SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Pengendalian Gratifikasi
Materi Kuliah:
Pengantar Ilmu Sosial
Pendidikan IPS
Sosiologi Antropologi
Universitas Muhammadiyah Prof Dr. HAMKA
Dosen Pengampu : Indah Meitasari M.Si
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
1
Harapan selaku dosen pengampu
• Materi Kuliah ini dibuat dalam rangka
pendidikan karakter untuk mahasiswa
Program Studi Pendidikan Geografi FKIP
UHAMKA dan Program Studi Pendidikan
Ilmu-ilmu Kesehatan FIKES UHAMKA
• Besar harapan agar mahasiswa memiliki
karakter utama Jujur dalam menghadapi
kehidupan, baik saat ini sebagai
mahasiswa maupun setelah lulus dan
berkiprah dalam dunia kerja.
• Semoga Allah SWT melindungi kita dari
segala perbuatan yang tidak terpuji, dan
menjadikan kita insan yang berguna.
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
2
Pengendalian Gratifikasi
Sumber : Pedoman Pengendalian Gratifikasi - KPK
1. Pendahuluan
Gratifikasi merupakan pemberian dalam arti luas. Pengaturan dan
penyebutan gratifikasi secara secara spesifik dikenal sejak disahkannya
Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas undang-
undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (UU Tipikor).
Undang-undang memberikan kewajiban bagi pegawai negeri atau
penyelenggara negara untuk melaporkan pada KPK setiap penerimaan
gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan tugas
atau kewajiban penerima. Jika gratifikasi yang dianggap pemberian suap
tersebut tidak dilaporkan pada KPK, maka terdapat resiko pelanggaran
hukum baik pada ranah administratif ataupun pidana.
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
3
Seringkali ditemukan upaya pembenaran
terhadap penerimaan gratifikasi.
Berkembangnya adagium “tidak boleh
menolak rejeki” semakin memperkuat
kebiasaan tersebut hingga nyaris
menjadi perilaku keseharian, termasuk
dalam pelayanan publik di masyarakat.
Sehingga dikenal berbagai istilah seperti
“uang terimakasih”, “uang lelah”, “biaya
kopi”. Atau istilah lain yang mirip
maknanya. Pembenaran menggunakan
alasan kebiasaan, adat istiadat, dan
bahkan perayaan agama juga tidak
jarang mengemuka.
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
4
Definisi Gratifikasi
Arti gratifikasi dapat diperoleh dari Penjelasan Pasal 12B Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001, yaitu pemberian dalam arti luas, yakni
meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman
tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.
Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar
negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau
tanpa sarana elektronik. Definisi di atas menunjukkan bahwa gratifikasi
sebenarnya bermakna pemberian yang bersifat netral. Suatu
pemberian menjadi gratifikasi yang dianggap suap jika terkait dengan
jabatan dan bertentangan dengan kewajiban atau tugas penerima.
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
5
Global Corruption Barometer tahun
2013 yang dirilis Transparency
International, untuk mendapatkan
pelayanan publik (71%) responden
mengatakan mengeluarkan “uang
pelicin” agar dapat mengakses
pelayanan publik.
Empat latar belakang utama
pembayaran uang pelicin tersebut
adalah satu-satunya cara
mendapatkan pelayanan (11%),
mempercepat pengurusan (71%),
mendapatkan pelayanan lebih
murah (6%), sebagai hadiah atau
ucapan terimakasih (13%).
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
6
A. Aspek Yuridis
Terminologi Gratifikasi baru dikenal dalam ranah
hukum pidana Indonesia sejak tahun 2001
melalui Undang-undang Nomor 20 tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Pada pasal 12 B dan 12 C diatur mengenai delik
gratifikasi yang mengatur ancaman pidana bagi
setiap pegawai negeri/penyelenggara negara
yang menerima segala bentuk pemberian yang
tidak sah dalam melaksanakan tugasnya, atau
yang diistilahkan sebagai gratifikasi yang
dianggap suap dan tidak melaporkannya pda
KPK dalam jangka waktu paling lama 30 hari
kerja.
KPK dibentuk tahun 2002 berdasarkan Undang-
undang Nomor 30 tahun 2002 sebagai lembaga
yang menangani laporan gratifikasi yang
membentuk direktorat khusus.
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
7
B. Aspek Sosiologis
• Praktek memberi dan menerima hadiah
sesungguhnya merupakan hal yang wajar
dalam hubungan kemasyarakatan. Praktik
tersebut mulai dari peristiwa alamiah
seperti kelahiran, sakit dan kematian,
penyelenggaraan atau perayaan dalam
momentum tertentu seperti sunatan,
ulang tahun dan perkawinan.
• Dalam konteks adat istiadat, praktik
pemberian bahkan lebih bervariasi.
Apalagi Indonesia hidup dengan
keberagaman suku bangsa dengan segala
adat istiadatnya. Dalam banyak suku
bangsa tersebut juga terdapat
keberagaman praktik memberi dan
menerima hadiah dengan segala latar
belakang sosial dan sejarahnya.
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
8
Syed Hussen Alatas memotret
pemberian hadiah tersebut dalam
bukunya Korupsi, Sifat, Sebab dan Fungsi
(Jakarta, LP3ES, 1987). Menurutnya,
praktik pemberian hadiah tidak serta
merta dapat dipandang sebagai faktor
penyebab korupsi.
Hal seperti itu telah hidup cukup lama,
tidak saja di Indonesia dan di negara-
negara Asia, namun juga di negara-
negara barat. Akan tetapi praktik yang
bersumber dari pranata tradisional
tersebut kemudian ditunggangi
kepentingan diluar aspek hubungan
emosional pribadi dan sosial
kemasyarakatan.
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
9
Thamrin Amal Tomagola (2009) juga
memandang hadiah sebagai sesuatu yang
tidak saja lumrah dalam setiap masyarakat,
tetapi juga berperan sangat penting sebagai
‘kohesi sosial’ dalam suatu masyarakat
maupun antar-masyarakat/marga/puak
bahkan antar bangsa.
Kastorius Sinaga (2009) memberikan
perspektif sosiologis mengenai gratifikasi
yang mengungkapkan bahwa konsepsi
gratifikasi bersifat luas dan elementer
didalam kehidupan kemasyarakatan. Jika
memberi dan menerima hadiah
ditempatkan dalam konteks hubungan
sosial, maka praktik tersebut bersifat netral.
Akan tetapi jika terdapat hubungan
kekuasaan, gratifikasi menjadi tidak netral
lagi
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
10
Poin penting yang dapat dipahami
dari pandangan sejumlah ahli di atas
adalah, bahwa memang praktik
penerimaan hadiah merupakan
sesuatu yang wajar dari sudut
pandang relasi pribadi, sosial dan
adat istiadat, akan tetapi ketika hal
itu dijangkiti kepentingan lain dalam
relasi kuasa maka cara pandang
gratifikasi sebagai suatu yang netral
tidak bisa dipertahankan.
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
11
Dalam pasal 12 B, gratifikasi
yang dianggap suap dari sudut
pandang pemberi adalah
mengharapkan keuntungan di
masa yang akan datang dengan
mengharapkan pegawai
negeri/penyelenggara negara
akan melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan
kewenangannya, demi
kepentingan si pemberi
tersebut.
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
12
C. Prinsip-prinsip dalam Pengendalian Gratifikasi
1. Transparansi
2. Akuntabilitas
3. Kepastian Hukum
4. Kemanfaatan
5. Kepentingan Umum
6. Independensi
7. Perlindungan bagi pelapor
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
13
1. Prinsip Transparansi
Prinsip keterbukaan ini tercermin
dari adanya mekanisme pelaporan
atas penerimaan gratifikasi kepada
KPK. Mekanisme pelaporan tersebut
merupakan sarana bagi pegawai
negeri/penyelenggara negara
untukmenguji dan menjamin
keabsahan penerimaan-penerimaan
yang diperoleh dalam kaitan dengan
jabatannya selaku pegawai
negeri/penyelenggara negara.
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
14
2. Prinsip Akuntabilitas
Mengacu pada pelapor gratifikasi dan
KPK sebagai lembaga Negara yang
diberikan tugas dan wewenang oleh
undang-undang untuk menerima
laporan gratifikasi.
Kepada pelapor gratifikasi prinsip
akuntabilitas diimplementasikan sebagai
bentuk kewajiban dari pegawai
negeri/penyelenggara negara yang telah
diberikan amanah untuk menjalankan
tugas dan kewenangan dalam jabatan
yang di embannya, untuk tidak
menerima pemberian dalam bentuk
apapun terkait dengan jabatannya dan
melaporkan kepada KPK dalam hal
terdapat penerimaan gratifikasi yang
dianggap suap.
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
15
3. Prinsip Kepastian Hukum.
Prinsip ini berarti, sesuai dengan konsepsi
Indonesia sebagai Negara hukum maka
KPK dalam menjalankan tugasnya
mengutamakan landasan peraturan
perundangundangan, kepatutan dan
aspek keadilan.
Proses penerimaan laporan, pencarian
informasi, telaah/analisis dan penetapan
status kepemilikan gratifikasi dilakukan
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Kepada pihak
pelapor gratifikasi, penetapan status
kepemilikan gratifikasi yang disampaikan
oleh KPK memberikan kepastian hukum
terkait hak dan kewajiban pelapor
terhadap gratifikasi yang diterima.
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
16
4. Prinsip Kemanfaatan.
Prinsip ini mengacu pada aspek
pemanfaatan barang gratifikasi yang
telah ditetapkan menjadi milik Negara
untuk sebesar-besarnya kepentingan
Negara.
Sedangkan gratifikasi lain yang tidak
dianggap suap namun terkait dengan
kedinasan, kemanfaatan patut
diarahkan pada kemanfaatan oleh
institusi dan kemanfaatan bagi
masyarakat tidak mampu, sehingga
dalam kondisi tertentu gratifikasi yang
tidak dianggap suap namun terkait
dengan kedinasan dapat
disumbangkan pada panti asuhan atau
lembaga sosial lainnya yang
membutuhkan
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
17
5. Prinsip Kepentingan Umum
Merupakan perwujudan dari
implementasi konsep rakyat sebagai
pemilik kedaulatan sehingga
pengaturan dan keputusan yang
diambil dalam penyelenggaraan
Negara diarahkan untuk sebesar-
besarnya bagi kepentingan rakyat.
Prinsip ini juga menekankan pada
sikap untuk mendahulukan
kepentingan masyarakat banyak
dibanding kepentingan pribadi.
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
18
6. Prinsip Independensi
Bagi pelapor gratifikasi, prinsip
independensi ini ditunjukkan
dengan sikap menolak setiap
pemberian dalam bentuk apapun
yang terkait dengan jabatannya
atau melaporkan penerimaan
gratifikasi yang dianggap suap
kepada KPK. Pelaporan tersebut
akan memutus potensi pengaruh
pada independensi penerimaan
gratifikasi dalam menjalankan
tugas dan kewenangannya
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
19
7.Perlindungan Pelapor Gratifikasi
Pelapor gratifikasi dapat dikualifikasikan
sebagai pelapor sebagaimana dimaksud
pada Pasal 15 huruf (a) UU KPK. Sehingga,
berdasarkan ketentuan tersebut KPK
mempunyai kewajiban memberikan
perlindungan terhadap pelapor gratifikasi.
Institusi lain yang terkait dengan
pelaksanaan prinsip perlindungan pelapor
gratifikasi ini adalah Lembaga Perlindungan
Saksi dan Korban.
Selain itu, instansi atau lembaga tempat
pelapor gratifikasi bekerja juga wajib
memberikan perlindungan dan memastikan
tidak terdapat intimidasi dan diskriminasi
dalam aspek kepegawaian terhadap diri
pelapor
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
20
• Pembahasan Kasus
• Diskusi
29 November 2022
Indah Meitasari M.Si
Sumber : KPK
21

More Related Content

Similar to Pengendalian_Gratifikasi_pptx.pptx

Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Fathur Rohman
 
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD MalangTugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
dilla1515
 
Musni Umar: Mengurai Masalah Kronis di DKI Jakarta
Musni Umar: Mengurai Masalah Kronis di DKI JakartaMusni Umar: Mengurai Masalah Kronis di DKI Jakarta
Musni Umar: Mengurai Masalah Kronis di DKI Jakarta
musniumar
 
Bahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten KorupsiBahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten Korupsi
Azinuddin Haq
 
Sosialisasi Undang Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan - Full.pptx
Sosialisasi Undang Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan - Full.pptxSosialisasi Undang Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan - Full.pptx
Sosialisasi Undang Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan - Full.pptx
KeuanganPtbabel
 
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
ARRYWIDODO1
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Andy Susanto
 

Similar to Pengendalian_Gratifikasi_pptx.pptx (20)

SEKOLAH BERINTEGRITAS.pdf
SEKOLAH BERINTEGRITAS.pdfSEKOLAH BERINTEGRITAS.pdf
SEKOLAH BERINTEGRITAS.pdf
 
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD MalangTugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
 
Musni Umar: Mengurai Masalah Kronis di DKI Jakarta
Musni Umar: Mengurai Masalah Kronis di DKI JakartaMusni Umar: Mengurai Masalah Kronis di DKI Jakarta
Musni Umar: Mengurai Masalah Kronis di DKI Jakarta
 
Bahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten KorupsiBahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten Korupsi
 
Analisis Kasus Penyimpangan Korupsi Anggota DPR Komisi V
Analisis Kasus Penyimpangan Korupsi Anggota DPR Komisi VAnalisis Kasus Penyimpangan Korupsi Anggota DPR Komisi V
Analisis Kasus Penyimpangan Korupsi Anggota DPR Komisi V
 
Outline penelitian
Outline penelitianOutline penelitian
Outline penelitian
 
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
 
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptx
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptxmateri 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptx
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptx
 
Antikorupsi mahasiswa
Antikorupsi mahasiswaAntikorupsi mahasiswa
Antikorupsi mahasiswa
 
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanAkuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pemerintahan
 
Sosialisasi Undang Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan - Full.pptx
Sosialisasi Undang Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan - Full.pptxSosialisasi Undang Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan - Full.pptx
Sosialisasi Undang Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan - Full.pptx
 
Design anti korupsi
Design anti korupsiDesign anti korupsi
Design anti korupsi
 
20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptx20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptx
 
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
 
Anti Corruption and Good Governance
Anti Corruption and Good Governance Anti Corruption and Good Governance
Anti Corruption and Good Governance
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
 
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
 
BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...
BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...
BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
susilowati82
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pengendalian_Gratifikasi_pptx.pptx

  • 1. Pengendalian Gratifikasi Materi Kuliah: Pengantar Ilmu Sosial Pendidikan IPS Sosiologi Antropologi Universitas Muhammadiyah Prof Dr. HAMKA Dosen Pengampu : Indah Meitasari M.Si 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 1
  • 2. Harapan selaku dosen pengampu • Materi Kuliah ini dibuat dalam rangka pendidikan karakter untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UHAMKA dan Program Studi Pendidikan Ilmu-ilmu Kesehatan FIKES UHAMKA • Besar harapan agar mahasiswa memiliki karakter utama Jujur dalam menghadapi kehidupan, baik saat ini sebagai mahasiswa maupun setelah lulus dan berkiprah dalam dunia kerja. • Semoga Allah SWT melindungi kita dari segala perbuatan yang tidak terpuji, dan menjadikan kita insan yang berguna. 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 2
  • 3. Pengendalian Gratifikasi Sumber : Pedoman Pengendalian Gratifikasi - KPK 1. Pendahuluan Gratifikasi merupakan pemberian dalam arti luas. Pengaturan dan penyebutan gratifikasi secara secara spesifik dikenal sejak disahkannya Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas undang- undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor). Undang-undang memberikan kewajiban bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk melaporkan pada KPK setiap penerimaan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan tugas atau kewajiban penerima. Jika gratifikasi yang dianggap pemberian suap tersebut tidak dilaporkan pada KPK, maka terdapat resiko pelanggaran hukum baik pada ranah administratif ataupun pidana. 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 3
  • 4. Seringkali ditemukan upaya pembenaran terhadap penerimaan gratifikasi. Berkembangnya adagium “tidak boleh menolak rejeki” semakin memperkuat kebiasaan tersebut hingga nyaris menjadi perilaku keseharian, termasuk dalam pelayanan publik di masyarakat. Sehingga dikenal berbagai istilah seperti “uang terimakasih”, “uang lelah”, “biaya kopi”. Atau istilah lain yang mirip maknanya. Pembenaran menggunakan alasan kebiasaan, adat istiadat, dan bahkan perayaan agama juga tidak jarang mengemuka. 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 4
  • 5. Definisi Gratifikasi Arti gratifikasi dapat diperoleh dari Penjelasan Pasal 12B Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2001, yaitu pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik. Definisi di atas menunjukkan bahwa gratifikasi sebenarnya bermakna pemberian yang bersifat netral. Suatu pemberian menjadi gratifikasi yang dianggap suap jika terkait dengan jabatan dan bertentangan dengan kewajiban atau tugas penerima. 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 5
  • 6. Global Corruption Barometer tahun 2013 yang dirilis Transparency International, untuk mendapatkan pelayanan publik (71%) responden mengatakan mengeluarkan “uang pelicin” agar dapat mengakses pelayanan publik. Empat latar belakang utama pembayaran uang pelicin tersebut adalah satu-satunya cara mendapatkan pelayanan (11%), mempercepat pengurusan (71%), mendapatkan pelayanan lebih murah (6%), sebagai hadiah atau ucapan terimakasih (13%). 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 6
  • 7. A. Aspek Yuridis Terminologi Gratifikasi baru dikenal dalam ranah hukum pidana Indonesia sejak tahun 2001 melalui Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pada pasal 12 B dan 12 C diatur mengenai delik gratifikasi yang mengatur ancaman pidana bagi setiap pegawai negeri/penyelenggara negara yang menerima segala bentuk pemberian yang tidak sah dalam melaksanakan tugasnya, atau yang diistilahkan sebagai gratifikasi yang dianggap suap dan tidak melaporkannya pda KPK dalam jangka waktu paling lama 30 hari kerja. KPK dibentuk tahun 2002 berdasarkan Undang- undang Nomor 30 tahun 2002 sebagai lembaga yang menangani laporan gratifikasi yang membentuk direktorat khusus. 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 7
  • 8. B. Aspek Sosiologis • Praktek memberi dan menerima hadiah sesungguhnya merupakan hal yang wajar dalam hubungan kemasyarakatan. Praktik tersebut mulai dari peristiwa alamiah seperti kelahiran, sakit dan kematian, penyelenggaraan atau perayaan dalam momentum tertentu seperti sunatan, ulang tahun dan perkawinan. • Dalam konteks adat istiadat, praktik pemberian bahkan lebih bervariasi. Apalagi Indonesia hidup dengan keberagaman suku bangsa dengan segala adat istiadatnya. Dalam banyak suku bangsa tersebut juga terdapat keberagaman praktik memberi dan menerima hadiah dengan segala latar belakang sosial dan sejarahnya. 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 8
  • 9. Syed Hussen Alatas memotret pemberian hadiah tersebut dalam bukunya Korupsi, Sifat, Sebab dan Fungsi (Jakarta, LP3ES, 1987). Menurutnya, praktik pemberian hadiah tidak serta merta dapat dipandang sebagai faktor penyebab korupsi. Hal seperti itu telah hidup cukup lama, tidak saja di Indonesia dan di negara- negara Asia, namun juga di negara- negara barat. Akan tetapi praktik yang bersumber dari pranata tradisional tersebut kemudian ditunggangi kepentingan diluar aspek hubungan emosional pribadi dan sosial kemasyarakatan. 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 9
  • 10. Thamrin Amal Tomagola (2009) juga memandang hadiah sebagai sesuatu yang tidak saja lumrah dalam setiap masyarakat, tetapi juga berperan sangat penting sebagai ‘kohesi sosial’ dalam suatu masyarakat maupun antar-masyarakat/marga/puak bahkan antar bangsa. Kastorius Sinaga (2009) memberikan perspektif sosiologis mengenai gratifikasi yang mengungkapkan bahwa konsepsi gratifikasi bersifat luas dan elementer didalam kehidupan kemasyarakatan. Jika memberi dan menerima hadiah ditempatkan dalam konteks hubungan sosial, maka praktik tersebut bersifat netral. Akan tetapi jika terdapat hubungan kekuasaan, gratifikasi menjadi tidak netral lagi 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 10
  • 11. Poin penting yang dapat dipahami dari pandangan sejumlah ahli di atas adalah, bahwa memang praktik penerimaan hadiah merupakan sesuatu yang wajar dari sudut pandang relasi pribadi, sosial dan adat istiadat, akan tetapi ketika hal itu dijangkiti kepentingan lain dalam relasi kuasa maka cara pandang gratifikasi sebagai suatu yang netral tidak bisa dipertahankan. 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 11
  • 12. Dalam pasal 12 B, gratifikasi yang dianggap suap dari sudut pandang pemberi adalah mengharapkan keuntungan di masa yang akan datang dengan mengharapkan pegawai negeri/penyelenggara negara akan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewenangannya, demi kepentingan si pemberi tersebut. 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 12
  • 13. C. Prinsip-prinsip dalam Pengendalian Gratifikasi 1. Transparansi 2. Akuntabilitas 3. Kepastian Hukum 4. Kemanfaatan 5. Kepentingan Umum 6. Independensi 7. Perlindungan bagi pelapor 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 13
  • 14. 1. Prinsip Transparansi Prinsip keterbukaan ini tercermin dari adanya mekanisme pelaporan atas penerimaan gratifikasi kepada KPK. Mekanisme pelaporan tersebut merupakan sarana bagi pegawai negeri/penyelenggara negara untukmenguji dan menjamin keabsahan penerimaan-penerimaan yang diperoleh dalam kaitan dengan jabatannya selaku pegawai negeri/penyelenggara negara. 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 14
  • 15. 2. Prinsip Akuntabilitas Mengacu pada pelapor gratifikasi dan KPK sebagai lembaga Negara yang diberikan tugas dan wewenang oleh undang-undang untuk menerima laporan gratifikasi. Kepada pelapor gratifikasi prinsip akuntabilitas diimplementasikan sebagai bentuk kewajiban dari pegawai negeri/penyelenggara negara yang telah diberikan amanah untuk menjalankan tugas dan kewenangan dalam jabatan yang di embannya, untuk tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun terkait dengan jabatannya dan melaporkan kepada KPK dalam hal terdapat penerimaan gratifikasi yang dianggap suap. 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 15
  • 16. 3. Prinsip Kepastian Hukum. Prinsip ini berarti, sesuai dengan konsepsi Indonesia sebagai Negara hukum maka KPK dalam menjalankan tugasnya mengutamakan landasan peraturan perundangundangan, kepatutan dan aspek keadilan. Proses penerimaan laporan, pencarian informasi, telaah/analisis dan penetapan status kepemilikan gratifikasi dilakukan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Kepada pihak pelapor gratifikasi, penetapan status kepemilikan gratifikasi yang disampaikan oleh KPK memberikan kepastian hukum terkait hak dan kewajiban pelapor terhadap gratifikasi yang diterima. 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 16
  • 17. 4. Prinsip Kemanfaatan. Prinsip ini mengacu pada aspek pemanfaatan barang gratifikasi yang telah ditetapkan menjadi milik Negara untuk sebesar-besarnya kepentingan Negara. Sedangkan gratifikasi lain yang tidak dianggap suap namun terkait dengan kedinasan, kemanfaatan patut diarahkan pada kemanfaatan oleh institusi dan kemanfaatan bagi masyarakat tidak mampu, sehingga dalam kondisi tertentu gratifikasi yang tidak dianggap suap namun terkait dengan kedinasan dapat disumbangkan pada panti asuhan atau lembaga sosial lainnya yang membutuhkan 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 17
  • 18. 5. Prinsip Kepentingan Umum Merupakan perwujudan dari implementasi konsep rakyat sebagai pemilik kedaulatan sehingga pengaturan dan keputusan yang diambil dalam penyelenggaraan Negara diarahkan untuk sebesar- besarnya bagi kepentingan rakyat. Prinsip ini juga menekankan pada sikap untuk mendahulukan kepentingan masyarakat banyak dibanding kepentingan pribadi. 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 18
  • 19. 6. Prinsip Independensi Bagi pelapor gratifikasi, prinsip independensi ini ditunjukkan dengan sikap menolak setiap pemberian dalam bentuk apapun yang terkait dengan jabatannya atau melaporkan penerimaan gratifikasi yang dianggap suap kepada KPK. Pelaporan tersebut akan memutus potensi pengaruh pada independensi penerimaan gratifikasi dalam menjalankan tugas dan kewenangannya 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 19
  • 20. 7.Perlindungan Pelapor Gratifikasi Pelapor gratifikasi dapat dikualifikasikan sebagai pelapor sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 huruf (a) UU KPK. Sehingga, berdasarkan ketentuan tersebut KPK mempunyai kewajiban memberikan perlindungan terhadap pelapor gratifikasi. Institusi lain yang terkait dengan pelaksanaan prinsip perlindungan pelapor gratifikasi ini adalah Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Selain itu, instansi atau lembaga tempat pelapor gratifikasi bekerja juga wajib memberikan perlindungan dan memastikan tidak terdapat intimidasi dan diskriminasi dalam aspek kepegawaian terhadap diri pelapor 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 20
  • 21. • Pembahasan Kasus • Diskusi 29 November 2022 Indah Meitasari M.Si Sumber : KPK 21