Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya sistem mutu bagi perusahaan untuk bersaing di pasar global. Sistem mutu seperti ISO digunakan untuk menjamin produk berkualitas tinggi sesuai harapan pelanggan.
Tugas Manajemen Strategik Universitas Telkom. Kelas MB 37-06. Dosen : Dr. Ir. Rina Djunita Pasaribu, M.Sc.
Anggota Kelompok :
RATNA ANGGRAINI R. 1201130226
RHINDY ROEL REGARY 1201130227
RISTY UTAMI PUTERI 1201130228
SAILA ZULFA MUTIARA 1201130230
SELA GARNITA 1201130231
SHINTA SEKARING 1201130232
FARIZ INDRA P. 1201132210
ELSIA RAHYUANI 1201134048
Tugas Manajemen Strategik Universitas Telkom. Kelas MB 37-06. Dosen : Dr. Ir. Rina Djunita Pasaribu, M.Sc.
Anggota Kelompok :
RATNA ANGGRAINI R. 1201130226
RHINDY ROEL REGARY 1201130227
RISTY UTAMI PUTERI 1201130228
SAILA ZULFA MUTIARA 1201130230
SELA GARNITA 1201130231
SHINTA SEKARING 1201130232
FARIZ INDRA P. 1201132210
ELSIA RAHYUANI 1201134048
kita akan mempelajari tentang Surveilans Epidemiologi.
Pada bab awal telah dijelaskan bahwa Epidemiologi merupakan suatu studi tentang distribusi dan determinan terkait permasalahan kesehatan di daerah tertentu atau kejadian yang spesifik dalam suatu populasi dan aplikasi penelitian ini yakni sebagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan permasalahan kesehatan (4) Ahli epidemiologi tidak hanya berfokus pada permasalahan yang terkait dengan kematian, penyakit dan kecacatan saja, tetapi juga pada isu kesehatan positif yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada suatu negara. Salah satunya adalah surveilans epidemiologi,
Lalu, apa yang dimaksud dengan surveilans ? Dan apa kaitannya dengan pencegahan penyakit ? Kita akan memahaminya pada sesi ini.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Surveilans merupakan suatu proses yang sistematik meliputi pengumpulan, pemeriksaan, analisis data serta diseminasi informasi pada waktu dan orang yang tepat sehingga dapat dilakukan tindakan lanjutan.
menurut WHO, surveilans merupakan ciri penting dalam praktik epidemiologi. Keutamaan dari kegiatan monitoring terhadap fakta adalah merupakan suatu proses dan berkelanjutan dimana monitoring merupakan kegiatan berselang dan tidak disengaja.
Secara umum, standardisasi menjadi dua bagian yaitu standardisasi langsung dan standardisasi tidak langsung
STANDARDISASI LANGSUNG
Angka rata-rata spesifik umur/jenis kelamin per kelompok di populasi didalam study diaplikasikan ke populasi standar.
Hasilnya merupakan paket angka rata-rata yang terstandardisasi (standardized rates).
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
kita akan mempelajari tentang Surveilans Epidemiologi.
Pada bab awal telah dijelaskan bahwa Epidemiologi merupakan suatu studi tentang distribusi dan determinan terkait permasalahan kesehatan di daerah tertentu atau kejadian yang spesifik dalam suatu populasi dan aplikasi penelitian ini yakni sebagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan permasalahan kesehatan (4) Ahli epidemiologi tidak hanya berfokus pada permasalahan yang terkait dengan kematian, penyakit dan kecacatan saja, tetapi juga pada isu kesehatan positif yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada suatu negara. Salah satunya adalah surveilans epidemiologi,
Lalu, apa yang dimaksud dengan surveilans ? Dan apa kaitannya dengan pencegahan penyakit ? Kita akan memahaminya pada sesi ini.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Surveilans merupakan suatu proses yang sistematik meliputi pengumpulan, pemeriksaan, analisis data serta diseminasi informasi pada waktu dan orang yang tepat sehingga dapat dilakukan tindakan lanjutan.
menurut WHO, surveilans merupakan ciri penting dalam praktik epidemiologi. Keutamaan dari kegiatan monitoring terhadap fakta adalah merupakan suatu proses dan berkelanjutan dimana monitoring merupakan kegiatan berselang dan tidak disengaja.
Secara umum, standardisasi menjadi dua bagian yaitu standardisasi langsung dan standardisasi tidak langsung
STANDARDISASI LANGSUNG
Angka rata-rata spesifik umur/jenis kelamin per kelompok di populasi didalam study diaplikasikan ke populasi standar.
Hasilnya merupakan paket angka rata-rata yang terstandardisasi (standardized rates).
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
MEMAHAMI QUALITY ANSSURANCE MENJADIKAN BUDAYA MUTU PERGURUAN TINGGI An Nisbah
Abstract: Since launched High Education Long Term (HELT 2003-2010), universities both public and private are required to conduct quality assurance systems. Implementation of quality assurance increased after the government provide assistance blockgrand to increase higher education quality assurance system. Quality assurance system consists of two types, there are internal quality assurance systems and external quality assurance systems. Higher education otherwise qualifed, if it is able to realize its vision through execution of its mission, and able to meet the needs of stakeholders, such as the fulfllment of social needs, the needs of the world of work, and professional needs. On this basis, quality culture needs to be realized is not just a slogan, and only
for the fulfllment of administrative requirements of acreditation but actually realized. This is a form of accountability to the public education institutions. For that it takes commitment from each of the elements in the glittering college and support facilities and infrastructure so that quality can continue to run.
Keywords: quality, quality assurance assurance, and quality culture
Resensi buku manajemen mutu pendidikan islam Deden Makbuloh-Agus MukhandarAgus Mukhandar
RESENSI BUKU
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM
“Model Pengembangan Teori dan Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu”
Penulis
Dr. Deden Makbuloh, M.Ag
Oleh : Agus Mukhandar
NPM : 1422010036
Semester/Kelas : I (satu)/ Reg. E
Program Studi : Ilmu Tarbiyah
Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam
PROGRAM PASCA SARJANA (PPs)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2014/2015
Perbedaan Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)daffadaffa
Tugas Individu, Ridwan Mahmudi (S3 Strategic Manajemen Univ Trisakti), Dosen Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, Ph.D. Menemukan perbedaan antara Quality Assurance dan Quality Control dalam Quality Manajemen.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. PENDAHULUAN
Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan. Sebagai
akibatnya persainganpun semakin tajam. Dunia bisnis sebagai salah satu
bagiannya juga mengalami hal yang sama. Perusahaan perusahaan yang
dahulu bersaing hanya pada tingkat lokal atau regional, kini harus pula
bersaing dengan perusahaan dari seluruh dunia. Hanya pada perusahaan
yang mampu menghasilkan barang atau jasa berkualitas kelas dunia yang
dapat bersaing dalam pasar global.
Demikian juga perusahaan perusahaan yang bergerak dibidang produksi
pangan, apabila ingin memiliki keunggulan dalam skal global, maka
perusahaan perusahaan tersebut harus mampu melakukan setiap pekerjaan
secara lebih baik dalam rangka menghasilkan produk yang berkualitas
tinggi dengan harga yang wajar dan bersaing. Hal ini berarti agar
perusahaan atau industri pangan mampu bersaing secara global diperlukan
kemampuan mewujudkan produk pangan yang memiliki sifat aman (tidak
membahayakan), sehat dan bermanfaat bagi konsumen. Atau dengan kata
lain produk bermutu atau produk yang memenuhi standar yang ditetapkan
secara internasional, yang dalam konteks masalah ini adalah ISO.
2. PENDAHULUAN
ISO dalam Tjiptono dan Diana (1995) merupakan standar sistem mutu
universal – memberikan kerangka yang sama bagi jaminan kualitas yang
dapat dipergunakan di seluruh dunia.
Tujuan utama dari ISO 9000 (Tjiptono dan Diana, 1995) adalah :
• Organisasi harus mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa
yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi
kebutuhan para pembeli
• Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak manajemen sendiri
bahwa kualitas yang dimaksud telah dicapai dan dapat dipertahankan
• Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa
kualitas yang dimaksud itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa
yang dihasilkan
3. PEMAHAMAN TENTANG MUTU
Apa sesungguhnya mutu itu ?
Pertanyaan ini sangat banyak jawabannya, karena maknanya akan berlainan
bagi setiap orang dan tergantung pada konteksnya. Mutu sendiri memiliki
banyak kriteria yang berubah secara terus menerus.
Mutu akan sulit didefinisikan dengan tepat, salah satu contoh nyata misalnya
beberapa mahasiswa jurusan Kimia Unjani baru saja selesai makan bersama
di Rumah Makan Padang Beringin, maka mudah bagi mereka menentukan
mutu produk makanan dan jasa layanan rumah makantersebut, sebagai
contoh demikian batasan mutu yang diberikan :
• Rasa makanan yang enak atau sesuai selera
• Higienis
• Ukuran porsi makan yang sesuai
• Kecepatan pelayanan
• Keramahan pelayan
• Kenyamanan dan keamanan lingkungan
• Pilihan jenis jenis (menu) masakan, harga dll
4. PEMAHAMAN TENTANG MUTU
Contoh tadi menggambarkan salah satu aspek dari mutu, yaitu aspek hasil.
Pertanyaan tentang “apakah produk atau jasa tersebut memenuhi atau
bahkan melebihi harapan konsumen/pelanggan?” merupakan aspek yang
penting dalam mutu. Konsep mutu itu sendiri sering dianggap sebagai
ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri atas mutu desain
dan mutu kesesuaian (Hubeis, 1999). Mutu dan desain merupakan
spesifikasi produk, sedang mutu kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa
jauh suatu produk memenuhi persyaratan atau spesifikasi mutu yang
ditetapkan.
Beberapa pakar dan organisasi mendefinisikan mutu berdasarkan sudut
pandangnya masing masing :
• Performance to the standard expected by the customer
• Meeting the customer’s needs first time and every time
• Providing our customers with product and services that consistenly meet
their needs and expectations
• Doing the right thing in the right the time, always striving for improvement,
and always satisfying the customers
5. PEMAHAMAN TENTANG MUTU
• A pragmatic system of continual improvement, a way to successfully
organized man and machine
• The meaning of excellence
• The unyielding and continuing effort by anyone in organization to
understand, meet, and exceed the needs of its customers
• The best product that you can produce with material that you have to work
with
• Continuous good product which a customer can trust
• Not only satisfying customers,but delighting them, innovating and creating
(Tjiptono dan Diana, 1995)
Dari beberapa definisi diatas intisari elemen elemen mutu (Tjiptono dan
Diana, 1995), dipahami sbb :
• Mutu meliputi usaha memnuhi atau melebihi harapan pelanggan
• Mutu mencakup produk, jasa manusia, proses dan lingkungan
• Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya yang dianggap
bermutu saat ini mungkin dianggap kurang bermutu pada masa datang)
6. PEMAHAMAN TENTANG MUTU
Juran dalam Tjiptono dan Diana (1995) mengartikan mutu adalah Fitness for
use, memiliki dua aspek utama :
• Ciri ciri produk yang memenuhi permintaan pelanggan. Mutu yang lebih
tinggi memungkinkan perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan,
membuat produk laku terjual, dapat bersaing dengan pesaing,
meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualan, serta dapat dijual
dengan harga yang lebih tinggi
• Bebas dari kekurangan. Mutu yang tinggi menyebabkan perusahaan dapat
mengurangi tingkat kesalahan, mengurangi pengerjaan kembali dan
pemborosan, mengurangi biaya garansi, mengurangi ketidakpuasan
pelanggan, mengurangi inspeksi dan pengujian, memperpendek waktu
pengiriman produk ke pasar, meningkatkan hasil dan kapasitas, dan
memperbaiki kinerja penyampaian produk atau jasa.
7. SISTEM MUTU
Menurut Hubeis (1999), konsep mutu yang berlaku umum maupun khusus
pada bidang pangan erat kaitannya dengan era mutu, dimulai dengan
inspeksi atau pengawasan pada tahun 1920-an yang menekankan pada
pengukuran.
Pada tahun 1960 mengarah kepengendalian mutu dengan pendekatan teknik
statistika berupa grafik, histogram, tabel, diagram pencar dan perancangan
percobaan.
Tahun 1980-an berorientasi pada jaminan mutu (quality assurance) dan
tahun 1990-an terfokus pada manajemen mutu total (Total Quality
Management atau TQM).
Masih dalam Hubeis (1999), dikatakan pula bahwa permasalahan mutu
bukan sekedar masalah pengendalian mutu atas barang dan jasa atau
standar mutu barang (product quality), tetapi sudah bergerak kepenerapan
dan penguasaan TQM menuju world class performance yang
dimanifestasikan dalam ISO (International Standar’s Organization)
8. SISTEM MUTU
Sistem mutu menurut ISO 9000 dalam Kadarisman (1994) mencakup :
• Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh produk atau jasa,
yang menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang
ditentukan (tersurat) maupun yang (tersirat)
• Kebijakan Mutu adalah keseluruhan maksud dan tujuan organisasi
(perusahaan) yang berkaitan dengan mutu yang secara formal dinyatakan
oleh pimpinan puncak
• Manajemen Mutu adalah seluruh aspek fungsi manajemen yang
menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu yang telah dinyatakan oleh
pimpinan puncak
• Pengendalian Mutu, teknik teknik dan kegiatan kegiatan operasional yang
digunakan untuk memenuhi persyaratan umum. Pengendalian mutu
meliputu monitoring suatu proses, melakukan tindakan koreksi bila ada
ketidaksesuaian den menghilangkan penyebab timbulnya hasil yang kurang
baik pada tahapan rangkaian mutu yang relevan untuk mencapai efektivitas
yang ekonomis
• Jaminan Mutu adalah seluruh perencanaan dan kegiatan sistematis yang
diperlukan untuk memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa suatu
produk atau jasa akan memenuhi persyaratn tertentu.
9. SISTEM MUTU
Beberapa bentuk jaminan mutu dalam Standar Internasional
-. ISO 9001 (Model sistem mutu untuk jaminan kualitas/ mutu dalam disain,
pengembangan, produksi, instalasi dan servis)
-. ISO 9002 (Model sistem mutu untuk jaminan kualitas/mutu dalam
produksi, instalasi dan servis
-. ISO 9003 (Model sistem mutu untuk jaminan kualitas/mutu dalam inspeksi
(pengujian) akhir)
ISO 9002 dan ISO 9003 hanyalah model sistem mutu komplementer (bukan
alternatif) untuk ditekankan pada kebutuhan teknik (produk)
Standar Internasional ditetapkan apabila :
-. Disain produk dan kebutuhan akan produk sangat diperlukan
-. Kepercayaan akan produk dapat dicapai dengan peningkatan kemampuan
suplier dalam pendisaianan, pengembangan, produksi, instalasi dan servis.
10. Prinsip Manajemen mutu :
1. Costumer Focused Organization
Pemfokusan manajemen mutu terhadap atau kepada pelanggan
2. Leadership
Memiliki kelebihan dan dapat menjadi acuan
3. Involvement of people
Keterlibatan seluruh personil organisasi
4. Process Approach
Pendekatan terhadap proses
4. System approach to management
Pendekatan sistem manajemen
4. Continual improvement
Pembuktian yang berkelanjutan
4. Factual approach to decision making proses
Pendekatan nyata dalam keputusan proses pembuatan
4. Mutually beneficial supplier relationship
Hubungan yang saling menguntungkan dengan suplier
11. SISTEM MUTU
Persyaratan sistem mutu
• Tanggung jawab manajemen
• Sitem mutu
• Tinjauan Kontrak
• Pengendalian desain
• Pengendalian dokumen dan data
• Pembelian
• Pengendalian Produk yang dipasok pelanggan
• Identifikasi dan mampu telusur produk
• Pengendalian proses
• Inspeksi dan pengetesan
• Pengendalian peralatan inspeksi, pengukuran dan tes
• Status inspeksi dan pengujian
• Pengendalian atas produk yang tidak sesuai
• Tindakan koreksi dan pencegahan
12. SISTEM MUTU
15. Penangan, penyimpanan, pengemasan, perlindungan dan penyerahan
16. Pengendalian catatan mutuPengendalian catatan mutu
17. Audit mutu internal
18. Pelatihan
19. Pelayanan
20. Teknik statistika
Komitmen Manajemen
1. Mengkomunikasikan pada organisasi atas pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan
perundangan serta peraturan
2. Mengembangkan kebijakan mutu
3. Memastikan pengembangan sasaran mutu
4. Melaksanakan tinjauan manajemen
5. Memastikan ketersediaan sumber daya