Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Proses pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional pustakawan melalui penyesuaian/inpassing dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebutuhan organisasi untuk memenuhi formasi jabatan fungsional sesuai dengan kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja, dan uji kompetensi yang disyaratkan.
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01Sudirman Sultan
Bahan Ajar Dasar-Dasar Intelijen Polhut Berdasarkan
SK KEPALA PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Nomor : SK. 262 /Dik/PEPE/Dik-2/11/2018 Tentang KURIKULUM PELATIHAN PEMBENTUKAN POLISI KEHUTANAN TINGKAT AHLI
PENGELOLAAN ARSIP ELEKTRONIK & BERBASIS TIK.pptNgurahAdiputra2
Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan,dikirimkan, diterima atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar,peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses simbol yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
Bahan ini disusun sesuai dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat SDM LHK Nomor SK. 61/Dik/PEPE/Dik-2./3/2019 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan PKTBT CPNS KLHK 2019. Bahan ini khususnya untuk CPNS Polisi Kehutanan
Menuju ASN yang Profesional Berbasis Sistem Merit melalui Penguatan Jabatan F...Muhammad Bahrudin
Disampaikan oleh Aba Subagja, S.Sos. M.AP. (Sekretaris Deputi Bidang SDM Aparatur, Kementerian PAN-RB) dalam Diskusi Publik Kepustakawanan dengan topik "Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Inpassing" yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi, Badan Standardisasi Nasional bekerjasama dengan Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek.
Jakarta, 29 Maret 2017
SNI Dalam Angka 2016 - Edisi September menyajikan informasi terkait ketersediaan SNI berdasarkan berbagai jenis klasifikasi yang akan bermanfaat bagi dunia industri, akademik, maupun basis informasi secara umum untuk masyarakat.
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01Sudirman Sultan
Bahan Ajar Dasar-Dasar Intelijen Polhut Berdasarkan
SK KEPALA PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Nomor : SK. 262 /Dik/PEPE/Dik-2/11/2018 Tentang KURIKULUM PELATIHAN PEMBENTUKAN POLISI KEHUTANAN TINGKAT AHLI
PENGELOLAAN ARSIP ELEKTRONIK & BERBASIS TIK.pptNgurahAdiputra2
Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan,dikirimkan, diterima atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar,peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses simbol yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
Bahan ini disusun sesuai dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat SDM LHK Nomor SK. 61/Dik/PEPE/Dik-2./3/2019 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan PKTBT CPNS KLHK 2019. Bahan ini khususnya untuk CPNS Polisi Kehutanan
Menuju ASN yang Profesional Berbasis Sistem Merit melalui Penguatan Jabatan F...Muhammad Bahrudin
Disampaikan oleh Aba Subagja, S.Sos. M.AP. (Sekretaris Deputi Bidang SDM Aparatur, Kementerian PAN-RB) dalam Diskusi Publik Kepustakawanan dengan topik "Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Inpassing" yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi, Badan Standardisasi Nasional bekerjasama dengan Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek.
Jakarta, 29 Maret 2017
SNI Dalam Angka 2016 - Edisi September menyajikan informasi terkait ketersediaan SNI berdasarkan berbagai jenis klasifikasi yang akan bermanfaat bagi dunia industri, akademik, maupun basis informasi secara umum untuk masyarakat.
Direktori SNI Wajib 2015 ini disusun untuk memudahkan stakeholder dalam mengakses informasi seputar standar, khususnya terkait SNI yang diberlakukan secara wajib. Dengan adanya direktori ini diharapkan masyarakat semakin sadar tentang manfaat dan pentingnya SNI dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk peningkatan daya saing maupun menjaga integritas mutu barang/jasa yang diproduksi ataupun yang dikonsumsinya.
SNI Dalam Angka 2016 - Edisi Juni menyajikan informasi terkait ketersediaan SNI berdasarkan berbagai jenis klasifikasi yang akan bermanfaat bagi dunia industri, akademik, maupun basis informasi secara umum untuk masyarakat.
An immersive workshop at General Assembly, SF. I typically teach this workshop at General Assembly, San Francisco. To see a list of my upcoming classes, visit https://generalassemb.ly/instructors/seth-familian/4813
I also teach this workshop as a private lunch-and-learn or half-day immersive session for corporate clients. To learn more about pricing and availability, please contact me at http://familian1.com
Slide ini merupakan bahan presentasi untuk menyampaikan materi pelatihan /workshop Penyusunan atau Penulisan Bahan atau Buku Ajar.
Disusun oleh : Dr. Ir. Bambang Sujanarko, MM
Dosen pada Universitas Jember, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pusat Pelatihan Pendidikan LP3 Universitas Jember.
Kontak Person :
email : bbsujanarko@yahoo.co.id
HP : 0816596051
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving CarsLinkedIn
We asked LinkedIn members worldwide about their levels of interest in the latest wave of technology: whether they’re using wearables, and whether they intend to buy self-driving cars and VR headsets as they become available. We asked them too about their attitudes to technology and to the growing role of Artificial Intelligence (AI) in the devices that they use. The answers were fascinating – and in many cases, surprising.
This SlideShare explores the full results of this study, including detailed market-by-market breakdowns of intention levels for each technology – and how attitudes change with age, location and seniority level. If you’re marketing a tech brand – or planning to use VR and wearables to reach a professional audience – then these are insights you won’t want to miss.
The technologies and people we are designing experiences for are constantly changing, in most cases they are changing at a rate that is difficult keep up with. When we think about how our teams are structured and the design processes we use in light of this challenge, a new design problem (or problem space) emerges, one that requires us to focus inward. How do we structure our teams and processes to be resilient? What would happen if we looked at our teams and design process as IA’s, Designers, Researchers? What strategies would we put in place to help them be successful? This talk will look at challenges we face leading, supporting, or simply being a part of design teams creating experiences for user groups with changing technological needs.
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017Drift
Thinking about your sales team's goals for 2017? Drift's VP of Sales shares 3 things you can do to improve conversion rates and drive more revenue.
Read the full story on the Drift blog here: http://blog.drift.com/sales-team-tips
How to Become a Thought Leader in Your NicheLeslie Samuel
Are bloggers thought leaders? Here are some tips on how you can become one. Provide great value, put awesome content out there on a regular basis, and help others.
Each month, join us as we highlight and discuss hot topics ranging from the future of higher education to wearable technology, best productivity hacks and secrets to hiring top talent. Upload your SlideShares, and share your expertise with the world!
Not sure what to share on SlideShare?
SlideShares that inform, inspire and educate attract the most views. Beyond that, ideas for what you can upload are limitless. We’ve selected a few popular examples to get your creative juices flowing.
Undangan Bimtek Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Perpres No. 54/2010, Perubahan kedua Perpres No.70/2012. Serta Perubahan ke IV Perpres No. 4 Tahun 2015 dan Inpres
No.1 Tahun 2015 dan Ujian Sertifikasi Nasional Tingkat Dasar
Article Review: How to win the battle of ideas win corporate social responsib...Muhammad Bahrudin
Masoud, N. (2017). How to win the battle of ideas in corporate social responsibility: the International Pyramid Model of CSR. International Journal of Corporate Social Responsibility, 2(4), 1-22. doi:10.1186/s40991-017-0015-y
---
- Definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (corporate social responsibility/CSR) berkembang dari waktu ke waktu.
- Cara penerapannya berbeda di setiap negara.
- CSR direpresentasikan menjadi payung untuk beragam masalah yang semakin penting bagi kinerja bisnis di tingkat global.
- Tujuan makalah Najeb Masoud: melacak asal usul konsep CSR; menciptakan kerangka teoretis untuk penggunaan internasional; dan memberi manfaat untuk penerapan di negara berkembang dan negara maju.
Presentasi ini membahas tentang; 1) Ketidakpastian, risiko, dan standar; 2) Penerapan Business Continuity Management System (BCMS); dan 3) Mengelola ketidakpastian dan masa depan perpustakaan dengan standar.
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Muhammad Bahrudin
Prinsipnya teori pembangunan dunia ketiga ini adalah teori-teori yang berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara miskin/berkembang. Negara-negara ini disebut dengan negara dunia ketiga, yang identik dengan negara agraris dan negara tradisional. Dan ternyata, proses pemiskinan di negara dunia ketiga ini disinyalir akibat kontak dengan negara-negara maju (barat) dalam proses pembangunannya.
3 Teori ini akan dibahas pada Bab ini untuk menjelaskan sudut pandang pembangunan negara dunia ketiga yaitu;
- Teori Modernisasi yang melihat bahwa kemiskinan disebabkan oleh faktor internal negara yang bersangkutan;
- Teori Ketergantungan, yang memaknai kemiskinan sebagai akibat kekuatan-kekuatan dari luar; dan
- Teori Sistem Dunia, yang melihat bahwa dunia hanya sebagai satu sistem ekonomi yaitu kapitalis.
Referensi bahasan ini adalah buku "Sosiologi Perubahan Sosial" karya Nanang Martono pada Bab 5 tentang Teori Pembangunan Dunia Ketiga.
Mendefinisikan Ulang Keterampilan dan Kompetensi Pustakawan untuk Mendukung E...Muhammad Bahrudin
Pertumbuhan ekonomi suatu negara berkorelasi dengan ekosistem bisnis yang baik, termasuk perkembangan investasi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia terutama di masa pandemi COVID-19 untuk mendorong peningkatan investasi mulai dari deregulasi dengan disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja atau dikenal sebagai omnibus law dan peraturan turunannya dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Salah satu implementasi dari upaya deregulasi tersebut adalah pengembangan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di Kementerian Investasi/BKPM sebagai sentra layanan terintegrasi untuk kegiatan perizinan dan nonperizinan terkait investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Badan Standardisasi Nasional (BSN) dalam hal ini ikut andil sebagai lembaga yang menyediakan konter layanan di PTSP Pusat dalam rangka memberikan dukungan layanan di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK). Implikasinya adalah BSN membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten untuk mendukung layanan tersebut. Saat ini personel yang bertugas di PTSP Pusat tersebut adalah pustakawan. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh pustakawan untuk mendukung ekosistem investasi di Indonesia melalui layanan PTSP Pusat. Desain penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Pada makalah ini penulis berfokus pada kasus pustakawan BSN yang ditugaskan sebagai liaison officer di PTSP Pusat. Temuan dalam kajian ini diantaranya ialah pustakawan di perpustakaan khusus perlu untuk meningkatkan dan mengadopsi 11 (sebelas) keterampilan dan kompetensi yang relevan dengan tugas dan fungsi lembaga, serta ekosistem investasi untuk menghasilkan kinerja pustakawan yang optimal bagi lembaga induk dan juga masyarakat secara umum. Keterampilan dan kompetensi tersebut diantaranya terkait; subject specialist di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), pengetahuan dan pemahaman ekosistem industri dan investasi di Indonesia, aspek legal dan kebijakan investasi di Indonesia, literasi data, mengidentifikasi segmentasi dan kebutuhan pengguna, akuisisi teknologi, temu kembali informasi, komunikasi asertif, kemas ulang informasi, literasi hak cipta, dan mengevaluasi program.
Menilai Dampak Perpustakaan Menggunakan ISO 16439:2014 (Tinjauan Umum)Muhammad Bahrudin
Mengidentifikasi dampak perpustakaan memang proses yang kompleks. ISO 16439 ini menyediakan pedoman bagi perpustakaan mengenai metode untuk menilai dampak dan nilai manfaat perpustakaan, bagi individu, kelompok dan masyarakat.
Kemudian, ketika melakukan kajian dampak sangat penting untuk secara jelas dan terperinci menentukan bidang mana dampak yang akan diidentifikasi, dan jenis data apa saja yang diperlukan.
Semoga materi ini menjadi titik awal yang berguna untuk proyek penelitian lanjutan terkait subjek "penilaian dampak perpustakaan".
*Dipresentasikan pada Webinar dan Knowledge Sharing Kepustakawanan II 2020 dengan tema “Manejemen dan Akuntabilitas Perpustakaan Berbasis Standar” yang diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan LPNK Ristek dan Badan Standardisasi Nasional, secara daring melalui Aplikasi Zoom, 15 Desember 2020
Perpustakaan BSN mengintegrasikan pengelolaan repositorinya dengan implementasi Sistem Manajemen Mutu berbasis SNI ISO 9001:2015, sehingga dalam pelaksanaannya merupakan satu kesatuan yang berjalan secara berkelanjutan.
Pengenalan Implementasi ISO 20121:2012 Event Sustainability Management System...Muhammad Bahrudin
Di dunia standar, telah dikenal ISO 20121:2012, Event sustainability management systems – Requirements with guidance for use yang digunakan sebagai kerangka kerja untuk mengelola acara dengan mengedepankan tiga dimensi berkelanjutan yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial. Implementasi standar ini semakin urgen mengingat seiring perkembangan zaman, suatu organisasi dituntut harus menunjukkan dampak kegiatan (acara/event) mereka terhadap masyarakat dan lingkungan serta efektivitas kinerja keuangannya. Makalah ini berupa gagasan yang akan memberikan pengenalan kepada dunia kepustakawanan Indonesia mengenai adanya standar yang dapat diimplementasikan menjadi kerangka kerja suatu konsep Sustainable Librarianship Event.
Baca artikel lengkapnya melalui https://s.id/pengenalanISO20121
Memaparkan perjalanan dan pengalaman saya dalam membranding diri sebagai seorang "Pustakawan Data" di lembaga pemerintah. Saya mengungkapkan bisnis proses seorang pustakawan data, tantangan yang dihadapi dan karakter utama yang perlu dimiliki oleh seorang pustakawan data (data librarian)
SNI Dalam Angka 2018 - Edisi Aprilmenyajikan informasi terkait ketersediaan SNI berdasarkan berbagai jenis klasifikasi yang akan bermanfaat bagi dunia industri, akademik, maupun basis informasi secara umum untuk masyarakat.
Pada edisi 2018 ini, tersedia data SNI sesuai dengan 10 Produk Unggulan Indonesia.
SNI Dalam Angka 2017 - Edisi Januarimenyajikan informasi terkait ketersediaan SNI berdasarkan berbagai jenis klasifikasi yang akan bermanfaat bagi dunia industri, akademik, maupun basis informasi secara umum untuk masyarakat.
SNI Dalam Angka 2016 - Edisi September menyajikan informasi terkait ketersediaan SNI berdasarkan berbagai jenis klasifikasi yang akan bermanfaat bagi dunia industri, akademik, maupun basis informasi secara umum untuk masyarakat.
Desain Implementasi ISO 31000 sebagai Pedoman Manajemen Risiko di Unit Dokume...Muhammad Bahrudin
- Memberikan gambaran mengenai proses manajemen risiko berdasarkan ISO 31000;
- Memberikan gambaran desain implementasi ISO 31000 di unit Dokumentasi dan Data Standardisasi, Pusido BSN; dan
- Menghasilkan rekomendasi bagi unit kerja tentang tindakan pengendalian yang efektif dan perlakuan yang tepat bagi risiko-risiko yang dihadapinya
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpassing
1. P E N G A N G K A T A N P N S D A L A M
J A B A T A N F U N G S I O N A L P U S T A K A W A N
M E L A L U I P E N Y E S U A I A N / I N PA S S I N G
O l e h :
O p o n g S u m i a t i
P u s a t P e n g e m b a n g a n P u s t a k a w a n
D e p u t i B i d a n g P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a P e r p u s t a k a a n
P e r p u s t a k a a n N a s i o n a l R I
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 1
2. Penyesuaian/Inpassing
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 2
adalah proses
pengangkatan Pegawai
Negeri Sipil dalam
jabatan fungsional
guna memenuhi
kebutuhan organisasi
sesuai dengan
peraturan perundangan
dalam jangka waktu
tertentu
Didasarkan pada kebutuhan
organisasi/formasi
Mengikuti ketentuan yang
berlaku (Menpan RB &
Instansi Pembina)
Mulai berlaku pada tanggal
diundangkan sampai dengan
bulan Desember 2018
3. Latar Belakang Kebijakan Inpassing
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 3
UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
Moratorium Penerimaan CPNS
Reorganisasi Kabinet Kerja
4. Lanjutan...
Adanya Penataan Organisasi yang berdampak pada penataan
ASN-PNS pada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
Adanya Kebijakan Penguatan dan pengembangan PNS dalam
Jabatan Fungsional.
Dalam rangka pengembangan karier dan profesionalisme serta
peningkatan kinerja organisasi
Pemenuhan kebutuhan jabatan fungsional pada
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 4
5. 3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 5
Jabatan Jumlah
1 JPTUtama &Madya
(Eselon I)
654
2 JPTPratama (Eselon II) 20,383
3 Administrator (Eselon III) 100,016
4 Pengawas (Eselon IV) 332,667
5 Pelaksana (Eselon V) 16,809
6 JFT Guru 1,675,562
7 JFT Kesehatan 194,515
8 JFT Teknis 448,302
9 JFU Administrasi 1,686,407
Jabatan Fungsional Umum (JFU) Administrasi sangat dominan (37.68%).
Perlu dikelola melalui:
• Pengalihan JFU Adm ke JFT Teknis bagi yang memenuhi syarat
• Peningkatan Kompetensi
• Formasi JFU Administrasi dibatasi
JUMLAH PNS MENURUT JABATAN
Pengawas
(Eselon IV)
7.43%
JFT Guru
37.44%
JFT
Kesehatan
4.34%
JFT Teknis
10.01%
JFU Administrasi
37.68%
Catatan:
Pengangkatan PNS dari jalurhonorer THK1-THK2 dari tahun 2005-2014= 1.163.883
6. Dasar Hukum
• Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
• Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
• Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2012
tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999
• Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 145
Tahun 2015
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 6
7. Lanjutan…
• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya
• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Melalui Penyesuaian/Inpassing
• Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun
2014 dan Nomor 32 Tahun 2014 tentang ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka
Kreditnya
• Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 11 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Pustakawan dan Angka Kreditnya
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 7
8. Lanjutan…
• Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Perpustakaan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala
Perpustakaan Nasional Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala
Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001
• Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional Pustakawan Melalui
Penyesuaian/Inpassing
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 8
9. Definisi/Pengertian
• Jabatan Fungsional Pustakawan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melaksanakan kegiatan
kepustakawanan.
• Pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan.
• Kepustakawanan adalah kegiatan ilmiah dan profesional yang meliputi pengelolaan
perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem kepustakawanan.
• Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 9
10. Lanjutan…
• Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat yang selanjutnya disingkat PPK Pusat
adalah Menteri, JaksaAgung, Panglima Tentara Nasional Indonesia, Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non
Kementerian, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara serta Pimpinan
Kesekretariatan Lembaga lain yang dipimpin oleh Pejabat Struktural eselon I dan
bukan merupakan bagian dari Kementerian Lembaga Pemerintah Non
Kementerian.
• Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat PPK
Daerah adalah Gubernur dan Bupati/Walikota.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 10
11. Lanjutan…
• Pimpinan Unit Kerja adalah Pejabat setingkat eselon II pada
Kementerian/Lembaga atau Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah pada
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
• Perpustakaan Nasional yang selanjutnya adalah Instansi Pembina Jabatan
Fungsional Pustakawan.
• Lembaga Sertifikasi Profesi Pustakawan yang selanjutnya disingkat LSP
Pustakawan adalah lembaga yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional
Sertifikasi Profesi BNSP untuk melakukan sertifikasi kompetensi profesi
Pustakawan.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 11
12. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional
Pustakawan
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 12
1. Penyesuaian/Inpanssing
2. Pengangkatan Pertama
3. Pengangkatan Perpindahan dari
Jabatan Lain
13. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional
Pustakawan
Kualifikasi Pendidikan
Pendidikan dan Pelatihan
Pengalaman
Uji Kompetensi/Sertifikasi
Pencapaian Prestasi Kerja
Penetapan Kebutuhan/Formasi Jabatan3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 13
14. PNS yang Dapat Disesuaikan dalam Jabatan
Fungsional Pustakawan
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 14
1
• Pelaksana,
Pengawas,
Administrator dan
Pejabat Pimpinan
Tinggi yang pernah
dan/atau masih
melaksanakan tugas
di bidang
Perpusdokinfo
2
• PNS yang
pengangkatannya
berdasarkan formasi
sebagai pejabat
fungsional
Pustakawan setelah
mendapatkan
kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi.
3
• Pejabat fungsional
Pustakawan yang
dibebaskan sementara
dari jabatannya karena
tidak dapat memenuhi
angka kredit.
15. Persyaratan Umum Kategori JF Pustakawan
Keterampilan
1. Berijazah paling rendah SLTAatau sederajat/Diploma
I/Diploma II/Diploma III;
2. Pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang II/b;
3. Memiliki pengalamandalam pelaksanaan tugas di bidang
perpustakaan paling kurang 2 (dua) tahun;
4. Mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang perpustakaan
5. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir;
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 15
16. Persyaratan Umum Kategori JF Pustakawan
Keahlian
1. Berijazah paling rendah Sarjana(S-1)/Diploma IV (D-IV);
2. Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;
3. Memiliki pengalamandalam pelaksanaan tugas di bidang
perpustakaan paling kurang 2 (dua) tahun;
4. Mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang perpustakaan
5. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 16
17. Persyaratan Administrasi
1. Fotokopi ijazah terakhir yang disahkan oleh Bagian Kepegawaian
Instansi yang bersangkutan;
2. Fotokopi SK pengangkatan jabatan terakhir yg disahkan oleh Bagian
Kepegawaian Instansi ybs;
3. Fotokopi SK pembebasan bagi Pustakawan yang dibebaskan
sementara;
4. Fotokopi Kartu Pegawai;
5. Fotokopi penilaian prestasi kinerja 1 (satu) tahun terakhir;
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 17
18. Lanjutan…
6. DRH yg pengalaman ttg pelaksanaan tugas di bidang
kepustakawanan selama paling singkat 2 th;
7. Surat persetujuan dari Pimpinan Unit Kerja;
8. Surat pernyataan bersedia diangkat dalam jf Pustakawandan tidak
rangkap jabatan;
9. Surat pernyataan tidk pernah dijatuhi hukuman disiplin tk berat/sedang
dlmkurun waktu 5 th terakhir;
10. Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 3 (tiga) lembar.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 18
19. Usia Paling Tinggi & Gol. Kepangkatan
Keterampilan
a. 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi
pejabat pelaksana.
b. 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi
administrator dan pengawas.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 19
20. Usia Paling Tinggi & Gol. Kepangkatan
Keahlian
a. 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi
Pelaksana dengan pangkat paling rendah Penata Muda (Gol. III/a). `
b. 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi
Administrator dengan pangkat paling rendah Penata Tingkat I (Gol. III/d) dan
Pengawas dengan pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I (Gol. III/b).
c. 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun bagi Administrator dengan pangkat
paling rendah Pembina (Gol. IV/a) yang akan menduduki Jabatan Fungsional
Ahli Madya.
d. 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi
Pejabat Pimpinan Tinggi dengan pangkat paling rendah Pembina Tingkat I
(Gol. IV/c).3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 20
21. Ketentuan Lain
1. Bagi PNS dengan kualifikasi pendidikan SLTA, dalam waktu paling lama
5 (lima) tahun setelah diangkat menjadi Pejabat Fungsional Pustakawan
harus lulus pendidikan formal dengan jenjang pendidikan paling rendah
Diploma II (D-II) perpustakaan, dokumentasi, dan informasi atau bidang
lain serta lulus pendidikan dan pelatihan teknis perpustakaan dengan
pola 150 jam pelatihan.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 21
22. Lanjutan...
2. Bagi PNS dengan kualifikasi pendidikan SLTA yang lulus pendidikan
formal dengan jenjang pendidikan paling rendah Diploma II (D-II)
Perpustakaan, tidak diwajibkan mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan teknis perpustakaan dengan pola 150 jam pelatihan.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 22
23. Lanjutan...
3. Bagi PNS dengan kualifikasi pendidikan Diploma II (D-II), sampai dengan
Doktor (S-3) selain bidang Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi, dalam
waktu paling lama 2 (dua) tahun setelah diangkat menjadi Pejabat Fungsional
Pustakawan harus mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan teknis
perpustakaan dengan pola 150 jam pelatihan.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 23
24. Lanjutan...
4. Pejabat fungsional Pustakawan yang dibebaskan sementara dari jabatannya
karena dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam
jabatan/pangkat terakhir tidak dapat memenuhi angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, dapat mengikuti penyesuaian/inpassing
sepanjang belum ditetapkan keputusan pemberhentiannya paling lama 2 (dua)
tahun sejak dibebaskan sementara.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 24
25. Lanjutan...
5. Dalam hal PNS tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
pada angka 1 dan angka 3 maka Surat Keputusan pengangkatan
sebagai pejabat fungsional Pustakawan dicabut dan diberhentikan dari
jabatannya.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 25
26. Lanjutan...
6. PPK Pusat dan PPK Daerah dalam waktu paling lama 3 (tiga) bulan
setelah PNS dinyatakan lulus uji kompetensi harus sudah menerbitkan
Surat Keputusan pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pustakawan
sesuai dengan jabatan yang didudukinya.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 26
27. Hal Lain yang Perlu Diperhatikan
1. Pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional pustakawan berdasarkan
angka kredit kumulatif untuk penyesuaian/inpassing.
2. PNS yang dibebaskan sementara dan belum diberhentikan dari jabatan
fungsional pustakawan:
a. Dapat diangkat kembali ke dalam jabatan fungsional sesuai dengan
jabatan yang diduduki dan angka kredit terakhir yang dimiliki.
b. Penghitungan angka kredit untuk kenaikan pangkat bagi PNS paling
kurang 2 (dua) tahun setelah ditetapkan Surat Keputusan
penyesuaian/inpassing PNS yang bersangkutan dalam jabatan
fungsional pustakawan
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 27
28. Proses Penetapan Formasi Kebutuhan Jabatan
Fungsional Pustakawan
1. PPK Pusat dan PPK Daerah menyampaikan surat usulan formasi kebutuhan
Jabatan Fungsional Pustakawan kepada Kepala Perpustakaan Nasional untuk
mendapatkan persetujuan paling lama 3 (tiga) bulan setelah Peraturan Kepala
ini diundangkan.
2. Kepala Perpustakaan Nasional mengangkat Tim untuk melakukan validasi
terhadap formasi kebutuhan Jabatan Fungsional Pustakawan yang diusulkan
oleh PPK Pusat dan PPK Daerah.
3. Kepala Perpustakaan Nasional menyampaikan hasil validasi formasi
kebutuhan Jabatan Fungsional Pustakawan yang diusulkan PPK Pusat dan
PPK Daerah kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 28
29. Lanjutan…
4. Menteri PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
menetapkan formasi kebutuhan Jabatan Fungsional Pustakawan melalui e-
formasi berdasarkan pertimbangan dari Kepala Badan Kepegawaian Negara
dan pendapat Menteri Keuangan.
5. Menteri PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
menyampaikan hasil penetapan formasi kebutuhan Jabatan Fungsional
Pustakawan kepada PPK Pusat dan PPK Daerah dengan tembusan kepada
Kepala Perpustakaan Nasional.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 29
30. Alur Proses Formasi Kebutuhan Jabatan Fungsional Pustakawan
MULAI
SELESAI
PERMOHONAN
USULAN FORMASI JFP
PPK PUSAT DAN DAERAH
VALIDASI USULAN
USULAN FORMASI JFP
TIM DARI PERPUSNAS
PENYAMPAIAN HASILVALIDASI
PERPUSNAS KE MENPANRB
PENETAPAN FORMASI
(E-FORMASI)
MENPAN RB
PENYAMPAIN HASIL
PENETAPAN FORMASI
MENPAN RB
KE PPK & PERPUSNAS
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 30
31. Usulan Formasi Kebutuhan Jabatan Fungsional
Pustakawan
(Lampiran I Perka Kaperpusnas RI No 2/2017)
No Nama Jabatan ABK Jumlah
Pustakawan
yang ada
Kurang/ Lebih Usulan
1 Pustakawan Terampil
2 Pustakawan Mahir
3 Pustakawan Penyelia
4 Pustakawan Ahli Pertama
5 Pustakawan Ahli Muda
6 Pustakawan Ahli Madya
7 Pustakawan Ahli Utama
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 31
32. Tata Cara Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing
1. PPK Pusat dan PPK Daerah menginformasikan kepada seluruh PNS di
lingkungan masing-masing perihal penyesuaian/inpassing dalamJabatan
Fungsional Pustakawan.
2. PNS mengajukan surat permohonan penyesuaian/inpassing kepada Pimpinan
Unit Kerja dengan melampirkan persyaratan administrasi.
3. Pimpinan Unit Kerja menyeleksi berkas administrasi PNS yang mengajukan
permohonan penyesuaian/inpassing.
4. Pimpinan Unit Kerja menetapkan daftar nama PNS yang dapat mengikuti
penyesuaian/inpassing.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 32
33. Tata Cara Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing
5. Pimpinan Unit Kerja mengusulkan PNS yang memenuhi persyaratan administrasi
kepada PPK Pusat dan PPK Daerah.
6. PPK Pusat dan PPK Daerah melakukan verifikasi dan validasi atas usulan dengan
memperhatikan:
a. kebenaran dan keabsahan usulan beserta berkas persyaratan administrasi yang
dilampirkan;
b. tingkat kesesuaian antara PNS yang diusulkan dengan formasi Jabatan
Fungsional Pustakawan; dan
c. tingkat pendidikan, pangkat dan golongan ruang, jabatan, serta masa kerja
kepangkatan terakhir untuk menentukan jenjang jabatan dan jumlah angka
kredit.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 33
34. Lanjutan…
7. PPK Pusat dan PPK Daerah menyampaikan usulan PNS yang akan mengikuti
uji kompetensi setelah memenuhi persyaratan administrasi kepada Kepala
Perpustakaan Nasional.
8. Panitia uji kompetensi yang diangkat oleh Kaperpusnas melakukan uji
kompetensi.
9. Panitia uji kompetensi menyampaikan hasil uji kompetensi kepada
Kaperpusnas.
10. Kaperpusnas memberikan rekomendasi/ persetujuan pengangkatan PNS dlm
JF opPustakawan kepada PPK Pusat dan PPK Daerah.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 34
35. Lanjutan…
11. PPK Pusat & PPK Daerah menetapkan keputusan pengangkatan PNS dlm JF
Pustakawan.
12. PPK Pusat dan PPK Daerah melaporkan hasil pengangkatan PNS dlm JF
Pustakawan kepada Kaperrpusnas
13. Kepala Perpustakaan Nasional melaporkan hasil pelaksanaan
penyesuaian/inpassing Jabatan Fungsional Pustakawan kepada:
a. Menteri PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; dan
a. Kepala Badan Kepegawaian Negara.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 35
36. Lanjutan…
8. Panitia uji kompetensi yang diangkat oleh Kaperpusnas melakukan uji kompetensi.
9. Panitia uji kompetensi menyampaikan hasil uji kompetensi kepada Kaperpusnas.
10. Kaperpusnas memberikan rekomendasi/ persetujuan pengangkatan PNS dlm JF
opPustakawan kepada PPK Pusat dan PPK Daerah.
11. PPK Pusat & PPK Daerah menetapkan keputusan pengangkatan PNS dlm JF Pustakawan.
12. PPK Pusat dan PPK Daerah melaporkan hasil pengangkatan PNS dlm JF Pustakawan
kepada Kaperrpusnas
13. Kepala Perpustakaan Nasional melaporkan hasil pelaksanaan penyesuaian/inpassing
Jabatan Fungsional Pustakawan kepada:
a. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; dan
a. Kepala Badan Kepegawaian Negara.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 36
37. Usulan Formasi JFP Validasi usulan
Penyampaian hasil validasi
Penetapan Kebutuhan Formasi JFP melalui e-formasi
http://sdma.menpan.go.id/
Pertimbangan ke
MENPANRB
Pertimbangan ke
MENPANRB
Penyampaian hasil
penetapan formasi
Tembusan Penyampaian
hasil penetapan formasi
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 37
38. ALUR PROSES INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN
PERMOHONAN
INPASSING :
PNS
SELEKSI
BERKAS
ADMINISTRASI:
ORGANISASI
PENYAMPAIANUSULAN PNS
YANG MENGIKUTI
INPASSING
PPK KEPADA PERPUSNAS
MULAI
INFORMASI INPASSING
PPK
DATABASE
Pejabat Fungsional
Pustakawan
SELESAI
Tidak memenuhi
persyaratan
PENETAPAN DAN
PENGUSULAN PNS YANG
MENGIKUTI INPASSING:
ORGANISASI
PELAKSANAAN UJI
KOMPETENSI :
PANITIA UJI
PENYAMPAIAN HASIL UJI
PANITIA UJIKEPADA
PERPUSNAS
REKOMENDASI/ PERSETUJUAN
KE DALAM JFP
(PERPUSNAS KEPADA PPK
KEPUTUSAN PENGANGKATAN
PNS KE DALAM JFP :
PPK
LAPORAN HASIL
PENGANGKATAN PNS KE
DALAM JFP
PPK KEPADA PERPUSNAS
LAPORAN HASIL
PELAKSANAAN INPASSING
:(PERPUSNAS KEPADA
MENPAN-RB DAN BKN)
VERIFIKASIDAN
VALLIDASI
USULAN:
PPK
Memenuhi
persyaratan
Perbaikan usulan
Lolos verifikasi
dan validasi
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 38
39. Uji Kompetensi
• Uji kompetensi akan dilakukan melalui 2 (dua) metode yaitu tes tertulis atau portofolio.
• Bagi PNS yang akan mengikuti uji kompetensi melalui penilaian portofolio tidak perlu mengikuti
tes tertulis.
• Dokumen portofolio diserahkan pada saat menyerahkan dokumen persyaratan administrasi.
• Pelaksanaan uji kompetensi melalui tes tertulis akan diselenggarakan oleh Perpustakaan
Nasional setelah usulan PNS yang akan mengikuti penyesuaian/inpassing dinyatakan lengkap
dan memenuhi syarat.
• Waktu dan tempat pelaksanaan uji kompetensi ditentukan oleh Perpustakaan Nasional melalui
surat resmi untuk disampaikan kepada PPK Pusat dan PPK Daerah.
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 39
40. Uji Kompetensi
Tes Tertulis
• PNS dengan kualifikasi pendidikan SLTA sampai
dengan Doktor (S-3) selain bidang perpustakaan,
dokumentasi, dan informas
PenilaianPortofolio
• Pejabat fung Pustakawan yang dibebaskan
sementara;
• PNS yang pengangkatannya berdasarkan
formasi sebagai Pjf Pustakawan;
• PNS dengan kualifikasi pendidikan D-II s.d S-3
bidang perpusdokinfo;
• PNS dgn kualifikasi pendidikan bid lain yg
memiliki sertifikat diklat fung Pustkw;
• PNS yang memiliki sertifikat kompetensi
Pustakawan dan masih berlaku
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 40
43. Pelaporan
3/29/17 ForumPusdokinfo LPNK RIstek 43
Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi dalam bentuk
rekapitulasi.
Kepala Badan Kepegawaian
Negara/Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara dalam
bentuk rekapitulasi dan surat
keputusan pengangkatan dalam
jabatan fungsional melalui
penyesuaian/inpassing.
44. Jadwal Pelaksanaan Inpassing
ForumPusdokinfo LPNK RIstek 44
• Inpassing timeline process
• Perpusnas
• Menyusun Tata Cara pengangkatan
melalui Penyesuaian/Inpassing dan
• Pedoman Kebutuhan JF Pustakawan
• Februari
2017
• Perpusnas
• Penetapan
• Mengundangkan
• Sosialisasi
• Maret
2017
• Pemdadan K/L
• Pengusulan peserta uji
kompetensi
• Proses pengangkatan melalui
penyesuaian/inpassing
• September 2017 s.d.
Desember 2018
• Perpusnas
• Menyusun Instrumen Uji
Kompetensi: Wawancara,
tertulis, portofolio
• Maret
2017
• Pemda dan K/L
• Melakukan penghitungan kebutuhan formasi Jabatan fungsional
pustakawan per jenjang jabatan
• Pengusulan formasi jabatan pustakawan melalui Perpusnas
• April s.d.Agustus
2017