Dokumen tersebut merangkum hasil percobaan penggunaan alat ukur VOM untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan pada rangkaian listrik DC dan AC. Percobaan dilakukan dengan mengukur tegangan dan arus pada rangkaian DC serta tegangan pada rangkaian AC dengan variasi sumber tegangan input dan range VOM. Hasilnya digunakan untuk menganalisis karakteristik VOM dan kesimpulan bahwa VOM dapat menguk
1. Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik pada konduktor dengan menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik.
2. Ohm-meter bekerja dengan menyediakan baterai untuk menahan arus listrik dan mengukur voltase melalui hambatan, dimana nilai hambatan ditentukan oleh persamaan hukum Ohm.
3. Terdapat dua jenis ohm-meter, analog dan digital, dimana digital lebih akur
Dokumen ini merupakan laporan percobaan mengukur arus dan tegangan listrik DC menggunakan avometer. Mahasiswa melakukan pengukuran dengan membuat rangkaian seri untuk mengukur arus dan paralel untuk mengukur tegangan dengan variasi resistor dan tegangan sumber. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel pengamatan dan perhitungan untuk dianalisis hubungan antara arus, tegangan dan resistor sesuai hukum Ohm. Kesimpulan meny
Dokumen tersebut membahas tentang alat ukur listrik dan elektronik seperti voltmeter dan osiloskop, serta cara kerja dan penggunaan multimeter untuk mengukur tegangan, arus, dan resistansi. Dijelaskan pula cara pengujian komponen elektronika seperti kondensator, diode, dan transistor menggunakan multimeter.
Laporan ini mendeskripsikan percobaan pengukuran arus dan tegangan pada beban RL dengan menggunakan multimeter dengan variasi nilai resistansi RL. Tujuannya adalah menyelidiki pengaruh tahanan alat ukur terhadap nilai pengukuran. Hasilnya menunjukkan pengukuran lebih akurat pada rangkaian tertentu dan terjadi penyimpangan pada RL besar.
1. Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik pada konduktor dengan menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik.
2. Ohm-meter bekerja dengan menyediakan baterai untuk menahan arus listrik dan mengukur voltase melalui hambatan, dimana nilai hambatan ditentukan oleh persamaan hukum Ohm.
3. Terdapat dua jenis ohm-meter, analog dan digital, dimana digital lebih akur
Dokumen ini merupakan laporan percobaan mengukur arus dan tegangan listrik DC menggunakan avometer. Mahasiswa melakukan pengukuran dengan membuat rangkaian seri untuk mengukur arus dan paralel untuk mengukur tegangan dengan variasi resistor dan tegangan sumber. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel pengamatan dan perhitungan untuk dianalisis hubungan antara arus, tegangan dan resistor sesuai hukum Ohm. Kesimpulan meny
Dokumen tersebut membahas tentang alat ukur listrik dan elektronik seperti voltmeter dan osiloskop, serta cara kerja dan penggunaan multimeter untuk mengukur tegangan, arus, dan resistansi. Dijelaskan pula cara pengujian komponen elektronika seperti kondensator, diode, dan transistor menggunakan multimeter.
Laporan ini mendeskripsikan percobaan pengukuran arus dan tegangan pada beban RL dengan menggunakan multimeter dengan variasi nilai resistansi RL. Tujuannya adalah menyelidiki pengaruh tahanan alat ukur terhadap nilai pengukuran. Hasilnya menunjukkan pengukuran lebih akurat pada rangkaian tertentu dan terjadi penyimpangan pada RL besar.
1) Dokumen ini membahas tentang percobaan untuk mengukur kuat arus, beda tegangan, dan tahanan dalam voltmeter dan amperemeter menggunakan rangkaian listrik arus searah.
2) Dijelaskan alat-alat yang digunakan seperti voltmeter, amperemeter, hambatan box, dan sumber tegangan beserta fungsinya. Juga dibahas hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm, Kirchhoff I, dan Kirchhoff II.
3)
1. Elektrodinamometer adalah alat ukur arus bolak-balik yang penting, sering digunakan sebagai voltmeter dan ohmmeter akurat untuk frekuensi jaringan listrik maupun frekuensi audio rendah. 2. Elektrodinamometer bekerja dengan menghasilkan medan magnet menggunakan arus yang diukur, bukan magnet permanen seperti gerak d'Arsonval. 3. Besarnya torsi yang dihasilkan berbanding kuadrat dengan besar arusnya,
Dokumen tersebut berisi penjelasan tentang berbagai jenis alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, ohmmeter, wattmeter, multimeter dan osiloskop beserta cara kerja dan penggunaannya."
Alat ukur listrik seperti osiloskop, multimeter, dan audiogenerator digunakan untuk mengukur periode, frekuensi, tegangan, dan hambatan. Osiloskop dapat mengukur sifat gelombang listrik seperti sinus, persegi, dan hubungannya dengan waktu, sedangkan multimeter dan audiogenerator digunakan untuk mengukur tegangan dan menghasilkan gelombang acuan.
Modul ini membahas penggunaan amperemeter dan voltmeter untuk mengukur arus dan tegangan dalam rangkaian listrik searah. Amperemeter harus dipasang secara seri untuk mengukur arus, sedangkan voltmeter dipasang secara paralel untuk mengukur tegangan. Rangkaian dapat disusun secara seri, paralel, atau kombinasi dari keduanya. Praktikum dirancang untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai konfigurasi rangka
Dokumen ini berisi soal-soal uji kompetensi mengenai penggunaan alat ukur listrik. Terdiri dari 25 soal pilihan ganda dan 5 soal esai yang mencakup materi tentang jenis-jenis alat ukur listrik, simbol-simbol yang digunakan, cara membaca hasil pengukuran, serta contoh soal pembacaan nilai aktual berdasarkan batas ukur alat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis alat ukur listrik dan penggunaannya, termasuk cara kerja, prinsip dasar, dan aplikasinya dalam pengukuran berbagai besaran listrik seperti arus, tegangan, daya, dan lainnya.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang AVO meter, alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur arus, tegangan, dan resistansi. Terdapat dua jenis AVO meter, yaitu analog dan digital. AVO meter analog menggunakan jarum dan skala untuk menunjukkan hasil ukur, sedangkan digital menampilkan angka secara langsung. Dokumen ini juga menjelaskan cara pengoperasian dan pengukuran dengan menggunakan AVO meter analog.
Voltmeter adalah alat ukur tegangan listrik. Makalah ini menjelaskan konfigurasi dan cara kerja voltmeter dan multimeter, termasuk komponen-komponennya, batas ukur, sensitivitas, dan efek pembebanan. Contoh soal juga diberikan untuk mendemonstrasikan cara menghitung tahanan pengali pada multimeter rangkuman ganda.
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi dasar meter listrik yang terdiri dari magnet permanen berbentuk tapal kuda dan kumparan yang diletakkan di antara kutub magnet. Arus listrik yang diukur akan menghasilkan medan magnet pada kumparan sehingga berputar sesuai besarnya arus. Meter dasar ini dapat digunakan sebagai ammeter dengan memasang hambatan shunt atau sebagai voltmeter dengan memasang hambatan seri untuk mengubah batas u
Dokumen tersebut memberikan penjelasan lengkap tentang cara membaca alat ukur listrik multimeter secara analog. Dijelaskan bagian-bagian penting multimeter beserta fungsinya dan cara pemasangan yang benar ketika mengukur tegangan, arus, dan hambatan. Juga dijelaskan cara membaca nilai yang diukur dengan memilih skala pengukuran yang tepat.
Rangkuman dokumen tentang rangkaian arus bolak-balik (AC) dalam 3 kalimat:
Rangkaian AC mengalirkan arus dan tegangan yang berubah sesuai waktu dalam dua arah, dihasilkan oleh generator AC berbentuk gelombang sinus dengan frekuensi tertentu. Besaran-besaran pada arus dan tegangan AC meliputi nilai sesaat, maksimum, rata-rata, efektif, dan puncak-puncak yang dihitung menggunakan rumus
Dokumen tersebut membahas mengenai alat ukur listrik seperti multimeter digital, voltmeter, ampermeter, serta komponen dasar seperti resistor, kapasitor dan induktor. Juga dijelaskan mengenai arus transien pada rangkaian RC, serta rangkaian deferensiator dan integrator menggunakan op-amp.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran tahanan, terutama tahanan rendah dan tinggi, dengan metode amperemeter-voltmeter dan ohmmeter. Metode amperemeter-voltmeter digunakan untuk mengukur tahanan rendah dan tinggi dengan cara mengukur arus dan tegangan pada komponen, sedangkan ohmmeter dapat mengukur tahanan tetap maupun geser dengan membandingkan arus defleksi.
This document provides an overview of financial planning for retirement. It discusses current retirement trends like declining pensions and increasing lifespans. It outlines objectives like exploring retirement planning tools and discussing sources of retirement income. It then gives 10 timeless retirement planning tips, such as starting to save early, saving the maximum allowed in retirement accounts each year, estimating retirement living costs, and carefully evaluating early retirement options. The document provides resources for retirement planning and discusses common retirement planning errors to avoid.
The document provides information about Market America, a product brokerage and internet marketing company founded in 1992. It discusses Market America's mission to provide entrepreneurs a system to create ongoing income while providing consumers with better shopping options. It highlights some of Market America's products and services, technology, and growth including over $4.1 billion in retail sales and more than 3 million registered customers. The document also outlines Market America's 5 step plan for individuals to build a successful business, including applying to become an independent distributor, creating business volume, qualifying their business center, activating their organization by sponsoring others, and then teaching and supporting others.
1) Dokumen ini membahas tentang percobaan untuk mengukur kuat arus, beda tegangan, dan tahanan dalam voltmeter dan amperemeter menggunakan rangkaian listrik arus searah.
2) Dijelaskan alat-alat yang digunakan seperti voltmeter, amperemeter, hambatan box, dan sumber tegangan beserta fungsinya. Juga dibahas hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm, Kirchhoff I, dan Kirchhoff II.
3)
1. Elektrodinamometer adalah alat ukur arus bolak-balik yang penting, sering digunakan sebagai voltmeter dan ohmmeter akurat untuk frekuensi jaringan listrik maupun frekuensi audio rendah. 2. Elektrodinamometer bekerja dengan menghasilkan medan magnet menggunakan arus yang diukur, bukan magnet permanen seperti gerak d'Arsonval. 3. Besarnya torsi yang dihasilkan berbanding kuadrat dengan besar arusnya,
Dokumen tersebut berisi penjelasan tentang berbagai jenis alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, ohmmeter, wattmeter, multimeter dan osiloskop beserta cara kerja dan penggunaannya."
Alat ukur listrik seperti osiloskop, multimeter, dan audiogenerator digunakan untuk mengukur periode, frekuensi, tegangan, dan hambatan. Osiloskop dapat mengukur sifat gelombang listrik seperti sinus, persegi, dan hubungannya dengan waktu, sedangkan multimeter dan audiogenerator digunakan untuk mengukur tegangan dan menghasilkan gelombang acuan.
Modul ini membahas penggunaan amperemeter dan voltmeter untuk mengukur arus dan tegangan dalam rangkaian listrik searah. Amperemeter harus dipasang secara seri untuk mengukur arus, sedangkan voltmeter dipasang secara paralel untuk mengukur tegangan. Rangkaian dapat disusun secara seri, paralel, atau kombinasi dari keduanya. Praktikum dirancang untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai konfigurasi rangka
Dokumen ini berisi soal-soal uji kompetensi mengenai penggunaan alat ukur listrik. Terdiri dari 25 soal pilihan ganda dan 5 soal esai yang mencakup materi tentang jenis-jenis alat ukur listrik, simbol-simbol yang digunakan, cara membaca hasil pengukuran, serta contoh soal pembacaan nilai aktual berdasarkan batas ukur alat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis alat ukur listrik dan penggunaannya, termasuk cara kerja, prinsip dasar, dan aplikasinya dalam pengukuran berbagai besaran listrik seperti arus, tegangan, daya, dan lainnya.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang AVO meter, alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur arus, tegangan, dan resistansi. Terdapat dua jenis AVO meter, yaitu analog dan digital. AVO meter analog menggunakan jarum dan skala untuk menunjukkan hasil ukur, sedangkan digital menampilkan angka secara langsung. Dokumen ini juga menjelaskan cara pengoperasian dan pengukuran dengan menggunakan AVO meter analog.
Voltmeter adalah alat ukur tegangan listrik. Makalah ini menjelaskan konfigurasi dan cara kerja voltmeter dan multimeter, termasuk komponen-komponennya, batas ukur, sensitivitas, dan efek pembebanan. Contoh soal juga diberikan untuk mendemonstrasikan cara menghitung tahanan pengali pada multimeter rangkuman ganda.
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi dasar meter listrik yang terdiri dari magnet permanen berbentuk tapal kuda dan kumparan yang diletakkan di antara kutub magnet. Arus listrik yang diukur akan menghasilkan medan magnet pada kumparan sehingga berputar sesuai besarnya arus. Meter dasar ini dapat digunakan sebagai ammeter dengan memasang hambatan shunt atau sebagai voltmeter dengan memasang hambatan seri untuk mengubah batas u
Dokumen tersebut memberikan penjelasan lengkap tentang cara membaca alat ukur listrik multimeter secara analog. Dijelaskan bagian-bagian penting multimeter beserta fungsinya dan cara pemasangan yang benar ketika mengukur tegangan, arus, dan hambatan. Juga dijelaskan cara membaca nilai yang diukur dengan memilih skala pengukuran yang tepat.
Rangkuman dokumen tentang rangkaian arus bolak-balik (AC) dalam 3 kalimat:
Rangkaian AC mengalirkan arus dan tegangan yang berubah sesuai waktu dalam dua arah, dihasilkan oleh generator AC berbentuk gelombang sinus dengan frekuensi tertentu. Besaran-besaran pada arus dan tegangan AC meliputi nilai sesaat, maksimum, rata-rata, efektif, dan puncak-puncak yang dihitung menggunakan rumus
Dokumen tersebut membahas mengenai alat ukur listrik seperti multimeter digital, voltmeter, ampermeter, serta komponen dasar seperti resistor, kapasitor dan induktor. Juga dijelaskan mengenai arus transien pada rangkaian RC, serta rangkaian deferensiator dan integrator menggunakan op-amp.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran tahanan, terutama tahanan rendah dan tinggi, dengan metode amperemeter-voltmeter dan ohmmeter. Metode amperemeter-voltmeter digunakan untuk mengukur tahanan rendah dan tinggi dengan cara mengukur arus dan tegangan pada komponen, sedangkan ohmmeter dapat mengukur tahanan tetap maupun geser dengan membandingkan arus defleksi.
This document provides an overview of financial planning for retirement. It discusses current retirement trends like declining pensions and increasing lifespans. It outlines objectives like exploring retirement planning tools and discussing sources of retirement income. It then gives 10 timeless retirement planning tips, such as starting to save early, saving the maximum allowed in retirement accounts each year, estimating retirement living costs, and carefully evaluating early retirement options. The document provides resources for retirement planning and discusses common retirement planning errors to avoid.
The document provides information about Market America, a product brokerage and internet marketing company founded in 1992. It discusses Market America's mission to provide entrepreneurs a system to create ongoing income while providing consumers with better shopping options. It highlights some of Market America's products and services, technology, and growth including over $4.1 billion in retail sales and more than 3 million registered customers. The document also outlines Market America's 5 step plan for individuals to build a successful business, including applying to become an independent distributor, creating business volume, qualifying their business center, activating their organization by sponsoring others, and then teaching and supporting others.
The document lists the top 10 reasons that Jim is retiring from his job at NEKLS. Some of the reasons include that he is tired of new computer systems, can't deal with more babies at work, his retirement castle is finally complete, and he just wants to enjoy retirement. The number one reason is not explicitly stated.
We all have to spend money to live so why not get paid for it. The Shopping Annuity. There is an amazing overview of how one can come to an understanding of where their money goes, recapture that money, and turn it into a professional income. If you understand this and you are willing to apply it to your life, then you are ready to add some serious finances to your life and create a lifestyle rather than simply have a job. If this sounds like it may be of value to you, come visit me at www.bestshoppingever.com and/or connect with me on facebook https://www.facebook.com/ldfaison
Albert Einstein said,“Compound interest is the eighth wonder of the world. He who understands it, earns it ... he who doesn't ... pays it.”
The Rule of 72 gives you a short and easy way to calculate your return by letting you know how long it will take to double your money. It's short, simple and a real eye opener.
The document discusses different options for retirement planning including government programs like Social Security, employer programs, and individual programs like IRAs and life insurance. It notes that government programs alone are not enough to fully fund retirement and that employer programs have shifted more responsibility to employees. It emphasizes that individuals need to take responsibility for their own retirement security through options like IRAs, which offer tax benefits whether contributions are made pre-tax or post-tax, and life insurance, which can protect against both dying too soon and living too long into retirement.
This document discusses the Rule of 72, a formula for approximating how long it will take to double an investment based on the annual interest rate. It explains that the Rule of 72 (72 divided by the interest rate) will give the number of years for money to double. Higher interest rates mean money will double faster. It provides examples of how money invested at 1%, 4%, 6%, 8%, and 12% interest would double over 72, 18, 12, 9, and 6 years respectively. The document encourages learning about investing to achieve higher returns than typical bank time deposits and attaining financial freedom and security over time.
The document compares retirement in the 1980s versus retirement in the 2010s. It notes that in the 1980s, retirees experienced higher interest rates on bank deposits, more joint families for support, and lower aspirations post-retirement. However, by the 2010s, interest rates are market-linked and volatile, nuclear families are more common, and retirees want to maintain their pre-retirement standard of living. The document emphasizes that retirement planning is now a necessity due to factors like inflation, increased healthcare costs, and rising life expectancies. It provides statistics showing increasing healthcare and living costs over time if no retirement planning is done.
The 8th wonder of the world, greatest mathematical invention, and mankind’s greatest invention, because it has a force for amassing wealth ... Albert Einstein.
The document discusses retirement planning and provides guidance on estimating retirement costs and investment options. It notes that people should plan early for retirement as the corpus needed is significant. Monthly retirement expenses of Rs. 20,000-80,000 would require investments of Rs. 483572-1934288 today at 8% return to last 30 years in retirement. Investment avenues discussed include PPF, SIPs, debt funds, annuity plans, and senior citizen savings schemes. Proper planning is necessary to ensure funds are available to live comfortably after stopping work.
The document is a collection of song lyrics that convey a message of unity, peace, and hope from a distance. It discusses how from far away, divisions fade and common bonds between all people are clearer. The lyrics express that with perspective, we see our shared humanity and interdependence, along with the hope that one day, this realization of our oneness will be understood by all and lead to a harmonious world without conflict or suffering.
This is a Sample of a Research Report valued at over $80,000 containing millions of dollars worth of research data that shows why approx 95% of retirement plans FAIL.
The full version is also available at no cost.
Anyone who wants to retire MUST see this valuable information.
You will learn how much is needed to retire, see historic investment returns, why most plans are losing 44% they don't know about, how inflation devastates most plans, where 90% of millionaires made their money and most importantly discover a safe and affordable alternative
Enjoy and more importantly plan wisely for your future!
The Rule of Thirds is a photographic composition technique that involves dividing an image into thirds vertically and horizontally and placing key elements of the photo along those lines or their intersections. This helps draw the viewer's eye to the main subject by positioning it off-center. Examples are given of photos using this technique, including one from Transformers 3, with the goal being to focus attention on important elements through their strategic placement.
1. The document discusses planning and saving for retirement, including estimating costs of one's desired lifestyle and identifying sources of retirement income such as pensions, 401ks, IRAs, Social Security, and other savings vehicles.
2. It explains compound interest and its power to grow savings over time, demonstrating concepts like the Rule of 72.
3. The importance of starting to save and plan for retirement early is emphasized.
Percobaan ini bertujuan untuk mengukur karakteristik tegangan dan arus pada rangkaian seri dan paralel tiga buah resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa pada rangkaian seri, arus sama di setiap titik namun tegangan berbeda, sedangkan pada rangkaian paralel tegangan sama namun arus berbeda di setiap cabang karena adanya pembagian arus. Kesalahan yang terjadi dipengaruhi oleh faktor pembacaan al
Laporan praktikum ini menganalisis Hukum Ohm dengan melakukan serangkaian percobaan mengukur tegangan dan arus pada resistor 50 ohm dan 100 ohm dengan menggunakan catu daya berbagai tegangan. Hasilnya menunjukkan hubungan yang sesuai dengan Hukum Ohm meskipun terdapat sedikit ketidakcocokan antara hasil pengukuran dengan nilai resistor sebenarnya yang disebabkan ketidaktelitian alat ukur.
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen untuk mengukur hambatan dalam amperemeter dan voltmeter. Mahasiswa mengukur hambatan dengan dua cara, yakni secara langsung dan menggunakan hambatan tetap, lalu membandingkan hasilnya untuk mendapatkan nilai hambatan. Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari cara pengukuran hambatan dalam alat ukur arus dan tegangan listrik.
Laporan praktikum ini membahas percobaan hukum Ohm mengenai hubungan antara arus, tegangan, dan resistansi dalam rangkaian listrik. Mahasiswa melakukan pengukuran arus dan tegangan pada berbagai nilai resistor dan tegangan listrik untuk menguji kebenaran hukum Ohm. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang sesuai antara ketiga besaran tersebut walaupun terdapat sedikit selisih antara hasil pengukuran dan perhitungan teori.
Laporan ini menyelidiki hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan melalui percobaan hukum Ohm. Percobaan menggunakan power supply, meter dasar, hambatan tetap, dan papan rangkaian untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan. Hasilnya menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara tegangan dan arus, mendukung hukum Ohm.
Laporan ini merangkum hasil praktikum dasar teknik elektro tentang pembuktian hukum Ohm dan pengukuran rangkaian resistor seri dan paralel. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara arus, tegangan dan hambatan pada hukum Ohm serta mengukur hambatan total rangkaian resistor seri dan paralel. Hasilnya menunjukkan pembuktian hukum Ohm dan perbedaan kecil antara hasil pengukuran dan perhitungan
Eksperimen ini terdiri dari tiga bagian yang bertujuan untuk: (1) mempelajari hukum Ohm dan menentukan hambatan Rx, (2) mengkaji karakteristik dioda dan LED berbagai warna, (3) mengukur karakteristik LDR. Eksperimen dilakukan dengan merangkai berbagai komponen seperti hambatan, dioda, dan LED secara seri sambil mengukur tegangan dan arusnya dengan voltmeter dan persamaan
Dokumen tersebut membahas tentang hukum Ohm, yang menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui suatu komponen berbanding lurus dengan tegangan yang dikenakan dan berbanding terbalik dengan hambatan komponen tersebut. Hukum ini penting dalam teori listrik untuk menentukan arus, tegangan, dan hambatan dalam suatu sirkuit. Dokumen ini juga menjelaskan konsep litar seri, paralel, dan campuran serta rumus-rumus
Laporan hukum ohm praktikum elektronika analogwahyuadnyana_dw
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara hambatan dengan arus dan tegangan sesuai hukum Ohm. Praktikan mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan dengan menggunakan rangkaian pembagi arus dan tegangan. Data yang diukur kemudian dianalisis untuk membuktikan bahwa arus berbanding terbalik dan tegangan berbanding lurus dengan hambatan.
Pengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptxMArifRamadhan2
Batas ukur alat pengukur memengaruhi akurasi hasil pengukuran arus dan tegangan listrik. Semakin besar batas ukur, semakin kecil persentase kesalahan hasil pengukuran.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis alat ukur listrik dan penggunaannya berdasarkan parameter seperti arus, tegangan, besaran yang diukur, dan prinsip kerjanya.
2. Jenis-jenis alat ukur yang dijelaskan meliputi amperemeter, voltmeter, wattmeter, ohmmeter, kWh meter, dan megger beserta cara penyambungannya.
3. Parameter yang dijadikan acuan meliputi sumber tegangan, tegangan pengujian,
Percobaan transistor bertujuan untuk mengetahui besar konstanta penguatan arus hFE dan karakteristik transistor. Diperoleh hasil bahwa nilai hFE berubah-ubah bergantung pada besar Ib, dimana semakin besar Ib maka nilai hFE semakin kecil. Karakteristik transistor menunjukkan bahwa Ic akan semakin besar dengan kenaikan tegangan.
Eksperimen karakteristik dioda bertujuan untuk mengetahui hubungan antara arus dan tegangan pada dioda. Hasilnya menunjukkan bahwa arus akan naik signifikan di atas tegangan 0,175 volt untuk panjar maju, sedangkan hanya arus kecil yang mengalir untuk panjar mundur.
Dokumen ini membahas analisis rangkaian diode penyearah clipper positif dan negatif. Diode berfungsi untuk memotong sinyal AC berdasarkan variasi tegangan DC yang diberikan, dengan besar pemotongan rata-rata 0,96 volt untuk setiap penurunan tegangan DC 3 volt. Eksperimen ini bertujuan menganalisis hubungan antara tegangan DC dengan tegangan AC output pada rangkaian clipper.
Dokumen tersebut merangkum hasil percobaan mengukur sudut putar bidang polarisasi pada larutan gula dengan menggunakan polarimeter. Percobaan dilakukan dengan mengukur sudut putar pada larutan gula dengan berbagai konsentrasi dan menggunakannya untuk menghitung konsentrasi larutan gula yang tidak diketahui. Hasilnya menunjukkan bahwa sudut putar bidang polarisasi meningkat dengan peningkatan konsentrasi gula
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Aris Widodo
Eksperimen mengukur kapasitansi kapasitor menggunakan jembatan Wheatstone. Kapasitor uji dan pembanding dirangkai pada jembatan serta dihubungkan dengan sumber tegangan AC. Nilai resistansi diatur hingga tegangan titik tengah nol untuk mencari nilai kapasitansi. Hasilnya adalah kapasitansi kapasitor uji 1 sebesar 0,175.10-7 farad dan kapasitor uji 2 sebesar 0,167.10-7 far
1. Spektrometer digunakan untuk mengukur panjang gelombang cahaya dan mengamati spektrum warna dari sumber cahaya tertentu seperti lampu gas hidrogen dan helium.
2. Percobaan menghasilkan indeks bias rata-rata prisma untuk hidrogen 1,841 dan helium 1,843, serta menentukan panjang gelombang spektrum warna masing-masing.
3. Hasilnya adalah spektrum warna merah, kuning, hijau, biru, ungu
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. Abstrak- Percobaan kali ini berjudul penggunaan alat
ukur yang bertujuan untuk mempelajari karakteristik
VOM pada pengukuran tegangan arus searah dan bolak
balik serta menggunakan VOM untuk mengukur
hambatan , tegangan dan arus. Dan percobaan ini
dilakukan dengan 3 metode percobaan yakni mengukur
tegangan pada DC, arus DC serta tegangan AC. Cara yang
igunakan pada pengukran tegangan yakni VOM di
paralelkan dengan resistor yang akan di cari tegangannya ,
lalu di amati besarnya dan divariasi dengan sumber
tegangan input bereda. Serta untuk mengukur arus maka
Vom du seri dengan resitor lalu di catat nilai arus dan
divariasi dengan sumber tegangan berbeda Kesimpulan dari
percobaan penggunaan alat ukur yakni karakterisitik VOM
pada tegangan searah dan Bolak balik yakni VOM
pengukur DC meiliki kepekaan yang lebih tinggi dari pada
di AC sehingga di AC di guanakan komponen tambahan
pada VOM yakni penyearah tegangan. dan penggunakan
VOM untuk mengukur tegangan yakni di paralel dengan
beban, untuk mengukur arus, VOM di seri dengan beban
serta untuk mengukur hambatan VOM di paralel kan
dengan beban ( resistor) namun tanpa di hubungkan dengan
sumber teganagn.
Kata kunci – VOM, tegangan, arus , resitor, seri, paralel
I. PENDAHULUAN
VOM ( Volt-Ohm-Miliamper) atau multitester atau
multimeter merupakan peralatan listrik yang sering
dijumpai bila bekerja yang berhubungan dengan
kelistrikan. Alat ini digunakan untuk mengukur tegangan
(V), arus (i), serta hambatan (R) pada suatu rangkaian
listrik. Namun hal yang terpenting disamping fungsinya
adalah cara kerja alat tersebut sehingga bisa melakukan
pengukuran tegangan, arus serta hambatan. Sehingga
dalam percobaan ini akan dipelajari karakteristik VOM
pada pengukuran tegangan, arus searah dan bolak balik,
serta menggunakan VOM untuk mengukur hambatan,
tegangan serta Arus.
VOM tersusun utama atas kumparan putar atau meter
d’arsonval yang memiliki nilai kepekaan sendiri yakni
mengenai kepekaan arus pada alat ini, misal alat ini
terbaca kepekaan 100 mikro A, maka jarum ini akan
menunjukkan nilai maksimum ketika di aliri arus 100
mikro A, untuk mengukur arus yang lebih besar maka
pada meter d’arsonval dipasang resistor paralel ( shunt)
dengan meter sehingga hanya sebagian arus yang diukur
masuk ke dalam meter[1].
Atau dalam istilah lain untuk mengukur arus yang
lebih besar , sebuah resistor dipasang paralel dengan
galvanometer. Dengan demikian ammeter terdiri atas
galvanometer yang paralel dengan resitor yang disebut
resistor shunt. Shunt berarti “paralel dengan”. Hambatan
shunt adalah R dan hambatan kumparan galvanometer
(yang membawa arus) adalah r. Nilai R dipilih
menurut penyimpangan skala penuh yang di inginkan dan
biasanya ketika R sangat kecil maka hambatan dalam
ammeter sangat kecil pula[2]
Sehingga untuk mengukur tegangan maka VOM
harus diparalel dengan beban pada rangkaian listrik,
untuk mengukur arus VOM dirangakai seri dengan beban
serta untuk mengukur hambatan maka dirangakai paralel
langsung dengan beban tanpa terhubung pada
rangkaian[3].
Tujuan dari percobaan ini yakni mempelajari
karakteristik VOM pada pengukuran tegangan arus searah
dan bolak balik serta menggunakan VOM untuk
mengukur hambatan , tegangan dan arus.
II. METODE
Percobaan penggunaan alat ukur ini di lakukan
dengan tiga macam percobaan yakni yang pertama
percobaan pengukuran tegangan searah . langkah pertama
alat dan bahan dipersiapkan di antaranya sumber
tegangan DC 5/12 volt, resistor R1 = 200 ohm, R2 = 100
ohm, VOM. Lalu alat dirangkai sebagai berikut.
Gambar 1. Rangkaian percobaan 1
Setelah itu di ukur tegangan pada R1 dan R2
dengan 2 range tegangan VOM berbeda pada setiap
tegangan. Lalu di lakukan untuk variasi tegangan sumber
5 volt dan 12 volt.
Lalu untuk percobaan yang kedua yakni
pengukuran arus DC. Langkah pertama di persiapkan alat
dan bahan yakni sumber tegangan DC 5 volt / 12 volt,
Penggunaan Alat Ukur (E1)
Aris Widodo, Indah Ayu P, lyla yuwana
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
2. VOM, Resistor R3 = 470 ohm. Lalu peralatan dirangkai
sebagai berikut.
Gambar 2. Rangkaian percobaan 2
Setelah itu di ukur arus pada rangkaian dan dicatat
besar arus. Setelah itu divariasi tegangan sumber yakni 5
volt dan 10 volt.
Lalu untuk percobaan ketiga yakni pengukuran
tegangan bolak balik. Langkah pertama yang dilakukan
yakn i di persiapkan alat dan bahan di antaranya
transformator, sumber tegangan AC 12 volt /15 volt.
Resistor R4 = 200 ohm, R5 = 100 ohm, R6=R7 = 470
ohm, VOM. Lalu peralatan dirangkai sebagai beikut
Gambar 3. Rangkaian percobaan 3
Setelah itu di ukur tegangan pada R4 dan R5 lalu
dicatat besar tegangannya , lalu percobaan divariasi untuk
tegangan sumber 12 volt dan 15 volt.
Untuk pengolahan data pada percobaan satu di cari
nilai V max dan V min dengan persamaan
sumberV
RbRa
Ra
Va
)( minmax
max
max
+
= (1)
sumberV
RbRa
Ra
Va
)( maxmin
min
min
+
= (2)
Lalu di cari V hitung disetiap resistor dengan rumus
sumberV
RbRa
Ra
Va
)( +
= (3)
Setelah itu dicari besar error nya dengan persamaan.
%100x
V
VV
error
hitung
hitungukur −
= (4)
Untuk percobaan kedua di cari I max , i min, R in, I
hitung.
min
max
R
V
I sumber
= (5)
max
min
R
V
I sumber
= (6)
R
V
I sumber
hitung = (7)
ukur
sumber
par
I
V
R = (8)
Sehingga
rangkaianparin RRR −= (9)
Untuk mencari error digunakan persamaan
%100x
I
II
error
hitung
hitungukur −
= (10)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari percobaan ini di dapatkan data percobaan
sebagai berikut.
Tabel1. Data percobaan 1
V
input
(volt)
range
vom
R1
(ohm)
R2
(ohm)
V1
ukur
(volt)
V2 ukur
(volt)
5
10 200 100 3,9 2,1
50 200 100 3,5 2
12 10 200 100 8,1 4,2
3. 50 200 100 8 4
Tabel.2 Data percobaan 2
V input
(volt)
range
vom R (ohm)
I ukur
(A)
5
25 470 0,011
500 470 0,01
12
25 470 0,024
500 470 0,025
Tabel.3 Data percobaan 3
V
input
(volt)
range
vom
R4
(Ω)
R6
(Ω)
V4
ukur
(volt)
R5
(Ω)
R7
(Ω)
V5
ukur
(volt)
12
10 200 470 3,2 100 470 2
50 200 470 3 100 470 2
15
10 200 470 4,2 100 470 2,5
50 200 470 4 100 470 2
Untuk per cobaan 1 di cari besar v min da v max
yakni dengan menggunkan persamaan (1) dan (2)
Tabel 4. V min dan V max dari V1
V
Rang
e
vom
R1
max
R1
min
R2
max
R2
min
v 1
ukur maks min
5
10 210 190 105 95 3,9 3,44 3,22
50 210 190 105 95 3,5 3,44 3,22
12
10 210 190 105 95 8,1 8,26 7,73
50 210 190 105 95 8 8,26 7,73
Tabel 5. V min dan V max dari V2
V
range
vom
R1
max
R1
min
R2
max
R2
min
V 2
ukur max min
5
10 210 190 105 95 2,1 1,78 1,56
50 210 190 105 95 2 1,78 1,56
12
10 210 190 105 95 4,2 4,27 3,74
50 210 190 105 95 4 4,27 3,74
Untuk V1 dan V 2 hitung digunakan persamaan (3)
sehingga dihasilkan data sebagai berikut
Tabel 6. V1 dan V2 hitung
V
(volt)
R1
(Ω)
R2
(Ω) R total
V1
(volt)
V2
(volt)
5
20
0
10
0 300 3,33 1,67
12
20
0
10
0 300
8,00 4,00
Lalu untuk error di cari dengan persamaan (4)
sehingga dihasilkan,
Tabel 7. Error V1 dan V2
V1 ukur
(volt)
V2 ukur
(volt) V1 V1
error
V 1
error V
2
3,9 2,1 3,33 1,67 17% 26%
3,5 2 3,33 1,67 5% 20%
8,1 4,2 8 4 1% 5%
8 4 8 4 0% 0%
Setelah itu Untuk percobaan 2 di cari i min dan i
max dengan menggunakan persamaan (5) dan (6)
sehingga dihasilkan data sebagai berikut.
Tabel 7. I min dan I max
V
range
vom
R1
max
R1
min I ukur I min I max
5
25 493,5 446,5 0,011 0,010 0,011
500 493,5 446,5 0,010 0,010 0,011
12
25 493,5 446,5 0,024 0,024 0,027
500 493,5 446,5 0,025 0,024 0,027
Lalu dicari nilia I hitung dengan menggunkan
persamaan (7) sehingga dihasilkan sebagai berikut.
Tabel 8. I hitung
V (volt) R1 (Ω)
I
Hitung
(A)
5 470 0,011
12 470 0,025
setelah itu dicari nilai R par dan R in dengan
penggunaan persamaan (8) dan (9) sehingga dihasilkkan
daat sebagai berikut.
Tabel 9. R par dan R in
R par R rangkaian R in hitung
454,55 470,00 -15,45
500,00 470,00 30,00
446,50 470,00 -23,50
480,00 470,00 10,00
4. Setelah itu di cari nilai error dari I dengan
menggunakan persamaan (10). Sehingga dihasilkan data
sebagai berikut.
Tabel 10. I min dan Imax
V
range
vom I ukur I hitung error
5
25 0,011 0,011 3,40%
500 0,010 0,011 6,00%
12
25 0,024 0,026 6,00%
500 0,025 0,026 2,08%
Untuk per cobaan 3 di cari besar v min da v
max yakni dengan menggunkan persamaan (1) dan (2)
Tabel 11. V min dan V max dari V4
V
Rang
e
vom
R4
max
R4
min
R6
max
R6
min
V 4
ukur maks min
1
2
10 210 190
493,
5
446,
5 3,2 3,84 3,34
50 210 190
493,
5
446,
5 3 3,84 3,34
1
5
10 210 190
493,
5
446,
5 4,2 4,80 4,17
50 210 190
493,
5
446,
5 4 4,80 4,17
Untuk V4 hitung digunakan persamaan (3) sehingga
dihasilkan data sebagai berikut
Tabel 12. V1 dan V4 hitung
V (volt) R4 R6 R total V4(volt)
12 200 470 670 3,58
15 200 470 670 4,48
Lalu untuk error di cari dengan persamaan (4)
sehingga dihasilkan
Tabel 13. Error V4
V
range
vom V4 ukur
V4
hitung
error
v 4
12
10 3,2 3,58209 11%
50 3 3,58209 16%
15
10 4,2
4,47761
2 6%
50 4
4,47761
2 11%
Untuk per cobaan 3 di cari besar v min da v
max yakni dengan menggunkan persamaan (1) dan (2)
Tabel 14. V min dan V max dari V5
V
Rang
e
vom
R5
max
R5
min
R7
max
R7
min
v 5
ukur maks min
1
2
10 105 95
493,
5
446,
5 2 2,28 1,94
50 105 95
493,
5
446,
5 2 2,28 1,94
1
5
10 105 95
493,
5
446,
5 2,5 2,86 2,42
50 105 95
493,
5
446,
5 2 2,86 2,42
Untuk V5 hitung digunakan persamaan (3) sehingga
dihasilkan data sebagai berikut
Tabel 15. V1 dan V5 hitung
V (volt) R4 R6 R total V5(volt)
12 100 470 570 2,11
15 100 470 570 2,63
Lalu untuk error di cari dengan persamaan (4)
sehingga dihasilkan
Tabel 16. Error V5
V
range
vom V5 ukur V5hitung
Error
V5
12
10 2 2,105 5%
50 2 2,105 5%
15
10 2,5 2,632 5%
50 2 2,632 24%
5. Dari data yang dihasilkan dapat di analisa bahwa
besar tegangan atau arus yang dihasilkan dengan
menggunakan besar range VOM yang berbeda
memberikan hasil yang berbeda pula, hal ini di karenakan
semakain besar rentang skala maka nilai ketelitiannya
semakin kecil sehingga nilai yang terbaca untuk range
vom yang besar kan terjadi pembulatan nilai dari range
VOM yang kecil sehingga hasilnya tidak akurai sehinnga
berbeda di antara keduanya. Untuk data tegangan pada
hambatan a misalnya dapat di analisa bahwa semakin
besar hamabatannya maka semakin besar pula tegannya
karena V ~R namun pada Besar arus (I) pada data dapat
di analisa bahwa bergantung pada tegangan sumber
semakin besar tegangan sumber maka semakin besar arus
listriknya karena V~I.
Untuk analisa perhitungan dapat di analisa
bahwa yang pertama tentangb V min dan V max serta I
min dan I max, dapat dianalisa bahwa nilai tersebut dapat
digunaka sebagai validasi data ukur tegangan maupun
arus , kalau sesuai range antara batas min dan max maka
data tersebut bernilai benar, karena nilai V min dan V
max pada dasrnya terbentuk karena komponen listrik
yang terlibat meilki nilai toleransi misal resistor sehingga
akan muincul nilai tersebut sehingga batas range V max
dan V min bergantung pada besar toleransi pada resitor
tersebut. Untuk analisa R in pada rangkaian didapat
bahwa nilai R in pada setiap percobaan di hasilkan
berbeda-beda hal ini di karenakan Hambatan dalam R in
pada alat Vom mensesuaikan dengan arus yang diukur
bilai arus besar maka R in akan berniali kecil sehingga
nilai yang terbaca pada jarum VOM tidak mengalami
presisi yang cukup besar,.Untuk analisa nilai error baik
tegangan dan arus dpa t di analisa bahwa pada percobaan
satu didaptkan nilai error yang cukup besar pada V 1ukur
5 volt , V2 ukur 5 volt, pada percobaan 2 ,V 4 12 volt
serta V5 , 15 volt . hal ini dikarenakan hasil pengukuran
dan hasil hitung meiliki nilai selisih yang besar bila di
analisa secara mendalam bahwa penyebab utamnya pada
V ukur dan I ukur.
Bila dihubungkan nilai errordengan kesesuaian
data V uku dan I ukur dengan nilai batas V max dan V
min bahwa data yang memiliki error besar tadi yang telah
disebutkan tadi ternya nilainya keluar dari batas range V
max dan V min. Penyebab utama terjadinya kejadinya ini
yakni cara pembacaan yang tidak tegak lurus dengan
jarum yang ditunjukkan pada VOM pada pengamat
(human error) sehingga terjadi pergeseran pembacaan ,
lalau faktor yang lain yakni penggunaan skala range
VOM yang tepat, kalau semakin tepat skala yang
digunakan maka nilai akurasi hasil semakin kelihatan
sehingga error atau nilai yang diluar ambang batasa range
v max dan v min atau I max dan I min bisa di di
minimalisir.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan penggunaan alat ukur
yakni karakterisitik VOM pada tegangan searah dan
Bolak balik yakni VOM pengukur DC meiliki kepekaan
yang lebih tinggi dari pada di AC sehingga di AC di
guanakan komponen tambahan pada VOM yakni
penyearah tegangan. dan penggunakan VOM untuk
mengukur tegangan yakni di paralel dengan beban, untuk
mengukur arus, VOM di seri dengan beban serta untuk
mengukur hambatan VOM di paralel kan dengan beban
( resistor) namun tanpa di hubungkan dengan sumber
teganagn.
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Sutrisno, Elektronika Teori dasar dan
penerapannya.Bandung:penerbit ITB,1986.
[2] D. Halliday,Fundamentals Of Physics 9th Edition.USA:John
willey& sons,inc.,2011.
[3] Tipler, Fisika untuk sains dan teknik.Jakarta:Erlangga,2001.
6. Dari data yang dihasilkan dapat di analisa bahwa
besar tegangan atau arus yang dihasilkan dengan
menggunakan besar range VOM yang berbeda
memberikan hasil yang berbeda pula, hal ini di karenakan
semakain besar rentang skala maka nilai ketelitiannya
semakin kecil sehingga nilai yang terbaca untuk range
vom yang besar kan terjadi pembulatan nilai dari range
VOM yang kecil sehingga hasilnya tidak akurai sehinnga
berbeda di antara keduanya. Untuk data tegangan pada
hambatan a misalnya dapat di analisa bahwa semakin
besar hamabatannya maka semakin besar pula tegannya
karena V ~R namun pada Besar arus (I) pada data dapat
di analisa bahwa bergantung pada tegangan sumber
semakin besar tegangan sumber maka semakin besar arus
listriknya karena V~I.
Untuk analisa perhitungan dapat di analisa
bahwa yang pertama tentangb V min dan V max serta I
min dan I max, dapat dianalisa bahwa nilai tersebut dapat
digunaka sebagai validasi data ukur tegangan maupun
arus , kalau sesuai range antara batas min dan max maka
data tersebut bernilai benar, karena nilai V min dan V
max pada dasrnya terbentuk karena komponen listrik
yang terlibat meilki nilai toleransi misal resistor sehingga
akan muincul nilai tersebut sehingga batas range V max
dan V min bergantung pada besar toleransi pada resitor
tersebut. Untuk analisa R in pada rangkaian didapat
bahwa nilai R in pada setiap percobaan di hasilkan
berbeda-beda hal ini di karenakan Hambatan dalam R in
pada alat Vom mensesuaikan dengan arus yang diukur
bilai arus besar maka R in akan berniali kecil sehingga
nilai yang terbaca pada jarum VOM tidak mengalami
presisi yang cukup besar,.Untuk analisa nilai error baik
tegangan dan arus dpa t di analisa bahwa pada percobaan
satu didaptkan nilai error yang cukup besar pada V 1ukur
5 volt , V2 ukur 5 volt, pada percobaan 2 ,V 4 12 volt
serta V5 , 15 volt . hal ini dikarenakan hasil pengukuran
dan hasil hitung meiliki nilai selisih yang besar bila di
analisa secara mendalam bahwa penyebab utamnya pada
V ukur dan I ukur.
Bila dihubungkan nilai errordengan kesesuaian
data V uku dan I ukur dengan nilai batas V max dan V
min bahwa data yang memiliki error besar tadi yang telah
disebutkan tadi ternya nilainya keluar dari batas range V
max dan V min. Penyebab utama terjadinya kejadinya ini
yakni cara pembacaan yang tidak tegak lurus dengan
jarum yang ditunjukkan pada VOM pada pengamat
(human error) sehingga terjadi pergeseran pembacaan ,
lalau faktor yang lain yakni penggunaan skala range
VOM yang tepat, kalau semakin tepat skala yang
digunakan maka nilai akurasi hasil semakin kelihatan
sehingga error atau nilai yang diluar ambang batasa range
v max dan v min atau I max dan I min bisa di di
minimalisir.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan penggunaan alat ukur
yakni karakterisitik VOM pada tegangan searah dan
Bolak balik yakni VOM pengukur DC meiliki kepekaan
yang lebih tinggi dari pada di AC sehingga di AC di
guanakan komponen tambahan pada VOM yakni
penyearah tegangan. dan penggunakan VOM untuk
mengukur tegangan yakni di paralel dengan beban, untuk
mengukur arus, VOM di seri dengan beban serta untuk
mengukur hambatan VOM di paralel kan dengan beban
( resistor) namun tanpa di hubungkan dengan sumber
teganagn.
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Sutrisno, Elektronika Teori dasar dan
penerapannya.Bandung:penerbit ITB,1986.
[2] D. Halliday,Fundamentals Of Physics 9th Edition.USA:John
willey& sons,inc.,2011.
[3] Tipler, Fisika untuk sains dan teknik.Jakarta:Erlangga,2001.