Dokumen tersebut membahas tentang korupsi di Indonesia, termasuk definisi korupsi, bentuk dan jenis korupsi menurut undang-undang, data korupsi di Indonesia, dan peran Komisi Pemberantasan Korupsi dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Contoh antara lain: 1. Pelaksanaan penerapan manajemen berbasis kinerja
2. Pelaksanaan pemberantasan korupsi pada proses pengadaan
melalui penerapan Pakta Integritas
3. Pelaksanaan mekanisme pengaduan masyarakat
4. Pelaksanaan peningkatan kapasitas pemerintah daerah
5. Pelaksanaan reformasi pelayanan sektor publik
6. Pemberian akses informasi
7. Pelaksanaan mobilisasi publik melalui pendidikan dan
peningkatan kesadaran anti korupsi
8. Pelaksanaan pelatihan dan bantuan teknis
9. Pelaksanaan pertukaran informasi korupsi.
Contoh antara lain: 1. Pelaksanaan penerapan manajemen berbasis kinerja
2. Pelaksanaan pemberantasan korupsi pada proses pengadaan
melalui penerapan Pakta Integritas
3. Pelaksanaan mekanisme pengaduan masyarakat
4. Pelaksanaan peningkatan kapasitas pemerintah daerah
5. Pelaksanaan reformasi pelayanan sektor publik
6. Pemberian akses informasi
7. Pelaksanaan mobilisasi publik melalui pendidikan dan
peningkatan kesadaran anti korupsi
8. Pelaksanaan pelatihan dan bantuan teknis
9. Pelaksanaan pertukaran informasi korupsi.
Korupsi di Indonesia sudah ‘membudaya’ sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh panggang dari api. Periodisasi korupsi di Indonesia secara umum dapat dibagi dua, yaitu periode pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan
strategi dan rencana aksi pemberantasan korupsiMAHMUN SYARIF
Strategi dan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi.
Strategi Refresif, Strategi perbaikan sistem, dan strategi edukasi dan kampanye. Penyuluh Anti Korupsi. Melibatkan masyarakat yang lebih luas.
Strategi dan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi.
Strategi Refresif, Strategi perbaikan sistem, dan strategi edukasi dan kampanye. Penyuluh Anti Korupsi. Melibatkan masyarakat yang lebih luas.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Korupsi di Indonesia sudah ‘membudaya’ sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh panggang dari api. Periodisasi korupsi di Indonesia secara umum dapat dibagi dua, yaitu periode pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan
strategi dan rencana aksi pemberantasan korupsiMAHMUN SYARIF
Strategi dan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi.
Strategi Refresif, Strategi perbaikan sistem, dan strategi edukasi dan kampanye. Penyuluh Anti Korupsi. Melibatkan masyarakat yang lebih luas.
Strategi dan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi.
Strategi Refresif, Strategi perbaikan sistem, dan strategi edukasi dan kampanye. Penyuluh Anti Korupsi. Melibatkan masyarakat yang lebih luas.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Pemilihan Umum 2019 tinggal hitungan hari. sebelum nyoblos, yuk baca dulu laporan utama di majalah Integrito yang bertajuk "Menuju Catatatan Sejarah".
Silahkan unduh versi PDF di link ini :
https://www.kpk.go.id/id/publikasi/kajian-dan-penelitian/majalah-integrito/832-menuju-catatan-sejarah
Jangan lupa untuk pilih yang jujur :)
salam antikorupsi!
Disampaikan dalam rangka sosialisasi dan internalisasi Sekolah Berintegritas Jawa Tengah 2024 di Aula Besar SMA Negeri 1 Semarang pada tanggal 2 Februari 2024 di hadapan 408 siswa kelas X. Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah dan Guru
Pengembangan Kebijakan dan
Strategi Pengamanan Data
Digital dalam Perguruan Tinggi
Sarwono Sutikno
Webinar Keamanan Data Digital, SPI IT
Seri ISO 27001 SMKI
(Sistem Manajemen Keamanan Informasi)
Sarwono Sutikno
Webinar Keamanan Data Digital, SPI ITB
Rabu, 3 Agustus 2022
v2
Seri ISO 27001 Sistem Manajemen Keamanan Informasi
A. Sumber terbuka https://www.iso27001security.com/
B. ISO/IEC 27000:2018 Information technology — Security techniques
— Information security management systems — Overview and
vocabulary
C. ISO/IEC FDIS 27001 Information security, cybersecurity and privacy
protection — Information security management systems —
Requirements
D. ISO/IEC 27002:2022 Information security, cybersecurity and privacy
protection — Information security controls
Rangkuman
• Indeks KAMI (KeAManan Informasi) adalah ukuran untuk mencapai
batas dasar ISO 27001 Persyaratan SMKI;
• Seri ISO 27001 SMKI yang utama:
• ISO 27000 Gambaran umum dan kosakata
• ISO 27001 Persyaratan
• ISO 27002 Kendali Keamanan Informasi
• Wajib dijalankan:
• Plan: Klausul 4 Konteks organisasi s/d Klausul 7 Dukungan ISO 27001
• Do: Klausul 8 Operasi ISO 27001
• Check: Klausul 9 Evaluasi Kinerja ISO 27001
• Act: Klausul 10 Peningkatan ISO 27001
Perbandingan standar Sistem Manejemen Keamanan Informasi dgn Sistem Manajemen Anti Penyuapan dgn Sistem Manajemen Mutu dgn Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan, Jika sudah menerapkan salah satu Sistem Manajemen maka untuk menerapkan yang lain sedikit sekali usaha tambahannya. Perubahan Manajemen Risiko adalah yang paling awal. Semoga bermanfaat.
Tata Kelola Informasi & Teknologi (I&T),
dan Aset Informasi
Webinar
Peran Teknologi Informasi dan Audit Internal dalam Akselerasi Inovasi di
Perguruan Tinggi
Sarwono Sutikno, Dr.Eng,CISA,CISSP,CISM,CSX-F
INSITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Senin, 29 Juni 2020
• Become familiar with the internal audit profession and The Institute of
Internal Auditors (IIA).
• Understand the mandatory IPPF guidance:
• The Mission of Internal Audit,
• the Core Principles for the Professional Practice of Internal Auditing,
• the Definition of Internal Auditing,
• the Code of Ethics, and
• the International Standards for the Professional Practice of Internal
Auditing (Standards).
• Understand the strongly recommended IPPF guidance:
• Implementation Guidance and Supplemental Guidance.
• Understand the attributes of a well-executed risk management model
(process)
• COSO Internal Control Framework
• Describe internal auditors’ compliance and fraud-related responsibilities
related to protecting the organization from regulatory violations.
• Be familiar with selected computer-assisted audit techniques, including
generalized audit software.
• Understand the planning, fieldwork, and reporting processes of an audit
• Learn the elements of a finding and the proper presentation in an audit
report
• Understand quality assurance, how it operates, and why it is important to
the internal audit function.
Pemahaman Keamanan Informasi terkait Internal Control, konteks pencapaian tujuan organisasi. Jangan sampai karena tidak boleh diketahui oleh suatu unit maka unit lain tidak boleh akses, sehingga ketersediaan untuk Penambangan Data untuk mendapatkan insight terhambat. Aset Informasi tidak dapat dimanfaatkan untuk pencapaian tujuan
Segala bentuk pemberian kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dinamakan gratifikasi. Sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, mereka berkewajiban untuk menolak setiap penerimaan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan tugas atau kewajiban penerima. Apabila karena kondisi tertentu tidak bisa menolak, maka melaporkan penerimaan tersebut kepada KPK merupakan upaya kedua untuk membebaskan dari ancaman hukuman.
§ Rancang bangun portable hacking station menggunakan Raspberry pi telah
berhasil dilakukan sehingga menghasilkan sebuah alat yang dapat dipergunakan untuk melakukan kegiatan etical hacking yang efektif dan efisien.
§ Pengujian dilakukan dengan melakukan simulasi hacking menggunakan portable hacking station sehingga dapat diverifikasi kesesuaiannya dengan kebutuhan spesifikasi yang telah ditetapkan. Alat ini berhasil melakukan wireless security testing, yaitu dengan mendapatkan password Wifi dengan skema MITM pada AP yang tidak terproteksi terhadap serangan deauthentication attack.
§ Tinjauan keamanan dari portable hacking station dibuat berdasarkan standar
ISO/IEC 15408 Common Criteria for IT Security Evaluation part 1 – 3 versi 3.1:2017, dan ISO/IEC TR 15446 Guide for the production of Protection Profiles and Security Targets dalam bentuk dokumen Security Target.
▷ Apa yang perlu diatur agar tata kelola dan manajemen Keamanan SPBE dapat mendukung pencapaian tujuan SPBE?
▷ Bagaimana cara menghitung efektivitas pengaturan untuk Sistem Tata Kelola
Keamanan SPBE?
▷ Kecukupan pengaturan tata kelola dan manajemen yang diperlukan untuk Keamanan SPBE.
▷ Ketersediaan sistem manajemen kinerja Keamanan SPBE untuk mengukur keefektifan pengaturan.
Indeks Presepsi Korupsi Indonesia 20 thn Reformasi - TII. Semoga IPK Indonesia tetap naik dengan usaha kita bersama rakyat termasuk mahasiswa dan STM serta semua pemuda-pemudi harapan bangsa. BERANI JUJUR HEBAT
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
8. 1. Berpotensi dilakukan oleh setiap
orang
2. Random target/victim
3. Kerugiannya besar dan meluas
4. Terorganisasi atau oleh organisasi
Bersifat Lintas Negara
(Korupsi, TPPU, Terorisme, Pelanggaran Berat HAM dan
Narkotika)
Kejahatan Luar Biasa
9. Struktur KPK
Pimpinan
Deputi Pencegahan Deputi Penindakan Deputi Informasi & Data Deputi PIPM Sekretariat Jenderal
Direktorat
Gratifikasi
Direktorat
Pendidikan &
Pelayanan
Masyarakat
Direktorat
Penelitian
dan
Pengembangan
Direktorat
Pendaftaran &
Pemeriksaan
LHKPN
Unit Koordinasi &
Supervisi Bidang
Pencegahan
Penasihat
10. TUGAS DAN WEWENANG KPK (Pasal 6)
KOORDINASI
Koordinasi dengan
instansi yang
berwenang melakukan
pemberantasan tindak
pidana korupsi
PASAL 7
SUPERVISI
Supervisi terhadap
instansi yang berwenang
melakukan
pemberantasan tindak
pidana korupsi
PASAL 8
PENYELIDIKAN,
PENYIDIKAN,
PENUNTUTAN
Melakukan penyelidikan,
penyidikan, dan
penuntutan terhadap
tindak pidana korupsi
PASAL 11
PENCEGAHAN
Melakukan tindakan
pencegahan tindak pidana
korupsi
PASAL 13
MONITOR
Melakukan monitor
terhadap penyelenggaraan
pemerintahan negara
PASAL 14
11. WEWENANG
PENCEGAHAN
KPK
• Pendaftaran dan Pemeriksaan (LHKPN)
• Pelaporan Gratifikasi
• Pendidikan Antikorupsi
• Sosialisasi Pemberantasan Korupsi
• Kampanye Antikorupsi
• Kerjasama dalam Pemberantasan Korupsi
(Pasal 13 UU No 30 Tahun 2002)
12. Kewenangan Penindakan KPK
UU No.30/2002
Melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara
negara, dan orang lain yang ada kaitannya dengan
Tipikor yang dilakukan oleh aparat penegak hukum atau
penyelenggara negara;
Mendapatkan perhatian yang meresahkan masyarakat;
dan/atau
Menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp 1M.
13. 13
Menimbulkan rasa takut untuk
korupsi
PENINDAKAN
Tidak bisa korupsi.
PERBAIKAN SISTEM
Tidak mau korupsi.
EDUKASI DAN KAMPANYE
STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI
15. KORUPSI ADALAH
Ada 13 pasal dalam UU 31 Tahun
1999 yang diperbaharui dengan UU
20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
Korupsi
Corruptio (latin) dari kata
kerja corrumpere busuk,
rusak, menggoyahkan,
memutar balik
Arti harfiah: kebusukan,
keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat
disuap, tidak bermoral
Korupsi berarti
Penyelewengan atau penyalahgunaan
jabatan, demi kepentingan pribadi atau
orang lain, termasuk keluarga dan
kerabat
13 pasal ini mengatur setidaknya 30 bentuk
tindak pidana korupsi
dan 7 tindak pidana lain yang berkaitan
dengan tindak pidana korupsi
16. KORUPSI ADALAH KEJAHATAN
LUAR BIASA
Unsur Korupsi secara garis besar memenuhi:
1. Perbuatan melawan hukum
2. Penyalahgunaan Kewenangan, kesempatan atau sarana
3. Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi
4. Merugikan keuangan atau perekonomian negara
17. JENISTIPIKOR (UU NO.31/1999 JO.UU NO.20/2001)
Korupsi dirumuskan dalam 30 jenis tipikor, dikelompokkan menjadi tujuh jenis besar.
18. PAHAMI
BEDANYA
• Berhubungan dengan jabatan
• Bersifat tanam budi
• Tidak membutuhkan
kesepakatan
• Ada kesepakatan
• Biasanya dilakukan secara
rahasia dan tertutup
• Ada permintaan sepihak dari
penerima (pejabat)
• Bersifat memaksa
• Penyalahgunaan kuasa
Contoh:
Pengusaha memberi hadiah
voucher belanja kepada PNS
karena merasa terbantu
dalam pengurusan perizinan
Contoh:
Pejabat memaksa calon peserta tender
untuk memberikan sejumlah uang
dengan ancaman akan menggugurkan
calon peserta tersebut
Contoh:
Pengusaha menyuap pejabat
pemerintah untuk
mendapatkan proyek
19. MUDA-MUDA KORUPSI
Zumi Zola (38) Wa Ode Nurhayati (30)M. Nazarudin (33)
Eka Dharma Putra (32) M. Faizal Azwani (31) Agung Purno Sarjono (35)
Fahd El Fouz (29)
21. PELAKU KORUPSI BERDASARKAN LATAR
BELAKANG PENDIDIKAN
0
5
10
15
20
25
30
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
S3 S2 S1 D3/ D4 s.d. SMA Unknown
Hingga 2015,
86% pelaku Tindak
Pidana Korupsi adalah
lulusan perguruan
tinggi.
Sumber: www.acch.kpk.go.id, Agustus 201821
22. JABATAN JUMLAH
ANGGOTA DPR DAN DPRD 247
GUBERNUR 20
WALIKOTA/ BUPATI DAN
WAKIL
101
KOMISIONER 7
KEPALA
LEMBAGA/KEMENTERIAN
26
ESELON I, II, DAN III 199
HAKIM 22
SWASTA 238
JAKSA 7
POLISI 2
PENGACARA 11
KORPORASI 5
DUTA BESAR 4
LAIN-LAIN 109
JUMLAH 998
Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Profesi/Jabatan
sumber: acch.kpk.go.id/31 Desember 2018
23. PERKARA JUMLAH
Pengadaan Barang/Jasa 188
Perijinan 23
Penyuapan 564
Pungutan 25
Penyalahgunaan Anggaran 46
TPPU 31
Merintangi Proses KPK 10
Jumlah Total 887
SUAP / PENYALAHGUNAAN WEWENANG MENJADI MAYORITAS
sumber: acch.kpk.go.id/31 Desember 2018
24. B ERMULA DARI P ENJ ARA..... B ERAKHI R J ADI P EJ AB AT NEGARA
DULU
26. BERMULA DARI PEJABAT NEGARA..
....DAN BERAKHIR DI PENJARA
Pernah lihat
wajah-wajah
ini?
27.
28. KORUPSIKEPALA DAERAH
22DARI 34
PROVINSI
Kepala Daerahnya Terjerat
KORUPSI
2004-2018
95 Kepala Daerah Terjerat Kasus Korupsi
(Data yang ditangani KPK per 31 Desember 2018)
Gubernur
50
Bupati
22
2
1
20
Wakil
Bupati
Walikota Wakil
Walikota
DITANGANI KPK 2004 – 2018 Berdasarkan Sektor dan Modus
188 Perkara Pengadaan Barang & Jasa
46 Perkara Pengelolaan Anggaran
564 Perkara Penyuapan
31 Perkara TPPU
Perkara Penyalahgunaan
Kewenangan 3
23 Perkara Perijinan
Perkara Pemerasan 2
sumber: acch.kpk.go.id/ 31 Desember 2018
29. No Provinsi
Jumlah
Perkara
1 DI Aceh 2
2 Bengkulu 2
3 Jawa Barat 12
4 Jawa Tengah 6
5 Jawa Timur 8
6 Kalimantan Selatan 1
7 Kalimantan Tengah 1
8 Kalimantan Timur 6
9 Maluku Utara 3
10 Nusa Tenggara Barat 3
11
Nusa Tenggara
Timur
2
No Provinsi
Jumlah
Perkara
12 Papua 5
13 Riau 5
14 Kep. Riau 2
15 Sulawesi Selatan 2
16 Sulawesi Tengah 1
17 Sulawesi Tenggara 5
18 Sulawesi Utara 5
19 Sumatera Selatan 6
20 Sumatera Utara 9
21 Jambi 1
22 Lampung 1
PROVINSI VS
KORUPSI
38. Pasal 13 huruf C UU KPK:
“KPK berwenang menyelenggarakan pendidikan antikorupsi di setiap jenjang pendidikan.”
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
Pendidikan Anak
Usia Dini
Pendidikan Dasar
Pendidikan
Menengah
Pendidikan Tinggi Masyarakat Umum
38
44. 4 2
1
3
DATANG LANGSUNG
KIRIM SURAT
Telp : 021-2557 8389
SMS : 0855-8-575-575
081-195-9575
Fax : 021-2557 8415
TELP, SMS & FAX
E-mail : pengaduan@kpk.go.id
KWS : https://kws.kpk.go.id
ON LINE
Alamat:
Direktorat Pengaduan
Masyarakat KPK
Jl. Kuningan Persada Kav. 4,
Jakarta Selatan 12920
PO BOX 575 Jakarta 10120
EMAIL
KWS
TELEPON
SMS
FAX
Media Penyampaian
Laporan Pengaduan