SlideShare a Scribd company logo
CARA MEMBACA MULTIMETER / AVOMETER JILID 2 
Hy Reader, Pada tutorial hari ini saya ingin membahas lebih lengkap mengenai 
Cara Mudah Untuk Membaca Alat Ukur Listrik Multimeter / Avometer Analog. Ini 
merupakan tutorial jilid 2 dari Tutorial saya yang sebelumnya yaitu CARA 
MEMBACA MULTIMETER / AVOMETER JILID 1, hal ini saya lakukan mengingat 
dan melihat begitu banyaknya pertanyaan yang timbul pada tutorial jilid 1 
tersebut, sepertinya kurang jelas penjelasannya. 
Kali ini saya mencoba membuat tutorialnya dalam bahasa yang lebih singkat dan 
sederhana sehingga saya berharap dapat lebih mudah untuk di pahami. 
Sebelum masuk lebih jauh mengenai cara mengukur besaran listrik seperti 
Tegangan (Volt), Arus (Ampere), dan Tahanan (Ohm) ada baiknya kita mengenal 
terlebih dahulu apa itu Multimeter atau Avometer. 
Yang dimaksud Multimeter atau Avometer adalah Alat ukur Listrik yang 
memungkinkan kita untuk mengukur besarnya Besaran listrik yang ada pada 
suatu rangkaian baik itu Tegangan, Arus, maupun Nilai Hambatan/Tahanan. 
AVOmeter adalah singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter, jadi hanya terdapat 3 
komponen yang bisa diukur dengan AVOmeter sedangkan Multimeter , 
dikatakan multi sebab memiliki banyak besaran yang bisa di ukur, misalnya 
Ampere, Volt, Ohm, Frekuensi, Konektivitas Rangkaian (putus ato tidak), Nilai 
Kapasitif, dan lain sebagainya. Terdapat 2 (dua) jenis Multimeter yaitu Analog 
dan Digital, yang Digital sangat mudah pembacaannya disebabkan karena 
Multimeter digital telah menggunakan angka digital sehingga begitu melakukan 
pengukuran Listrik, Nilai yang diinginkan dapat langsung terbaca asalkan sesuai 
atau Benar cara pemasangan alat ukurnya. 
Mari mengenal bagian‐bagian Multimeter atau Avometer agar lebih 
memudahkan dalam memahami tulisan selanjutnya:
Saya akan berikan sedikit penjelasan mengenai gambar di atas. Yang perlu untuk 
di perhatikan adalah : 
SEKRUP PENGATUR JARUM, Sekrup ini dapat di putar dengan Obeng atau plat 
kecil, Sekrup ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali atau tepat pada posisi 0 
(NOL), terkadang jarum tidak pada posisi NOL yang dapat membuat kesalahan 
pada pengukuran, Posisikan menjadi NOL sebelum digunakan. 
TOMBOL PENGATUR NOL OHM. Tombol ini hampir sama dengan Sekrup 
pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu Tombol ini digunakan untuk membuat 
jarum menunjukkan angka NOL pada saat Saklar pemilih di posisikan menunjuk 
SKALA OHM. Saat saklar pemilih pada posisi Ohm biasanya pilih x1 pada skala 
Ohm kemudian Hubungkan kedua ujung TERMINAL (Ujung terminal Merah 
bertemu dengan Ujung terminal Hitam) dan Lihat pada Layar penunjuk, Jarum 
akan bergerak ke KANAN (Disitu terdapat angka NOL (0), Putar tombol pengatur 
Nol Ohm sampai jarum menunjukkan angka NOL). Proses ini dinamakan 
KALIBRASI OhmMeter. Hal ini Muthlak dilakukan sebelum melakukan 
pengukuran tahanan (OHM) suatu komponen atau suatu rangkaian.
SAKLAR PEMILIH. Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa yang ingin di 
UKUR, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka atur/putar saklar hingga 
menyentuh skala AC yang pada alat ukur tertulis ACV, Begitu pula saat mengukur 
tegangan DC, cari yang tertulis DCV, begitu seterusnya. Jangan Salah memilih 
Skala Pengukuran. 
Pada setiap bagian SKALA PENGUKURAN yang dipilih dengan Saklar Pemilih, 
terdapat Nilai‐nilai yang tertera pada alat ukur, Misalnya Pada Skala Tegangan 
AC (tertulis ACV pada alat ukur) tertera skala 10, 50, 250, dan 750 begitu pula 
pada Skala Tegangan DC (tertulis DCV pada alat ukur) tertera skala 0.1 , 0.25 , 
2.5 , 10 , dst. Apa maksud Skala ini?? Dan Bagaimana Memilihnya?? 
Pedoman Memilih SKALA Pengukuran: 
Skala tersebut adalah skala yang akan digunakan untuk membaca hasil 
pengukuran, Semua skala dapat digunakan untuk membaca, Hanya saja tidak 
semua skala dapat memberikan atau memperlihatkan nilai yang diinginkan, 
misalnya kita mempunyai Baterai 9 Volt DC, kemudian kita mengatur SAKLAR 
PEMILIH untuk Memilih SKALA TEGANGAN DC pada posisi 2,5 dan 
menghubungkan TERMINAL Merah dengan positif (+) baterai dan Hitam dengan 
Negatif (‐) baterai. Apa yang akan terjadi?? Jarum akan bergerak ke Ujung Kanan 
dan tidak menunjukkan angka 9Volt, Mengapa Demikian?? Sebab NILAI 
MAKSIMAL yang dapat diukur bila kita memposisikan Saklar Pemilih pada skala 
2.5 adalah hanya 2.5 Volt saja, sehingga untuk mengukur Nilai 9Volt maka saklar 
harus di putar menuju Skala yang LEBIH BESAR sari NILAI Tegangan yang di 
Ukur, jadi Putar pada Posisi 10 dan Alat ukur akan menunjukkan nilai yang 
diinginkan. 
Penjelasan Lebih Lengkap Mengenai MEMBACA ALAT UKUR akan di Bahas 
selanjutnya pada tutorial ini. 
Saya tidak akan membahas semua bagian‐bagian alat ukur tetapi bila ingin 
mengetahui fungsi‐fungsi dari tiap bagian alat ukur, Anda dapat membaca DISINI. 
ALAT UKUR LISTRIK HARUS DIPASANG DENGAN BENAR, Mengapa saya katakan 
Demikian?? 
Untuk melakukan suatu pengukuran listrik, Posisi alat ukur pada rangkaian juga 
Mesti dan Hal wajib yang harus di perhatikan agar pembacaan alat ukur tidak 
salah. Pemasangan Alat ukur yang salah /Tidak benar memberikan hasil 
pengukuran yang TIDAK BENAR dan bukan kurang tepat, jadi ini sangat perlu di 
perhatikan. Mari kita melihat posisi alat ukur yang benar: 
1. Posisi alat ukur saat mengukur TEGANGAN (Voltage) 
Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan AC maupun DC, maka 
Alat ukur mesti di pasang Paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel 
adalah kedua terminal pengukur ( Umumnya berwarna Merah untuk 
positif (+) dan Hitam untuk Negatif (‐) harus membentuk suatu titik 
percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang
benar dapat dilihat pada gambar berikut: 
2. Posisi alat ukur saat mengukur ARUS (Ampere) 
Untuk melakukan pengukuran ARUS yang mesti diperhatikan yaitu Posisi 
terminal harus dalam kondisi berderetan dengan Beban, Sehingga untuk 
melakukan pengukuran arus maka rangkaian mesti di Buka / diputus / 
Open circuit dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik 
yang telah terputus tersebut. Pemasanngan yang benar dapat dilihat pada 
gambar: 
3. Posisi alat ukur saat mengukur Hambatan (Ohm) 
Yang mesti diketahui saat pngukuran tahanan ialah JANGAN PERNAH 
MENGUKUR NILAI TAHANAN SUATU KOMPONEN SAAT TERHUBUNG 
DENGAN SUMBER. Ini akan merusak alat ukur. Pengukurannya sangat 
mudah yaitu tinggal mengatur saklar pemilih ke posisi Skala OHM dan 
kemudian menghubungkan terminal ke kedua sisi komponen (Resistor)
yang akan di ukur. 
Kali ini saya tidak akan membahas mengenai mengapa alat ukur di pasang 
paralel saat mngukur tegangan dan Seri pada saat mengukur Arus, sebab itu 
lebih kompleks kecuali ada yang membutuhkannya. Hal ini erat kaitannya 
dengan Rangkaian dalam suatu alat ukur. 
Setelah mengetahui Cara mengatur Saklat Pemilih yang Benar, Mengetahui Jenis 
Skala yang akan digunakan, dan Cara pemasangan alat ukur yang benar, maka 
tiba saatnya kita melakukan Pengukuran Besaran Listrik. 
MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) DC 
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan: 
1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah). 
2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), 
bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu 
dilakukan Pengaturan Sekrup. 
3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 
mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada 
SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan 
ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum 
AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol 
pengatur Nol Ohm. 
4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan yang 
anda ingin ukur, ACV untuk tegangan AC (bolak balik) dan DCV untuk 
tegangan DC (Searah). 
5. Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih 
dahulu seperti 1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai 
tegangan maksimal yang mengalir pada rangkaian. 
6. Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen yang 
akan di ukur. 
7. Baca Alat ukur. 
Cara Membaca Nilai Tegangan yang terukur:
1. Misalkan Nilai tegangan yang akan diukur adalah 15 VOLT DC (Belum kita 
ketahui sebelumnya, itulah saya katakan Misalnya). 
2. Kemudian Kita memposisikan saklar pemilih pada posisi DCV dan 
memilih skala paling besar yang tertera yaitu 1000. Nilai 1000 artinya 
Nilai tegangan yang akan diukur bisa mencapai 1000Volt. 
3. Saat memperhatikan Alat ukur maka Dalam Layar penunjuk jarum tidak 
terdapat skala terbesar 1000 yang ada hanya 0‐10, 0‐50, dan 0‐250. Maka 
Untuk memudahkan membaca perhatikan skala 0‐10 saja. 
4. Skala penunjukan 0‐10 berarti saat jarum penunjuk tepat berada pada 
angka 10 artinya nilai tegangan yang terukur adalah 1000 Volt, jika yang 
di tunjuk jarum adalah angka 5 maka nilai tegangan sebenarnya yang 
terukur adalah 500 Volt, begitu seterusnya. 
5. Kembali Pada Kasus no. 1 dimana nilai tegangan yang akan diukur adalah 
hanya 15 Volt sementara kita menempatkan saklar pemilih pada Posisi 
1000, maka jarum pada alat ukur hanya akan bergerak sedikit sekali 
sehingga sulit bagi kita untuk memperkirakan berapa nilai tegangan 
sebenarnya yang terukur. Untuk itu Pindahkan Saklar Pemilih ke Nilai 
Skala yang dapat membuat Jarum bergerak lebih banyak agar nilai 
pengukuran lebih akurat. 
6. Misalkan kita menggeser saklar pemilih ke Posisi 10 pada skala DCV. Yang 
terjadi adalah, jarum akan bergerak dengan cepat ke paling ujung kanan. 
Hal ini disebabkan nilai tegangan yang akan di ukur LEBIH BESAR dari 
nilai Skala maksimal yang dipilih. Jika Hal ini di biarkan terus menerus 
maka alat ukur DAPAT RUSAK, Jika jarum alat ukur bergerak sangat cepat 
ke kanan, segera pisahkan alat ukur dari rangkaian dan ganti Skala 
SAKLAR PEMILIH ke posisi yang lebih Besar. Saat saklar Pemilih 
diletakkan pada angka 10 maka yang di perhatikan dalam layar 
penunjukan jarum adalah range skala 0‐10, dan BUKAN 0‐50 atau 0‐250. 
7. Telah saya jelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai 
tegangan yang lebih besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya tidak 
akan terukur / diketahui. Solusinya adalah Saklar Pemilih di posisikan 
pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50. Saat memilih Skala 50 pada
skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam Layar Penunjukan Jarum 
yang mesti di perhatikan adalah range skala 0‐50 dan BUKAN lagi 0‐10 
ataupun 0‐250. 
8. Saat Saklar pemilih berada pada posisi 50 maka Jarum Penunjuk akan 
bergerak Tepat di tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0‐50 
yang artinya Nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur bernilai 15 Volt. 
Perhatikan gambar berikut: 
9. Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat pula 
menggunakan RUMUS: 
푇푒푔푎푛푔푎푛 푇퐸푅푈퐾푈푅 = 
푆푘푎푙푎 푆푎푘푙푎푟 푃푒푚푖푙푖ℎ 
푆푘푎푙푎 푡푒푟푏푒푠푎푟 푝푎푑푎 퐿푎푦푎푟 
푥 퐴푛푔푘푎 푦푎푛푔 푑푖푡푢푛푗푢푘 푗푎푟푢푚 
Jadi misalnya, tegangan yang akan di ukur 15 Volt maka: 
푇푒푔푎푛푔푎푛 푇퐸푅푈퐾푈푅 = 
50 
50 
푥 15 
Nilai Tegangan Terukur = 15 
Berikut saya akan berikan Contoh agar kita lebih mudah dalam memahaminya: 
Contoh I. 
Saat melakukan pengukuran ternyata Jarum Alat Ukur berada pada posisi seperti 
yang terlihat pada gambar:
Berapakah Nilai tegangan DCV yang terukur saat Saklar Pemilih berada pada 
Posisi: 
a. 2.5 
b. 10 
c. 50 
d. 1000 
Jawab: 
a. Skala saklar pemilih = 2.5 
Skala terbesar yang dipilih = 250 
Nilai yang ditunjuk jarum = 110 (perhatikan skala 0‐250) 
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah: 
Teg VDC = (2.5/250)x 110 = 1.1 Volt 
b. Skala saklar pemilih = 10 
Skala terbesar yang dipilih = 10 
Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0‐10) 
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah: 
Teg VDC = (10/10)x 4.4 = 4.4 Volt 
c. Skala saklar pemilih = 50 
Skala terbesar yang dipilih = 50 
Nilai yang ditunjuk jarum = 22 (perhatikan skala 0‐50) 
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah: 
Teg VDC = (50/50)x 22 = 22 Volt 
d. Skala saklar pemilih = 1000 
Skala terbesar yang dipilih = 10 
Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0‐10) 
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah: 
Teg VDC = (1000/10)x 4.4 = 440 Volt 
MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) AC
1. Untuk mengukur Nilai tegangan AC anda hanya perlu memperhatikan 
Posisi Sakelar Pemilih berada pada SKALA TEGANGAN AC (Tertera ACV) 
dan kemudian memperhatikan Baris skala yang berwarna Merah pada 
Layar Penunjuk Jarum. 
2. Selebihnya sama dengan melakukan pengukuran Tegangan DC di atas. 
MENGUKUR ARUS LISTRIK (Ampere) DC 
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan: 
1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah). 
2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0) 
3. Lakukan Kalibrasi alat ukur 
4. Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Arus DCA 
5. Pilih SKALA PENGUKURAN yang diinginkan seperti 50 Mikro, 2.5m , 25m , 
atau 0.25A. 
6. Pasangkan alat ukur SERI terhadap beban/ sumber/komponen yang akan 
di ukur. 
7. Baca Alat ukur (Pembacaan Alat ukur sama dengan Pembacaan Tegangan 
DC diatas) 
MENGUKUR NILAI TAHANAN / RESISTANSI RESISTOR (OHM) 
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan: 
1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah). 
2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), 
bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu 
dilakukan Pengaturan Sekrup. 
3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 
mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada 
SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan 
ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum
AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol 
pengatur Nol Ohm. 
4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala OHM yang 
diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x 
(kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca 
pada alat ukur nntinya akan di KALI kan dengan nilai Skala OHM yang 
dipilih oleh saklar Pemilih. 
5. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur. (INGAT JANGAN 
PASANG ALAT UKUR OHM SAAT KOMPONEN MASIH BERTEGANGAN) 
6. Baca Alat ukur. 
Cara membaca OHM METER 
1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter 
sangatlah mudah. 
2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh 
Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala 
yang di pilih dengan sakelar pemilih. 
3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang 
anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai 
tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm. 
Misalkan pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu Resistor: 
Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai 
resistansi tahanan / resistor tersebut adalah: 
Nilai yang di tunjuk jarum = 26 
Skala pengali = 10 k 
Maka nilai resitansinya = 26 x 10 k 
= 260 k = 260.000 Ohm.
Itulah tutorial mengenai cara membaca ALAT UKUT LISTRIK MULTIMETER atau 
OHMMETER. Semoga Informasi ini dapat berguna bagi anda dan dapat 
memberikan anda kemudahan dalam membaca suatu alat ukut. 
Copyright @efraimmasarrang.wordpress.com/august 2012

More Related Content

What's hot

Kd 3.4 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
Kd 3.4 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknikKd 3.4 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
Kd 3.4 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
SILVIANAWANDAFENTIA1
 
Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analog
IvanAdesmansyah
 
Jobsheet sistem-kendali-1
Jobsheet sistem-kendali-1Jobsheet sistem-kendali-1
Jobsheet sistem-kendali-1
mekatronikaftunm
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
Simon Patabang
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
ayu purwati
 
multimeter
multimetermultimeter
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
AuliaHapsari
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
ahmad haidaroh
 
Analisis Mesh
Analisis MeshAnalisis Mesh
Analisis Mesh
David Mandala Lubis
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
Zainul Muttaqi
 
dasar-dasar-kelistrikan.ppt
dasar-dasar-kelistrikan.pptdasar-dasar-kelistrikan.ppt
dasar-dasar-kelistrikan.ppt
rhamset
 
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 PhaseKonversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Hamid Abdillah
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Simbol Komponen Elektronika
Simbol Komponen ElektronikaSimbol Komponen Elektronika
Simbol Komponen Elektronika
Berlinda Putri
 
Motor ac 3 fasa
Motor ac 3 fasaMotor ac 3 fasa
Motor ac 3 fasa
uti kurnia
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
 
Teori kwh meter
Teori kwh meterTeori kwh meter
Teori kwh meter
miftakhul ulum
 
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)Redo Pariansah
 
Elektronika Dasar - Resistor
Elektronika Dasar - ResistorElektronika Dasar - Resistor
Elektronika Dasar - Resistor
Beny Abd
 

What's hot (20)

Kd 3.4 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
Kd 3.4 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknikKd 3.4 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
Kd 3.4 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analog
 
Jobsheet sistem-kendali-1
Jobsheet sistem-kendali-1Jobsheet sistem-kendali-1
Jobsheet sistem-kendali-1
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
multimeter
multimetermultimeter
multimeter
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Analisis Mesh
Analisis MeshAnalisis Mesh
Analisis Mesh
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
dasar-dasar-kelistrikan.ppt
dasar-dasar-kelistrikan.pptdasar-dasar-kelistrikan.ppt
dasar-dasar-kelistrikan.ppt
 
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 PhaseKonversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Simbol Komponen Elektronika
Simbol Komponen ElektronikaSimbol Komponen Elektronika
Simbol Komponen Elektronika
 
Motor ac 3 fasa
Motor ac 3 fasaMotor ac 3 fasa
Motor ac 3 fasa
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
Teori kwh meter
Teori kwh meterTeori kwh meter
Teori kwh meter
 
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
 
Elektronika Dasar - Resistor
Elektronika Dasar - ResistorElektronika Dasar - Resistor
Elektronika Dasar - Resistor
 

Similar to Cara menggunakan multimeter analog

Cara membaca multimeter bagian ii
Cara membaca multimeter bagian iiCara membaca multimeter bagian ii
Cara membaca multimeter bagian ii
Muchsin Muchsin
 
Avometer
AvometerAvometer
Avometer
Remboko Nazar
 
Alat elektrik
Alat elektrikAlat elektrik
Alat elektrik
suwitotabah
 
Media Pembelajran DLE_KD3.7_FIFT.pptx
Media Pembelajran DLE_KD3.7_FIFT.pptxMedia Pembelajran DLE_KD3.7_FIFT.pptx
Media Pembelajran DLE_KD3.7_FIFT.pptx
MuhammadHanifanTeach
 
Avo keterangan dan penggunaan pada u.ppt
Avo keterangan dan penggunaan pada u.pptAvo keterangan dan penggunaan pada u.ppt
Avo keterangan dan penggunaan pada u.ppt
OchulReffayders
 
AVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER_PPT.pptAVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER_PPT.ppt
nopa16
 
AVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.pptAVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.ppt
Dinda464894
 
Avo meter-word1
Avo meter-word1Avo meter-word1
Avo meter-word1
Jeremy Simangunsonx
 
Materi
MateriMateri
Makalah voltmeter
Makalah voltmeterMakalah voltmeter
Makalah voltmeter
Deni Hernita Lubis
 
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxPPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
lukasnapitupulu
 
Penggunaan Multitester sebagai Alat Ukur Elektronika
Penggunaan Multitester sebagai Alat Ukur ElektronikaPenggunaan Multitester sebagai Alat Ukur Elektronika
Penggunaan Multitester sebagai Alat Ukur Elektronika
ammar alhafiz
 
Multimeter
MultimeterMultimeter
Multimeter
Yuli Ermawati
 
6 refriza andriani
6 refriza andriani6 refriza andriani
6 refriza andriani
refriza andriani
 
6 refriza andriani
6 refriza andriani6 refriza andriani
6 refriza andriani
darwin sinaga
 
Multimeter (K230101MS).pptx
Multimeter (K230101MS).pptxMultimeter (K230101MS).pptx
Multimeter (K230101MS).pptx
IstofaAnaas
 
AVOmeter
AVOmeterAVOmeter

Similar to Cara menggunakan multimeter analog (20)

Cara membaca multimeter bagian ii
Cara membaca multimeter bagian iiCara membaca multimeter bagian ii
Cara membaca multimeter bagian ii
 
Avometer
AvometerAvometer
Avometer
 
Alat elektrik
Alat elektrikAlat elektrik
Alat elektrik
 
Media Pembelajran DLE_KD3.7_FIFT.pptx
Media Pembelajran DLE_KD3.7_FIFT.pptxMedia Pembelajran DLE_KD3.7_FIFT.pptx
Media Pembelajran DLE_KD3.7_FIFT.pptx
 
Avo keterangan dan penggunaan pada u.ppt
Avo keterangan dan penggunaan pada u.pptAvo keterangan dan penggunaan pada u.ppt
Avo keterangan dan penggunaan pada u.ppt
 
AVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER_PPT.pptAVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER_PPT.ppt
 
AVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.pptAVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.ppt
 
Avo meter-word1
Avo meter-word1Avo meter-word1
Avo meter-word1
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
Makalah voltmeter
Makalah voltmeterMakalah voltmeter
Makalah voltmeter
 
pengukuran.pptx
pengukuran.pptxpengukuran.pptx
pengukuran.pptx
 
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxPPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
 
Penggunaan Multitester sebagai Alat Ukur Elektronika
Penggunaan Multitester sebagai Alat Ukur ElektronikaPenggunaan Multitester sebagai Alat Ukur Elektronika
Penggunaan Multitester sebagai Alat Ukur Elektronika
 
Alat Ukur Elektronik
Alat Ukur ElektronikAlat Ukur Elektronik
Alat Ukur Elektronik
 
Multimeter
MultimeterMultimeter
Multimeter
 
6 refriza andriani
6 refriza andriani6 refriza andriani
6 refriza andriani
 
6 refriza andriani
6 refriza andriani6 refriza andriani
6 refriza andriani
 
8.1 multimeter
8.1 multimeter8.1 multimeter
8.1 multimeter
 
Multimeter (K230101MS).pptx
Multimeter (K230101MS).pptxMultimeter (K230101MS).pptx
Multimeter (K230101MS).pptx
 
AVOmeter
AVOmeterAVOmeter
AVOmeter
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 

Cara menggunakan multimeter analog

  • 1. CARA MEMBACA MULTIMETER / AVOMETER JILID 2 Hy Reader, Pada tutorial hari ini saya ingin membahas lebih lengkap mengenai Cara Mudah Untuk Membaca Alat Ukur Listrik Multimeter / Avometer Analog. Ini merupakan tutorial jilid 2 dari Tutorial saya yang sebelumnya yaitu CARA MEMBACA MULTIMETER / AVOMETER JILID 1, hal ini saya lakukan mengingat dan melihat begitu banyaknya pertanyaan yang timbul pada tutorial jilid 1 tersebut, sepertinya kurang jelas penjelasannya. Kali ini saya mencoba membuat tutorialnya dalam bahasa yang lebih singkat dan sederhana sehingga saya berharap dapat lebih mudah untuk di pahami. Sebelum masuk lebih jauh mengenai cara mengukur besaran listrik seperti Tegangan (Volt), Arus (Ampere), dan Tahanan (Ohm) ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu Multimeter atau Avometer. Yang dimaksud Multimeter atau Avometer adalah Alat ukur Listrik yang memungkinkan kita untuk mengukur besarnya Besaran listrik yang ada pada suatu rangkaian baik itu Tegangan, Arus, maupun Nilai Hambatan/Tahanan. AVOmeter adalah singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter, jadi hanya terdapat 3 komponen yang bisa diukur dengan AVOmeter sedangkan Multimeter , dikatakan multi sebab memiliki banyak besaran yang bisa di ukur, misalnya Ampere, Volt, Ohm, Frekuensi, Konektivitas Rangkaian (putus ato tidak), Nilai Kapasitif, dan lain sebagainya. Terdapat 2 (dua) jenis Multimeter yaitu Analog dan Digital, yang Digital sangat mudah pembacaannya disebabkan karena Multimeter digital telah menggunakan angka digital sehingga begitu melakukan pengukuran Listrik, Nilai yang diinginkan dapat langsung terbaca asalkan sesuai atau Benar cara pemasangan alat ukurnya. Mari mengenal bagian‐bagian Multimeter atau Avometer agar lebih memudahkan dalam memahami tulisan selanjutnya:
  • 2. Saya akan berikan sedikit penjelasan mengenai gambar di atas. Yang perlu untuk di perhatikan adalah : SEKRUP PENGATUR JARUM, Sekrup ini dapat di putar dengan Obeng atau plat kecil, Sekrup ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali atau tepat pada posisi 0 (NOL), terkadang jarum tidak pada posisi NOL yang dapat membuat kesalahan pada pengukuran, Posisikan menjadi NOL sebelum digunakan. TOMBOL PENGATUR NOL OHM. Tombol ini hampir sama dengan Sekrup pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu Tombol ini digunakan untuk membuat jarum menunjukkan angka NOL pada saat Saklar pemilih di posisikan menunjuk SKALA OHM. Saat saklar pemilih pada posisi Ohm biasanya pilih x1 pada skala Ohm kemudian Hubungkan kedua ujung TERMINAL (Ujung terminal Merah bertemu dengan Ujung terminal Hitam) dan Lihat pada Layar penunjuk, Jarum akan bergerak ke KANAN (Disitu terdapat angka NOL (0), Putar tombol pengatur Nol Ohm sampai jarum menunjukkan angka NOL). Proses ini dinamakan KALIBRASI OhmMeter. Hal ini Muthlak dilakukan sebelum melakukan pengukuran tahanan (OHM) suatu komponen atau suatu rangkaian.
  • 3. SAKLAR PEMILIH. Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa yang ingin di UKUR, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka atur/putar saklar hingga menyentuh skala AC yang pada alat ukur tertulis ACV, Begitu pula saat mengukur tegangan DC, cari yang tertulis DCV, begitu seterusnya. Jangan Salah memilih Skala Pengukuran. Pada setiap bagian SKALA PENGUKURAN yang dipilih dengan Saklar Pemilih, terdapat Nilai‐nilai yang tertera pada alat ukur, Misalnya Pada Skala Tegangan AC (tertulis ACV pada alat ukur) tertera skala 10, 50, 250, dan 750 begitu pula pada Skala Tegangan DC (tertulis DCV pada alat ukur) tertera skala 0.1 , 0.25 , 2.5 , 10 , dst. Apa maksud Skala ini?? Dan Bagaimana Memilihnya?? Pedoman Memilih SKALA Pengukuran: Skala tersebut adalah skala yang akan digunakan untuk membaca hasil pengukuran, Semua skala dapat digunakan untuk membaca, Hanya saja tidak semua skala dapat memberikan atau memperlihatkan nilai yang diinginkan, misalnya kita mempunyai Baterai 9 Volt DC, kemudian kita mengatur SAKLAR PEMILIH untuk Memilih SKALA TEGANGAN DC pada posisi 2,5 dan menghubungkan TERMINAL Merah dengan positif (+) baterai dan Hitam dengan Negatif (‐) baterai. Apa yang akan terjadi?? Jarum akan bergerak ke Ujung Kanan dan tidak menunjukkan angka 9Volt, Mengapa Demikian?? Sebab NILAI MAKSIMAL yang dapat diukur bila kita memposisikan Saklar Pemilih pada skala 2.5 adalah hanya 2.5 Volt saja, sehingga untuk mengukur Nilai 9Volt maka saklar harus di putar menuju Skala yang LEBIH BESAR sari NILAI Tegangan yang di Ukur, jadi Putar pada Posisi 10 dan Alat ukur akan menunjukkan nilai yang diinginkan. Penjelasan Lebih Lengkap Mengenai MEMBACA ALAT UKUR akan di Bahas selanjutnya pada tutorial ini. Saya tidak akan membahas semua bagian‐bagian alat ukur tetapi bila ingin mengetahui fungsi‐fungsi dari tiap bagian alat ukur, Anda dapat membaca DISINI. ALAT UKUR LISTRIK HARUS DIPASANG DENGAN BENAR, Mengapa saya katakan Demikian?? Untuk melakukan suatu pengukuran listrik, Posisi alat ukur pada rangkaian juga Mesti dan Hal wajib yang harus di perhatikan agar pembacaan alat ukur tidak salah. Pemasangan Alat ukur yang salah /Tidak benar memberikan hasil pengukuran yang TIDAK BENAR dan bukan kurang tepat, jadi ini sangat perlu di perhatikan. Mari kita melihat posisi alat ukur yang benar: 1. Posisi alat ukur saat mengukur TEGANGAN (Voltage) Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan AC maupun DC, maka Alat ukur mesti di pasang Paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah kedua terminal pengukur ( Umumnya berwarna Merah untuk positif (+) dan Hitam untuk Negatif (‐) harus membentuk suatu titik percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang
  • 4. benar dapat dilihat pada gambar berikut: 2. Posisi alat ukur saat mengukur ARUS (Ampere) Untuk melakukan pengukuran ARUS yang mesti diperhatikan yaitu Posisi terminal harus dalam kondisi berderetan dengan Beban, Sehingga untuk melakukan pengukuran arus maka rangkaian mesti di Buka / diputus / Open circuit dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut. Pemasanngan yang benar dapat dilihat pada gambar: 3. Posisi alat ukur saat mengukur Hambatan (Ohm) Yang mesti diketahui saat pngukuran tahanan ialah JANGAN PERNAH MENGUKUR NILAI TAHANAN SUATU KOMPONEN SAAT TERHUBUNG DENGAN SUMBER. Ini akan merusak alat ukur. Pengukurannya sangat mudah yaitu tinggal mengatur saklar pemilih ke posisi Skala OHM dan kemudian menghubungkan terminal ke kedua sisi komponen (Resistor)
  • 5. yang akan di ukur. Kali ini saya tidak akan membahas mengenai mengapa alat ukur di pasang paralel saat mngukur tegangan dan Seri pada saat mengukur Arus, sebab itu lebih kompleks kecuali ada yang membutuhkannya. Hal ini erat kaitannya dengan Rangkaian dalam suatu alat ukur. Setelah mengetahui Cara mengatur Saklat Pemilih yang Benar, Mengetahui Jenis Skala yang akan digunakan, dan Cara pemasangan alat ukur yang benar, maka tiba saatnya kita melakukan Pengukuran Besaran Listrik. MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) DC Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan: 1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah). 2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup. 3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm. 4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan yang anda ingin ukur, ACV untuk tegangan AC (bolak balik) dan DCV untuk tegangan DC (Searah). 5. Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih dahulu seperti 1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai tegangan maksimal yang mengalir pada rangkaian. 6. Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur. 7. Baca Alat ukur. Cara Membaca Nilai Tegangan yang terukur:
  • 6. 1. Misalkan Nilai tegangan yang akan diukur adalah 15 VOLT DC (Belum kita ketahui sebelumnya, itulah saya katakan Misalnya). 2. Kemudian Kita memposisikan saklar pemilih pada posisi DCV dan memilih skala paling besar yang tertera yaitu 1000. Nilai 1000 artinya Nilai tegangan yang akan diukur bisa mencapai 1000Volt. 3. Saat memperhatikan Alat ukur maka Dalam Layar penunjuk jarum tidak terdapat skala terbesar 1000 yang ada hanya 0‐10, 0‐50, dan 0‐250. Maka Untuk memudahkan membaca perhatikan skala 0‐10 saja. 4. Skala penunjukan 0‐10 berarti saat jarum penunjuk tepat berada pada angka 10 artinya nilai tegangan yang terukur adalah 1000 Volt, jika yang di tunjuk jarum adalah angka 5 maka nilai tegangan sebenarnya yang terukur adalah 500 Volt, begitu seterusnya. 5. Kembali Pada Kasus no. 1 dimana nilai tegangan yang akan diukur adalah hanya 15 Volt sementara kita menempatkan saklar pemilih pada Posisi 1000, maka jarum pada alat ukur hanya akan bergerak sedikit sekali sehingga sulit bagi kita untuk memperkirakan berapa nilai tegangan sebenarnya yang terukur. Untuk itu Pindahkan Saklar Pemilih ke Nilai Skala yang dapat membuat Jarum bergerak lebih banyak agar nilai pengukuran lebih akurat. 6. Misalkan kita menggeser saklar pemilih ke Posisi 10 pada skala DCV. Yang terjadi adalah, jarum akan bergerak dengan cepat ke paling ujung kanan. Hal ini disebabkan nilai tegangan yang akan di ukur LEBIH BESAR dari nilai Skala maksimal yang dipilih. Jika Hal ini di biarkan terus menerus maka alat ukur DAPAT RUSAK, Jika jarum alat ukur bergerak sangat cepat ke kanan, segera pisahkan alat ukur dari rangkaian dan ganti Skala SAKLAR PEMILIH ke posisi yang lebih Besar. Saat saklar Pemilih diletakkan pada angka 10 maka yang di perhatikan dalam layar penunjukan jarum adalah range skala 0‐10, dan BUKAN 0‐50 atau 0‐250. 7. Telah saya jelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai tegangan yang lebih besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya tidak akan terukur / diketahui. Solusinya adalah Saklar Pemilih di posisikan pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50. Saat memilih Skala 50 pada
  • 7. skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam Layar Penunjukan Jarum yang mesti di perhatikan adalah range skala 0‐50 dan BUKAN lagi 0‐10 ataupun 0‐250. 8. Saat Saklar pemilih berada pada posisi 50 maka Jarum Penunjuk akan bergerak Tepat di tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0‐50 yang artinya Nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur bernilai 15 Volt. Perhatikan gambar berikut: 9. Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat pula menggunakan RUMUS: 푇푒푔푎푛푔푎푛 푇퐸푅푈퐾푈푅 = 푆푘푎푙푎 푆푎푘푙푎푟 푃푒푚푖푙푖ℎ 푆푘푎푙푎 푡푒푟푏푒푠푎푟 푝푎푑푎 퐿푎푦푎푟 푥 퐴푛푔푘푎 푦푎푛푔 푑푖푡푢푛푗푢푘 푗푎푟푢푚 Jadi misalnya, tegangan yang akan di ukur 15 Volt maka: 푇푒푔푎푛푔푎푛 푇퐸푅푈퐾푈푅 = 50 50 푥 15 Nilai Tegangan Terukur = 15 Berikut saya akan berikan Contoh agar kita lebih mudah dalam memahaminya: Contoh I. Saat melakukan pengukuran ternyata Jarum Alat Ukur berada pada posisi seperti yang terlihat pada gambar:
  • 8. Berapakah Nilai tegangan DCV yang terukur saat Saklar Pemilih berada pada Posisi: a. 2.5 b. 10 c. 50 d. 1000 Jawab: a. Skala saklar pemilih = 2.5 Skala terbesar yang dipilih = 250 Nilai yang ditunjuk jarum = 110 (perhatikan skala 0‐250) Maka nilai Tegangan yang terukur adalah: Teg VDC = (2.5/250)x 110 = 1.1 Volt b. Skala saklar pemilih = 10 Skala terbesar yang dipilih = 10 Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0‐10) Maka nilai Tegangan yang terukur adalah: Teg VDC = (10/10)x 4.4 = 4.4 Volt c. Skala saklar pemilih = 50 Skala terbesar yang dipilih = 50 Nilai yang ditunjuk jarum = 22 (perhatikan skala 0‐50) Maka nilai Tegangan yang terukur adalah: Teg VDC = (50/50)x 22 = 22 Volt d. Skala saklar pemilih = 1000 Skala terbesar yang dipilih = 10 Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0‐10) Maka nilai Tegangan yang terukur adalah: Teg VDC = (1000/10)x 4.4 = 440 Volt MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) AC
  • 9. 1. Untuk mengukur Nilai tegangan AC anda hanya perlu memperhatikan Posisi Sakelar Pemilih berada pada SKALA TEGANGAN AC (Tertera ACV) dan kemudian memperhatikan Baris skala yang berwarna Merah pada Layar Penunjuk Jarum. 2. Selebihnya sama dengan melakukan pengukuran Tegangan DC di atas. MENGUKUR ARUS LISTRIK (Ampere) DC Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan: 1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah). 2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0) 3. Lakukan Kalibrasi alat ukur 4. Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Arus DCA 5. Pilih SKALA PENGUKURAN yang diinginkan seperti 50 Mikro, 2.5m , 25m , atau 0.25A. 6. Pasangkan alat ukur SERI terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur. 7. Baca Alat ukur (Pembacaan Alat ukur sama dengan Pembacaan Tegangan DC diatas) MENGUKUR NILAI TAHANAN / RESISTANSI RESISTOR (OHM) Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan: 1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah). 2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup. 3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum
  • 10. AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm. 4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala OHM yang diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x (kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca pada alat ukur nntinya akan di KALI kan dengan nilai Skala OHM yang dipilih oleh saklar Pemilih. 5. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur. (INGAT JANGAN PASANG ALAT UKUR OHM SAAT KOMPONEN MASIH BERTEGANGAN) 6. Baca Alat ukur. Cara membaca OHM METER 1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter sangatlah mudah. 2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih dengan sakelar pemilih. 3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm. Misalkan pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu Resistor: Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai resistansi tahanan / resistor tersebut adalah: Nilai yang di tunjuk jarum = 26 Skala pengali = 10 k Maka nilai resitansinya = 26 x 10 k = 260 k = 260.000 Ohm.
  • 11. Itulah tutorial mengenai cara membaca ALAT UKUT LISTRIK MULTIMETER atau OHMMETER. Semoga Informasi ini dapat berguna bagi anda dan dapat memberikan anda kemudahan dalam membaca suatu alat ukut. Copyright @efraimmasarrang.wordpress.com/august 2012