Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas sebagai model pengembangan profesi pendidik. Langkah-langkah penelitian tindakan kelas meliputi identifikasi masalah, merumuskan hipotesis tindakan, menetapkan rancangan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas sebagai model pengembangan profesi pendidik. Penelitian tindakan kelas diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi guru di kelas. Langkah-langkah penelitian tindakan kelas meliputi identifikasi masalah, merumuskan hipotesis tindakan, merancang tindakan, melaksanakan tindakan, pengamatan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas sebagai model pengembangan profesi pendidik. Terdapat beberapa langkah penelitian tindakan kelas yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis tindakan, menyusun rancangan tindakan, melaksanakan tindakan dan pengamatan, serta melakukan refleksi. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran melalui pener
Dokumen tersebut merangkum tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelasnya sendiri. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, tujuan, manfaat, karakteristik, jenis, tahapan pelaksanaan, serta kelemahan dan kelebihan dari PTK. PTK bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar proses
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi hakekat, tujuan, langkah-langkah, siklus pelaksanaan, dan manfaat dari PTK. PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui identifikasi masalah, perencanaan strategi, implementasi, observasi, dan refleksi secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, karakteristik, dan prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri untuk memperbaiki kinerja mengajar sehingga hasil belajar siswa meningkat. PTK memiliki karakteristik berbeda dengan penelitian kelas formal, dengan sasaran untuk meningkatkan praktek mengajar saat ini. PTK dilakukan se
Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pada setiap tahapan dilakukan langkah-langkah tertentu seperti merumuskan rencana tindakan, melaksanakan pembelajaran, mengamati proses dan hasil pembelajaran, serta menganalisis dan merefleksikan hasil untuk perbaikan berikutnya.
1. Model Kemmis & Mc Taggart menekankan refleksi, perancangan tindakan, pelaksanaan, pemantauan, dan penyesuaian berulang dalam gelungan siklus untuk menyelesaikan masalah pengajaran dan pembelajaran.
2. Model Elliott menekankan pemahaman peribadi guru terhadap masalah dan pendekatan etika dalam menjalankan kajian tindakan bersama murid untuk memahami nilai pendidikan.
3. Model Ebbutt mencad
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas sebagai model pengembangan profesi pendidik. Penelitian tindakan kelas diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi guru di kelas. Langkah-langkah penelitian tindakan kelas meliputi identifikasi masalah, merumuskan hipotesis tindakan, merancang tindakan, melaksanakan tindakan, pengamatan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas sebagai model pengembangan profesi pendidik. Terdapat beberapa langkah penelitian tindakan kelas yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis tindakan, menyusun rancangan tindakan, melaksanakan tindakan dan pengamatan, serta melakukan refleksi. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran melalui pener
Dokumen tersebut merangkum tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelasnya sendiri. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, tujuan, manfaat, karakteristik, jenis, tahapan pelaksanaan, serta kelemahan dan kelebihan dari PTK. PTK bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar proses
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi hakekat, tujuan, langkah-langkah, siklus pelaksanaan, dan manfaat dari PTK. PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui identifikasi masalah, perencanaan strategi, implementasi, observasi, dan refleksi secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, karakteristik, dan prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri untuk memperbaiki kinerja mengajar sehingga hasil belajar siswa meningkat. PTK memiliki karakteristik berbeda dengan penelitian kelas formal, dengan sasaran untuk meningkatkan praktek mengajar saat ini. PTK dilakukan se
Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pada setiap tahapan dilakukan langkah-langkah tertentu seperti merumuskan rencana tindakan, melaksanakan pembelajaran, mengamati proses dan hasil pembelajaran, serta menganalisis dan merefleksikan hasil untuk perbaikan berikutnya.
1. Model Kemmis & Mc Taggart menekankan refleksi, perancangan tindakan, pelaksanaan, pemantauan, dan penyesuaian berulang dalam gelungan siklus untuk menyelesaikan masalah pengajaran dan pembelajaran.
2. Model Elliott menekankan pemahaman peribadi guru terhadap masalah dan pendekatan etika dalam menjalankan kajian tindakan bersama murid untuk memahami nilai pendidikan.
3. Model Ebbutt mencad
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Dokumen ini membahas definisi, tujuan, karakteristik, dan model-model PTK serta tahapan pelaksanaannya, mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, hingga refleksi. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur penting dalam proposal PTK se
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistematika penyusunan proposal penelitian tindakan kelas, mulai dari bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir proposal.
2. Bagian awal meliputi halaman judul, pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi. Bagian isi meliputi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah
Dokumen ini membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dokumen ini menjelaskan tahapan melaksanakan PTK mulai dari identifikasi masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga refleksi. Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang mencakup langkah-langkah pelaksanaan PTK mulai dari perencanaan, pelaksanaan, analisis hasil, perbaikan, dan diseminasi hasil serta manfaat, keterbatasan, dan persyaratan penelitian tindakan kelas beserta cara penulisan laporan hasil penelitian.
Teks tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dengan melakukan tahapan observasi, perencanaan, tindakan, dan refleksi. PTK bertujuan untuk memecahkan masalah pembelajaran secara langsung di kelas guru tersebut.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru untuk mengamati masalah pembelajaran di kelas, menerapkan tindakan perbaikan, dan mengevaluasi hasilnya dalam beberapa siklus dengan tujuan meningkatkan mutu pembelajaran. Metode ini memiliki kelebihan seperti mendorong kerja sama dan kreativitas guru, namun juga memiliki kekurangan seperti keterbatasan waktu dan pengetahuan teknis penel
1. Dokumen ini memberikan petunjuk penulisan penelitian tindakan kelas (PTK) mulai dari penentuan judul, rumusan masalah, tujuan, metode, hingga sistematika penulisan laporan hasil penelitian.
Dokumen tersebut merangkum materi penelitian tindakan kelas (PTK) yang mencakup pengertian, manfaat, prinsip-prinsip, karakteristik, sasaran, prosedur, dan tahapan-tahapan PTK. Dokumen tersebut memberikan gambaran menyeluruh tentang pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas.
Dokumen tersebut berisi pedoman penyusunan proposal penelitian tindakan kelas (PTK). Beberapa poin penting yang dijelaskan mencakup:
1. Memuat judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, hipotesis, tujuan, manfaat, kajian pustaka, metode penelitian, dan daftar pustaka.
2. Menjelaskan variabel yang diteliti, subjek penelitian, instrumen yang digunakan, serta prosedur pelaks
Proposal ini membahas rencana penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan variabel tindakan yang dapat menurunkan variabel masalah pada siswa. Bab I menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Bab II membahas teori terkait variabel tindakan dan masalah serta hipotesis. Bab III menjelaskan metode penelitian tindakan kelas, subyek penelitian
Penelitian tindakan kelas adalah strategi pemecahan masalah pembelajaran yang melibatkan proses penelitian dan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran secara berkelanjutan."
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Dokumen ini membahas definisi, tujuan, karakteristik, dan model-model PTK serta tahapan pelaksanaannya, mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, hingga refleksi. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur penting dalam proposal PTK se
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistematika penyusunan proposal penelitian tindakan kelas, mulai dari bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir proposal.
2. Bagian awal meliputi halaman judul, pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi. Bagian isi meliputi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah
Dokumen ini membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dokumen ini menjelaskan tahapan melaksanakan PTK mulai dari identifikasi masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga refleksi. Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang mencakup langkah-langkah pelaksanaan PTK mulai dari perencanaan, pelaksanaan, analisis hasil, perbaikan, dan diseminasi hasil serta manfaat, keterbatasan, dan persyaratan penelitian tindakan kelas beserta cara penulisan laporan hasil penelitian.
Teks tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dengan melakukan tahapan observasi, perencanaan, tindakan, dan refleksi. PTK bertujuan untuk memecahkan masalah pembelajaran secara langsung di kelas guru tersebut.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru untuk mengamati masalah pembelajaran di kelas, menerapkan tindakan perbaikan, dan mengevaluasi hasilnya dalam beberapa siklus dengan tujuan meningkatkan mutu pembelajaran. Metode ini memiliki kelebihan seperti mendorong kerja sama dan kreativitas guru, namun juga memiliki kekurangan seperti keterbatasan waktu dan pengetahuan teknis penel
1. Dokumen ini memberikan petunjuk penulisan penelitian tindakan kelas (PTK) mulai dari penentuan judul, rumusan masalah, tujuan, metode, hingga sistematika penulisan laporan hasil penelitian.
Dokumen tersebut merangkum materi penelitian tindakan kelas (PTK) yang mencakup pengertian, manfaat, prinsip-prinsip, karakteristik, sasaran, prosedur, dan tahapan-tahapan PTK. Dokumen tersebut memberikan gambaran menyeluruh tentang pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas.
Dokumen tersebut berisi pedoman penyusunan proposal penelitian tindakan kelas (PTK). Beberapa poin penting yang dijelaskan mencakup:
1. Memuat judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, hipotesis, tujuan, manfaat, kajian pustaka, metode penelitian, dan daftar pustaka.
2. Menjelaskan variabel yang diteliti, subjek penelitian, instrumen yang digunakan, serta prosedur pelaks
Proposal ini membahas rencana penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan variabel tindakan yang dapat menurunkan variabel masalah pada siswa. Bab I menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Bab II membahas teori terkait variabel tindakan dan masalah serta hipotesis. Bab III menjelaskan metode penelitian tindakan kelas, subyek penelitian
Penelitian tindakan kelas adalah strategi pemecahan masalah pembelajaran yang melibatkan proses penelitian dan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran secara berkelanjutan."
Dokumen tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Dokumen ini menjelaskan tentang prinsip, bentuk, bidang garapan, metode, dan tahapan pelaksanaan PTK.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep, teori, dan contoh penelitian tindakan kelas (PTK), mulai dari rumusan masalah, tujuan, konsep dasar, karakteristik, perbedaan dengan penelitian formal, model-model, sistematika, langkah-langkah, kelebihan dan keterbatasan, serta contoh-contoh judul PTK.
Buku ini membahas tentang kajian tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan proses pengajaran dan pembelajaran. Kajian tindakan melibatkan guru melakukan refleksi terhadap amalan mengajarnya, mengenal pasti masalah, merancang dan melaksanakan tindakan perbaikan, lalu menilai hasilnya untuk meningkatkan keberkesanan proses pembelajaran murid. Kajian tindakan dilakukan secara berterusan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kajian tindakan merupakan pendekatan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui perubahan amalan pengajaran guru
2. Ia melibatkan guru merefleksi dan mengubah suai amalan pengajaran mereka untuk meningkatkan pembelajaran pelajar
3. Terdapat beberapa model kajian tindakan yang boleh digunakan oleh guru untuk mengenal pasti masalah, merancang dan melaksan
Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Kinerja Guru yang menjadi lebih berorientasi pada praktik, kuantitatif, dan kualitatif agar para guru lebih bersemangat meningkatkan kinerja dan profesionalitasnya. Guru profesional diharapkan tidak hanya melaksanakan tugasnya tetapi juga mengembangkan profesinya."
Buku panduan ini memberikan ringkasan singkat tentang kajian tindakan bagi guru, termasuk:
1) Tujuan kajian tindakan adalah untuk meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran.
2) Kajian tindakan melibatkan pengumpulan dan analisis data secara sistematik oleh guru.
3) Proses kajian tindakan terdiri daripada perancangan, pelaksanaan tindakan, pemantauan, dan refleksi.
Dokumen tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan cara mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan perbaikan, melaksanakan tindakan, dan mengevaluasi hasilnya. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar, tujuan, manfaat, tahapan, dan contoh-contoh PTK.
Dokumen ini membahas tentang manajemen konflik. Ada beberapa poin penting yang dijelaskan seperti pengertian konflik, jenis-jenis konflik, dan cara mengelola konflik dengan mendorong, mengurangi, atau memutuskan konflik.
Dokumen tersebut memberikan tips dan trik belajar yang efektif agar menjadi pandai dan pintar, di antaranya dengan belajar secara teratur setiap hari meski hanya 1-2 jam, membuat catatan intisari pelajaran, belajar secara kelompok, bertanya bila kurang paham, serta menghindari sikap tidak jujur seperti mencontek.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori kepuasan kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa teori kepuasan kerja yang dijelaskan adalah teori perbandingan intrapersonal, teori keadilan, dan teori dua-faktor. Dokumen ini juga menjelaskan pengukuran sikap kerja, determinan sikap kerja, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja.
Dokumen tersebut membahas konsep dan langkah-langkah supervisi pembelajaran secara klinis bagi pengawas sekolah untuk mendukung implementasi kurikulum 2013. Supervisi klinis dilakukan melalui tiga tahap yaitu pertemuan awal, observasi pembelajaran, dan pertemuan balikan guna meningkatkan kinerja guru. Tahapan tersebut bertujuan memberikan masukan untuk perbaikan proses pembelajaran di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan manajemen. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama, sedangkan manajemen lebih menekankan pada sistem dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Dokumen tersebut membahas strategi peningkatan mutu layanan pendidikan melalui pendekatan Total Quality Management (TQM). TQM bertujuan untuk meningkatkan mutu dengan menitikberatkan kepuasan pelanggan (siswa dan orang tua), kepemimpinan, perbaikan berkelanjutan, dan manajemen berbasis fakta. Penerapan TQM diharapkan dapat meningkatkan kinerja lembaga pendidikan dan daya saingnya di era globalisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik membaca cepat dan efektif, meliputi pengertian media komunikasi, keterampilan membaca, jenis-jenis membaca, pengukuran kecepatan baca, dan langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan membaca seperti survei, membuat pertanyaan, dan mencatat bagian penting.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan dan strategi pengelolaan kelas yang penting bagi guru, termasuk keterampilan mengelola kelas, tujuan keterampilan mengelola kelas, komponen keterampilan mengelola kelas, pengelolaan kelompok, pendekatan pemecahan masalah kelompok, dan tanggung jawab guru sebagai pengelola kelas.
Dokumen tersebut memberikan 10 tips untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam hitungan detik, termasuk tersenyum, kontak mata, ubah suara dalam diri, tampil rapih, berdoa, reka ulang situasi, tentukan langkah berikutnya, bicara perlahan, dan ikut ambil bagian dalam diskusi.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran praktik pemeliharaan mesin kendaraan bermotor di SMK dengan menerapkan metode tugas proyek. Metode saat ini yang digunakan guru masih kurang tepat sehingga hasil belajar siswa rendah. Peneliti bermaksud meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut dengan metode tugas proyek yang membekali siswa dengan pengetahuan dan
Dokumen tersebut membahas tentang arti profesionalisme guru dan bagaimana karakteristik seorang guru profesional. Profesionalisme guru meliputi kompetensi, kinerja, dan perilaku yang mencerminkan tujuan pendidikan. Kepala sekolah dapat meningkatkan profesionalisme guru melalui supervisi, pemberian insentif, dan motivasi untuk berprestasi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
12. IDENTIFIKASI MASALAH PTK
1. Menuliskan semua hal yang dirasakan
memerlukan perhatian dan kepedulian karena
akan
mempunyai dampak yang tidak diharapkan
dampak yang tidak diharapkan terjadi,
terutama yang terkait dengan proses
pembelajaran misalnya daya serap siswa
13. 2. Memilah dan mengklasifikasikan masalah menurut jenis atau
bidang
permasalahan, jumlah siswa yang mengalami masalah dan
tingkat frekuensi
yang timbul.
3. Mengurutkan masalah dari yang ringan, jarang terjadi dan
banyaknya siswa
yang mengalami dari masing-masing jenis permasalahan.
14. 4. Mengambil 3-5 masalah setiap urutan dan diskusikan dengan
teman sejawat yang
mengajar mata pelajaran yang sejenis atau program lain yang
relevan dengan
permasalahan yang dihadapi atau bicarakan dengan teman yang
kritis. Catatlah gagasan-gagasan
tersebut. Mencatat gagasan seringkali lebih produktif
daripada hanya merenung-renungkan
permasalahan. Pilihlah isu-isu yang dapat ditangani
secara proporsional dan
mulailah terlebih dahulu dengan masalah-masalah yang dihadapi
sendiri.
15. MASALAH LAYAK UNTUK
SUATU PTK
(a) Masalah tersebut menunjukkan suatu kesenjangan antara teori
dan fakta empirik yang dirasakan dalam proses pembelajaran atau
keseharian tugas guru;
(b) Kemungkinan untuk dicarikan alternative solusinya melalui
tindakan konkrit yang dapat dilakukan guru dan siswa;
(c) Masalah tersebut memungkinkan dicari dan diidentifikasi hal-hal
atau faktor yang menimbulkannya.
16. MEMERLUKAN KOLABORATOR
DARI SEKOLAH
• Jikamemerlukan kolaborator dari sekolah, maka
fungsinya sebagai pencetus gagasan, membantu
merumuskanmasalah, dan bukan pemberimasalah.
17. RUMUSAN MASALAH YANG
TEPAT UNTUK PTK
(a)Bagaimana menerapkan “computer-based learning”
dalam pelajaran sejarah/bahasa Inggris ?;
(b) Upaya-upaya apa saja yang dilakukan guru untuk
meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran sejarah/bahasa Inggris
melalui “computer-based learning”;
(c) Kendala-kendala apa yang dihadapi guru dalam
menerapkan computer-based learning di
kelas ?;
(d) Apakah terdapat perubahan motivasi belajar
mahasiswa setelah diterapkan “computer-based
learning dll.
18. RUMUSAN MASALAH TIDAK
TEPAT UNTUK PTK
- Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara
siswa yang diajar oleh guru otoriter dengan yang
diajar guru demokratis;
- Apakah terdapat hubungan antara motivasi
dengan kinerja guru;
- Berapa jumlah anak yatim atau piatu yang
sekolah di Ciamis dll.
19. DEFINISI PERMASALAHAN
• Hipotesis ini berguna untuk menentukan data apa yang harus
dicari dan dikumpulkan serta untuk menganalisisnya.
• Karena penelitian tindakan lebih menitikberatkan pada
pendekatan naturalistic maka
hipotesis tindakan yang dirumuskan bersifat tentative yang
mungkin mengalami perubahan
mengalami perubahan sesuai dengan keadaan lapangan.
• Bentuk umumrumusan hipotesis tindakan ini berbeda dengan
hipotesis penelitian konvensional.
20. Jika hipotesis konvensional menyatakan adanya keterhubungan atau
perbedaan antara dua variable atau dua kelompok seperti contoh:
(a) Terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi
dengan kinerja guru;
(b) Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar
guru otoriter
dengan yang diajar guru demokratis.
21. • Hipotesis tindakan rumusannya menyatakan jika
kita melakukan tindakan ini, maka kita percaya
bahwa tindakan kita akan merupakan suatu
pemecahan masalah yang kita teliti Contoh: jika
proses pembelajaran sejarah/bahasa inggris
menggunakan computer-based learning maka
pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran akan meningkat.
22. MERUMUSKAN HIPOTESIS
TINDAKAN
• Rumuskan alternatif-alternatif tindakan untuk
pemecahan-pemeca-han masalah berdasarkan hasil
kajian.
• Alternatif tindakan hendaknya memiliki landasan yang
jelas secara
teoritik atau konseptual.
• Kaji ulang atau evaluasi setiap alternative pemecahan
yang diusulkan
dari segi bentuk tindakan dan prosedurnya, kelayakan,
kemudahan,
optimalisasi hasil serta cara penilaiannya.
23. • Pilih alternatif tindakan dan prosedur yang paling baik
untuk hasil yang optimal dan dapat dilakukan oleh guru
dalam kondisi dan situasi yang ada.
• Tentukan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan
serta cara-cara untuk mengetahui hasilnya.
• Tentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan untuk
mengetahui apakah dengan tindakan yang dilakukan telah
terjadi perubahan, perbaikan atau peningkatan.
24. MENETAPKAN DAN
MERUMUSKAN RANCANGAN
TINDAKAN
1.Menyusun desain atau rancangan PTK.
2.Menyusun rencana pengolahan data,
baik yang bersifat kualitatif dan/atau
kuantitatif
25. 2.MENYUSUN RANCANGAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
• Menyusun silabus,
• Rencana pengajaran,
• Model dan metode pembelajaran serta
• Evaluasi hasil dan/atau proses belajar.
26. 3. MENYUSUN DAN MENYEDIAKAN
ALAT
PENGUMPUL DATA
• Catatan lapangan,
• Pedoman wawancara,
• Kuesioner,
• Kamera,
• Tape recorder,
• Handycam dll.
27. PELAKSANAAN TINDAKAN DAN
PENGAMATAN
1. Guru melaksanakan rancangan pembelajaran yang telah
disusun.
2. Ada dua jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh guru sendiri
yang menerapkan dan mengelola pembelajaran di kelas.
3. Peneliti memberikan pengarahan dan motivasi kepada guru
sejawat/guru yang melakukan tindakan dikelas.
4. Peneliti dan/atau kolaborator melakukan pengamatan
terhadap kegiatan
yang dilakukan oleh guru.
5. Kegiatan pengamatan ini dilakukan secara komprehensif
dengan meman-faatkan
berbagai alat pengumpul data seperti : alat
perekam, kamera,
catatan lapangan, pedoman wawancara dll.
28. REFLEKSI
• Peneliti dan teman sejawat mendiskusikan hasil
pengamatan.
• Kegiatan ini meliputi: analisis, pemaknaan, penjelasan,
penyimpulan
data dan informasi yang berhasil dikumpulkan.
• Hasil yang diperoleh berupa temuan tingkat efektivitas
rancangan
pembelajaran yang telah disusun serta aspek-aspek
permasalahan
yang muncul di lapangan yang selanjutnya dapat dipakai
sebagai
dasar untuk melakukan perencanaan untuk siklus
berikutnya.