Metode Penelitian PTK (PAK) Pendidikan Agama Kristendedevrylizzer
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan cara mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan perbaikan, melaksanakan tindakan, mengamati hasilnya, dan merefleksikan untuk perbaikan berikutnya. Tujuan PTK adalah memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta kinerja guru dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penerapan model pembelajaran cooperative learning dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama islam siswa SMP.
2. Model pembelajaran cooperative learning diharapkan dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran agama islam.
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dan efektivitas model pembelajaran cooperative learning ter
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)Richard Anderson
Materi PLPG BK Rayon 38 tahun 2011 berisi tentang Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling, disusun DR. Barus (dosen Prodi BK Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta).
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) & contoh karya tulis ilmiah ( kti )makciak
Teks tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian terapan yang dilakukan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. PTK dilakukan secara siklik melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk memecahkan masalah pembelajaran. Teks tersebut juga membedakan PTK dengan penelitian formal dan menjelaskan karakteristik serta jen
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dan metodologi penelitian tindakan kelas bagi para guru.
2. Penelitian tindakan kelas dijelaskan sebagai bentuk penelitian yang dilakukan oleh praktisi untuk meningkatkan praktik pembelajarannya.
3. Karakteristik penelitian tindakan kelas antara lain bersifat kontekstual, kolaboratif, dan ber
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
TUJUAN PTK Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah (Muslich, hal. 10). Menurut Suyanto (1997), tujuan PTK adalah meningkatkan dan/atau memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah, meningkatkan relevansi pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan (Basrowi & Suwandi, hal. 54).
Metode Penelitian PTK (PAK) Pendidikan Agama Kristendedevrylizzer
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan cara mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan perbaikan, melaksanakan tindakan, mengamati hasilnya, dan merefleksikan untuk perbaikan berikutnya. Tujuan PTK adalah memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta kinerja guru dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penerapan model pembelajaran cooperative learning dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama islam siswa SMP.
2. Model pembelajaran cooperative learning diharapkan dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran agama islam.
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dan efektivitas model pembelajaran cooperative learning ter
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)Richard Anderson
Materi PLPG BK Rayon 38 tahun 2011 berisi tentang Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling, disusun DR. Barus (dosen Prodi BK Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta).
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) & contoh karya tulis ilmiah ( kti )makciak
Teks tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian terapan yang dilakukan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. PTK dilakukan secara siklik melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk memecahkan masalah pembelajaran. Teks tersebut juga membedakan PTK dengan penelitian formal dan menjelaskan karakteristik serta jen
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dan metodologi penelitian tindakan kelas bagi para guru.
2. Penelitian tindakan kelas dijelaskan sebagai bentuk penelitian yang dilakukan oleh praktisi untuk meningkatkan praktik pembelajarannya.
3. Karakteristik penelitian tindakan kelas antara lain bersifat kontekstual, kolaboratif, dan ber
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
TUJUAN PTK Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah (Muslich, hal. 10). Menurut Suyanto (1997), tujuan PTK adalah meningkatkan dan/atau memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah, meningkatkan relevansi pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan (Basrowi & Suwandi, hal. 54).
Dokumen ini membahas tentang pengertian penelitian tindakan kelas, alasan pentingnya penelitian tindakan kelas bagi guru, dan hakikat penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas melalui refleksi terhadap praktik mengajarnya sendiri.
Teks tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian terapan yang dilakukan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. PTK dilakukan secara siklik melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk memecahkan masalah pembelajaran. Teks tersebut juga membedakan PTK dengan penelitian formal dan menjelaskan karakteristik serta jen
Dokumen tersebut membahas perkembangan penelitian tindakan kelas (PTK) secara umum dan khusus di Indonesia. Secara garis besar, PTK berawal dari penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada 1940-an dan mulai diterapkan di bidang pendidikan pada 1970-an. Di Indonesia, PTK mulai dikenal pada akhir 1980-an dan sejak 1990-an mulai dipromosikan untuk perbaikan mutu pendidikan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merupakan kata pengantar dari laporan penelitian tindakan kelas tentang penerapan model pembelajaran kooperatif outdoor PKn untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Peneliti mengucap syukur atas selesainya laporan dan berharap laporan ini bermanfaat bagi perkembangan pembelajaran.
Buku ajar ini membahas konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) serta penyusunan proposal PTK. PTK adalah penelitian reflektif yang dilakukan guru untuk meningkatkan pembelajaran di kelas melalui tindakan-tindakan tertentu. Buku ini menjelaskan filosofi, tujuan, langkah-langkah, teknik pengumpulan dan analisis data dalam PTK. Peserta diharapkan mampu menjel
Paket ini membahas konsep dasar Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK muncul karena hasil penelitian pendidikan kurang menjawab masalah praktis di kelas. PTK dilakukan oleh guru untuk meningkatkan pembelajaran dengan meneliti masalah kelas secara sistematis dan menerapkan hasilnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: PTK atau Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan perbaikan, melaksanakan tindakan, mengamati hasilnya, dan merefleksikan hasil untuk perbaikan berikutnya.
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Heri Triyono
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Darul Ulum Bungurasih tentang organisasi tingkat pusat melalui metode pembelajaran kooperatif make a match. Penelitian dilakukan selama dua siklus dan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep, teori, dan contoh penelitian tindakan kelas (PTK), mulai dari rumusan masalah, tujuan, konsep dasar, karakteristik, perbedaan dengan penelitian formal, model-model, sistematika, langkah-langkah, kelebihan dan keterbatasan, serta contoh-contoh judul PTK.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengatasi permasalahan di kelas. Tujuannya antara lain memperbaiki proses pembelajaran, meningkatkan kinerja guru, dan menemukan solusi masalah pembelajaran. Metode penelitian tindakan kelas meliputi perencanaan, implementasi tindakan, monitoring, dan refleksi.
Dokumen tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan cara mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan perbaikan, melaksanakan tindakan, dan mengevaluasi hasilnya. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar, tujuan, manfaat, tahapan, dan contoh-contoh PTK.
Dokumen ini membahas tentang pengertian penelitian tindakan kelas, alasan pentingnya penelitian tindakan kelas bagi guru, dan hakikat penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas melalui refleksi terhadap praktik mengajarnya sendiri.
Teks tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian terapan yang dilakukan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. PTK dilakukan secara siklik melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk memecahkan masalah pembelajaran. Teks tersebut juga membedakan PTK dengan penelitian formal dan menjelaskan karakteristik serta jen
Dokumen tersebut membahas perkembangan penelitian tindakan kelas (PTK) secara umum dan khusus di Indonesia. Secara garis besar, PTK berawal dari penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada 1940-an dan mulai diterapkan di bidang pendidikan pada 1970-an. Di Indonesia, PTK mulai dikenal pada akhir 1980-an dan sejak 1990-an mulai dipromosikan untuk perbaikan mutu pendidikan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merupakan kata pengantar dari laporan penelitian tindakan kelas tentang penerapan model pembelajaran kooperatif outdoor PKn untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Peneliti mengucap syukur atas selesainya laporan dan berharap laporan ini bermanfaat bagi perkembangan pembelajaran.
Buku ajar ini membahas konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) serta penyusunan proposal PTK. PTK adalah penelitian reflektif yang dilakukan guru untuk meningkatkan pembelajaran di kelas melalui tindakan-tindakan tertentu. Buku ini menjelaskan filosofi, tujuan, langkah-langkah, teknik pengumpulan dan analisis data dalam PTK. Peserta diharapkan mampu menjel
Paket ini membahas konsep dasar Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK muncul karena hasil penelitian pendidikan kurang menjawab masalah praktis di kelas. PTK dilakukan oleh guru untuk meningkatkan pembelajaran dengan meneliti masalah kelas secara sistematis dan menerapkan hasilnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: PTK atau Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan perbaikan, melaksanakan tindakan, mengamati hasilnya, dan merefleksikan hasil untuk perbaikan berikutnya.
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Heri Triyono
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Darul Ulum Bungurasih tentang organisasi tingkat pusat melalui metode pembelajaran kooperatif make a match. Penelitian dilakukan selama dua siklus dan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep, teori, dan contoh penelitian tindakan kelas (PTK), mulai dari rumusan masalah, tujuan, konsep dasar, karakteristik, perbedaan dengan penelitian formal, model-model, sistematika, langkah-langkah, kelebihan dan keterbatasan, serta contoh-contoh judul PTK.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengatasi permasalahan di kelas. Tujuannya antara lain memperbaiki proses pembelajaran, meningkatkan kinerja guru, dan menemukan solusi masalah pembelajaran. Metode penelitian tindakan kelas meliputi perencanaan, implementasi tindakan, monitoring, dan refleksi.
Dokumen tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan cara mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan perbaikan, melaksanakan tindakan, dan mengevaluasi hasilnya. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar, tujuan, manfaat, tahapan, dan contoh-contoh PTK.
Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Kinerja Guru yang menjadi lebih berorientasi pada praktik, kuantitatif, dan kualitatif agar para guru lebih bersemangat meningkatkan kinerja dan profesionalitasnya. Guru profesional diharapkan tidak hanya melaksanakan tugasnya tetapi juga mengembangkan profesinya."
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian reflektif yang bertujuan untuk meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara profesional. Metode ini melibatkan siklus rencana tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk mengatasi masalah pembelajaran. Guru dapat meneliti berbagai aspek seperti strategi pembelajaran, media, atau evaluasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi identifikasi masalah, analisis masalah, merumuskan hipotesis tindakan, dan menilai kelayakan hipotesis tindakan. Diberikan contoh kasus tentang rendahnya motivasi siswa dalam pelajaran Bahasa Inggris dan bagaimana guru mengidentifikasi, menganalisis masalah, merumuskan hipotesis tindakan untuk meningkatkan motivasi
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi hakekat, tujuan, langkah-langkah, siklus pelaksanaan, dan manfaat dari PTK. PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui identifikasi masalah, perencanaan strategi, implementasi, observasi, dan refleksi secara berkelanjutan.
Penelitian tindakan kelas adalah strategi pemecahan masalah pembelajaran yang melibatkan proses penelitian dan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran secara berkelanjutan."
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi alat-alat optik mata pel fisika di kls VIII SMP Neg. 7 melalui penerapan model pemb. Kooperatif tipe STAD.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas sebagai model pengembangan profesi pendidik. Langkah-langkah penelitian tindakan kelas meliputi identifikasi masalah, merumuskan hipotesis tindakan, menetapkan rancangan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi.
Dokumen tersebut membahas mengenai kajian tindakan yang dilakukan oleh seorang guru bahasa Melayu untuk meningkatkan kemahiran menulis nilai-nilai murni dari petikan bacaan murid-muridnya. Guru tersebut menggunakan teknik bernama 'Teknik WaKNABH' yang meliputi beberapa langkah untuk mengidentifikasi masalah, merancang tindakan perbaikan, dan mengevaluasi hasilnya. Teknik ini
Dokumen tersebut memberikan panduan penyusunan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Terdiri dari bagian awal, isi, dan penunjang. Bagian awal berisi judul, pengesahan, abstrak singkat 250 kata, dan daftar isi. Bagian isi terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metode, hasil dan pembahasan, simpulan, saran. Bagian penunjang berisi daftar pustaka dan lampiran seperti
METODE PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH.pptxssuser251f7d1
Dokumen tersebut membahas tentang metode penulisan karya tulis ilmiah. Terdiri dari beberapa bab seperti latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap untuk menulis karya tulis ilmiah mulai dari mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, dan menetapkan tujuan serta manfaat dari penelitian yang
Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelasssuser07a10e
Dokumen tersebut memberikan panduan langkah-langkah penyusunan penelitian tindakan kelas di taman kanak-kanak, meliputi (1) identifikasi masalah, (2) analisis masalah, (3) perumusan hipotesis tindakan, dan (4) contoh sistematika penelitian tindakan kelas lengkap. Tujuannya adalah membantu guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran melalui penelitian kelas yang
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
4. Sosialisasi KTSP
RAPAT SKL
KEJAR SETORAN !AUDISI MAMA MIA
URUS ANAK TUGAS
MENGAJAR
1.MASALAH INTERN
Wo ai ni
HOBBY
BELUM BISA
Trus kapan
nulise rek…??
10. Sosialisasi KTSP
Tidak ada PBM yang sempurna, perlu
perbaikan secara terus-menerus.
Penelitian tidak dilakukan oleh guru.
Munculnya pandangan baru: guru bukan
sekadar penerima pembaharuan, tetapi
ikut bertanggung jawab
Sertifikasi guru; GURU PROFESIONAL =
meyusun MEDIA & MATERI AJAR,
menulis ARTIKEL, melakukan PTK
Solusinya adalah PTK.
12. Sosialisasi KTSP
Jenis Dok./Karya Publikasi Relevansi
Relevan Tidak
a. Buku Nasional 50 35
Provinsi 40 25
Kab/Kota 30 15
b. Artikel Jurnal Terakreditasi 25 20
Jurnal tdk Terakreditasi 10 8
Majalah/koran Nasional 10 8
majalah/koran lokal 5 3
c.Modul/ Buku dicetak lokal
(Kab/Kota)
Minimal mencakup materi 1 semester, skor 20
d. Media/Alat pelajaran Setiap membuat satu media/ alat pelajaran diberi
skor 5
e. Lap. Penelitian di bid.
pendidikan
Setiap satu laporan diberi skor 10
Sebagai ketua 60% dan anggota 40%
f. Karya seni (patung, rupa, tari,
lukis, sastra, dll)
Setiap karya seni diberi skor 15
13. Sosialisasi KTSP
• Sebuah inkuiri yang bersifat
swareflektif yang dilakukan oleh
guru untuk memantapkan
rasionalitas tindakannya,
memperdalam pemahaman
terhadap tindakannya, serta
memperbaiki pelaksanaan
pembelajarannya.
14. Sosialisasi KTSP
• Perbaikan dan layanan
profesional guru: masukan,
proses, dan hasil pembelajaran.
• Pengembangan keterampilan
guru.
• Pengembangan budaya meneliti.
• Meningkatkan kinerja
pembelajar.
15. Sosialisasi KTSP
• Inkuiri reflektif
PTK berangkat dari permasalahan pembelajaran
riil yang sehari-hari dihadapi oleh pendidik dan
peserta didik
• Kolaboratif
Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran
tidak dapat dilakukan sendiri oleh pendidik, tetapi
harus berkolaborasi
• Reflektif
PTK memiliki ciri khusus, yaitu sikap reflektif yang
berkelanjutan.
21. Sosialisasi KTSP
Jika untuk didanai, harus sesuai dengan
apa yang ditentukan oleh pemberi dana:
prosedur, isi, sistematika, dan bahasa
Beberapa panduan sudah menyertakan
format penilaian. Oleh sebab itu, sebelum
diajukan, sebaiknya dilakukan penilaian
oleh diri sendiri atau teman dengan
menggunakan format penilaian yang ada
22. Sosialisasi KTSP
• Sampul Usulan Penelitian
• Halaman Pengesahan Usulan Penelitian
• Judul Penelitian
• Bidang Ilmu/Mata Pelajaran
• Bidang Kajian
• Latar Belakang
• Rumusan Masalah
• Tujuan Penelitian
• Manfaat Penelitian
• Kajian Pustaka
• Metodologi/Prosedur Penelitian
• Jadwal Penelitian
• Personalia Penelitian
• Biaya Penelitian
• Daftar Pustaka
• LAMPIRAN
23. Sosialisasi KTSP
NO KRITERIA ACUAN
1. Judul a. Maksimal 20 kata, spesifik, jelas menggambarkan masalah, hasil yang
diharapkan, dan tempat penelitian
2. Latarbelakang
Masalah
b. Keberadaan masalah nyata, jelas dan mendesak
c. Penyebab masalah jelas
d. Masalah dan penyebabnya diidentifikasi secara kolaboratif antara guru
dan siswa
3. Perumusan dan
Pemecahan
Masalah
e. Rumusan masalah dalam bentuk rumusan masalah PTK
f. Bentuk tindakan untuk memecahkan masalah
g. Ada argumentasi logis pilihan tindakan
h. Ada penjelasan masalah secara operasional
i. Jelas lingkup penelitiannya
j. Secara jelas tampak indikator keberhasilan
4. Tujuan k. Sesuai dengan rumusan masalah
5. Manfaat l. Jelas manfaat hasil penelitiannya
24. Sosialisasi KTSP
NO KRITERIA ACUAN
6. Kajian Pustaka a. Relevansi antara konsep/teori yang dikaji dengan permasalahan
b. Relevansi teori dan hasil penelitian terkait dengan tindakan
c. Jelas kerangka berpikir penelitiannya
7. Prosedur
Penelitian
d. Jelas subjek, tempat dan waktu penelitian
e. Ada perencanaan rinci langkah-langkah PTK
f. Jelas dan tepat siklus-siklusnya
g. Desain berciri PTK
h. Jelas jenis dan intensitas peran para peneliti dalam setiap tahap
penelitian
8. Jadwal
Penelitian i. Jelas jadwal penelitiannya
9. Biaya Penelitian j. Anggaran biaya sesuai ketentuan
10. Daftar Pustaka k. Penulisan daftar pustaka sesuai ketentuan
11. Bahasa l. Bahasa baku
25. Sosialisasi KTSP
• Ditulis secara singkat, spesifik, dan jelas
• Menggambarkan masalah yang akan diteliti,
upayanya, dan setting
• Menggambarkan tindakan penelitian yang
dipilih untuk memecahkan masalah
• Jika untuk didanai, judul harus sesuai
dengan aturan pemberi dana, misalnya:
maksimal 20 kata (Dit Ketenagaan Ditjen
Dikti)
26. Sosialisasi KTSP
• Upaya Meningkatkan Ketuntasan Belajar Bahasa
Jerman pada Siswa Kelas I F SMAN 5 Lamongan
melalui Penerapan Strategi Pemetaan Konsep
• Upaya Meminimalkan Kesalahan Konsep Fisis
Siswa Kelas II-2 SMU Negeri 1 Bangkalan melalui
Peningkatan Pembelajaran Fisika Model
Konstruktivis
• Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Siswa
Kelas I SMPN I Mojokerto dengan Pendekatan
Komunikatif
• Peningkatan Keterampilan Menulis Siswa Kelas
VII SMP SAIMS Surabaya Melalui Koreksi
Berpasangan
27. Sosialisasi KTSP
• Pendidik merasakan adanya masalah
nyata di kelas (diagnosis masalah tidak
dilakukan oleh bersama-sama oleh
guru).
• Identifikasi dengan bukti/ data
pendukung
• Analisis akar penyebab masalah
• Alternatif tindakan untuk mengatasi
masalah
30. Sosialisasi KTSP
• Adakah pengaruh permainan bahasa terhadap
prestasi belajar Bahasa Inggris Siswa kelas VI SDN I
Batam?
• Adakah perbedaan prestasi belajar siswa SMPN I
Batam yang diajar dengan pendekatan kontekstual
dan pendekatan langsung?
• Apakah permainan bahasa dapat meningkatkan
penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa kelas
XIIC SMAN I Surabaya?
• Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis
Siswa Kelas VII SMP SAIMS Surabaya melalui
koreksi berpasangan?
31. Sosialisasi KTSP
• Dengan menggunakan permainan bahasa
teka-teki silang, kemampuan kosakata
siswa akan berkembang dengan baik.
• Penerapan Strategi Pemetaan Konsep
dapat meningkatkan Ketuntasan Belajar
Bahasa Jerman.
• Pengembangan Kinerja Guru dalam
Melaksanakan Penilaian Portofolio dapat
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Seni
Rupa.
32. Sosialisasi KTSP
Dirumuskan secara SINGKAT danJELAS berdasarkan
permasalahan dan cara pemecahan masalah yang
dikemukakan.
• Menghasilkan deskripsi peningkatan keterampilan
menulis Siswa Kelas VII SMP SAIMS Surabaya melalui
koreksi berpasangan
• Meminimalkan kesalahan siswa dalam mengubah
bentuk kata bahasa Inggris (derivatif) dari kata sifat
ke kata benda atau sebaliknya melalui pola latihan
berjenjang
• Meningkatkan kemampuan siswa kelas II IPA SMA
dalam menggunakan derivatif tersebut dalam
pelajaran menulis.
33. Sosialisasi KTSP
• Manfaat diuraikan secara jelas dan sistematis
• Kemukakan manfaat bagi siswa, guru,
komponen pendidikan terkait di sekolah.
– Bagi guru: melalui PTK ini guru dapat mengetahui
strategi pembelajaran yang bervariasi untuk
memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran
serta meminimalkan kesalahan siswa dalam mengubah
bentuk kata bahasa Inggeris (derivatif) dari kata sifat
ke kata benda
– Bagi siswa: hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa
yang bermasalah dalam mengubah kata benda menjadi
kata sifat
– Bagi Sekolah: hasil penelitian ini membantu
memperbaiki pembelajaran bahasa Inggris di sekolah
34. Sosialisasi KTSP
• Kajian teoretis tentang tindakan yang
digunakan dalam penelitian
• Kajian empiris hasil
penelitian/pengembangan inovasi terdahulu
yang relevan
• Kerangka pikir yang menunjukkan keterkaitan
antara masalah, teori, hasil penelitian
terdahulu yang relevan, dan pilihan tindakan.
(dapat digambarkan dalam bentuk bagan,
diagram, uraian argumentatif, atau bentuk
penyampaian lainnya)
35. Sosialisasi KTSP
Contoh Kajian Pustaka
(Judul: Peningkatan Keterampilan Menulis
Siswa Kelas VII SMP SAIMS Surabaya
Melalui Koreksi Berpasangan)
1. Penelitian Sebelumnya yang Relevan
2. Keterampilan Menulis secara umum,
kemudian difokuskan pada
a. Kata Baku
b. Sistematika Penomoran
c. Daftar Pustaka dan
Catatan Pustaka
36. Sosialisasi KTSP
3.Koreksi Berpasangan
(Dimulai dari teknik think-pair-share dalam pendekatan
kooperatif) Koreksi berpasangan dilakukan dengan
prosedur:
a. Siswa dipasangkan sesuai dengan urutran nomor presensi.
Jika ada siswa yang tidak mendapatkan pasangan karena
jumlah gasal, berarti ada koreksi berpasangan yang
beranggotakan tiga orang.
b. Siswa menerima instrumen untuk koreksi berpasangan
dengan kisi-kisi kesalahan penulisan/ketikan, kesalahan
sistematika penomoran, dan ketidaksesuaian catatan
pustaka dengan daftat pustaka. Selain itu, komentar lain
dapat juga dilakukan, misalnya mengenai isi, ketepatan
judul, ketepatan rumusan masalah, kajian pustaka, dll.
c. Siswa aktif melakukan koreksi berpasangan
d. Siswa aktif mendiskusikan hasil koreksi secara
berpasangan (ada blangko keaktifan mahasiswa untuk
koreksi berpasangan)
e. Siswa memperbaiki tulisan
38. Sosialisasi KTSP
• Membuat skenario pembelajaran;
• Mempersiapkan fasilitas dan sarana
pendukung;
• Mempersiapkan instrumen penelitian;
• Mempersiapkan cara merekam dan
menganalisis data;
• Melakukan simulasi pelaksanaan
tindakan.
39. Sosialisasi KTSP
Contoh Prosedur
(Judul: Peningkatan Keterampilan Menulis Siswa Kelas VII
SMP SAIMS Surabaya Melalui Koreksi Berpasangan)
1. Subjek penelitian: 35 Siswa Kelas VII SMP SAIMS
Surabaya
2. Siklus I:
Refleksi Awal
Refleksi yang dilakukan terhadap pembelajaran yang
sedang berlangsung adalah mengemukanya berbagai
kelemahan siswa dalam menulis karya ilmiah, yakni:
banyaknya keselahan penulisan, kesalahan sistematika
penomoran, dan ketidaksesuaian daftar pustaka dengan
catatan pustaka. Setelah ditelusur, akar masalah
terdapat pada ketidaktelitian dan keengganan siswa
untuk membaca lagi tulisannya. Oleh sebab itu,
diidentifikasi alternatif tindakan yang dianggap tepat
untuk mengatasi masalah itu, yakni koreksi berpasangan.
40. Sosialisasi KTSP
Perencanaan
• Dilakukan penentuan indikator keberhasilan tindakan, yakni: siswa aktif
melakukan koreksi berpasangan; siswa aktif mendiskusikan hasil koreksi
secara berpasangan; siswa memperbaiki tulisan sehingga tidak ada
kesalahan penulisan/pengetikan, tidak ada kesalahan penulisan sistematika
penomoran, dan semua daftar pustaka sesuai dengan catatan pustaka.
• Disusun RPP untuk memenuhi tujuan, yakni peningkatan keterampilan
menulis melalui koreksi berpasangan. Selain itu, disusun pula beberapa
instrumen yang diperlukan untuk observasi, yakni: instrumen keaktifan
siswa saat koreksi berpasangan dan instrumen untuk catatan perbaikan
melalui koreksi berpasangan.
Tindakan
• Pembelajaran menulis dengan koreksi berpasangan dilaksanakan sesuai
dengan SAP yang telah disusun. Pada saat yang sama, dilakukan pula
observasi
Observasi
• Guru melaksanakan observasi terhadap keaktifan siswa dalam melakukan
koreksi berpasangan, mendiskusikan hasil koreksi secara berpasangan, dan
memperbaiki tulisan. Setelah itu dilakukan evaluasi apakah tulisan yang
sudah diperbaiki sudah tidak mengandung kesalahan penulisan/pengetikan,
tidak mengandung kesalahan penulisan sistematika penomoran, dan sudah
mengandung kesesuaian daftar pustaka dan catatan pustaka.
41. Sosialisasi KTSP
Refleksi
• Dilakukan pencocokan hasil tulisan mereka dengan indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan. Jika hal itu (indikator
keberhasilan) belum terpenuhi, diperlukan siklus berikutnya
untuk memperbaiki hal itu. Dalam hal ini dilakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang sudah berlangsung, mungkin saja
masih ada hal-hal yang kurang dalam prosedur, misalnya:
instrumen masih belum dapat menjaring data dengan baik,
dst. Pada tahap ini dilakukan upaya perbaikan untuk
perencanaan siklus berikutnya.
2. Siklus II
Perencanaan:
• Disusun RPP untuk memenuhi tujuan, yakni pembelajaran
menulis dengan koreksi berpasangan berdasarkan hasil dari
siklus I. Jika dalam refleksi siklus I ditemukan adanya
kelemahan tindakan, tindakan itu diperbaiki lagi dalam
perencanaan untuk siklus II, dst.
42. Sosialisasi KTSP
• Instrumen yang diperlukan dalam
penelitian tindakan kelas (PTK)
haruslah sejalan dengan prosedur
dan langkah PTK.
• Instrumen untuk mengukur
keberhasilan tindakan dapat dipahami
dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi
hal yang diamati.
43. Sosialisasi KTSP
• Pelaksanaan rencana di kelas;
• Perlu pengamat (mitra
kolaborasi)
• Pada saat yang sama
dilakukan observasi dan
interpretasi.
44. Sosialisasi KTSP
• Pengamatan terhadap Guru
(Observing Teachers)
• Pengamatan terhadap Kelas,
Sekolah, dan Kurikulum
(Observing Classrooms,
Schools, and Curriculum)
• Pengamatan terhadap Siswa
(Observing Students).
45. Sosialisasi KTSP
• Catatan lapangan: (1) memusatkan
perhatian, (2) keterangan berkelanjutan,
(3) merekam perkembangan guru.
• Tape recorder: membantu memunculkan
aspek yang terlewatkan dari catatan;
memberikan bukti rinci.
• Buku harian siswa: memberikan data
keadaan kelas secara umum; alat
triangulasi.
• Tes proses dan produk (authentic
assesment)
46. Sosialisasi KTSP
• Pengertian:
Kegiatan menyeleksi,
menyederhanakan, memfokuskan,
mengabstraksikan, mengorganisasikan,
secara sitematis dan rasional untuk
memperoleh jawaban dari
permasalahan penelitian.
• Prosedur:
Reduksi data, sajian data, simpulan.
47. Sosialisasi KTSP
• Pengertian:
Kajian terhadap keberhasilan atau
kegagalan terhadap pencapaian berbagai
tujuan dan untuk menentukan perlu
tidaknya tindak lanjut dalam mencapai
tujuan.
• Komponen:
analisis, pemaknaan, penjelasan,
simpulan.
48. Sosialisasi KTSP
• Menjawab penyebab kondisi yang terjadi.
• Merenungkan kembali kekuatan dan
kelemahan tindakan.
• Memperkirakan keluhan yang ada.
• Mengidentifikasi kendala/ancaman yang
mungkin dihadapi.
• Memperkirakan akibat dan implikasi
tindakan yang direncanakan.
• Merencanakan tindak lanjut.
49. Sosialisasi KTSP
• Jika siklus I telah selesai tetapi indikator
keberhasilan tindakan belum tercapai,
diteruskan dengan siklus II, dst.
• Siklus II dilaksanakan dengan langkah-
langkah seperti pada siklus sebelumnya.
• TINDAKAN yang dilakukan merupakan
PERBAIKAN dari tindakan yang dilakukan
pada siklus sebelumnya.
• Jika masih diperlukan siklus III, tindakan
yang dilakukan adalah juga perbaikan
tindakan dari siklus II.
50. Sosialisasi KTSP
• RPP atau SAP sehingga jelas siklus
yang akan dilakukan
• Instrumen-instrumen yang digunakan
• Biodata peneliti
(Jika untuk didanai, perlu dilampirkan
hal-hal yang ditentukan oleh pemberi
dana)
51. Sosialisasi KTSP
SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (KALAU ADA)
DAFTAR GAMBAR (KALAU ADA)
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Hasil Penelitian
E. Hipotesis Tindakan (bila diperlukan)
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Pikir
52. Sosialisasi KTSP
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Prosedur Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Hasil Penelitian
E. Pembahasan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran