SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
BAB 7
RANGKAIAN PELEDAKAN LISTRIK
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KORPS ASISTEN PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Peledakan merupakan bentuk atau susunan yang dilakukan
agar peledakan yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan. Maka dari itu kita harus mengetahui elemen apa saja baik jenis
maupun pengertiannya.
Ada tiga elemen dasar rangkaian peledakan :
1. Detonator listrik.
2. Kawat rangkaian : leg wire, connecting wire, firing line dan bus wire.
3. Sumber tenaga : Blasting Machine dan AC-Power line.
Rangkaian Peledakan
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
1. Detonator listrik
Detonator adalah alat yang digunakan
untuk menimbulkan gelombang
detonasi sehingga mampu meledakan
primer yang disediakan. Instantaneous
detonator dan delay detonator
2. Kawat rangkaian
- Leg wire
- Connecting wire
- Lead/Firing wire
- Bus wire
3. Sumber tenaga
Blasting Machine (BM)
Merupakan sumber energi penghantar arus listrik menuju detonator. Cara
kerja BM umumnya didasarkan atas penyimpanan atau pengumpulan arus
dan arus tersebut dilepaskan ketika pada saat yang dikehendaki.
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Kawat Rangkaian Listrik
- Legwire adalah dua kawat yang menjadi satu dengan
detonator listrik yang salah satu ujung dihubungkan dengan
bridge wire yang terdapat dadalam detonator.
- Connecting wire adalah kawat yang mempunyai isolasi dipakai
untuk menghubungkan legwire dengan firing line.
- Firing line atau leading wire adalah kawat yang dipergunakan
untuk menghubungkan sumber tenaga listrik dengan
rangkaian detonator.
- Buswire adalah perpanjangan dari firing line dimana masing-
masing detonator dihubungkan.
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jenis Rangkaian Listrik
Terdapat beberapa rangkaian dalam penyambungan detonator
listrik, yaitu rangkaian seri, rangkaian parallel, serta rangkaian
seri-paralel. Pemilihan sistem rangkaian dipengaruhi oleh jumlah
detonator listrik yang dipakai atau jumlah lubang ledak yang akan
diledakkan. Secara umum rangkaian seri digunakan jika jumlah
lubang tembaknya <50 detonator, untuk rangkaian parallel-seri
atau seri-paralel digunakan bila jumlah detonator yang akan
diledakkan lebih banyak lagi (>50 buah). Sedangkan untuk
rangkaian parallel biasanya hanya digunakan untuk peledakan
cesar khusus, misalnya peledakan pada tambang bawah tanah.
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan rangkaian yang sangat sederhana, pada rangkaian
ini biasanya menggunakan arus listrik yang rendah tetapi membutuhkan
voltase yang tinggi. Pada rangkaian ini biasanya menggunakan arus
minimum sebesar 1,5 Ampere untuk menjamin tiap detonator tersebut
meledak sempurna. Prinsip peledakan pada rangkaian ini adalah dengan
menghubungkan legwire dari satu lubang ke lubang lain secara menerus.
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Seri
Rangkaian yang disusun secara seri, arus dari sumber tenaga hanya melalui
satu jalan. Jumlah arus yang melalui setiap detonator adalah sama. Rangkaian
seri sangat cocok untuk meledakkan jumlah detonator yang tidak banyak,
maksimum 50 buah atau tahanannya 100 ohm. Arus minimum untuk
peledakan dalam rangkaian seri adalah 1,5 Ampere untuk DC dan 2,0
Ampere untuk AC.
Dimana: R = Tahanan (ohm)
I = Arus Listrik (ampere)
V = Tegangan / Voltase
(volt)
RD = Tahanan Detonator
RC = Tahanan Connecting wire
RF = Tahanan Firing Line
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Seri
Perhitungan-perhitungan kapasitas alat peledak (blasting machine) yang akan
dipergunakan perlu dilakukan, supaya alat peledak itu mampu menyalakan
semua detonator yang dipasang pada muatan primer maupun tahanan pada
kabel penyala. Biasanya tiap-tiap detonator listrik mempunyai tahanan 2 ohm
(tetapi lebih tepatnya harus diteliti tahanan yang sebenarnya pada detonator
yang akan dipergunakan).
Dan untuk menentukan tahanan oleh kawat-kawat aliran (leading wire) dan
lain-lainnya dapat dipergunakan tabel sebagai berikut :
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Seri
Tabel Tahanan Wire menurut A.W.G (American Wire Gauge)
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Seri
Contoh Soal
Hitunglah arus yang mengalir dalam rangkaian seri yang terdiri dari 40
detonator dengan tahanan tiap detonator 2.3 ohm dengan panjang leg wire
tembaga 30 ft, Connecting Wire tembaga 20 – AWG = 250ft dan Firing Line
Tembaga 14 – AWG = 2 x 625 ft.
Penyelesaian:
Tahanan detonator ( R D )
Tahanan setiap detonator menurut Tabel adalah 2,3 ohm,
Tahanan detonator dalam rangkaian = R D = 40 x 2,3 ohm = 92 ohm
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Seri
Tahanan firing line dan tahanan connecting wire ( R C & R F )
Tahanan firing line 625 ft 14 – AWG dan connecting wire 250 ft 20 – AWG.
Dari table Tahanan A.W.G tahanan kawat tembaga 14 – AWG adalah
2,5 ohm / 1000 ft dan 20 – AWG adalah 10,2 ohm / 1000 ft.
RF = 2 × 625 ft × (2,5 ohm)/(1000 ft) = 3,125 ohm
RC = 250 ft × (10,2 ohm)/(1000 ft) =2,55 ohm
Hitunglah tahanan total, R T
R T = RD + RC + RF
R T = 92 ohm + 3,125 ohm + 2,55 ohm = 97,675 ohm
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Seri
Arus
Arus yang mengalir dalam rangkaian seri dari sumber tenaga 220 Volt Power
Line
I = V/R
=(220 volt)/(97,675 ohm)
= 2,252 ampere atau lebih besar dari ( > ) 2 Ampere
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel merupakan suatu rangkaian yang setiap detonator
mempunyai alur alternatif dalam rangkaian tersebut. Sehingga apabila
salah satu atau beberapa detonator mati, detonator yang lainnya masih
dapat meledak. Oleh sebab itu pengujian rangkaian menyeluruh secara
langsung sangat beresiko apabila setiap detonator belum diuji. Untuk
peledakan rangkaian paralel, arus minimum yang diperlukan untuk
setiap detonatoradalah sebesar 0,5 amper
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Paralel
Dalam rangkaian paralel setiap cabang hanya berisi satu detonator;
tahanan detonator dalam rangkaian paralel adalah kecil dan yang
terbesar adalah tahanan firing line. Salah satu jalan untuk menambah
total arus yang mengalir dalam setiap detonator adalah mengurangi
tahanan firing line. Caranya adalah dalam peledakan tersebut dipakai
firing line dengan kawat yang ukurannya lebih besar. Arus yang
mengalir dalam rangkaian dibatasi 10 Ampere, apabila terlalu besar
akan terjadi arcing. Sedangkan arus minimum yang mengalir untuk
setiap detonator adalah 0,5 Ampere.
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Paralel
Prinsip Dasar
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Paralel
Contoh Soal
Perusahaan UNSR-Blast yang bergerak di bidang penyedia jasa
peledakan memiliki detonator listrik sebanyak 50 buah yang akan
dirangkai dan diledakkan menggunakan sistemparalel. Masing-msing
detonator memiliki tahanan sebesar 1,6 ohm. Legwire yang digunakan
sepanjang 1000 ft dan Firing line yang digunakan sepanjang 1000 ft.
Hitung total tahanan dan arus pada sistem peledakan rangkaian Paralel
tersebut.!
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Paralel
Diketahui:
Tahanan detonator= 1,6 ohm
Jumlah detonator yang digunakan 50 buah.
Tahanan legwire = 5 ohm
Tahanan firingline = 8 ohm
Ditanya : Total tahanan dan Arus pada system peledakan parallel!
Jawab:
R detonator = 1,6 ohm / 50 = 0,032 ohm
R legwire = 5 ohm
R firingline = 8 ohm
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Paralel
Tahanan total
RT = 0,032 + 5 + 8
RT = 13,032
RT = 13,032 ohm
Arus Total
Arus yang mengalir dalam rangkaian dari sumber tenaga 220 Volt AC
atau 440 – volt AC dapat dihitung dengan rumus :
I = V/R
I = 220 Volt / 13,032 ohm
I = 16,88 Ampere
Arus per Detonator
= 16,88 Ampere / 50
= 0,33 A per detonator
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Paralel
Dikarenakan Arus per detonator dibawah batas minimum arus yang mengalir
yaitu 0,5 ampere, maka Tegangan dinaikkan menjadi 440 V AC
I =V/R
I = 440 Volt / 13,032 ohm
I = 33,76 Ampere
Arus per detonator
= 33,76 ampere / 50 detonator
= 0,68 Ampere per detonator
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Seri-Paralel
Rangkaian seri-paralel merupakan rangakaian yang mengkombinasikan
antara rangkaian seri dan rangkaian paralel. Pada rangkaian seri-paralel ini,
penggabungan rangkaian dilakukan dengan menggabungkan rangkaian-
rangkaian seri dalam satu rangkaian paralel. Rangkaian ini umumnya
dilakukan jika jumlah detonator yang digunakan lebih dari 50 buah.
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Seri-Paralel
Pada rangkaian Seri-Paralel, masing-masing seri dihubungkan satu dengan
yang lainnya dalam paralel. Rangkaian ini biasanya dipakai apabila jumlah
detonator dalam peledakan lebih dari 50 buah. Setiap seri dibatasi tidak
lebih dari 40 detonator atau tahanan maksimumnya 100 ohm. Dalam
rangkaian paralel-seri jumlah arus yang mengalir dalam firing line dibagi
dalam masing-masing seri yang diperhatikan bahwa tahanan di setiap seri
adalah sama atau tahanan satu seri mendekati serta sama dengan tahanan
seri yang lainnya. Hal ini disebut series balancing dan akan menjamin
bahwa total arus yang mengalir dalam firing line terbagi sama pada setiap
seri.
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Seri-Paralel
Contoh kasus :
Sebuah peledakan menggunakan rangkaian seri-paralel dengan
menggunakan 50 buah detonator dan 10 deretan paralel. Seriap deretan
memiliki 5 detonator rangkaian seri. Berapa Tahanan dan arus rangkaian
seri-paralel tersebut ?
Diketahui:
tahanan detonator = 1,6 ohm
Jumlah detonator yang digunakan 50 buah. Paralel 10 deret
Tahanan legwire = 5 ohm
Tahanan kabel firingline = 8 ohm
Ditanya:
berapa tahanan dan voltase ?
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Seri-Paralel
Jawab:
Tahanan 50 buah detonator = (1,6 x 5) / 10 =0,8 ohm
Tahanan legwire= 5 ohm
Tahanan firingline= 8 ohm
Tahanan total
RT = 0,8 + 5 + 8
RT =13,8
RT = 13,8 ohm
Arus Total
Arus yang mengalir dalam rangkaian dari sumber tenaga 220 Volt AC atau
440 – volt AC dapat dihitung dengan rumus :
I = V/R
I = 220 Volt / 13,8 ohm
I = 15,94 Ampere
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rangkaian Seri-Paralel
Arus per Detonator
= 15,94 Ampere / 50
= 0,31 A per detonator
Dikarenakan Arus per detonator dibawah batas minimum arus yang
mengalir yaitu 0,5 ampere, maka Tegangan dinaikkan menjadi 440 V AC
I =V/R
I = 440 Volt / 13,8 ohm
I = 31,88 Ampere
Arus per detonator
= 31,88 ampere / 50 detonator
= 0,64 Ampere per detonator
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Responsi
1. Sebutkan 3 elemen dasar rangkaian peledakan!
2. Terdapat beberapa rangkaian dalam penyambungan detonator listrik,
sebutkan apa saja dan jelaskan kondisi penggunaan rangkaian tersebut!
3. Hitunglah arus yang mengalir dalam rangkaian seri yang terdiri dari 35
detonator dengan panjang leg wire tembaga 40 ft, Connecting Wire
tembaga 18 – AWG = 250ft dan Firing Line Tembaga 16 – AWG = 2 x
625 ft. (Tahanan Detonator 2,3 ohm). Powerline AC, dan pastikan
Detonator dapat terinisiasi melewati batas arus minimum!
TERIMA KASIH
THANKYOU
MERCI BEAUCOUP
DANKE
GRACIAS
LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

More Related Content

What's hot

Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariAmos Pangkatana
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanMuhammad Nafis
 
Makalah pengolahan mineral grinding
Makalah pengolahan mineral grindingMakalah pengolahan mineral grinding
Makalah pengolahan mineral grindingActur Saktianto
 
Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)
Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)
Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)Sylvester Saragih
 
Pengenalan Bahan Peledak
Pengenalan Bahan PeledakPengenalan Bahan Peledak
Pengenalan Bahan PeledakErmanto Muchlis
 
laporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grindinglaporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grindingFathur Rozaq
 
Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011
Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011
Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011rudyhendrawan
 
Evaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itmEvaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itmNando Ltoruan
 
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separationMakalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separationActur Saktianto
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan yuliadiyuliadi2
 

What's hot (20)

Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
 
Makalah pengolahan mineral grinding
Makalah pengolahan mineral grindingMakalah pengolahan mineral grinding
Makalah pengolahan mineral grinding
 
Pemboran lubang ledak
Pemboran lubang ledakPemboran lubang ledak
Pemboran lubang ledak
 
Metode gravity
Metode gravityMetode gravity
Metode gravity
 
Pola peledakan
Pola peledakanPola peledakan
Pola peledakan
 
Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)
Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)
Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)
 
Pengenalan Bahan Peledak
Pengenalan Bahan PeledakPengenalan Bahan Peledak
Pengenalan Bahan Peledak
 
laporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grindinglaporan modul 1- kominusi - grinding
laporan modul 1- kominusi - grinding
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011
Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011
Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011
 
Evaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itmEvaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itm
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pemboran tambang
Pemboran tambangPemboran tambang
Pemboran tambang
 
Komposisi magma
Komposisi magmaKomposisi magma
Komposisi magma
 
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separationMakalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
 
47156730 flotasi
47156730 flotasi47156730 flotasi
47156730 flotasi
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan
 

Similar to BAB 7 RANGAKAIAN PELEDAKAN LISTRIK bb.pptx

Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiNurFauziPamungkas
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Haposan Napitupulu
 
BAHAN PPT udara ..pptx
BAHAN PPT udara ..pptxBAHAN PPT udara ..pptx
BAHAN PPT udara ..pptxAlFarabi41
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rAzis Nurrochma Wardana
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
 
Electrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxElectrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxJokoSusilo678534
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelAnnisa Icha
 
Percobaan 3 (Common Emitter)
Percobaan 3 (Common Emitter)Percobaan 3 (Common Emitter)
Percobaan 3 (Common Emitter)Moh Ali Fauzi
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit BreakerLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breakerbernadus lokaputra
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentationMangwis
 
aapskripsi-150616181718-lva1-app6892 (1).pdf
aapskripsi-150616181718-lva1-app6892 (1).pdfaapskripsi-150616181718-lva1-app6892 (1).pdf
aapskripsi-150616181718-lva1-app6892 (1).pdfAndriAbjar
 
Dasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifDasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifeaseko agus
 

Similar to BAB 7 RANGAKAIAN PELEDAKAN LISTRIK bb.pptx (20)

Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
 
Paper Seminar Final
Paper Seminar FinalPaper Seminar Final
Paper Seminar Final
 
Wiring
WiringWiring
Wiring
 
Wiring
WiringWiring
Wiring
 
BAHAN PPT udara ..pptx
BAHAN PPT udara ..pptxBAHAN PPT udara ..pptx
BAHAN PPT udara ..pptx
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
Electrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxElectrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptx
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
Percobaan 3 (Common Emitter)
Percobaan 3 (Common Emitter)Percobaan 3 (Common Emitter)
Percobaan 3 (Common Emitter)
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit BreakerLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
 
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
aapskripsi-150616181718-lva1-app6892 (1).pdf
aapskripsi-150616181718-lva1-app6892 (1).pdfaapskripsi-150616181718-lva1-app6892 (1).pdf
aapskripsi-150616181718-lva1-app6892 (1).pdf
 
Dasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifDasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotif
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

BAB 7 RANGAKAIAN PELEDAKAN LISTRIK bb.pptx

  • 1. BAB 7 RANGKAIAN PELEDAKAN LISTRIK LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA KORPS ASISTEN PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
  • 2. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Peledakan merupakan bentuk atau susunan yang dilakukan agar peledakan yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Maka dari itu kita harus mengetahui elemen apa saja baik jenis maupun pengertiannya. Ada tiga elemen dasar rangkaian peledakan : 1. Detonator listrik. 2. Kawat rangkaian : leg wire, connecting wire, firing line dan bus wire. 3. Sumber tenaga : Blasting Machine dan AC-Power line. Rangkaian Peledakan
  • 3. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 1. Detonator listrik Detonator adalah alat yang digunakan untuk menimbulkan gelombang detonasi sehingga mampu meledakan primer yang disediakan. Instantaneous detonator dan delay detonator 2. Kawat rangkaian - Leg wire - Connecting wire - Lead/Firing wire - Bus wire 3. Sumber tenaga Blasting Machine (BM) Merupakan sumber energi penghantar arus listrik menuju detonator. Cara kerja BM umumnya didasarkan atas penyimpanan atau pengumpulan arus dan arus tersebut dilepaskan ketika pada saat yang dikehendaki.
  • 4. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Kawat Rangkaian Listrik - Legwire adalah dua kawat yang menjadi satu dengan detonator listrik yang salah satu ujung dihubungkan dengan bridge wire yang terdapat dadalam detonator. - Connecting wire adalah kawat yang mempunyai isolasi dipakai untuk menghubungkan legwire dengan firing line. - Firing line atau leading wire adalah kawat yang dipergunakan untuk menghubungkan sumber tenaga listrik dengan rangkaian detonator. - Buswire adalah perpanjangan dari firing line dimana masing- masing detonator dihubungkan.
  • 5. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jenis Rangkaian Listrik Terdapat beberapa rangkaian dalam penyambungan detonator listrik, yaitu rangkaian seri, rangkaian parallel, serta rangkaian seri-paralel. Pemilihan sistem rangkaian dipengaruhi oleh jumlah detonator listrik yang dipakai atau jumlah lubang ledak yang akan diledakkan. Secara umum rangkaian seri digunakan jika jumlah lubang tembaknya <50 detonator, untuk rangkaian parallel-seri atau seri-paralel digunakan bila jumlah detonator yang akan diledakkan lebih banyak lagi (>50 buah). Sedangkan untuk rangkaian parallel biasanya hanya digunakan untuk peledakan cesar khusus, misalnya peledakan pada tambang bawah tanah.
  • 6. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Seri Rangkaian seri merupakan rangkaian yang sangat sederhana, pada rangkaian ini biasanya menggunakan arus listrik yang rendah tetapi membutuhkan voltase yang tinggi. Pada rangkaian ini biasanya menggunakan arus minimum sebesar 1,5 Ampere untuk menjamin tiap detonator tersebut meledak sempurna. Prinsip peledakan pada rangkaian ini adalah dengan menghubungkan legwire dari satu lubang ke lubang lain secara menerus.
  • 7. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Seri Rangkaian yang disusun secara seri, arus dari sumber tenaga hanya melalui satu jalan. Jumlah arus yang melalui setiap detonator adalah sama. Rangkaian seri sangat cocok untuk meledakkan jumlah detonator yang tidak banyak, maksimum 50 buah atau tahanannya 100 ohm. Arus minimum untuk peledakan dalam rangkaian seri adalah 1,5 Ampere untuk DC dan 2,0 Ampere untuk AC. Dimana: R = Tahanan (ohm) I = Arus Listrik (ampere) V = Tegangan / Voltase (volt) RD = Tahanan Detonator RC = Tahanan Connecting wire RF = Tahanan Firing Line
  • 8. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Seri Perhitungan-perhitungan kapasitas alat peledak (blasting machine) yang akan dipergunakan perlu dilakukan, supaya alat peledak itu mampu menyalakan semua detonator yang dipasang pada muatan primer maupun tahanan pada kabel penyala. Biasanya tiap-tiap detonator listrik mempunyai tahanan 2 ohm (tetapi lebih tepatnya harus diteliti tahanan yang sebenarnya pada detonator yang akan dipergunakan). Dan untuk menentukan tahanan oleh kawat-kawat aliran (leading wire) dan lain-lainnya dapat dipergunakan tabel sebagai berikut :
  • 9. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Seri Tabel Tahanan Wire menurut A.W.G (American Wire Gauge)
  • 10. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Seri Contoh Soal Hitunglah arus yang mengalir dalam rangkaian seri yang terdiri dari 40 detonator dengan tahanan tiap detonator 2.3 ohm dengan panjang leg wire tembaga 30 ft, Connecting Wire tembaga 20 – AWG = 250ft dan Firing Line Tembaga 14 – AWG = 2 x 625 ft. Penyelesaian: Tahanan detonator ( R D ) Tahanan setiap detonator menurut Tabel adalah 2,3 ohm, Tahanan detonator dalam rangkaian = R D = 40 x 2,3 ohm = 92 ohm
  • 11. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Seri Tahanan firing line dan tahanan connecting wire ( R C & R F ) Tahanan firing line 625 ft 14 – AWG dan connecting wire 250 ft 20 – AWG. Dari table Tahanan A.W.G tahanan kawat tembaga 14 – AWG adalah 2,5 ohm / 1000 ft dan 20 – AWG adalah 10,2 ohm / 1000 ft. RF = 2 × 625 ft × (2,5 ohm)/(1000 ft) = 3,125 ohm RC = 250 ft × (10,2 ohm)/(1000 ft) =2,55 ohm Hitunglah tahanan total, R T R T = RD + RC + RF R T = 92 ohm + 3,125 ohm + 2,55 ohm = 97,675 ohm
  • 12. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Seri Arus Arus yang mengalir dalam rangkaian seri dari sumber tenaga 220 Volt Power Line I = V/R =(220 volt)/(97,675 ohm) = 2,252 ampere atau lebih besar dari ( > ) 2 Ampere
  • 13. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Paralel Rangkaian paralel merupakan suatu rangkaian yang setiap detonator mempunyai alur alternatif dalam rangkaian tersebut. Sehingga apabila salah satu atau beberapa detonator mati, detonator yang lainnya masih dapat meledak. Oleh sebab itu pengujian rangkaian menyeluruh secara langsung sangat beresiko apabila setiap detonator belum diuji. Untuk peledakan rangkaian paralel, arus minimum yang diperlukan untuk setiap detonatoradalah sebesar 0,5 amper
  • 14. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Paralel Dalam rangkaian paralel setiap cabang hanya berisi satu detonator; tahanan detonator dalam rangkaian paralel adalah kecil dan yang terbesar adalah tahanan firing line. Salah satu jalan untuk menambah total arus yang mengalir dalam setiap detonator adalah mengurangi tahanan firing line. Caranya adalah dalam peledakan tersebut dipakai firing line dengan kawat yang ukurannya lebih besar. Arus yang mengalir dalam rangkaian dibatasi 10 Ampere, apabila terlalu besar akan terjadi arcing. Sedangkan arus minimum yang mengalir untuk setiap detonator adalah 0,5 Ampere.
  • 15. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Paralel Prinsip Dasar
  • 16. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Paralel Contoh Soal Perusahaan UNSR-Blast yang bergerak di bidang penyedia jasa peledakan memiliki detonator listrik sebanyak 50 buah yang akan dirangkai dan diledakkan menggunakan sistemparalel. Masing-msing detonator memiliki tahanan sebesar 1,6 ohm. Legwire yang digunakan sepanjang 1000 ft dan Firing line yang digunakan sepanjang 1000 ft. Hitung total tahanan dan arus pada sistem peledakan rangkaian Paralel tersebut.!
  • 17. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Paralel Diketahui: Tahanan detonator= 1,6 ohm Jumlah detonator yang digunakan 50 buah. Tahanan legwire = 5 ohm Tahanan firingline = 8 ohm Ditanya : Total tahanan dan Arus pada system peledakan parallel! Jawab: R detonator = 1,6 ohm / 50 = 0,032 ohm R legwire = 5 ohm R firingline = 8 ohm
  • 18. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Paralel Tahanan total RT = 0,032 + 5 + 8 RT = 13,032 RT = 13,032 ohm Arus Total Arus yang mengalir dalam rangkaian dari sumber tenaga 220 Volt AC atau 440 – volt AC dapat dihitung dengan rumus : I = V/R I = 220 Volt / 13,032 ohm I = 16,88 Ampere Arus per Detonator = 16,88 Ampere / 50 = 0,33 A per detonator
  • 19. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Paralel Dikarenakan Arus per detonator dibawah batas minimum arus yang mengalir yaitu 0,5 ampere, maka Tegangan dinaikkan menjadi 440 V AC I =V/R I = 440 Volt / 13,032 ohm I = 33,76 Ampere Arus per detonator = 33,76 ampere / 50 detonator = 0,68 Ampere per detonator
  • 20. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Seri-Paralel Rangkaian seri-paralel merupakan rangakaian yang mengkombinasikan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel. Pada rangkaian seri-paralel ini, penggabungan rangkaian dilakukan dengan menggabungkan rangkaian- rangkaian seri dalam satu rangkaian paralel. Rangkaian ini umumnya dilakukan jika jumlah detonator yang digunakan lebih dari 50 buah.
  • 21. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Seri-Paralel Pada rangkaian Seri-Paralel, masing-masing seri dihubungkan satu dengan yang lainnya dalam paralel. Rangkaian ini biasanya dipakai apabila jumlah detonator dalam peledakan lebih dari 50 buah. Setiap seri dibatasi tidak lebih dari 40 detonator atau tahanan maksimumnya 100 ohm. Dalam rangkaian paralel-seri jumlah arus yang mengalir dalam firing line dibagi dalam masing-masing seri yang diperhatikan bahwa tahanan di setiap seri adalah sama atau tahanan satu seri mendekati serta sama dengan tahanan seri yang lainnya. Hal ini disebut series balancing dan akan menjamin bahwa total arus yang mengalir dalam firing line terbagi sama pada setiap seri.
  • 22. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Seri-Paralel Contoh kasus : Sebuah peledakan menggunakan rangkaian seri-paralel dengan menggunakan 50 buah detonator dan 10 deretan paralel. Seriap deretan memiliki 5 detonator rangkaian seri. Berapa Tahanan dan arus rangkaian seri-paralel tersebut ? Diketahui: tahanan detonator = 1,6 ohm Jumlah detonator yang digunakan 50 buah. Paralel 10 deret Tahanan legwire = 5 ohm Tahanan kabel firingline = 8 ohm Ditanya: berapa tahanan dan voltase ?
  • 23. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Seri-Paralel Jawab: Tahanan 50 buah detonator = (1,6 x 5) / 10 =0,8 ohm Tahanan legwire= 5 ohm Tahanan firingline= 8 ohm Tahanan total RT = 0,8 + 5 + 8 RT =13,8 RT = 13,8 ohm Arus Total Arus yang mengalir dalam rangkaian dari sumber tenaga 220 Volt AC atau 440 – volt AC dapat dihitung dengan rumus : I = V/R I = 220 Volt / 13,8 ohm I = 15,94 Ampere
  • 24. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rangkaian Seri-Paralel Arus per Detonator = 15,94 Ampere / 50 = 0,31 A per detonator Dikarenakan Arus per detonator dibawah batas minimum arus yang mengalir yaitu 0,5 ampere, maka Tegangan dinaikkan menjadi 440 V AC I =V/R I = 440 Volt / 13,8 ohm I = 31,88 Ampere Arus per detonator = 31,88 ampere / 50 detonator = 0,64 Ampere per detonator
  • 25. LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Responsi 1. Sebutkan 3 elemen dasar rangkaian peledakan! 2. Terdapat beberapa rangkaian dalam penyambungan detonator listrik, sebutkan apa saja dan jelaskan kondisi penggunaan rangkaian tersebut! 3. Hitunglah arus yang mengalir dalam rangkaian seri yang terdiri dari 35 detonator dengan panjang leg wire tembaga 40 ft, Connecting Wire tembaga 18 – AWG = 250ft dan Firing Line Tembaga 16 – AWG = 2 x 625 ft. (Tahanan Detonator 2,3 ohm). Powerline AC, dan pastikan Detonator dapat terinisiasi melewati batas arus minimum!
  • 26. TERIMA KASIH THANKYOU MERCI BEAUCOUP DANKE GRACIAS LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA