakan hukum
  • 6. United Nation Environmental Programmme (UNEP) 01 Menggunakan dan melaksanakan kebijakan pengawasan dan penegakan hukum yang jelas dan fokus Membangun budaya taat melalui pengawasan dan penegakan hukum Membuat strategi penaatan/penegakan hukum yang disesuaikan dengan kemapuan dan kondisi di negara masing-masing (strategi kelembagaan 02 03
  • 7. Prasyarat penting environmental rule of law Pengumpulan, pengelolaan dan penggunaan informasi serta peningkatan kapasitas bagi pengawas, pelaku usaha dan masyarakat umum
  • 8. International Network of Environmental Compliance and Enforcement INECE) Komunikasi dan pelibatan multipihak Tata Kelola yang Baik Supremasi hukum Resposif terhadap perilaku tidak taat Komitmen yang terhadap perlindungan lingkungan hdiup Kerangka kebijakan yang komperehensif untuk pengelolaan LH Target aturan yang jelas dan terukur Upaya kolektif Kebijakan dan Prosedur yang transparan dan Sumber daya yang mumpuni dan pelatihan Indikator ketaatan dan penegakan Evaluasi terhadap program ketaatan dan penegakan hukum
  • 9. Pengaturan pasca UU No. 11 Tahun 2020 02 1. Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota menjadi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 2. Izin Lingkungan menjadi Persetujuan Lingkungan dan Persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sebagai syarat penerbitan Perizinan Berusaha.
  • 10. PP Nomor 22 Tahun 2021 03 1. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 2. Pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan, dalam : a) Perizinan Berusaha untuk Persetujuan Lingkungan b) Persetujuan Pemerintah untuk Persetujuan Lingkungan c) Peraturan Perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 3. Gubernur, Bupati/ Walikota wajib menetapkan PPLH 4. Pengawasan langsung (reguler dan insidental) dan tidak langsung 5. Perencanaan dan pelaksanaan pengawasan 6. Laporan hasil pengawasan 7. Pengawasan lapis kedua 8. Kode etik pengawas lingkungan hidup oleh dewan kode etik
  • 11. Penguatan pengawasan lingkungan hidup Keputusan tindak lanjut pengawasan bersifat, konkrit, individual, final dan mengikat/harus dijalankan Perlu dipastikan setiap pengawasan harus didahului koordinasi antar unit/kelembagaan PPLH merupakan pejabat fungsional yang tidak terbelenggu dengan struktural dan mendapat apresiasi berbasisi keahlian dan prestasi (Merit-based) Pelaksanaan pengawasan lingkungan hidup perlu dijaga independensinya dari kepentingan lain 1. Pengawasan didukung kelembagaan kompeten, kuat dan akuntable 2. Penguatan pengembangan kompetensi PPLH dan penjaminan sistem merit sampai ke tingkat daerah 3. Dibangunnya sistem pengembangan kapasitas yg berkelanjutan dan forum saling belajar (peer-learning) antar praktisi 1. INECE 2. IMPEL 3. AELERT 4. Programma Innovatzie Toezicht
  • 12. Kendala lain terkait PPLH Schedule ASN sudah mengikuti pelatihan belum dilantik menjadi PPLH Resourcing ASN yg sudah dilatih menempati jabatan struktural dan tidak berhubungan dengan pengawasan lingkungan hidup Budget Belum optimalnya peningkatan kapasitas PPLH Risks Keterbatasan anggaran bimtek, diklat dan pengawasan Issues Belum optimalnya remunerasi PPLH jabatan fungsional Benefits Project benefits could be further improved
  • 13. 4. Pengawasan Lingkungan Hidup harus berorientasi mewujudkan kualitas lingkungan hidup dan melindungi hak atas lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat Dalam praktik di Indonesia membuktikan baku mutu air limbah yang ditetapkan dan menjadi acuan dalam memberikan izin pembuangan air limbah tidak berkesinambungan dengan daya tampung beban pencemaran air Evaluasi terhadap pengawasan tidak terjebak dalam aspek administratif/birokratis tapi terhubung dengan tujuan yang lebih besar dari hukum lingkungan, ex. Dapat mengevaluasi keputusan pembangunan/pemberian izin usaha yang menyebabkan kualitas air menjadi tidak layak dikonsumsi dan merusak daya lenting
  • 14. 5. Pengawasan ketaatan pelaku usaha perlu mendorong budaya taat Keyakinan pelaku usaha, pemerintah mampu mendeteksi pelanggaran dan menghukum yang melampaui keuntungan karena melakukan pelanggaran Keyakinan pelaku usaha menghadapi resiko yang sama terciduk dan dihukum yang setimpal beratnya
  • 15. Langkah untuk membangun budaya taat (UNEP) 04 1. Mempublikasikan semua peraturan yang harus ditaati dengan jelas dan mudah diketahui dan dipahami oleh antar instansi pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat. 2. Menetapkan kebijakan yang jelas tentang mekanisme penjatuhan sanksi bagi pelanggar dan bagaimana jenis sanksi akan ditentukan, termasuk bagaimana mendeteksi pelanggaran. 3. Menerapkan kebijakan stragegis khusus untuk sektor tertentu menggunakan pendampingan penaatan, pengawasan detil, dan penegakan hukum untuk mendorong agar budaya taat berakar secara merata. 4. Membangun komunikasi yang jelas dengan multi pihak dan pihak yang diatur tentang resiko ketidaktaatan dan mempublikasikan setiap langkah pelaksanaan hukum yang diambil. 5. Menggunakan metode (metrics) untuk mengukur capaian mewujudkan budaya taat. 6. Melawan korupsi.
  • 16. 6. Pengawasan lingkungan hidup harus dilandasi aturan, kebijakan, strategi dan program yang jelas serta akuntable
  • 17. Secara garis besar, globalisasi dan perkembangan hukum dan ilmu pengetahuan mempengarui persepsi setiap pemerintahan bahwa instrumen penaatan dan penegakan hukum tidak lagi terbatas pada mekanisme Command and Control tetapi mencakup pula pendekatan lain seperti instrumen ekonomi dan edukasi
  • 18. EPA New South Wales 1. Kegiatan usaha yang mempunyai resiko paling besar terhadap lingkungan hidup dan kesehatan 2. Pelaku usaha yang sangat mungkin tidak taat Prioritas pelaku usaha yang diawasi: Prioritas pengawasan dengan mempertimbangkan: Media lingkungan hidup yang terlibat (digunakan atau dipengaruhi oleh kegiatan usaha). Salah satu prioritas tertinggi adalah media air. Sensitivitas lingkungan hidup setempat, misalnya kedekatan dengan perumahan atau jalur air, atau dampak ke kualitas udara. Proses dan pelaksanaan kegiatan usaha yang akan berpengaruh pada lingkungan hidup dan langkah pengelolaan untuk memitigasinya. Riwayat ketaatan pelaku usaha.
  • 19. Langkah-langkah membangun budaya taat di negara maju 1. Memerintahkan pelaku usaha melakukan inventarisasi emisi secara mandiri dan melaporkan hasilnya kepada publik; 2. Mempublikasikan informasi performa ketaatan pelaku usaha, termasuk performa dalam melakukan langkah-langkah inovatif untuk patuh; 3. Mengatur standar LH yang saling terhubung antar rantai pasok, sehingga standar LH tetap dipenuhi dari saat pemasokan sampai produk akhir dikonsumsi dan menjadi limbah.
  • 20. Penentuan prioritas ini dilakukan setelah melakukan analisis terhadap data dari berbagai sumber, antara lain: umpan balik dari masyarakat, hasil monitoring lokasi industri, informasi dari sistem pelaporan, dan tren ketidaktaatan
  • 21. Jenis Informasi dan Penggunaan Teknologi Informasi 7. Pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk pengawasan harus mudah diakses, terintegrasi, mutakhir, efisien dan efektif
  • 22. Informasi dari pengawasan membantu memperbaiki pengambilan kebijakan melalui: Evaluasi capaian program dengan mengembangkan status ketaatan Memberikan fakta untuk mendukung penegakan hukum dan memberi efek jera bagi pihak yang melanggar/tidak taat Mendeteksi dan mengoreksi pelanggaran Memberikan informasi strategis untuk mendorong penaatan
  • 23. Informasi dalam sistem informasi pengawasan: 3. Lokasi Kegiatan 2. Riwayat kepatuhan, termasuk riwayat pelanggaran dan sanksi yang pernah dijatuhkan serta bagaimana pelaku usaha merespon sanksi tersebut 1. Profil/Izin registrasi dan kontak aktif 4. Informasi tentang kualitas lingkungan hidup Baku Mutu lingkungan hidup dan baku mutu effluent tiap pemegang izin
  • 24. Tidak mungkin dilakukan pengawasan tanpa pengumpulan dan pengolahan data Pengawasan publik 80% Data analytic 9M 70% 60% Big data 280 90K Data yang tidak tumpang indih, berulang-ulang, tidak relevan dan tidak saling melengkapi
  • 25. mon tue wed thu fri 01 02 03 04 05 08 09 10 11 12 15 16 17 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 Sistem Informasi Lingkungan Hidup Citizen monitoring atau pengawasan sosial
  • 26. Sistem Informasi Pengawasan Penataan hutan Penataan lahan dan ruang Efisiensi anggaran SDM minim Lemahnya leadership Terintegrasi Mutakhir
  • 27. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pelaporan 1. Memiliki indikator pemenuhan yang jelas 2. Mendorong penggunaan teknologi dan informasi 3. Diseminasi pelaporan yang proaktif dengan sistem informasi lingkungan hidup yang mudah diakses 4. Menyelaraskan waktu pelaporan dengan siklus evaluasi kebijakan 5. Pengintegrasian dan pengharmonisasian data Fitness check Aturan dan kebijakan berbasis fakta Fitness check
  • 28. • Penetapan standar dan kualitas lingkungan hidup ini juga harus mempertimbangkan aktivitas non-usaha yang berpotensi merusak dan mencemari lingkungan hidup • Pemerintah perlu membangun mekanisme monitoring dan evaluasi khusus yang mampu mengukur efektivitas pengawasan • Hasil dari pengawasan harus mampu memberi masukan untuk memperbaiki peraturan terkait standar dan kualitas lingkungan hidup yang harus dipatuhi pelaku usaha. • sistem akuntabilitas perlu dibangun untuk menutup celah tersebut antara lain melalui kanal informasi yang terbuka dan kanal pengaduan ataupun sistem whistle- blowing 9. Sistem monitoring dan evaluasi efektifitas pengawasan
  • 29. • aspek penguatan sistem dan kelembagaan lingkungan hidup, • penguatan kompetensi pengawas khususnya PPLH, • pelaksanaan mekanisme pengawasan yang efektif, efisien dan muktahir serta • orientasipelaksanaan pengawasan lingkungan hidup Penguatan pengawasan lingkungan hidup pasca UU No. 11 Tahun 2020
  • 30. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik. Thanks! Do you have any questions? agungmalayantapir@gmail.com +62 813 632 535 80 dlh.sumbarprov.go.id @agungnugrohozaini