SlideShare a Scribd company logo
PENGENDALIAN MUTU
Pengertian Mutu
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Kelas : Ferry Indra Sakti H Sinaga, S.T., M.T.
Profil Dosen
2
Ferry Indra Sakti H Sinaga, S.T., M.T.
NIP : 19870221 202012 1 006
Riwayat Pendidikan
 S1 Teknik Industri – Institut Teknologi Telkom (2004-
2009)
 S2 Teknik Industri – Universitas Indonesia (2016-
2018)
Riwayat Pekerjaan
 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2009 s.d
2010)
 PT Astra Internasional Tbk (2011 s.d. 2016)
 Ombudsman Republik Indonesia (2017 s.d. 2020)
 Universitas Negeri Medan (2020 s.d. skrng)
Materi Kuliah
 Pengertian Mutu
 Sejarah Mutu
 Evolusi Mutu
 Dasar Pemikiran Mutu
 Budaya Mutu
 Gugus Kendali Mutu
 Standard ISO 9000
 UTS
 Total Quality Management
 Quality Tools
 Sumber Daya Manusia
 UAS
 Tugas (Project, CJR dan CBR)
3
Mutu??
4
Mutu??
5
QC =
Quality
Control
Pengertian Mutu
6
MUTU
Tingkat karakteristik yang melekat pada suatu produk yang
memenuhi preferensi konsumen
PENGENDALIAN MUTU
Usaha untuk menjaga dan mempertahankan kualitas produk agar
sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan berdasarkan kebijakan
puncak manajemen
PENJAMINAN MUTU
Seluruh perencanaan dan kegiatan sistematis bahwa barang atau
jasa memenuhi persyaratan mutu
Pengertian Mutu (2)
7
MANAJEMEN MUTU
Filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya
menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam
kegiatan organisasi
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Sistem yang digunakan untuk menetapkan kebijakan oleh manajemen
puncak berkaitan dengan arah organisasinya di bidang mutu dan
sasaran mutu
Pengertian Mutu Menurut Ahli
8
 JURAN : Mutu adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use)
untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
 CROSBY : Mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai
dengan yang disyaratkan atau distandarkan.
 DEMING : Mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau
konsumen
 FEIGENBAUM : Mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full
customer satisfaction).
 ASQC (American Society of Quality Control) : Mutu adalah
karakteristik produk dan feature yang memenuhi kepuasan pelanggan
Pengertian Mutu Menurut ISO
9
 Mutu adalah kondisi yg sehat utk tujuan atau pemakaian
 Mutu adalah keselarasan dengan spesifikasi
 Mutu adalah kebebasan dari segala kekurangan
 Mutu adalah kepuasan pelanggan
 Mutu adalah nilai Pelanggan
 Mutu adalah kredibilitas
 Mutu adalah kebanggan memiliki
Sejarah Mutu
10
 Ellias Whitney memperkenalkan
pengendalian mutu pada awal abad
19, dalam bentuk pengecekan barang
yang akan dikirim ke pelanggan dengan
cara memisahkan barang cacat agar
konsumen merasa puas.
 •Pendekatan ini disebut sebagai
pengendalian mutu tradisional.
Sejarah Mutu (2)
11
 Tahun 1924, Dr. Walter Shewhart
memperkenalkan bagan kendali
control (control chart) yang
bermanfaat untuk mengetahui apakah
mutu produk yang dihasilkan berada
pada batas yang dikehendaki,
sehingga inspeksi dilakukan hanya
pada sampel barang dan dapat
mengurangi biaya.
 Fungsi pengendalian mutu ini mulai
dikembangkan dalam berbagai
perusahaan.
Merupakan mantan
karyawan AT&T Bells.
Disebut juga dengan
Bapak SPC (Statistical
Process Control)
Sejarah Mutu (3)
12
 Pada tahun 1950, Dr. W. Edward Deming
memperkenalkan konsep pengendalian
mutu menyeluruh dalam perusahaan.
 Deming menekankan pentingnya statistic
control dalam proses produksi dan perbaikan
mutu produksi. Deming memberikan
kontribusi dengan teori “14 Butir Untuk
Manajemen”
Deming (1900-1993) merupakan
orang Amerika yang terkenal
sebagai pemikir dalam bidang
kualitas/mutu. Sangat berperan
dalam recovery Jepang setelah
Perang Dunia II
Sejarah Mutu (4)
13
 Deming dan Schewart mengembangkan konsep siklus
PDCA (plan-do-check-action).
 Plan meliputi iden tifikasi masalah, memperoleh data,
dan mengembangkan rekomendasi.
 Do meliputi penerapan solusi berbagai percobaan.
 Check berupa pengamatan setelah penerapan untuk
memastikan apakah hasil yang diperoleh sesuai
rencana.
 Act melibatkan kegiatan perubahan permanen jika
hasilnya efektif bagi peningkatan atau Kembali pada
kondisi sebelumnya jika penerapannya bermasalah.
Walter Andrew Shewart
(1891-1967)
Sejarah Mutu (5)
14
 Pada tahun 1961, Dr. A V Feigenbaum
memperkenalkan konsep make it right at the first
time.
 Konsep ini akan berkembang dan menjadi salah satu
dasar Total Quality Management (TQM).
Armand Vallin
Feigenbaum
(1920-2014)
Sejarah Mutu (6)
15
 Pada Tahun 1967, Dr. Kaoru
Ishikawa memperkenalkan
diagram sebab akibat yang
merupakan teknik skematis
yang digunakan untuk
menemukan lokasi yang
mungkin pada permasalahan
kualitas. Diagram Ishikawa
merupakan salah satu alat
dalam “7tools”.
Dr. Kaoru Ishikawa
(1915-1989)
Sejarah Mutu (7)
16
 Pada tahun 1979, Phillips B. Crosby
menekankan pentingnya pimpinan puncak
untuk menciptakan iklim kerja yang nyaman dan
meyakinkan bahwa mutu adalah misi pokok yang
harus dicapai oleh organisasi.
 Dan bahwa karyawan di semua tingkatan dapat
dimotivasi untuk mengejar peningkatan tetapi
motivasi tersebut tidakakan berhasil kecuali
disediakan alat untuk meningkatkannya.
“Quality is the result of a
carefully constructed cultural
environment. It has to be the
fabric of the organization, not
part of the fabric.”
– Philip Bayard Crosby
(1926 – 2001)
Sejarah Mutu (8)
17
 Pada tahun 1980, Dr. Genichi Taguchi
memperkenalkan model Taguchi.
 Taguchi juga memperkenalkan konsep robust
design dan fungsi kehilangan dalam mutu. Konsep
robust design menyebutkan bahwa produk harus
dirancang untuk meningkatkan kinerja dengan
meminimalkan efek dari penyebab variasi tanpa
menghilangkan penyebabnya. Fungsi Kehilangan
mutu menyatakan bahwa setiap produk harus
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan, setiap
penyimpangan dalam target merupakan kehilangan.
Sejarah Mutu (9)
18
Pada tahun 1987, lahirlah
suatu standar tentang
sistem manajemen mutu
yaitu ISO 9000, Quality
Management System
Karakteristik Mutu
19
 QUALITY IS COSTUMER VALUE
 QUALITY IS S SUBJECTIVE VALUE AND IS THEREFORE
A MOVING TARGET
 QUALITY DOES NOT COST QUALITY IMPROVEMENT =
PRODUCTIVITY IMPROVEMENT = PROFIT
IMPROVEMENT
 QUALITY CAN ONLY BE PRODUCED WHEN EVERYONE
IN THE ORGANISATION IS INVOLVED
 QUALITY CANNOT BE CONTROLLED – PROCESSES
CAN BE CONTROLLED
Ciri Kecocokan Penggunaan
20
 TEKNOLOGI, Yaitu kekuatan atau daya tahan
 PSIKOLOGIS, Yaitu citra rasa atau status
 KONTRAKTUAL, Yaitu adanya jaminan
 WAKTU, Yaitu kehandalan
 ETIKA, Yaitu sopan santun, ramah atau jujur
Pentingnya Mutu
21
MANAJEMEN OPERASIONAL
merupakan kebijakan/strategi untuk meningkatkan
daya saing
MANAJEMEN PEMASARAN
Merupakan unsur marketing mix (bauran pemasaran) yaitu
produk, harga, promosi dan saluran distribusi
Dimensi Mutu
22
1. Performance (proforma),
berkaitan dengan aspek fungsional
produk
2. Features, ciri-ciri keistimewaan
tambahan atau pelengkap
3. Keandalan (reliability),
karakteristik yang merefleksikan
tingkat keberhasilan penggunaan
produk
4. Konformitas (conformance),
berkaitan dengan tingkat
kesesuaian
5. Daya tahan (durability)
6. Kemampuan pelayanan (service
ability), termasuk disini adalah
kesopanan, kecepatan,
kompetensi,akurasi dsb
7. Estetika (aesthetics), termasuk
disini adalah keindahan,
keelokan,kemulusan dsb
8. Kualitas yang dipersepsikan
(perceived quality),
berkaitan dengan perasaan
pelanggan (menurut garvin)
Persepektif Mutu
23
Pendekatan Untuk Mewujudkan Mutu
Transcendental Approach
Product-based Approach
User-based Approach
Manufacturing-based Approach
Value-based Approach
Pendekatan
Menurut
Garvin
Transcendental Approach
24
 Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui,
tetapi sullit didefinisikan dan dioperasionalkan.
 Sudut pandang ini biasanya diterapkan dalam seni musik,
drama, seni tari, dan seni rupa.
 Selain itu perusahaan dapat mempromosikan produknya
dengan pernyataan-pernyataan seperti tempat berbelanja yang
menyenangkan (supermarket), elegan (mobil), kecantikan wajah
(kosmetik).
 Dengan demikian fungsi perencanaan, produksi, dan pelayanan
suatu perusahaan sulit sekali menggunakan definisi seperti ini
sebagai dasar manajemen kualitas.
Product-based Approach
25
 Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik
atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur.
 Pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat
menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan, dan
preferensi individual.
User-based Approach
26
 Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas
tergantung pada orang yang memandangnya dan produk
yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan
produk yang berkualitas tinggi.
 Perspektif yang subjektif dan demand-oriented ini juga
menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda memiliki
kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula, sehingga
kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan
maksimum yang dirasakannya.
Manufacturing-based Approach
27
 Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama
memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan
pemanukfaturan, serta mendefinisikan kualitas sebagai sama
dengan persyaratannya.
 Dalam sektor jasa, dapat dikatakan bahwa kualitasnya bersifat
operation-driven.
 Jadi, yang menentukan kualitas adalah standar-standar yang
ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang
menggunakannya.
Value-based Approach
28
 Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga.
Dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga,
kualitas didefinisikan sebagai “affordable excellence”.
 Kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk
yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang
bernilai. Tetapi yang paling bernilai adalah produk/jasa yang
paling tepat dibeli (best-buy).
29

More Related Content

What's hot

PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
Feronica Romauli
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
Siti Sahati
 
9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt
AdityaKurniawan95
 
Biomekanika slide share
Biomekanika slide shareBiomekanika slide share
Biomekanika slide share
Engkos Rosidi
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
Eni Cahyani
 
Mengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chainMengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chain
Taufik Arief Widodo
 
Analisa Kelayakan Produk
Analisa Kelayakan ProdukAnalisa Kelayakan Produk
Analisa Kelayakan Produk
tellstptrisakti
 
Pengukuran produktivitas perusahaan janu
Pengukuran produktivitas perusahaan januPengukuran produktivitas perusahaan janu
Pengukuran produktivitas perusahaan janu
Direktorat Produktivitas -Kemnakertrans
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Siti Sahati
 
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitas
dodi mulya
 
Six sigma ppt
Six sigma ppt Six sigma ppt
Six sigma ppt
vincent1808
 
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi PabrikMetode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrikhenrianto leo
 
Instrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaInstrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaArief Anzarullah
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
greeneyes85
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku
Djoe343536
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)
Muhammad Luthfan
 
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 

What's hot (20)

PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
 
9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt
 
Biomekanika slide share
Biomekanika slide shareBiomekanika slide share
Biomekanika slide share
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
 
Materi six sigma
Materi six sigmaMateri six sigma
Materi six sigma
 
Quality control
Quality controlQuality control
Quality control
 
Mengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chainMengelola persediaan pada supply chain
Mengelola persediaan pada supply chain
 
Analisa Kelayakan Produk
Analisa Kelayakan ProdukAnalisa Kelayakan Produk
Analisa Kelayakan Produk
 
Pengukuran produktivitas perusahaan janu
Pengukuran produktivitas perusahaan januPengukuran produktivitas perusahaan janu
Pengukuran produktivitas perusahaan janu
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Spc
SpcSpc
Spc
 
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitas
 
Six sigma ppt
Six sigma ppt Six sigma ppt
Six sigma ppt
 
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi PabrikMetode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
 
Instrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaInstrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerja
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)
 
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
 

Similar to Pengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptx

Paparan Untuk Materi Manajemen Mutu.pptx
Paparan Untuk Materi Manajemen Mutu.pptxPaparan Untuk Materi Manajemen Mutu.pptx
Paparan Untuk Materi Manajemen Mutu.pptx
hamdanikemendagri
 
Pengendalian-Mutu-Terpadu-4.ppt
Pengendalian-Mutu-Terpadu-4.pptPengendalian-Mutu-Terpadu-4.ppt
Pengendalian-Mutu-Terpadu-4.ppt
MohammadFarid30
 
Kualitas Pelayanan Batik Air
Kualitas Pelayanan Batik AirKualitas Pelayanan Batik Air
Kualitas Pelayanan Batik Air
AndyHandoko1
 
Jaminan mutu
Jaminan mutuJaminan mutu
Jaminan mutu
Ksr Pmi Unimed
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Nasiatul Salim
 
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
rsd kol abundjani
 
Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )nurulllah
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustriUniversity of Brawijaya
 
6. BAB II.pdf
6. BAB II.pdf6. BAB II.pdf
6. BAB II.pdf
khairolmizan3
 
Presentasi mutu dalam perspektif broto m
Presentasi mutu dalam perspektif   broto mPresentasi mutu dalam perspektif   broto m
Presentasi mutu dalam perspektif broto mBroto Mudjianto
 
1. Kualitas Mutu.pptx
1. Kualitas Mutu.pptx1. Kualitas Mutu.pptx
1. Kualitas Mutu.pptx
SetyaAdiSimpel
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasC S
 
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountantStandar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
I Gede Auditta
 
Konsep tqm
Konsep tqmKonsep tqm
Konsep tqm
Lia Azizi
 
tqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppttqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppt
PrestaseaAkbar
 
Manajemen mutu pertemuan 1.pptx
Manajemen mutu pertemuan 1.pptxManajemen mutu pertemuan 1.pptx
Manajemen mutu pertemuan 1.pptx
holisha
 
ini adala bagia dari materi kuliah PERTEMUAN 1 _ PENDAHULUAN.pptx
ini adala bagia dari materi kuliah PERTEMUAN 1 _ PENDAHULUAN.pptxini adala bagia dari materi kuliah PERTEMUAN 1 _ PENDAHULUAN.pptx
ini adala bagia dari materi kuliah PERTEMUAN 1 _ PENDAHULUAN.pptx
untungutomo3
 
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
Heny Purnama
 
Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP
asih gahayu
 

Similar to Pengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptx (20)

Paparan Untuk Materi Manajemen Mutu.pptx
Paparan Untuk Materi Manajemen Mutu.pptxPaparan Untuk Materi Manajemen Mutu.pptx
Paparan Untuk Materi Manajemen Mutu.pptx
 
Pengendalian-Mutu-Terpadu-4.ppt
Pengendalian-Mutu-Terpadu-4.pptPengendalian-Mutu-Terpadu-4.ppt
Pengendalian-Mutu-Terpadu-4.ppt
 
Kualitas Pelayanan Batik Air
Kualitas Pelayanan Batik AirKualitas Pelayanan Batik Air
Kualitas Pelayanan Batik Air
 
Jaminan mutu
Jaminan mutuJaminan mutu
Jaminan mutu
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
 
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
 
Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
 
6. BAB II.pdf
6. BAB II.pdf6. BAB II.pdf
6. BAB II.pdf
 
Presentasi mutu dalam perspektif broto m
Presentasi mutu dalam perspektif   broto mPresentasi mutu dalam perspektif   broto m
Presentasi mutu dalam perspektif broto m
 
1. Kualitas Mutu.pptx
1. Kualitas Mutu.pptx1. Kualitas Mutu.pptx
1. Kualitas Mutu.pptx
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola Kualitas
 
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountantStandar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
 
Konsep tqm
Konsep tqmKonsep tqm
Konsep tqm
 
tqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppttqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppt
 
Manajemen mutu pertemuan 1.pptx
Manajemen mutu pertemuan 1.pptxManajemen mutu pertemuan 1.pptx
Manajemen mutu pertemuan 1.pptx
 
ini adala bagia dari materi kuliah PERTEMUAN 1 _ PENDAHULUAN.pptx
ini adala bagia dari materi kuliah PERTEMUAN 1 _ PENDAHULUAN.pptxini adala bagia dari materi kuliah PERTEMUAN 1 _ PENDAHULUAN.pptx
ini adala bagia dari materi kuliah PERTEMUAN 1 _ PENDAHULUAN.pptx
 
12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri
 
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
 
Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP
 

Recently uploaded

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 

Recently uploaded (20)

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 

Pengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptx

  • 1. PENGENDALIAN MUTU Pengertian Mutu Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan Kelas : Ferry Indra Sakti H Sinaga, S.T., M.T.
  • 2. Profil Dosen 2 Ferry Indra Sakti H Sinaga, S.T., M.T. NIP : 19870221 202012 1 006 Riwayat Pendidikan  S1 Teknik Industri – Institut Teknologi Telkom (2004- 2009)  S2 Teknik Industri – Universitas Indonesia (2016- 2018) Riwayat Pekerjaan  PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2009 s.d 2010)  PT Astra Internasional Tbk (2011 s.d. 2016)  Ombudsman Republik Indonesia (2017 s.d. 2020)  Universitas Negeri Medan (2020 s.d. skrng)
  • 3. Materi Kuliah  Pengertian Mutu  Sejarah Mutu  Evolusi Mutu  Dasar Pemikiran Mutu  Budaya Mutu  Gugus Kendali Mutu  Standard ISO 9000  UTS  Total Quality Management  Quality Tools  Sumber Daya Manusia  UAS  Tugas (Project, CJR dan CBR) 3
  • 6. Pengertian Mutu 6 MUTU Tingkat karakteristik yang melekat pada suatu produk yang memenuhi preferensi konsumen PENGENDALIAN MUTU Usaha untuk menjaga dan mempertahankan kualitas produk agar sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan berdasarkan kebijakan puncak manajemen PENJAMINAN MUTU Seluruh perencanaan dan kegiatan sistematis bahwa barang atau jasa memenuhi persyaratan mutu
  • 7. Pengertian Mutu (2) 7 MANAJEMEN MUTU Filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi SISTEM MANAJEMEN MUTU Sistem yang digunakan untuk menetapkan kebijakan oleh manajemen puncak berkaitan dengan arah organisasinya di bidang mutu dan sasaran mutu
  • 8. Pengertian Mutu Menurut Ahli 8  JURAN : Mutu adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.  CROSBY : Mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan.  DEMING : Mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen  FEIGENBAUM : Mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction).  ASQC (American Society of Quality Control) : Mutu adalah karakteristik produk dan feature yang memenuhi kepuasan pelanggan
  • 9. Pengertian Mutu Menurut ISO 9  Mutu adalah kondisi yg sehat utk tujuan atau pemakaian  Mutu adalah keselarasan dengan spesifikasi  Mutu adalah kebebasan dari segala kekurangan  Mutu adalah kepuasan pelanggan  Mutu adalah nilai Pelanggan  Mutu adalah kredibilitas  Mutu adalah kebanggan memiliki
  • 10. Sejarah Mutu 10  Ellias Whitney memperkenalkan pengendalian mutu pada awal abad 19, dalam bentuk pengecekan barang yang akan dikirim ke pelanggan dengan cara memisahkan barang cacat agar konsumen merasa puas.  •Pendekatan ini disebut sebagai pengendalian mutu tradisional.
  • 11. Sejarah Mutu (2) 11  Tahun 1924, Dr. Walter Shewhart memperkenalkan bagan kendali control (control chart) yang bermanfaat untuk mengetahui apakah mutu produk yang dihasilkan berada pada batas yang dikehendaki, sehingga inspeksi dilakukan hanya pada sampel barang dan dapat mengurangi biaya.  Fungsi pengendalian mutu ini mulai dikembangkan dalam berbagai perusahaan. Merupakan mantan karyawan AT&T Bells. Disebut juga dengan Bapak SPC (Statistical Process Control)
  • 12. Sejarah Mutu (3) 12  Pada tahun 1950, Dr. W. Edward Deming memperkenalkan konsep pengendalian mutu menyeluruh dalam perusahaan.  Deming menekankan pentingnya statistic control dalam proses produksi dan perbaikan mutu produksi. Deming memberikan kontribusi dengan teori “14 Butir Untuk Manajemen” Deming (1900-1993) merupakan orang Amerika yang terkenal sebagai pemikir dalam bidang kualitas/mutu. Sangat berperan dalam recovery Jepang setelah Perang Dunia II
  • 13. Sejarah Mutu (4) 13  Deming dan Schewart mengembangkan konsep siklus PDCA (plan-do-check-action).  Plan meliputi iden tifikasi masalah, memperoleh data, dan mengembangkan rekomendasi.  Do meliputi penerapan solusi berbagai percobaan.  Check berupa pengamatan setelah penerapan untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh sesuai rencana.  Act melibatkan kegiatan perubahan permanen jika hasilnya efektif bagi peningkatan atau Kembali pada kondisi sebelumnya jika penerapannya bermasalah. Walter Andrew Shewart (1891-1967)
  • 14. Sejarah Mutu (5) 14  Pada tahun 1961, Dr. A V Feigenbaum memperkenalkan konsep make it right at the first time.  Konsep ini akan berkembang dan menjadi salah satu dasar Total Quality Management (TQM). Armand Vallin Feigenbaum (1920-2014)
  • 15. Sejarah Mutu (6) 15  Pada Tahun 1967, Dr. Kaoru Ishikawa memperkenalkan diagram sebab akibat yang merupakan teknik skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin pada permasalahan kualitas. Diagram Ishikawa merupakan salah satu alat dalam “7tools”. Dr. Kaoru Ishikawa (1915-1989)
  • 16. Sejarah Mutu (7) 16  Pada tahun 1979, Phillips B. Crosby menekankan pentingnya pimpinan puncak untuk menciptakan iklim kerja yang nyaman dan meyakinkan bahwa mutu adalah misi pokok yang harus dicapai oleh organisasi.  Dan bahwa karyawan di semua tingkatan dapat dimotivasi untuk mengejar peningkatan tetapi motivasi tersebut tidakakan berhasil kecuali disediakan alat untuk meningkatkannya. “Quality is the result of a carefully constructed cultural environment. It has to be the fabric of the organization, not part of the fabric.” – Philip Bayard Crosby (1926 – 2001)
  • 17. Sejarah Mutu (8) 17  Pada tahun 1980, Dr. Genichi Taguchi memperkenalkan model Taguchi.  Taguchi juga memperkenalkan konsep robust design dan fungsi kehilangan dalam mutu. Konsep robust design menyebutkan bahwa produk harus dirancang untuk meningkatkan kinerja dengan meminimalkan efek dari penyebab variasi tanpa menghilangkan penyebabnya. Fungsi Kehilangan mutu menyatakan bahwa setiap produk harus memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan, setiap penyimpangan dalam target merupakan kehilangan.
  • 18. Sejarah Mutu (9) 18 Pada tahun 1987, lahirlah suatu standar tentang sistem manajemen mutu yaitu ISO 9000, Quality Management System
  • 19. Karakteristik Mutu 19  QUALITY IS COSTUMER VALUE  QUALITY IS S SUBJECTIVE VALUE AND IS THEREFORE A MOVING TARGET  QUALITY DOES NOT COST QUALITY IMPROVEMENT = PRODUCTIVITY IMPROVEMENT = PROFIT IMPROVEMENT  QUALITY CAN ONLY BE PRODUCED WHEN EVERYONE IN THE ORGANISATION IS INVOLVED  QUALITY CANNOT BE CONTROLLED – PROCESSES CAN BE CONTROLLED
  • 20. Ciri Kecocokan Penggunaan 20  TEKNOLOGI, Yaitu kekuatan atau daya tahan  PSIKOLOGIS, Yaitu citra rasa atau status  KONTRAKTUAL, Yaitu adanya jaminan  WAKTU, Yaitu kehandalan  ETIKA, Yaitu sopan santun, ramah atau jujur
  • 21. Pentingnya Mutu 21 MANAJEMEN OPERASIONAL merupakan kebijakan/strategi untuk meningkatkan daya saing MANAJEMEN PEMASARAN Merupakan unsur marketing mix (bauran pemasaran) yaitu produk, harga, promosi dan saluran distribusi
  • 22. Dimensi Mutu 22 1. Performance (proforma), berkaitan dengan aspek fungsional produk 2. Features, ciri-ciri keistimewaan tambahan atau pelengkap 3. Keandalan (reliability), karakteristik yang merefleksikan tingkat keberhasilan penggunaan produk 4. Konformitas (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian 5. Daya tahan (durability) 6. Kemampuan pelayanan (service ability), termasuk disini adalah kesopanan, kecepatan, kompetensi,akurasi dsb 7. Estetika (aesthetics), termasuk disini adalah keindahan, keelokan,kemulusan dsb 8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), berkaitan dengan perasaan pelanggan (menurut garvin)
  • 23. Persepektif Mutu 23 Pendekatan Untuk Mewujudkan Mutu Transcendental Approach Product-based Approach User-based Approach Manufacturing-based Approach Value-based Approach Pendekatan Menurut Garvin
  • 24. Transcendental Approach 24  Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sullit didefinisikan dan dioperasionalkan.  Sudut pandang ini biasanya diterapkan dalam seni musik, drama, seni tari, dan seni rupa.  Selain itu perusahaan dapat mempromosikan produknya dengan pernyataan-pernyataan seperti tempat berbelanja yang menyenangkan (supermarket), elegan (mobil), kecantikan wajah (kosmetik).  Dengan demikian fungsi perencanaan, produksi, dan pelayanan suatu perusahaan sulit sekali menggunakan definisi seperti ini sebagai dasar manajemen kualitas.
  • 25. Product-based Approach 25  Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur.  Pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan, dan preferensi individual.
  • 26. User-based Approach 26  Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas tinggi.  Perspektif yang subjektif dan demand-oriented ini juga menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakannya.
  • 27. Manufacturing-based Approach 27  Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan pemanukfaturan, serta mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya.  Dalam sektor jasa, dapat dikatakan bahwa kualitasnya bersifat operation-driven.  Jadi, yang menentukan kualitas adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya.
  • 28. Value-based Approach 28  Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga, kualitas didefinisikan sebagai “affordable excellence”.  Kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang bernilai. Tetapi yang paling bernilai adalah produk/jasa yang paling tepat dibeli (best-buy).
  • 29. 29